Ads 468x60px

HARI PENDIDIKAN NASIONAL, 2 MEI



HIK : HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI
HARAPAN IMAN KASIH.
2 MAY
HARI PENDIDIKAN NASIONAL
"Non scholae sed vitae discimus - Kita belajar bukan hanya utk sekolah tapi untuk kehidupan.
Kita duduk di bangku sekolah tidak hanya demi mengejar nilai tapi supaya bisa berarti bagi kehidupan, punya mesin iman "3 tak", otak watak dan akhlak."
Disinilah saya terkenang istilah lama yang sudah banyak dilupakan: "Ing ngarso sung tulada." "Ing madyo mangun karsa". "Tut wuri handayani."
Inilah trilogi semangat pedagogis seorang pemerhati dan tokoh pendidikan Indonesia yang kita kenangkan pada Hardiknas hari ini.
Dalam salah satu catatan kecilnya, KH Dewantara juga pernah mengatakan:
"I am just a regular guy who works for the Indonesian people by way of Indonesia ... I never corrupt the country's wealth. Thank God that I have saved every step of the struggle."
"Aku hanya orang biasa yang bekerja untuk bangsa Indonesia dengan cara Indonesia... Aku tidak pernah mengkorup kekayaan negara. Aku bersyukur kepada Tuhan yang telah menyelamatkan setiap langkah perjuanganku."
Bagaimana dengan kita sendiri?
Bangunlah jiwanya.
Bangunlah raganya!!!!
Selamat Hardiknas, Hari Pendidikan Nasional. Ayo "SEKOLAH",
SEtia dan KOkoh ikut ALLAH."
'guru iku muride pribadhi,
murid iku gurune pribadhi,
piwulange kasangsaraning sesami,
pikolehe hayu lan aruming sesami'
guru itu sang murid
murid itu sang guru
pelajarannya keprihatinan masyarakat
hasilnya keselamatan dan keluhuran martabat sesama
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)

===============

"Hardiknas: Harapan dan Ingatan."
"Non scholae sed vitae discimus - Kita belajar bukan cuma u/gelar sekolahan tp u/kehidupan"
Nah, bersama peringatan Hardiknas kemarin, baiklah kita jg mengingat pd bulan Mei 2017 ini adalah persis 154 tahun Rm Van Lith yang berkarya di "Betlehem van Java" dg adanya pendidikan karakter lewat "SEKOLAH" Moentilan (oleh para imam Jesuit) dan Mendoet (oleh para suster OSF).
Sekolah sendiri bisa berarti "SEtia+KOkoh ikut alLAH", krn disadari inilah tempat "kader" katolik ditempa tengah dunia yg "keder" krn suka berkonflik. Berangkat dari kesadaran iman bhw sekolah bukan hanya membentuk "otak" tapi juga "watak+akhlak", bukan hanya membentuk "head" tapi juga "hand dan heart", maka adapun jurus "3C" yg baik diingat hari ini sbg org Katolik Indonesia yg cerdik "CERdas+terdiDIK" serta tulus "TUtur katanya haLUS", al:
1. "Conscience-Kesadaran diri":
Sadarkah kt sbg org Katolik yg apostolik di tgh carut marut dunia yg penuh intrik+taktik?
2. "Competence-Kecakapan budi":
Benar2 mendalamkah pengetahuan iman+"sensus catholicus", kualitas iman kt yg asli dan bukan skedar basa basi?
3. "Compassion-Kerahiman hati":
Bukankah "sekolah" mempertajam pikiran-memperhalus perasaan+memperdalam keberimanan? Dkl: Dg pendidikan, kt diajak mjd "kalos kagatos", org yg utuh+penuh, dlm bhs Dick Hartoko: "yg memerdekakan manusia merdeka". Dlm bhs Rm Mangun, "yg ber-hati nurani".
Yg pasti, Di negara bernama Indonesia ini, jelaslah kita memang bukan bagian yg paling besar (pars maior) tp kita hrs berjuang jd bagian yg paling baik (pars sanior").
"Bangunlah jiwanya. Bangunlah raganya!"
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar