Ads 468x60px

Rabu, 12 Juli 2017


HIK: HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI
HARAPAN IMAN KASIH
Rabu, 12 Juli 2017
Hari Biasa Pekan XIV
Kejadian (41:55-57; 42:5-7a.17-24a)
(Mzm 33:2-3.10-11.18-19)
Matius (10:1-7)
"Homo studentes - Manusia pembelajar."
Yesus memanggil dan memilih ke-12 muridNya u/mjd "mns pembelajar" yang handal dan berkarya bersamaNya.
Mrk yg nantinya disebut “para rasul” ini kbanyakan adl org2 orang dari Galilea dan diberikan kuasa oleh Yesus u/mengusir roh jahat dan melenyapkan segala penyakit serta kelemahan.
Para Rasul sendiri adalah orang-orang yang dipilih, diajarkan dan ditugaskan oleh Yesus Kristus untuk mewartakan Kabar Gembira (Injil) untuk selanjutnya juga membaptis, mendirikan, mengarahkan, dan memelihara Gereja-Nya sebagai pelayan-pelayan Allah dan penjaga misteri-misteri-Nya.
Injil Santo Matius (Matius 10:1-4) menunjukkan daftar para Rasul dalam urut-urutan seperti ini: Simon Petrus, Andreas, Yakobus, Yohanes, Filipus, Bartolomeus, Thomas, Matius, Yakobus, Yudas Thadeus, Simon dan Yudas Iskariot.
Adapun tiga smangat dasar yg bisa kita timba dari para rasul sbg "mns pembelajar" ini, al:
1. For God:
"Utk Tuhan" kita diajak mau u/sll mewartakan kasihNya seperti Simon Petrus dkk trlebih krn smua yg kita dapatkan semata-mata adl rahmatNya (Lat: gratia, Ing: grace, Ind: gratis).
2. For Get:
"Utk bisa mendapatkan", kita diajak "melupakan" diri+kehendak sndiri, melupakan nostalgi masa lalu utk bs lahir baru sbg muridNya yg siap diutus mjd berkat bg byk org.
3. For Give:
"Utk bisa memberi", kt diajak u/bs "mengampuni". Hal ini ditampakkan pd bac 1 ketika Yusuf "dilumat": dibuang+disingkirkan dg intrik/taktik jahat o/saudara2nya krn mrk cemburu+iri hati. Tp, akhirnya Yusuf justru mjd "penyelamat" bagi saudara2nya ktika mrk trkna bencana klaparan. Yusuf menerima mrk dg pnh belas kasih. Ia tdk sakit hati/dendam/marah tp malahan bersyukur krn bisa berjumpa dg saudara2nya.
Kita mungkin jg pernah diperlakukan buruk seperti Yusup, entah o/rekan kerja, sesama umat/pastor atau bahkan sahabat kita sendiri. Apkah kita jg bisa mengampuni seperti Yusuf? Bukankah dengan berani mengampuni, kita semakin siap u/mengusir roh jahat+menyembuhkan penyakit dan pelbagai kelemahan orang lain?
Smg dgn "3 For G" ini, kita tidak malahan menjadi "roh jahat" dan "penyakit" bagi sesama, tapi benar benar menjadi murid dan rasulNya yang berkualitas. Dkl: Hdp menawarkan byk pilihan: mau bersyukur/berkeluh, mau ber-positif atau ber-negatif ria? Yg pasti: Bukankah sgala sesuatu+stiap org memiliki keindahannya msg2? Sayangnya, tdk semua org bisa melihatnya!
“Cari galah cari kaktus – Pergilah kamu semua diutus!”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
"Vox - Suara!"
Inilah yang marak - bergerak terjadi ketika sebagian besar rakyat NKRI memberikan suaranya dalam pemilihan presiden RI atau pejabat lainnya dalam acara pesta demokrasi yang bertujuan demi kesejahteraan bersama, "bonum commune".
Mengacu pada bacaan injil hari ini, Yesus juga memberikan "suara" dan memilih 12 rasul perdana untuk berjalan bersamaNya. Secara singkat, ada tetralogi sikap mendasar berpola “STMJ”, yang bisa kita ingat dan buat sebagai umat pilihan ("PIkirkan tujuan-LIbatkan iman-HANdalkan Tuhan"), antara lain:
1."Sederhana":
Ia memilih para muridNya dari orang-orang yang sederhana, yang datang dari Galilea yang juga sederhana karena Ia juga datang sebagai Tuhan yang sderhana, di tempat yg bnr2 sederhana.
Jelasnya, semangat hidup kesederhanaan adalah salah satu keutamaan yang diwartakanNya karena hal inilah yang membuat kita semakin mudah mengalami penyelenggaraan ilahi dan sekaligus semakin mudah dibentuk oleh Allah di tengah dunia yang sarat akan kemewahan dan glamorisme indrawi yang berlebihan.
2.”Total”:
Harapan iman dan kasih pelayanannya total. Ia tidak setengah hati tapi sepenuh hati. Jelasnya, Ia mengajak kita menjadi saksi perutusan, bukan hanya dengan kata kata tapi dengan tindakannyata, karena jelaslah era ini adalah era “kesaksian”, dimana orang lebih mudah percaya pada “mata” (pada apa yang mereka lihat) daripada pada “telinga” (pada apa yang mereka dengar).
Ya, iman kita kepadaNya itu mesti total, segenap hati (pusat rasa), segenap jiwa (pusat kehendak), segenap akal budi (pusat pemikiran) dan segenap kekuatan (pusat tindakan). Iman yang utuh menggumpal bukan yang abal-abal, yang tulus bukan yang penuh akal bulus, yang sepenuh hati bukan yang setengah hati, yang asli bukan yang basa-basi karena iman yang total itu pastinya berakar – bertumbuh dan berbuah. Dkl: Iman yang sungguh total itu juga mau mengikuti jalan imanNya bahwa tidak ada kebangkitan tanpa kematian dan tidak ada kemuliaan tanpa penyaliban. Dengan totalitas inilah, iman kita sungguh utuh penuh-menyeluruh dan tidak mudah luruh, sehingga bisa dirasakan hati - diresapkan jiwa - dipikirkan akal budi dan diwartakan dalam tindakan nyata lewat karya yang murah hati, ucapan yang memberkati dan doa yang semakin sepenuh hati.
3."Merakyat":
Ia hadir di tengah umat, tidak eksklusif tapi dekat dan hangat, terbuka pada suka duka umatnya. Ia benar-benar mengenal "bau dan aroma" dunia harian sesamanya. Ia bahkan juga mengajak pergi kepada "domba-domba yang hilang", yang tersingkirkan karena kemiskinan/kedosaan. Semangat kerakyatannya berciri universal, tidak terbatas sekat kelompok/golongan.
4."Jujur":
Ia menjadi orang yang tulus, tidak sekedar mengumbar janji tapi memberikan bukti. Ia tidak mempunyai hidden agenda atau semacam "udang di balik batu". Proyeknya jelas, semata-mata demi Kerajaan Allah, bukan semata kekuasaan/ketenaran diri.
”Ego Mitto Vos - Aku sekarang mengutus kamu.”
"Burung tekukur punyanya mas Johan - Kita bersyukur jadi umat pilihannya Tuhan."
B.
Kutipan Teks Misa:
Dalam dunia yang dilanda dengan individualisme seperti ini, adalah sangat mendasar untuk menemukan kembali pentingnya menegur secara persaudaraan, agar supaya kita, bersama-sama dapat menempuh jalan menuju ke kesucian. (Paus Benediktus XVI, Pesan Prapaskah 2012)
Antifon Pembuka (Mzm 33:18-19)
Pandangan Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut, dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
Doa Pembuka
Allah Bapa Raja Damai, semua yang haus akan keadilan dan kedamaian Kausinari cahaya pengharapan dalam diri Yesus Putra-Mu terkasih. Perkenankanlah pula kami menjadi saksi warta sukacita itu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (41:55-57; 42:5-7a.17-24a)
"Kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita."
Sekali peristiwa seluruh negeri Mesir menderita kelaparan, dan rakyat berteriak meminta roti kepada Firaun. Maka berkatalah Firaun kepada semua orang Mesir, “Pergilah kepada Yusuf, perbuatlah apa yang akan dikatakannya kepadamu.” Kelaparan itu melanda seluruh bumi. Maka Yusuf membuka semua lumbung dan menjual gandum kepada orang Mesir, sebab kelaparan itu makin hebat di tanah Mesir. Juga dari seluruh bumi datanglah orang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf, sebab kelaparan itu menghebat di seluruh bumi. Di antara orang yang datang membeli gandum itu terdapatlah pula anak-anak Israel, sebab tanah Kanaan pun ditimpa kelaparan. Sementara itu Yusuf telah menjadi mangkubumi di negeri itu; dialah yang menjual gandum kepada seluruh rakyat negeri itu. Maka ketika saudara-saudara Yusuf datang, kepadanyalah mereka menghadap, dan kepadanyalah mereka sujud dengan mukanya sampai ke tanah. Yusuf melihat saudara-saudaranya dan segera mengenal mereka. Tetapi ia berlaku seolah-olah ia seorang asing bagi mereka. Dan dimasukkannyalah mereka semua ke dalam tahanan tiga hari lamanya. Pada hari ketiga berkatalah Yusuf kepada mereka, “Buatlah begini, maka kalian akan tetap hidup, sebab aku takut akan Allah. Jika kalian orang jujur, biarkanlah seorang saudaramu tetap tinggal terkurung dalam rumah tahanan, tetapi kalian boleh pulang dengan membawa gandum untuk meredakan kelaparan seisi rumah. Tetapi saudaramu yang bungsu harus kalian bawa kepadaku sebagai tanda bukti bahwa perkataanmu benar. Kalau begitu kalian tidak akan mati.” Demikianlah diperbuat mereka. Mereka berkata seorang kepada yang lain, “Betul-betul kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita Yusuf! Bukankah kita melihat betapa besar kesesakan hatinya ketika ia memohon belas kasih kepada kita, tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya! Itulah sebabnya kesesakan ini menimpa diri kita.” Lalu Ruben menjawab mereka, “Bukankah dahulu kukatakan kepadamu, ‘Janganlah kamu berbuat dosa terhadap anak itu!’ Tetapi kamu tidak mendengarkan perkataanku. Sekarang darahnya dituntut dari pada kita.” Tetapi mereka tidak tahu, bahwa Yusuf mengerti perkataan mereka, sebab mereka memakai juru bicara. Maka Yusuf mengundurkan diri dari mereka, lalu menangis. Kemudian ia kembali kepada mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Semoga kasih setia-Mu menyertai kami, ya Tuhan, sebab kami berharap kepada-Mu.
Ayat. (Mzm 33:2-3.10-11.18-19)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak-sorai!
2. Tuhan menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa. Tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun temurun.
3. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Markus 1:15)
Kerajaan Allah sudah dekat; bertobatlah dan percayalah kepada Injil. Alleluya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:1-7)
"Pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel!"
Pada suatu hari Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi mereka kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan melenyapkan segala penyakit serta segala kelemahan. Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas, saudaranya; Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes, saudaranya; Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius, pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus. Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus, dan Ia berpesan kepada mereka, “Janganlah kalian menyimpang ke jalan bangsa lain, atau masuk ke dalam kota Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan wartakanlah, ‘Kerajaan Surga sudah dekat’.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Kalau imam menerimakan Sakramen Pengakuan, ia memberi pelayanan gembala yang baik, yang mencari domba yang hilang; pelayanan orang Samaria yang baik, yang membalut luka-luka; pelayanan sang bapa, yang menantikan anak yang hilang dan menerimanya dengan penuh kasih sayang setelah ia kembali; pelayanan hakim yang benar, yang tanpa memandang bulu menjatuhkan keputusan yang sekaligus henar dan rahim. Pendeknya, imam adalah tanda dan alat cinta Allah yang penuh belas kasihan kepada orang berdosa. (Katekismus Gereja Katolik, 1465)
Antifon Komuni (Mat 10:1)
Yesus memanggil keduabelas murid-Nya, dan memberi kuasa untuk mengusir roh-roh jahat, dan melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar