1 Kor. 15:1-11; Mzm. 118:1-2,16ab-17,28; Luk.
7:36-50
"Dominus Flevit- Tuhan yang
menangis!"
Inilah
nama salah satu gereja di tanah suci yang kembali terkenang ketika Yesus
diurapi oleh perempuan yang di-cap berdosa, "a notorious sinner, a social
outcast, devoted to sin." Adapun perempuan ini mendekati Yesus lalu
menangis hingga membasahi kaki Yesus dengan air matanya. Menyadari itu, ia pun
menyeka kaki Yesus dengan rambutnya & meminyaki dengan wewangian. Bicara
soal tangisan, ada dua pokok yang bisa kita angkat, antara lain:
1.
Dengan menangis, kita mengungkapkan apa yang ada di dalam hati kepada Allah. Air
mata semacam itu dihargai sebagai suatu persembahan kepadaNya. (Luk 7:37-50;
Maz 126:5-6; Yer 9:1; 14:17; 31:15-16; Kis 20:19,31; 2Kor 2:4)
2.
Dengan menangis, kita diajak ikut serta dalam deritaNya karena Kristus sendiri
menangis sementara Dia berdoa dan doaNya didengarkan. (Ibr 5:7). Begitupula,
rasul Paulus melayani dengan banyak air mata. (Kis 20:19; 2Kor 2:4) Bahkan
dewasa ini, mereka yang menangis dalam Kristus dianggap orang yang berbahagia.
(Luk 6:21). Yang pasti, dalam kerajaan Kristus yang akan datang, Allah akan
menghapus segala air mata dari mata umatNya. (Why 7:17; 21:4).
Jelasnya,
Tuhan tidak pernah mengabaikan tangisan umatNya. Ia memberikan tiga modal
kepada orang yang mau datang-mendekat dan menangis kepadaNya, yakni
"PIK", antara lain:
1.
Pengampunan.
"Dosamu telah diampuni."
Ia menjadi Allah yang murah hati karena Ia tidak pernah membenci kita, hanya membenci dosa-dosa kita. KerahimanNya penuh dengan pengampunan "Dosanya yang banyak itu telah diampuni sebab ia telah banyak berbuat kasih."
"Dosamu telah diampuni."
Ia menjadi Allah yang murah hati karena Ia tidak pernah membenci kita, hanya membenci dosa-dosa kita. KerahimanNya penuh dengan pengampunan "Dosanya yang banyak itu telah diampuni sebab ia telah banyak berbuat kasih."
2.
Iman.
"Imanmu telah menyelamatkan engkau."
Kita diajak untuk percaya utuh-penuh dan menyeluruh kepadaNya. Inilah iman yang mengandalkan kepercayaan total terhadap kerahiman ilahi bahwa Allah-lah yang menyelenggarakan semuanya.
"Imanmu telah menyelamatkan engkau."
Kita diajak untuk percaya utuh-penuh dan menyeluruh kepadaNya. Inilah iman yang mengandalkan kepercayaan total terhadap kerahiman ilahi bahwa Allah-lah yang menyelenggarakan semuanya.
3.
Kedamaian.
"Pergilah dengan damai."
Ia mengutus kita untuk hidup baru, tidak lagi dengan kebencian tapi dengam kedamaian. Ia menjadi "syalom" dan ajak kita untuk hidup dengan "syalom".
"Pergilah dengan damai."
Ia mengutus kita untuk hidup baru, tidak lagi dengan kebencian tapi dengam kedamaian. Ia menjadi "syalom" dan ajak kita untuk hidup dengan "syalom".
"Dari
Dumai ke Tangerang - Bagikan damai kepada setiap orang."
Salam
HIKers.
Tuhan memberkati & Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).
Tuhan memberkati & Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar