Ads 468x60px

Pastor Bonus - Gembala Baik.


HIK: HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI
HARAPAN IMAN KASIH
Count your age by friends, not years. Count your life by smiles, not tears.
Hitung umurmu berdasar jumlah teman, bukan tahun. Hitunglah hidupmu dengan senyuman, bukan air mata...
to dream more
to learn more
to do more
to become more
Bersikap baiklah pada semua orang
Memberkati dan jangan menyakiti
Memahami dan jangan menghakimi
Mengasihi dan jangan melukai
Tetaplah berbuat baik
meski menerima hal yg tidak baik
Tetaplah sejuk
meski di tempat yg panas
Tetaplah manis
meski di tempat yg pahit
Tetaplah tenang
meski di tengah badai
Tetaplah penuh syukur akur & tafakur
meski hidup sedang (di) tersungkur (kan)
Pastinya:
Janganlah jemu jemu berbuat baik!
Ketika menanam padi, rumput ikut tumbuh tapi nenanam rumput tak pernah tumbuh padi bukan? Dalam kebaikan yang kita kerjakan, kadang hal hal buruk dan hal yg tak kita inginkan turut menyertai. Namun saat melakukan keburukan, tak ada kebaikan bersamanya bukan?
Hidupilah cinta dan cintailah hidup karena hidup adalah sebuah pilihan. Bukankah diantara "B" (Birth) dan "D" (Death), ada "C" (Choice)?
PILIHLAH CINTAMU
CINTAILAH PILIHANMU
PI kirkan tujuan
LI batkan iman
HAN dalkan Tuhan
Cari sikat di Kalisari - Jadilah berkat setiap hari !
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)

NB:
A.
"Pastor Bonus - Gembala Baik."
Pernyataan+bahasa Yesus mengajak kt juga u/sll blajar mjd gembala baik+"berbahasa gembala" lwt "KUD", karya-ucapan+doa yg penuh belaskasih.
Adapun tiga "bahasa gembala" yg diwartakanNya scr real+aktual, al:
1."Blusukan":
Yesus berkeliling ke semua kota+desa; Ia mengajar dlm rumah-rumah ibadat+mewartakan Injil Kerajaan Surga serta melenyapkan segala penyakit+kelemahan" (Mat 9:35).
Ia mjd Tuhan yg "prodia", "PROaktif-DInamis+Aktif". Ia adl figur gembala yg merakyat, "down to earth", mau pergi keluar, mengunjungi dan sll mengilhami. Sudahkah kita jg terbuka, mengunjungi yg lain, trlebih yg tua+sakit, yg kecil+tersingkir?
2."Berbelaskasihan":
Ktika Yesus melihat yg bisu, ia menyembuhkannya dan ktika melihat org banyak yg seakan terlantar, tergeraklah hatiNya oleh belas kasihan.
Ya, Ia adl Tuhan yg kaya akan belaskasihan-"dives in misericordia", krn sbnrnya belas kasih adl dasar dari seluruh "bhs gembala", yg tdk klise+basa basi.
Belaskasihannya adl nyata+penuh cinta: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia tlh mengaruniakan AnakNya yg tunggal, supaya setiap orang yg percaya kepadaNya tdk binasa, melainkan beroleh hidup kekal."(Yoh 3:16). Sudahkah kt juga murah hati+berbelaskasihan kpd sesama?
3."Berkesadaran":
Ia hadir sbg Gembala Baik, yg bukan hanya punya "compassion/kerahiman" dan "competence/kecakapan", tp juga Tuhan yg punya "conscience/kesadaran".
Dg modal "S3" tadilah, Ia mjd Gembala Baik yg "tanggap zaman" krn sadar akan dunia skitarnya+aneka tantangan global yg menyertainya: "Tuaian memang byk tp pekerjanya sdikit." Ia jg ajak kt ikut berpartisipasi dlm menyebarkan kerajaan. Sudahkah kt spenuhnya sadar akan tgs perutusan yg diberikanNya lwt ruwet renteng hdp harian kt?
B.
“Gaudere cum gaudentibus et fiere cum fientibus - Bersukacitalah dengan yang bersukacita, dan menangislah dengan yang menangis”.
Inilah kalimat pembuka dalam Konstutusi “Gaudium et Spes” Konsili Vatikan II.
Jelasnya, Tuhan sendiri senantiasa datang dalam setiap hidup kita, baik suka maupun terlebih dalam duka asalkan saja kita memiliki iman yang josss dan kokoh.
Beberapa waktu lalu, saya mempersembahkan misa arwah untuk seorang ibu tua dari Madura yang bernama Maria Suwarni. Suwarni bisa berarti “SUkacita WARtakan yang diimani”.
Kitapun diajak untuk senantiasa memiliki “SUkacita WARtakan yang diimani” karena Tuhan yang kita imani adalah Tuhan yang hadir dan terlibat di tengah hiruk pikuk dan ruwet renteng hidup harian kita.
Sebenarnya, apa itu iman?
Iman (bahasa Yunani: πίστιν– pisti) adalah rasa percaya kepada Tuhan. Iman sering dimaknai "percaya" (kata sifat) dan tidak jarang juga diartikan sebagai kepercayaan (kata benda). Alkitab Terjemahan Baru (TB) mencatat kata "iman" sebanyak 155 kali (Yun: "πίστις", "pistis", Lat: fides).
Secara sederhana, mengacu pada Surat kepada orang Ibrani 11:1, iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”
Hal ini didasari keyakinan bahwa hanya Tuhan yang memahami teka-teki dunia. Dialah yang mempertautkan jalan-jalan yang tadinya terpisah jauh untuk membentuk arah-arah yang baru: “Quien a Dios tiene, nada le falta, Barangsiapa memiliki Allah, ia tidak kekurangan sesuatupun
Mengacu pada bacaan injili, iman sendiri mempunyai tiga tabiat seperti yang saya tulis dalam buku “3Bulan 5 Bintang 7Matahari” (RJK. Kanisius), antara lain:
1.Menguatkan:
“Sesungguhnya Tuhan ada di tempat ini.” Inilah kata-kata yang keluar dari mulut Yakub yang “Yakin Akan Kuasa Umat Beriman.”
Setelah itu, ia juga mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikannya menjadi tugu dan menuangkan minyak di atasnya. Ia menamai tempat itu Betel. Yakub merasa dikuatkan oleh Tuhan yang senantiasa hadir di dekatnya. Imannya ditunjukkan dengan tindakannya yang meyakini bahwa Allah hadir di dalam hidupnya.
Bukankah tepat kalau ada yang berkata: ”Saya mendengar dan saya lupa. Saya melihat dan saya ingat. Saya lakukan dan saya paham.” Inilah yang dibuatnya, bukan? Yakub mengejawantahakan imannya dan ia paham bahwa hidupnya dikuatkan olehNya: Audauge nobis fidem - Tambahkanlah iman kami!
2.Menghidupkan
"Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tanganMu atasnya, maka ia akan hidup" (Mat 9:18).
Inilah kata-kata yang keluar dari mulut seorang kepala rumah ibadat. Ia beriman dengan mulutnya. Banyak orang takut mengatakan apa yang mereka inginkan. Itulah mengapa mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan, bukan? Karena mulutnya yang penuh kepercayaan dan iman kepada Tuhan, maka anaknya yang matipun kembali dihidupkan oleh Tuhan: "Nil sine numini" - Tak ada yang dapat terjadi tanpa kehendak Ilahi, bukan?
Bukankah keberimanan itu sama seperti sifat air dalam tanah: Apabila kita cukup menggali, yang kita peroleh adalah air yang bersih dan jernih? Dan, kepala rumah ibadat ini telah menunjukkan jalannya, bukan?
3.Menyembuhkan:
Asal kujamah saja jumbai jubahNya, aku akan sembuh.” Itulah kata-kata penuh iman yang diucapkan dalam hati seorang perempuan yang sudah sakit pendarahan belasan tahun lamanya.
Ia menaruh harapannya pada Tuhan: “In te, Domine speravi - PadaMu ya Tuhan, aku menaruh harapan”. Ia tetap mempunyai semangat dan terus berharap.
Bisa jadi, ia meyakini pepatah orang Latin” “Aegroto dum anima est, spes est - selama seseorang yang sakit masih memiliki semangat, maka masih ada harapan.” Ia jelas mengkomunikasikan imannya kepada Tuhan secara afektif.
Hatinya penuh mengimani bahwa Tuhan bukan hanya “teacher” dan “leader” tapi juga “healer”. Hatinya yang penuh iman dan dahaga untuk menjumpai Tuhan membuat dia menjadi dibebaskan dan disembuhkan: “No liberation without communication, but also no communication without liberation.”
“Cari bahan di Payakumbuh –Bersama Tuhan kita pasti sembuh.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar