HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
HARAPAN IMAN KASIH.
Jumat, 15 Maret 2019
Hari Biasa Pekan I Prapaskah -- Hari Pantang
Yehezkiel (18:21-28)
(Mzm 130:1-2.3-4ab.4c-6.7-8; R:lh.7)
Matius (5:20-26)
Hari Biasa Pekan I Prapaskah -- Hari Pantang
Yehezkiel (18:21-28)
(Mzm 130:1-2.3-4ab.4c-6.7-8; R:lh.7)
Matius (5:20-26)
Providentia divina – Penyelenggaraan Ilahi”.
Bersama dengan datangnya hari baru ini, saya terkenang ketika berkarya di Paroki St Maria Fatima Sragen Kevikepan Surakarta, kadang sehabis mempersembahkan misa harian, saya diajak menyantap se-porsi soto kwali (“kwalitas ilahi - quales dives”).
Nah, tiga syarat mendasar yang diajukan Yesus supaya kita juga bisa menyadari penyelenggaraan ilahi sekaligus memiliki kualitas ilahi, al:
A.Integritas: Keutuhan
Hari ini, Yesus berkata: "Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga!" Ya, bukankah orang Farisi dan ahli Taurat (yang terkenal sebagai orang yang taat dan tertib dalam hukum Taurat), cenderung merasa diri paling benar dan suci sehingga mudah merendahkan dan memandang buruk orang lain, bahkan selalu mencari-cari kesalahan orang lain (Mat 12:10; Mrk 12:13-17)?
Hari ini, Yesus berkata: "Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga!" Ya, bukankah orang Farisi dan ahli Taurat (yang terkenal sebagai orang yang taat dan tertib dalam hukum Taurat), cenderung merasa diri paling benar dan suci sehingga mudah merendahkan dan memandang buruk orang lain, bahkan selalu mencari-cari kesalahan orang lain (Mat 12:10; Mrk 12:13-17)?
Pastinya, kecakapan budi tidak menjamin keutuhan hati dan kebijaksanaan diri. Ibadat dan pengetahuan suci tidak menjamin kita menjadi benar-benar suci.
Disinilah, kita diajak untuk beriman secara penuh-utuh dan menyeluruh, menyeimbangkan hidup doa dan karya, studi dan tugas mengabdi secara integral, dimana hidup doanya menjadi dasar dalam semua hidup karya, dan hidup karya menjadi buah-buah nyata dari hidup doanya.
B.Sanctitas: Kesucian
Seperti Yesus yang mengajak kita untuk selalu hidup suci dan berdamai dengan sesama sebelum berdoa kepada Tuhan, kita juga dipanggil untuk hidup suci
Seperti Yesus yang mengajak kita untuk selalu hidup suci dan berdamai dengan sesama sebelum berdoa kepada Tuhan, kita juga dipanggil untuk hidup suci
C.Veritas: Kebenaran
Yesus pernah mengatakan dirinya sebagai “Via Veritas Vita-Jalan Kebenaran dan Hidup”, bukan? Nah,kitapun juga diajak mewartakan kebenaran ilahi.
Yesus pernah mengatakan dirinya sebagai “Via Veritas Vita-Jalan Kebenaran dan Hidup”, bukan? Nah,kitapun juga diajak mewartakan kebenaran ilahi.
“Cari angsa di Pasar Baru - Kalahkan dosa dengan hati yang baru.”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
1.
"δικαιοσυνη – Diakosune - Kebenaran."
1.
"δικαιοσυνη – Diakosune - Kebenaran."
Inilah kata Yunani yang mengartikan istilah 'hidup keagamaan' dimana orang kristiani diajak hidup sebagai "orang benar."
Yesus mengharapkan bahwa "hidup keagamaan" (kebenaran) kita haruslah lebih benar daripada "hidup keagamaan" ahli-ahli Taurat dan orang Farisi yang kerap melupakan inti hukum Taurat.
Kebenaran ala orang Farisi dan ahli Taurat hanya bersifat lahiriah dengan mentaati banyak aturan tapi tidak punya kasih yang berpola salib (vertikal kepada Tuhan dan hortisontal pada sesama). Mereka tampaknya memuliakan Allah dengan bibir, sedangkan nyatanya hati mereka jauh daripada Dia; dari luar tampaknya benar, tetapi hatinya sama sekali tidak mengasihi Allah.
Jelasnya, motivasi mereka untuk menaati Allah tidak bersumber dari iman yang "asli": hidup dan tulus tapi iman yang "palsu": mati dan penuh akal bulus(Mat 6:1-7; Yoh 14:21).
Disinilah, Yesus mengatakan bahwa kebenaran yang dikehendakiNya adalah yang bukan sekedar tindakan lahiriah/formalitas belaka tapi harus selaras dengan hidup yang berkualitas, dimana doa-ucapan dan karya nyata kita penuh dengan “hik”, harapan iman dan kasih kepada sesama.
Di lain segi, kita diajak untuk menghidupi "hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan" (Yak 1:25),
"hukum utama" (Yak 2:8),
"hukum Kristus" (Gal 6:2) dan
"hukum Roh" (Roma 8:2)
dimana harapan keselamatan itu terpadu antara iman+perbuatan kasih kepada sesama dimana perbuatan kasih itu menjadi wujud syukur dan kesaksian sebagai orang beriman (Yak 2:17).
"hukum utama" (Yak 2:8),
"hukum Kristus" (Gal 6:2) dan
"hukum Roh" (Roma 8:2)
dimana harapan keselamatan itu terpadu antara iman+perbuatan kasih kepada sesama dimana perbuatan kasih itu menjadi wujud syukur dan kesaksian sebagai orang beriman (Yak 2:17).
"Dari Matraman ke Pangkalan Jati - Jadilah orang beriman yang sejati."
2.
"Homo homini lupus - Manusia adalah serigala bagi sesamanya!"
"Homo homini lupus - Manusia adalah serigala bagi sesamanya!"
Inilah kenyataan yang kadang terjadi di negara kita yang katanya beragama. Kita senang melihat setiap jumat: banyak mesjid penuh, setiap minggu: pelbagai gereja hiruk pikuk oleh pelbagai ritus dan kultus keagamaan. Tapi kita juga gamang melihat di balik kemegahan perayaan keagamaan: yang suka ke gereja tapi malas kerja, yang suka berkata halus ternyata penuh akal bulus, yang suka sholat tapi suka menghojat, yang bawa kitab suci ternyata juga getol korupsi, yang suka bicara pelayanan tapi malahan penuh dengan skandal dan ke-irihati-an.
Jelaslah bahwa "sensus fidelium/citarasa iman" kerap kalah oleh "sense of markets/citarasa pasar", dimana beragama tidak menjamin orang menjadi beriman, karena beragama kadang penuh dengan "tata lahiriah" sedangkan beriman lebih pada "tata laku": cara pikir dan cara hidup.
Mengacu pada bacaan injil hari ini, Yesus berkata: "Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang Farisi, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga."
Disinilah, kita diajak untuk jujur melihat dan menelanjangi seperti apa kualitas iman kita sebagai orang beragama selama ini, jangan-jangan agama hanya menjadi kosmetik belaka, karena kita sibuk dengan tampilan lahiriah dan permukaan saja.
Adapun 3 mentalitas buruk yg kadang dibuat org farisi dan ahli taurat yang juga kadang kita buat, antara lain:
A."Tomat - sekarang TObat besok kumat":
Kita menjadi pribadi yang labil, yang terus suka berkubang dalam kegelapan dosa dan tidak tegas bertobat secara total.
Kita menjadi pribadi yang labil, yang terus suka berkubang dalam kegelapan dosa dan tidak tegas bertobat secara total.
B."Dele - esuk DEle sore tempe lambe domble mencla mencLE":
Kita tidak bisa menjadi orang yang berkomitmen dan mudah berdusta demi kepentingan sendiri.
Kita tidak bisa menjadi orang yang berkomitmen dan mudah berdusta demi kepentingan sendiri.
C."Blangkon - Bisa kotBah tidak bisa nglakoni":
Kualitas hidup kita hanya pada perkataan tapi tidak dalam kenyataan. Ini bisa terjadi ketika iman terpisah dari hidup harian, kita hanya sibuk berkata-kata baik tapi lupa untuk menjadi orang yang benar-benar baik. Bertobatlah!
Kualitas hidup kita hanya pada perkataan tapi tidak dalam kenyataan. Ini bisa terjadi ketika iman terpisah dari hidup harian, kita hanya sibuk berkata-kata baik tapi lupa untuk menjadi orang yang benar-benar baik. Bertobatlah!
"Cari baju di Pasar Semanan - Mari maju sebagai orang beriman."
3.
Kutipan Teks Misa:
Kutipan Teks Misa:
Delapan puluh enam tahun aku mengabdi Kristus, tak pernah Ia menyakiti aku sedikit pun juga. (St. Polikarpus)
"Allah telah mencipta kita tanpa kita, tetapi ia tidak mau menyelamatkan kita tanpa kita" (Agustinus, semi. 169,11,13). Supaya mendapat belas kasihan-Nya kita harus mengakui kesalahan kita: "Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan" (1 Yoh 1:8-9). (Katekismus Gereja Katolik, 1847)
Antifon Pembuka (Mzm 25 (24):17-18)
Tuhan, lepaskanlah aku dari deritaku. Indahkanlah kehinaan dan kesusahanku dan hapuskanlah segala dosaku.
Tuhan, lepaskanlah aku dari deritaku. Indahkanlah kehinaan dan kesusahanku dan hapuskanlah segala dosaku.
Set me free from my distress, O Lord. See my lowliness and suffering, and take away all my sins.
Doa Pembuka
Allah Bapa Maharahim, dalam masa tobat ini kami mempersiapkan diri untuk merayakan Paskah. Berilah kami rahmat-Mu, agar usaha kami berguna bagi kemajuan rohani kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Allah Bapa Maharahim, dalam masa tobat ini kami mempersiapkan diri untuk merayakan Paskah. Berilah kami rahmat-Mu, agar usaha kami berguna bagi kemajuan rohani kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (18:21-28)
"Adakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? Bukankah kepada pertobatannya Aku berkenan supaya ia hidup?"
"Adakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? Bukankah kepada pertobatannya Aku berkenan supaya ia hidup?"
Beginilah Tuhan Allah berfirman, "Jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya, dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi, ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya. Adakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? firman Tuhan Allah. Bukankah kepada pertobatannya Aku berkenan, supaya ia hidup? Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan orang fasik, apa ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukan tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berubah setia, dan karena dosa yang dilakukannya. Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel! Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat, ataukah tindakanmu yang itdak tepat. Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya, dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya. Ia insyaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, maka ia pasti hidup, ia tidak akan mati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 814
Ref. Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah
atau Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
Ayat. (Mzm 130:1-2.3-4ab.4c-6.7-8; R:lh.7)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang bertakwa kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.
Ref. Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah
atau Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
Ayat. (Mzm 130:1-2.3-4ab.4c-6.7-8; R:lh.7)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang bertakwa kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yeh 18:31)
Buanglah daripada-Mu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, sabda Tuhan, dan perbaharuilah hati serta rohmu.
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yeh 18:31)
Buanglah daripada-Mu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, sabda Tuhan, dan perbaharuilah hati serta rohmu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:20-26)
"Pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu."
"Pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu."
Dalam khotbah di bukit berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, "Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Pesan Yesus kepada murid-murid-Nya hari ini sangat keras; Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahIi-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Seperti apakah hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang Farisi sehingga Yesus memberikan wanti-wanti sekeras itu? Yesus melihat bahwa mereka itu orang-orang munafik: hidup keagamaannya tidak sesuai dengan yang mereka ajarkan. Mereka itu sangat legalistis; setia mati kepada peraturan tetapi tidak memahami maksud peraturan-peraturan. Mereka begitu ketat memegang peraturan Sabat dan selalu mempersalahkan Yesus karena menyembuhkan orang pada hari Sabat. Taat hukum lebih penting dari pada melayani orang sakit. Mereka menaruh beban berat di bahu umat tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuh bahkan dengan ujung jarinya sekali pun. Yohanes Pembaptis pun mempunyai penilaian yang kurang lebih sama terhadap orang-orang Farisi. Maka, waktu melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang minta dibaptis, Yohanes berkata, “Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?" Bagaimana hidup keagamaan kita? Munafik, penuh kepura-puraan? Atau murni dan tulus? Hari ini kita ditantang untuk mawas diri.
Pesan Yesus kepada murid-murid-Nya hari ini sangat keras; Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahIi-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Seperti apakah hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang Farisi sehingga Yesus memberikan wanti-wanti sekeras itu? Yesus melihat bahwa mereka itu orang-orang munafik: hidup keagamaannya tidak sesuai dengan yang mereka ajarkan. Mereka itu sangat legalistis; setia mati kepada peraturan tetapi tidak memahami maksud peraturan-peraturan. Mereka begitu ketat memegang peraturan Sabat dan selalu mempersalahkan Yesus karena menyembuhkan orang pada hari Sabat. Taat hukum lebih penting dari pada melayani orang sakit. Mereka menaruh beban berat di bahu umat tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuh bahkan dengan ujung jarinya sekali pun. Yohanes Pembaptis pun mempunyai penilaian yang kurang lebih sama terhadap orang-orang Farisi. Maka, waktu melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang minta dibaptis, Yohanes berkata, “Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?" Bagaimana hidup keagamaan kita? Munafik, penuh kepura-puraan? Atau murni dan tulus? Hari ini kita ditantang untuk mawas diri.
Antifon Komuni (Bdk. Yeh 33:11)
Tuhan telah bersumpah: Aku menghendaki bukan supaya orang berdosa mati, melainkan supaya ia bertobat dan hidup.
Tuhan telah bersumpah: Aku menghendaki bukan supaya orang berdosa mati, melainkan supaya ia bertobat dan hidup.
As I live, says the Lord, I do not desire the death of the sinner, but rather that he turn back and live.
Doa Malam
Allah Bapa Mahakudus, anugerah-Mu telah menyegarkan kami. Semoga kami Kausucikan dari noda hidup di masa lampau dan Kauberi bagian dalam misteri Paskah Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
Allah Bapa Mahakudus, anugerah-Mu telah menyegarkan kami. Semoga kami Kausucikan dari noda hidup di masa lampau dan Kauberi bagian dalam misteri Paskah Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
Hari-hari Minggu dalam Masa Prapaskah harus diutamakan di atas semua Hari Raya Tuhan, dan semua Hari Raya yang jatuh pada salah satu dari Minggu-minggu ini, dipindah ke hari Sabtu sebelumnya. Hari-hari biasa Masa Tobat Prapaskah harus diutamakan di atas hari peringatan wajib. (Surat Edaran Perayaan Paskah dan Persiapannya No. 11, Kongregasi Ibadat Ilahi, 1988)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar