HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
HARAPAN IMAN KASIH.
Senin, 18 Februari 2019
Hari Biasa Pekan VI
Kejadian (4:1-15.25)
(Mzm 50:1.8.16bc-17.20-21; R: 14a)
Markus (8:11-13)
Hari Biasa Pekan VI
Kejadian (4:1-15.25)
(Mzm 50:1.8.16bc-17.20-21; R: 14a)
Markus (8:11-13)
"Animal symbolicum - Makhluk yang penuh tanda."
Inilah salah satu kekhasan dasar manusia bahwa kita hidup dengan banyak tanda: Ada tanda tangan-tanda mata-tanda cinta-tanda tanya. Ada STNK-STTB-KTP, dll.
Yesus sendiri hadir sebagai TANDA yang hidup bagi kehadiran Allah dengan karya-ucapan dan doa yang penuh kuasa.
Bersama dengan konteks nusantara yang sedang penuh dengan "tanda" bencana dan teror durjana, "tanda" sendiri juga bisa berarti "Tempat Aku Nampakkan Damai Allah".
Bagaimana caranya?
Adapun enam tahun lalu, saya menginap dan memberi retret di biara para suster rubiah Claris di Singkawang. Mereka kerap disebut sebagai suster "SLOT", karena hidupnya yang menjadi tanda gereja yang setia berdoa, yang benar benar ter-"slot"/terkunci dari hiruk pikuk dunia luar.
Adapun enam tahun lalu, saya menginap dan memberi retret di biara para suster rubiah Claris di Singkawang. Mereka kerap disebut sebagai suster "SLOT", karena hidupnya yang menjadi tanda gereja yang setia berdoa, yang benar benar ter-"slot"/terkunci dari hiruk pikuk dunia luar.
Nah, mengacu pada "SLOT", adapun 4 keutamaan dasar supaya hidup kita juga bisa menjadi "tanda", tempat aku menampakkan damai Allah, antara lain:
1."S: sederhana hidupnya":
Tidak bermewah dan boros/berfoya-foya tapi selalu hidup dengan bersahaja.
Tidak bermewah dan boros/berfoya-foya tapi selalu hidup dengan bersahaja.
2."L: Lemah lembut omongannya":
Tidak mudah marah, tidak suka bergunjing/bergosip tapi selalu bijaksana dan mudah bersyukur karena melihat aneka kebaikan dalam diri sesama.
Tidak mudah marah, tidak suka bergunjing/bergosip tapi selalu bijaksana dan mudah bersyukur karena melihat aneka kebaikan dalam diri sesama.
3."O: Optimis harapannya":
Bukan menjadi orang yang pesimis dan peragu, tapi mantap dan bersemangat karena percaya akan kasih Tuhan yang banyak dirasakan dan dialaminya setiap hari.
Bukan menjadi orang yang pesimis dan peragu, tapi mantap dan bersemangat karena percaya akan kasih Tuhan yang banyak dirasakan dan dialaminya setiap hari.
4."T: Tuhan yang jadi andalannya:
Tidak sombong/congkak tapi selalu bersadar diri dan rendah hati karena sungguh meyakini adanya campur tangan ilahi/"providentia divina" dalam setiap lika-liku dan ruwet renteng hidup hariannya.
Tidak sombong/congkak tapi selalu bersadar diri dan rendah hati karena sungguh meyakini adanya campur tangan ilahi/"providentia divina" dalam setiap lika-liku dan ruwet renteng hidup hariannya.
Sudahkah kita juga mempunyai 4 pilar ini lewat "KUD", Karya- Ucapan dan Doa kita setiap harinya?
"Cari kardus di Sungai Batanghari - Mari hidup kudus setiap hari."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
"Peirazo - Menguji.”
A.
"Peirazo - Menguji.”
Inilah kata Yunani yang membahasakan kebiasaan orang Farisi yang kerap mencobai Yesus.
Dengan pengetahuannya, mereka malahan mudah sinis dan tak pernah bersikap manis, selalu berpikir negatif dan sulit berpikir positif, mudah meremehkan dan kurang memperHATIkan orang lain. Hal-hal inilah yang membuat Yesus mengeluh dalam hatiNya.
Istilah yang dipakai dalam bentuk yang diperkeras ini berarti bahwa Dia benar-benar merintih ketika perasaan kelelahan dan kesedihan menyusup ke lubuk hatiNya:
“Mengapa angkatan ini terus-menerus meminta tanda? (Yoh, 2:18; Mat. 12:38).
“Mengapa angkatan ini terus-menerus meminta tanda? (Yoh, 2:18; Mat. 12:38).
De facto, terkadang kita memang butuh tanda untuk merasakan sapaan Tuhan. Tapi, mengapa Yesus menolak permintaan tanda dari orang Farisi? Bukankah itu akan membantu iman mereka kepadaNya? Rupanya Yesus tahu betul bahwa mereka tidak memiliki niat tulus (intentio pura) tapi penuh dengan akal bulus (intentio pura-pura).
Sekalipun sudah melihat tanda-tanda yang dibuat oleh Yesus dan baru saja menyaksikan penggandaan roti dan ikan, mereka tetap saja berkeras hati dan terus meragukan serta meremehkan Yesus.
Dengan kata lain:
Hati mereka keras, mata mereka buta dan telinga mereka tuli karena tertutup oleh kesombongan dan cinta diri yang berlebihan.
Hati mereka keras, mata mereka buta dan telinga mereka tuli karena tertutup oleh kesombongan dan cinta diri yang berlebihan.
Bagaimana dengan kita?
Seringkali kitapun mencobai dan meminta tanda kepadaNya. Keinginan untuk mencobai Dia adalah karena ketidakpercayaan. Jika ditanya kita semua pasti akan menjawab bahwa kita percaya, tapi setanpun juga percaya bahwa Yesus adalah anak Allah, lalu apakah bedanya kita dengan setan? Setan percaya tapi tidak mau menyerahkan hidup kepada Yesus.
Jika kita percaya kepada Yesus tetapi kita tidak mau menyerahkan hidup kita kepadaNya, kita sama saja dengan setan.
Seringkali kitapun mencobai dan meminta tanda kepadaNya. Keinginan untuk mencobai Dia adalah karena ketidakpercayaan. Jika ditanya kita semua pasti akan menjawab bahwa kita percaya, tapi setanpun juga percaya bahwa Yesus adalah anak Allah, lalu apakah bedanya kita dengan setan? Setan percaya tapi tidak mau menyerahkan hidup kepada Yesus.
Jika kita percaya kepada Yesus tetapi kita tidak mau menyerahkan hidup kita kepadaNya, kita sama saja dengan setan.
Menyerahkan hidup kita kepadaNya berarti membiarkan Tuhan menguasai kita, menjadikan kehendakNya sebagai kehendak kita, maka Tuhan akan terus memberikan tanda dan tidak akan pergi dari hati dan hidup kita, bukan?
"Dari Lebak Bulus ke Taman Sari - Jadilah tulus setiap hari."
B.
TANDA- Kata Angka dan Nada”.
TANDA- Kata Angka dan Nada”.
Inilah salah satu judul buku yang saya buat ketika masih bertugas di Gereja Tangerang (Kanisius, RJK. 2008).
Dunia kita sendiri marak dengan tanda dan Yesus-pun datang sebagai “TANDA”.
Anehnya, para pemuka agama selalu menolak dan menyangsikan Yesus padahal mereka tentu telah mendengar, jika tidak sempat melihat, berbagai tanda yg dibuat Yesus: pengajaran, kesembuhan, pengusiran setan+kebangkitan orang mati.
Sebenarnya yang menjadi masalah bukanlah kurangnya tanda, melainkan keangkuhan diri karena adanya ketertutupan hati dan budi.
Adapun satu-satunya tanda yang diberikan bagi mereka adalah tanda Nabi Yunus, yang telah dilemparkan ke dalam laut yang bergelora (Yunus 1:2,3). Pastinya, pemberitaan Yunus menghasilkan pertobatan penduduk Kota Niniwe (Yun. 3:5-9; 4:11).
Dengan kata lain:
Bila orang Niniwe saja percaya pada pemberitaan Yunus, dan ratu dari Selatan mencari hikmat dari Salomo, mengapa begitu sulit untuk percaya pada Yesus yang lebih besar dari Salomo maupun Yunus?
Bila orang Niniwe saja percaya pada pemberitaan Yunus, dan ratu dari Selatan mencari hikmat dari Salomo, mengapa begitu sulit untuk percaya pada Yesus yang lebih besar dari Salomo maupun Yunus?
Disinilah, kita harus meminta agar Allah "membuka mata kita" saat kita datang pada-Nya, supaya kita dapat melihat karyaNya bagi kita (Maz. 119:18, Ibr. 4:12-13).
Allah sendiri telah menyediakan cukup banyak tanda yang dapat menjadi dasar iman: Ada kesaksian dari alam dan suara hati (Roma 1:20; 2:14-15), sejarah kehidupan Kristus (Ibr 1:1-4), dan pekerjaan Roh Kudus (1 Yoh 3:24; 4:13).
Kita mohon rahmat iman sehingga tak perlu lagi kita sibuk menjadi “pencari tanda”, tapi malahan bisa menjadi ”penanda” yakni membuat Allah hadir lewat karya, ucapan dan doa kita kepada sesama.
"Ada kardus di Kalisari - Jadilah kudus setiap hari."
C.
Kutipan Teks Misa.
Kutipan Teks Misa.
Aku tak lagi memiliki apa pun. Allah yang baik dapat memanggilku kapan pun Ia kehendaki (St Yohanes Maria Vianney)
Janganlah menimbun terlalu banyak dari apa yang kamu miliki (St. Bernardus)
Antifon Pembuka (Mzm 50:14a.15)
Persembahkanlah puji syukur sebagai kurban kepada Allah! Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan dikau dan engkau memuliakan Daku
Persembahkanlah puji syukur sebagai kurban kepada Allah! Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan dikau dan engkau memuliakan Daku
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Maharahim, semoga kami semakin mengenal diri kami, ajarilah kami saling membimbing dan mengasuh, sebagaimana putra dan putri se-Bapa, yang menyayangi umat ciptaan-Nya. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Allah Bapa yang Maharahim, semoga kami semakin mengenal diri kami, ajarilah kami saling membimbing dan mengasuh, sebagaimana putra dan putri se-Bapa, yang menyayangi umat ciptaan-Nya. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (4:1-15.25)
"Kain memukul Habel, adiknya, lalu membunuh dia."
"Kain memukul Habel, adiknya, lalu membunuh dia."
Adam menghampiri Hawa, isterinya. Maka mengandunglah wanita itu, lalu melahirkan Kain; dan Hawa berkata, “Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan Tuhan.” Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain. Habel menjadi gembala kambing domba, sedang Kain menjadi petani. Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada Tuhan sebagai kurban persembahan. Habel juga mempersembahkan kurban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya. Maka Tuhan mengindahkan Habel dan kurban persembahannya itu. Tetapi Kain dan kurban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. Sabda Tuhan kepada Kain, “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Masakan mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu. Dosa itu sangat menggoda engkau tetapi engkau harus berkuasa atasnya.” Pada suatu hari Kain berkata kepada Habel, adiknya, “Marilah kita pergi ke padang.” Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia. Sabda Tuhan kepada Kain, “Di mana Habel adikmu itu?” Jawab Kain, “Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?” Sabda Tuhan pula, “Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah. Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu. Apabila engkau mengusahakan tanah, maka tanah itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu. Engkau akan menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi.” Berkatalah Kain kepada Tuhan, “Hukumanku itu lebih besar daripada yang dapat kutanggung. Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan tersembunyi dari hadapan-Mu, seorang pelarian dan pengembara di bumi. Barangsiapa bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku.” Sabda Tuhan kepadanya, “Sekali-kali tidak! Barangsiapa membunuh Kain, ia akan dibalas tujuh kali lipat.” Kemudian Tuhan menaruh tanda pada Kain, supaya ia jangan dibunuh oleh siapa pun yang bertemu dengan dia. Adam menghampiri pula isterinya. Lalu wanita itu melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamainya Set, sebab katanya, “ Allah telah mengaruniakan kepadaku anak yang lain sebagai ganti Habel; sebab Kain telah membunuhnya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Persembahkanlah puji syukur kepada Allah sebagai kurban.
Ayat. (Mzm 50:1.8.16bc-17.20-21; R: 14a)
1. Yang Mahakuasa, Tuhan Allah, berfirman dan memanggil bumi, dari terbitnya matahari sampai kepada terbenamnya. Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapan-Ku.
2. ”Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran dan mengesampingkan firman-Ku?
3. Engkau duduk, dan menjelek-jelekkan saudaramu, engkau memfitnah saudara kandungmu. Itulah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan kamu? Aku menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu.
Ref. Persembahkanlah puji syukur kepada Allah sebagai kurban.
Ayat. (Mzm 50:1.8.16bc-17.20-21; R: 14a)
1. Yang Mahakuasa, Tuhan Allah, berfirman dan memanggil bumi, dari terbitnya matahari sampai kepada terbenamnya. Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapan-Ku.
2. ”Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran dan mengesampingkan firman-Ku?
3. Engkau duduk, dan menjelek-jelekkan saudaramu, engkau memfitnah saudara kandungmu. Itulah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan kamu? Aku menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:6)
Aku ini jalan, kebenaran, dan kehidupan, sabda Tuhan. Tiada orang dapat sampai kepada Bapa tanpa melalui Aku.
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:6)
Aku ini jalan, kebenaran, dan kehidupan, sabda Tuhan. Tiada orang dapat sampai kepada Bapa tanpa melalui Aku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (8:11-13)
"Mengapa angkatan ini meminta tanda?"
"Mengapa angkatan ini meminta tanda?"
Sekali peristiwa datanglah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari surga. Maka mengeluhlah Yesus dalam hati dan berkata, “Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, “Sungguh, kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberikan tanda.” Lalu Yesus meninggalkan mereka. Ia naik ke perahu dan bertolak ke seberang.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Sebelum mengambil keputusan secara benar, biasanya kita terlebih dahulu membutuhkan dan mencari berbagai data dan informasi terkait. Data dan informasi itu akan dianalisis oleh pertimbangan logis kita, sehingga menjadi tanda atau bukti yang dapat mendukung dalam pengambilan keputusan. Proses ini dikenal sebagai manajemen berbasis data. Namun haruslah disadari bahwa tanda atau bukti itu tetaplah sesuatu yang terbatas, sehingga tidak dapat dijadikan dasar yang mutlak dalam pengambilan keputusan. Pertimbangan berdasarkan analisis “di atas kertas”, kendati berguna, tidaklah 5elalu tepat. Oleh karena itu, beberapa orang juga masih menggunakan intuisi dan suara hatinya ketika mengambil keputusan. Mereka tidak hanya berpedoman pada tanda atau bukti yang tersedia.
Sebelum mengambil keputusan secara benar, biasanya kita terlebih dahulu membutuhkan dan mencari berbagai data dan informasi terkait. Data dan informasi itu akan dianalisis oleh pertimbangan logis kita, sehingga menjadi tanda atau bukti yang dapat mendukung dalam pengambilan keputusan. Proses ini dikenal sebagai manajemen berbasis data. Namun haruslah disadari bahwa tanda atau bukti itu tetaplah sesuatu yang terbatas, sehingga tidak dapat dijadikan dasar yang mutlak dalam pengambilan keputusan. Pertimbangan berdasarkan analisis “di atas kertas”, kendati berguna, tidaklah 5elalu tepat. Oleh karena itu, beberapa orang juga masih menggunakan intuisi dan suara hatinya ketika mengambil keputusan. Mereka tidak hanya berpedoman pada tanda atau bukti yang tersedia.
Yesus kecewa terhadap orang-orang Farisi yang mau mencobai Dia, yakni dengan meminta tanda dari Sorga. Alasan mereka meminta tanda itu dikatakan hanya untuk mencobai Yesus, bukan untuk semakin diyakinkan atau diteguhkan dalam mengambil keputusan apakah menerima Yesus sebagai utusan dari Allah atau tidak. Sejak awal mereka sudah menolak Yesus sebagai utusan Allah. Sehingga tanda yang mereka minta itu hanya dijadikan alasan untuk menjatuhkan Yesus.
Bila hati masih tertutup, seseorang tidak akan pernah mau mengubahkeputusannya, kendati keputusan itu jelas-jelas tidak tepat. Hanya orang yang senantiasa membuka hatilah yang dapat mengenal Yesus secara benar dan mau mengikuti-Nya. Hati yang terbuka adalah hati yang diliputi oleh cinta kepada Allah dan sesama. Apakah kita sudah menggunakan suara hati kita ketika hendak mengambil keputusan? Apakah kita senantiasa membuka hati kita untuk mendengarkan Yesus melalui berbagai tanda yang terjadi dalam hidup kita?
Antifon Komuni (Kej 4:6-7)
Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Masakan mukamu tidak berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, maka dosa sudah mengintip di depan pintu.
Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Masakan mukamu tidak berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, maka dosa sudah mengintip di depan pintu.
Doa Malam
Allah Bapa yang Mahabaik, Enkau telah memberikan tanda sekali untuk selamanya, ialah Yesus Kristus Putra-Mu. Berkenanlah membuka mata dan telinga kami, agar kami dapat belajar mendengarkan Sabda-Nya dan menyaksikan teladan-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Allah Bapa yang Mahabaik, Enkau telah memberikan tanda sekali untuk selamanya, ialah Yesus Kristus Putra-Mu. Berkenanlah membuka mata dan telinga kami, agar kami dapat belajar mendengarkan Sabda-Nya dan menyaksikan teladan-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar