Ads 468x60px

Rabu, 24 April 2019

HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Rabu, 24 April 2019
Hari Rabu dalam Oktaf Paskah
Kisah Para Rasul (3:1-10)
(Mzm 105:1-2.3-4.6-7.8-9; Ul: 7a.8a)
Lukas (24:13-35)
"Mane nobiscum Domine - Tuhan tinggallah bersama kami."
Inilah seruan dua murid Emaus ("Ekaristi Mengubah Aku Untuk Sembuh"), yang saya kenang ketika dulu rutin mempersembahkan misa dan novena kerahiman bersama para narapidana di rutan Salemba Jakarta dan Surakarta.
Adapun dua murid yang mengajak Yesus tinggal ini tadinya berjalan sepanjang 7 mil (Luk 24,13) dimana 7 mil adalah enam puluh stadia (1 stadia: 185 meter). Kemungkinan mereka berangkat dari Yerusalem masih pagi dan sampai di Emaus sudah menjelang malam (Luk 24,29).
Sepanjang perjalanan itu, Yesus hadir dan menyertai tanpa langsung dikenali dan disadari, meskipun mereka bisa merasakan daya-Nya (Luk 24,32).
Dengan kata lain:
Tuhan tidak akan membiarkan para muridNya tetap dalam kemurungan tapi selalu hadir dan berjalan bersama kita.
Bagaimana Yesus sendiri mewartakan kebangkitan-Nya?
1.Yesus menegur dan mengingatkan mereka bahwa penderitaan adalah bagian tidak terpisahkan dalam hidupNya.
2.Yesus menunjuk pada kesaksian kitab suci tentang diriNya. Karya penebusanNya melalui penderitaan sendiri merupakan tema utama PL (Kej 3:15; Kej 22:18; Kej 49:10; Bil 24:17; Maz 22:2,19; 110:1; Yes 25:8; 52:14; Yes 53:1-12; Yer 23:5; Dan 2:24,35,44; Mi 5:1; Za 3:8; 9:9; 13:7; Mal 3:1).
3.Yesus mengambil roti-memecah dan memberkatinya. Ya, inilah penampakan diri Kristus yang dikenal sebagai "nabi" yang diutus dari Allah (Ul 18:15-16,19; Mr 6:4; Kis 3:22; Luk 6:23). Mereka pada awalnya tidak mengenal Tuhan dan baru mengenal setelah Yesus memberi "tanda" (Luk 24:30, Luk 24:35,37, Luk 24:39-43; Yoh 20:14,16,20; Yoh 21:4,6-7; Mat 28:17).
Semoga kita juga bisa mengenali hadirnya Tuhan lewat pelbagai "tanda" dalam gulat geliat hidup harian kita.
"Ada kaktus di Jayawijaya - Bersama Kristus kita bangkit jaya."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
1.
"Christus surrexit - Kristus telah bangkit!"
Adapun bacaan hari ini merupakan ringkasan dari penampakan-penampakan Kristus yang telah bangkit, ditutup dengan kenaikan-Nya. Penampakan kepada sebelas orang murid terjadi langsung sesudah dua orang dari Emaus melaporkannya. (Luk. 24:36-49: Yoh. 20: 19-25).
Para penginjil tidak memberikan kesan bahwa Yesus memarahi mereka atas ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, tetapi bahwa Dia mengetahui betapa sulit bagi mereka untuk percaya.Dan Yesus berusaha menghilangkan kesulitan mereka dengan menawarkan bukti-bukti kebangkitan-Nya.
Ya, para murid sangat lamban untuk percaya.Mereka sulit menerima kesaksian dari orang-orang yang sudah melihat Yesus yang bangkit.Mereka tidak langsung menerima pemberitaan Maria Magdalena dan dua murid dalam perjalanan ke Emaus (Luk. 24:13-35), sehingga Yesus sendiri harus menampakkan diri dan menegur kedegilan hati mereka.
Meski demikian, Yesus terus mendorong mereka dengan otoritas-Nya untuk menjalankan misi mereka memberitakan Injil ke seluruh dunia. Yesus menjanjikan penyertaan-Nya. Itulah yang menjadi kekuatan yang mengubah hidup para murid.Seperti apakah penyertaan Yesus kepada para murid?
Pertama, Yesus turut bekerja di dalam dan melalui para murid sehingga berita Injil dapat disebarkan sehingga banyak orang yang bertobat.
Kedua, firman yang Yesus ajarkan kepada mereka menjadi dasar yang teguh bagi pemberitaan Injil.
Ketiga, tanda-tanda yang menyatakan otoritas Kristus memperteguh para murid bahwa mereka memberitakan Injil bukan dengan kekuatan sendiri melainkan dengan kuasa Allah yang dicurahkan bagi mereka.
Pastinya, kuasa yang sama, yang menyertai para murid generasi pertama, juga menyertai kita, sampai sekarang bukan?
"Ada pepaya ada srikaya - Haleluia Tuhan bercahaya."
2.
Kutipan Teks Misa:
“Misteri Paskah salib dan kebangkitan Kristus adalah jantung warta gembira.” – Katekismus Gereja Katolik, No. 571
Antifon Pembuka (Bdk. Mat 25:34)
Marilah, hai kamu yang diberkati Bapa-Ku. Terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan, alleluya.
Come, you blessed of my Father; receive the kingdom prepared for you from the foundation of the world, alleluia.
Selama Oktaf Paskah Madah Kemuliaan diucapkan atau dinyanyikan.
Doa Pembuka
Allah Bapa sumber sukacita kami, setiap tahun Engkau menggembirakan kami dengan perayaan Kebangkitan Kristus. Semoga perayaan yang kami langsungkan ini membimbing kami menuju sukacita abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (3:1-10)
"Apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Dalam nama Yesus Kristus, berjalanlah!"
Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. Di situ ada seorang laki-laki yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah. Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah. Mereka menatap dia dan Petrus berkata, “Lihatlah kepada kami.” Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. Tetapi Petrus berkata, “Emas dan perak tidak ada padaku! Tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” Lalu Petrus memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian kemari dan mengikuti Petrus dan Yohanes ke dalam Bait Allah; ia berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah. Ketika seluruh rakyat melihat dia berjalan sambil memuji Allah, mereka mengenali dia sebagai orang yang biasanya duduk meminta sedekah di Gerbang Indah Bait Allah. Maka mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi padanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
Ayat. (Mzm 105:1-2.3-4.6-7.8-9; Ul: 7a.8a)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya; percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
2. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya!
3. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya, Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
4. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.
Bait Pengantar Injil, do = f, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:24)
Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:13-35)
"Mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti."
Pada hari Sabat sesudah Yesus dimakamkan, dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenali Dia. Yesus berkata kepada mereka, “Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?” Maka berhentilah mereka dengan muka muram. Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya, “Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?” Kata-Nya kepada mereka, “Apakah itu?” Jawab mereka, “Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret! Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati, dan mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. Dan beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan bahwa Yesus hidup. Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Yesus sendiri tidak mereka lihat.” Lalu Ia berkata kepada mereka, “Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya akan segala sesuatu yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?” Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. Sementara itu mereka mendekati kampung yang mereka tuju. Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanannya. Tetapi mereka mendesak-Nya dengan sangat, “Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam.” Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. Waktu duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenali Dia. Tetapi Yesus lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain, “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?” Lalu bangunlah mereka dan langsung kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid. Mereka sedang berkumpul bersama teman-teman mereka. Kata mereka kepada kedua murid itu, “Sungguh, Tuhan telah bangkit, dan telah menampakkan diri kepada Simon.” Lalu kedua orang itu pun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan, dan bagaimana mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Kisah tentang dua murid Yesus yang pergi ke Emaus pasca wafat Sang Guru merupakan salah satu kisah favorit tentang kebangkitan. Kita pasti sudah tidak asing dengan kisah tersebut. Bahkan, boleh jadi kita sudah menghafalnya di luar kepala: kedua murid pergi ke Emaus, dalam perjalanan ketemu seseorang yang ternyata piawai menjelaskan Kitab Suci, lalu mereka makan bersama, dan .... pada sat itu kedua murid mengenal sosok tersebut sebagai Yesus, Guru mereka. Sayangnya, Dia segera lenyap.
Kalau kita membaca kembali kisah tersebut, ada bagian yang sesungguhnya menarik untuk direnungkan. Ketika mereka sudah mendekati Emaus, ....Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi mereka mendesak-Nya dengan sangat, "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Apa yang menarik dengan kutipan itu? Yesus berpura-pura meneruskan perjalanan-Nya, tetapi kedua murid mendesak-Nya supaya tinggal bersama mereka.
Alasannya sederhana: hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam. Dengan kata lain, mereka mendesak Yesus agar ia berkenan menginap bersama mereka pada malam itu. Apakah upaya kedua murid itu berhasil? Ya, upaya mereka berhasil. Dan berkat itu, mereka pun mengenali Yesus pada saat perjamuan bersama. Syukur, berkat dan pembagian roti ini kita kenangkan atau peringati setiap kali kita merayakan Perayaan Ekaristi, puncak ibadat dan hidup Gereja.
Maka marilah setiap kali kita berpartisipasi dalam Perayaan Ekaristi kita persiapkan dengan sungguh-sungguh, bukan seperti orang mau menonton saja, agar kita sungguh dapat berpartisipasi dalam perayaan tersebut. Di dalam perayaan kita juga menerima Tubuh Kristus, pemberian Diri yang terdalam dan seutuhnya kepada kita.
Pada zaman sekarang ini, kita tidak perlu mengharapkan dapat berjumpa dengan Yesus secara fisik, seperti yang dialami para murid pada zaman dulu. Namun, kita dapat mengalami kehadiran Tuhan secaya nyata dan istimewa, yaitu dalam Perayaan Ekaristi.
Sebab, dalam setiap Perayaan Ekaristi, Tuhan Yesus selalu hadir dalam rupa roti dan anggur yang telah dikonsekrerir dalam Doa Syukur Agung. Jadi, dengan merayakan Ekaristi, kita sungguh-sungguh berjumpa dengan Yesus. Bahkan, tidak hanya berjumpa tetapi kita juga menerima-Nya dan bersatu dengan Dia melalui komuni suci. Oleh karena itu, marilah kita semakin mencintai dan menghargai Ekaristi serta memberinya tempat yang istimewa dalam hidup kita.
Antifon Komuni (Bdk. Luk 24:35)
Para murid mengenali Tuhan Yesus dalam pemecahan roti, alleluya.
The disciples recognized the Lord Jesus in the breaking of the bread, alleluia.
Doa Malam
Allah Bapa Mahapengasih, dampingilah kami dalam mencari kedamaian; kuatkanlah kami berkat sabda-Mu dan semoga di dalam diri kami cinta kasih tetap jaya melawan segala paksaan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Rencana ilahi untuk mendatangkan keselamatan melalui kematian keji "orang benar, hamba-Ku" (Yes 53:11) Bdk. Kis 3:14., sudah dimaklumkan lebih dahulu dalam Kitab Suci, sebagai misteri penebusan yang mencakup segala sesuatu, artinya sebagai tebusan, yang membebaskan manusia dari perhambaan dosa Bdk. Yes 53:11-12; Yoh 8:34-36.. Dalam sebuah pengakuan iman, yang tentangnya Ia berkata, bahwa Ia "telah menerimanya" sendiri (1 Kor 15:3), santo Paulus mengakui: "Kristus telah wafat untuk dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci - (ibid.) Bdk. juga Kis 3:18; 7:52; 13:29; 26:22-23.. Wafat Yesus yang menebuskan terutama memenuhi nubuat mengenai hamba Allah yang menderita Bdk. Yes 53:7-8 dan Kis 8:32-35.. Yesus sendiri menjelaskan arti kehidupan-Nya dan kematian-Nya dalam terang kata-kata hamba Allah ini Bdk. Mat 20:28.. Setelah kebangkitan-Nya Ia memberi penjelasan tentang Kitab Suci ini kepada murid-murid Emaus Bdk. Luk 24:25-27. dan sesudah itu kepada para Rasul sendiri Bdk. Luk 24:44-45. (Katekismus Gereja Katolik, 601)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar