Ads 468x60px

GELAR MARIA DALAM LITANI.



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
@ GOA MARIA KALIORI.
GELAR MARIA DALAM LITANI..
K asih
A llah
M ewarnai
I ndahnya
S emesta
Berasal dari kata Yunani “litaneia’, yang berarti permohonan, kita mengenal doa litani, yang merupakan bentuk doa permohonan atau seruan terus-terusan dengan menyebut secara berturut-turut nama tokoh yang kita seru dalam doa.
Biasanya diungkapkan dengan bergantian antara pembawa doa dan umat beriman.
Salah satu yang Doa Litani yang terkenal adalah Litani Santa Perawan Maria.
LITANI SANTA PERAWAN MARIA
Tuhan, kasihanilah kami
Kristus, kasihanilah kami
Tuhan, kasihanilah kami
Kristus, dengarkanlah doa kami
Allah Bapa di surga, kasihanilah kami
Allah Putra, Penebus dunia, kasihanilah kami
Allah Roh Kudus, kasihanilah kami
Allah Tritunggal Mahakudus, Tuhan yang Maha Esa, kasihanilah kami
Santa Maria, doakanlah kami
Santa Bunda Allah,
Santa Perawan yang mulia,
Bunda Kristus,
Bunda rahmat ilahi,
Bunda yang tersuci,
Bunda yang termurni,
Bunda yang tetap perawan,
Bunda yang tak bercela,
Bunda yang patut dicintai,
Bunda yang patut dikagumi,
Bunda penasihat yang baik,
Bunda Pencipta,
Perawan yang amat bijaksana,
Perawan yang harus dihormati,
Perawan yang harus dipuji,
Perawan yang berkuasa,
Perawan yang murah hati,
Perawan yang setia,
Cermin kekudusan,
Takhta kebijaksanaan,
Bejana rohani,
Bejana yang patut dihormati,
Bejana kebaktian yang utama,
Bunga mawar yang gaib,
Benteng Daud,
Benteng gading,
Rumah kencana,
Tabut perjanjian,
Pintu surga,
Bintang timur,
Keselamatan orang sakit,
Perlindungan orang berdosa,
Penghibur orang yang berdukacita,
Pertolongan orang Kristen,
Ratu para malaikat,
Ratu para bapa bangsa,
Ratu para nabi,
Ratu para Rasul,
Ratu para saksi iman,
Ratu para pengaku iman,
Ratu para perawan,
Ratu para kudus,
Ratu yang terkandung tak bernoda,
Ratu yang diangkat ke surga,
Ratu rosario yang amat suci,
Ratu pencinta damai,
Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia,
sayangilah kami, ya Tuhan..
Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami, ya Tuhan..
Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.
Doakanlah kami ya Santa Bunda Allah,
supaya kami dapat menikmati janji Kristus.
1.SANTA MARIA
Menyerukan nama ini sebetulnya bukan menyerukan gelar, melainkan nama pribadi.
Pribadi itu adalah ibu Yesus.
Injil Yohanes menyebutkan demikian, untuk membedakan dengan aneka nama Maria yang lain.
Dalam Perjanjian Baru, nama “Maria” memang ditemukan untuk menyebut pelbagai pribadi yang berbeda, namun nama Maria, ibu Yesus, adalah nama yang paling terpuji di antara semua wanita, dan paling terkenal dalam Perjanjian Baru.
(Mat 1:18-25, Luk 1:26-38, Mrk 6:3, Yoh 2:1-11)
Dalam doa kita, Bunda Maria disebut sebagai “terberkati di antara wanita” karena ”terberkatilah buah tubuhmu: Yesus”.
DOA.
Santa Maria, ibu Yesus,
doakanlah kami yang berdosa ini.
Terpujilah engkau di antara wanita.
Amin.
2. SANTA BUNDA ALLAH
“Bunda Allah” mau mengungkapkan peranan Bunda Maria sebagai ibu Yesus sebagai Anak Allah yang Mahatinggi.
Gelar ini menjadi keyakinan resmi Gereja sejak Konsili Efesus (431).
Gereja mengakui bahwa Maria dengan sesungguhnya Bunda Allah ( theokos, yang melahirkan Allah).
Oleh dorongan Roh Kudus, maka sebelum kelahiran Putranya ia sudah dihormati sebagai “Bunda Tuhanku” (Luk 1:43).
Ia, yang dikandungnya berkat naungan Roh Kudus sebagai manusia dan yang sesungguhnya telah menjadi Putranya menurut daging, sungguh benar Putra Bapa yang abadi, Pribadi kedua Tritunggal Mahakudus.
DOA.
Santa Maria, Bunda Allah,
jadilah juga Bunda kami, orang yang berdosa ini.
Amin.
3. SANTA PERAWAN YANG MULIA
Gereja juga mengakui bahwa Bunda Maria tetap perawan suci, baik di hadirat Ilahi maupun di hadirat jemaat Kristen.
Pengakuan ini didasarkan pada keterangan Rasul Matius (Mat 1:18-25) dan penginjil Lukas (Luk 1:26-38).
Istilah “perawan” perlu dipahami bukan hanya dari segi fisik-biologis, melainkan juga dari sisi keyakinan iman, yaitu bahwa Bunda Maria tetap merupakan pribadi yang asli, utuh dan tulus di hadirat Allah dan manusia, seperti tercermin dalam kesediaannya menjadi hamba Tuhan yang setia (Luk 1:38; Yoh 19:25-27).
Pribadi yang demikian pasti menampilkan kemuliaan yang istimewa dalam kehidupan bersama ini.
KGK 506 menyebutkan: “Maria adalah perawan karena keperawanannya adalah tanda imannya, yang tidak tercemar oleh keraguan sedikit pun (LG 63) dan karena penyerahannya kepada kehendak Allah yang tak terbagi.
DOA.
Santa Perawan Maria,
murnikanlah hati, budi, dan badanku sehinggga menjadi persembahan yang berkenan kepada Kristus Yesus, Putramu.
Amin.
4. BUNDA KRISTUS
Gelar ini menyangkut peranan Bunda Maria sebagai ibu Yesus yang disebut Kristus atau Sang Terurapi.
Berkat Putranya itulah maka Bunda Maria disebut sebagai Bunda Kristus.
Hal ini lazim dalam masyarakat kita juga. Seorang ibu biasa dipanggil sebagai ibu si Ayu atau si Bagus. Di sini, Bunda Maria disebut sebagai Bunda si Kristus.
Keyakinan Gereja ini mau menegaskan bahwa,
“Ketika tiba waktunya, Maria, Bunda Allah yang suci murni dan tetap perawan, adalah mahkota perutusan Putra dan Roh Kudus.
Karena Roh mempersiapkannya, Bapa dalam keputusan keselamatan-Nya menemukan untuk pertama kalinya tempat tinggal, di mana Putra-Nya dan Roh-Nya dapat tinggal di antara manusia.” (KGK 721)
Dengan rumusan ini, ditegaskan keistimewaan Bunda Maria, baik mutu pribadi maupun peranannya dalam sejarah karya keselamatan Allah bagi manusia.
DOA.
Bunda Kristus,
jadilanlah kami murid-muridNya yang setia.
Amin.
5. BUNDA RAHMAT ILAHI
Yesus Kristus yang kita akui sebagai sumber dan kepenuhan rahmat (Yoh 1:18) adalah Putra yang dikandung Bunda Maria.
Maka selayaknyalah Bunda-Nya juga mendapat gelar sebagai Bunda rahmat karena Bunda Maria pun disebut sebagai yang dirahmati (Luk 1:27)
LG 61 :
“Ia secara sungguh istimewa bekerja sama dengan karya Juru selamat, dengan ketaatannya, iman, pengharapan, serta cinta kasihnya yang berkobar, untuk membarui hidup adikodrati jiwa-jiwa. Oleh karena itu, dalam tata rahmat, ia menjadi bunda kita.”
LG 62 :
“Ada pun dalam tata rahmat itu peran maria sebagai Bunda tiada hentinya terus berlangsung, sejak persetujuan yang dengan setia diberikannya pada saat Warta Gembira, dan yang tanpa ragu dipertahankannya di bawah salib hingga penyempurnaan kekal semua para terpilih sebab sesudah diangkat ke surga, ia tidak meninggalkan peran yang membawa keselamatan itu, melainkan dengan aneka perantaraannya ia terus-menerus memperolehkan bagi kita karunia-karunia yang mengantar kepada keselamatan kekal.
Oleh karena itu, di dalam Gereja, Santa Perawan Maria disapa dengan gelar; pengacara, pembantu, penolong dan perantara.”
DOA.
Bunda rahmat,
penuhilah hati kami dengan rahmat Kristus, Putramu, penebus kami.
Amin.
6. BUNDA YANG TERSUCI
Luk 2:15 memberikan kesaksian bahwa ketika Bunda Maria mendapat kunjungan Malaikat Gabriel, malaikat itu menegaskan, “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu Anak yang kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.”
Berdasarkan kesaksian ini Bunda Maria disebut yang tersuci karena mengandung Sang Putra berkat naungan Roh Kudus atau Roh Suci.
Putranya pun disebut Yang Tersuci, yang berkenan kepada Allah, Bapa-Nya (Luk 3:22-23).
Konsili Vatikan II menegaskan pula demikian:
“Sementara Gereja dalam diri perawan tersuci itu sudah mencapai kesempurnaan, dalam mana ia tanpa noda atau kerut (lih. Ef 5:27), maka kaum beriman masih berusaha untuk berkembang dalam kesucian dengan mengalahkan dosa dan dalam pada itu mengarahkan pandangan mereka kepada Maria, yang bercahaya sebagai suri teladan keutamaan di depan segenap masyarakat orang-orang pilihan” (LG 65).
Kutipan dari ajaran Gereja ini meneguhkan iman yang sudah sejak mula mengakui kesucian Bunda Maria sebagai Bunda yang penuh rahmat dan dinaungi oleh kekuatan Roh Kudus Allah.
DOA.
Bunda yang tersuci,
ajarkan kepada kami hidup yang suci,
jadikan badan dan jiwa kami murni
sehingga memancarkan keagungan Sang Pencipta.
Amin.
7. BUNDA YANG TERMURNI
Berkat naungan Roh Kudus, Bunda Maria menjadi bunda yang asli, utuh atau murni.
Menurut kesaksian Mzm 24:4, “murni” dipahami sebagai “Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya pada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.”
Bunda Maria pasti memiliki kualitas seperti itu.
DOA.
Bunda yang termurni,
bangunlah jiwa, budi, dan hati kami dalam kemurnian iman, harapan, dan kasih kepada Yesus Putramu.
Amin.
8. BUNDA YANG TETAP PERAWAN
Kesaksian Luk 1:26-38 dan Mat 2:18-25 menegaskan keyakinan bahwa Bunda Maria adalah seorang perawan, baik dalam pengertian fisik/biologis  belum kawin) maupun dalam pengertian rohani  asli, utuh, tak terjamah).
Demikian juga kesaksian Konsili Vatikan II (LG 65):
“Memang, Perawan itu dalam hidupnya sendiri menjadi teladan cinta kasih ibu, yang harus menjiwai semua orang yang dalam misi kerasulan Gereja ikut serta bekerja untuk kelahiran pula manusia.”
Why 14:4 menggambarkan sifat keperawanan sebagai berikut:
“Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan karena mereka murni seperti perawan.
Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai kurban-kurban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.”
DOA.
Bunda yang tetap perawan.
jadikanlah diri kami persembahan hidup yang suci murni
bagi Putramu, Yesus Kristus.
Amin.
9. BUNDA YANG TAK BERCELA
“Bapa-bapa Gereja Timur menamakan Bunda Maria Bunda Allah yang suci sempurna” (panhagia): mereka memuji dia sebagai “bersih dari segala noda dosa, seolah-olah dibentuk oleh Roh Kudus dan dijadikan makhluk baru” (LG 65).
Karena rahmat Allah, Maria bebas dari setiap dosa pribadi selama hidupnya.
Oleh Luk 1:28, Bunda tak bercela ini dirumuskan dengan istilah “engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau”.
Kalau kita mengikuti rumusan doa Salam Maria, Maria disebut sebagai “penuh rahmat, Tuhan sertamu”.
Kepenuhan rahmat dan penyertaan Tuhan inilah yang menyebabkan Bunda Maria disebut sebagai “tak bercela”.
Bunda Maria, berkat anugerah istimewa itu diakui sebagai pribadi yang menurut pemazmur adalah bahagia, karena “berbahagialah orang-orang yang hidupnya tanpa cela, yang hidup menurut Taurat Tuhan” (Mzm 119:1)
DOA.
Bunda tak bercela,
jadikanlah hidup kami tanpa noda
untuk ikut menyucikan dunia.
Amin.
10. BUNDA YANG PATUT DICINTAI
Bunda Maria memang pantas dicintai oleh orang beriman.
Konsili Vatican II menganjurkan hal serupa: “Gereja merenungkan perihal Maria dengan bakti dan memandang dia dalam cahaya Sabda yang telah menjelma jadi manusia, dan dengan demikian ia dengan penuh hormat meresap lebih mesra misteri penjelmaan jadi manusia itu dan semakin menyesuaikan dirinya dengan mempelainya.”
Kita mencintai Bunda Maria sebagaimana adanya, seperti ia dipilih oleh Allah dan dicintai, karena kedekatannya dengan Yesus Kristus, Sang Putra.
Yang menyebabkan Bunda Maria pantas dicintai ialah karena ia dekat dengan sumber cinta sendiri, yaitu Allah yang mempercayakan tugas perutusan istimewa kepadanya.
DOA
Bunda Maria yang pantas dicinta,
perkenalkan lebih mendalam Putramu kepada kami sehingga kami pun dipenuhi dengan kasih karunia-Nya.
Amin.
11. BUNDA YANG PATUT DIKAGUMI
Ada banyak hal yang bisa dikagumi dari Bunda Maria: kepribadiannya, kesediaannya untuk mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya, keterbukaannyapada Roh Kudus dan terutama keterlibatannya terhadap sesama. (lih. “Perkawinan di Kana” Yoh 2:1-11).
Kualitas pribadi Bunda Maria sebagai manusia yang terpilih di antara wanita untuk menyandang tugas menjadi ibu penebus pasti menimbulkan kekaguman.
DOA
Bunda yang pantas dikagumi,
sucikanlah para ibu dalam keluarga kami agar berkat kualitas hidup iman mereka, mereka memantulkan keanggunan pribadi yang luhur budi.
Amin.
12. BUNDA PENASIHAT YANG BAIK
Karena ia menyetujui secara penuh dan utuh kehendak Bapa, karya penebusan Putra dan setiap dorongan Roh Kudus, maka Perawan Maria adalah contoh iman dan cinta Gereja.
Oleh karena itu, ia “adalah anggota Gereja yang mahaunggul dan sangat khusus” (LG 53); ia tampil sebagai citra Gereja (ecclesiae typus)” (LG 63).
DOA
Bunda penasihat yang baik,
dampingilah putra-putrimu menghadapi masa sulit dalam kehidupan kami.
Amin.
13. BUNDA PENCIPTA
Kol 1:15 menyebut Yesus sebagai “gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan”.
Kalau Yesus yang bangkit diseru demikian dalam Gereja Perdana, maka Bunda Yesus juga pantas mendapat julukan sebagai Bunda Pencipta, yang membaharui kehidupan sebagai Adam Baru (Rom 5:12-21)
DOA
Bunda pencipta,
ciptakanlah semangat baru dalam diri kami agar kami mampu menjadi garam dan terang dunia.
Amin.
14. BUNDA PENEBUS
Gal 4:4 memberikan kesaksian: “Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada Hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru, ‘Ya Abba, ya Bapa’.”
Bunda Yesus yang disebut dalam surat sebagai “seorang perempuan” menjadi lantaran Sang Penebus menjadikan manusia ini anak Allah, yang boleh berseru kepada Allah; ya Abba, ya Bapa.
DOA
Bunda Penebus,
dekatkanlah kami pada Putramu, Juru selamat dunia agar kami pun terlibat dalam penyelamatan dunia.
Amin.
15. PERAWAN YANG AMAT BIJAKSANA
Penginjil Lukas mencatat dua kali pernyataan yang mengesankan tentang Bunda Maria, Luk 2:19 dan 51.
Di situ, ditegaskan bagaimana sikap Bunda Maria terhadap peristiwa-peristiwa dalam kehidupannya bersama Sang Putra.
Ia menyimpan segala perkara dalam hati.
Sikap bijaksana atau sikap yang tepat untuk suatu peristiwa sudah tampak dalam diri Bunda Maria sejak awal kisahnya.
Setelah mendapat keterangan dari malaikat mengenai peranan yang harus diembannya dalam kehidupan, akhirnya ia menyatakan, ”Aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku seperti perkataanmu itu” (Luk 2:38).
Kebijaksanaan menyebabkan Bunda Maria berani bersikap tepat pada saatnya.
Ia adalah pribadi utuh yang amat bijaksana.
DOA
Bunda yang bijaksana,
ajarilah kami bijaksana, berani mengubah yang bisa diubah dan menerima yang tidak bisa diubah, serta mampu membedakan keduanya.
Amin.
16. PERAWAN YANG HARUS DIHORMATI
Peristiwa kunjungan Bunda Maria ke[ada Elisabet bisa dijadikan titik tolak memahami mengapa Bunda Maria harus dihormati.
Luk 1:39-45 menggambarkan peristiwa itu.
Terutama dalam seruan Bunda Elisabet menjadi nyata penghormatan terhadap Bunda Maria tersebut: “Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?”
Di sini, tercetus penghormatan Bunda Elisabet terhadap Bunda Maria yang disebut “ibu Tuhanku”.
DOA
Bunda yang terhormat,
anugerahkanlah cintamu pada Sang Putra sehingga kami sanggup mencintai-Nya seperti engkau mencintai Dia.
Amin.
17. PERAWAN YANG HARUS DIPUJI
Dalam peristiwa kunjungan Bunda Maria kepada Elisabet itu juga tercetus pujian Bunda Elisabet kepada Bunda Maria.
Lukas merumuskan demikian; “Diberkatilah engkau di antara perempuan, dan diberkatilah buah rahimmu.”
Dua alasan diajukan untuk memuji Bunda Maria:
Pertama, Bunda Maria terberkati di antara perempuan.
Kedua, Bunda Maria mengandung berkat naungan Roh Kudus.
Sedang pada akhir kisah disebutkan alasan ketiga mengapa Bunda Maria pantas dipuji: “Berbahagialah ia yang telah percaya sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan akan terlaksana”.
DOA
Bunda yang terpuji,
jadikanlah hidup kami pujian yang berkenan kepada Putramu dan Bapa yang Mahakasih.
Amin.
18. PERAWAN YANG BERKUASA
Peristiwa Kana yang terkenal itu (Yoh 2:1-11) bisa membantu kita memahami mengapa Bunda Maria disebut sebagai ‘yang berkuasa’.
Dalam peristiwa itu, Bunda Maria terlibat dalam kesulitan keluarga yang menyelenggarakan pernikahan. Mereka kekurangan anggur.
Bunda Maria mengajak Yesus untuk terlibat dalam peristiwa ini.
Kendati Yesus mengajak Bunda Maria menantikan saat-Nya, tetapi ia tetap menyiapkan kehadiran saat itu dengan mengingatkan para pelayan menuruti apa yang dikehendaki-Nya.
Keajaiban terjadi ketika Yesus menyuruh para pelayan membawa air kepada pemimpin pesta. Air itu terasa anggur baik.
Bunda Maria tetap taat, namun juga berkuasa mendorong Putranya untuk melaksanakan saat-Nya.
DOA
Perawan yang berkuasa,
datangkanlah saat Putramu membarui kehidupan kami.
Amin.
19. PERAWAN YANG MURAH HATI
Peristiwa keluarga kudus ketika Yesus yang tertinggal di kenisah Yerusalem bisa dijadikan titik tolak memahami kemurahan hati Bunda Maria.
Ia bersedia mencari Yesus selama tiga hari, mendengarkan tanggapan-Nya dan menyimpan segala perkara dalam hati dan merenungkan.
Kemurahan hati Bunda Maria terletak dalam kesediaan dan kerelaan untuk mencari Yesus sampai ketemu apa pun risiko yang harus ditanggungnya.
DOA
Bunda yang murah hati,
limpahkanlah kekuatanmu kepada kami agar kami mampu mengikuti jejak langkah Putramu.
Amin.
20. PERAWAN YANG SETIA
Peristiwa di sekitar salib yang dikisahkan oleh Yoh 19:25-27 menjelaskan kesetiaan Bunda Maria dalam mendampingi Putranya sampai tuntas.
Kesetiaan yang tiada taranya dan membuahkan keselamatan bagi manusia.
Berkat kesetiaannya itulah manusia menjadi anak-anak Allah yang dicintai oleh Yesus Kristus, seperti juga terjadi dalam diri murid yang dikasihi Yesus.
Ia diserahkan kepada pendampingan Bunda Maria.
Bunda ini dipercaya untuk mendampingi semua murid yang dikasihi oleh Yesus,
“Itu ibumu!”
DOA
Bunda yang setia,
ajarilah kami setia menunaikan tugas perutusan kami dalam kehidupan kami.
Amin.
21. CERMIN KEKUDUSAN
Ams 27:19 mengumpamakan seperti air mencerminkan wajah, demikian juga hati manusia mencerminkan jari diri manusia itu.
Rasul Paulus dalam 2Kor 3:18 menegaskan bahwa kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan.
Pada dasarnya, manusia memang gambar dan rupa Allah (Kej 2:16) sehingga kemuliaan Allah seharusnya tercermin dalam hidup manusia.
Bunda Maria yang penuh rahmat dan dilindungi Roh Kudus, sudah semestinya mencerminkan Roh kekudusan tersebut. Dan hal ini menjadi nyata dalam seluruh pribadi dan kehidupan Bunda Maria dalam mengikuti jalan keselamatan Putranya.
DOA
Bunda yang kudus,
jadikanlah kami cermin yang cemerlang sehingga mampu menyinarkan kekudusan Putramu dalam hidup yang temaram ini.
Amin.
22. TAKHTA KEBIJAKSANAAN
Maria adalah Sedes sapientiae atau takhta kebijaksanaan.
Katekismus Gereja Katolik menegaskan: “Ketika tiba waktunya, Maria, Bunda Allah yang suci murni dan tetap perawan, adalah mahkota perutusan Putra dan Roh Kudus.
Karena Roh mempersiapkannya, Bapa dalam keputusan keselamatan-Nya menemukan untuk pertama kalinya tempat tinggal, di mana Putra-nya dan Roh-Nya dapat tinggal di antara manusia.”
Dalam arti ini, tradisi Gereja menggunakan teks-teks terindah kebijaksanaan
(Ams 8:1, 9:6) pada Maria.
Maria dipuji dan ditampilkan di dalam liturgi sebagai “Takhta kebijaksanaan”.
DOA.
O, Takhta kebijaksanaan,
anugerahkanlah kebijaksanaan sejati untuk hidup yang baik dan menjadi berkat bagi sesama kami.
Amin.
23. BEJANA ROHANI
Dalam 2Kor 4:7, Rasul Paulus berbicara mengenai anugerah Allah yang diterimanya.
Ia mengumpamakan kekayaan itu tersimpan dalam bejana tanah liat.
Bunda Maris mengandung dan melahirkan Penebus, maka pantaslah disebut sebagai bejana rohani yang menyimpan segala kekayaan.
Seluruh kepenuhan Kristus, Yoh 1:18 tersimpan dalam diri Bunda Maria dan dilahirkan bagi keselamatan umat manusia.
Kepenuhan Kristus itulah yang dibagikan kepada kita semua orang beriman.
DOA
Bunda yang penuh rahmat,
jadikanlah kami bejana sederhana yang mampu menyimpan kekayaan cintamu menjadi berkat bagi banyak orang lain.
Amin.
24. BEJANA YANG PATUT DIHORMATI
Yer 18:4 melukiskan bagaimana ia belajar dari tukang periuk yang mengerjakan bejana dari tanah liat.
Apabila bejana yang sedang dikerjakannya rusak, maka ia membangun kembali secara baru (ay 4) sampai usaha berhasil.
Gambaran itu dikenakan oleh nabi untuk menggambarkan karya Allah terhadap bangsa yang disayanginya.
Allah membangun bangsa terpilih menjadi pantas bagi-Nya.
Bunda Maria yang mengandung dan melahirkan Putra Allah terkasih, pasti merupakan bejana yang patut dihormati karena ia dipenuhi rahmat dan dinaungi Roh Kudus Allah sehingga pantas menjadi kediaman Sang Putra Allah.
DOA
Ya Bunda yang patut dihormati,
meskipun kami ini bejana tanah liat namun biarkanlah Putramu menciptakan kami menjadi yang berguna bagi hidup bersama.
Amin.
25. BEJANA KEBAKTIAN YANG UTAMA
Menurut Kel 30:17, Musa mendapat perintah dari Allah untuk menyiapkan bejana pembasuhan dan ditempatkan di antara kemah pertemuan dengan mezbah.
Di dalamnya, ada air untuk pembasuhan menjelang imam agung masuk ke dalam tempat tersuci guna mempersembahkan kebaktian dan kurban bakar kepada Allah.
Dalam Kel 38:8, bejana dari tembaga itu diletakkan pada alas dengan cermin-cermin para pelayan perempuan yang melayani di depan pintu kemah pertemuan.
Bunda Maria adalah bejana kebaktian yang utama ketika ia menerima kabar dari malaikat Tuhan yang meminta kesanggupannya menjadi Bunda Penyelamat
(Luk 1:26-38).
Bunda Marialah yang menyatakan diri sanggup melaksanakan apa yang disabdakan Allah kepadanya, dan dengan demikian membaptiskan diri untuk karya keselamatan itu (ay 38).
Bunda Marialah bejana yang termolek dan berharga dalam karya keselamatan Allah ini.
DOA
Ya Bunda kami,
ajarilah kami untuk berbakti bagi negara, bangsa dan gereja.
Amin.
26. BUNGA MAWAR YANG GAIB
Bunga mawar adalah bunga yang sungguh indah.
Yer 35 menggambarkan karya penciptaan baru di antaranya dengan melukiskan padang yang diubah menjadi taman indah, di mana bunga mawar akan tumbuh lebat.
Gadis istimewa dalam Kidung Agung menyebut dirinya sendiri sebagai mawar dari Saron, bunga yang terkenal seantero daerah.
Siapakah yang tidak akan mengagumi bunga mawar yang kendati berduri memang sungguh indah.
Bunda Maria disebut mawar yang gaib.
Gaib atau penuh misteri karena Allah memenuhi Bunda Maria dengan rahmat dan menaunginya dengan Roh Kudus.
Dialah yang disapa Elisabet sebagai “ibu Tuhanku” yang menbawa kebahagiaan bagi dirinya dan anak yang dikandungnya (Luk 1:39-45).
Seperti mawar yang memberikan kekaguman dan keindahan, betapa Maria menawarkan keindahan dan kesyahduan bagi mereka yang percaya akan karya keselamatan Allah.
DOA
Ya Bunda,
ciptakanlah dalam diri kami keindahan yang mengagumkan.
Semoga keharuman namamu menjadi keharuman putra dan putrimu dalam pelayanan mereka bagi sesama.
Amin.
27. BENTENG DAUD
Dalam Mazmur, lazim Allah dilukiskan sebagai benteng (Mzm 18:3; 27; 48:4; 59:10).
Namun secara khusus dalam kisah Daud yang mengucapkan syukur kepada Allah, yang menjadi andalan Daud adalah Allah, yang menjadi kota bentengnya
(2Sam 22:3).
Ketika Daud harus melawan Goliat pun ia hanya mengandalkan kekuatan dan bantuan Allah.
Bunda Maria dilukiskan sebagai benteng Daud karena ia juga mengandalkan kekuatan dan lindungan Allah yang Mahatinggi ketika Bunda Maria menyatakan diri sebagai “hamba Tuhan” (Luk 2:38).
DOA
Benteng Daud,
lindungilah gereja dari ancaman semangat duniawi,
Amin.
28. BENTENG GADING
Gading adalah benda yang sejak dahuku kala dianggap sebagai berharga
(Why 18:12).
Ketika Salomo berkuasa, ia membangun takhta besar dari gading
(1Raj 10:18; 2Taw 9:17) bahkan istana gading (1Raj 22:39).
Dari istana gading itu, terdegarlah bunyi kecapi (Mzm 45:9).
Tetapi gading bukan hanya berharga melainkan juga indah.
Kid 7:4 melukiskan leher gadis pujaan sebagai menara gading.
Pantaslah Bunda Maria disebut, baik sebagai menara karena inner beauty yang terpancar dalam diri Bunda penebus ini; sekaligus juga kokoh seperti benteng berkat imannya yang penuh kesetiaan.
Gading pernah menjadi taruhan dalan hidup bersama sebagai mahar dalam upacara perkawinan, Bunda Maria pasti menjadi taruhan Allah ketika dipercaya menjadi Bunda Penebus umat manusia.
Ia memiliki mutu pribadi yang adi luhur.
DOA
Benteng gading yang berharga,
jadikanlah Gereja sakramen cinta kasih yang berharga dalam dunia.
Amin.
29. RUMAH KENCANA
Dalam salah satu pengakuannya, Ayub melantunkan doa yang indah,
“Jikalau aku menaruh kepercayaanku kepada emas, dan berkata kepada kencana : engkaulah kepercayaanku; jikalau aku bersukacita karena kekayaan besar dan karena tanganku memperoleh harta yang berlimpah-limpah... maka hal itu juga menjadi kejahatan yang patut dihukum karena Allah yang di atas telah kuingkari” (Ayb 31:24-25; 27-28).
Kencana bisa menjadi berhala karena keindahannya.
Bagaimana pun kencana adalah indah. Dan rumah Allah yang dirindukan pemazmur pasti juga rumah yang indah (Mzm 28:8).
Mezbah dan tempat sajian kurban dalam kenisah pun serba emas (1Raj 7:48).
Bunda Maria yang menjadi Bunda Penebus, tempat kediaman waktu dikandung, adalah jauh lebih indah dan mengagumkan daripada emas dan kencana karena ia dinaungi berkat Allah, bahkan oleh Roh Kudus.
DOA
Ya Bunda,
jadikanlah Gereja tempat yang aman dan nyaman bagi semua orang yang mendambakan cinta kasih sejati.
Amin.
30. TABUT PERJANJIAN
Tabut perjanjian menjadi bagian penting dalam kehidupan rohani umat terpilih.
Bil 10:33 menggambarkan bagaimana perjalanan umat terpilih didahului oleh tabut perjanjian, yaitu semacam peti dan di dalamnya tersimpan prasasti perjanjian Allah dengan umat-Nya.
Tabut perjanjian itulah yang kemudian disimpan dalan kenisah yang baru saja selesai dibangun oleh Salomo (1Raj 8:1; 2Taw 5:2).
Tabut itu menjadi tumpuan kekuatan, harapan, dan kehidupan bangsa terpilih.
Bunda Maria dilukiskan sebagai tabut perjanjian ketika ia menyanggupkan diri sebagai Bunda yang mengandung dan melahirkan penebus.
Dalam diri Bunda Maria, tersimpan dan diperkembangkan perjanjian cinta Allah kepada manusia sehingga dari kepenuhan-Nya kita semua menerima kasih karunia demi kasih karunia (Yoh 1:18).
DOA
Ya Bunda,
jadikanlah keluarga-keluarga kami wujud perjanjian cinta kasih yang sejati dalam dunia ini.
Amin.
31. PINTU SURGA
Kej 28:11 menggambarkan mimpi Yakub tentang pintu surga.
Teks kisahnya berbunyi sebagai berikut:
Ia sampai di suatu tempat, dan bermalam di situ, karena matahari telah terbenam.
Ia mengambil sebuah batu yang terletak di tempat itu dan dipakainya sebagai alas kepala, lalu membaringkan dirinya di tempat itu.
Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu.
Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: “Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu. Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara, dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke mana pun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu.”
Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: “Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya.”
Ia takut dan berkata: “Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang surga.”
Yakub mengalami peristiwa yang istimewa itu dalam hidupnya, mampu melihat surga terbuka dan Allah menjalin hubungan damai dengan manusia.
Bunda Maria pun dalam tradisi Perjanjian Baru dilukiskan sebagai ibu yang menjamin terlaksananya rencana dan kehendak Allah ini ketika ia menyatakan diri sebagai hamba Tuhan.
Mzm 118:20 melukiskan pintu gerbang Tuhan yang dilewati orang-orang benar untuk bersyukur kepada-Nya.
Dalam PL, Yakub bermimpi melihat pintu surga, dalam PB, Bunda Maria menjadi pintu surga, menjamin Allah menjalin damai dengan manusia.
DOA
Bunda yang tercinta,
bukalah lebar-lebar hatimu agar saudara-saudari kami yang tersesat menemukan jalan dan pintu terbuka dalam kasihmu.
Amin.
32. BINTANG TIMUR
Why 22:16 menyebut Yesus sebagai bintang timur yang gilang gemilang:
“Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang gemilang.”
Begitu juga dalam Why 2:28.
Dalam 2Ptr 1:19, Rasul Petrus berbicara tentang kepenuhan nubuat para nabi dalam diri Yesus Kristus yang diharapkan terbit bak bintang timur yang cemerlang itu.
Gelar Sang Putra ini tampaknya juga pantas diperlakukan bagi bunda-Nya.
DOA
Ya Bunda,
semoga cerahmu menghidupkan kembali kerinduan manusia terhadap cinta kasih Ilahi yang kerap kali diacuhkan di jaman ini.
Amin.
33. KESELAMATAN ORANG SAKIT
Dalam doa Salam Maria kita biasa mendoakan: “Santa Maria Bunda Allah, doakanlah kami orang berdosa ini,.”
Kalimat ini mengaskan keyakinan orang Kristen bahwa dalam situasi sakit, menjelang ajal, orang bisa berlindung pada Bunda Maria, sebagai ibu yang pengasih.
Dasarnya ialah bahwa Bunda Maria menjadi Bunda umat beriman, sebagaimana diyakini dalam Yoh 19:25-27.
Bunda Maria dijadikan bunda murid yang dikasihi Yesus, sebagai wakil dari semua orang mengasihi Yesus juga.
DOA
Ya Bunda,
berkatilah semua orang sakit, juga para dokter, perawat dan semua yang terlibat dalam meringankan penderitaan orang lain.
Amin.
34. PERLINDUNGAN ORANG BERDOSA
Yesus dilukiskan dalam Injil sebagai tokoh pengampun.
Ia mampu mengampuni dosa.
Dalam keyakinan itu, orang Kristen juga menumpukan keyakinannya bahwa ibu Yesus bisa menjadi pelindung orang berdosa yang handal.
Dalam doa Salam Maria yang lazim didoakan, keyakinan itu dirumuskan dengan “doakanlah kami orang berdosa ini”.
DOA
Ya Bunda, panggillah dalam kasihmu orang yang berdosa agar menikmati cinta kasih Putramu yang agung.
Amin.
35. PENGHIBUR ORANG YANG BERDUKACITA
Dalam perjalanan salib Yesus, Yesus menghibur putri-putri Yerusalem agar mereka tidak usah menangisi Yesus karena Yesus tahu dan sanggup menjalani apa yang dikehendaki Bapa-Nya.
Mereka diharapkan menangisi diri sendiri dan anak-anak mereka, masa depan mereka!
Bunda Maria yang hadir di jalan salib, bahkan sampai berdiri di dekat salib Yesus, pasti ikut meneguhkan semua orang yang bersimpati kepada Yesus.
Terutama kesetiaan Bunda Maria dalam menapaki jejak langkah Sang Putra menjadi landasan keyakinan bahwa Bunda Maria sanggup menghibur dan meneguhkan hati orang yang berduka karena ia sendiri pernah mengalaminya dengan hebat.
DOA
Ya Bunda,
anugerahkanlah keberanian untuk mengikuti jejak langkah Putramu dalam jalan salib-Nya agar kami mampu menemukan arah kehidupan sejati.
Amin.

36. PERTOLONGAN ORANG KRISTEN
Di dalam Yoh 2:1-11, kita menemukan landasan keyakinan ini.
Bunda Maria terlibat dalam kesulitan orang.
Ia meminta Yesus membantu orang yang mengalami kesulitan.
Bersama orang yang kesulitan Bunda Maria menantikan “saat” Yesus bertindak, mempersiapkan para pelayan agar mereka juga siap melaksanakan apa yang dikehendaki Yesus.
Maka ketika Yesus memenuhi “saat” itu, semuanya berjalan baik!
Seperti pesan bijak seorang yang membimbing kursus untuk persiapan pernikahan, “Bila anggur keluargamu habis, (maksudnya, bila ada kesulitan dalam keluarga) mintalah pada Bunda Maria.”
DOA
Ya Bunda,
lindungilah saudara-saudari kami yang mengalami pengejaran, penghinaan, dan terutama kemiskinan di dunia ini.
Amin.
37. RATU PARA MALAIKAT
KGK 966 menyatakan, “Akhirnya, Perawan tak bernoda, yang tidak pernah terkena oleh cemar dosa asal, sesudah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, telah diangkat memasuki kemuliaan di surga beserta badan dan jiwanya. Ia telah ditinggikan oleh Tuhan sebagai Ratu alam semesta supaya secara lebih penuh menyerupai Putranya, Tuan di atas segala tuan, yang telah mengalahkan dosa dan maut (LG 65).”
KGK 973 menyatakan, “Oleh fiat, yang diucapkan pada saat warta gembira dan dengannya ia memberikan persetujuannya untuk misteri inkarnasi, ia sudah berperan serta dalam karya, yang akan diselesaikan oleh Putranya.
Di mana saja, Kristus berada sebagai Penebus dan Kepala Tubuh Mistik, di situ Maria berada sebagai Bunda.”
Inilah landasan yang menjadikan Bunda Maria disebut Ratu para malaikat karena “Kristus sudah dimuliakan dan seluruh alam semesta berlutut pada-Nya.”
DOA
Ya Ratu para malaikat,
sadarkanlah kami akan kehadiran para malaikat yang mendampingi langkah laku kami dalam perjalanan hidup ini.
Amin.
38. RATU PARA BAPA BANGSA
Dalam kidung Magnificat (Luk 1:48) Lukas melukiskan Bunda Maria yang menyerukan pujian, “ Sesungguhnya mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku yang bahagia”.
Segala keturunan, segala bangsa, terutama kaum beriman mengakui bahwa Bunda Maria adalah Ratu para leluhur dalam iman yang amat pantas.
DOA
Ya Ratu para bangsa,
berkatilah segala bangsa dan kaum beriman yang berlindung kepadamu.
Amin.
39. RATU PARA NABI
LG 55 menegaskan, “Sepanjang Perjanjian Lama, panggilan Maria dipersiapkan oleh perutusan wanita-wanita saleh. Kendati ketidaktaatannya, sejak awal sudah dijanjikan kepada Hawa bahwa ia akan mendapat keturunan, yang akan mengalahkan yang jahat, dan akan menjadi ibu semua orang hidup. Berdasarkan janji ini, Sara mendapat putra meski usianya sudah lanjut.
Bertentangan dengan harapan manusiawi, Allah memilih yang lemah dan bodoh bagi dunia untuk menunjukkan bahwa Ia setia kepada dunia : Hanna ibu Samuel, Debora, Ruth, Yudith, dan Ester, demikian pula banyak wanita lain.
Maria adalah yang unggul di tengah umat Tuhan yang rendah dan miskin, yang penuh kepercayaan mendambakan serta menerima keselamatan-Nya.
Akhirnya muncullah ia, Putri Sion yang amat mulia, sesudah pemenuhan janji lama dinanti-nantikan, genaplah masanya.”
KGK 489 : “Berdasarkan keyakinan seperti itulah Bunda Maria digelari sebagai Ratu para nabi karena ia mengandung Sang Sabda Allah dan melahirkan bagi keselamatan dunia berkat kekuatan dan naungan Roh-Nya.
Seperti juga dialami para nabi, demikian Bunda Maria secara unggul mengalami diri sebagai hamba Tuhan yang istimewa.”
DOA
Ya Bunda,
ajarilah putra-putrimu menjadi nabi yang sejati dalam kehidupan di jaman ini.
Amin.
40. RATU PARA RASUL
Kis 1:14 menyebut secara khusus bahwa Bunda maria berada bersama para murid Yesus ketika Yesus telah diangkat ke dalam kemuliaan Bapa-Nya secara definitif.
Bersama Bunda Maria, para murid Yesus menantikan anugerah Roh Kudus yang telah merahmati dan menaungi Bunda Maria secara khusus.
Kalau para Rasul kemudian disebut sokoguru Gereja, Bunda Maria disebut sebagai “pola Gereja”.
Bunda Maria adalah junjungan para Rasul, sebagaimana ditegaskan oleh Yoh 19:25-27.
Sesudah Putranya yang menjadi guru dan teladan para Rasul, ibunya memang pantas mendapat gelar Ratu para Rasul, berkat keterlibatannya dalam mendampingi para murid setia menapaki panggilan dan jalan salib bersama mereka.
DOA
Ya Bunda,
dampingilah kami seperti engkau mendampingi para Rasul dalam membuka hati bagi karya Roh Kudus atas kami.
Amin.
41. RATU PARA SAKSI IMAN
Berkat imannya yang unggul ketika Bunda Maria menerima kesanggupan menjadi ibu Yesus Sang Penebus, Bunda Maria sepanjang hidupnya menjadi saksi iman yang istimewa. Ia pantas menjadi Ratu para saksi iman.
Bunda Maria merupakan teladan iman yang paling gemilang.
Ia percaya bahwa “untuk Allah tidak ada yang mustahil” (Luk 1:37) dan dapat memuji Tuhan :”Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan namaNya adalah Kudus.” (Luk 1:49; KGK 273)
DOA
Ya Bunda,
jadikanlah kami saksi yang andal akan cinta kasih sejati.
Amin.
42. RATU PARA PENGAKU IMAN
Perawan Maria dengan iman dan ketaatan yang bebas, telah bekerja sama untuk keselamatan manusia (LG 56).
Sebagai wakil seluruh kodrat manusia, ia mengucapkan perkataan “ya”.
Oleh ketaatannya, ia menjadi Hawa baru, menjadi bunda orang-orang yang hidup (KGK 511).
Dengan menyatakan fiat-nya, Bunda Maria menjadi pengaku iman; dan dengan hadir di kaki salib, Bunda Maria menegaskan ketaatan imannya.
Ia pantas menjadi ratu para pengaku iman.
DOA
Ya Bunda,
ajarilah kami mengakui iman kami sehingga kami sanggup menjadi pelayan firman Putramu.
Amin.
43. RATU PARA PERAWAN
Maria adalah perawan sekaligus bunda karena ia adalah citra hakikat Gereja, dan Gereja dalam arti penuh.
“Gereja -...oleh menerima Sabda Allah dengan setia pula – menjadi ibu juga...
Gereja pun perawan, yang dengan utuh murni menjaga kesetiaan yang dijanjikannya kepada Sang Mempelai. Dan sambil mencontoh Bunda Maria, Gereja dengan kekuatan Roh Kudus secara perawan mempertahankan imannya, keteguhan harapannya, dan keutuhan cinta kasihnya.”
(LG 64; KGK 507)
Bunda Maria tetap perawan ketika ia mengandung, tetap perawan ketika ia melahirkan, perawan ketika ia menyusui Putra Allah.
Selalu perawan (Agustinus, sermo 186.10) dengan seluruh hakikatnya, ia adalah hamba Tuhan (Luk 1:38).
Inilah yang menyebabkan Bunda Maria disebut sebagai Ratu para perawan.
DOA
Ya Bunda,
jadikanlah putra putrimu tetap suci murni dalam kehidupan.
Amin.
44. RATU PARA KUDUS
Dalam kehidupannya, Bunda Maria pernah disapa oleh utusan Allah sebagai “yang dirahmati” karena “Tuhan sertamu” ia terpuji di antara wanita, terutama terpujilah buah tubuhnya.
Ini semua karena ia dinaungi oleh Roh Kudus, Roh Allah yang memenuhinya dengan kekudusan sehingga Putranya disebut kudus, Anak Allah yang Mahatinggi (lih. Luk 1:26-38).
Dalam perkembangan sejarah, Gereja menyadari bahwa Maria “dipenuhi dengan rahmat Allah” (Luk 1:28), sudah ditebus sejak ia dikandung ibunya sehingga diakui sebagai “yang dikandung tanpa noda asal”.
Maka “sejak saat pertama ia dikandung, dikaruniai cahaya kekudusan yang istimewa” (LG 56; KGK 491-492).
Dengan demikian, ia menjadi Ratu para kudus.
DOA
Ya Bunda,
antarlah kami dalam kekudusan sejati, berkat Putramu yang datang sebagai Yang Kudus dari Allah.
Amin.
45. RATU YANG TERKANDUNG TAK BERNODA
Pada th 1854, Bunda Maria dinyatakan oleh Paus Pius IX sebagai yang dikandung tanpa noda.
“...perawan tersuci Maria sejak saat pertama perkandungannya oleh rahmat yang luar biasa dan oleh pilihan Allah yang Mahakuasa karena pahala Kristus, penebus umat manusia telah dibebaskan dari segala noda-noda asal.”
Bapa-bapa Gereja Timur menamakan Bunda Allah “Yang suci sempurna” (panhagia).
“Mereka memuji dia sebagai bersih dari segala noda dosa, seolah-olah dibentuk oleh Roh Kudus dan dijadikan makhluk baru (LG 56).
Karena rahmat Allah, Maria bebas dari segala dosa pribadi selama hidupnya”
(KGK 493).
DOA
Ya Bunda,
belalah kami dari kecenderungan kami terhadap dosa dan kejahatan.
Amin.
46. RATU YANG DIANGKAT KE SURGA
KGK 966 : “Akhirnya Perawan tak berdosa yang tidak pernah dikena oleh segala cemar dosa asal, sesudah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, telah diangkat memasuki kemuliaan beserta badan dan jiwanya.
Ia ditinggikan oleh Tuhan sebagai Ratu alam semesta, supaya secara lebih penuh menyerupai Putranya, Tuan di atas segala tuan, yang telah mengalahkan dosa dan maut (LG 59)”.
Terangkatnya Perawan tersuci adalah satu keikutsertaan yang istimewa pada kebangkitan Putranya dan satu antisipasi dari kebangkitan warga-warga Kristen yang lain.
“Pada waktu persalinan, engkau tetap mempertahankan keperawananmu, pada waktu meninggal engkau tidak meninggalkan dunia ini, ya Bunda Allah, engkau telah kembali ke sumber kehidupan, engkau yang telah menerima Allah yang hidup dan yang membebaskan jiwa-jiwa kami dari kematian dengan doa-doamu.”
(Liturgi Bisantin pada Pesta pengangkatan Maria ke surga tgl 15 Agt)
DOA
Ya Bunda,
doakan dan sertailah kami pada saat kami meninggalkan dunia ini.
Amin.
47. RATU ROSARIO YANG AMAT SUCI
Rosario adalah doa devosi umat yang sangat populer.
Di dalamnya, diserukan doa Salam Maria sambil merenungkan peristiwa gembira, sengsara, mulia, dan peristiwa cahaya.
Sejarah Rosario, sudah dikenal sejak abad ke 11 dan kemudian menjadi perayaan untuk seluruh Gereja ketika tgl 7 Oktober dinyatakan sebagai perayaan Bunda Maria Ratu Rosario.
Ketetapan ini dilakukan oleh Paus Pius V (1566-1572) sebagai ungkapan syukur atas keberhasilan armada Austria memukul armada Turki dalam perang Lepanto pada tgl 7 oktober 1571.
Paus Klemens IX (1667- 1669) mengukuhkan perayaan ini untuk Gereja Semesta.
Paus Leo XIII (1878-1903) menjadikan seluruh bulan Oktober menjadi bulan rosario.
Penghormatan terhadap Bunda Maria semakin menjadi istimewa sebagai Ratu Rosario.
Hal ini semakin diteguhkan ketika Bunda Maria meminta dalam penampakannya di Lourdes, Perancis 1858, di Fatima, Portugal 1917, Beuring, Belgia 1932-1933 untuk didoakan doa rosario.
DOA
Bunda, Ratu rosario,
Sanggupkanlah kami mempersembahkan untaian doa yang pantas bagi Allah.
Amin.
48. RATU PENCINTA DAMAI
Lukas mengisahkan kunjungan Bunda Maria kepada Elisabet pada Luk 1:40.
Kutipan kata Maria:
“Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya.
Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.
Dan rahmat-Nya turun temurun atas orang yang takut akan Dia.
Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;
Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.”
Dari teks ini, jelaslah bagaimana Bunda Maria berbagi damai dengan Elisabet.
Ia merasakan kedamaian Tuhan, dan kedamaian yang dirasakannya dibagikan kepada yang lain sehingga bersama rasa damai itu menjadi kekuatan hidup bersama ini.
Bunda Maria memancarkan “damai Tuhan” yang di kemudian hari juga dipancarkan oleh Putranya.
Yesus menjadi damai sejahtera bagi semua orang yang percaya.
Bunda-Nya dinyatakan sebagai Ratu Damai.
DOA
Ya Bunda yang penuh kedamaian,
ajarilah kami berdamai dengan diri sendiri dan dengan sesama kami.
Amin.
“Hari demi hari, marilah memuji
Bunda yang tersuci.
Seluruh jiwa dan raga terjaga
Untuk persembahan mulia.
Semoga Bunda tercinta
Berkenan membawakan persembahan
Bagaikan sesaji murni
Di hadirat yang Ilahi.”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
1.
Maria Asumpta (Diangkat ke Surga)
Wafatnya Maria, tidak tertulis dalam Injil namun tercatat dalam teks suci abad ke-6.
Dikatakan bahwa, Maria dengan setia mendatangi tempat penguburan Yesus yang telah kosong.
Pada suatu hari Jumat, malaikat Gabriel datang kepadanya dan mengatakan bahwa ia akan segera naik ke surga dan akan berkumpul bersama Anaknya lagi.
Maria memutuskan untuk pergi ke Betlehem, dan mengharapkan bahwa Yohanes dan para rasul lainnya akan ada bersamanya.
Pada saat itu, para Rasul telah pergi ke daerah- daerah yang berlain-lain-an untuk mewartakan Injil.
Roh Kudus membawa Yohanes dari Efesus, Petrus dari Roma, Paulus dari tepi Tiber, dan Thomas dari India, dan mereka semua menemukan diri mereka berkumpul kembali mengelilingi Maria.
Saat mereka berdoa, mereka mendengar suara guntur yang disertai sejumlah malaikat muncul, dan suara nyaring datang dari langit.
Selanjutnya tulisan mengatakan bahwa Roh Kudus mengangkat Maria dan para rasul kembali ke Yerusalem, di mana pada hari Minggu, sementara malaikat mengelilingi rumahnya, Yesus memanggil Maria dari surga.
Maria meninggal, dan para rasul menguburkannya di kuburan di Taman Getsemani; pada hari ketiga, malaikat datang untuk membawa tubuhnya ke surga.
Perayaan hari raya Maria Diangkat ke Surga adalah pada tanggal lima belas Agustus.
Gereja Ortodoks mengakui tanggal ini sebagai hari raya wafatnya Maria, sementara Gereja Katolik Roma menyatakan dogma dari Asumpta pada tahun 1950, bahwa Maria Diangkat ke Surga dengan tanpa mengalami kematian dan tanpa dikuburkan.
2.
Maria Imaculata (Dikandung Tanpa Noda)
Di antara ajaran Gereja Katolik, dogma “Maria Dikandung Tanpa Noda” diresmikan pada akhir tahun 1854.
Ini menyampaikan gagasan bahwa Allah membebaskan Maria dari dosa asal; bahwa ia dikandung sebagai makhluk murni tanpa kecenderungan untuk melakukan berdosa.
Ketika Paus Pius IX menyatakan keyakinan ini sebagai dogma resmi, ia mengakhiri perdebatan teologis berabad-abad.
Dua teori telah berlawanan sejak abad kedua belas. Thomas Aquinas dan Bernard dari Clairvaux menyatakan bahwa dari seluruh manusia, hanya Kristus Yesus saja satu-satunya yang telah lahir dengan bebas dari dosa asal; sedangkan Maria, karena ia lahir sebelum Kristus, adalah sama seperti semua manusia lain dalam hal dosa asal.
Menentang pandangan ini, teolog lain mengatakan bahwa Maria dikandung bebas dari dosa asal, bahwa ia lahir dalam keadaan khusus yang membuatnya berbeda dari seluruh umat manusia; dalam kasih karunia, yang tanpanya tidak akan dapat membawa Yesus ke dalam dunia lewat dirinya.
Dewan Basle (1431-1449) dan terutama Konsili Trent (1546) diperkuat ajaran ini.
Pada 1708, Paus meresmikan Hari Raya Maria Dikandung Tanpa Noda pada delapan Desember, tanggal yang sama dengan hari raya Kelahiran Maria.
Gereja Ortodoks tidak mengakui pandangan ini, dan pandangan Protestan dengan tegas menolaknya.
Dalam ikonografi, Maria Dikandung Tanpa Noda digambarkan berdiri dengan tangan terentang atau dengan tangannya terkatub dalam doa, dengan mata tertunduk atau melihat ke atas.
3.
Cordis Mariae Imaculata
(Hati Maria Tak Bernoda)
Hari-hari raya untuk Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Tak Bernoda dirayakan pada abad ketujuh belas, termasuk di antara sejumlah hari raya lain yang diresmikan belakangan oleh Gereja Katolik.
Seorang imam dari Normandia, Jean Eudes, mendirikan Kongregasi Yesus dan Maria, yang didedikasikan untuk pemujaan kepada kedua hati suci ini.
Devosi kepada Hati Kudus Yesus mengungkapkan rasa syukur atas kasih Kristus telah memberikan hidup-Nya bagi umat manusia.
Ikonografinya menunjukkan hati dengan salib, dikelilingi oleh api dan duri, tertusuk tombak dan mengalirkan darah.
Hati Maria Tak Bernoda, yang juga disebut Hati Kudus Maria, juga digambarkan dikelilingi oleh api, melambangkan cinta, dan ditusuk dengan pedang sebagai tanda duka yang ditanggung oleh Maria pada saat kematian Anaknya.
Dalam penampakan Maria di Fatima di Portugal pada tahun 1917, Maria menghubungkan keselamatan dunia kepada pengabdian pada Hati Tak Bernoda nya.
Tak lama setelah Perang Dunia Kedua, Paus Pius XII mendeklarasikan tanggal dua puluh dua Agustus sebagai tanggal resmi untuk Hari Raya Hati Maria Tak Bernoda, satu minggu setelah Hari Raya Asumpta, masa khusus untuk penghormatan akan kebaikan, kemurahan hati, dan kemurnian yang nyata dari Maria.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar