Ads 468x60px

Senin, 10 Desember 2018

HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Senin, 10 Desember 2018
Hari Biasa Pekan II Adven
Yesaya (35:1-10)
(Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14)
Lukas (5:17-26)
“Dives in Misericordia - Kaya dalam Kemurahan Hati"
Inilah nama ensiklik kedua yang ditulis oleh Paus Yohanes Paulus II, yang banyak berbicara tentang kemurahan hati Tuhan dan menjadi salah satu acuan pokok dalam penulisan ensiklik Paus Fransiskus yang berjudul "Misericordiae Vultus" selama Tahun Kerahiman yang lalu.
Dalam Injil hari ini, Yesus juga jelas menampakkan kekayaan kemurahan hatiNya terhadap orang lumpuh: “Percayalah hai anakKu, dosamu sudah diampuni.”
Mengacu pada injil sinoptik yang lain (Mrk. 2:1-12; Luk. 5:17-26), hal ini terjadi di kota-Nya sendiri yaitu Kapernaum (Mrk. 2:1; Mat. 4:13).
Adapun tiga sikap kerahiman ilahi yang bisa kita petik dari tiga tokoh utama hari ini, al:
1.Orang banyak: Berbelarasa.
Mereka membawa orang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya kepada Yesus, dengan cara diturunkan dari atap karena padatnya kerumunan banyak orang.
Jelaslah bahwa hati mereka penuh dengan belarasa sehingga mereka bisa mengantar orang lain terlebih yang sakit dan menderita untuk bisa menjumpai Yesus secara pribadi: “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.” (Mat 5:7)
2.Yesus: Berbelaskasihan.
Ia mengasihi dan mengampuni orang, terlebih yang sakit dan tersingkirkan. Ketika Yesus melihat orang lumpuh dan empat orang lain yang mengantarnya, hatiNya tergerak oleh belaskasihan dan Ia berkata: ”Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.”
Belas kasih sendiri adalah kasih yang berusaha meringankan penderitaan sesama. Belas kasih adalah kasih yang hidup, yang dicurahkan atas sesama guna menyembuhkan, melegakan, menghibur, mengampuni dan menghapus rasa sakit. Itulah kasih yang Tuhan tawarkan kepada kita dan itulah kasih yang Ia kehendaki kita tawarkan kepada sesama.
3. Orang Lumpuh: Beriman.
Orang lumpuh menjadi sembuh dan bertumbuh penuh karena imannya. Hal ini tampak jelas ketika Yesus mengatakan: ”Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!”
Orang lumpuh itu segera mentaati perintah Yesus: Ia “bangun” (ajakan untuk bangkit dari kubangan dosa), “angkat tempat tidurnya” (ajakan untuk mengangkat kelekatan, kelemahan dan ketergantungannya untuk kemudian diserahkan ke Tuhan) dan “pulang ke rumah” (ajakan untuk kembali ke keluarganya, sebuah basis hidup beriman). Inilah inti iman: kepercayaan penuh kepada Yesus!
Sebaliknya, beberapa orang ahli Taurat malahan berkata dan berpikir buruk tentang Yesus dalam hatinya: ”Ia menghujat Allah.”
Jelasnya, hati mereka “lumpuh”, tidak tergerak oleh belas kasihan, sehingga Yesus menegur mereka: ”Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu”. Dalam bahasa nabi Yesaya: “Bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku. ” (Yes 29:13)
Dari Tarsus mencari duku – Yesus Engkaulah andalanku!”
A.
"WWF - WALK WITH FRANCIS"
Adventus copiam dat vacuitatis agnoscendae eiusque item in nostra vita implendae, ut superbiae asperitates aequentur et locus Iesu venienti praebeatur.
Advent is a time to recognize the emptiness needs to be filled in our lives, a time to smooth the rough edges of pride, and to make room for Jesus who comes.
Masa Adven adalah masa untuk mengenali kehampaan yang perlu diisi dalam hidup kita, masa untuk meratakan tubir-tubir kebanggaan yang berlekuk-lekuk, dan memberi ruang bagi Yesus yang datang.
B.
DOA PAUS FRANSISKUS
KEPADA BUNDA MARIA YANG DIKANDUNG TANPA NODA
@ PIAZZA DI SPAGNA, ROMA (ITALIA)
8 Desember 2018
Bunda yang dikandung tanpa noda,
pada hari rayamu, yang begitu sayang terhadap seluruh umat Kristiani,
saya datang untuk memberi penghormatan kepadamu di jantung kota Roma.
Di dalam jiwaku sendiri, aku menyandang umat Gereja ini,
dan semua orang yang tinggal di kota ini, terutama orang-orang sakit,
dan semua orang yang, karena berbagai situasi mereka, merasa sulit untuk terus berjalan.
Pertama dan terutama, kami ingin mengucapkan terima kasih
atas pemeliharaan keibuanmu yang menyertai perjalanan kami:
seberapa sering kita mendengar, dengan berlinang air mata,
dari orang-orang yang telah mengalami pengantaraanmu,
tentang berbagai rahmat yang kaumohonkan bagi kami kepada Yesus Putramu!
Aku memikirkan juga rahmat sederhana yang kau berikan kepada orang-orang yang tinggal di kota Roma:
rahmat untuk menghadapi berbagai tantangan kehidupan sehari-hari dengan kesabaran.
Dan karena alasan ini, kami memohonkan kepadamu kekuatan untuk tidak menyerah, tetapi,
agar setiap hari, setiap orang dapat melakukan sedikit untuk memperbaiki berbagai hal,
sehingga pemeliharaan yang ditunjukkan oleh masing-masing orang dapat membuat Roma semakin indah dan layak huni bagi semua orang;
sehingga tugas yang dilakukan setiap orang, dapat menjamin hak semua orang.
Dan memikirkan kebaikan bersama kota ini,
kami berdoa kepadamu bagi mereka yang memegang posisi tanggung jawab yang lebih besar:
anugerahkanlah kepada mereka kebijaksanaan, daya pandang, semangat pelayanan dan kerjasama.
Perawan Tersuci,
Aku ingin mempercayakan kepadamu, khususnya, para imam di keuskupan ini:
para gembala, para gembala rekan, para imam yang sudah berusia lanjut, yang dengan hati seorang gembala,
terus bekerja dalam pelayanan umat Allah,
banyak imam pelajar dari seluruh dunia yang bekerjasama di paroki-paroki.
Bagi mereka semua, aku memohonkan kepadamu sukacita penginjilan yang lembut,
dan karunia menjadi para gembala, dekat dengan umat, penuh belas kasih.
Kepadamu, perempuan yang sepenuhnya hidup bakti kepada Allah, aku percayakan para perempuan awam dan para biarawati.
Syukur kepada Allah mereka ada banyak di Roma, melebihi kota lain di dunia,
dan mereka membentuk mosaik yang indah dari berbagai bangsa dan budaya.
Bagi mereka, aku memohonkan kepadamu sukacita menjadi, seperti engkau, para istri dan para ibu,
berbuah dalam doa, amal dan welas asih.
Ya Bunda Yesus,
Aku memohonkan kepadamu satu hal lagi pada Masa Adven ini,
memikirkan hari-hari ketika engkau dan Yusuf khawatir
tentang kelahiran anakmu yang sudah dekat,
khawatir karena ada sensus yang sedang berlangsung dan engkau juga harus meninggalkan Nazaret kampung halamanmu dan pergi ke Betlehem ...
Engkau tahu apa artinya membawa kehidupan di dalam rahimmu
dan merasakan ketidakpedulian, penolakan, bahkan penghinaan, di sekitarmu.
Itu sebabnya aku memohon kepadamu untuk dekat dengan keluarga-keluarga yang hari ini
di Roma, di Italia, dan di seluruh dunia mengalami berbagai situasi serupa,
semoga mereka tidak diterlantarkan, tetapi semoga hak-hak mereka dilindungi,
hak asasi manusia yang memiliki prioritas di atas kebutuhan apa pun, betapapun masuk akalnya.
Ya Maria yang dikandung tanpa noda,
fajar harapan di ufuk umat manusia,
jagalah kota ini :
rumah, sekolah, kantor, tokonya,
pabrik, rumah sakit, dan penjaranya.
Semoga apa yang paling berharga bagi Roma,
apa yang ia pelihara bagi seluruh dunia,
tidak pernah kurang di mana pun juga : wasiat terakhir Yesus :
"Sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi" (Yoh 13:34).
C.
SCHOOL OF MERCY.
Renungan Dan Doa Harian St.Faustina:
FA hami Tuhan
US ahakan iman
dengan ha TI
yang sederha NA
Bersama-Mu, ya Yesus, kulewati kehidupan, ditengah-tengah topan dan pelangi, dengan seruan sukacita, sambil menyanyikan kerahiman-Mu. Aku tidak akan berhenti menyanyikan lagu kasih sampai saatnya paduan suara malaikat menjemputnya. Tak ada kuasa apa pun yang dapat menghentikan aku dalam perjalananku menuju Allah (761).
BHSF.514
Ya Yesus, buatlah hatiku menjadi seperti Hati-Mu, atau lebih tepat ubahlah hatiku menjadi Hati-Mu sendiri sehingga aku dapat merasakan kebutuhan-kebutuhan hati orang lain, khususnya mereka yang bersedih dan menderita. Semoga sinar kerahiman bersemayam di dalam hatiku.
(523)
Oh kehendak Allah, jadilah kecintaanku.
Yesusku, Engkau tahu bahwa dari diriku sendiri aku tidak akan menulis satu hurufpun, dan kalau aku menulis itu hanya karena perintah yang jelas dari ketaatan suci.
(524)
Ya Yesus, Allah yang tersembunyi, hatiku melihat Engkau meskipun selubung menyembunyikan Engkau; Engkau tahu bahwa aku mengasihi-Mu.
(522)
Kerahiman Tuhan akan kunyanyikan selama-lamanya, dihadapan segala bangsa aku akan menyanyikannya, sebab inilah sifat Allah yang paling tinggi, dan suatu mukjizat tanpa henti bagi kita.
Engkau memancar dari Tritunggal ilahi, dari rahim tunggal yang penuh dengan kasih.
Kerahiman Tuhan akan dinyanyikan di dalam jiwa dengan segala kepenuhannya, ketika selubung disingkapkan.
Dari sumber kerahiman-Mu ya Tuhan, mengalir segala kebahagiaan dan hidup.Karena itu, hendaknya segala makhluk dan seluruh ciptaan larut dalam nyanyian kerahiman.
Lubuk kerahiman Allah dibuka bagi kita lewat kehidupan Yesus, yang terentang di salib. Hai pendosa, jangan ragu atau putus asa, berharaplah akan kerahiman, sebab engkau pun dapat menjadi kudus.
Dua arus dalam wujud sinar telah memancar dari Hati Yesus, bukan untuk para malaikat, Kerubim, atau Serafim, tetapi untuk keselamatan manusia yang berdosa.
D.
"Deus meus est omnia - Tuhanku dan semuanya."
Itulah salah satu semangat iman yang saya tulis dalam buku "HERSTORY" (RJK, Kanisius).
Jelasnya, Tuhan selalu datang bagi kita dan bagi semua orang. Ia sembuhkan orang lumpuh yang digotong kepadaNya. Ia juga menyembuhkan banyak orang yang "lumpuh rohani", yang kadang suka berpikir buruk tentang sesamanya.
Adapun trilogi iman yang ditampilkan, antara lain:
1."Berharap":
Banyak orang, terlebih yang sakit, yang datang pada Yesus. Mereka mempunyai harapan untuk sembuh. Harapan itu juga berarti impian, impian juga berarti pekerjaan, karena harapan mesti diusahakan dan diperjuangkan, bukan? "Dum spiro spero - aku selalu berharap selagi masih bernafas".
2."Beriman":
Empat orang sehat menggotong orang lumpuh untuk dekat dan berjumpa dengan Yesus. Mereka adalah figur orang beriman yang menyadarkan kita bahwa iman tidak cukup diungkap/dirayakan dengan "celebration" saja tapi harus diwartakan dan dibagikan secara nyata dengan "action", sehingga orang lain bisa dekat dan berjumpa dengan Tuhan. Iman mereka adalah tindakan nyata, bukan cuma dengan "mulut" tapi dengan "tangan dan kaki" yang mau dibagikan dan mau menjadi berkat bagi banyak orang lain.
3."Berbelaskasihan":
Yesus selalu memberi kasih secara nyata bagi orang lain. Ia adalah sang Raja Kerahiman Ilahi. Hari ini, Ia kasih pengampunan dan penyembuhan bagi yang lumpuh secara jasmani sekaligus bagi orang farisi yang lumpuh secara rohani, yang enggan berpikir positif dan mudah kasak-kusuk dibelakang mencurigai-Nya dan bahkan mencap buruk diriNya sebagai penghojat Allah.
Dengan belaskasihan, hatiNya yang menjadi “misericordia vultus – wajah kerahiman”, menjadi sangat peka pada orang lain. Dia bisa mengenal hati dan kelumpuhan kita masing-masing yang terdalam. Dia mengerti dan Dia peduli pada kita.
Sudahkah kita juga belajar mengerti dan peduli, belajar berbagi dan berbelaskasihan pada sesama?
"Dari Sulawesi ke Kalimantan - Mari bersaksi hancurkan kejahatan."
E.
Kutipan Teks Misa:
“Di surga setiap orang mencintai Allah; jiwa tidak mempunyai perhatian selain mencintai Dia” (St. Teresa dari Avila)
“Dalam Tuhan kamu akan menemukan lebih daripada yang kamu minta dan kamu inginkan.” (St. Yohanes dari Salib)
Antifon Pembuka (Yer 31:10; Yes 35:4)
Dengarkanlah sabda Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan wartakanlah sampai ke batas bumi: Janganlah takut! Lihat, Penebus kita akan datang.
Hear the word of the Lord, O nations; declare it to the distant lands: Behold, our Savior will come; you need no longer fear.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahabaik, semoga doa permohonan kami naik ke hadirat-Mu. Perkenankanlah kami mengabdi pada-Mu dengan hati tulus ikhlas, agar kami layak menyambut misteri penjelmaan Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (35:1-10)
"Allah sendiri yang menyelamatkan kamu."
Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorai dan berbunga; seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai. Kemuliaan Libanon, semarak Karmel dan Saron akan diberikan kepadanya; Orang akan melihat kemuliaan Tuhan, semarak Allah kita. Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah. Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati, “Kuatkanlah hatimu, jangan takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan ganjaran. Ia sendiri datang menyelamatkan kalian!” Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara; tanah pasir yang yang hangat akan menjadi kolam dan tanah gersang menjadi sumber-sumber air; di tempat serigala berbaring akan tumbuh tebu dan pandan. Di situ akan ada jalan raya, yang akan disebut Jalan Kudus; orang yang tidak tahir tidak akan melintasinya, dan orang-orang pandir tidak akan mengembara di atasnya. Di situ tidak akan ada singa, binatang buas tidak akan menjalaninya dan tidak akan terdapat di sana; orang-orang yang dibebaskan Tuhan akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, Pelog Bem, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
atau
Ref. Allah sendiri datang menyelamatkan kita.
Ayat. (Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya. Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya dan damai akan menyusul di belakang-Nya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yes 33:22)
Lihat, raja kita, Tuhan semesta alam, datang!
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:17-26)
"Hari ini kita telah menyaksikan hal-hal yang sangat menakjubkan."
Pada suatu hari, ketika Yesus sedang mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Yesus, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit. Maka datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur. Mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. Tetapi karena banyaknya orang di situ, mereka tidak dapat membawa masuk. Maka mereka naik ke atap rumah dan membongkar atap itu. Kemudian mereka menurunkan si lumpuh ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia, “Hai Saudara, dosamu sudah diampuni.” Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hati, “Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri?” Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu Ia berkata kepada mereka, “Apa yang kalian pikirkan dalam hati? Manakah lebih mudah mengatakan, ‘Dosamu sudah diampuni’ atau mengatakan, ‘Bangunlah dan berjalanlah’? Tetapi supaya kalian tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa.” Lalu Yesus berkata kepada si lumpuh, “Aku berkata kepadamu: Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumah!” Seketika itu juga bangunlah orang itu di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah. Semua orang takjub, lalu memuliakan Allah. Mereka amat takut dan berkata, “Hari ini kita telah menyaksikan hal-hal yang sangat menakjubkan.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Dalam tradisi Kitab Suci, penyembuhan adalah tanda kuasa Allah. Adapun orang yang mampu menyembuhkan dipandang sebagai orang yang dilimpahi kuasa Allah. Dengan demikian Yesus adalah pribadi yang memiliki kuasa, karena Ia mampu menyembuhkan. Oleh kuasa-Nya, orang buta, tuli, bisu dan lumpuh disembuhkan. Sebagaimana perikop Injil hari ini, ternyata Tuhan Yesus tidak hanya menyembuhkan secara fisik. Yesus membidik persoalan dasar yang melumpuhkan manusia: dosa atau penolakan atas kasih Allah. Mereka yang sakit adalah mereka yang tidak mampu mengenali kehadiran Allah dalam hidup mereka. Dalam situasi ini Yesus menunjukkan kuasa pembebasan dari Allah. Dia adalah "Allah sendiri yang datang untuk menyelamatkan." (Yes 35:4).
Yang khas dari kisah Injil hari ini adalah keterlibatan orang-orang yang mengusung si lumpuh dan meletakkannya di hadapan Yesus. Sangat mungkin, mereka inilah yang berinisiatif untuk membawa si sakit atau mungkin juga mereka inilah yang memiliki harapan yang kokoh akan kesembuhan. Selain itu mereka inilah yang memiliki keyakinan akan kuasa yang dimiliki oleh Yesus. Lihatlah apa yang mereka perbuat: "Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, lalu menurunkan orang itu beserta tempat tidurnya.... di depan Yesus".
Orang-orang yang membawa si lumpuh adalah mereka yang menjadi perpanjangan tangan Tuhan. Mereka pun membangkitkan harapan akan kesembuhan si lumpuh. Bagaimana dengan kita? Apakah kita telah menjadi saluran keselamatan bagi orang lain?
Antifon Komuni (Mzm 106:4-5; Yes 38:3)
Datanglah, ya Tuhan, kunjungilah kami dengan damai-Mu,
agar kami sebulat hati bersukacita di hadapan-Mu.
Come, O Lord, visit us in peace,
that we may rejoice before you with a blameless heart.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar