Ads 468x60px

Senin, 14 Januari 2019

HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Senin, 14 Januari 2019
Hari Biasa Pekan I
Ibrani (1:1-6)
(Mzm 97:1.2b.6.7c.9; Ul: 1a.9a)
Markus (1:14-20)
“Venite post me - Mari ikutlah Aku!”
Itulah pesan pokok hari ini bahwa kita dipanggil menjadi "kolaborator-mitra Allah" di tengah dunia dengan 3 pola dasar, al:
1.”See”:
Yesus adalah Tuhan yang "melihat": mengenal dan mencintai dunia. Ia benar-benar ilahi tapi juga insani. Ia sangat religius tapi juga bergaul dengan hiruk-pikuk sekitarnya sehingga menjadi semakin manusiawi dan membumi. Ia keluar masuk desa dan kota. Ia naik-turun gunung dan bukit.
Secara khusus hari ini, Ia berjejak - tapak di pesisir danau: Ia berhenti lalu melihat dan menoleh kepada 4 sekawan dari Galilea: Simon-Andreas-Yakobus-Yohanes. Di tengah jerih letih dan kesibukan karya sukaduka di “Galilea” kita masing-masing, bukankah Tuhan juga kerap berhenti lalu menoleh dan melihat kita?
2.”Judge”:
Bukankah jika sesuatu itu lahir dari hati, ia akan berusaha menjangkau banyak hati yang lain? Dengan hatiNya, Ia “merangkul” 4 sekawan ini: "Mari, ikutlah Aku."
Dalam buku saya "3 Bulan 5 Bintang 7 Matahari" (Kanisius), kata Yunani untuk mengikuti “ adalah “akoloutheo”: pergi/menempuh jalan yg sama.
Mereka dipanggil untuk ber-“companion” sekaligus ber-"compassion”: bersekutu hati untuk pergi, berjalan dan hidup sama seperti Dia, yakni menjadi mitra Allah secara nyata dalam sejarah keselamatan: dari nelayan menjadi pelayan, dari penjala ikan menjadi penjala manusia, dari hamba menjadi sahabat. Bukankah Tuhan tidak hanya melihat, tapi Ia juga kerap menyapa dan memanggil hati kita di tengah kesibukan dan aneka karya harian?
3.”Act”:
Missio est action - perutusan adalah tindakan!” Ya, setelah dilihat dan disapa Yesus, mereka ”just do it”: Mereka segera pergi meninggalkan jalanya. Jala menggambarkan gaya hidup yang lama.
Artinya? Kita diajak lekas keluar dari “kubangan dosa” dan hidup menjadi manusia baru setiap harinya: "berubah-berbenah dan berbuah" dengan karya nyata: lebih beriman-bersaudara dan berbelarasa.
Seperti Simon yang dipanggil bersama Andreas saudaranya dan Yakobus bersama Yohanes yang juga adalah saudaranya, kita bisa mulai “berubah berbenah dan berbuah" dimulai dengan orang yang ada di dekat hidup kita juga bukan?
“Ikan louhan di desa Bayat - Ikuti Tuhan sampai akhir hayat.”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)

NB:
A.
"Confitemini Domino - Bersyukurlah kepada Tuhan."
Hidup dan iman kita semestinya penuh syukur karena Allah berkenan memanggil dan memilih kita untuk bekerja bersamaNya: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan kujadikan penjala manusia!”. Ia memanggil kita melalui peristiwa biasa dan manusiawi. Ia tidak pernah mencabut akar kemanusiaan kita namun menyempurnakannya.
Adapun, Yesus memanggil empat orang murid dengan cara yang hampir sama: Simon dan Andreas beserta Yakobus dan Yohanes, dipanggil ketika sedang bekerja. Yesus memperlihatkan otoritas-Nya karena Ia mampu memanggil orang keluar dari pekerjaan mereka dan menjadikan mereka sebagai murid-Nya.
Menarik juga untuk diperhatikan adalah bahwa murid-murid tersebut masih bersaudara, dan berasal dari kalangan orang-orang "biasa", bukan dari kalangan bangsawan. Simon, Andreas, Yakobus, dan Yohanes adalah orang-orang biasa, namun dipanggil oleh Yesus untuk tugas yang luar biasa.
Hal indah lainnya, Ia tidak menemui mereka di rumah ibadah tetapi di pantai, sedang bekerja. Kita diajak menemukan sapaan ilahi di tengah kesibukan insani karena menjadi murid memang berarti mematuhi panggilan Yesus tanpa syarat di setiap saat dan tempat.
Panggilan menjadi murid Yesus juga bukan panggilan untuk menjadi relawan, yaitu bekerja sesuai minat dan waktu kita tapi berarti menjadi milik-Nya di sepanjang waktu, bukan?
"Dari Koja ke Sungai Gangga - Mari bekerja bagi Kerajaan Surga."
B.
Being "pro life" means defending the lives of
the unborn
and
the sick
the poor
the homeless
the aged
the mentally challenged
the inmate
the refugee
and the person or people you hate.
Being pro life means reverencing
all human life.
Because it's all from God.
C.
Kutipan Teks Misa
"Sesudah Yohanes ditangkap, datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, katanya: 'Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil'" (Mrk 1:14-15). "Untuk memenuhi kehendak Bapa, Kristus meresmikan Kerajaan surga di dunia" (LG 3). Tetapi kehendak Bapa itulah "mengangkat manusia untuk ikut serta menghayati hidup ilahi" (LG 2). Ia melakukan itu, dengan mengumpulkan manusia-manusia di keliling Anak-Nya Yesus Kristus. Perhimpunan ini adalah Gereja; ia merupakan "benih serta awal Kerajaan Allah di dunia" (LG 5). -- Katekismus Gereja Katolik, 541
Yesus Kristus telah memanggil kita dari kegelapan menuju terang, dari ketidaktahuan menuju pengenalan akan kemuliaan dalam nama-Nya! (Paus Klemens I)
Antifon Pembuka (Mzm 97:1-2)
Tuhan adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorai! Biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan kaki-Nya.
Doa Pembuka
Allah Bapa Maha Pengasih, akan jadi apakah kami ini, andaikata tidak Kau beri tahau, bahwa Engkau menyertai kami. Kami bersyukur kepada-Mu, bahwasanya Engkau berkenan bersabda dengan perantaraan para Nabi yang paling agung, ialah Yesus dari Nazaret, yang sudi menjadi permulaan kedamaian kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (1:1-6)
"Allah berbicara kepada kita dengan pengantaraan Anak-Nya."
Saudara-saudara, pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan para nabi. Tetapi pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya. Anak-Nya itulah yang ditetapkan-Nya sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dialah Allah menjadikan alam semesta. Dialah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. Dialah yang menopang segala yang ada dengan sabda-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi. Ia jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat sebagaimana nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah daripada nama mereka. Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu Allah pernah berkata, "Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan." Atau pun: "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia menjadi Anak-Ku" Lagipula, ketika mengantar pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata, "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
atau Hendaknya semua malaikat sujud menyembah Allah.
Ayat. (Mzm 97:1.2b.6.7c.9; Ul: 1a.9a)
1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya. Segala dewata sujud menyembah Allah.
3. Sebab, ya Tuhan, Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 1:15)
Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:14-20)
"Bertobatlah dan percayalah kepada Injil."
Sesudah Yohanes Pembaptis ditangkap, datanglah Yesus ke Galilea, memberitakan Injil Allah. Yesus memberitakan, "Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" Ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, "Mari, ikutlah Aku, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia." Mereka segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus. Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, dalam perahu bersama orang-orang upahannya. Lalu mereka mengikuti Yesus.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Di zaman now, kita masyarakat Indonesia banyak disuguhi kabar hoax, berita bohong, data palsu ..., yang ujung-ujungnya menebar keburukan, kebencian, dan permusuhan. Hal ini sangat terasa khususnya menjelang pesta demokrasi pilkada serentak, pileg, dan pilpres. Jauh berbeda dari berita yang sedemikian viral di tanah Galilea, yang disebarkan oleh Yesus pascaa penangkapan Yohanes Pembaptis. Berita menggembirakan dan penuh gukacita diserukan Yesus “Waktunya telah genap, Kerajaan Allah sudah dekat …". Orde lama berakhir, sekarang saatnya Perjanjian Baru dimulai. Allah sungguh meraja dan kerajaan setan /dosa sudah runtuh. Allah kita adalah Allah Maha Pengasih dan Penuh Kerahiman. Yang diberikan Allah kepada kita manusia hanyalah keselamatan atau kehidupan kekal; Dia sama sekali tidak menghendaki kita manusia bernasib malang apalagi binasa (bdk. Yoh. 3:16). Dan semuanya itu terlaksana secara penuh dalam diri Yesus Kristus yang wafat dan bangkit.
Kisah Injil hari ini tentang panggilan murid-murid pertama menjadi penting dalam konteks itu yakni memberitakan Injil kepada manusia. Yesus bersabda kepada Simon dan Andreas saudaranya yang berprofesi nelayan “Mari, ikutlah Aku dan kamu akan kujadikan penjala manusia.” Dan tanggapan mereka terhadap panggilan Yesus dicatat penginjil Markus demikian, “… mereka pun segera meninggalkanjalanya dan mengikuti Dia.” Sikap dasar yang sama juga diperlihatkan kemudian oleh Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya terhadap ajakan Tuhan.
Pada hari ini kita masing-masing dan bersama diingatkan kembali akan panggilan kemuridan kita yang kita terima melalui Sakramen Baptis agar terus-menerus ambil bagian dalam pemberitaan Kerajaan Allah; Allah yang menghendaki kebaikan dan kebahagiaan sesama dan bukan justru menebar berita buruk bagi orang lain. Dengan inilah antara lain kita dapat secara konkret mengikuti murid-murid pertama, melaksanakan amanah Yesus menjadi “penjala manusia”.
Antifon Komuni (Mrk 1:17)
Yesus bersabda, "Mari ikutlah Aku! Kamu akan Kujadikan penjala manusia"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar