HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Kamis, 05 Juli 2018
Hari Biasa Pekan XIII
Amos (7:10-17)
(Mzm 9:8.9.10.11; R:10)
Matius (9:1-8)
“Dives in Misericordia - Kaya dalam Kemurahan Hati"
Inilah nama ensiklik yang ditulis oleh Paus Yohanes Paulus II yang banyak berbicara tentang kemurahan hati Tuhan dan menjadi salah satu acuan pokok dalam penulisan ensiklik Paus Fransiskus yang berjudul "Misericordiae Vultus" selama Tahun Kerahiman yang lalu.
Dalam Injil hari ini, Yesus juga jelas menampakkan kekayaan kemurahan hatiNya terhadap orang lumpuh: “Percayalah hai anakKu, dosamu sudah diampuni.”
Mengacu pada injil sinoptik yang lain (Mrk. 2:1-12; Luk. 5:17-26), hal ini terjadi di kota-Nya sendiri yaitu Kapernaum (Mrk. 2:1; Mat. 4:13).
Adapun tiga sikap kerahiman ilahi yang bisa kita petik dari tiga tokoh utama hari ini, al:
1.Orang banyak: Berbelarasa.
Mereka membawa orang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya kepada Yesus, dengan cara diturunkan dari atap karena padatnya kerumunan banyak orang.
Jelaslah bahwa hati mereka penuh dengan belarasa sehingga mereka bisa mengantar orang lain terlebih yang sakit dan menderita untuk bisa menjumpai Yesus secara pribadi: “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.” (Mat 5:7)
2.Yesus: Berbelaskasihan.
Ia mengasihi dan mengampuni orang, terlebih yang sakit dan tersingkirkan. Ketika Yesus melihat orang lumpuh dan empat orang lain yang mengantarnya, hatiNya tergerak oleh belaskasihan dan Ia berkata: ”Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.”
Belas kasih sendiri adalah kasih yang berusaha meringankan penderitaan sesama. Belas kasih adalah kasih yang hidup, yang dicurahkan atas sesama guna menyembuhkan, melegakan, menghibur, mengampuni dan menghapus rasa sakit. Itulah kasih yang Tuhan tawarkan kepada kita dan itulah kasih yang Ia kehendaki kita tawarkan kepada sesama.
3. Orang Lumpuh: Beriman.
Orang lumpuh menjadi sembuh dan bertumbuh penuh karena imannya. Hal ini tampak jelas ketika Yesus mengatakan: ”Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!”
Orang lumpuh itu segera mentaati perintah Yesus: Ia “bangun” (ajakan untuk bangkit dari kubangan dosa), “angkat tempat tidurnya” (ajakan untuk mengangkat kelekatan, kelemahan dan ketergantungannya untuk kemudian diserahkan ke Tuhan) dan “pulang ke rumah” (ajakan untuk kembali ke keluarganya, sebuah basis hidup beriman). Inilah inti iman: kepercayaan penuh kepada Yesus!
Sebaliknya, beberapa orang ahli Taurat malahan berkata dan berpikir buruk tentang Yesus dalam hatinya: ”Ia menghujat Allah.”
Jelasnya, hati mereka “lumpuh”, tidak tergerak oleh belas kasihan, sehingga Yesus menegur mereka: ”Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu”. Dalam bahasa nabi Yesaya: “Bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku. ” (Yes 29:13)
Dari Tarsus mencari duku – Yesus Engkaulah andalanku!”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
Maria Salus Populi Romani.
4 April 1953, sebuah patung Maria Salus Populi Romani, ditempatkan di Monte Mario Hill di Roma, dengan persetujuan lebih dari satu juta tandatangan rakyat Roma, sebagai peringatan dan rasa syukur akan pertolongan yang mereka dapatkan pada masa perang dunia ke-2.
Pada masa perang, Paus Pius XII di awal Juni 1944 meminta rakyat Roma untuk berdoa lewat perantaraan Maria agar kota mereka tidak dihancurkan karena saat itu Roma telah dikuasai Jerman dan permohonan itu terkabul.
Pasukan Jerman bergerak ke arah barat tanpa menundukkan kota Roma.
Keberhasilan itu diterima dan diakui sebagai pertolongan dari Maria dan gelar yang diberikan kepadanya adalah Maria Salus Populi Romani, -Mary the salvation of the Roman people, -Maria penyelamat orang Roma.
Artis yang membuat patung besar itu adalah Arrigo Minerbi, seorang Yahudi yang diselamatkan dari kamp konsentrasi oleh para pastor.
Ia menolak bayaran atas hasil karya itu dan mengatakan bahwa itu adalah sebagai wujud rasa terima kasihnya kepada penduduk Roma.
B.
Pope Francis.
Saya mengajak anda sekalian untuk berdoa bersama saya menyertai perjalanan saya ke Bari pada hari sabtu dalam ziarah untuk berdoa bagi perdamaian di Timur Tengah yang telah lama menderita.
I ask all of you to join me in prayer as I travel to Bari on Saturday on a pilgrimage to pray for peace in the long-suffering Middle East.
PT: Peço a todos que acompanhem com a oração a peregrinação que realizarei no sábado a Bari para invocar a paz para o martirizado Oriente Médio.
ES: Pido a todos que acompañen con la oración el peregrinaje que realizaré el sábado a Bari para invocar la paz sobre el martirizado Oriente Medio.
IT: Chiedo a tutti di accompagnare con la preghiera il pellegrinaggio che compiremo sabato a Bari per invocare pace sul martoriato Medio Oriente.
FR: Je demande à tout le monde d'accompagner par la prière le pèlerinage que nous accomplirons samedi à Bari pour invoquer la paix sur le martyre du Proche-Orient.
DE: Ich bitte alle, unsere Pilgerreise nach Bari am kommenden Samstag für den Frieden im gequäten Nahen Osten mit Gebet zu begleiten.
PL: Proszę wszystkich o towarzyszenie nam w pielgrzymce do Bari, którą odbędziemy w przyszłą sobotę, by błagać o pokój dla umęczonego Bliskiego Wschodu.
C.
Kutipan Teks Misa:
“Para Uskup, berkat Roh Kudus yang dikurniakan kepada mereka, menjadi Guru iman, Imam Agung dan Gembala yang sejati dan otentik” (Dekrit Christus Dominus, 2)
Antifon Pembuka (Amos 7:15)
Dari pekerjaan menggiring kambing domba aku dipanggil Tuhan dan diperintahkan, “Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel.”
Doa Pembuka
Ya Allah, berkenanlah mengampuni dosa-dosa kami bila kami bertobat kepada-Mu. Semoga kami pun menaruh belas kasih kepada sesama kami, sebagaimana Engkau menaruh belas kasih kepada kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan bertakhta bersama Bapa dalam persatuan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Amos (7:10-17)
"Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku."
Sekali peristiwa Amazia, imam di Betel, menyuruh orang menghadap Yerobeam, raja Israel, dengan pesan, “Amos telah mengadakan persepakatan melawan Tuanku di tengah-tengah kaum Israel. Negeri ini tidak dapat menahan segala perkataannya. Sebab beginilah kata Amos, ‘Yerobeam akan mati terbunuh oleh pedang dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan’.” Lalu berkatalah Amazia kepada Amos, “Hai Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah di sana makananmu! Dan bernubuatlah juga di sana! Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel, sebab Betel adalah tempat kudus raja dan bait suci kerajaan.” Jawab Amos kepada Amazia, “Aku ini bukan nabi, dan bukan pula termasuk golongan para nabi, melainkan hanya seorang peternak dan pemungut buah ara hutan. Tetapi Tuhanlah yang mengambil aku dari pekerjan menggiring kambing domba; Tuhan bersabda kepadaku, ‘Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel.’ Maka sekarang dengarkanlah sabda Tuhan, Engkau berkata, ‘Janganlah bernubuat menentang Israel, dan jangan ucapkan perkataan menentang keturunan Ishak.’ Sebab itu beginilah sabda Tuhan, ‘Isterimu akan bersundal di kota, dan anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan tewas oleh pedang. Tanahmu akan dibagi-bagikan dengan memakai tali pengukur. Engkau sendiri akan mati di tanah yang najis, dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan’.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan
Ayat. (Mzm 9:8.9.10.11; R:10)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan dari madu tetesan dari sarang lebah.
Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:1-8)
"Mereka memuliakan Allah karena telah memberikan kuasa sedemikian besar kepada manusia."
Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri. Maka dibawalah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada si lumpuh, "Percayalah, anak-Ku, dosamu sudah diampuni." Maka berkatalah beberapa ahli Taurat dalam hatinya, "Ia menghujat Allah!" Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, "Mengapa kalian memikirkan hal-hal yang jahat dalam hatimu? Manakah yang lebih mudah, mengatakan, 'Dosamu sudah diampuni' atau mengatakan, 'Bangunlah dan berjalanlah'? Tetapi supaya kalian tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa," lalu berkatalah Ia kepada si lumpuh, "Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah ke rumahmu!" Dan orang itu pun bangun, lalu pulang. Maka orang banyak yang melihat hal itu takut, lalu memuliakan Allah, karena Ia telah memberi kuasa demikian besar kepada manusia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Sangat menarik dan perlu diperhatikan, bahwa bagi Allah di dunia kita ini tidak ada hal yang terjadi secara kebetulan atau pun secara tidak disengaja. Dalam Injil hari ini diceritakan tentang adanya seorang lumpuh. Tetangganya membawanya kepada Yesus, karena mereka percaya akan kuasa dan kemampuan-Nya untuk menyembuhkannya. Dan ketika Ia mengetahui iman mereka, termasuk iman orang yang lumpuh itu sendiri, maka Yesus menyembuhkannya dengan berkata pertama-tama: "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni", dan kemudian ditambahkan: "Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" Tetapi ahli-ahli Taurat menganggap Yesus menghujat Allah.
Mengampuni dosa memang hanya merupakan hak khusus tunggal Allah. Yesus adalah Allah dan berhak sepenuhnya mengampuni dosa, tetapi juga menyembuhkan orang sakit malahan membangkitkan orang mati. Ahli-ahli Taurat seharusnya dapat menarik kesimpulan, bahwa Yesus ternyata bukanlah orang biasa. Harus dapat dan mau mengakui, bahwa orang yang lumpuh itu tidak dapat disembuhkan apabila dosanya tidak diampuni. Yesus terbukti mau dan mampu memberikan pengampunan kepada jiwa manusia, sekaligus memberikan penyembuhan dan kesehatan tubuhnya.
Penyakit serta kesembuhan raga manusia, dan damai serta ketenteraman jiwa dengan Allah, memang dua hal yang tidak terpisahkan satu sama lain, melainkan harus selalu diusahakan sebagai suatu kesatuan.
Doa Malam
Allah Bapa Sumber Pembaruan Hidup, kami bersyukur karena Engkau telah menemukan kami kembali dengan penuh belas kasih melalui Yesus Putra-Mu terkasih. Semoga sabda dan karya-Nya membangun kami menjadi manusia baru. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
HARAPAN IMAN KASIH.
Kamis, 05 Juli 2018
Hari Biasa Pekan XIII
Amos (7:10-17)
(Mzm 9:8.9.10.11; R:10)
Matius (9:1-8)
“Dives in Misericordia - Kaya dalam Kemurahan Hati"
Inilah nama ensiklik yang ditulis oleh Paus Yohanes Paulus II yang banyak berbicara tentang kemurahan hati Tuhan dan menjadi salah satu acuan pokok dalam penulisan ensiklik Paus Fransiskus yang berjudul "Misericordiae Vultus" selama Tahun Kerahiman yang lalu.
Dalam Injil hari ini, Yesus juga jelas menampakkan kekayaan kemurahan hatiNya terhadap orang lumpuh: “Percayalah hai anakKu, dosamu sudah diampuni.”
Mengacu pada injil sinoptik yang lain (Mrk. 2:1-12; Luk. 5:17-26), hal ini terjadi di kota-Nya sendiri yaitu Kapernaum (Mrk. 2:1; Mat. 4:13).
Adapun tiga sikap kerahiman ilahi yang bisa kita petik dari tiga tokoh utama hari ini, al:
1.Orang banyak: Berbelarasa.
Mereka membawa orang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya kepada Yesus, dengan cara diturunkan dari atap karena padatnya kerumunan banyak orang.
Jelaslah bahwa hati mereka penuh dengan belarasa sehingga mereka bisa mengantar orang lain terlebih yang sakit dan menderita untuk bisa menjumpai Yesus secara pribadi: “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.” (Mat 5:7)
2.Yesus: Berbelaskasihan.
Ia mengasihi dan mengampuni orang, terlebih yang sakit dan tersingkirkan. Ketika Yesus melihat orang lumpuh dan empat orang lain yang mengantarnya, hatiNya tergerak oleh belaskasihan dan Ia berkata: ”Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.”
Belas kasih sendiri adalah kasih yang berusaha meringankan penderitaan sesama. Belas kasih adalah kasih yang hidup, yang dicurahkan atas sesama guna menyembuhkan, melegakan, menghibur, mengampuni dan menghapus rasa sakit. Itulah kasih yang Tuhan tawarkan kepada kita dan itulah kasih yang Ia kehendaki kita tawarkan kepada sesama.
3. Orang Lumpuh: Beriman.
Orang lumpuh menjadi sembuh dan bertumbuh penuh karena imannya. Hal ini tampak jelas ketika Yesus mengatakan: ”Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!”
Orang lumpuh itu segera mentaati perintah Yesus: Ia “bangun” (ajakan untuk bangkit dari kubangan dosa), “angkat tempat tidurnya” (ajakan untuk mengangkat kelekatan, kelemahan dan ketergantungannya untuk kemudian diserahkan ke Tuhan) dan “pulang ke rumah” (ajakan untuk kembali ke keluarganya, sebuah basis hidup beriman). Inilah inti iman: kepercayaan penuh kepada Yesus!
Sebaliknya, beberapa orang ahli Taurat malahan berkata dan berpikir buruk tentang Yesus dalam hatinya: ”Ia menghujat Allah.”
Jelasnya, hati mereka “lumpuh”, tidak tergerak oleh belas kasihan, sehingga Yesus menegur mereka: ”Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu”. Dalam bahasa nabi Yesaya: “Bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku. ” (Yes 29:13)
Dari Tarsus mencari duku – Yesus Engkaulah andalanku!”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
Maria Salus Populi Romani.
4 April 1953, sebuah patung Maria Salus Populi Romani, ditempatkan di Monte Mario Hill di Roma, dengan persetujuan lebih dari satu juta tandatangan rakyat Roma, sebagai peringatan dan rasa syukur akan pertolongan yang mereka dapatkan pada masa perang dunia ke-2.
Pada masa perang, Paus Pius XII di awal Juni 1944 meminta rakyat Roma untuk berdoa lewat perantaraan Maria agar kota mereka tidak dihancurkan karena saat itu Roma telah dikuasai Jerman dan permohonan itu terkabul.
Pasukan Jerman bergerak ke arah barat tanpa menundukkan kota Roma.
Keberhasilan itu diterima dan diakui sebagai pertolongan dari Maria dan gelar yang diberikan kepadanya adalah Maria Salus Populi Romani, -Mary the salvation of the Roman people, -Maria penyelamat orang Roma.
Artis yang membuat patung besar itu adalah Arrigo Minerbi, seorang Yahudi yang diselamatkan dari kamp konsentrasi oleh para pastor.
Ia menolak bayaran atas hasil karya itu dan mengatakan bahwa itu adalah sebagai wujud rasa terima kasihnya kepada penduduk Roma.
B.
Pope Francis.
Saya mengajak anda sekalian untuk berdoa bersama saya menyertai perjalanan saya ke Bari pada hari sabtu dalam ziarah untuk berdoa bagi perdamaian di Timur Tengah yang telah lama menderita.
I ask all of you to join me in prayer as I travel to Bari on Saturday on a pilgrimage to pray for peace in the long-suffering Middle East.
PT: Peço a todos que acompanhem com a oração a peregrinação que realizarei no sábado a Bari para invocar a paz para o martirizado Oriente Médio.
ES: Pido a todos que acompañen con la oración el peregrinaje que realizaré el sábado a Bari para invocar la paz sobre el martirizado Oriente Medio.
IT: Chiedo a tutti di accompagnare con la preghiera il pellegrinaggio che compiremo sabato a Bari per invocare pace sul martoriato Medio Oriente.
FR: Je demande à tout le monde d'accompagner par la prière le pèlerinage que nous accomplirons samedi à Bari pour invoquer la paix sur le martyre du Proche-Orient.
DE: Ich bitte alle, unsere Pilgerreise nach Bari am kommenden Samstag für den Frieden im gequäten Nahen Osten mit Gebet zu begleiten.
PL: Proszę wszystkich o towarzyszenie nam w pielgrzymce do Bari, którą odbędziemy w przyszłą sobotę, by błagać o pokój dla umęczonego Bliskiego Wschodu.
C.
Kutipan Teks Misa:
“Para Uskup, berkat Roh Kudus yang dikurniakan kepada mereka, menjadi Guru iman, Imam Agung dan Gembala yang sejati dan otentik” (Dekrit Christus Dominus, 2)
Antifon Pembuka (Amos 7:15)
Dari pekerjaan menggiring kambing domba aku dipanggil Tuhan dan diperintahkan, “Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel.”
Doa Pembuka
Ya Allah, berkenanlah mengampuni dosa-dosa kami bila kami bertobat kepada-Mu. Semoga kami pun menaruh belas kasih kepada sesama kami, sebagaimana Engkau menaruh belas kasih kepada kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan bertakhta bersama Bapa dalam persatuan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Amos (7:10-17)
"Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku."
Sekali peristiwa Amazia, imam di Betel, menyuruh orang menghadap Yerobeam, raja Israel, dengan pesan, “Amos telah mengadakan persepakatan melawan Tuanku di tengah-tengah kaum Israel. Negeri ini tidak dapat menahan segala perkataannya. Sebab beginilah kata Amos, ‘Yerobeam akan mati terbunuh oleh pedang dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan’.” Lalu berkatalah Amazia kepada Amos, “Hai Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah di sana makananmu! Dan bernubuatlah juga di sana! Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel, sebab Betel adalah tempat kudus raja dan bait suci kerajaan.” Jawab Amos kepada Amazia, “Aku ini bukan nabi, dan bukan pula termasuk golongan para nabi, melainkan hanya seorang peternak dan pemungut buah ara hutan. Tetapi Tuhanlah yang mengambil aku dari pekerjan menggiring kambing domba; Tuhan bersabda kepadaku, ‘Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel.’ Maka sekarang dengarkanlah sabda Tuhan, Engkau berkata, ‘Janganlah bernubuat menentang Israel, dan jangan ucapkan perkataan menentang keturunan Ishak.’ Sebab itu beginilah sabda Tuhan, ‘Isterimu akan bersundal di kota, dan anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan tewas oleh pedang. Tanahmu akan dibagi-bagikan dengan memakai tali pengukur. Engkau sendiri akan mati di tanah yang najis, dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan’.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan
Ayat. (Mzm 9:8.9.10.11; R:10)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan dari madu tetesan dari sarang lebah.
Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:1-8)
"Mereka memuliakan Allah karena telah memberikan kuasa sedemikian besar kepada manusia."
Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri. Maka dibawalah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada si lumpuh, "Percayalah, anak-Ku, dosamu sudah diampuni." Maka berkatalah beberapa ahli Taurat dalam hatinya, "Ia menghujat Allah!" Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, "Mengapa kalian memikirkan hal-hal yang jahat dalam hatimu? Manakah yang lebih mudah, mengatakan, 'Dosamu sudah diampuni' atau mengatakan, 'Bangunlah dan berjalanlah'? Tetapi supaya kalian tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa," lalu berkatalah Ia kepada si lumpuh, "Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah ke rumahmu!" Dan orang itu pun bangun, lalu pulang. Maka orang banyak yang melihat hal itu takut, lalu memuliakan Allah, karena Ia telah memberi kuasa demikian besar kepada manusia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Sangat menarik dan perlu diperhatikan, bahwa bagi Allah di dunia kita ini tidak ada hal yang terjadi secara kebetulan atau pun secara tidak disengaja. Dalam Injil hari ini diceritakan tentang adanya seorang lumpuh. Tetangganya membawanya kepada Yesus, karena mereka percaya akan kuasa dan kemampuan-Nya untuk menyembuhkannya. Dan ketika Ia mengetahui iman mereka, termasuk iman orang yang lumpuh itu sendiri, maka Yesus menyembuhkannya dengan berkata pertama-tama: "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni", dan kemudian ditambahkan: "Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" Tetapi ahli-ahli Taurat menganggap Yesus menghujat Allah.
Mengampuni dosa memang hanya merupakan hak khusus tunggal Allah. Yesus adalah Allah dan berhak sepenuhnya mengampuni dosa, tetapi juga menyembuhkan orang sakit malahan membangkitkan orang mati. Ahli-ahli Taurat seharusnya dapat menarik kesimpulan, bahwa Yesus ternyata bukanlah orang biasa. Harus dapat dan mau mengakui, bahwa orang yang lumpuh itu tidak dapat disembuhkan apabila dosanya tidak diampuni. Yesus terbukti mau dan mampu memberikan pengampunan kepada jiwa manusia, sekaligus memberikan penyembuhan dan kesehatan tubuhnya.
Penyakit serta kesembuhan raga manusia, dan damai serta ketenteraman jiwa dengan Allah, memang dua hal yang tidak terpisahkan satu sama lain, melainkan harus selalu diusahakan sebagai suatu kesatuan.
Doa Malam
Allah Bapa Sumber Pembaruan Hidup, kami bersyukur karena Engkau telah menemukan kami kembali dengan penuh belas kasih melalui Yesus Putra-Mu terkasih. Semoga sabda dan karya-Nya membangun kami menjadi manusia baru. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar