Tuhan Yesus sendiri meminta supaya diadakan pesta peringatan Kerahiman itu. Dalam penampakan-Nya (22-2-1931) kepada Faustina. Tuhan Yesus mula-mula berbicara tentang gambar ajaib. Kemudian Ia meminta supaya diadakan Pesta Kerahiman Ilahi:
“Aku mau supaya ada Pesta Kerahiman, Aku mau supaya gambar kerahiman itu diberkati secara mulia pada hari Minggu Pertama sesudah Paskah. Hari Minggu itu harus menjadi Pesta Kerahiman” (B.H-1,18)
“Aku mau supaya ada Pesta Kerahiman, Aku mau supaya gambar kerahiman itu diberkati secara mulia pada hari Minggu Pertama sesudah Paskah. Hari Minggu itu harus menjadi Pesta Kerahiman” (B.H-1,18)
Nampaknya Yesus menganggap perihal pesta peringatan itu penting sekali, karena itu diulangi-Nya lagi: ”Aku mau supaya pada Hari Minggu Pertama sesudah Paskah gambar ini dihormati di muka umum. Hari Minggu iti adalah pesta kerahiman. Melalui sabda yang menjelma Aku mau supaya orang mengerti dalamnya KerahimanKu”.(B.H-1,37).”Pesta itu muncul dari dalam kerahimanKu. Tiap jiwa yang percaya dan berharap pada kerahimanKu akan menerimanya.”(B.H-1,75)
“Katakanlah kepada jiwa-jiwa putriKu ,bahwa Aku memberi kepada KerahimanKu, supaya mereka dapat membela diri dihadapan murka Allah. Aku sendiri akan berjuang menggantikan mereka dan menahan murka yang adil dari BapaKu. PutriKu,katakanlah, bahwa pesta KerahimanKu keluar dari rahimKu supaya seluruh dunia dihibur”.(B.H-V,113).
“Katakanlah kepada jiwa-jiwa putriKu ,bahwa Aku memberi kepada KerahimanKu, supaya mereka dapat membela diri dihadapan murka Allah. Aku sendiri akan berjuang menggantikan mereka dan menahan murka yang adil dari BapaKu. PutriKu,katakanlah, bahwa pesta KerahimanKu keluar dari rahimKu supaya seluruh dunia dihibur”.(B.H-V,113).
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
WAKTU DAN KETERANGAN DASAR SOAL NOVENA
A.
WAKTU DAN KETERANGAN DASAR SOAL NOVENA
1. Novena Kerahiman Ilahi adalah novena yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus sendiri kepada St. Faustina (Rasul Besar Kerahiman Ilahi) berdasarkan BHSF (Buku Harian St. Faustina no.1209 ).
2. Hari Minggu Kerahiman Ilahi (HMKI) 2017, untuk merayakan Pesta Kerahiman Ilahi yaitu pada hari Minggu 23 April 2017.
Adapun cara merayakan Pesta Kerahiman Ilahi :
a. Penerimaan Sakramen Tobat
b. Novena Kerahiman Ilahi + mendoakan Ujub Paus.
c. Merayakan Perayaan Ekaristi HMKI
a. Penerimaan Sakramen Tobat
b. Novena Kerahiman Ilahi + mendoakan Ujub Paus.
c. Merayakan Perayaan Ekaristi HMKI
Novena Kerahiman Ilahi:
1) Novena Kerahiman Ilahi I Jumat Agung 2017 jatuh pada tanggal 14 April 2017
2) Novena Kerahiman Ilahi II Sabtu Suci jatuh pada tanggal 15 April 2017
3) Novena Kerahiman Ilahi III Minggu Paskah jatuh pada tanggal 16 April 2017
4) Novena Kerahiman Ilahi IV Senin oktaf Paskah jatuh pada tanggal 17 April 2017
5) Novena Kerahiman Ilahi V Selasa oktaf Paskah jatuh pada tanggal 18 April 2017
6) Novena Kerahiman Ilahi VI Rabu oktaf Paskah jatuh pada tanggal 19 April 2017
7) Novena Kerahiman Ilahi VII Kamis oktaf Paskah jatuh pada tanggal 20 April 2017
8) Novena Kerahiman Ilahi VIII Jumat oktaf Paskah jatuh pada tanggal 21 April 2017
9) Novena Kerahiman Ilahi IX Sabtu oktaf Paskah jatuh pada tanggal 22 April 2017
1) Novena Kerahiman Ilahi I Jumat Agung 2017 jatuh pada tanggal 14 April 2017
2) Novena Kerahiman Ilahi II Sabtu Suci jatuh pada tanggal 15 April 2017
3) Novena Kerahiman Ilahi III Minggu Paskah jatuh pada tanggal 16 April 2017
4) Novena Kerahiman Ilahi IV Senin oktaf Paskah jatuh pada tanggal 17 April 2017
5) Novena Kerahiman Ilahi V Selasa oktaf Paskah jatuh pada tanggal 18 April 2017
6) Novena Kerahiman Ilahi VI Rabu oktaf Paskah jatuh pada tanggal 19 April 2017
7) Novena Kerahiman Ilahi VII Kamis oktaf Paskah jatuh pada tanggal 20 April 2017
8) Novena Kerahiman Ilahi VIII Jumat oktaf Paskah jatuh pada tanggal 21 April 2017
9) Novena Kerahiman Ilahi IX Sabtu oktaf Paskah jatuh pada tanggal 22 April 2017
B.
INDULGENSI KHUSUS PADA MINGGU KERAHIMAN ILAHI
Tuhan berjanji untuk menganugerahkan pengampunan penuh atas dosa dan penghukuman pada Pesta Kerahiman Ilahi, seperti dicatat sebanyak tiga kali dalam Buku Catatan Harian St Faustina; setiap kali dengan cara yang sedikit berbeda:
INDULGENSI KHUSUS PADA MINGGU KERAHIMAN ILAHI
Tuhan berjanji untuk menganugerahkan pengampunan penuh atas dosa dan penghukuman pada Pesta Kerahiman Ilahi, seperti dicatat sebanyak tiga kali dalam Buku Catatan Harian St Faustina; setiap kali dengan cara yang sedikit berbeda:
“Aku akan menganugerahkan pengampunan penuh kepada jiwa-jiwa yang menerima Sakramen Tobat dan menyambut Komuni Kudus pada Pesta Kerahiman Ilahi (1109).”
“Jiwa yang menghampiri Sumber Hidup pada hari ini akan dianugerahi pengampunan penuh atas dosa dan penghukuman (300).”
“Jiwa yang menerima Sakramen Tobat dan menyambut Komuni Kudus akan mendapatkan pengampunan penuh atas dosa dan penghukuman (699).”
“Jiwa yang menghampiri Sumber Hidup pada hari ini akan dianugerahi pengampunan penuh atas dosa dan penghukuman (300).”
“Jiwa yang menerima Sakramen Tobat dan menyambut Komuni Kudus akan mendapatkan pengampunan penuh atas dosa dan penghukuman (699).”
Sebagai kelanjutan dari dimaklumkannya hari Minggu pertama sesudah Paskah sebagai Minggu Kerahiman Ilahi, Imam Agung di Roma, terdorong semangat yang berkobar untuk menggairahkan semaksimal mungkin praktek Devosi Kerahiman Ilahi dalam diri umat Kristiani dengan harapan mendatangkan buah-buah rohani yang berguna bagi kaum beriman, maka pada tanggal 13 Juni 2002 beliau memaklumkan bahwa Gereja memberikan indulgensi, baik indulgensi penuh maupun sebagian, kepada mereka yang mempraktekkan Devosi Kerahiman Ilahi dengan syarat-syarat seperti yang ditetapkan Gereja.
RAHMAT-RAHMAT LUAR BIASA
Satu hal tampak jelas: melalui janji di atas, Tuhan kita menekankan nilai tak terhingga Sakramen Tobat dan Komuni Kudus sebagai mukjizat-mukjizat belas kasih-Nya. Tuhan ingin kita menyadari bahwa karena Ekaristi adalah Tubuh, Darah, Jiwa dan Ke-Allah-an-Nya Sendiri, maka Ekaristi adalah “Sumber Hidup” (300). Ekaristi adalah Yesus, Ia Sendiri, Allah yang Hidup, yang rindu mencurahkan DiriNya sebagai Belas kasih ke dalam hati kita.
Dalam penampakan-penampakan-Nya kepada St Faustina, Tuhan kita menunjukkan dengan jelas apa yang Ia tawarkan kepada kita dalam Komuni Kudus dan betapa amat melukai hati-Nya apabila kita acuh tak acuh terhadap kehadiran-Nya:
Satu hal tampak jelas: melalui janji di atas, Tuhan kita menekankan nilai tak terhingga Sakramen Tobat dan Komuni Kudus sebagai mukjizat-mukjizat belas kasih-Nya. Tuhan ingin kita menyadari bahwa karena Ekaristi adalah Tubuh, Darah, Jiwa dan Ke-Allah-an-Nya Sendiri, maka Ekaristi adalah “Sumber Hidup” (300). Ekaristi adalah Yesus, Ia Sendiri, Allah yang Hidup, yang rindu mencurahkan DiriNya sebagai Belas kasih ke dalam hati kita.
Dalam penampakan-penampakan-Nya kepada St Faustina, Tuhan kita menunjukkan dengan jelas apa yang Ia tawarkan kepada kita dalam Komuni Kudus dan betapa amat melukai hati-Nya apabila kita acuh tak acuh terhadap kehadiran-Nya:
“Sukacita-Ku yang besar adalah mempersatukan DiriKu dengan jiwa-jiwa. Apabila Aku datang ke dalam hati manusia dalam Komuni Kudus, tangan-tangan-Ku penuh dengan segala macam rahmat yang ingin Aku limpahkan atas jiwa. Namun, jiwa-jiwa bahkan tak mengindahkan Aku; mereka mengacuhkan DiriKu dan menyibukkan diri dengan hal-hal lain. Oh, betapa sedih Aku sebab jiwa-jiwa tak mengenali Kasih! Mereka memperlakukan-Ku bagaikan suatu benda mati (1385)….”
“Sungguh amat menyakitkan hati-Ku apabila jiwa-jiwa religius menerima Sakramen Cinta Kasih hanya karena kebiasaan belaka, seolah mereka tak mengenali santapan ini. Aku tak mendapati baik iman maupun kasih dalam hati mereka. Aku datang ke dalam jiwa-jiwa demikian dengan keengganan besar. Akan lebih baik seandainya mereka tak menerima Aku (1258)….”
“Sungguh amat menyakitkan hati-Ku apabila jiwa-jiwa religius menerima Sakramen Cinta Kasih hanya karena kebiasaan belaka, seolah mereka tak mengenali santapan ini. Aku tak mendapati baik iman maupun kasih dalam hati mereka. Aku datang ke dalam jiwa-jiwa demikian dengan keengganan besar. Akan lebih baik seandainya mereka tak menerima Aku (1258)….”
“Betapa menyakitkan Aku bahwa jiwa-jiwa begitu jarang mempersatukan dirinya dengan-Ku dalam Komuni Kudus. Aku menanti jiwa-jiwa, dan mereka acuh tak acuh terhadap-Ku. Aku ingin mencurahkan rahmat-rahmat-Ku atas mereka, tetapi mereka tak hendak menerimanya. Mereka memperlakukan-Ku bagaikan suatu benda mati, padahal Hati-Ku penuh cinta dan belas kasih. Agar engkau dapat memahami setidak-tidaknya sedikit rasa sakit-Ku, bayangkanlah seorang ibu yang paling lembut hati, yang amat mengasihi anak-anaknya, namun anak-anaknya itu menolak kasihnya. Bayangkan betapa pilu hatinya. Tak seorang pun akan mampu menghibur hatinya. Begitulah, gambaran akan kasih-Ku (1447).”
Jadi, janji Tuhan kita akan pengampunan penuh merupakan suatu peringatan sekaligus panggilan. Suatu peringatan bahwa Ia nyata hadir dan nyata hidup dalam Ekaristi, berlimpah kasih bagi kita, menanti kita datang kepada-Nya dengan penuh kepercayaan. Suatu panggilan bagi kita semua untuk dibasuh bersih dalam Kasih-Nya melalui Sakramen Tobat dan Komuni Kudus - tak peduli betapa berat dosa-dosa kita - dan kita memulai hidup baru kembali. Yesus menawarkan kepada kita suatu permulaan yang baru, suatu lembaran yang bersih.
Agar dapat sungguh memahami janji ini, kita perlu melihatnya dalam konteks janji-janji lain yang Tuhan Yesus tawarkan kepada kita dalam Pesta Kerahiman. Ia tidak hanya menawarkan satu rahmat saja, melainkan rahmat-rahmat yang tak terhingga:
“Pada hari itu, lubuk belas kasih-Ku yang paling lemah-lembut akan terbuka. Aku akan mencurahkan suatu samudera rahmat atas jiwa-jiwa yang menghampiri sumber kerahiman-Ku. Jiwa yang menerima Sakramen Tobat dan menyambut Komuni Kudus akan mendapatkan pengampunan penuh atas dosa dan penghukuman. Pada hari itu seluruh pintu-pintu rahmat Ilahi dari mana rahmat-rahmat mengalir akan dibuka (699).”
“Pada hari itu, lubuk belas kasih-Ku yang paling lemah-lembut akan terbuka. Aku akan mencurahkan suatu samudera rahmat atas jiwa-jiwa yang menghampiri sumber kerahiman-Ku. Jiwa yang menerima Sakramen Tobat dan menyambut Komuni Kudus akan mendapatkan pengampunan penuh atas dosa dan penghukuman. Pada hari itu seluruh pintu-pintu rahmat Ilahi dari mana rahmat-rahmat mengalir akan dibuka (699).”
C.
BAGAIMANA MEMPERSIAPKAN DIRI DENGAN PANTAS?
BAGAIMANA MEMPERSIAPKAN DIRI DENGAN PANTAS?
Salah satu cara yang terpenting, tentu saja, dengan menyambut Komuni Kudus pada hari Minggu Kerahiman Ilahi dan menerima Sakramen Tobat yang bahkan dapat dilakukan sebelum Pekan Suci; sepanjang Masa Prapaskah merupakan persiapan untuk menyambut Minggu Kerahiman Ilahi!
Tetapi, kita tidak hanya sekedar dipanggil untuk mohon belas kasih Tuhan dengan penuh kepercayaan, melainkan kita juga dipanggil untuk berbelas kasih kepada sesama. Perkataan Tuhan kita kepada St Faustina mengenai tuntutan untuk berbelas kasih kepada sesama sangat tegas dan jelas:
“Ya, hari Minggu pertama sesudah Paskah adalah Pesta Kerahiman Ilahi, namun demikian haruslah ada perbuatan-perbuatan belas kasih…. Aku menuntut dari kalian perbuatan-perbuatan belas kasih yang timbul karena kasih kepada-Ku. Hendaklah kalian menunjukkan belas kasih kepada sesama di setiap waktu dan di setiap tempat. Janganlah kalian berkecil hati atau berusaha mencari-cari alasan untuk tidak melakukannya” (742).
==================
==================
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar