Ads 468x60px

Sabtu, 01 Desember 2018

HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Sabtu, 01 Desember 2018
Peringatan Wajib Beato Dionisius dan Redemptus, Martir Indonesia (Sabtu Pertama)
Wahyu (22:1-7)
(Mzm 96:1-2.6-7.8-9)
Lukas (21:34-36)
"Agere contra - Berbuat yang sebaliknya!"
Inilah salah satu tips dari latihan rohani Ignasian, supaya kita bisa mengutamakan yang mulia dan mengalahkan kecenderungan diri yang hina.
Jelasnya, kita diajak untuk total melawan kecenderungan diri yang rapuh dan jahat dengan berbuat yang sebaliknya.
Hal ini mengandaikan sebuah pengorbanan dan penyangkalan diri, sebuah "mati raga" yang disadari sebagai sebuah keutamaan untuk selalu menjadi orang yang berjaga dan bersiap-siaga menantikan Tuhan.
Adapun, Yesus juga menegaskan: "Jagalah dirimu supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."
Hari ini sendiri adalah hari terakhir sebelum kita memasuki masa Adven, yakni masa penantian kedatangan Kristus yang berinkarnasi, yang masuk (in) ke dalam daging (carne) dan tinggal di tengah-tengah kita.
Beberapa sikap yang dianjurkan, antara lain:
1.Ber-jaga:
Kita diajak untuk tegas dan jelas menghindar/menjauhkan diri dari "kecentilan dan kekanak-kanakan yg berlebihan," dari pesta pora-kemabukan serta gemerlap dunia yang berlebihan.
2.Ber-doa:
Kita diajak untuk "merapatkan barisan", menjaga relasi dengan yang Ilahi, ber-"intimitas cum Deo", entah doa pribadi atau bersama yang lain.
3.Ber-mati raga:
Kita diajak untuk mematikan keinginan daging dan kelekatan tak teratur pada harta benda dunia dengan sikap rela berbagi dan hidup bersahaja.
Inilah juga ajakan Tuhan yang mau menyempurnakan hidup kita dari manusia insani (ego-sentris) menjadi manusia imani (kristus-sentris), yang siap menjadi "betlehem" bagi kelahiran Tuhan di hati kita masing-masing.
"Mba Melan jualan sikat - Siapkan jalan karna Tuhan sudah dekat!"
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
1.
DOA DI KORONA ADVENT 1 - 4
A.
DOA DI KORONA ADVEN I :
"Ya Yesus Kristus Sang Imanuel, kerinduan sgala bangsa, penyelamat umat mns, datanglah dan tinggallah bersama kami"
B.
DOA DI KORONA ADVEN II:
"Ya Yesus Kristus Raja segala bangsa, Sumber suka cita segala insan, datanglah dan selamatkanlah umat-Mu"
C.
DOA DI KORONA ADVEN III:
"Ya, Yesus Kristus, Putera Daud, Engkau telah membukakan pintu surga, datanglah dan bebaskanlah umat-Mu"
D.
DOA DI KORONA ADVEN IV
"Ya Yesus Kristus Sang Sabda Bijaksana
Sgl sesuatu ada dlm tanganMu
Datanglah dan tunjukkanlah jln keselamatan kepada kami"
2.
"Bibliografi Advent".
KSPB menyatakan Yesus sebagai Mesias meskipun Yesus bukanlah Mesias yang diharapkan oleh kebanyakan orang Yahudi pada saat itu.
Sebab bangsa Yahudi menantikan Mesias yang dapat mengusir bangsa Romawi yang menjajah mereka.
Dengan tegas, Injil menyatakan bahwa Kristus tidak datang untuk mendirikan Kerajaan di dunia atau untuk membebaskan orang- orang Yahudi dari penjajahan Romawi; tetapi Ia mewartakan Kerajaan Surga bagi bangsa Yahudi dan bangsa non- Yahudi.
Meskipun jemaat perdana mengakui bahwa Yesus telah berjaya di dalam Gereja-Nya namun mereka mengakui bahwa segala hal belum sepenuhnya takluk kepada-Nya, sehingga masih ada penggenapan Kerajaan-Nya di masa mendatang (KGK 680).
Oleh karena itu, para jemaat perdana menantikan dengan rindu kedatangan Kristus yang kedua dalam kemuliaan-Nya, untuk mencapai kemenangan sempurna kebaikan atas kejahatan, ketika Kristus akan mengadili semua orang, baik yang hidup dan yang mati (KGK 681, 682) dengan keadilan dan kasih sempurna.
Maka bacaan Kitab Suci inilah yang mendasari masa Adven.
Kitab Suci mengajarkan agar kita mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan.
Persiapan diri yang dimaksud adalah 'berjaga-jaga', karena memang inilah yang diperintahkan oleh Kristus untuk menyambut kedatangan-Nya (Mat 24:42. Mat 25:13; Mrk 13:33).
'Berjaga- jaga' disini maksudnya adalah untuk mengarahkan pandangan kita kepada hal- hal surgawi, dan bukan kepada hal- hal duniawi, pesta pora, dan dosa, seperti yang dilakukan orang banyak pada jaman nabi Nuh (Mat 24:37-39, Kej 6:5-13).
Dkl: masa Adven merupakan masa pertobatan, di mana kita dipanggil Allah untuk kembali ke jalan Tuhan.
Adven adalah kesempatan untuk menumpas gunung dan bukit kesombongan hati kita, maupun menimbun lembah kekecewaan dan luka-luka batin kita, agar semua yang berliku diluruskan dan yang berlekuk diratakan (Luk 3:5-6) agar kita siap menyambut Kristus dan melihat keselamatan yang dari Tuhan.
3.
1 Desember
PW. Beato Dionisius dan Redemptus a Cruce, Martir Indonesia
Di Indonesia, pewartaan Injil sudah terjadi dari abad ke-7, yang dimulai oleh para pedagang dan pelaut Syria yang menyebarkan karya keselamatan.
Meskipun kemudian sejarah perkembangan dan pewartaan Injil sempat menghilang dan belum diketahui penyebab pasti tidak berkembangnya Agama Katolik di Indonesia, sampai tiba saat di mulainya jaman Kerajaan Majapahit dan masuknya Penjajah Portugis maupun Belanda ke Indonesia.
Menurut sejarah, ada beberapa misionaris Katolik yang datang dari India menyebarkan Injil ke Indonesia, salah satunya Dionisius dan Redemptus, seorang Imam dan Bruder Karmel yang sekarang diberikan gelar Beato.
Pierre Berthelot - demikian nama dari Beato Dionisius - lahir di kota Honfleur, Prancis pada tanggal 12 Desember 1600. Ayahnya Berthelot dan Ibunya Fleurie Morin adalah bangsawan Prancis yang harum namanya.
Semua adiknya: Franscois, Jean, Andre, Geoffin dan Louis menjadi pelaut seperti ayahnya. Sang ayah adalah seorang dokter dan nakoda kapal.
Pierre sendiri semenjak kecil (12 tahun) telah mengikuti ayahnya mengarungi lautan luas; dan ketika berusia 19 tahun ia sudah menjadi seorang pelaut ulung.
Selain darah pelaut, ia juga mewarisi dari ayahnya hidup keagamaan yang kuat, yang tercermin di dalam kerendahan hatinya, kekuatan imannya, kemurnian dan kesediaan berkorban.
Ia kemudian memasuki dinas perusahaan dagang Prancis. Dalam rangka tugas dagang, ia berlayar sampai ke Banten, Indonesia.
Tetapi kapalnya dibakar oleh saudagar-saudagar Belanda dari kongsi dagang VOC. Berkat pengalamannya mengarungi lautan, ia sangat pandai menggambar peta laut dan memberikan petunjuk jalan.
Pierre kemudian bekerja pada angkatan laut Portugis di Goa, India. Namun ia senantiasa tidak puas dengan pekerjaannya itu.
Ada keresahan yang senantiasa mengusik hatinya. Ia selalu merenungkan dan mencari arti hidup yang lebih mendalam.
Ketika itu ia sudah berusia 35 tahun. Akan tetapi usia tidak menghalangi dorongan hatinya untuk hidup membiara. Ia diterima di biara Karmel. Namanya diubah menjadi Dionisius a Nativitate.
Sekalipun ia sudah menjalani hidup membiara, namun ia masih beberapa kali menyumbangkan keahliannya kepada pemerintah, baik dengan menggambar peta maupun dengan mengangkat senjata membuyarkan blokade di Goa yang dilancarkan oleh armada Belanda.
Di biara Karmel itulah, ia bertemu dengan Redemptus a Cruce, seorang bruder yang bertugas sebagai penjaga pintu biara dan koster, penerima tamu dan pengajar anak-anak.
Redemptus lahir di Paredes, Portugal pada tahun 1598 dari sebuah keluarga tani yang miskin namun saleh dan taat agama.
Orangtuanya memberinya nama Thomas Rodriguez da Cunha.
Semenjak usia muda, ia masuk dinas ketentaraan Portugis dan ditugaskan ke India. Ia kemudian menarik diri dari dinas ketentaraan karena ingin menjadi biarawan untuk mengabdikan dirinya pada tugas-tugas keagamaan. Ia diterima sebagai bruder di biara Karmel.
Awal Misi.
Suatu ketika Raja Muda di Goa bermaksud mengirim utusan ke Aceh, Indonesia, yang baru saja berganti sultan dari Sultan Iskandar Muda ke Sultan Iskandar Thani. Ia ingin menjalin hubungan persahabatan karena hubungannya dengan sultan terdahulu tidak begitu baik.
Sebagai seorang bekas pelaut yang sudah pernah datang ke Banten, Dionisius ditunjuk sebagai almosenir, juru bahasa dan pandu laut. Oleh karena itu tahbisan imamatnya dipercepat.
Dionisius ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1637 oleh Mgr. Alfonso Mendez. Bruder Redemptus dengan izinan atasannya ikut serta dalam perjalanan dinas itu sebagai pembantu.
Pastor tentara Dionisius bersama rombongannya berangkat ke Aceh pada tanggal 25 September 1638 dengan tiga buah kapal: satu kapal dagang dan dua kapal perang.
Penumpang kapal itu ialah: Don Fransisco de Sosa (seorang bangsawan Portugis), Pater Dionisius, Bruder Redemptus, Don Ludovico dan Soza, dua orang Fransiskan Rekolek, seorang pribumi dan 60 orang lainnya.
Mereka berlabuh di Ole-Ole (kini: Kotaraja) dan disambut dengan ramah.
Tetapi keramahan orang Aceh ternyata hanya merupakan tipu muslihat saja. Orang-orang Belanda telah menghasut Sultan Iskandar Thani dengan menyebarkan isu bahwa bangsa Portugis datang hanya untuk meng-katolik-kan bangsa Aceh yang sudah memeluk agama Islam.
Mereka semua segera ditangkap, dipenjarakan, dan disiksa agar menyangkal imannya.
Selama sebulan mereka meringkuk di dalam penjara dalam keadaan yang sangat menyedihkan. Beberapa orang dari antara mereka meninggalkan imannya.
Dionisius dan Redemptus terus meneguhkan iman saudara-saudaranya dan memberi mereka hiburan.
Akhirnya di pesisir pantai, tentara sultan mengumumkan bahwa mereka dihukum bukan karena berkebangsaan Portugis melainkan beriman KatoIik. Maklumat sultan ini diterjemahkan oleh Dionisius kepada teman-temannya.
Sebelum menyerahkan nyawa ke tangan para algojo, mereka semua berdoa dan Pater Dionisius mengambil salib dan memperlihatkan kepada mereka supaya jangan mundur, melainkan bersedia mengorbankan nyawa demi Kristus Yang Tersalib dan yang telah menebus dosa dunia, dosa mereka.
Dionisius memohon ampun kepada Tuhan dan memberikan absolusi terakhir kepada mereka satu per satu. Segera tentara menyeret Dionisius dan mulailah pembantaian massal.
Menjadi Martir
Sepeninggal teman-temannya, Pater Dionisius masih bersaksi tentang Kristus dengan penuh semangat. Kotbahnya itu justru semakin menambah kebencian rakyat Aceh terhadapnya.
Algojo-algojo semakin beringas untuk segera menamatkan riwayat Dionisius. Namun langkah mereka terhenti di hadapan Dionisius. Dengan sekuat tenaga mereka menghunuskan kelewang dan tombak akan tetapi seolah-olah ada kekuatan yang menahan, sehingga tidak ada yang berani. Segera kepala algojo mengirim utusan kepada sultan agar menambah bala bantuan.
Dionisus berdoa kepada Tuhan agar niatnya menjadi martir dikabulkan. Dan permintaan itu akhirnya dikabulkan Tuhan.
Dionisius menyerahkan diri kepada algojo-algojo itu. Seorang algojo - orang Kristen Malaka yang murtad - mengangkat gada dan disambarkan keras-keras mengenai kepala Dionisius, disusul dengan kelewang yang memisahkan kepala Dionisius dari tubuhnya.
Kemartiran Dionisius dengan kawan-kawannya disahkan Tuhan: mayat mereka selama 7 bulan tidak hancur, tetap segar seperti sedang tidur.
Menurut saksi mata, jenazah Dionisius sangat merepotkan orang sekitarnya, karena setiap kali dibuang - ke laut dan tengah hutan - senantiasa kembali lagi ke tempat ia dibunuh.
Akhirnya jenazahnya dengan hormat dimakamkan di Pulau Dien ('pulau buangan'). Kemudian dipindahkan ke Goa, India.
Martir-martir itu dibunuh pada tanggal 29 November 1638.
Bersama Redemptus, Dionisius digelarkan 'beato' pada tahun 1900. dan pesta peringatan Beato Dionisius a Navititate dan Redemptus a Cruce di rayakan pada tanggal 1 Desember setiap tahunnya.
4.
MADAH HARIAN.
Siapakah sahabatmu ?
Sahabatmu bukanlah dia yang menyanjungmu, namun dia yang mengasihimu.
Bukan dia yang menyenangkan hatimu dengan selalu menyetujui segala lakumu betapapun salahnya itu, namun adalah dia yang mengasihimu dalam kebaikan dan kebenaran, yang menginginkan yang baik untukmu, yang menyelamatkanmu dari dirimu sendiri dan dari kesalahan pemikiranmu jika perlu.
---------
MADAH IBADAT HARIAN.
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan...
Alleluya
MADAH IBADAT BACAAN.
Kawan sekalian mari melambungkan
Nyanyian pujian untuk memulyakan
Angkatan pahlawan yang tak terkalahkan
Rela mati demi Tuhan.
Mereka dihina dibenci dunia.
Akhirnya disiksa hingga tak bernyawa
Namun sesungguhnya mereka berjaya
Hidup mulya selamanya.
Sungguh mengagumkan semangat pahlawan
Yang tak tergoncangkan di tengah siksaan
Di mana gerangan sumber ketabahan
Jika bukan dalam Tuhan?
Terpujilah Bapa Allah mahaesa
Terpujilah Putra penebus dunia
Yang mengutus RohNya di tengah Gereja
Untuk selama-lamanya. Amin.
MADAH IBADAT PAGI
Marilah kita bernyanyi
Dengan gembira memuji
Kejayaan para kudus
Yang dibunuh demi Kristus.
Berkat imannya yang kuat
Dan dibantu oleh rahmat
Mereka bertekad bulat
Setya sampai akhir hayat.
Meskipun diancam maut
Tidaklah mereka takut
Sebab Tuhan mendampingi
Dengan kuasa ilahi.
Mari mohon pada Tuhan
Agar kita digabungkan
Pada rombongan pahlawan
Sepanjang segala zaman. Amin.
MADAH IBADAT SIANG
Sungguh agung cinta Tuhan
Yang tidak takut berkurban
Mautpun tak menghalangi
Kasih setya yang sejati.
Selalu siap mengabdi
Datang untuk melayani
Itulah semangat Tuhan
Yang harus kita wujudkan.
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra tercinta
Yang memperoleh Roh suci
Pembaharu muka bumi. Amin.
DOA
Allah, Bapa sekalian manusia, Engkau mendorong Beato Dionisius dan Redemptus meninggalkan tanah airnya untuk menaburkan benih sabdaMu di Asia.
Sesampai di tanah air kami mereka menyerahkan nyawa demi namaMu, dan usaha mereka hancur laksana biji gandum yang mati.
Semoga kami meneruskan usaha mereka itu, sehingga akhirnya menghasilkan buat berlimpah.
Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: (+) Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
U: Amin.
====
Adjutorium nostrum in nomine Domini, qui fecit caelum et terram - Pertolongan kita dalam Nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi."
Inilah kutipan dari Mazmur 124 yang membuka hari pertama di bulan terakhir ini. Inilah juga kalimat yang selalu saya daraskan dalam hati sebelum mempersembahkan misa kudus.
Inilah juga sekaligus sebuah ingatan bahwa semua yang ada di dunia ini tidak ada yang sejati: tak ada yang abadi selain ketidakabadian dan tak ada yang sempurna selain ketidaksempurnaan itu sendiri.
Oleh karena itu, Yesus mengingatkan agar kita selalu waspada dan berjaga. Kita tidak boleh tersesat dalam lingkaran setan yang terwujud pada aneka kelekatan tak teratur pada harta benda dunia .
Kesesatan dan kelekatan yang dimaksud adalah ketika kita terlalu memuja dan mengagungkan hal-hal duniawi dan sebagai akibatnya kita memburunya dengan segala cara, halal/tdk.
Kita menjadi lupa bahwa dunia dengan segala isinya ini adalah ciptaan Tuhan, bahwa semua yang indah, semua yang mengagumkan, semua yang bisa kita nikmati ini adalah ciptaan Tuhan semata.
Jelasnya, baiklah kita mengingat permenungan iman dari St Ignatius Loyola dalm LR/Latihan Rohani 21 : "setiap manusia diciptakan untuk memuliakan Tuhan, dan semua hal yang ada di dunia ini ada untuk membantu manusia mencapai tujuan ia diciptakan yakni untuk memuji dan memuliakan Tuhan" ("AMDG- Ad Maiorem Dei Gloriam- Demi Semakin Besarnya Kemuliaan Tuhan").
Ya, kekaguman kita pada hal-hal duniawi tersebut tidak boleh berhenti secara insani/indrawi tetapi harus dimakanai secara imani, yakni membawa kita dalam pemuliaan dan penghormatan pada Tuhan karna semuanya adalah 'sarana' menuju Tuhan, pemilik semuanya itu: "Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya. Carilah wajahNya selalu!" (Mzm 105:4).
Maka, "wajahMu kucari ya Tuhan" (Mzm 27:8).
Itulah juga yang menjadi dasar semangat dua martir kita hari ini: Dionisius & Redemptus.
Rm Dionisius bernama asli Pierre Berthelot, putera sulung dari 10 bersaudara pasangan bangsawan Perancis Berthelot dan Fleuria Morin. Ia lahir di Honfleur, Perancis 12 Desember 1600. Ayahnya berprofesi sebagai dokter dan nakhoda kapal. Pierre mewarisi tradisi kesalehan Kristiani orangtuanya. Ia tumbuh dalam semangat rendah hati, iman yang teguh dan kesiap sediaan berkorban.
Bruder Redemptus a Cruce OCD merupakan Bruder Karmelit yang bernama asli Thomas Rodriguez da Cunha Ia adalah mantan serdadu Portugis yang ditugaskan di Goa. Ia lahir pada tahun 1598 di Paredes Portugis dan berasal dari Keluarga Petani miskin yang memeluk erat tradisi Kristiani.
Mereka adalah dua orang profesional dalam karir pelayaran dan kemiliteran. Namun pada akhirnya mereka berganti haluan dan hidup membiara sebagai Karmelit. Keduanyapun tuntas mempersembahkan diri dengan mati sebagai Martir Kristus di Aceh. Serambi Mekkah menjadi sebutan khas untuk provinsi di ujung Barat Laut Indonesia yang begitu melegenda itu. Nangroe Aceh Darussalam, begitulah nama resminya kini.
Di tempat inilah , dua biarawan missionaris Ordo Karmel tak berkasut (Ordo Carmelitarum Discalceatarum OCD) menumpahkan darah kemartiran mereka. Mereka dibunuh oleh tentara kerajaan Aceh pada zaman Sultan Iskandar Tani karena imannya atas Kristus.
Kita bangga punya dua Martir yang bukan Warga Negara Indonesia, tapi rela mengorbankan nyawanya untuk membebaskan rakyat Aceh dari belenggu kekerasan dan penyiksaan demi menyiarkan, mengajarkan dan mempertahankan iman Kristiani dan akhirnya dibunuh dan wafat sebagai Martir Kristus.
"Ada srikaya dan macam-macam buah-buahan - Mari berkarya bagi kemuliaan Tuhan."
5.
Kutipan Teks Misa:
Tuhan Yesus Kristus,
Tuhan atas terang maupun gelap,
utuslah Roh Kudus-Mu atas kami
dalam mempersiapkan Natal.
Kami, yang begitu sibuk dengan berbagai macam perkara,
mencari saat teduh untuk mendengarkan suara-Mu setiap hari.
Kami, yang khawatir atas begitu banyak hal,
merindukan kedatangan-Mu di tengah kami.
Kami, yang Engkau berkati dalam berbagai macam cara,
mendamba kepenuhan sukacita kerajaan-Mu.
Kami, yang berbeban berat,
mendamba sukacita kehadiran-Mu.
Kami ini umat-Mu, yang berjalan dalam kegelapan,
namun rindu akan terang.
Kepada-Mu kami berseru, “Datanglah Kristus Tuhan!” Amin.
“Apabila kamu datang ke gereja, berilah derma kepada orang miskin, sesuai dengan kemampuanmu” (St. Caesarius dari Arles)
“Berbahagialah penjara, yang mengantar para hamba Allah menuju surga.” (St. Siprianus)
“Dalam Kerajaan Surga ada rombongan para martir yang tak terbilang, dimahkotai karena kemenangan mereka yang mulia dalam penderitaan dan perjuangan” (St. Siprianus)
Antifon Pembuka (Luk 4:18)
Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum fakir miskin dan menghibur orang yang remuk redam.
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau telah menguatkan Gereja-Mu dengan pelayanan yang mengagumkan melalui kesaksian para martir yang kudus, Dionisius dan Redemptus. Semoga umat-Mu, yang setia kepada perutusan yang telah dipercayakan kepada Gereja-Mu itu, memperoleh kebebasan beragama yang lebih besar dan memberi kesaksian tentang kebenaran di hadapan dunia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Wahyu (22:1-7)
"Malam takkan ada lagi, sebab Tuhan Allah menerangi mereka."
Aku, Yohanes, mendapat penglihatan sebagai berikut: Malaikat Tuhan menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan. Airnya jernih bagaikan kristal, dan mengalir keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba. Di tengah-tengah jalan kota itu yaitu seberang menyeberang sungai itu ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali. Dedaunan pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa. Maka takkan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya. Mereka akan melihat wajah-Nya dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka. Malam takkan ada lagi di sana, dan mereka takkan memerlukan lagi cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya. Lalu Ia berkata kepadaku, “Semua perkataan ini tepat dan benar. Tuhan Allahlah yang memberi roh kepada para nabi dan telah mengutus malaikat-Nya untuk menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Sungguh Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan nubuat kitab ini!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = es, 4/4, PS 854.
Ref. Singkirkanlah penghalang Sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
atau Maranatha! Datanglah, ya Tuhan Yesus!
Ayat. (Mzm 96:1-2.6-7.8-9; )
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan lagu syukur, bersorak-sorailah bagi-Nya dengan nyanyian Mazmur.
2. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, jangan bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 21:36)
Berjaga-jaga dan berdoalah selalu, agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:34-36)
"Berjaga-jagalah agar kalian terluput dari malapeltaka yang akan terjadi."
Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jagalah dirimu, jangan sampai hatimu sarat dengan pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi, dan jangan sampai hari Tuhan tiba-tiba datang jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa, sambil berdoa, agar kalian mendapat kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan agar kalian tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Hari ini adalah hari terakhir dalam kalendarium Liturgi Gereja dan besok kita memasuki Tahun Baru Liturgi, Minggu Adven pertama.
Yesus mengajar kita untuk selalu menjaga diri, “Jangan sampai hatimu sarat dengan pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi”. Penyesalan selalu datang belakangan meski bukan berarti dunia berakhir. “Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa,” sabda Tuhan bagi kita. Adalah keliru jika manusia meremehkan kekuatan doa. Orang yang jarang berdoa dengan sungguh hati akan mudah dihanyutkan oleh kekuatan dunia.
Sering kita tergoda untuk menempatkan hal-hal yang sifatnya sementara dan duniawi, lebih utama daripada hal-hal yang sifatnya kekal dan Surgawi. Seringkali kesibukan sehari-hari dan segala macam benda kesayangan kita, maupun hobby dan kesenangan kita, dapat mengaburkan perhatian utama yang seharusnya diberikan kepada Tuhan.
Kita akan memasuki masa Adven, yang berarti memasuki masa menyongsong kedatangan atau kelahiran Penyelamat Dunia. Sebagaimana seorang bapak atau menyongsong kelahiran anaknya senantiasa dijiwai oleh harapan dan matiraga tertentu, maka pada masa Adven ini kita juga diajak mawas diri perihal keutamaan harapan dan matiraga. Barangsiapa berjaga, akan terjamin keselamatannya dan pada saatnya nanti akan menerima warta sukacita akan datangnya Sang Penyelamat, seperti yang dialami para gembala yang setia menjaga kawanannya.
Antifon Komuni (Yoh 12:24-25)
Biji gandum yang tidak ditanam dan mati, akan tetap tinggal sebiji. Tetapi jika mati, akan berbuah banyak sekali.
====
Litani Kanak Kanak Yesus :
Tuhan, kasihanilah kami.
Kristus, kasihanilah kami.
Tuhan, kasihanilah kami.
Kristus, dengarkanlah kami.
Kristus, kabulkanlah doa kami.
Allah, Bapa di surga ......dst
Kasihanilah kami
Allah Putra, Penebus dunia,
Allah Roh Kudus,
Kanak-Kanak Yesus yang ajaib,
Kanak-Kanak Yesus yang sungguh Allah dan Tuhan,
Kanak-Kanak Yesus yang kemahakuasaan-Nya digelarkan dengan cara ajaib;
Kanak-Kanak Yesus yang kebijaksanaan-Nya meliputi hati dan pikiran kami,
Kanak-Kanak Yesus, yang kebaikan-Nya tak putus-putusnya membantu kami,
Kanak-Kanak Yesus, yang penyelenggaraan-Nya membimbing kami ke tujuan dan cita-cita kami yang terakhir,
Kanak-Kanak Yesus, yang kebenaran-Nya menerangi kegelapan hati kami,
Kanak-Kanak Yesus, yang kemurahan-Nya memperkaya kepapaan kami,
Kanak-Kanak Yesus, yang persahabatan-Nya menghibur orang yang sedih,
Kanak-Kanak Yesus, yang belas kasih-Nya mengampuni dosa-dosa kami,
Kanak-Kanak Yesus, yang kekuatan-Nya menyegarkan kami,
Kanak-Kanak Yesus, yang kuasa-Nya mengenyahkan segala kejahatan,
Kanak-Kanak Yesus, yang keadilan-Nya mencegah kami terhadap dosa,
Kanak-Kanak Yesus, yang kuasa-Nya mengalahkan neraka,
Kanak-Kanak Yesus, yang wajah-Nya menarik hati kami,
Kanak-Kanak Yesus, yang keagungan-Nya menguasai semesta alam,
Kanak-Kanak Yesus, yang hati-Nya penuh cinta mengobarkan, hati kami yang dingin,
Kanak-Kanak Yesus, yang tangan ajaib-Nya penuh berkat melimpahi kami dengan segala anugerah,
Kanak-Kanak Yesus, yang nama-Nya yang manis dan kudus menyukacitakan hati umat beriman,
Kanak-Kanak Yesus yang kemuliaan-Nya menyebar ke seluruh dunia,
Kasihanilah kami, ya Yesus,
Sayangilah kami
Kasihanlah kami, ya Yesus
Kabulkanlah doa kami.
Dari segala kejahatan,
Bebaskanlah kami, ya Yesus……dst
Dari segala dosa,
Dari ketidak percayaan akan kebaikan-Mu yang tak terhingga,
Dari segala keraguan akan kuasa ajaib-Mu,
Dari sikap acuh tak acuh untuk menghormati-Mu,
Dari segala cobaan dan kemalangan,
Demi misteri masa Kanak-kanak-Mu yang kudus, kami, orang berdosa, memohon dengarkanlah kami. Dengan perantaraan Bunda Maria, Bunda-Mu yang Perawan, dan Santo Yusuf, bapa angkat-Mu,
Kabulkanlah doa kami………dst
Ampunilah dosa-dosa kami.....
Bimbinglah kami kepada pertobatan sejati,
Pertahankanlah dan kembangkanlah dalam diri kami kasih dan devosi kepada-Mu.
Kanak-Kanak yang kudus, janganlah menarik tangan ajaib-Mu dan kami,
Ingatkanlah kami selalu akan berkat-berkat-Mu yang tak terbilang banyaknya,
Nyalakanlah kasih kepada Hati-Mu yang kudus, agar semakin berkobar,
Kabulkanlah doa semua orang yang berseru kepada-Mu dengan penuh percaya,
Berilah damai-Mu kepada negeri kami, Indonesia,
Bebaskanlah kami dari segala kejahatan yang akan datang,
Karuniakanlah hidup kekal kepada semua orang yang bersikap baik terhadap-Mu,
Ucapkanlah keputusan penuh belas kasihan terhadap kami pada hari pengadilan,
Semoga Engkau, tetap menjadi tempat pengungsian bagi kami,
Yesus, Putra Allah dan Maria,
Anak Domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia,
Luputkanlah kami, ya Yesus.
Anak Domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia,
Kabulkanlah doa kami, Yesus.
Anak Domba Allah yang menghapus dosa-dosa dunia,
Kasihanilah kami.
Yesus, dengarkanlah kami.
Yesus, kabulkanlah doa kami.
Marilah berdoa.... (Hening sejenak)
Ya Kanak-Kanak Yesus yang kudus, sambil bersujud di hadirat-Mu, kami mohon, pandanglah hati kami yang susah dengan belas kasih-Mu. Semoga Hati-Mu yang lembut dan penuh belas kasihan menjadi lunak karena doa-doa kami. Limpahkanlah kepada kami rahmat yang dengan sangat kami minta daripada-Mu. Angkatlah segala derita dan keputusasaan kami, segala cobaan dan kemalangan, yang sangat membebani kami. Demi masa Kanak-Kanak-Mu yang kudus, dengarkanlah doa-doa kami, serta berikanlah hiburan dan bantuan, agar kami boleh memuji Engkau, bersama Bapa dan Roh Kudus, kini dan selama-lamanya. Amin
Doa Kepada Mesias yang Akan Datang:
I Yesus Tuhan kami
U Lepaskanlah kami dari dosa-dosa kami
I Datanglah dan lindungilah kami dari segala bahaya;
U Dan arahkanlah kami kepada keselamatan
I Datanglah, ya kebijaksanaan dari yang Mahatinggi
U Bimbinglah ciptaan-Mu dengan kuasa dan cinta kasih dan ajarilah kami berjalan di jalan pengetahuan
I Datanglah, ya Raja Israel, pemberi hukum Musa di Gunung Sinai
U Dan bantulah kami dengan kuasa-Mu yang agung
I Selamatkanlah kami dan jangan lagi menunda
U Datanglah, ya kunci, bukalah pintu gerbang Kerajaan Allah yang kekal
I Dan bebaskanlah para tawanan dari kegelapan
U Datanglah, ya Immanuel, Raja dan Hakim kami
I Selamatkanlah kami ya Tuhan, ya Allah kami.
U Datanglah, ya Fajar Cemerlang, Matahari keadilan
I Sinarilah saudara-saudara yang terperangkap di dalam kegelapan maut
U Datanglah, ya Tuhan Yesus, janganlah menunda, berilah keberanian baru kepada umat-Mu, yang percaya pada cinta-Mu. Dengan kedatangan-Mu, bangkitkanlah kami, kepada kegembiraan kerajaan-Mu, dimana Engkau hidup dan meraja, bersama Bapa dan Roh Kudus Satu Allah, sepanjang segala masa. Amin
Tuhan Yesus, Ubahlah Keluarga Kami :
I Datanglah, ya Tuhan Yesus ! Angkatlah ketegangan dalam keluarga kami;
U Dan gantikanlah dengan kelenturan-Mu yang suci
I Angkatlah kekacauan dalam keluarga kami
U Dan gantikanlah dengan ketenangan-Mu yang kudus,
I Angkatlah ketakutan dalam keluarga kami
U Dan gantikanlah dengan iman yang kuat
I Angkatlah kepahitan dalam keluarga kami
U Dan gantikanlah dengan rahmat-Mu yang manis
I Angkatlah kegelapan dalam keluarga kami
U Dan gantikanlah dengan cahaya-Mu yang lembut
I Angkatlah sikap dingin dalam keluarga kami
U Dan gantikanlah dengan kehangatan kasih-Mu
I Angkatlah malam yang kelam dalam keluarga kami
U Dan gantikanlah dengan hari-Mu yang terang benderang
I Angkatlah musim dingin dalam keluarga kami
U Dan gantikanlah dengan musim semi yang menggembirakan
I Luruskanlah yang bengkok, obatlah yang patah, penuhilah yang kosong
I Tumpulkanlah sisi keangkuhan kami, tajamkanlah sisi kerendahan hati, kobarkanlah api cinta kasih, dan padamkanlah nyala keserakahan kami.
U Semoga kami melihat diri kami, sebagaimana Engkau melihat kami, sehingga kami dapat memandang wajah Allah; dan menikmati damai dalam keluarga kami. Amin
Tuhan Yesus Kristus,
Tuhan atas terang maupun gelap,
utuslah Roh Kudus-Mu atas kami
dalam mempersiapkan Natal.
Kami, yang begitu sibuk dengan berbagai macam perkara,
mencari saat teduh untuk mendengarkan suara-Mu setiap hari.
Kami, yang khawatir atas begitu banyak hal,
merindukan kedatangan-Mu di tengah kami.
Kami, yang Engkau berkati dalam berbagai macam cara,
mendamba kepenuhan sukacita kerajaan-Mu.
Kami, yang berbeban berat,
mendamba sukacita kehadiran-Mu.
Kami ini umat-Mu, yang berjalan dalam kegelapan,
namun rindu akan terang.
Kepada-Mu kami berseru, “Datanglah Kristus Tuhan!” Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar