Ads 468x60px

PSB - PERATURAN SANTO BENEDIKTUS 2


PSB - PERATURAN SANTO BENEDIKTUS
Peraturan Santo Benediktus atau Regula Benedicti dalam Bahasa Latin, adalah sebuah kitab dari abad ke-6 yang berisi peraturan-peraturan tertulis bagi para rahib yang hidup bersama dalam suatu komunitas di bawah otoritas seorang abbas.
Sejak sekitar abad ke-7 kitab ini diadopsi oleh komunitas-komunitas biarawati. Selama 1500 tahun eksistensinya, kitab ini menjadi sumber petunjuk utama dalam Kekristenan Barat bagi kaum monastik yang hidup bersama dalam satu komunitas, dalam Ortodoksi, Katolisisme, serta (sejak masa Reformasi) dalam tradisi Anglikan dan Protestan.
Semangat Peraturan Santo Benediktus tersimpul dalam moto Konfederasi Benediktin: pax ("perdamaian"), dan ora et labora ("berdoa dan berkarya").
Dibandingkan dengan peraturan-peraturan lainnya, Regula Benedicti menawarkan jalan tengah antara semangat individu dan tatanan kelembagaan; karena alasan inilah maka kitab tersebut menjadi sangat populer.
Pokok perhatian Benediktus adalah kebutuhan-kebutuhan para rahib dalam lingkungan komunitas: seperti, penegakan ketertiban, pemupukan unsur saling-memahami dari sifat relasional manusia, serta ketersediaan seorang Bapa rohani guna memberi dukungan dan memperteguh upaya matiraga induvidual dan pertumbuhan rohaniah yang dibutuhkan untuk menggenapi panggilan umat manusia, yakni theosis.
Regula Benedicti telah diterapkan oleh ordo Benediktin selama 15 abad, dan oleh karena itu St. Benediktus kerap disanjung sebagai pendiri monastisisme Barat.
Sekalipun demikian, tidak ada bukti yang mendukung anggapan bahwa Benediktus bermaksud mendirikan suatu ordo.
Pada akhir abad pertengahan barulah muncul sebutan "Ordo St. Benediktus". Kitab peraturannya ditulis sebagai suatu tuntunan bagi komunitas-komunitas yang otonom dan individual; dan sampai sekarang semua rumah biara Benediktin (dan kongregasi-kongregasi terkait) masih bersifat swapraja.
"Keuntungan-keuntungan" dari dipertahankannya penekanan unik Benediktin pada otonomi ini meliputi terbudidayakannya model-model komunitas-komunitas yang saling berkaitan erat, dan gaya-gaya hidup kontemplatif.
"Kerugian-kerugiannya" mencakup keterisolasian geografis dari proyek-proyek penting dalam komunitas-komunitas di sekelilingnya atas nama penafsiran harafiah akan otonomi
PSB
(Permulaan Prakata)
1Dengarkanlah, hai puteraku, perintah gurumu dan condongkanlah telinga hatimu. Terimalah dengan ikhlas dan penuhilah dengan nyata petunjuk bapak yang mencintai engkau, 2supaya melalui jerih payah ketaatan engkau kembali kepada Allah yang telah kautinggalkan melalui ketidaktaatan yang malas. 3Jadi, kataku ini sekarang kutujukan kepada siapa pun di antara kamu yang melepaskan kehendak sendiri untuk berjuang bagi Tuhan Kristus, raja sejati, dengan mengangkat senjata yang paling kuat dan paling hebat, yaitu ketaatan. 4Pertama-tama, bila engkau memulai melakukan sesuatu yang baik, mohonlah dengan sangat kepada Allah dalam doa, supaya Ia sudi menyelesaikannya.
================
5Ia yang sudah berkenan menghitung kita sebagai putera-Nya, jangan sampai menjadi susah karena perbuatan kita yang buruk. 6Kita memang harus selalu taat kepada-Nya sehubungan dengan kebaikan-kebaikan yang diberikan-Nya pada diri kita. Jangan sampai terjadi bahwa pada suatu ketika Ia sebagai bapak menjadi marah dan mencabut warisan putera-putera-Nya. 7Tetapi jangan juga sampai terjadi bahwa Ia sebagai Tuhan yang menakutkan menjadi marah karena kejahatan-kejahatan kita dan menyerahkan kita kepada hukuman kekal, karena kita sebagai abdi yang jahat sekali tidak mau mengikuti-Nya sampai pada kemuliaan.
8Oleh sebab itu, marilah kita sekarang bangun, sebab Alkitab membangunkan kita dengan berkata: Saatnya telah tiba bagi kita untuk bangun dari tidur. 9Dengan mata terbuka kepada cahaya ilahi dan dengan telinga penuh perhatian, marilah kita mendengarkan suara ilahi yang tiap hari berseru dan menasihati kita: 10Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu. 11Dan lagi: Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada gereja-gereja. 12Dan apa yang dikatakan-Nya? Marilah anak-anak-Ku, dengarkanlah Aku, takut akan Allah akan Kuajarkan kepadamu. 13Berlarilah selama cahaya kehidupan ada padamu, jangan sampai kegelapan kematian menyergap kamu.
================
14Karena mau mencari bagi diriNya sendiri seorang karyawan di antara orang banyak yang menerima seruan tadi, Tuhan bersabda lagi: 15Siapakah orang yang menyukai hidup dan menginginkan umur panjang untuk menikmati yang baik? 16Kalau mendengar itu engkau menjawab, Saya, Allah bersabda kepadamu, 17Jika engkau mau memperoleh kehidupan sejati yang kekal, jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu, jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya. 18Dan apabila kamu melakukan itu, mata-Ku tertuju kepadamu dan telinga-Ku kepada doamu, dan sebelum kamu memanggil Aku, Aku akan berkata kepadamu: Ini Aku! 19Saudara-saudara terkasih, manakah yang lebih manis dari pada suara Tuhan yang mengundang kita demikian? 20Lihatlah, betapa baiknya Tuhan, sebab Ia menunjukkan jalan kehidupan kepada kita.
================
21Oleh sebab itu, marilah kita mengikat pinggang kita dengan iman dan dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik, marilah kita maju dalam perjalanan Tuhan di bawah bimbingan Injil, supaya kita pantas melihat Tuhan yang telah memang-gil kita ke dalam kerajaan-Nya.
22Bila kita ingin berdiam di kemah kerajaan-Nya, dan kita tidak berlari ke situ dengan mengerjakan perbuatan-perbuatan baik, kita sama sekali tidak akan sampai. 23Tetapi baiklah kita bertanya kepada Tuhan bersama Nabi sambil berkata kepada-Nya: Tuhan, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? 24Setelah mengajukan pertanyaan itu, saudara-saudara, marilah kita mendengarkan Tuhan yang menjawab kita dan menunjukkan jalan ke kemah-Nya, 25sabda-Nya: Yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil, 26dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya; 27yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kapada tetangganya; 28yang memandang hina setan jahat yang sedang menyarankan sesuatu kepadanya, dengan meludahkan sarannya itu dari pandangan hatinya, serta menangkap anak-anaknya - yaitu pikiran-pikiran yang disaran-kannya - dan memecahkannya pada Kristus. 29Mereka itulah yang takut akan Allah dan tidak menyombongkan diri atas perbuatan baik yang dilakukannya melainkan beranggapan, bahwa sesuatu yang baik dalam diri mereka tidak dapat terjadi oleh diri mereka sendiri melainkan oleh Tuhan. 30Maka mereka memuliakan Tuhan yang berkarya dalam diri mereka sambil berkata bersama Nabi: Bukan kepada kami, ya Tuhan, bukan kepada kami, melainkan kepada nama-Mulah berilah kemuliaan. 31Demikian juga Rasul Paulus tidak menganggap pewartaannya sebagai hasil kemam-puannya sendiri, katanya: Karena hasil karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, 32Dan ia masih berkata lagi: Barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan. 33Maka Tuhan pun bersabda dalam Injil, Orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. 34Kemudian datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
================
35Setelah mengakhiri perkataan itu, Tuhan mengharapkan bahwa kita tiap hari menanggapi petunjuk-petunjuk-Nya yang suci itu dengan perbu-atan-perbuatan. 36Oleh sebab itu hari-hari hidup kita ini diperpanjang supaya kita dapat memperbaiki kelakuan kita yang buruk, 37sesuai dengan kata-kata Rasul, Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kesa-baran Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan? 38Sebab karena kebaikan-Nya Tuhan bersabda Aku tidak menghendaki kematian orang berdosa, melainkan menghendaki pertobatannya supaya ia hidup.
39Jadi, saudara-saudara, kita sudah mena-nyakan tentang penghuni kemah-Nya. Kita sudah mendengar perintah untuk menumpang di situ, tentu saja dengan syarat bahwa kita memenuhi kewajiban-kewajiban penghuni. 40Oleh sebab itu hati dan badan kita harus dipersiapkan untuk berjuang di bawah ketaatan suci kepada perintah-perintah itu. 41Mengingat adanya hal yang berada di luar kemam-puan kodrat kita, marilah kita mohon kepada Tuhan supaya Ia memberi bantuan kepada kita. 42Jika kita mau menjauhkan diri dari hukuman neraka dan mau sampai pada kehidupan kekal, 43selama masih ada waktu, selama kita masih berada dalam badan ini dan selama masih ada waktu untuk memenuhi semuanya itu dalam hidup yang terang ini, 44sekarang ini kita harus berlari dan melakukan yang berguna bagi kita untuk selamanya.
45Oleh sebab itu kita harus mendirikan sekolah pengabdian Tuhan.
================
46Dalam mengatur sekolah itu kami berharap tidak akan menentukan sesuatu pun yang keras atau pun berat. 47Meskipun begitu bila pertimbangan keseimbangan menuntut bahwa kami memasukkan sesuatu yang lebih ketat untuk memperbaiki cacat-cacat dan untuk mempertahankan cintakasih, 48engkau tidak boleh langsung terkejut ketakutan dan melarikan diri dari jalan keselamatan yang memang harus sempit pada permulaannya. 49Tetapi dengan maju dalam hidup membiara dan dalam iman, hati menjadi lapang dan orang berlari pada jalan perintah Allah dengan kemanisan kasih yang tak terungkapkan. 50Dengan demikian, jika kita tidak pernah menyimpang dari bimbingan guru itu dan bertekun dalam pengajarannya di biara sampai mati, kita akan mengambil bagian dalam penderitaan Kristus oleh kesabaran, supaya kita pantas turut mengambil tempat dalam kerajaan-Nya. Amin.
(Penutupan Prakata)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar