Ads 468x60px

Minggu, 08 Juli 2018



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Minggu, 08 Juli 2018
Hari Minggu Biasa XIV
Yehezkiel (2:2-5)
(Mzm 123:1-2a.2bcd.3-4; Ul: 2cd)
2 Korintus (12:7-10)
Markus (6:1-6)
"Prophetic - Kenabian."
Inilah salah satu tugas dasar Yesus ditengah dunia. Ia tidak hanya datang sebagai "raja/imam" tapi juga digambarkan sebagai seorang nabi (Mrk 6:4,15; Mat 21:11; Luk 4:24; Kis 3:20-23).
Adapun beberapa ciri panggilan nabi, antara lain:
1) Ia penuh dengan Roh dan Firman Allah (Mat 21:42; 22:29; Luk 4:1,18; 24:27; Yoh 3:34).
2) Ia memiliki hubungan erat dengan Allah (Luk 5:16).
3) Ia menyampaikan nubuat (Mat 24:1-51; Luk 19:43-44).
4) Ia melakukan tindakan simbolis yang mengungkapkan kemuliaan Allah (Mat 21:12-13; Yoh 2:13-17).
5) Ia membongkar kemunafikan para pemimpin agama dan mengecam ketaatan mereka kepada tradisi dan bukan kepada Firman Allah (Mr 7:7-9,13).
6) Ia ikut merasakan kesedihan dan penderitaan Allah atas keadaan terhilang dari mereka yang tidak mau bertobat (Luk 13:34; 19:41).
7) Ia menekankan ajaran moral dari Firman Allah (kesucian, keadilan, kebenaran, kasih, kemurahan) dibandingkan ketaatan seremonial (Mr 12:38-40; Mat 23:1-36).
8). Ia memberitakan dekatnya pemerintahan dan penghakiman Allah (Mat 11:22,24; 10:15; Luk 10:12,14).
9) Ia memberitakan perlunya pertobatan (Mrk 6:12; Mat 4:17).
Nah, sebagaimana ketidakpercayaan pada kenabian Yesus menghalangi pengadaan mukjizat di kota asalNya, demikian pula ketidakpercayaan iman kita masih menghambat bekerjanya kuasa kenabian Yesus dalam hidup kita. Kegagalan untuk mempercayai Allah 100%, menyangkal kemungkinan terjadinya karunia kenabian: "Mereka kecewa dan menolak Dia. … Maka Yesus tidak mengadakan satu mukjizat pun di sana" (Mrk 6:3.5)
Disinilah, kita diajak untuk terus belajar menjadi orang beriman yang "rahim", yang positif dan produktif, yang tak takut dan kecut menghadapi tekanan massa, yang berani dan selalu mengimani, yang tidak mudah merendahkan dan meremehkan orang lain karena sejatinya kenabian Tuhan kerap hadir lewat perjumpaan harian dengan sesama dan semesta, apapun agama dan budayanya, berapapun radar dan kadarnya.
"Cari galah di Sukabumi - Tambahkanlah iman kami" (Luk 17:5).
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
"Ave crux spes unica - Salam hai Salib, harapan yang utama."
Inilah salah satu semangat yang juga saya tulis dalam buku "HERSTORY" (RJK, Kanisius). Hal ini menegaskan bahwa iman tak bisa lepas dari "pengalaman salib", seperti yang juga dialami Yesus.
Adapun "trilogi salib", al:
1.Stigmatisasi:
Yesus dicap buruk sebaga pengacau dan penghojat Allah.
2.Marginalisasi:
“Barangsiapa mencari kebenaran, entah sadar/tidak, ia mencari Tuhan.” Yesus setia selalu menjadi dan mencari kebenaran meski untuk itu, Ia harus di-“marginalkan”-disingkirkan dari "tengah kota" ke "pinggir kota".
3.Viktimisasi:
Yesus menjadi korban dan bahkan disalibkan karena dosa iri dan dengki orang banyak.
Hari ini, kita diajak untuk merenungkan bahwa Ia tidak memanggul salibnya sendiri: Ada orang banyak yang turut ambil bagian, misalnya: Maria, Simon Kirene, Veronika. Mereka membantu Yesus demi cinta kepadaNya.
Dalam pemaknaan iman inilah, kita diajak untuk ikut "memeluk salib", terlebih ketika kita juga dicapburuk/ditolak, disingkirkan/dikambinghitamkan oleh yang lain.
Secara kontemplatif, memeluk berarti: menjadi satu - erat tak terpisahkan dan realitas itu menjadi bagian utuh dari hidup kita.
Selain itu, di balik trilogi penyaliban ini, ditegaskan juga bahwa "pengalaman salib" merupakan cara Tuhan supaya iman kita semakin "joss": berakar sekaligus bersayap, berakar karena yakin bahwa Tuhan benar-benar mencintai kita ("pengalaman mistik") sekaligus bersayap karena membuat kita semakin tangguh mewartakan iman secara kontekstual ("pengalaman profetik").
Bukankah segala sesuatu yang buruk tidak selalu buruk bagi pertumbuhan rohani? Kerap, “pengalaman salib” malah melahirkan orang yang berdaya tahan. Kadang pengalaman salib juga memunculkan kesadaran kita untuk memeluk derita sebagai wujud cinta yang konkret kepada Kristus.
Yang pasti, iman menjadi lebih teguh dan lebih murni jika dihadapkan pada situasi sulit, bukan?
"Cari pita dari bunga Tulip - Ada cinta di balik setiap pengalaman salib."
B.
INTERMEZZO.
Semoga hatiku menjadi ladang yang subur bagi-Mu. Dan semoga rahmatMu memercikkan embun kehidupan kekal atasnya. Semoga rahmatMu menuai panenan yang baik di ladang hatiku: kerendahan hati, penghormatan, kesucian, dan semua hal yang boleh menyenangkan bagi Engkau.
=====
Count your age by friends, not years. Count your life by smiles, not tears. Hitung umurmu berdasar jumlah teman, bukan tahun. Hitunglah hidupmu dengan senyuman, bukan air mata...
to dream more
to learn more
to do more
to become more
Bersikap baiklah pada semua orang
Memberkati dan jangan menyakiti
Memahami dan jangan menghakimi
Mengasihi dan jangan melukai
Tetaplah berbuat baik
meski menerima hal yg tidak baik
Tetaplah sejuk
meski di tempat yg panas
Tetaplah manis
meski di tempat yg pahit
Tetaplah tenang
meski di tengah badai
Tetaplah penuh syukur akur & tafakur
meski hidup sedang (di) tersungkur (kan)
Pastinya:
Janganlah jemu jemu berbuat baik!
Ketika menanam padi, rumput ikut tumbuh tapi nenanam rumput tak pernah tumbuh padi bukan? Dalam kebaikan yang kita kerjakan, kadang hal hal buruk dan hal yg tak kita inginkan turut menyertai. Namun saat melakukan keburukan, tak ada kebaikan bersamanya bukan?
Hidupilah cinta dan cintailah hidup karena hidup adalah sebuah pilihan. Bukankah diantara "B" (Birth) dan "D" (Death), ada "C" (Choice)?
PILIHLAH CINTAMU
CINTAILAH PILIHANMU
PI kirkan tujuan
LI batkan iman
HAN dalkan Tuhan
Cari sikat di Kalisari - Jadilah berkat setiap hari !
C.
ULASAN EKSEGETIS
BACAAN INJIL HARI MINGGU BIASA XIV TAHUN B tanggal 8 Juli 2018
( Mrk 6:1-6) :
"HERAN MEREKA TIDAK PERCAYA."
Dalam Mrk 6:1-6, yang dibacakan pada hari Minggu Biasa XIV tahun B, diceritakan bahwa di Nazaret, di tempat asalnya sendiri, Yesus “tidak dapat mengadakan satu mukjizat pun”.
Amat berbeda dengan bagian-bagian sebelumnya yang mengisahkan bagaimana ia meredakan angin ribut, mengusir banyak roh jahat dari orang Gerasa, menyembuhkan seorang perempuan, dan menghidupkan kembali anak Yairus.
Di Nazaret pengajarannya memang dikagumi dan kabar mengenai mukjizat-mukjizatnya jadi bahan pembicaraan. Tetapi orang-orang itu tidak bisa menerima bahwa dia itu cuma salah seorang dari antara mereka sendiri. Mereka sudah mengenal latar belakang pekerjaannya dan keluarganya. Tak ada yang baru! Dan mereka “tersandung olehnya” (terjemahan LAI: “menolak dia”), demikian catat Markus.
1.
SIAPAKAH DIA ITU?
Kemarin kami berempat makan angin di taman Biblicum di sore yang gerah sambil berbincang-bincang mengenai kisah Markus tadi.
GUS: Orang-orang di Nazaret menyebut Yesus “tukang kayu, anak Maria”. Apa benar, seperti dikatakan beberapa penafsir, menyebut orang hanya dengan nama ibunya zaman itu sama dengan melecehkan?
LEO: Betul. Jadi kurang enak di telinga pendengar Inji waktu itu. Tapi begiitulah yang diperkatakan orang-orang di sana.
GUS: Tapi ada naskah tua Injil Markus yang berbunyi “Bukankah dia ini ANAK tukang kayu DAN Maria?
LEO: Maksudnya Papirus 45 dan beberapa naskah penting lain kan? Paham, di kalangan tertentu, nada merendahkan di atas dirasa keterlaluan. Maka diubah. Itulah yang terjadi dengan naskah-naskah itu.
GUS: Jadi seperti Mat 13:55. Di situ terbaca “Bukankah dia ini anak Yusuf? Bukankah ibunya bernama Maria?” Malah menurut Luk 4:22 orang-orang itu berkata, “Bukankah ia ini anak Yusuf?” Soal tadi dihilangkan.
LEO: Mrk 6:3 itu berdasarkan kesaksian orang-orang yang ingat betul peristiwanya. Soal lain yang berhubungan dengan itu ialah “tukang kayu”, aslinya “tektōn”. Kata ini sebetulnya tidak selalu menunjuk pada tukang mebel dan pengrajin kecil, bisa juga maksudnya “ahli teknik perkayuan” atau bahkan arsitek bangunan kayu. Eh, katanya Yesuit punya lembaga pendidikan industri kayu dengan teknologi dan manajemen canggih di Semarang.
GUS: [Heran kok Leo tahu kiat Yesuit.] Bila begitu “tukang kayu, anak Maria” tak usah dipahami sebagai ungkapan yang menunjukkan Yesus itu dari kalangan sederhana?
LEO: Ehm, itu urusan kalian. Tapi “tektōn” tidak menunjukkan status sosial sederhana. Lagipula masalahnya bukan status sosial. Kritikan mereka malah logikanya bisa begini: lha kan sudah punya kedudukan mapan – ahli bangunan kayu – kok sekarang jadi guru keliling, memang bagus, tapi...! Dalam hati kecil mereka ingin agar Yesus memenuhi angan-angan mereka sendiri, yakni tokoh yang memperjuangkan ideal umat Yahudi dulu. Intinya, mereka mau agar Yesus yang mereka kenal itu kini tampil sebagai Mesias menurut bayangan dan harapan politik orang waktu itu. Tapi Yesus tidak mengorbankan pengutusannya demi memuaskan angan-angan mereka. Karena itu mereka mulai tak menyukainya dan mau mendiskreditkannya!
GUS: Jadi orang-orang Nazaret kesandung dan menolak Yesus karena ia tak mau tampil sebagai Mesias politik?
LEO: Berkali-kali nanti Yesus menghindar agar tidak dianggap Mesias seperti itu. Bahkan murid-murid terdekatnya sendiri pun sering berpikir dia itu akan membangun kembali masa lampau negeri mereka.
NANDI: [Tiba-tiba menyela.] Menurut Luk 4:16-22, di rumah ibadat di Nazaret tadi Yesus mewartakan, pada hari itu terpenuhilah nubuat Yesaya (Yes 61:1-2 dan 58:6), yakni bahwa Roh Tuhan turun ke atas dirinya dan mengurapinya – menjadi Mesias yang menyampaikan Kabar Baik bagi kaum miskin. Ia menyadari dirinya diutus untuk melepaskan orang tawanan, memberi penglihatan kepada orang buta, dan membebaskan kaum tertindas, dan mewartakan datangnya tahun rahmat dari Tuhan. Bukan untuk jadi pemimpin gerakan Mesianik.
GUS: Tapi orang-orang yang takjub akan uraiannya itu akhirnya juga menolaknya.
NANDI: Malah lebih seram lagi. Lukas menceritakan, mereka mau memaksanya bermukjizat dan mempertontonkan kuasanya sehingga bisa diikuti banyak orang. Tapi Yesus tetap tak mau. Mereka marah dan malah mau membantingnya ke jurang agar ia membuat mukjizat bagi diri sendiri tak mati dihempas ke jurang. Syukur ia berhasil melepaskan diri dari masa yang lupa daratan itu.
ANGIE: Benar, Yesus tidak mau dijadikan pemimpin gerakan yang punya ilmu gaib. Itu bakal mengaburkan yang dibawakannya dari atas sana.
2.
MUKJIZAT...APA SYARATNYA?
Kami berhenti sebentar, ada yang pergi cari Fanta dingin penolak dahaga. Ada yang kirim SMS. Ada yang ambil semangka. Saya sendiri mulai berpikir, orang-orang Nazaret waktu itu mulai melihat tindakan luar biasa yang dilakukan Yesus bukan sebagai tanda kebenaran wartanya, melainkan sebagai ilmu dan kekuatan yang semestinya dimiliki pemimpin yang mereka idam-idamkan. Jadi terbalik. Mereka beranggapan, “Nah kita sudah menganut jalannya, maka ia pun akan membela dengan kekuatan luar biasa di hadapan lawan-lawan kita – kekuatan militer Romawi dan kelompok-kelompok lain. Kita akan punya Mesias yang akan memukul mundur mereka.” Maka nanti ada yang menginginkan kedudukan di kanan kirinya. Tapi itu bukan ke-Mesias-an yang dihayatiya.
LEO: Yesus tidak dapat mengadakan satu mukjizat pun di Nazaret, ia hanya dapat menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan di atas mereka.
GUS: Perkara tidak bisa membuat mukjizat ini retorika pencerita. Kalau mau Yesus mesti bisa!
LEO: Bukan retorika! Yesus sungguh tidak bisa, dengan atau tanpa memaui. Ia sendiri heran. Gus, yang kita sebut mukjizat itu kan muncul dari respons iman terhadap kehadirannya. Kalau ada, dahsyat luar biasa dayanya! Terjadi pada orang yang mempercayainya secara tulus. Percaya pada yang dikerjakan dan dikatakan Yesus mengenai dirinya sendiri. Baru dengan demikian terjadi “dynamis” (=mukjizat) yang melampaui ukuran alam dan pikiran.
GUS: Kok penjelasannya tinggi-tinggi gitu!
LEO: Ketika di perahu bersama para murid yang ketakutan badai itu, Yesus kan mengatakan mengapa kalian tidak percaya – artinya kenapa kalian tidak betul-betul memegang yang sudah kalian temukan.
GUS: [Mulai paham.] Ah, jadi seperti perempuan yang menyentuh ujung jubahnya. Kepercayaannya membuatnya utuh kembali. Itu mukjizatnya, itu “dynamis” yang keluar dari diri Yesus!.
Yesus mengatakan, “Nak kepercayaanmu sudah menyelamatkanmu”. Saya lihat Leo setuju, juga Angie dan Nandi mengangguk-angguk. Tak sering mereka bertiga akur dalam mengatakan perkara-perkara, tapi dalam hal ini mereka sama.
3.
WARTA BAGI ORANG SEKARANG.
NANDI: Yesus memakai pepatah, “nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya”. Luk 4:23 malah menyebut, orang-orang di Nazaret menghendaki agar Yesus juga mengerjakan mukjizat seperti yang telah dilakukannya di Kapernaum. Mereka minta bukti mengenai kebenaran berita tentang dirinya.
LEO: Orang-orang itu minta bukti. Tapi yang ingin mereka mengerti bukan berita yang benar mengenai dirinya. Orang yang sungguh mengenalnya akan mengatakan bahwa kekuatannya terletak pada kabar yang diumumkannya, yakni Kerajaan Tuhan sudah datang. Karena itu orang diajak mengarahkan diri ke sana, lebih lebar daripada pandangan mereka sendiri.
NANDI: Benar, ada ajakan agar kita mengikuti cakrawala baru, yakni kehadiran ilahi di dunia, di dalam sesama, atau kayak Luk 4:16-19 tadi, dalam sesama yang kini masih terbelenggu kegelapan dan tak bisa bergerak – mereka itulah yang butuh diperhatikan sehingga mereka dapat ikut menerima sisi-sisi ilahi dalam hidup mereka.
GUS: Jadi buat orang sekarang yang juga sudah menjalankan agama tetap masih berlaku ajakan meluangkan batin demi kehadiran ilahi tadi?
Orang-orang Nazaret itu kehilangan kesempatan melihat siapa sebenarnya Yesus karena memenjarakan diri dengan kategori-kategori yang itu-itu juga: mereka merasa sudah tahu betul siapa dia, sudah tahu Kristologi komplit, dan juga mereka bersikeras bahwa tugasnya ialah membangun kembali kejayaan umat di mata orang lain. Tapi justru kedua anggapan itu menyesatkan. Mereka gagal melihat siapa sebenarnya Yesus dan apa yang dibawakannya. Mereka seperti kelaparan dalam lumbung karena tidak mengenali makanan yang tersedia. Bagaimanapun juga, kehadiran Yesus tidak sia-sia. Ia tersedia bagi orang luar. Seperti perumpamaan para undangan yang menolak datang, maka kini perjamuan dibuka bagi siapa saja. Dan kita termasuk yang mendapat rezeki itu.
Yesus mengembalikan manusia pada martabatnya yang sejati. Bukan manusia yang sakit, yang tak lagi memiliki daya hidup, yang diombang-ambingkan kekuatan-kekuatan gelap, yang kehilangan arah. Ia membawa kembali mereka menjadi manusia yang utuh. Itulah mukjizatnya. Dan itulah pengutusan dari atas sana: mendekatkan sosok manusia sehingga makin cocok dengan yang diinginkan Pencipta. Dan kita sekarang boleh ambil bagian dalam pengutusannya itu. Kita bisa ikut memungkinkan “dynamis”-nya – mukjizatnya yang dapat dinikmati orang banyak!
4.
CATATAN TAMBAHAN:
Orang-orang di Nazaret mengatakan bahwa mereka mengenal saudara-saudara Yesus dan menyebut nama-nama mereka: Yakobus, Yoses, Yudas, dan Simon (Mrk 6:3, bdk. Mat 13:55-56).
Bahkan saudara-saudara perempuannya mereka kenal. Pengertian “saudara” di sini kerap diperdebatkan. Memang dalam Alkitab cakupan kata itu bukan hanya saudara sekandung, melainkan juga kerabat dekat, seperti sepupu dan misan. Jadi nama-nama yang disebut tadi tak bisa mutlak diartikan saudara sekandung Yesus, tetapi di lain tidak juga bisa diartikan bahwa tak seorang pun sekandung. Bagaimana menjernihkan hal ini?
Masalah ini sebetulnya belum ada pada masa Injil ditulis. Baru timbul beberapa abad kemudian setelah keperawanan Maria semakin dirumuskan. Baik diketahui bahwa pengakuan iman yang berkenaan dengan itu terdapat dalam Syahadat Para Rasul, yakni “aku percaya...akan Yesus Kristus yang dikandung dari Roh Kudus dan dilahirkan oleh perawan Maria.”
Lalu apakah Maria tetap perawan sampai melahirkan Yesus, tapi setelah itu? Pertanyaan seperti ini terjawab dalam penegasan turun temurun dalam Gereja mengenai Maria “tetap perawan”. Kompendium (bentuk ringkas yang terbit tahun 2005) Katekismus Gereja Katolik no. 99 menjelaskannya demikian: Dalam arti mana Maria adalah “tetap Perawan”?
Dalam arti ia “tetap Perawan selama mengandung Anaknya, Perawan dalam melahirkan, Perawan sewaktu mengandung, Perawan ketika jadi ibu, Perawan selama-lamanya” (St. Agustinus). Maka dari itu, apabila Injil berbicara mengenai “saudara lelaki dan perempuan Yesus” yang dimaksud adalah kerabat dekat Yesus, menurut pemakaian ungkapan itu dalam Alkitab. Demikian katekismus.
Penjelasan itu bukan rumus syahadat sendiri. Katekismus menunjukkan khazanah pemahaman Gereja dan mengajarkannya kepada generasi selanjutnya. Judul katekismus itu juga menegaskan dari dan bagi siapa penjelasan itu diberikan: Gereja Katolik. (AG).
D.
MADAH HARIAN PAGI
Minggu, 8 Juli 2018 - Hari Minggu Biasa XIV
Allah hidup dan meraja
Alleluya, alleluya
Maut sudah dikalahkan
Hidup sudah dilimpahkan.
Alleluya, alleluya
Terpujilah Kristus Tuhan.
Hari ini hari Tuhan
Alleluya, alleluya
Hari penuh kesukaan
Hari raya kebangkitan
Alleluya, alleluya
Terpujilah Kristus Tuhan.
Mari kita bergembira
Alleluya, alleluya
Bersyukur sambil memuji,
Bermadah sambil bernyanyi
Alleluya, alleluya
Terpujilah Kristus Tuhan.
DOA
Allah yang mahatinggi, Putera-Mu telah merendahkan diri untuk mengangkat dunia yang telah jatuh dan membebaskan kami dari dosa. Berilah umat-Mu kegembiraan yang sejati, agar dapat menikmati sukacita abadi. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
=====
*SERBA-SERBI PIALA DUNIA 2018*
■ Luka Modrić menjadi pemain pertama Kroasia yang melepaskan 100+ operan pada Piala Dunia (89/102).
■ Kroasia menjadi tim kedua yang lolos dalam 2 laga beruntun fase gugur lewat adu penalti di Piala Dunia setelah Argentina pada 1990 (vs Yugoslavia dan Italia).
■ Dalam laga Piala Dunia 2018 melawan Rusia, untuk pertama kalinya sejak 1197 hari (21 pertandingan), Mario Mandžukić membuat assist dalam laga kompetitif untuk Kroasia, terakhir ia lakukan saat melawan Norwegia pada Maret 2015.
■ Dele Alli menjadi pemain kelima Inggris yang cetak gol di Piala Dunia 2018, terbanyak dalam 1 gelaran Piala Dunia (1954, 1998 dan 2002).
■ Marcus Berg membuat tembakan terbanyak tanpa mencetak satu gol pun di Piala Dunia 2018 (15) dan gagal di 4 peluang emas.
■ Inggris melaju ke semifinal Piala Dunia untuk ke-3 kalinya, sejak terakhir pada 1966 dan 1990.
■ 8 dari 10 gol Inggris di Piala Dunia 2018 berasal dari tendangan bola mati (80%).
■ Inggris berhasil mencetak 4 gol lewat sundulan kepala dan ini merupakan yang tertinggi di Piala Dunia sejak Jerman pada 2002.
■ Presiden Kroasia, Kolinda Grabar-Kitarović, cuti dan jadi suporter dengan datang langsung ke stadion untuk mendukung Kroasia melawan Rusia.
■ Mario Fernandes adalah pemain Rusia kelahiran Brasil. Ia pernah membela timnas Brasil sekali pada 2014 (uji tanding). Bermain di Rusia (membela CSKA Moscow) sejak 2012. Membela timnas Rusia sejak 2017.
■ Dua tahun lalu Harry Maguire menjadi suporter Inggris di EURO 2016 bareng teman-temannya, 2018 menjadi tim utama Inggris di Piala Dunia dan mencetak gol.
■ Inggris sudah mencetak total 10 gol di Piala Dunia 2018, gol Harry Maguire adalah yang ke-8 dari bola mati (termasuk 3 penalti).
■ Peter Shilton adalah peraih caps terbanyak Inggris dengan 125 caps. Di pertandingan ke-125-nya, ia malah membuat blunder dan seolah menjadi momen terburuk karena Inggris harus kalah di babak semifinal Piala Dunia 1990.
■ Denis Cheryshev telah mengoleksi empat gol di Piala Dunia 2018, hanya Oleg Salenko (6 pada 1994) yang mengumpulkan lebih banyak gol dalam satu edisi turnamen untuk Rusia (termasuk Uni Soviet).
■ Gol Dele Alli mengukuhkan Inggris sebagai pencetak gol terbanyak melalui sundulan kepala (5) di Piala Dunia 2018.
■ Gol sundulan Harry Maguire adalah gol set-piece kedelapan Inggris di Piala Dunia 2018, terbanyak dalam satu turnamen Piala Dunia sejak Portugal pada 1966 (juga 8).
(PS)
E.
Kutipan Teks Misa:
Kebebasan tidak memberi kita izin untuk melakukan hal-hal yang buruk. Kebebasan diberikan kepada kita oleh Allah sehingga kita dapat melakukan hal-hal yang baik. (St. Paus Yohanes Paulus II, Homili Kongres Ekaristi Internasional di Philadelphia).
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 48:10-11)
Kami mengenangkan kasih setia-Mu, ya Allah, dalam rumah-Mu yang kudus. Seperti nama-Mu memenuhi seluruh bumi, demikian juga kemahsyuran-Mu, ya Allah; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.
Your merciful love, O God, we have received in the midst of your temple. Your praise, O God, like your name, reaches the ends of the earth; your right hand is filled with saving justice.
Suscepimus, Deus, misericordiam tuam in medio templi tui: secundum nomen tuum Deus, ita et laus tua in fines terræ: iustitia plena est dextera tua.
Mzm. Magnus Dominus et laudabilis nimis: in civitate Dei nostri, in monte sancto eius.
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu untuk memberi hidup baru bagi kami. Kami mohon, bangkitkanlah iman kami agar memiliki keberanian untuk berbagi hidup dan talenta kami kepada sanak saudara kami yang berkekurangan. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (2:2-5)
"Mereka adalah kaum pemberontak! Tetapi mereka akan mengetahui bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka."
Sekali peristiwa, kembalilah rohku ke dalam tubuhku, dan aku ditegakkannya. Maka aku mendengar Allah yang berbicara dengan aku. Beginilah firman-Nya, "Hai anak manusia, Aku mengutus engkau kepada orang Israel, kepada bangsa yang memberontak melawan Aku. Mereka dan nenek moyang mereka telah mendurhaka terhadap Aku sampai hari ini juga; mereka keras kepala dan tegar hati! Kepada keturunan inilah Aku mengutus engkau! Kepada mereka harus kaukatakan: Beginilah firman Tuhan Allah. Dan entah mereka mendengarkan entah tidak, sebab mereka adalah kaum pemberontak, mereka akan mengetahui bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, la = d, 4/4, PS 818
Ref. Tuhan, sudi dengarkan rintihan umat-Mu.
Ayat. (Mzm 123:1-2a.2bcd.3-4; Ul: 2cd)
1. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, Engkau yang bersemayam di surga, seperti mata para hamba laki-laki, memandang kepada tangan tuannya.
2. Seperti mata hamba perempuan, memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada Tuhan, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.
3. Kasihanilah kami, ya Tuhan, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan; sudah cukup kenyang jiwa kami dengan olok-olok orang yang merasa aman, dengan penghinaan orang-orang yang sombong.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di 2 Korintus (12:7-10)
"Aku lebih suka bermegah atas kelemahanku, agar kuasa Kristus turun menaungi aku."
Saudara-saudara, agar aku jangan meninggikan diri karena penyataan luar biasa yang aku terima, aku diberi suatu duri dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk mengecoh aku, agar aku jangan meninggikan diri. Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku, "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu aku lebih suka bermegah atas kelemahanku, agar kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, kesukaran, penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 4:18)
Roh Tuhan ada pada-Ku Ia mengutus Aku menyampaikan Kabar Baik kepada orang miskin.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:1-6)
"Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri."
Sekali peristiwa, Yesus tiba kembali di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Yesus mulai mengajar di rumah ibadat, dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia. Mereka berkata, "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian, bagaimana dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria? Bukankah Ia saudara Yakobus, Yoses dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya." Maka Yesus tidak dapat mengadakan satu mujizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. Yesus merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
YESUS DITOLAK.
Cerita Yesus ditolak di Nazaret adalah cerita yang ada di dalam Injil Matius dan Lukas. Tekanan Injil Markus ada pada soal identitas Yesus yang "ditelanjangi" karena mereka mengenal asal Yesus. Namun mereka hanya mengenal Yesus secara lahiriah saja, yakni mengenal orangtua dan kerabat-Nya saja. Mereka tidak mengenal kedalaman kepribadian Yesus. Mereka tidak melihat bahwa Yesus berhikmat dan hikmat-kebijaksanaan itu berasal dari Allah. Mereka tidak melihat Yesus sebagai Nabi dan Allah yang hadir di tengah-tengah mereka.
Ada ungkapan dalam masyarakat, 'don't judge the book by the cover". Ungkapan itu ada benarnya dalam hidup bermasyarakat. Kita menilai orang, seperti orang Nazaret, dari penampilan luarnya saja. Kita tidak melihat lebih ke dalam. Karena hanya mengenal luarnya, kita gampang sekali menilai orang dengan kata-kata kita yang sering bernuansa gosip. Mari kita menghargai orang dari perjumpaan kita dengannya dan tindakannya yang diperlihatkan kepada kita.
Antifon Komuni (Mzm 34:9)
Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan. Berbahagialah orang yang berharap pada-Nya.
Taste and see that the Lord is good; blessed the man who seeks refuge in him.
Gustate et videte, quoniam suavis est Dominus: beatus vir, qui speret in eo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar