Ads 468x60px

Minggu, 10 September 2017



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Minggu, 10 September 2017
Hari Minggu Biasa XXIII
Yehezkiel (33:7-9)
(Mzm 95:1-2.6-7.8-9; Ul: 8)
Roma (13:8-10)
Matius (18:15-20)
"Fraternitas - Persaudaraan"
Inilah salah satu "core values", semangat dasar yang hadir ketika saya datang dan blusukan pada perayaan dan aneka ria lomba “agustusan”di kampung kampung di Solo dan Sragen.
Inilah juga yang diwartakan Yesus pada hari ini. Ia datang sebagai "SAUDARA" dan mengajak kita untuk hidup ber-"saudara" ("se-udara").
Beberapa indikasi dasar yang bisa menambah-tingkatkan semangat persaudaraan kita, antara lain:
1."Memahami":
Ia mengajak kita menjadi "conselor", penasehat yang sabar dan bijak juga terhadap orang yang sulit dipahami, yang kerap menjadi "trouble maker/batu sandungan".
Jelasnya, Ia mengajak kita untuk menjadi "peace-maker" dengan tidak mudah men-cap yang lain tapi selalu belajar memahami dalam semangat "correctio fraterna", berani memberikan "nasehat/teguran" dalam semangat persaudaraan.
2."Mengimani":
Ia mengajak kita untuk biasa berdoa dalam semangat kebersamaan: "Jika dua orang di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh BapaKu."
Dengan kata lain:
Ia mengajak kita untuk terbiasa untuk bersekutu dalam hidup doa. Hal baik ini tentunya bisa dimulai dengan kebiasaan berdoa bersama di keluarga, dimana ayah-ibu dan anak-anak saling bersatu dalam doa sebagai sebuah "ecclesia domestica-gereja basis", bukan?
3."Mengilhami":
Seperti Yesus yang selalu menjadi "inspirator" banyak orang, kita juga diajak meng-"inspirasi" ("In-spiritus: di dalam Roh") banyak orang lewat karya ucapan dan doa kita yang selalu dibawa dalam nama Yesus karena diyakini oleh sabdaNya sendiri: "Dimana dua atau tiga orang berkumpul dalam NamaKu, Aku ada di tengah-tengah mereka" (Mat 18:19-20).
Jelasnya, kita dipanggil untuk menjadi saksi komunikasi terbaik berdasarkan roh pengampunan daripada kebencian. Dengan bertumbuh setiap hari dalam kesadaran akan pentingnya pengampunan, kita menjadi keluarga surgawi sebagai anak-anak Bapa Surgawi dalam Kristus.
"Ada tiga warna di Danau Kelimutu - Jadilah orang yang bijaksana dan suka bersekutu."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
“Spiritus consilii – roh penasehat
Ini adalah salah satu dari macam-macam karunia Roh Kudus: Ada spiritus sapientiae – roh kebijaksanaan, Ada spiritus intellectus—roh penalaran dsbnya.
Roh nasehat sendiri berfungsi untuk mengajar dan menghibur dengan nasehat yang benar benar “BENAR”.
Roh nasehat juga berfungsi memecahkan
masalah, membimbing, dan menentukan apa yang harus dilakukan dalam situasi tertentu secara bijaksana.
Roh nasehat memungkinkan orang memecahkan masalah dan memiliki arah dasar dalam situasi tertentu, seperti ada pada Mesias yang digelari pula “Penasehat Ajaib” (Yes 9:6).
Nah, bersama dengan permenungan injili hari ini, sebetulnya ada tiga macam ciri nasehat yang bijaksana, yakni:
1.NAikkan pujian, dan bukan makian.
2.SEgarkan iman, dan bukan gosipan
3.HAdirkan Tuhan, dan bukan setan.
Kita mohon rahmat-Nya agar kita bisa belajar menjadi “bona consilii-penasehat yang baik, yang tulus dan tidak penuh akal bulus, yang benar benar hidup menurut Roh dan berbuah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri (Gal 5 : 22 - 23a).
Sudahkah kita belajar menjadi penasehat yang baik, yang bisa naikkan pujian, segarkan iman dan hadirkan Tuhan?
“Mas Kelik suka cari sikat – Orang Katolik harus belajar menjadi berkat.”
B.
“Correctio salutis - Koreksi keselamatan.”
Bacaan hari ini membicarakan tentang tanggung jawab kita untuk berani meng”koreksi” demi keselamatan jiwa sesama.
Dengan “koreksi keselamatan”, kita diajak menjadi penjaga ‘saudara’, seperti yg dikatakan Tuhan kpd Yehezkiel: “Aku tetapkan engkau menjadi penjaga kaum Israel” (Yeh 33:7).
Ya, Tuhan menekankan kehidupan yang saling menjaga dengan nada dasar kasih. Hal ini ditampakkan dalam bacaan Injil (Mat 18:15-20), dimana kita dituntut untuk menyatakan kasih yang tulus, dengan menjadi penasehat bijak (“NASEHAT”: NAikkan pujian–SEgarkan iman–HAdirkan Tuhan) terhadap orang yang hidupnya tidak berkenan kepada Allah.
Adapun beberapa pokok perlunya “corectio salutis”, antara lain: melindungi nama Allah (Mat 6:9; Rom 2:23-24),menjaga kemurnian moral dan integritas ajaran gereja (1Kor 5:6-7; 2Yoh 1:7-11) serta berusaha untuk menyelamatkan anggota yang bersalah (1 Kor 5:5; Yak 5:19-20).
"Correctio salutis" juga menekankan semangat kebersamaan dalam iman dan persaudaraan karena diyakini bahwa Tuhan juga hadir disana. KehadiranNya pasti akan memberikan “hik”: harapan iman dan kasih kepada kita sebagai "penjaga" keselamatan sesama.
"Tukang pahat tukang pajak - Jadilah penasehat yang bijak."
C.
Kutipan Teks Misa:
“Seseorang yang ingin mengasihi Allah tidak benar-benar mencintai-Nya jika orang tesebut memiliki tidak memiliki keinginan dan semangat untuk terus-menerus menderita bagi Dia.” – St. Aloysius Gonzaga

Antifon Pembuka (Mzm 119:137,124)
Engkau adil, ya Tuhan, dan hukum-hukum-Mu benar. Perlakukanlah hamba-Mu sesuai dengan kasih setia-Mu.
Iustus es Domine, et rectum iudicium tuum: fac cum servo tuo secundum misericordiam tuam.
Mzm. Beati immaculati in via: qui ambulant in lege Domini.
You are just, O Lord, and your judgment is right; treat your servant in accord with your merciful love.

Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau telah menebus kami dan mengangkat kami menjadi anak-anak-Mu. Pandanglah anak-anak kesayangan-Mu dengan rela hati, supaya semua orang yang percaya pada Kristus memperoleh kebebasan sejati serta warisan abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (33:7-9)
"Jika engkau tidak berkata apa-apa kepada orang jahat, Aku akan menuntut pertanggungjawaban atas nyawanya darimu."
Beginilah firman Tuhan, "Wahai engkau anak manusia, Aku menetapkan engkau menjadi penjaga bagi kaum Israel. Bilamana engkau mendengar suatu firman dari-Ku, peringatkanlah mereka demi nama-Ku. Kalau aku berfirman kepada orang jahat: Hai orang jahat, engkau pasti mati! Dan engkau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu supaya bertobat dari hidupnya, maka orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi darimu Aku akan menuntut pertanggungjawaban atas nyawanya. Sebaliknya, jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu supaya ia bertobat dari hidupnya, tetapi ia tidak mau bertobat, ia akan mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = d, 4/4, PS 854
Ref. Singkirkanlah penghalang Sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat. (Mzm 95:1-2.6-7.8-9; Ul: 8)
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan bersorak-sorai bagi gunung batu keselamatan kita. Biarlah kita memandang nama-Nya dengan lagu syukur, bersorak-sorai bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
2. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (13:8-10)
"Kasih itu kegenapan hukum Taurat."
Saudara-saudara, janganlah berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat. Karena firman berikut ini: Jangan berzina, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini, serta segala firman lain mana pun juga, sudah tersimpul dalam firman ini: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, Kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (2 Kor 5:19)
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus, dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:15-20)
"Jika seorang berdosa mendengarkan nasihatmumu, engkau telah mendapatnya kembali."
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan dikau, bawalah seorang atau dua orang lain, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai orang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. Aku berkata kepadamu: Sungguh, apa yang kalian ikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa yang kalian lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga. Dan lagi Aku berkata kepadamu, jika dua orang di antaramu di dunia ini sepakat meminta apa pun, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di surga. Sebab di mana ada dua atau tiga orang berkumpul demi nama-Ku, Aku hadir di tengah-tengah mereka."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Antifon Komuni (Mzm 42:2-3; PS 425)
Bagaikan rusa merindukan air, demikianlah jiwaku merindukan Dikau, ya Allah. Jiwaku haus akan Allah, Allah yang hidup.
Like the deer that yearns for running`` streams, so my soul is yearning for you, my God; my soul is thirsting for God, the living God.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar