Hari Biasa Masa Natal
1 Yoh 2:29-3:6; Mzm 98:1.3c-4.5.6;Yoh 1:29-34.
1 Yoh 2:29-3:6; Mzm 98:1.3c-4.5.6;Yoh 1:29-34.
"Agnus Dei - Anak
Domba Allah."
Inilah salah satu gelar
Yesus yg ditampilkan ketika Yohanes membaptis di Sungai Yordan.
Domba sendiri miliki
"3K" karakteristik dasar, al: kesucian (bulunya yang
putih dan lembut), kebersamaan (selalu ada dengan yang lain), kedamaian (tidak
termasuk "predator": hewan pembunuh/pemangsa).
Secara sederhana, kita
juga diajak menjadi "agnus dei", anak anak domba Allah yang mempunyai
"3 k" (kesucian-kebersamaan+kedamaian) dengan
trilogi ajakan iman Yohanes, antara lain:
1."Terarah":
Ketika Yohanes melihat Yesus datang, maka ia berkata: "Lihatlah Anak Domba Allah!" Ia ajak kita utk "melihat", yakni terarah+mengarahkan semua harapan+ingatan, suka+duka kita kepada Tuhan, "Pastor Aeternus", Gembala Abadi kita.
Ketika Yohanes melihat Yesus datang, maka ia berkata: "Lihatlah Anak Domba Allah!" Ia ajak kita utk "melihat", yakni terarah+mengarahkan semua harapan+ingatan, suka+duka kita kepada Tuhan, "Pastor Aeternus", Gembala Abadi kita.
2."Terbuka":
Awalnya, Yohanes tidak mengenal Kristus tapi ia mau terus terbuka pada sabda Allah yang mengutusnya: "Jika engkau melihat Roh turun ke atas seseorang dan tinggal di atasNya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus."
Awalnya, Yohanes tidak mengenal Kristus tapi ia mau terus terbuka pada sabda Allah yang mengutusnya: "Jika engkau melihat Roh turun ke atas seseorang dan tinggal di atasNya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus."
Maka ketika ia melihat
Yesus sesuai dengan sabda itu, ia 100% menjadi percaya. Hatinya tidak
mudah curiga tapi selalu bersiaga, tidak mudah merasa tersaingi tapi
malahan merasa terberkati, dan pastinya karena keterbukaannya inilah, hatinya menjadi
peka dan bersukacita melihat rahmat Tuhan yg hadir lewat diri sesama.
3."Teruji":
Seperti bulu domba yang bergelombang, Yesus dan Yohanes juga mengalami gelombang dan iak riuh kehidupan. Mereka "dibawa ke pembantaian+digunting bulunya". Mereka menjadi "korban" yang dipecah dan dibagi, dikambinghitamkan dan dipergunjingkan: Yohanes dipenggal dan Yesus disalib.
Seperti bulu domba yang bergelombang, Yesus dan Yohanes juga mengalami gelombang dan iak riuh kehidupan. Mereka "dibawa ke pembantaian+digunting bulunya". Mereka menjadi "korban" yang dipecah dan dibagi, dikambinghitamkan dan dipergunjingkan: Yohanes dipenggal dan Yesus disalib.
Tapi
hidup mereka tetap terpuji karena sudah teruji. Mereka menjadi saksi hadirnya
kasih Allah bagi dunia dengan tetap tegar di atas riak dan gelombang khidupan: Anak domba Allah yang
menghapus dosa dunia-kasihanilah kami. Anak domba Allah yang
menghapus dosa dunia-berilah kami damai!
"Cari galah di
Sukabumi - Anak domba Allah berkatilah kami!"
Tuhan memberkati + Bunda merestui.
Fiat Lux!
Tuhan memberkati + Bunda merestui.
Fiat Lux!
NB:
1. "Nomen est omen - Nama adl pertanda".
Dalam bacan
Injil hari ini tampak sebuah nama yang saya sebut "AMD-Air Merpati+Domba".
A. AIR:
Yesus dibaptis dengan air sama seperti pendosa (Luk 3:21): Walau Ia adalah Anak Allah, Ia ikut antri, solider, "down to earth". Ia berkenan menjadi sama dengan kita. Ia tampakkan kerendahan hati. Air sendiri adalah elemen vital karena semua makluk hidup butuh air.
Yesus dibaptis dengan air sama seperti pendosa (Luk 3:21): Walau Ia adalah Anak Allah, Ia ikut antri, solider, "down to earth". Ia berkenan menjadi sama dengan kita. Ia tampakkan kerendahan hati. Air sendiri adalah elemen vital karena semua makluk hidup butuh air.
Indahnya, walaupun vital dan banyak
dibutuhkan tapi dia tidak sok penting danbelagu. Ia selalu tetap "RENDAH HATI". Bukankah air juga selalu
"turun": mengalir ke bawah, ke tempat yang lebih
rendah?
B. MERPATI:
Yohanes melihat Roh turun seprti merpati dan tinggal di atas Yesus. Merpati adalah lambang Roh Kudus (KGK 701). Ia adalah "ruakh qadosy/ruakh elohim": Ruah (Ibr: angin yang menyembuhkan), Parakleitos (Yun: penghibur yg menguatkan) dan Spiritus (Lat: api yg menghangatkan). Bukankah Ia datang untuk menyembuhkan-menguatkan dan menghangatkan hidup kita?
Yohanes melihat Roh turun seprti merpati dan tinggal di atas Yesus. Merpati adalah lambang Roh Kudus (KGK 701). Ia adalah "ruakh qadosy/ruakh elohim": Ruah (Ibr: angin yang menyembuhkan), Parakleitos (Yun: penghibur yg menguatkan) dan Spiritus (Lat: api yg menghangatkan). Bukankah Ia datang untuk menyembuhkan-menguatkan dan menghangatkan hidup kita?
Dalam KGK
1831:
"Roh Kudus ini menolong kita untuk selalu hidup baik": Ruah hokema/Roh hikmat, Bin'ah/Roh pengertian, Etsa/Roh nasehat, Geburah/Roh perkasa, Yahweh yireh/Roh takut akan Tuhan, Yahweh Da'at/Roh pengenalan akan Tuhan, dll. Secara khusus, bukankah merpati adalah lambang "KETULUSAN"? Ia tak ingkar janji: Ia bisa terbang jauh tapi bisa kembali ke tempat asalnya. Ia juga lambang perdamaian karena sifatnya yang elok dan bulunya yang melambangkan kesucian hati.
"Roh Kudus ini menolong kita untuk selalu hidup baik": Ruah hokema/Roh hikmat, Bin'ah/Roh pengertian, Etsa/Roh nasehat, Geburah/Roh perkasa, Yahweh yireh/Roh takut akan Tuhan, Yahweh Da'at/Roh pengenalan akan Tuhan, dll. Secara khusus, bukankah merpati adalah lambang "KETULUSAN"? Ia tak ingkar janji: Ia bisa terbang jauh tapi bisa kembali ke tempat asalnya. Ia juga lambang perdamaian karena sifatnya yang elok dan bulunya yang melambangkan kesucian hati.
C. DOMBA:
"Lihatlah Anak Domba Allah". Itulah ajakan Yohanes kepada orang banyak. Kita juga diajak untuk selalu melihat Yesus dalam peziarahan hidup dengan segala suka-dukanya. Dalam KGK no 608: Ia datang sebagai "domba", yang membiarkan diriNya diantar ke tempat pembantaian (Yes 53:7). Ia menjadi tebusan dosa bagi banyak orang (Mrk 10:45).
"Lihatlah Anak Domba Allah". Itulah ajakan Yohanes kepada orang banyak. Kita juga diajak untuk selalu melihat Yesus dalam peziarahan hidup dengan segala suka-dukanya. Dalam KGK no 608: Ia datang sebagai "domba", yang membiarkan diriNya diantar ke tempat pembantaian (Yes 53:7). Ia menjadi tebusan dosa bagi banyak orang (Mrk 10:45).
Seperti merpati, domba juga menjadi
"KORBAN PERSEMBAHAN" di Bait Allah. Walau kadang
hati bahkan hidup kita terluka dan disakiti, dicap buruk dan disalahpahami, maukah kita selalu menjadi
korban persembahan yang hidup dan berkenan bagi Allah?
"Cari merpati di
Lebakbulus - Mari belajar rendah hati dan bersikap tulus."
Tuhan memberkati+Bunda mrestui.
Fiat Lux!
Fiat Lux!
2. "Aku
telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di
atas-Nya." (Yoh 1,32)
Inilah kesaksian Yohanes
tentang Yesus:
"Lihatlah Anak Domba Allah. Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atasNya." Mengacu pada karakter "domba" (Damai OMongannya Bersama Allah), adapun 3 ajakan iman yang bisa kita buat supaya semakin hidup dan berbakti kepadaNya, antara lain:
"Lihatlah Anak Domba Allah. Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atasNya." Mengacu pada karakter "domba" (Damai OMongannya Bersama Allah), adapun 3 ajakan iman yang bisa kita buat supaya semakin hidup dan berbakti kepadaNya, antara lain:
A. Kesucian:
Lihatlah bulu domba yang putih, menyiratkan kesucian yang tulus-lurus+kudus, bukan?
Yesus ajak kita hadirkan kesucian setiap harinya.
Lihatlah bulu domba yang putih, menyiratkan kesucian yang tulus-lurus+kudus, bukan?
Yesus ajak kita hadirkan kesucian setiap harinya.
B. Kedamaian:
Seperti merpati, domba adalah jenis hewan yang tidak pernah/jarang sekali berkelahi.
Mereka selalu rukun dan berpadu.
Disinilah, kita juga diajak membawa kedamaian dengan sesama dan semesta, lewat karya, ucapan dan doa kita.
Seperti merpati, domba adalah jenis hewan yang tidak pernah/jarang sekali berkelahi.
Mereka selalu rukun dan berpadu.
Disinilah, kita juga diajak membawa kedamaian dengan sesama dan semesta, lewat karya, ucapan dan doa kita.
C. Kebersamaan:
Domba selalu ada dalam rombongan.
Mereka merumput bersama, berjalan dan berkumpul bersama.
Inilah ajakan iman gerejani, bersatu dalam kebersamaan dan bersama dalam kesatuan.
Iman bukan hanya memiliki dimensi personal tapi juga sosial dengan semua orang yang ada di sekitar kita.
Domba selalu ada dalam rombongan.
Mereka merumput bersama, berjalan dan berkumpul bersama.
Inilah ajakan iman gerejani, bersatu dalam kebersamaan dan bersama dalam kesatuan.
Iman bukan hanya memiliki dimensi personal tapi juga sosial dengan semua orang yang ada di sekitar kita.
Pastinya, sejak kita
dibaptis dan ketika kita mendapat sakramen sakramen suci, sebenarnya kita juga
telah menerima anugerah Roh Kudus seperti yang dimiliki Yesus sang Anak Domba
Allah, yakni:
"ruah-angin yang menyembuhkan, parakleitos-penghibur yang menguatkan dan spiritus-api yang menghangatkan".
"ruah-angin yang menyembuhkan, parakleitos-penghibur yang menguatkan dan spiritus-api yang menghangatkan".
Meskipun demikian, tidak
semua di antara kita dapat mengenali karya dan bimbingan Roh Kudus serta mampu
bekerja sama dengan-Nya setiap saat.
Itulah sebabnya kita terus
diajak untuk selalu "melihat" kepadaNya dalam doa dan karya harian
kita.
"Dari Tarsus ke
Sukabumi-Tuhan Yesus berkatilah kami."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat lux!
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat lux!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar