"Sanctitas-Kekudusan."
Lima
kali dalam kitab Imamat, Allah berkata, “Haruslah kamu kudus, sebab Aku ini
kudus”. (11:44,45, 19:2, 20:7,26). Yesus
menggemakan tema ini lagi ketika berkata: “Haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yg di surga” (Matius 5:48). Jelasnya,
Ia mengajak kita memiliki kasih dan kekudusan sempurna: “berkatilah mereka yang mengutuk kamu dan berbuatlah baik kepada yang membenci
kamu”.(Luk 6:27).
Secara insani, kita wajar diajak untuk mengasihi sesama (Im 19:18; Mat 19:19; 22:39; Mrk 12:31; Luk 10:27; Rom 13:9; Gal 5:14; Yak 2:8) dan membenci musuh (Ul 23:6; Maz 139:21,22). Dalam bahasa Qumran:"mengasihi semua orang yang telah dipilihNya dan membenci semua orang yg telah ditolak-Nya (1 QS 1.4).
Inilah yang kerap disebut sebagai ajaran lex talionis (mata ganti mata, gigi
ganti gigi).
Tapi
secara imani, kita dituntut “lebih”, yakni menjadi “kado”: KAsihilah+DOakan
musuh.
Bisa jadi, hal ini dikarenakan di dunia ini sudah ada terlalu banyak kebencian
dan terlalu sedikit belas kasihan, dimana kita menghabiskan lebih banyak waktu
untuk menggerutu ketimbang bersekutu, menghakimi daripada memahami dan
menyakiti ketimbang memberkati.
Adapun
salah satu cara untuk menjadi kado+“menghancurkan” musuh adalah dengan
menjadikannya seorang sahabat. Karena itu, dengan pertolongan Allah, kasihilah musuh, doakanlah dan berbuat
baiklah kepada mereka.
Seperti
halnya Tuhan, bersiaplah untuk membalas kejahatan dengan kebaikan (Luk 23:34): "Membalas kebaikan dengan kejahatan adalah tabiat Iblis; membalas kebaikan
dengan kebaikan adalah tabiat manusiawi; membalas kejahatan dengan kebaikan
adalah tabiat ilahi.
"Di
Tangerang ada banyak pasar-
Jadilah orang yang berjiwa besar."
Jadilah orang yang berjiwa besar."
Salam
HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui.
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Tuhan memberkati & Bunda merestui.
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar