Ads 468x60px

Senin, 04 Juni 2018



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Senin, 04 Juni 2018
Hari Biasa Pekan IX
2 Petrus (1:1-7)
(Mzm 91:1-2.14-15ab.15c-16)
Markus (12:1-12)
“Miserere mei Deus - Kasihanilah aku ya Allah.”
Mengakhiri Bulan Maria beberapa hari lalu dan mengawali bulan Juni yang kerap disebut bulan “Pancasila” sekaligus bulan “Hati Kudus Yesus” ini, ditampilkan Injil yang mewartakan kemurahan dan kepercayaan Allah kepada kita untuk bekerja bersama di kebun anggurNya.
Perumpamaan ini juga berbicara tentang kesabaran dan keadilan Allah. Berkali-kali Ia mengampuni dan mengasihani para penggarap kebun anggur yg bersalah.
Idealnya:
Anggur sendiri yang adalah lambang “SLJJ”-“Spirit Love Joy Justice” merupakan salah satu panggilan kita sebagai rekan sekerja di kebun anggur Allah yang penuh semangat, kasih, sukacita dan keadilan.
Realnya:
Kita kadang melupakan rahmat kemurahan hati Allah yang telah mengajak kita berkarya bersamaNya.
Kita malahan menjadi pekerja yang menyalahgunakan kepercayaan Tuhan bahkan kita mudah marah dan mengorbankan orang lain demi kepentingan pribadi atau kelompok.
Pastinya:
Melalui perumpamaan hari ini, Yesus ingin menegaskan siapa diri-Nya sesungguhnya.
Ia ingin memberitahu bahwa Dia diutus Allah dan Dialah Anak Allah. Kedatangan-Nya telah dinubuatkan oleh nabi-nabi.
Namun banyak orang yang tidak mau percaya bahkan menolak dan “membuang”Nya.
Indahnya, batu yang dibuang oleh tukang bangunan itu menjadi batu penjuru: yang mati menjadi hidup, yang hina menjadi mulia, yang disalibkan menjadi ditinggikan.
Dkl: Ia memperlihatkan otoritas-Nya kembali.
Nah, sudahkah kita mengakui otoritas Kristus di dalam diri kita? Atau seperti para banyak penggarap yang jahat, kita masih saja merebut otoritasNya: melupakan kebaikanNya,
iri hati dan mengorbankan orang lain dengan pikiran, perkataan dan tindakan yang kerap negatif?
"Dari Koja ke markas Kopasus -
Selamat bekerja bersama Yesus."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
“Radix malorum est cupiditas - Akar dari kejahatan adalah nafsu.
Injil hari ini berbicara soal nafsu para penggarap kebun anggur yang tidak tahu berterimakasih: Mereka sudah diberi pekerjaan dan tentu saja dengan upah yang cukup, tapi mereka malahan serakah dan ingin menguasai kebun anggur yang jelas-jelas bukan hak miliknya itu.
Mereka juga tega menganiaya serta membunuh para utusan termasuk anak tuan kebun anggur itu. Yah, nafsu keserakahan dan kepemilikan merupakan akar kejahatan.
Secara real, adapun buah-buah dari nafsu keserakahan dan kepemilikan, yakni: maraknya kasus korupsi, perampokan, penindasan, pelecehan, dll di negara bahkan kadang di lingkungan gereja kita sendiri.
Nah, bersama dengan momentum semangat kerahiman, terdapatlah tiga keutamaan iman yang rahim, yang bisa kita wartakan melawan nafsu keserakahan dan kepemilikan, yakni:
- KAsihi Tuhan:
Seperti Yesus yang mati karena kasihNya, kita juga diajak untuk berani “mati” karena kasih kepada Tuhan. Pastinya, karena nada dasar “kasih” inilah, maka Yesus hadir sebagai batu penjuru.
Secara real, batu penjuru sendiri adalah sebuah batu besar yang ditempatkan pada fondasi di sudut utama suatu bangunan baru, yang menghubungkan bagian ujung tembok dengan tembok sebelahnya, sehingga keduanya menyatu (Ef. 2:20).
Dalam PL dan PB penggunaan kata ini sebagian besar dalam pengertian metaforis, seperti pada Ayb. 38:6. Allah meletakkan batu penjuru di Sion (Yes. 28:16) -- pengaman yang sesungguhnya bagi orang beriman.
Dalam PB Yesus dinyatakan sebagai batu penjuru pada Mrk. 12:10 (yang mengutip Mzm. 118:22), dan 1Ptr. 2:6 (yang mengutip Yes. 28:16).
Jelasnya, kalau hidup kita didasari kasih yang dalam maka Allah yang akan meninggikan kita dan mengasihi kita lebih dalam lagi.
- RObohkan setan:
Nafsu akan keserakahan dan kepemilikan sehingga tega mengorbankan orang lain, yang ditampilkan oleh para pekerja kebun anggur yang jahat hari ini merupakan buah-buah dari adanya karya setan yang juga kerap hadir dan menggoda hidup harian kita.
Disinilah, kita diajak untuk berani robohkan setan dengan rajin berdoa dan mendekat kepada Tuhan, sehingga nafsu tidak lagi menguasai tubuh dan jiwa kita.
Dalam konteks ini, tepatlah apa yang dikatakan novelis Rusia, Fyodor Dostoevsky dalam novelnya, The Brothers Karamazov, bahwa “seandainya setan tidak ada, manusia kerap menciptakannya dalam hatinya sendiri”
- tuLUSkan pelayanan:
Terlalu sering kita lupa bahwa tingkat kebahagiaan ditentukan oleh “availability” (kesediaan, keterbukaan) untuk memberi dan berbuat kebaikan, dan bukan “ability” (kemampuan atau kepemilikan).
Kebanyakan orang, termasuk para imam kadang malahan mengejar “to have” (memiliki) dan mengira bahwa dengan “to have” mereka akan “to be” (menjadi, bertumbuh).
Padahal “to be” adalah bibit kebahagiaan karena didasari oleh hati yang tulus, sementara “to have” adalah bibit malapetaka karena kerap dibumbui oleh hati yang penuh akal bulus.
Maka, bersama Yesus dan teladan para kudus yang mencintai kerahimanNya, marilah kita belajar mempunyai hati tulus, yang jelas terwujud dalam doa yang sepenuh hati, ucapan yang memberkati dan karya nyata yang sungguh murah hati.
B.
Kutipan Teks Misa:
"Kesejahteraan yang nampaknya menarik tidak boleh menyesatkan kita, yang membuat kita lupa meneruskan perjalanan ke arah tujuan " (St Gregorius Agung)
Antifon Pembuka (lih. Mzm 91:2)
Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku yang kupercaya.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahabaik, kami mohon limpahilah kami dengan sabda-Mu dan semoga kami menyadari bahwa Engkau meneguhkan kasih setia-Mu kepada siapa pun berkat Yesus Kristus, Putra-Mu.Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Rasul Paulus menasihati jemaat beriman supaya berusaha menambahkan kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan, kasih akan saudara-saudara dan kasih akan semua orang. Semua itu penting dalam hidup beriman.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus (1:1-7)
"Yesus Kristus telah menganugerahkan kepada kita janj-janji yang berharga. Berkat Dia, kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi."
Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita. Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Allahku, pada-Mulah aku percaya
Ayat. (Mzm 91:1-2.14-15ab.15c-16)
1. Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan, "Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku yang kupercayai."
2. Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakannya.
3. Aku akan meluputkan dia dan memuliakannya, dengan umur panjang akan Kukenyangkan dia; kepadanya akan Kuperlihatkan keselamatan yang datang dari pada-Ku."
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Why 1:5ab)
Yesus Kristus, Engkaulah saksi yang setia, yang pertama bangkit dari alam maut; Engkau mengasihi kami dan mencuci dosa kami dalam darah-Mu.
Perumpamaan yang disampaikan Yesus tentang kebun anggur dan para pekerjanya telah menyinggung hati para imam kepala, ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua. Sayangnya, mereka bukannya lantas bertobat, melainkan malah berniat menangkap Yesus. Mereka semakin mengeraskan hati mereka.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:1-12)
"Mereka menangkap dan membunuh putra kesayangan, dan melemparkannya ke luar kebun anggur."
Pada suatu hari Yesus berbicara kepada imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua dengan perumpamaan, kata-Nya, "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya yang kekasih. Akhirnya ia menyuruh dia kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, maka warisan ini menjadi milik kita. Mereka menangkapnya dan membunuhnya, lalu melemparkannya ke luar kebun anggur itu. Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain. Tidak pernahkah kamu membaca nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita." Lalu mereka berusaha untuk menangkap Yesus, karena mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu. Tetapi mereka takut kepada orang banyak, jadi mereka pergi dan membiarkan Dia."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Perumpamaan Yesus hari ini merupakan sebuah tamparan bagi pemimpin jemaat. Digambarkan tentang Allah yang mempercayakan kebun anggur (bangsa Israel) pada pemimpin agama Yahudi (petani) namun justru anak (Yesus) diperlakukan sangat kejam. Inilah yang membuat mereka kehilangan kepercayaan dari Allah. Oleh sebab itu, Rasul Petrus menekankan perlunya pengenalan akan Allah yang dimulai dari iman dan berujung pada kasih terhadap semua orang. Benarkah para pemimpin sekarang, khususnya di lingkungan Gereja, memimpin dan melayani berdasarkan pengenalan akan Allah?
Antifon Komuni (Lih. Mzm 91:14.15ab)
Ia berpaut pada-Ku, maka Aku menyelamatkannya. Ia mengakui Aku, maka Aku akan menjadi pelindungnya. Ia berseru kepada-Ku, maka Aku akan menjawabnya.
Doa Malam
Bapa Yang Mahapengampun, segala karya-Mu menggerakkan diriku untuk meneladaninya. Semoga aku berani menjadi pewarta yang tangguh dan jauhkanlah dari rasa iri dan dengki dalam hidup harianku. Amin.
C.
MADAH HARIAN PAGI (Senin, 4 Juni 2018)
Sumber cahaya mulia
Yang menerangi dunia
Malam Kauhentikan sudah
Kauterbitkan fajar cerah.
Engkaulah terang sejati
Melebihi matahari
Dasar lubuk hati kami
Kausinari Kauselami
Terangilah diri kami
Ya Bapa yang murah hati
Dengan rahmat dan kasih-Mu
Agar selamat selalu
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra tercinta
Dalam ikatan Roh suci
Sepanjang seluruh hari. Amin.
DOA
Tuhan, pangkal dan tujuan kegiatan kami, terangilah budi kami dalam merencanakan pekerjaan kami. Dampingilah kami dalam melaksanakannya dan berilah rahmat-Mu untuk menyelesaikannya dengan baik. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
D.
"WWF - WALK WITH FRANCIS"
Hac in Sanctissimi Corporis et Sanguinis Christi sollemnitate meminerimus Iesum, Panem vitae, nostram esse vim, nostri itineris firmamentum.
On this Feast of Corpus Christi, we need to remember that Jesus, the Bread of Life, is our strength and support on life's journey.
Pada Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus ini, kita perlu mengenang bahwa Yesus, Sang Roti Kehidupan, adalah kekuatan dan pendukung dalam perjalanan kehidupan kita.
===
Di dalam Perayaan Ekaristi Tuhan hadir dan berbahagialah kita yang diundang ke dalam PerjamuanNya.
Dalam perayaan Hari Raya Tubuh dan Darah Tuhan Kita Yesus Kristus (CORPUS DOMINI), sejak beberapa hari lalu, paroki-paroki di Italia dan beberapa belahan dunia termasuk pelbagai biara monastik biasanya melangsungkan Prosesi Sakramen Ekaristi Maha Kudus.
Dalam lingkup paroki - mereka ber-prosesi di jalan-jalan kota, dan dalam lingkup biara monastik - mereka berkeling di seputaran biara ataubsepanjang daerah klausura (klaustrum).
Adapun termasuk Paus Fransiskus yang juga ikut memimpin prosesi di Roma.
Bagi Gereja di Turin, perayaan ini lebih terasa bermakna karena umat juga mengingat Mukjizat Ekaristi yang terjadi pada tanggal 6 Juni 1453, dan di tempat peristiwa keajaiban itu kini dibangun "Basilika Corpus Domini."
E.
WEJANGAN PAUS FRANSISKUS
DALAM DOA MALAIKAT TUHAN
3 Juni 2018 :
"HARI RAYA TUBUH DAN DARAH KRISTUS"
Saudara-saudari terkasih, selamat pagi!
Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus atau, menurut ungkapan Latin lebih dikenal dengan nama Corpus Domini, hari ini dirayakan di banyak negara - di antaranya di Italia.
Injil melaporkan kata-kata Yesus kepada kita, yang diucapkan selama Perjamuan Terakhir dengan murid-murid-Nya : “Ambillah, inilah tubuh-Ku. Kemudian : "Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang” (Mrk 14:22,24).
Pada kenyataannya, oleh karena perjanjian kasih itu, jemaat kristiani berkumpul hari ini, hari Minggu, dan setiap hari, di sekitar Ekaristi, Sakramen Pengorbanan Penebusan Kristus. Dan, tertarik pada kehadiran-Nya yang nyata, umat kristiani menyembah dan merenungkan-Nya melalui tanda roti yang sederhana menjadi tubuh-Nya.
Setiap kali kita merayakan Ekaristi, melalui sakramen yang sangat sederhana dan sekaligus sakramen yang khidmar ini, kita mengalami Perjanjian Baru, yang menyadari sepenuhnya persekutuan antara Allah dan kita.
Dan, sejumlah yang ambil bagian dalam perjanjian ini, kita, meskipun kecil dan miskin, bekerjasama untuk membangun sejarah sesuai kehendak Allah.
Oleh karena itu, setiap perayaan Ekaristi, seraya merupakan tindakan menyembah Allah secara bersama-sama, mengarahkan kita kembali ke kehidupan dan peristiwa-peristiwa nyata dari keberadaan kita.
Seraya dipelihara oleh tubuh dan darah Kristus, kita bersatupadu dengan-Nya; kita menerima dalam diri kita kasih-Nya, bukan untuk menahannya dengan cemburu, melainkan membagikannya kepada orang lain. Inilah nalar Ekaristi.
Di dalamnya, sebenarnya, kita merenungkan Yesus sebagai roti yang dipecah-pecahkan dan diberikan, darah yang ditumpahkan untuk keselamatan kita. Ekaristi adalah sebuah kehadiran yang, seperti api, membakar dalam diri kita sikap-sikap egois kita, memurnikan diri kita dari kecenderungan hanya diberi ketika kita telah menerima dan mengobarkan di dalam diri kita keinginan untuk menjadi juga, dalam persatuan dengan Yesus, roti yang dipecah-pecahkan dan darah yang ditumpahkan bagi saudara-saudara.
Oleh karena itu, Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus adalah sebuah misteri ketertarikan kepada Kristus dan misteri perubahan rupa ke dalam Dia. Dan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus adalah sekolah kasih yang mewujud, sabar dan berkorban, seperti Yesus di kayu salib.
Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus mengajarkan kita untuk semakin menyambut dan tersedia bagi semua orang yang mencari pemahaman, bantuan, dorongan serta yang terpinggirkan dan terkucil. Kehadiran Yesus yang hidup dalam Ekaristi adalah bagaikan sebuah pintu, sebuah pintu yang terbuka antara gereja dan jalanan, antara iman dan sejarah, antara kota Allah dan kota manusia.
Prosesi dengan Sakramen Mahakudus adalah ungkapan kesalehan Ekaristi yang dikenal luas, yang dalam Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus hari ini sedang terjadi di banyak kota dan negara.
Petang ini di Ostia, saya juga akan - seperti yang dilakukan oleh Beato Paulus VI 50 tahun yang lalu - merayakan Misa, yang akan diikuti oleh prosesi dengan Sakramen Mahakudus. Saya mengajak semua umat untuk ambil bagian, juga secara rohani, melalui radio dan televisi. Semoga Bunda Maria menyertai kita pada hari ini.
[Setelah pendarasan doa Malaikat Tuhan]
Saudara-saudari terkasih, selamat pagi!
Kemarin di Napoli, Suster Maria dari Sang Kasih Ilahi yang Tersalib, terlahir dengan nama Mary Gargani, Pendiri Tarekat Suster-suster Rasul Hati Kudus dinyatakan sebagai beata. Seorang putri rohani Padre Pio, ia adalah rasul sejati di sekolah dan paroki. Semoga teladannya dan pengantaraannya menopang putri-putrinya dan semua pendidik. Kalian semua, bertepuk tanganlah untuk beata yang baru : kita menyambutnya!
Saya bergabung dengan saudara saya para uskup Nikaragua dalam mengungkapkan kesedihan atas kekerasan yang parah, dengan korban tewas dan terluka, yang dilakukan oleh kelompok-kelompok bersenjata untuk menekan para penentang kemasyarakatan. Saya mendoakan para korban dan keluarga-keluarga mereka. Gereja selalu berdialog, tetapi hal ini membutuhkan tanggung jawab yang bersemangat untuk menghormati kebebasan dan, pertama-tama, kehidupan. Saya berdoa agar seluruh kekerasan dapat terhenti dan agar kondisi-kondisi dialog dapat dipastikan kembali sesegera mungkin.
Saya menyambut kalian semua, para peziarah dari Italia dan dari berbagai negara, khususnya, dari Helsinki, Huelva (Spanyol), Peuerbach (Austria) dan dari Kroasia. Saya menyambut umat Caturano dan Palermo, serta masyarakat "Siderinox" Abbiategrasso dan para calon penerima sakramen krisma dari Corridonia.
Sambutan khusus tertuju kepada umat yang berkumpul hari ini di Sotto il Monte, bersama Uskup Bergamo, pada peringatan wafatnya Santo Yohanes XXIII. Semoga perjalanan di tanah Bergamo dari relikui Paus ini, yang begitu dikasihi oleh umat, dapat mengilhami seluruh ketetapan hati yang baik dan murah hati.
Dan saya mengucapkan kepada kalian semua selamat hari Minggu. Tolong, jangan lupa mendoakan saya. Selamat makan siang dan selamat tinggal. (PS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar