Ads 468x60px

St Bonaventura, Uskup dan Pujangga Gereja


HIK: HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI
HARAPAN IMAN KASIH
15 Juli.
St Bonaventura, Uskup dan Pujangga Gereja
"O buona ventura - O keberuntungan yang baik."
Inilah ucapan St Fransiskus Asisi kepada Bonaventura kecil yg terlahir dengan nama Giovanni di Fidanza pada tahun 1221 di kota Bargnoreggio, dekat Orvieto, Italia yang juga kita kenangkan pada 15 Juli.
Adapun Bonaventura yang dijuluki sebagai "pendiri kedua ordo fransiskan" adalah seorang pujangga gereja yang dikenal sebagai "doktor para malaikat" karena kesucian hidup dan kecakapan iman yang benar benar tampak dalam keseharian dan tulisan tulisan rohaninya.
Ya, pada tahun 1243, ia bergabung dengan Ordo Fransiskan (OFM= Ordo Saudara-saudara Dina) yang pada waktu itu masih baru, yang didirikan oleh Santo Fransiskus dari Assisi.
Pada usia 35 tahun, ia sudah dipilih sebagai pemimpin tertinggi Ordo Fransiskan dan menjabat tugas ini sebanyak 9 kali. Kemudian, pada usia 52 tahun Paus Gregorius X mengangkatnya sebagai Uskup dan Kardinal.
Dalam hidupnya, Santo Bonaventura telah menyumbangkan banyak pemikiran-pemikiran besar yang tertulis dalam berbagai buku hasil karyanya, seperti “Komentar di Empat Buku Kalimat Petrus Lombard” atau “Commentaries on the Four Books of Sentences of Peter Lombard”, “Itinerarium mentis in Deum”, “De reductione artium ad theologiam”, dan “Breviloquium”.
Di dalam “Breviloquium”, Bonaventura mengemukakan suatu teori mengenai 3 derajat pengetahuan, yaitu:
- Tingkat pertama adalah pengetahuan partikular, individual, dan diperlukan indera fisik untuk merasakan pengalaman tertentu dari pengetahuan ini.
- Tingkat kedua adalah pengetahuan yang universal, ide, dan semua yang diperoleh manusia dari refleksi dirinya sendiri. Pengetahuan ini tidak datang dari abstraksi seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles dan Aquinas, namun merupakan hasil iluminasi dari kerjasama langsung dengan Allah,
- Tingkat ketiga adalah pemahaman tentang hal superior yang terjadi pada diri manusia sendiri, yaitu Tuhan, dimana pemahaman tersebut hanya akan diperoleh melalui mata kontemplasi.
Dalam beberapa bidang, Bonaventura memiliki pemikiran yang berbeda dengan Aristoteles:
-Dalam bidang kosmologi, Bonaventura tidak menerima konsep Aristoteles akan kekekalan dunia dan materi yang disebutkan juga kekal bersama dengan Allah.
-Dalam bidang psikologi, Bonaventura juga bertentangan dengan Aristoteles yang hanya berpegang pada fakta pengetahuan, tetapi Bonaventura juga menilai hubungan antara jiwa dan tubuh serta jiwa dan fakultasnya.
Bonaventura mengemukakan adanya tiga nilai atau tahapan yang mengantar jiwa kepada Tuhan, yaitu:
- Nilai pertama disebut "vestigium" yang merupakan jejak Allah sendiri telah ditandai pada materi-materi di luar diri manusia.
- Nilai kedua disebut "imago," atau refleksi jiwa dengan sendirinya, di mana dapat dilihat tiga kali lipat fakultas jiwa - keinginan, intelek, dan memori - manusia melihat citra Allah.
- Nilai ketiga disebut "similitudo," atau pertimbangan dari Tuhan sendiri, dimana jiwa mencapai persatuan mistis yaitu tingkat tertinggi dari cinta antara makhluk dan Penciptanya. Dengan membanyangkan ide dari sesuatu yang paling sempurna, manusia dapat membayangkan kesatuan dengan Tuhan.
Bonaventura sendiri meninggal secara mendadak pada 15 Juli 1274, dalam perjalanannya untuk mengikuti Konsili Lyon. Ia dinyatakan sebagai orang kudus (santo) pada 14 April 1482 oleh Paus Sixtus IV. Pada 14 Maret 1587, Paus Sixtus V memberinya gelar Pujangga Gereja.
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
Doa St Bonaventura
(RJK, "TTM”-“Tribute To Mary”)
Ya Santa Perawan yang Berduka, persatukanlah aku setidak-tidaknya dengan penghinaan dan luka-luka Putramu, sehingga baik Dia maupun engkau mendapati penghiburan dengan memiliki seseorang yang berbagi penderitaan denganmu. Oh, alangkah bahagianya aku andai aku dapat melakukannya! Sebab, mungkinkah ada sesuatu yang lebih agung, lebih manis, ataupun lebih berguna bagi seorang daripada itu? Mengapakah engkau tak hendak meluluskan apa yang aku minta? Apabila aku menghina engkau, bersikaplah adil dan tembusilah hatiku. Apabila aku setia kepadamu, sudi janganlah tinggalkan aku tanpa ganjaran: berilah aku dukacitamu. Amin.
B.
Doa St Bonaventura
(RJK, "TTM”-“Tribute To Mary”)
Kami mohon kepada Allah Bapa yang penuh belas-kasih melalui Engkau, Putra TunggalNya yang menjadi manusia demi keselamatan kami,
yang disalibkan dan dimuliakan demi kami, agar mengirimkan kepada kami dari perbendaharaan harta karun surgawi ketujuh karunia Roh Kudus, yang menaungi Engkau dalam segala kepenuhanNya:
- Karunia Kebijaksanaan,
guna memampukan kami menikmati buah dari pohon kehidupan, yang adalah sungguh Engkau Sendiri;
- Karunia Pengertian,
guna mencerahkan akal budi kami;
- Karunia Nasehat,
guna memampukan kami mengikuti jejak langkah-Mu;
- Karunia Keperkasaan,
guna menghadapi serangan gencar musuh kami;
- Karunia Pengenalan,
guna membedakan yang baik dari yang jahat oleh terang pengajaran yang kudus;
- Karunia Kesalehan,
guna menyelubungi kami dengan kemurahan dan belas kasihan;
- Karunia Takut akan Allah,
guna menjauhkan kami dari segala yang jahat dan tinggal damai dalam keterpesonaan akan kemuliaan-Mu yang abadi.
Itulah ya Tuhan permohonan kami. Sudi kabulkanlah demi kehormatan Nama-Mu yang kudus, bersama Bapa dan Roh Kudus, segala sembah sujud dan kemuliaan, puji-pujian, keagungan dan kuasa untuk selama-lamanya. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar