Ads 468x60px

Selasa, 05 Juni 2018



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Selasa, 05 Juni 2018
Peringatan Wajib St Bonifasius, Uskup dan Martir
2 Petrus (3:12-15a.17-18)
(Mzm 90:2.3-4.10.14.16)
Markus (12:13-17)
“Reddite ergo quae sunt Caesaris, Caesari - Berikan apa yang menjadi milik Kaisar kepada Kaisar”.
Inilah pesan kearifan Yesus ketika dicobai oleh dua golongan yang “cerdik, cerdas tapi licik” yakni: farisi dan herodian tentang kewajiban membayar pajak.
Penginjil Markus menyaksikan bahwa orang-orang yang bertanya itu berencana untuk 'menjerat Dia dengan suatu pertanyaan' (Markus 12:13).
Lukas menjabarkannya lebih rinci, katanya maksud mereka ialah 'supaya mereka dapat menjeratNya dengan suatu pertanyaan dan menyerahkanNya kepada wewenang dan kuasa wali-negeri' (Lukas 20:20).
Bagi saya sendiri, pajak bisa berarti “Perintah Allah Jangan Anda Kacaukan”. Hal ini bisa diperdalam dengan mengenali karakter ketiga tokoh pada bacaan injil hari ini, yakni:
1. Keangkuhan Farisi:
Berasal dari bahasa Ibrani: PERUSYIM, "yang terasing". Mereka adalah penganut murni agama Yahudi yang dikenal mahir dalam urusan agama dan kitab suci. Mereka banyak memusatkan perhatian pada pengendalian masalah agama, terutama tentang menjalankan Hukum Taurat (tentu saja termasuk sebagai tradisi) secara rinci dan cermat.
Untuk itu, mereka menjaga jarak sejauh mungkin dengan orang-orang lain; mereka tidak boleh makan bersama orang yang bukan Farisi, salah satunya khawatir kalau-kalau sepersepuluh dari makanan itu belum dipersembahkan kepada Tuhan.
Dengan demikian, mungkin sikap 'memisahkan diri' ini pada akhirnya membuat mereka cenderung memandang rendah orang-orang yang bukan Farisi.
Sikap menganggap diri 'lebih suci daripada orang lain' itu telah menimbulkan keangkuhan yang diwarnai sikap legalisme yang kaku dan lebih mengutamakan ketaatan kepada upacara keagamaan daripada kasih dan belas-kasihan.
2. Kelicikan Herodian:
Herodian adalah nama bagi kelompok yang menjadi pengikut setia dinasti Herodes, yakni Herodes Agung dan keluarganya, yang pada waktu itu menjadi penguasa wilayah di bawah pemerintahan Romawi.
Seperti kaum Saduki, golongan Herodian adalah sebuah partai politik dan berorientasi pada kepentingan politik. Perbedaan antara keduanya, kaum Saduki masih memiliki landasan religius sedangkan golongan Herodian hanya tertarik pada motif politik dengan pelbagai intrik yang licik.
3. Kebijaksanaan Yesus:
Ia mengajak kita berpikir, bersikap sekaligus bertindak arif. Walaupun tahu dijebak, Ia tidak marah, karena baginya “Ira furor brevis est - Amarah adalah kegilaan yang singkat.”
Ia juga mengajak kita untuk tidak mudah terjerumus dan tertipu. Karena kepekaan hati dan kedalaman hidup doanya, Ia bisa mengetahui semua maksud dan niat hati mereka.
Ya, kalau Ia berkata bahwa membayar pajak kepada Kaisar itu tidak sesuai dengan Hukum Taurat, maka wakil gubernur Roma yang mendengar pernyataan itu bisa menuduhNya sebagai subversif (orang-orang Herodian yang hadir disitu segera akan menyerahkanNya sebagai seorang yang melawan pemerintah Roma). Kalau Ia berkata bahwa itu tidak melanggar hukum Taurat, Ia menyinggung perasaan orang-orang Yahudi dan akan di-cap sebagai orang yang tidak cinta tanah-air.
Disinilah, ia mengajak kita untuk bersikap utuh penuh dan menyeluruh terhadap setiap kewajiban dan tugas kesaksian kita dalam hidup bernegara sekaligus juga dalam hidup beriman.
“Cari baju cari celana - Mari maju dengan bertindak bijaksana."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
St Bonifasius, Uskup dan Martir
Bonifasius berasal dari sebuah keluarga Anglosakson dan terlahir pada 680 di Crediton, Inggris. Nama kecilnya ialah Winfried.
Pertemuan dengan para misionaris sudah dialaminya sejak masa kecilnya sehingga cerita-cerita para misionaris ini membangkitkan keinginannya untuk menjadi misionaris.
Ketika dewasa, Bonifasius masuk biara di Nursling dan ditahbiskan menjadi imam.
Oleh Paus Gregorius II ( 715-731), ia diutus ke Jerman.
Di Jerman, Bonifasius pertama-tama pergi ke Hesse, kemudian ke Thuringia, Bavaria dan akhirnya ke Frisia. Para sahabatnya di Inggris mendukungnya dengan doa-doa, keperluan-keperluan altar dan gereja.
Atas permintaan Paus Gregorius II, ia sekali lagi pergi ke Roma pada tahun 722, dan disana ia ditahbiskan menjadi Uskup pada usia 42 tahun.
Setelah itu, Bonifasius kembali ke Jerman sebagai utusan Sri Paus untuk melayani gereja disana. Ia mendirikan banyak gereja dan biara serta mengadakan pembaharuan hidup rohani umat dan para imamnya.
Tahun 754, ketika sedang menjalankan misinya di Frisia, bersama dengan 52 pengikutnya, ia dibunuh dengan pedang pada usia 74 tahun.
Tulang-belulangnya dikumpulkan dan disimpan di Utrecht, kemudian dipindahkan ke Mainz, dan akhirnya disimpan di Fulda.
Lambang Santo Bonifasius sendiri adl seorang Uskup dengan Alkitab yang ditusuk pedang dimana peringatannya dirayakan setiap tanggal 5 Juni.
B.
Madah Ibadat Bacaan, Pagi, Siang
(Selasa, 5 Juni 2018)
PERINGATAN S.BONIFASIUS, USKUP DAN MARTIR
Ya Allah, bersegeralah menolong aku
Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
MADAH IBADAT BACAAN
Allah mahkota mulia
Bagi pahlawan yang jaya
Kami memuji martirMu
Sambil mohon doa restu
Ia menumpahkan darah
Rela mati dengan tabah
Tetap teguh dalam iman
Tanpa dapat digoncangkan
Berkat doa pahlawanMu
Ya Allah yang mahatahu
Ampunilah dosa kami
Meski yang besar sekali
Dipuji dimulyakanlah
Allah Bapa mahamurah
Bersama Putra dan RohNya
Sepanjang segala masa
Amin
MADAH IBADAT PAGI
Ya martir pahlawan suci
Jejak Kristus kauikuti
Musuh sudah kaukalahkan
Kini engkau dimulyakan
S’moga doamu yang sakti
Menghapuskan dosa kami
Menyingkirkan kejahatan
Yang merusak kesatuan
Terlepas sudah tubuhmu
Dari ikatan belenggu
Lepaskan belenggu kami
Agar dapat hidup suci
Dipujilah Allah Bapa
Bersama Putra tercinta
Dan Roh penghibur ilahi
Selalu tak kunjung henti
Amin
MADAH IBADAT SIANG
Sungguh agung cinta Tuhan
Yang tidak takut berkurban
Mautpun tak menghalangi
Kasih setya yang sejati
Selalu siap mengabdi
Datang untuk melayani
Itulah semangat Tuhan
Yang harus kita wujudkan
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra tercinta
Yang memperoleh Roh suci
Pembaharu muka bumi
Amin
DOA
Tuhan, keteguhan para martir, semoga santo Bonifasius menjadi pembela kami.
Iman yang diajarkannya dengan mulut telah dimeteraikannya dengan darah.
Kiranya iman itu kami pegang teguh dan kami amalkan dengan setia.
Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
Semoga Tuhan memberkati kita,
melindungi kita terhadap dosa
dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
Amin.
C.
Kutipan Teks Misa:
“Gereja itu bagaikan bahtera besar berlayar di lautan dunia dan ditempuh oleh gelombang cobaan di dalam hidup” (St. Bonifasius)
Antifon Pembuka
Mereka orang suci, sabda Allah, yang mulia karena mewartakan kebenaran ilahi.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami, sumber keteguhan para martir, hari ini kami memperingati Santo Bonifasius, uskup dan martir-Mu, yang telah memeteraikan dengan darah iman yang diajarkannya dengan lidah. Semoga berkat doa restunya kami selalu memegang teguh iman itu, serta menghayatinya dengan setia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan bertakhta bersama Bapa dalam persatuan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Kita semua sedang menantikan langit dan bumi baru. Untuk itu, Rasul Petrus mengingatkan kita semua supaya kita tak bercacat dan bernoda di hadapan Tuhan ketika saat itu tiba.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus (3:12-15a.17-18)
"Kita menantikan langit dan bumi yang baru."
Saudara-saudara terkasih, kalian menantikan dan berusaha mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa oleh api dan unsur-unsur dunia akan lebur oleh nyalanya. Tetapi sesuai dengan janji Allah, kita menantikan langit dan bumi yang baru, tempat terdapat kebenaran. Sebab itu, Saudara-saudaraku terkasih, seraya menantikan semuanya itu, haruslah kalian berusaha supaya kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, serta dalam perdamaian dengan Dia. Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat. Saudara-saudaraku terkasih, kalian telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah! Jangan sampai kalian terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan sampai kehilangan peganganmu yang teguh. Tetapi hendaklah kalian bertumbuh dalam kasih karunia dan semakin mengenal Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Terpujilah Dia. Bagi-Nya kemuliaan sekarang dan selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, Engkaulah pelindung kami turun-temurun.
Ayat. (Mzm 90:2.3-4.10.14.16)
1. Sebelum gunung-gunung dilahirkan, sebelum bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari sediakala sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.
2. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, “Kembalilah, hai anak-anak manusia!” Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
3. Masa hidup kami tujuh puluh tahun, atau jika kuat, delapan puluh tahun, tapi isinya hanyalah kesukaran dan penderitaan; begitu cepat mereka lewat dan kami hanyut lenyap.
4. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Biarlah hamba-hamba-Mu menyaksikan perbuatan-Mu, biarlah anak cucu mereka menyaksikan semarak-Mu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Ef 1:17-18)
Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata budi kita agar kita mengenal harapan panggilan kita. .
Beberapa orang Farisi dan Herodian menghadap Yesus untuk menjerat-Nya dengan suatu pertanyaan. Namun, Yesus yang mengetahui kemunafikan mereka justru menjadikan pertanyaan mereka sebagai jalan untuk mengajar mereka bagaimana seharusnya berbakti kepada Allah dan kepada kaisar.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:13-17)
"Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah."
Pada waktu itu beberapa orang Farisi dan Herodian disuruh menghadap Yesus, untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan. Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya, “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur. Engkau tidak takut kepada siapa pun, sebab Engkau tidak mencari muka, tetapi dengan jujur mengatakan jalan Allah. Nah, bolehkah kita membayar pajak kepada kaisar atau tidak?” Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka, “Mengapa kalian mencobai Aku? Tunjukkanlah suatu dinar untuk Kulihat!” Mereka menunjukkan sekeping dinar. Lalu Yesus bertanya, “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka, “Gambar dan tulisan kaisar.” Maka Yesus berkata kepada mereka, “Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar, dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah!” Mereka sangat heran mendengar Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Tak mudah membagi secara adil apa yang menjadi hak Allah dan dunia; tahu batas akan hal duniawi dan hal rohani. Sebagai masyarakat yang baik, tentunya kita memiliki tanggung jawab untuk membayar pajak pada negara dan sebagai umat Allah, harus memberikan kepada Allah apa yang wajib diberikan kepada Allah. Oleh karena itu, Rasul Petrus memberi peringatan agar kita waspada dan jangan terseret pada kesesatan, yaitu pembenaran diri. Apakah kita cenderung jatuh pada pembenaran diri dan tidak adil pada dunia dan terhadap Allah? St. Bonifasius telah memberi contoh bagaimana sebagai uskup dia memberikan apa yang wajib diberikan kepada Allah.
"Apa yang tidak dapat kita angkat sendiri, hendaklah kita angkat dengan pertolongan Dia yang Mahakuasa." (St. Bonifasius)
Antifon Komuni (Yoh 34:15)
Domba-domba-Ku akan Kugembalakan dan akan Kujaga senantiasa.
Doa Malam
Terima kasih ya Bapa, atas anugerah-Mu hari ini. Semoga aku senantiasa berjalan benar di hadapan-Mu. Maka, mampukanlah aku supaya berani berkorban seperti St. Bonifasius martir-Mu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar