Ads 468x60px

Sabtu, 07 Juli 2018



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Sabtu Pertama, 07 Juli 2018
Hari Biasa Pekan XIII
Amos (9:11-15)
(Mzm 85:9.11-14)
Matius (9:14-17)
"Ecclesia semper reformanda - Gereja harus selalu diperbarui."
Di tengah konteks gereja yang kadang kadar garamnya mulai "tawar" dan terangnya mulai "redup", Yesus selalu hadir membawa perubahan dan pembaruan mendasar sebagai garam yang benar-benar garam dan terang yang benar-benar terang, dalam bahasa Karl Rahner, "in permanent genesis".
Yesus jelas mengatakan bahwa: "anggur yang baru harus disimpan dalam kantong baru."
Dengan kata lain:
Kita diajak untuk menjadi "kantong baru" supaya semua nilai keutamaan yang dibawa Yesus secara baru bisa tersimpan dan terbatinkan dalam hati dan hidup harian kita.
Adapun beberapa inspirasi dasar untuk menjadi "kantong baru" yang sejajar dengan “salam kerahiman ilahi”, antara lain:
1."Mintalah rahmat": Ask for His mercy
Dalam kultur masyarakat Yahudi, kantong anggur didesain secara khusus, yakni diberi lapisan minyak yang menjadikan kantong lembut, lentur dan fleksibel sehingga ketika dituangi anggur, akan mengembang dan menyesuaikan diri. Seiring berjalannya waktu, lapisan minyak dalam kantong tersebut semakin berkurang sehingga menjadi tidak lentur lagi, tua-keras dan kaku.
Dengan kata lain:
Kita perlu "minyak" dalam gulat geliat hidup ini dan bukankah "minyak" itu ada dalam aneka sakramen (baptisan-krisma-minyaksuci-imamat dll) yang kita terima? Bukankah urapan minyak tersebut juga menjadi tanda bahwa kita mendapat rahmat dan menerima anugerah Roh Kudus? Bukankah "minyak" itu juga bisa kita minta terus kepadaNya lewat hidup doa dan olah rohani kita?
2."Berbelaskasihanlah setiap saat": Be mercifull
Ia mengajak kita menjadi orang yang tulus dan bijaksana, yang selalu siap berbuat baik bukan karena mau dipuji/dianggap baik seperti karakter orang farisi tapi karena memang sadar bahwa inilah yang diperlukan supaya kita lahir baru terus sebagai saksi yang sejati, lewat pelbagai karya/amal kasih kita yang nyata, ucapan kita yang penuh cinta serta doa kita yang tulus untuk sesama dan semesta.
3."Percayalah sampai akhir hayat": Completely trust
Ia mengajak kita untuk beriman penuh-utuh dan menyeluruh kepadaNya setiap hari. Kualitas iman inilah yang membuat kita semakin mantap untuk selalu menyimpan dan merawat semua sabda dan karya kasihNya dalam "kantong" hidup harian kita secara real-aktual dan kontekstual.
"Dari Pasar Baru ke Gunung Sahari - Lahirlah baru setiap hari."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
“In vino veritas - Di dalam anggur adalah kebenaran.”
Inilah salah satu pepatah Latin yang menyiratkan betapa dekatnya anggur dengan kehidupan harian mereka. Yesus sendiri datang sebagai “pokok anggur yang baru”.
Bicara soal anggur, ia termasuk buah dalam keluarga Vitaceae, yang bisa diolah untuk membuat juice, jelly, minuman anggur, minyak biji anggur dan kismis, atau juga bisa dimakan langsung. Kita perlu ingat bahwa anggur sebetulnya adalah tanaman tertua yang dibudidayakan manusia.
Adalah sebuah penelitian historis: Pada mummi di Mesir (yang telah berusia lebih dari 3000 tahun), ditemukan biji-biji anggur yang diduga merupakan bekal kematian.
Tercandra, anggur adalah buah meja di lingkungan Kekaisaran Yunani dan Mesir Kuno, jelasnya buah anggur ini telah dikonsumsi sejak zaman pra sejarah dengan beberapa warnanya, yaitu: merah, ungu, hijau dan kuning.
Ibarat anggur yang mempunyai aneka keutamaan, tercandra dua keutamaan Yesus yang tampak pada bacaan hari ini yang juga pernah saya tulis dalam buku "XXX - Family Way" (RJK. Kanisius), al:
1.Menyegarkan:
Buah anggur kaya antioksidan dan mengandung pelbagai vitamin serta memiliki serat dan kadar air yang tinggi. Ia juga memiliki kandungan mineral besi, fosfor, kalsium, serta kalium.
Jelasnya, buah anggur itu menyegarkan. Ia melancarkan aliran darah dan obat bagi para penderita liver, ginjal dan sistem pencernaan.
Yesus juga hadir untuk menyegarkan iman kita. Ketika semua yang lain sedang berpuasa sesuai tradisi keagamaan yang berlaku, para murid Yesus justru makan.
Kenyataan itu dikisahkan dalam perikop Injil hari ini. Para murid Yohanes datang kepada Yesus dan mempersoalkan kenyataan tersebut. Mereka berkata kepada Yesus: “Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak? Yesus menjawab mereka, kata-Nya: “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu ada bersama mereka? (Mat. 9:14-15).
Jelaslah Ia menginkan ketulusan hati dalam menjalankan ritual iman karena bukankah setiap pemikiran dan tindakan yang baik harus diawali dengan hati yang baik pula?
Ia mengajak kita beriman secara segar, sesuai dengan konteks aktual karena didasari hati yang merdeka sebagai anak anak Allah: "..Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya" (Mat 9:17)
2.Menyembuhkan:
Biji anggur dapat menghentikan penyebaran dari sel-sel kanker karena memiliki kandungan seng dan mangan. Seng dan mangan inilah yang berguna juga untuk mengatasi peradangan prostat, mengerem laju penuaan, mencegah penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis) termasuk mencegah stroke dan serangan jantung.
Selain itu, biji anggur dapat merangsang pembentukan jaringan kolagen yang menggantikan kulit tua atau rusak. Biji anggur menjanjikan kemampuan lebih baik dalam meredam penuaan dan menggiatkan peremajaan sel-sel tubuh manusia.
Jelasnya, ia hadir dan menyembuhkan. Itulah juga yang dibuat oleh Yesus. Ia menyembuhkan kedegilan dan kepicikan iman kita. Ia hadir bagaikan ‘anggur baru’ dengan ‘kantong anggur yang baru’ (Mat. 9:17). Ia mengajak kita juga untuk “sembuh”: sungguh-sungguh mau hidup secara baru bersama Dia dan dalam Dia.
“Daun waru di Taman Asri - Mari lahir baru setiap hari.”
B.
Kutipan Teks Misa:
“Mencintai berarti menghendaki yang baik untuk seseorang” (St. Thomas Aquinas)
Antifon Pembuka (Mzm 85:11-12)
Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi dan keadilan akan merunduk dari langit.
Doa Pembuka
Ya Allah, kami mohon semoga kami Kauberkati dan Kausinari dengan sabda-Mu. Semoga kami melalui Roh Kudus Kaucipta menjadi orang yang suka membangun kedamaian. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Amos (9:11-15)
"Aku akan memulihkan kembali umat-Ku dan Aku akan menanam mereka di tanah mereka."
Tuhan bersabda, “Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh. Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya. Aku akan membangunnya kembali seperti pada zaman dahulu kala, supaya mereka menguasai sisa-sisa bangsa Edom dan segala bangsa yang Kusebut milik-Ku,” demikianlah sabda Tuhan yang melakukan hal ini. “Sungguh, waktunya akan datang.” Demikianlah sabda Tuhan, “bahwa pembajak dan penuai akan susul menyusul, demikian juga pengirik buah anggur dan penabur benih. Gunung-gunung akan mengalirkan anggur baru, dan segala bukit akan kebanjiran. Aku akan memulihkan kembali umat-Ku Israel; mereka akan membangun kota-kota yang lengang dan mendiaminya. Mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan minum anggurnya. Mereka akan membuat kebun buah-buahan dan makan buahnya. Maka Aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah yang telah Kuberikan kepada mereka,” sabda Tuhan Allahmu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan
atau
Tuhan berbicara tentang damai kepada umat-Nya.
Ayat. (Mzm 85:9.11-14)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya mereka jangan kembali kepada kebodohan?
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya dan damai akan menyusul di belakang-Nya.
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:14-17)
"Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka?"
Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan bertanya, “Kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi mengapa murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan tiba waktunya mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian, kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya. Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru, dan dengan demikian, terpeliharalah kedua-duanya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Tuhan Yesus datang ke dunia membarui segala-galanya, juga dalam hal berpuasa. Puasa harus diarahkan, dipusatkan dan diserahkan kepada Tuhan Yesus. Dalam Dia dan bersama Dia umat bergembira dan juga berpuasa. Yesus adalah Sang Mempelai yang telah lama dinanti-nantikan. Kehadiran-Nya mau berbagi sukacita, maka harus disambut dengan gembira dan bahagia. Puasa bukan tujuan atau puncak prestasi, yang bisa dibanggakan d hadapan Tuhan. Puasa adalah perbuatan silih terhadap dosa. Puasa dapat mendukung permohonan yang mendesak. Puasa adalah ungkapan murni, suci serta tulus cinta kita atas kehadiran Tuhan Yesus pada diri kita, yang berusaha mendekatkan diri kepada-Nya dengan doa dan lakutapa serta puasa yang kita lakukan. Puasa, bukan agar dinilai saleh, disebut suci, agar dipuji karena bisa tidak makan dan minum. Tetapi untuk menjauhi dosa yang biasa kita lakukan dalam hidup sehari-hari. Terutama dosa-dosa langganan sehari-hari kita. Puasa dimaksudkan untuk persiapan menanti kedatangan rahmat Tuhan. Puasa menciptakan disposisi yang baik untuk rahmat itu. Ibarat membersihkan piring yang akan digunakan untuk menyajikan makanan yang enak dan sehat.
Kehadiran Tuhan dalam diri kita, dalam Gereja-Nya yang kudus; apakah sudah kita rasakan dan apakah benar kita menyadari semuanya itu, semata-mata karena kebaikan dan kemurahan hati-Nya? Itu bukan pertama-tama sebagai hasil dari usaha dan perjuangan kerja keras kita. Tetapi sekali lagi, itu semata-mata karena kebaikan dan kemurahan hati Tuhan.
Doa Malam
Tuhan Raja Damai, syukur dan terima kasih kepada-Mu, karena Engkau telah menyertaiku sepanjang hari ini. Bantulah aku menutup hari ini dengan hati damai. Jangan biarkan aku terus-menerus larut dalam masa lampau tetapi bantulah aku untuk senantiasa siap menghadapi kenyataan hari ini. Semoga hari esok lebih baik dari hari ini. Amin.
C.
Hati Yesus yang lemah lembut dan murah hati, jadikanlah hatiku seperti HATIMU....
MADAH HARIAN PAGI
(Sabtu, 7 Juli 2018)
O ratu kami yang mulya
Luhur tiada taranya
Engkau merangkul memangku
Tuhan Allah penciptamu.
Pintu yang ditutup Hawa
Dibuka putera bunda
Engkaupun turut berjasa
Membukakan gerbang surga.
Kami anggap tugas luhur
Untuk mengucapkan syukur
Dengan menyanyikan madah
Atas anugerah Allah.
Dimuliakanlah Bapa
Bersama Putra dan Roh-Nya
Yang melimpahkan kurnia
Kepada bunda Maria. Amin.
DOA
Ya Tuhan Allah, kami mohon: semoga hamba-hamba-Mu ini tetap sehat jiwa raganya. Jauhkanlah kedukaan di dunia dan kurniakanlah kesukaan di surga berkat bantuan Santa Perawan Maria. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh kudus, sepanjang segala masa. Amin.
D.
LITANI HATI YESUS YANG MAHAKUDUS.
Hati Yesus yang Mahakudus sebagai perapian cinta kasih yang bernyala-nyala adalah lambang dan ungkapan nyata dari kasih abadi Allah.
- Paus Paulus VI
Tuhan, kasihanilah kami
Tuhan, kasihanilah kami
Kristus, kasihanilah kami
Kristus, kasihanilah kami
Tuhan, kasihanilah kami;
Kristus, dengarkanlah kami
Kristus, kabulkanlah doa kami
Allah Bapa di surga, kasihanilah kami
Allah Putra Penebus dunia, kasihanilah kami
Allah Roh Kudus, kasihanilah kami
Allah Tritunggal Kudus, Tuhan Yang Maha Esa, kasihanilah kami.
Hati Yesus yang mahakudus,..
Hati Yesus, Putra Bapa kekal,..
Hati Yesus yang diwujudkan oleh Roh Kudus dalam ribaan Bunda Perawan,..
Hati Yesus yang dipersatukan dengan Sabda Allah dalam satu wujud,..
Hati Yesus yang mahamulia,..
Hati Yesus, bait kudus Allah,..
Hati Yesus, kemah Allah yang mahatinggi,..
Hati Yesus, rumah Allah dan pintu surga,..
Hati Yesus, perapian cinta kasih yang bernyala-nyala,..
Hati Yesus, perbendaharaan keadilan dan cinta kasih,..
Hati Yesus, penuh kebaikan dan cinta kasih,..
Hati Yesus, lubuk penuh keutamaan,..
Hati Yesus yang amat patut dipuji,..
Hati Yesus, raja dan pusat segala hati,..
Hati Yesus, tempat semua harta kebijaksanaan dan pengetahuan,..
Hati Yesus, tempat ke-Allah-an seluruhnya,..
Hati Yesus yang berkenan kepada Bapa,..
Hati Yesus yang kaya raya dan murah hati kepada kami,..
Hati Yesus, kerinduan bukit-bukit yang kekal,..
Hati Yesus yang sabar dan mahabelas kasih,..
Hati Yesus yang murah hati kepada semua orang yang berseru kepada-Mu,..
Hati Yesus, sumber kehidupan dan kesucian,..
Hati Yesus, kurban pelunas dosa kami,..
Hati Yesus yang ditimpa penghinaan,..
Hati Yesus yang hancur karena kejahatan kami,..
Hati Yesus yang taat sampai mati,..
Hati Yesus yang tertusuk dengan tombak,..
Hati Yesus, sumber segala penghiburan,..
Hati Yesus, kehidupan dan kebangkitan kami,..
Hati Yesus, pokok damai dan pepulih kami,..
Hati Yesus, kurban untuk orang berdosa,..
Hati Yesus, keselamatan bagi orang yang berharap kepada-Mu,..
Hati Yesus, pengharapan orang yang meninggal dalam Engkau,..
Hati Yesus, kesukaan semua orang kudus,..
Anak domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, sayangilah kami.
Anak domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
Anak domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, kasihanilah kami.
Yesus yang lembut dan rendah hati, jadikanlah hati kami seperti hati-Mu.
Marilah kita berdoa:
Allah yang mahakuasa dan kekal, terimalah segala pujian dan penghapusan dosa yang dipersembahkan Hati Yesus kepada-Mu atas nama semua orang berdosa.
Sudilah Engkau mengampuni dosa-dosa umat-Mu ini, yang memohon belas kasih-Mu dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersatu dengan Dikau dalam Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
====
DOA KEPADA HATI KUDUS YESUS.
O Hati Kudus Yesus, yang tak pernah berhenti berbelas kasih kepada mereka yang meminta,
Kasihanilah kami pendosa malang dan kabulkanlah apa yang kami mohonkan, melalui Hati Tak-bernoda Maria, bundaMu dan bunda kami.
Salam, Ya Ratu, Bunda yang berbelas kasih, hidup, hiburan dan harapan kami.
Kami semua memanjatkan permohonan, kami amat susah, mengeluh, mengesah dalam lembah duka ini.
Ya Ibunda, ya pelindung kami, limpahkanlah kasih sayangmu yang besar kepada kami.
Dan Yesus, PutraMu yang terpuji itu, semoga kau tunjukkan kepada kami, o Ratu, o Ibu, o Maria Bunda Kristus.
Doakanlah kami, ya Santa Bunda Allah, supaya kami dapat menikmati janji Kristus.
St. Yusuf, ayah Yesus, doakanlah kami. Amin.
E.
HOMILI PAUS FRANSISKUS
DALAM MISA UNTUK PARA MIGRAN
@ BASILIKA SANTO PETRUS (VATIKAN)
6 Juli 2018
Bacaan Ekaristi :
Am. 8:4-6,9-12; Mzm. 119:2,10,20,30,40,131; Mat. 9:9-13.
“Dengarlah ini, kamu yang menginjak-injak orang miskin, dan yang membinasakan orang sengsara di negeri ini ... Sesungguhnya, waktu akan datang ... Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini ... dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN” (Amos 8:4.11).
Hari ini peringatan Nabi Amos ini sangat tepat waktu. Berapa banyak orang miskin yang diinjak-injak di zaman kita! Berapa banyak orang miskin yang sedang dibawa menuju kehancuran! Semuanya korban dari budaya mencampakkan yang telah dikecam berkali-kali. Di antara mereka, saya tidak dapat gagal memasukkan para migran dan para pengungsi yang terus mengetuk pintu negara-negara yang semakin menikmati kemakmuran.
Lima tahun yang lalu, selama kunjungan saya ke Lampedusa, mengenang hilangnya para korban di laut, saya mengulangi seruan yang tak lekang oleh waktu terhadap tanggung jawab manusiawi : “'Di mana adikmu? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah', firman Tuhan. Ini bukan pertanyaan yang ditujukan kepada orang lain; pertanyaan tersebut ditujukan kepada saya, kepada kalian, kepada kita masing-masing (Homili, 8 Juli 2013). Sayangnya, tanggapan terhadap seruan ini, meskipun kadang-kadang dengan bermurah hati, belum mencukupi, dan kita terus berduka atas ribuan kematian.
Aklamasi Injil hari ini berisi undangan Yesus : “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Mat 11:28). Tuhan menjanjikan penyegaran dan kebebasan bagi semua orang yang tertindas di dunia kita, tetapi Ia membutuhkan kita untuk menggenapi janji-Nya. Ia membutuhkan mata kita untuk melihat kebutuhan saudara-saudari kita. Ia membutuhkan tangan kita untuk menawarkan bantuan kepada mereka. Ia membutuhkan suara kita untuk menentang ketidakadilan yang dilakukan secara diam-diam, sering kali melibatkan, banyak orang. Saya seharusnya benar-benar berbicara tentang banyak keheningan : keheningan akal sehat; keheningan yang berpikir, "selalu dilakukan dengan cara ini"; keheningan "kami" sebagai lawan "kamu". Terutama, Tuhan membutuhkan hati kita untuk menunjukkan kasih-Nya yang penuh kerahiman terhadap orang-orang kecil, orang-orang yang tercampakkan, orang-orang yang terlantar, orang-orang yang terpinggirkan.
Dalam Injil yang kita dengar, Matius mengatakan kepada kita tentang hari paling penting dalam hidupnya, hari ketika Yesus memanggilnya. Sang penginjil dengan jelas mencatat teguran Tuhan kepada orang-orang Farisi, yang begitu mudah bersungut-sungut jahat : “Pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan” (9:13). Inilah jari yang menunjuk pada kemunafikan yang suci hama dari orang-orang yang tidak ingin "mengotori tangan", seperti imam atau orang Lewi dalam perumpamaan Orang Samaria yang Baik. Inilah godaan yang sangat kuat di zaman kita sekarang. Inilah bentuk ketertutupan hati kita terhadap orang-orang yang memiliki hak, sama seperti kita, terhadap keamanan dan kondisi kehidupan yang bermartabat. Hal ini membangun penyekat, nyata atau virtual, bukan jembatan.
Menghadapi berbagai tantangan gerakan migrasi masa kini, satu-satunya tanggapan yang masuk akal adalah kesetiakawanan dan belas kasihan. Tanggapan yang kurang memperhatikan hitung-hitungan, selain kebutuhan pembagian tanggung jawab yang adil, pertimbangan yang jujur dan tulus atas kemungkinan lain dan manajemen yang bijaksana. Kebijakan yang adil adalah kebijakan untuk melayani orang, setiap orang yang terlibat; kebijakan yang memberikan penyelesaian yang dapat menjamin keamanan, menghormati hak dan martabat semua orang; kebijakan yang terkait dengan kebaikan negaranya sendiri, dengan mempertimbangkan orang lain di dunia yang semakin saling terhubung. Kepada dunia inilah orang muda memandang.
Pemazmur telah menunjukkan kepada kita sikap yang benar untuk mengangkat hati nurani di hadapan Allah : “Aku telah memilih jalan kebenaran, telah menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku” (Mzm 119:30). Kita semua mengharapkan agar para pemimpin pemerintahan di dunia dan semua orang dengan berkehendak baik bertanggung jawab terhadap jalan kebenaran dan pertimbangan yang tepat. Karena alasan ini, kita mengikuti dengan saksama berbagai upaya masyarakat internasional untuk menanggapi tantangan yang ditimbulkan oleh gerakan migrasi hari ini dengan secara bijaksana memadukan kesetiakawanan dan bantuan tambahan, serta dengan mengenali sumber daya maupun tanggung jawab.
Saya ingin menutup dengan beberapa kata dalam bahasa Spanyol, yang ditujukan khusus untuk umat yang berasal dari Spanyol.
Saya ingin merayakan lima tahun kunjungan saya ke Lampedusa bersama kalian, yang mewakili para penyelamat dan orang-orang yang diselamatkan di Laut Mediteranian. Saya berterima kasih kepada tim penyelamat karena mewujudkan di zaman kita perumpamaan Orang Samaria yang Baik, yang berhenti untuk menyelamatkan nyawa orang miskin yang dipukuli oleh para penyamun. Orang Samaria tersebut tidak bertanya dari mana asalnya orang itu, alasannya bepergian atau surat-suratnya ... ia hanya memutuskan untuk merawatnya dan menyelamatkan nyawanya. Kepada orang-orang yang diselamatkan, saya menegaskan kembali kesetiakawanan dan dorongan saya, karena saya sangat menyadari situasi tragis yang membuat kalian melarikan diri. Saya meminta kalian untuk terus memberi kesaksian akan harapan di dunia yang lebih peduli masa kini, dengan sedikit visi untuk masa depan dan menolak untuk berbagi. Dengan menghormati budaya dan hukum negara yang menerima kalian, semoga kalian melaksanakan secara bersama-sama jalan perpaduan tersebut.
Saya memohon Roh Kudus untuk mencerahkan pikiran kita dan menggerakkan hati kita untuk mengatasi semua ketakutan dan kecemasan, serta menjadikan kita sarana yang taat dari kasih Bapa yang penuh kerahiman, siap untuk menawarkan kehidupan kita bagi saudara-saudari kita, seperti yang dilakukan Tuhan Yesus terhadap kita masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar