Pw. St. Yohanes Krisostomus
1 Kor. 10:14-22a; Mzm. 116:12-13,17-18; Luk. 6:43-49.
1 Kor. 10:14-22a; Mzm. 116:12-13,17-18; Luk. 6:43-49.
"Sanctificetur nomen Tuum -
Dikuduskanlah namaMu."
Inilah
salah satu seruan iman dalam doa Bapa Kami yang terus diperjuangkan oleh St.
Yohanes Krisostomus yang kita kenangkan hari ini. Ia adalah Uskup Konstatinopel
(397-404) yang saleh, yang dijuluki "Krisostomus", yang berarti :
"Si Mulut Emas". Kitapun juga
diajak menguduskan nama ilahi dengan menjadi "si mulut emas" bagi
banyak sesama lewat sebuah metodologi bernama "PKK", antara lain :
1.Perbuatan.
Iman kita bukan hanya perkataan tapi lebih kepada perbuatan, bukan berhenti pada apa yang kita katakan tapi pada apa yg kita laksanakan, dalam bahasa iklan : "talk less, do more"
Iman kita bukan hanya perkataan tapi lebih kepada perbuatan, bukan berhenti pada apa yang kita katakan tapi pada apa yg kita laksanakan, dalam bahasa iklan : "talk less, do more"
2.Kesatuan.
Salah satu buah iman kita seperti yang diwartakan Paulus pada hari ini adalah kesatuan dan bukan keterpecahan. Kita diajak ber-"unitas in diversitas", bersatu dalam keberagaman dengan men-sinergis-kan aneka karakter & parameter sesama dan semesta, tidak mudah menghakimi & membandingkan, tapi selalu mudah memahami dan meneguhkan, tidak mudah mengadu domba tapi selalu bersemangat hamba,tidak mudah berbagi cacian/gosipan tapi selalu rela berbagi pujian & sapaan, menjadi "giver" dan bukan "taker".
Salah satu buah iman kita seperti yang diwartakan Paulus pada hari ini adalah kesatuan dan bukan keterpecahan. Kita diajak ber-"unitas in diversitas", bersatu dalam keberagaman dengan men-sinergis-kan aneka karakter & parameter sesama dan semesta, tidak mudah menghakimi & membandingkan, tapi selalu mudah memahami dan meneguhkan, tidak mudah mengadu domba tapi selalu bersemangat hamba,tidak mudah berbagi cacian/gosipan tapi selalu rela berbagi pujian & sapaan, menjadi "giver" dan bukan "taker".
3.Ketulusan.
Tuhan melihat hati dan bukan banyaknya kata-kata simpati, karena dari hatinya muncul semuanya bukan? Disinilah, Ia menegur orang yang hatinya palsu, bermental "pepesan kosong", hiruk-pikuk, riuh-rentah oleh kemunafikan dunia, yang imannya hanya superfisial/permukaan, supaya dipuji orang. Dengan kata lain: Imannya tidak menjadi daging, tidak menjadi kenyataan dalam hidup harian.Inilah tipe orang yang tidak punya fondasi yang kuat, yang banyak bicara tentang imannya tapi lupa melaksanakan apa yang dibicarakannya sehingga mudah terombang+ambing ketika ada badai kehidupan.
Tuhan melihat hati dan bukan banyaknya kata-kata simpati, karena dari hatinya muncul semuanya bukan? Disinilah, Ia menegur orang yang hatinya palsu, bermental "pepesan kosong", hiruk-pikuk, riuh-rentah oleh kemunafikan dunia, yang imannya hanya superfisial/permukaan, supaya dipuji orang. Dengan kata lain: Imannya tidak menjadi daging, tidak menjadi kenyataan dalam hidup harian.Inilah tipe orang yang tidak punya fondasi yang kuat, yang banyak bicara tentang imannya tapi lupa melaksanakan apa yang dibicarakannya sehingga mudah terombang+ambing ketika ada badai kehidupan.
"Ada
delman ada patas - Jadilah orang beriman yang berkualitas"
Salam
HIK-ers.
Tuhan memberkati & Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).
Tuhan memberkati & Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar