“In
Nomine Iesu.”
Paskah VI - Novena RK Hari ke-2
Kis 18:23-28; Yoh 16:23b-28
“In Nomine Iesu-Dalam nama Yesus.” Itulah kebiasaan yang seharusnya kita buat dalam setiap doa, kata dan tindakan kita. Hal ini dikarenakan dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus pernah berkata kepada murid-murid-Nya, “Aku berkata kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.” Adapun tiga jenis hidup yang mesti selalu dibawa dalam nama Tuhan, yakni:
Paskah VI - Novena RK Hari ke-2
Kis 18:23-28; Yoh 16:23b-28
“In Nomine Iesu-Dalam nama Yesus.” Itulah kebiasaan yang seharusnya kita buat dalam setiap doa, kata dan tindakan kita. Hal ini dikarenakan dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus pernah berkata kepada murid-murid-Nya, “Aku berkata kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.” Adapun tiga jenis hidup yang mesti selalu dibawa dalam nama Tuhan, yakni:
1. Hidup doa:
Seorang beriman harus hidup dalam semangat doa, bukan? “Orare labora est”. Berdoa adalah sebuah kerja atau usaha juga. Doa merupakan kunci untuk membuka pintu rahmat Allah di tengah karya jika dibawa dalam nama Yesus, karena doa seperti ini menjadi “akar” dalam karya. Doa yang berarti “Dikuatkan Oleh Allah” menjadi sungguh penuh rahmat ketika dibawa dalam nama Yesus. Itulah sebabnya, doa-doa liturgi kita banyak diakhiri dengan rumusan: "Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami”.Adapun pelbagai buah doa yang nyata-nyata bisa kita dapatkan jika kita bawa dalam nama Yesus, yakni:
- Kedewasaaan rohani: Tanpa doa tidak ada kedewasaan rohani yang gembur. Tanpa doa, tidak ada kehidupan rohani yang subur. Doa merupakan santapan harian bagi jiwa. Terlebih, ditekankannya, bahwa setiap orang yang hidup di dunia ini mempunyai salib. Tetapi salib tidak sama, cara memanggul pun berbeda. Seorang beriman yang sejati memikul salibnya dengan cinta kasih dan gembira karena dia selalu ingat akan Tuhan. Dan, bukankah dengan hidup doa yang teratur, kita semakin bisa untuk senantiasa mengingat Tuhan?
- Kemurnian: Di lain matra, doa membuat kita lebih mengusahakan “kemurnian” dan lebih peka dalam memperhatikan rasa-perasaan dalam diri dan hidup harian, termasuk pelbagai indera kita.
- Ketenangan: Doa membuat kita terbiasa untuk memperhatikan ketenangan batin. Dan hal ini bisa dimulai dengan ketekunan untuk mengusahakan ketenangan lahiriah, dengan terbiasa menjaga pikiran, perkataan dan perbuatan di tengah rutinitas harian, bukan?
2. Hidup karya:
“Ora et Labora – Berdoa dan bekerja”. Kita diajak untuk membawa setiap karya kita juga dalam nama Tuhan dan itu berarti menganggap diri kita sebagai karyawan/wati harian Tuhan yang sepenuh hati. Pengalaman hidup jika dibawa bersama dan dalam nama Tuhan menumbuhkan semangat yang pantang menyerah dan selalu berjuang tegar dalam setiap gulat-geliat karya. Satu hal yang dibutuhkan dalam setiap karya jika mau dibawa dalama nama Tuhan adalah kesetiaan dan ketekunan dalam bingkai rencana Allah. Kita diajak meyakini bahwa Tuhan selalu turun tangan dan campur tangan, Dia selalu melihat dan memperhitungkan setiap usaha dalam karya-karya baik kita.
3. Hidup berkomunitas:
Bukankah merupakan sebuah keutamaan jika kita bisa menganggap dan mengangkat semuanya menjadi saudara? Hal ini paling jelas dalam kidung “Gita Sang Surya”atau dalam sebuah nukilan dari film tentang St Fransiskus Asisi berjudul, “Brother Sun-Sister Moon.” Maka, wajarlah dan sangat pastilah jika didasari dalam nama Tuhan, kita bisa dan biasa mengajak setiap orang, terlebih yang ada di dekat kita untuk terus bertumbuh dalam persaudaraan. Inilah sebuah ”hospitalitas”, sebuah keramahtamahan dan kebersamaan yang sederhana, yang bersumber dalam Kristus karena Kristus begitu ramah dan mau hidup bersama dengan manusia yang lemah dan berdosa.
Jelasnya, lewat kehadiran Yesus Kristus yang sungguh Allah dan sungguh manusia, Allah yang jauh itu menjadi Allah yang sangat dekat dalam hidup doa, karya dan komunitas kita.
“Makan srikaya di Pasar Baru-Orang percaya selalu hidup baru.”
Tuhan memberkati dan Bunda merestui.
Fiat Lux!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar