Ads 468x60px

TOUR DE MARIA @ BORNEO: BERITA DARI "KOTA KATULISTIWA"



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
TOUR DE MARIA
@ BORNEO: BERITA DARI "KOTA KATULISTIWA"
Patung Bunda Maria "Ratu Pencinta Damai
- Bunda Segala Suku", di Gua Maria Ratu Pencinta Damai Anjungan - Sungai Pinyuh, Anjungan, Keuskupan Agung Pontianak, Kalimantan Barat, dengan tinggi 12 meter, yang lokasinya konon 70 kilometer dari Pontianak.
Peresmiannya hari ini diberkati oleh Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus pada hari Minggu ini, 27 Mei 2018 (HR Tritunggal Mahakudus) dengan perayaaan ekaristi konselebrasi, dilanjutkan dengan penerbangan balon "RRI - Rosario Rasa Indonesia" berwarna merah putih serta penerbangan balon aneka warna dan balon merpati.
Secara simbolis, Patung Bunda Maria Ratu Pencinta Damai ini melambangkan:
1. Di kepalanya, ada mahkota dengan 12 bintang (Bdk. Kitab Wahyu 12:1, "tampaklah seorang perempuan, berselubungkan matahari dengan bulan di bawah kakinya dan dua belas bintang di atas kepalanya...")
2. Di dadanya, ada tulisan mandarin.
3. Di kakinya, ada 6 perwakilan suku yaitu Dayak, Tionghoa, Jawa, Manado, Batak dan Flores yang menampilkan nuansa ke-bhinekaan.
4. Gaun nya bermotif khas Dayak karena berada di bumi Kalimantan.
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
KILAS BALIK.
Duta Besar (Dubes) Vatican untuk Indonesia Monsigneur (Mgr) Piero Pioppo memimpin prosesi liturgi pemberkatan Gereja Katolik Maria Ratu Pencinta Damai (MRPD) Pancasila, Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (11/3/2018).
Piero yang datang untuk pertama kalinya ke Kalimantan Barat itu langsung disambut dengan tarian Dayak dan belasan pasangan yang mengenakan pakaian adat nusantara ketika tiba di depan gedung gereja, Minggu pagi.
Dalam memimpin misa pemberkatan, Piero didampingi Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus, Uskup Sanggau Mgr Julius Giulio Mencuccini, Uskup Emeritus Hirronimus Bumbun dan konselebran para imam Katolik.
Dalam sambutannya, Piero menekankan agar umat Katolik senantiasa menjaga persatuan dan menghormati umat agama lain. Kehadirannya di Pontianak sebagai gembala agung, juga memberikan pesan dan semangat untuk selalu menjaga perdamaian.
"Saya senang berada di Indonesia, terlebih bisa hadir disini di Gereja Maria Ratu Pencinta Damai Pontianak yang begitu indah," ungkap Pieoro dalam bahasa Italia yang diterjemahkan oleh Pastor William Chang.
Kehadiran Piero dalam pemberkatan gereja nomor dua terbesar di Kalimantan Barat itu guna memenuhi undangan Uskup Agung Pontianak. Sebelumnya, Piero direncanakan memimpin pemberkatan sekaligus peresmian gereja MRPD Pancasila pada 1 Januari 2018 lalu.
Sementara itu, Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus mengungkapkan kedatangan Piero Pioppo ke Pontianak mewakili Paus Fransiskus sebagai gembala utama umat Katolik di seluruh dunia.
"Kedatangan beliau adalah untuk memberikan support dan kekuatan kepada umat Katolik untuk tetap bersatu," ujar Agustinus Agus.
"Dan di mana-mana beliau itu mengajak umat Katolik untuk damai, untuk menghargai kebhinekaan, untuk menghargai orang lain. Tadi dalam khutbah pun menekankan itu,” sambungnya.
Agus juga berharap kepada setiap umat untuk saling menjaga kebersamaan, bersatu untuk memperjuangkan kedamaian.
“Pada intinya saya mengundang (Dubes) adalah untuk memberikan dukungan semangat kepada umat Katolik khususnya yang ada di Kalimantan Barat ini,” terangnya.
Ketua Umum Panitia Pembangunan Gereja MRPD Pancasila, Karolin Margret Natasa mengaku bersyukur karena proses pembangunan gereja yang dimulai sejak pertengahan tahun 2015 itu bisa selesai tepat pada waktunya.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu, terutama kepada seluruh warga yang berada di sekitar Gereja MRPD yang selama ini mendukung pembangunan gereja ini sehingga bisa digunakan oleh umat Katolik yang ada di daerah sini,” ujar Karolin.
Karolin berharap, dengan selesainya pembangunan gereja ini dapat semakin meningkatkan keimanan umat dan kerukunan antar umat beragama.
“Juga semakin meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yang mudah-mudahan kedepan membawa Kalimantan Barat ke arah yang lebih maju,” ujar Karolin.
Lokasi Gereja MRPD Pancasila ini terletak di Jalan Gusti Hamzah atau yang lebih dikenal dengan nama Jalan Pancasila yang merupakan nama jalan yang lama. Sehingga, umat terbiasa menyebut gereja ini dengan mama Gereja Pancasila, karena terletak di Jalan Pancasila.
Selain itu, berjarak kurang dari 200 meter terdapat sebuah Mesjid yang posisinya berseberangan jalan dengan gereja ini. Karolin berpandangan, hal ini membuktikan bahwa semangat kebersamaan dalam perbedaan tetap terjaga dengan baik di Kalbar.
“Tadi ketika misa sedang berlangsung, kita juga mendengarkan suara adzan dikumandangkan. Saya rasa inilah keindahan Indonesia, di mana kita bisa berdampingan. Masing-masing dapat melaksanakan ibadahnya kepada Tuhan,” ujar Karolin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar