Ads 468x60px

Antologi Renungan Harapan Iman Kasih


"Deo gratias - Syukur kepada Allah".
Kis 5:17-26; Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9; Yoh 3:16-21
Itulah salah satu pesan pokok hari ini bahwa kita mestinya selalu bersyukur atas karunia iman Katolik karena Allah yang kita imani adalah Allah yang mempunyai 3 karakteristik dasar, al:
1. Mengasihi:
"Begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal."
Allah kita benar-benar mengasihi kita bahkan telah rela memberikan anakNya yang tunggal pada kita sebagai korban dan hadiah paskah. Ia adalah kasih yang hadir secara nyata dalam hidup harian kita, tidak hanya dengan kata-kata tapi dengan tindakan nyataNya.
2. Menghidupkan:
"Supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa tapi beroleh hidup yang kekal".
Allah adalah Allah atas orang hidup dan orang mati. Ia mengalahkan maut dan Ia selalu hidup di setiap keberadaan kita: Where there is love, there is life."
3. Menyelamatkan:
"Allah mengutus AnakNya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi tapi untuk menyelamatkannya."
Allah kita bukanlah semata-mata "hakim" yang mengadili tapi Ia adalah "hakim" yang menyelamatkan. Ia ingin kita semua mengalami keselamatan yang nyata, "syalom" dengan hati, sesama, semesta dan dengan diriNya sendiri.
Yang pasti, keyakinan akan Allah yang "mengasihi- menghidupkan dan menyelamatkan" seharusnya juga menggerakkan hati kita untuk dengan penuh rasa syukur mau belajar terus menjadi berkat secara nyata yang bisa "mengasihi-menghidupkan dan menyelamatkan" orang lain, terlebih yang kecil dan tersingkir, walau kadang penuh resiko: dicap buruk dan "ditahan" dalam penjara keterasingan/kesendirian, karena "idealitas/harapan" tak selalu berteman dengan "realitas/kenyataan".
Selamat mengasihi - menghidupkan menyelamatkan!
"Cari bahan di warung Tegal - Ikut Tuhan tak akan pernah gagal."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
1.
“Iesus Hominem Salvator -Yesus Penyelamat Manusia."
Itulah kalimat yang terpampang di atas kapel adorasi Goa Maria Mojosongo di Solo, ketika saya bersama teman-teman asyik-masyuk menyiapkan acara "TTM"-"Tribute To Mary" pada pembukaan Bulan Maria beberapa tahun yang lalu.
Mengacu pada bacaan injili, adapun kalimat yang menegaskan bahwa Yesus datang sebagai penyelamat adalah: "Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus AnakNya bukan untuk menghakimi dunia melainkan menyelamatkannya."
Dari kalimat sarat makna ini, ada 3 permenungan iman yang bisa kita maknai, antara lain:
A."Pengalaman dicintai":
Ia begitu banyak telah mengasihi kita, bahkan Ia rela memberikan anakNya yang tunggal kepada kita. Disinilah, kita juga diajak belajar memulai hidup dengan nada dasar c "cinta" kepada sesama lewat hidup kita sehari-hari secara nyata.
B."Pengalaman diselamatkan":
Ia memberikan iman dan kepercayaan supaya kita mempunyai kehidupan yang kekal. Disinilah kita diajak untuk mempunyai hidup yang penuh iman untuk diwartakan, bahwa semua yang kita miliki ini ada adalah semata sebagai sarana untuk memuji memuliakanNya.
C."Pengalaman diampuni":
Ia datang bukan melulu sebagai "hakim" tapi juga sebagai "penyelamat" yang rahim. Ia tidak selalu mudah menghakimi tapi selalu mau terbuka untuk memahami umatNya. Dengan kata lain: Kita juga diajak menjadi orang yang terbuka hati dan budi, untuk berjiwa besar dan berani mengampuni sesama demi kualitas hidup yang lebih baik.
"Ada louhan di kebun tomat -Tuhan kita itu Juru Selamat!"
2.
"Haleluia- Puji Tuhan!"
Kis. 2:14,22-32;
Mat. 28:8-15
Tuhan yang kita puji ini berkata di hari Paskah:
"Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara2Ku, supaya mereka pergi ke Galilea dan disanalah mereka akan melihat Aku" (Mat 28:10).
Rahmat keberanian dan perutusan iman diberikanNya kepada para perempuan yang menjadi personifikasi orang lemah. Ya, walau lemah di mata dunia tapi mereka "kuat" di mata surga karna tetap setia ketika dunia menyalibkan dan menghina Dia.
Dkl: Kita tidak perlu takut apabila kita tetap setia kepada-Nya ditengah-tengah dunia yang menolak kasihNya (Bdk: 1Yoh 2:28: ”Manete in ME-Tinggallah dlm AKU").
Pastinya, Ia memang telah bangkit(Mrk 16:6, Mat 28:6, Luk 24:6) yangdiperkuat oleh beberapa fakta, al:
a.Kubur kosong:
Jika musuh Yesus mencuri mayatNya, mereka pasti memperlihatkannya untuk membuktikan bahwa Ia tidak bangkit.
Jikalau murid yang mencuri mayat-Nya, mereka pasti tidak akan pernah mau mengorbankan nyawa dan harta mereka untuk apa yang mereka ketahui sebagai kebohongan.
b.Keberadaan, kuasa dan sukacita Gereja Perdana:
Jika Yesus tidak bangkit dan menampakkan diri, mereka yang menjadi Bapa Gereja Perdana tidak akan pernah berubah, ber-transformasi dari kemurungan kepada sukacita dan kasih pengharapan yang luar biasa
(Luk 24:52-53).
c.Penulisan Perjanjian Baru:
PB ditulis oleh para rasul yang memberikan nyawanya bagi Yesus.
Mereka pasti tidak akan pernah mau bersusah-payah untuk menulis ttg Yesus jikalau pelayananNya berakhir dalam kematian dan ketidakpastian
(1Kor 15:12-19).
d.Pentakosta:
Fakta bahwa Roh Kudus telah dicurahkan pada hari Pentakosta sebagai suatu kenyataan merupakan bukti bahwa Yesus telah bangkit dan ditinggikan di sebelah kanan Allah
(Kis 1:3-5; 2:33).
Jika Kristus tdk bangkit, tdk akan pernah ada pengalaman "baptisan dalam Roh Kudus"
(Yoh 16:7).
e.Kesaksian orang:
Berjuta-juta manusia sepanjang 2000an tahun yg telah mengalami kehadiran Yesus dlm hati dan hidup mrk.
"Dari Tarsus jangan lupa ke sinagoga - Yesus ituSang Alpha dan Omega."
3.
Hari Raya PASKAH
Kis 10:34a,37-43;
Kol 3:1-4 / 1Kor. 5:6b-8;
Yoh. 20:1-9
"Surrexit Dominus- Tuhan telah bangkit".
Inilah esensi Paskah yang berbuah manis yang mentransformasi:
GELAP menjadi TERANG,
DOSA menjadi RAHMAT,
KEMATIAN menjadi KEHIDUPAN,
HINA menjadi MULIA.
Dkl: Kita dipanggil ber-trasformasi menjadi "manusia paskah" dan Alleluia adalah madah kita!
Adapun kata “Paskah” berasal dari kata
Yun: “Pascha”,
Ibr: “pesach”,
Inggris: “Passover” yakni: “melewati.”
Kita diajak untuk bangkit/“melewati”, bangun dari “kuburan dosa”, “next level” menjadi umat yang lebih berkualitas: bersyukur dan berpeduli.
Mengacu pada pengalaman Paskah, Yesus ternyata memilih Maria Magdalena dan Maria yang lain yang notabene adalah para pendosa+orang sederhana.
Yah, kita semua adalah pendosa yang dipilih Tuhan menjasi “SAKSI” yang “Siap Ajarkan Kabar Sukacita Ilahi”.
Pastinya, ada 3 kalimat singkat Yesus pada hari Paskah itu, al:
"Damai bagimu, Jangan takut dan Pergilah ke Galilea."
Ia bagikan kedamaian-keberanian +kesaksian.
Di tengah dunia yang telah ditebus oleh kesabaran ilahi tapi kerap dihancurkan oleh ketidaksabaran insani, kita juga diajak berbagi pesan kebangkitan itu secara real-aktual+operasional.
Di lain matra, kerap dalam bhs Inggris Paskah juga disebut “Easter”.
Lepas dr debat etimologis seputar "easter/passover", kata “Easter” lekat dg nama “Eoster” yakni nama dewi terbit/bangkitnya cahaya dan musim semi yg penuh kesuburan-kehidupan+kelimpahan.
Itu sebabnya dlm tradisi Paskah, ada simbol kelinci dan telor (lambang kesuburan) serta bunga bakung (simbol keindahan & kemurnian).
Kita diajak “pergi ke Galilea”, ke tempat karya di rumah, gereja dan masy kita untuk mewartakan datangnya musim semi yg baru, dg penuh kesuburan, keindahan dan kemurnian.
"Warung Barokah di Kramat Jati - Selamat Paskah Tuhan memberkati!"
4.
"Via Veritas Vita - Jalan Kebenaran dan Kehidupan."
Yeh 37:12-14; Rom 8:8-11;Mzm 130:1-2.3-4.5-6b.7b-8Yoh 11:1-45.
Inilah salah satu gelar Yesus dalam Injil Yohanes yang juga pernah saya jadikan sebagai salah satu judul buku. Mengacu pada bacaan injil hari ini, ketika Yesus membangkitkan Lazarus yang sudah 4 hari lamanya meninggal, kita juga diajak untuk menjadi "lazarus lazarus jaman sekarang". Nama Lazarus sendiri berasal dari bahasa Ibrani: Eleazar ("Allah yang menolong"). Adapun beberapa dimensi iman yang dihadirkan Yesus yang setia menolong kita, antara:
a."Partisipasi": Yesus tidak bekerja sendirian tapi melibatkan orang lain untuk mengambil bagian dalam proses kebangkitan Lazarus. Ia tidak menggulingkan batu penutup kubur dan tidak membuka kain kafan pembungkus tubuh Lazarus, tapi Ia melibatkan orang yang ada di sana untuk melakukannya. Dengan kata lain: Ia selalu ingin melibatkan manusia dalam melakukan pekerjaan dan misiNya bagi keselamatan manusia.
b."Harmonisasi": Martha bergerak dengan cepat menemui Yesus (dimensi aktif) dan Maria berdiam dalam rumah (dimensi kontemplatif). Sebuah kombinasi yang melengkapi, dimensi Gereja yang aktif dan sekaligus kontemplatif.
c."Afeksi": Dalamnya kasih afektif yang tidak hanya efektif dihadirkan Yesus secara insani terhadap keluarga ini ketika Ia ikut berbelarasa dan menangis haru. Indahnya, cerita kebangkitan Lazarus sejajar dengan kebangkitan Yesus dalam Yoh 12. Kedua kebangkitan itu menunjukkan adanya kemiripan dalam 4 hal, yakni: Tangisan Maria di makam (Yoh 11:31 + Yoh 20:11); gua kubur yang ditutup batu (Yo 11:38, 41+Yo 20:1); kain kafan dan penutup wajah (Yo 11:44+Yo 20:6-7); peranan khusus yang diberikan pada Tomas (Yo 11:16+Yo 20:24-28).
"Burung Parkit kesukaannya Pilatus -Mari kita bangkit bersama Kristus."
5.
"Domus cordis - Rumah Hati".
Kis 4:1-12; Yoh 21:1-14
"Domus cordis - Rumah Hati".
Itulah slh satu kekhasan dlm devosi Jumat Pertama yg ditujukan kpd Hati Kudus Yesus. Adapun kalimat yg kerap dikatakan o/Grj adl, "Hati Yesus yg lemah lembut+murah hati, jadikanlah hati kami sperti hatiMu".
Ajaran Alkitab tentang hati manusia sangat kaya: disebutkan lebih dari 1100 kali.
Dalam Alkitab, hati mengacu pada “suasana batin terdalam” seseorang. Dalam
Kitab Nabi Yeremia 31:31-34; 32:37-41 dan Kitab Nabi Yehezkiel 11:17-20; 36:24-27,
Allah menjanjikan perjanjian baru yang akan ditandai dengan hati dan semangat
baru. Dalam Ibr 8, Kristus digambarkan sebagai orang yang menulis
hukum Allah di hati kita. Adapun dua cara mendasar spy kt jg bs memiliki hati Tuhan, sperti yg sy tulis dlm buku "TANDA" (Kanisius), al:
a. "HA"dirkan Tuhan yg mencintai:
Tepatlah sebuah pernyataan bijak bestari ini: Bisa saja kita memberi tanpa mencintai, tapi mustahil mencintai tanpa memberi." Cinta berarti kasih, "ngasih", ya ktika para murid msh galau krn kematian+penyaliban, Yesus yg bangkit tiba-tiba ngasih sapaan+kehadiran di tgh rutinitas kerja harian mrk. Ia menguatkan mrk dg cintaNya.
Disinilah kt jg diajak u/hadirkan Tuhan yg sll berdaya cinta+bermurah hati bg smua sesama, trlebih mrk yg sedang galau-balau krn mjd korban/dikorbankan dlm ruwet renteng dunia ini. Secara teoretis, ada tiga tahapan untuk belajar mencintai, yakni:
- karya / perbuatan kasih kepada sesama, apa pun jenisnya.
- ucapan penuh kasih, bila kita tak dapat mewujudkannya dalam perbuatan.
- doa; kita selalu dapat menunjukkan kasih kita dengan doa.
b. "TI"-ngkatkan iman yg mentaati:
Yesus menyuruh Petrus cs u/menebarkan jala. Krn iman para murid yg taat 100%+tak menyerah inilah, mrk mdpt hsl yg luar biasa: menangkap 153 ekor ikan sbg lambang jumlah bangsa2 wkt itu. Disinilah kt diajak u/berdaya tahan sambil terus rendah hati dala beriman untuk sll mendengarkan+mentaati suara/printah Tuhan.
Sebenarnya, apa itu iman? Iman (Yunani: πίστιν– pisti) adl rasa percaya kepada Tuhan, yg dlm Alkitab Terjemahan Baru (TB) tercatat kata "iman" sebanyak 155 kali. Iman sendiri kebanyakan timbul karena seseorang mendengar firman Kristus : Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. (Roma 10:17).
Secara sederhana, mengacu pada Surat kepada orang Ibrani 11:1, iman juga adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat, dengan tujuh tabiat pokok, antara lain:
- Menyembuhkan/Matius 9:29
“Lalu Yesus menjamah mata mereka
Sambil berkata: "Jadilah kepadamu
menurut imanmu."
- Menyelamatkan/Lukas 8:48
“Maka kata-Nya kepada perempuan itu: Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"
- Menghidupkan/Yohanes 20:31
“Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam namaNya.”
- Menguatkan: senjata untuk melawan kejahatan/I Petrus 5:8 – 9, Efesus 6:16
“Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.”
"Dalam segala keadaan, pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat.”
- Membenarkan/Galatia 2:16
“Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab tidak ada seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat.”
- Melakukan perkara besar/Matius17:20
“Ia berkata kepada mereka: Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.”
-Memperoleh pengampunan/Kisah Para Rasul 26:18
“Untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.”
Bagaimana dg hdp kita sendiri selama ini? Siapkah u/ mencintaiNya+sll mentaatiNya?
"Cari baju di Tanah Abang-Mari maju+berkembang."
Tuhan memberkati+Bunda merestui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar