HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Selasa, 01 Mei 2018
Hari Biasa Pekan V Paskah
Pembukaan Bulan Maria.
"May Day"
Kisah Para Rasul (14:19-28)
(Mzm 145:10-11.12-13ab.21; R:11a)
Yohanes (14:27-31a)
"Dona nobis pacem - Berilah kami damai."
Inilah kesan pertama yang saya rasakan ketika mempersembahkan misa paskah untuk komunitas tuna netra Laetitia di aula LDD Katedral Jakarta tiga tahun yang lalu. Walaupun buta, hati dan hidup mereka terasa terbuka akan rasa damai ketika bersatu dalam misa ("Damai - Dengan Allah Maka Akan Indah").
Ada sesuatu yang menghibur hati dan jiwa mereka. Itulah Yesus, sang "parakleitos/penghibur" yang menjiwai hidup beriman kita. Yesus yang kini bangkit dengan damai juga memberikan Roh Kudusnya, bukan semata-mata demi mengadakan mukjizat tapi mengajarkan kepada kita "segala sesuatu", yaitu segala kedamaian/kebenaran Allah yang telah dinyatakan melalui misteri hidup Yesus.
Jelasnya, buah parakleitos itu adalah damai sejahtera, yang tidak berasal dari dunia sebab dunia tidak mengenal-Nya. Dunia mampu memberikan damai, tetapi tidak akan menghasilkan sejahtera yang sejati.
"Makan siomai di Tangerang - Hiduplah berdamai dengan semua orang."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
"RIP” – Race In Peace – Berpacu dalam damai!"
Inilah sebuah tema yang saya bawakan ketika diminta memberikan renungan natal dan tahun baru bagi para anggota MPR/DPR/DPD RI di Gedung Nusantara Senayan beberapa tahun lalu.
Inilah juga harapan kita yang sebenarnya sejajar dengan amanat perpisahan Yesus kepada para muridNya: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera Kuberikan kepadamu".
Kata "damai" sendiri punya beberapa arti dasar, antara lain:
1.“Absentia belli - ketiadaan perang”
2.“Absentia mallo - ketiadaan kekerasan”, dimana perdamaian tidak hanya ketiadaan perang tapi juga kehadiran keadilan, seperti yang digambarkan oleh Martin Luther King, Jr. Dalam konsepsi ini, sebuah masyarakat di mana suatu kelompok/keluarga ditekan oleh yang lainnya juga merupakan ketiadaan kedamaian.
3."Kindoki": Inilah arti damai yang lebih utuh-teduh-penuh dan menyeluruh di wilayah Danau Besar Afrika, yang menunjuk kepada keseimbangan harmonis antara sesama-semesta dan sejarahnya, sebagai sebuah “kosmos”/keteraturan dan bukan “khaos”/kekacauan, “harmonis dan tidak lagi mudah bersikap sinis”, “tulus dan tak lagi penuh akal bulus.”
Nah, mengacu pada bingkai biblis, dalam bahasa Ibrani, kata “damai” adalah “syalom” yang dalam bahasa Yunani diterjemahkan dengan tiga matra: “eirene” (“kedamaian”), “hugianinein” (“kesehatan”) dan “soteria” (“keselamatan”).
Disinilah, kitapun juga dipanggil berbagi "syalom", menjadi “channel of peace”, saluran kedamaian di tengah dunia yang penuh ketidakdamaian dengan 3 tantangan dasarnya, antara lain: kemajemukan kultural, komunikasi global dan kemiskinan sosial.
Pastinya, kedamaian perlu diperjuangkan dengan keterlibatan dan keberpihakan yang real dan kontekstual setiap harinya lewat "KUD”, yakni: Karya yang murah hati, Ucapan yang memberkati dan Doa yang sepenuh hati setiap harinya.
“Dari Sukabumi ke Kramat Jati - Damai di bumi dan damai di hati!”
B.
Kutipan Teks Misa:
Bagaimana damai sejahtera bisa hadir di dunia? Pertama, Yesus sendiri memberikannya. Kata Yesus kepada para murid-Nya, "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu" (Yoh 14:27ab). Diperlukan keterbukaan hati supaya hati bisa mengalami damai sejahtera dan membagikannya kepada orang lain (bdk. Mat 5:9). (Surat Apostolik Rosario Perawan Maria, No. 40)
Antifon Pembuka (lih. Why 19:5;12:10)
Pujilah Allah kita, kamu sekalian, yang hina dan yang mulia, dan yang takut kepada-Nya, karena telah tiba keselamatan, kekuasaan dan Kerajaan Kristus. Alleluya.
Sing praise to our God, all you who fear God, both small and great, for now salvation and strength have come, and the power of his Christ, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami yang hidup, berkat kebangkitan Kristus Engkau telah memulihkan hidup kami. Semoga kami teguh mengharapan hidup abadi, sebab Engkaulah yang menjanjikannya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Paulus dan Barnabas berkeliling ke daerah-daerah untuk mewartakan Injil. Selain itu, mereka meguatkan hati murid-murid Tuhan yang mengalami sengsara dan meminta agar bertekun dalam iman.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (14:19-28)
"Mereka menceritakan kepada jemaat, segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka."
Waktu Paulus dan Barnabas di Kota Listra datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium, dan mereka membujuk orang banyak supaya memihak mereka. Lalu mereka melempari Paulus dengan batu, dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati. Akan tetapi ketika murid-murid berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya berangkatlah ia bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe. Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di Kota Derbe dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid, dan menasihati mereka supaya bertekun di dalam iman. Mereka pun mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat setempat, dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka. Paulus dan Barnabas menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia. Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia, di pantai. Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia. Di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan yang kini telah mereka selesaikan. Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman. Di situ mereka lama tinggal bersama-sama dengan murid-murid.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang yang Kaukasihi, ya Tuhan, mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu.
Ayat. (Mzm 145:10-11.12-13ab.21; R:11a)
1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi. Pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3. Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 24:46,26)
Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya.
Yesus memberikan damai sejahtera bagi murid-murid-Nya. Damai sejahtera itulah yang menguatkan mereka untuk melanjutkan karya Allah di dunia ini.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:27-31a)
"Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu! Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar daripada Aku. Sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya apabila hal itu terjadi, kamu percaya. Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang, namun ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku. Tetapi dunia harus tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa, dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Keluarga yang rukun dan damai menunjukkan kualitas hidup para anggotanya. St. Yusuf adalah sosok seorang pekerja yang selalu mengedepankan damai dalam keluarga di Nazaret. Sebaliknya, keluarga yang sering bertengkar akan mengancam keutuhan hidup bersama. Situasi masyarakat yang tenteram, aman dan damai akan memudahkan orang bekerja. Damai itu membuat hidup bersama menjadi indah. Yesus Kristus datang untuk mendamaikan kita yang berdosa dengan Allah yang Maha Pengampun.
Antifon Komuni (Yoh 6:8)
Jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Kristus.
If we have died with Christ, we believe that we shall also live with Christ, alleluia.
Doa Malam
Allah Bapa yang berbelas kasih, kerahiman-Mu tak terhingga, tiada batasnya. Kini kami berserah kepada-Mu. Ampunilah kami orang yang berdosa ini. Semoga esok kami mampu bangun lagi, dengan semangat hidup yang baru sesuai dengan kehendak-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Siapakah penguasa dunia ini?
Pada saat Yesus menerima kematian dengan sukarela guna memberikan kehidupan-Nya kepada kita, kemenangan diperoleh atas "penguasa dunia" (Yoh 14:30) satu kali untuk selama-lamanya. Itulah pengadilan atas dunia ini, dan penguasa dunia ini "dilemparkan ke luar" (Yoh 12:31) Bdk Why 12:11.. Ia "memburu wanita itu" Bdk. Why 12:13-16., tetapi ia tidak berkuasa atasnya; Hawa baru yang "terberkati" oleh Roh Kudus, dibebaskan dari dosa dan dari kebusukan kematian (karena dikandung tanpa noda dosa dan karena sebagai Bunda Allah yang selalu perawan, Maria diangkat ke dalam surga). "Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain" (Why 12:17). Karena itu Roh dan Gereja berdoa: "Datanglah, ya Tuhan Yesus" (Why 22:20) Bdk. Why 22:17., karena kedatangan-Nya akan membebaskan kita dari yang jahat. (Katekismus Gereja Katolik, No. 2853)
D.
Paus Fransiskus :
Bunda Maria kita penuh dengan keindahan karena ia penuh dengan berkat. Hendaklah kita mencari rahmat, dan marilah kita mencarinya melalui Maria....
Bunda Maria dari Fatima,
sembuhkanlah orang-orang sakit yang berlindung kepadamu.
Bunda Maria dari Fatima,
hiburlah orang-orang menderita yang percaya kepadamu.
Bunda Maria dari Fatima,
berilah damai bagi dunia.
(Kutipan Doa Bunda Maria dari Fatima, Kardinal Patriarch, Lisbon, 31 November 1938)
Salam Bintang Laut, Cahaya Nirmala
Tolonglah yang papa
Bimbinglah yang buta
Hiburlah yang duka
Sembuhkan yang luka
Salam Bintang Laut, Cahaya Nirmala
Bantulah yang jatuh
Dampingilah yang teguh.
Kuatkanlah yang rapuh
Bangunkanlah yang runtuh
Salam Bintang Laut, Cahaya Nirmala
Dengarkanlah kami semua
Yang bermohon dan berdoa, dengan hati yang percaya
Bila ditimpa bencana, kami mohon pertolongan
Bila terancam dosa, kami mohon perlindungan
Bila senja hidup tiba, kami mohon penyertaan
Salam Bintang Laut, Cahaya Nirmala
Kami mohon pengharapan,
Kami mohon iman,
Kami mohon kasih
Izinkanlah kami meneladani jejakmu dengan gembira
Tariklah kami mengikuti engkau dalam harum kesucian.
Ya Bintang Laut, Cahaya Nirmala
Tidak ada komentar:
Posting Komentar