Ads 468x60px

Sabtu, 09 Maret 2019

HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Sabtu, 09 Maret 2019
Hari Sabtu sesudah Rabu Abu
Yesaya (58:9b-14)
(Mzm 86:1-2.3-4.5-6)
Lukas (5:27-32)
"Ecclesia est peccatorum - Gereja identik dengan kaum pendosa!"
Inilah salah satu status twitter saya yang didasari keyakinan bahwa Gereja yang ada di tengah gulat-geliat dunia ini bukanlah melulu museum orang kudus tapi sekaligus rumah sakit buat para pendosa, bukan?
Hal ini juga terinspirasi ketika saya pernah bertemu dengan Bo Sanchez, seorang aktivis Katolik dari Filipina yang mencoba untuk selalu merangkul banyak "pendosa" yang tidak tersapa oleh Gereja, yang disebutnya sebagai "unchurch people".
Adapun orang Farisi dan ahli-ahli Taurat pernah bersungut-sungut ketika melihat Yesus dan para muridNya makan dan minum bersama-sama dengan "unchurch", yakni pemungut cukai dan orang berdosa. Hari inilah, Yesus yang mencintai para pendosa memberi penegasan dasar berpola “P3”, antara lain:
A."Per-jumpaan":
Tidak seperti orang farisi dan ahli kitab yang "legalis"dan "elitis", yang sibuk menjaga jarak dengan mudah men-cap buruk orang lain, sebaliknya Yesus menjadi orang yang benar-benar suci dan berani "blusukan", berjumpa secara terbuka dengan semua orang lain tanpa banyak praduga dan curiga.
B."Per-HATIan":
Yesus mengatakan: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib tapi orang sakit. Ia menegaskan bahwa kedatanganNya bukan untuk memanggil orang benar tapi orang berdosa. Ia jelas memiliki perHATIan pada para pendosa, keterlibatan dan keberpihakannya jelas yakni untuk mendatangkan keselamatan bagi para pendosa, yang kerap dicap buruk oleh dunia sekitarnya.
C."Per-tobatan":
Kedatangan dan perjumpaanNya mengajak semua orang untuk bertobat, ber-"metanoia", berbalik dan lahir baru menjadi orang yang benar-benar baik karena diyakinkan sebagai pendosa yang dikasihi.
"Buah maja buah nangka - Jadilah Gereja yang selalu terbuka."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
1.
“Via fides et spes - Jalan iman dan harapan”
Itulah dua hal yang diberikan Yesus pada Lewi. Lewi sendiri adalah seorang pemungut pajak (Yun: Publicani) dari masy Yahudi, dimana hasil pajaknya akan diserahkan kepada bangsa Romawi.
Dua pajak yang harus dibayarkan al: pajak kepala (tributum capitis) dan pajak tanah (tributum soli). Selain pajak utama, msh ada pajak pajak untuk barang yang memakai transportasi laut dan darat, al: pakaian-makanan-barang kerajinan dan budak.
Adapun pemungut cukai di-cap buruk karena: pajak memberatkan masyarakat; pajak itu diberikan untuk bangsa Romawi yang dianggap musuh rakyat; cara yang digunakan kerap tidak adil.
Teks injil tentang pemungut cukai al: kisah Zakheus (Luk 19:1-10), Orang Farisi dan pemungut cukai (Luk 18:9-14) dan tentunya kisah panggilan Lewi (Mark 2:13-17) yang menjadi bacaan hari ini.
Ya, Yesus membuat Lewi semakin beriman dan berpengharapan, dengan 3 jalan, al:
A.Berubah:
Bagaimana jika seorang yang "dingin" karena dicaci dan dibenci tiba tiba "hangat" karena dipanggil dan dipilih o/Yesus? Ya, lewat “sapaan” Yesus, Lewi yang dicap sebagai “pendosa” berubah menjadi “pendoa”. Ia bangun-meninggalkan hidup lama dan mengikutiNya. Ia ber-“imitatio pro Christi”-mengikuti jejak Kristus. Bukankah tuj prapaska adalah juga perubahan? Ya, kita diajak punyai semacam “reformatio vitae”: yg sombong mjd lbh rendah hati, yg marah lbh sabar, yg malas lbh rajin, yg rakus dan tamak lbh rela berbagi - berderma, dll.
B. Berbenah:
Lewi membereskan semua: Ia rapikan-luruskan dan persiapkan hati dengan adakan “perjamuan makan” bersama. Bukankah dg puasa dan doa, pantang dan matiraga, kita bisa sll berbenah dan ”makan bersama” Tuhan?
C. Berbuah:
St.Agustinus berkata “P”(puasa) dan D” (doa) baru utuh kalau ada “A” (amal). Ya kalau Allah sudah “menyapa” kita, apakah kita juga mau belajar “menyapa” sesama dg berbagi amal dan kasih Tuhan secara nyata?
Lewi sendiri adalah nama Ibrani yang berarti "Matius" dalam bhs Yunani (“hadiah dari Allah”). Lewi/Matius inilah penulis Injil Matius yang kita kenal sekarang.
Jelasnya, hidupnya berbuah dan menjadi berkat bagi byk org. Bagaimana dg hidup kita sendiri?
“Cari galah di atas dahan - Bertobatlah dan ikuti Tuhan.”
2.
“Confitemini Domino - Bersyukurlah kepada Tuhan!"
Alasan dari kedatangan Yesus (inkarnasi, "in-carna") adalah untuk menebus manusia: "Redemptionis incarnatio causa est". Ia hadir dan mengalir, mengasihi dan memberikan nyawaNya sebagai tebusan bagi banyak orang. (Mrk 10:45)
Seperti Lewi/Matius yang dikasihiNya, adapun 3 sikap dasar yang bisa kita buat, antara lain:
A.Terbuka:
Yesus bersikap terbuka. Ia menyapa semua orang, bahkan orang yang dicap pendosa. Keterbukaan tersebut bukan melulu untuk kesenangan belaka tapi untuk ikut menunjukkan jalan keselamatan kepada mereka. (Mat 9:12; Mazm 1:1).
Pada bacaan injil, Yesus "melihat" Lewi dan berkata "Ikutlah Aku". Adapun Lewi juga disebut Matius (Mrk. 2:14; Luk. 5:27), sedang duduk di rumah cukai di Kapernaum, yang terletak dekat jalan raya dari Damsyik ke kota-kota pelabuhan (dan oleh karena itu merupakan tempat baik u/menagih pajak atas barang dagangan yang lewat darat atau yang menyeberangi Danau Galilea). Pastinya, sapaan Yesus penuh keterbukaan ini merupakan undangan istimewa. Yesus berkenan untuk membuka hati pada orang berdosa yang menurut pandangan orang lain tidak berharga!
B.Tergerak:
Matius/Lewi tergerak untuk menanggapi sapaan Yesus. Ia berdiri dan mengikut Yesus. Tindakan ini menandai pemutusan hubungan dengan masa lalu. Ia tidak mungkin berbalik kembali karena kedudukannya akan digantikan orang dan menemukan pekerjaan baru akan sulit bagi mantan pemungut cukai. Dengan kata lain: MengikutiNya berarti siap untuk "next level”, naik tingkat untuk meninggalkan hidup lama yang kurang baik.
C.Bergerak:
Didasari sukacitanya, Lewi/Matius bergerak. Ia mengadakan jamuan makan dan mengundang semua temannya: para pemungut cukai dan pendosa, yang kerap hidupnya di-cap jelek oleh orang lain. Pastilah Lewi/Matius juga mengundang mereka dengan tujuan agar Yesus juga dapat bergerak membawa semakin banyak orang kepada keselamatanNya karena jelas bahwa setiap orang berharga di mataNya.
"Ada galah ada paku -Mari ikutlah Aku."
3.
"Jesus calls sinners to follow him"
A.
Gospel Reading: Luke 5:27-32
After this he went out, and saw a tax collector, named Levi, sitting at the tax office; and he said to him, "Follow me." And he left everything, and rose and followed him. And Levi made him a great feast in his house; and there was a large company of tax collectors and others sitting at table with them. And the Pharisees and their scribes murmured against his disciples, saying, "Why do you eat and drink with tax collectors and sinners?" And Jesus answered them, "Those who are well have no need of a physician, but those who are sick; I have not come to call the righteous, but sinners to repentance."
B.
Old Testament Reading: Isaiah 58:9-14
Then you shall call, and the LORD will answer; you shall cry, and he will say, Here I am. "If you take away from the midst of you the yoke, the pointing of the finger, and speaking wickedness, if you pour yourself out for the hungry and satisfy the desire of the afflicted, then shall your light rise in the darkness and your gloom be as the noonday. And the LORD will guide you continually, and satisfy your desire with good things, and make your bones strong; and you shall be like a watered garden, like a spring of water, whose waters fail not.
And your ancient ruins shall be rebuilt; you shall raise up the foundations of many generations; you shall be called the repairer of the breach, the restorer of streets to dwell in. "If you turn back your foot from the sabbath, from doing your pleasure on my holy day, and call the sabbath a delight and the holy day of the LORD honorable; if you honor it, not going your own ways, or seeking your own pleasure, or talking idly; then you shall take delight in the LORD, and I will make you ride upon the heights of the earth; I will feed you with the heritage of Jacob your father, for the mouth of the LORD has spoken."
C.
Meditation
When your neighbor stumbles through sin or ignorance, do you point the finger to criticize or do you lend a helping hand to lift him or her up? The prophet Isaiah tells us that God repays each in kind. When we bless others, especially those who need spiritual as well as physical and material help, God in turn blesses us. When Jesus called a despised tax collector to be his disciple he surprised everyone including Levi (also known as Matthew). The religious leaders were especially upset with Jesus' behavior towards public sinners like Levi. People in Palestine were divided into roughly two groups: the orthodox Jews who rigidly kept the law and all its petty regulations, and the rest who didn't keep all the minute regulations. The orthodox treated the latter like second class citizens. They scrupulously avoided their company, refused to do business with them, refused to give or receive anything from them, refused to intermarry, and avoided any form of entertainment with them, including table fellowship. Jesus' association with the latter, especially with tax collectors and public sinners, shocked the sensibilities of these orthodox Jews.
When the Pharisees challenged Jesus unorthodox behavior in eating with public sinners, Jesus' defense was quite simple. A doctor doesn't need to treat healthy people - instead he goes to those who are sick. Jesus likewise sought out those in the greatest need. A true physician seeks healing of the whole person - body, mind, and spirit. Jesus came as the divine physician and good shepherd to care for his people and to restore them to wholeness of life. The orthodox were so preoccupied with their own practice of religion that they neglected to help the very people who needed the greatest care. Their religion was selfish because they didn't want to have anything to do with people not like themselves. Jesus stated his mission in unequivocal terms: I came not to call the righteous, but to call sinners. Ironically the orthodox were as needy as those they despised. All have sinned and fall short of the glory of God (Romans 3:23). Do you thank the Lord for the great mercy he has shown to you? And do you seek the good of all your neighbors and show them mercy and kindness?
What does it mean to "leave all and follow the Lord"? Bede the Venerable (673-735 AD), an Anglo-Saxon monk who wrote numerous commentaries on the Scriptures, explains what it meant for Matthew and for us to "follow" as disciples of the Lord Jesus:
"By 'follow' he meant not so much the movement of feet as of the heart, the carrying out of a way of life. For one who says that he lives in Christ ought himself to walk just as he walked, not to aim at earthly things, not to pursue perishable gains, but to flee base praise, to embrace willingly the contempt of all that is worldly for the sake of heavenly glory, to do good to all, to inflict injuries upon no one in bitterness, to suffer patiently those injuries that come to oneself, to ask God’s forgiveness for those who oppress, never to seek one's own glory but always God's, and to uphold whatever helps one love heavenly things. This is what is meant by following Christ. In this way, disregarding earthly gains, Matthew attached himself to the band of followers of One who had no riches. For the Lord himself, who outwardly called Matthew by a word, inwardly bestowed upon him the gift of an invisible impulse so that he was able to follow."
Are you ready to forsake all for the Lord Jesus Christ?
"Lord Jesus, our Savior, let us now come to you: Our hearts are cold; Lord, warm them with your selfless love. Our hearts are sinful; cleanse them with your precious blood. Our hearts are weak; strengthen them with your joyous Spirit. Our hearts are empty; fill them with your divine presence. Lord Jesus, our hearts are yours; possess them always and only for yourself." (Prayer of Augustine, 354-430 A.D.)
D.
Psalm 86:1-6
Incline your ear, O LORD, and answer me, for I
am poor and needy.
Preserve my life, for I am Godly; save your
servant who trusts in you. You are my God;
be gracious to me, O Lord, for to you do I cry all
the day.
Gladden the soul of your servant, for to you, O
Lord, do I lift up my soul.
For you, O Lord, are good and forgiving,
abounding in steadfast love to all who call on
you.
Give ear, O LORD, to my prayer; hearken to my
cry of supplication.
E.
Daily Quote from the Early Church Fathers
"Our wound is serious, but the Physician is all-powerful. Does it seem to you so small a mercy that, while you were living in evil and sinning, he did not take away your life, but brought you to belief and forgave your sins? What I suffer is serious, but I trust the Almighty. I would despair of my mortal wound if I had not found so great a Physician."
(Augustine of Hippo, 354-430 A.D., excerpt from Sermon 352, 3)
4.
Kutipan Teks Misa:
“Ikut Penebus berarti mendapatkan selamat.” (St. Ireneus)
“Tuhan tidak memerlukan siapa pun juga, tetapi manusia memerlukan Tuhan di atas segalanya.” (St. Ireneus)
Antifon Pembuka (Mzm 69 (68):17)
Ya Tuhan, dengarkanlah kami karena Engkau maharahim. Pandanglah kami sekadar kasih-Mu yang melimpah.
Answer us, Lord, for your mercy is kind; in the abundance of your mercies, look upon us.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, perhatikanlah kelemahan kami dan bantulah kami dnegan kekuatan rahmat-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (58:9b-14)
"Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri, maka terangmu akan terbit dalam gelap."
Inilah Firman Allah, “Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu, dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah; apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas, maka terangmu akan terbit dalam gelap, dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. Tuhan akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu. Engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan. Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebut “Yang memperbaiki tembok yang tembus”, “Yang membetulkan jalan” supaya tempat itu dapat dihuni. Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebut hari Sabat sebagai “Hari Kenikmatan” dan hari kudus Tuhan sebagai “Hari Yang Mulia”; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu sendiri, atau berkata omong kosong; maka engkau akan bersenang-senang, karena Tuhan. Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya Tuhan, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu.
Ayat. (Mzm 86:1-2.3-4.5-6)
1. Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, jawablah aku, sebab sengsara dan miskinlah aku. Peliharalah nyawaku, sebab aku orang yang Kaukasihi; selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu.
2. Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.
3. Sebab, ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni; kasih setia-Mu berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan, dan perhatikanlah suara permohonanku.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yeh 33:11)
Aku tidak berkenan akan kematian orang fasik, melainkan akan pertobatannya supaya ia hidup.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:27-32)
"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa supaya mereka bertobat."
Sekali peristiwa Yesus melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia. Lalu Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Yesus di rumahnya. Sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain ikut makan bersama-sama dengan Dia. Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, “Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Lalu jawab Yesus kepada mereka, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Pada masa remaja, saya suka membaca buku-buku sastra terbitan Balai Pustaka, yang galah satu di antaranya adalah buku yang bexjudul: Sengsara membawa nikmat. Kisah m kemudian ditampilkan dalam bentuk film layar lebar. Sengsara membawa nikmat terkisah tentang seorang pemuda yang mengalami banyak penderitaan karena menjadi “orba“ iri hati, dengki dan fitnah. Namun, ketulusan hati, kepribadian yang baik dan memiliki semangat yang kuat untuk mempeijuangkan kebenaran, maka muara akhi! dari penderitaan yang dialami adalah kebahagiaan. Martabatnya pun dipulihkan dari coreng-moreng yang diciptakan oleh orang lain terhadapnya.
Dalam dunia modern sekarang ini, kita masih menjumpai orangyang rela bergumul dengan sengsara dan penderitaan demi sebuah nilai hidup yang baik dan benar yang ia perjuangkan. Namun bukan sedikit pula yang membalik novel kehidupan “sengsara membawa nikmat” menjadi “nikmat membawa sengsara'. Di tahun-tahun sebelum tahun 2009, saya mengalami obesitas karena pola hidup yang tak pernah berhenti menggemukkan badan. Banyak teguran dan nasihat yang saya terima, namun terlalu sayang bagi saya untuk meninggalkan pola hidup yang menawarkan kenikmatan. Akhirnya, dampak dari cara hidup “nikmat membawa sengsara" pun datang ketika di awal tahun 2009 saya secara definitif divonis menjadi anggota komunitas penyandang diabetes melitus (DM). Terlambat? Ya! Namun belum terlambat untuk bertobat dari pola-pola hidup yang tidak teratur agar keadaan diri tidak semakin memburuk.
Injil hari ini memanggil kita untuk meninggalkan pola-pola hidup lama yang membawa kenikmatan semu. Kita dipanggil dari kenikmatan yang bersifat sementara, menuju nikmat yang ditawarkan oleh Yesus, yaitu nikmat yang membawa kita di jalan menuju keselamatan yang utuh, jiwa, dan badan. Panggilan meninggalkan pola hidup lama ke pola hidup yang baru hanya dapat kita jalani bila hidup kita menjadi sebuah perayaan tobat dan menjadikannya pula sebagai PERJAMUAN CINTA YANG BESAR untuk Tuhan. Hanya dengan menjadikan tobat sebagai sebuah perayaan, peijalanan jatuh bangun memikul salib selalu akan kembali menjadi langkah pertama menuju pembaharuan hidup. Percayalah, Tuhan akan menuntun kita dan membarui kekuatan kita.
Antifon Komuni (Mat 9:13)
Aku menghendaki belas kasihan, bukan persembahan, demikianlah firman Tuhan, karena aku datang bukan untuk memanggil orang benar melainkan orang berdosa.
I desire mercy, not sacrifice, says the Lord, for I did not come to call the just but sinners.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar