Ads 468x60px

Senin, 11 September 2017


HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Senin, 11 September 2017
Hari Biasa Pekan XXIII
Kolose (1:24-2:3)
(Mzm 62:6-7.9)
Lukas (6:6-11)
“Sensus Catholicus – Citarasa Kekatolikan.”
Inilah yang ditawarkan Yesus pada bacaan hari ini dengan tiga ciri dasarnya, antara lain:
1. Berdasar pada keselamatan jiwa.
“Salus animarum suprema lex” adalah sebuah prinsip dasar dari Kitab Hukum Kanonik yang berarti “keselamatan jiwa adalah hukum yang terutama”.
Hal ini dipertegas oleh Yesus yang berkata dan bertanya kepada kalian: “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau membinasakannya?”
Bukankah manusia tidaklah diciptakan dengan main-main, ataupun secara serampangan, namun diciptakan secara mengagumkan untuk sebuah tujuan yang agung?
2. Bertumbuh pada semangat keterbukaan.
Kasih dan kebaikan tidak dibatasi oleh hari, karena pada dasarnya kasih dan kebaikan itu bersifat universal (“Katholik: Universal, bersifat umum).
Setiap kasih dan kebaikan harus tetap dilakukan kapan saja karena di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan'.
Bagi Yesus, tidak ada batasan waktu untuk berbuat baik, menolong, dan menyelamatkan manusia. Meskipun ada aturan tidak boleh melakukan pekerjaan di hari Sabat, Yesus tetap menyembuhkan orang sakit karena Dia tahu bahwa menyembuhkan itu merupakan perbuatan baik.
Meski orang Farisi dan ahli Taurat marah atas tindakan-Nya itu, Yesus tidak mengurungkan niat-Nya untuk berbuat baik. Tuhan tidak pernah memisah-misahkan apalagi mengotak-kotakkan umatNya. Bukankah kita sendirilah yang kerap malah mengotak-kotakkannya?
3. Berbuah pada kesejahteraan.
Yesus mengingatkan lagi bahwa salah satu tujuan hukum adalah “bonum commune – kesejahteraan bersama.” Ia berkata kepada orang sakit itu, “Ulurkanlah tanganmu!” Orang itu mengulurkan tangannya dan sembuhlah ia.
Jelasnya, kita bukanlah "waduk" untuk menimbunan, kita adalah "saluran" untuk membagi maka terangilah jalan-jalan di dunia ini dengan terang Kristus yang kita bawa dalam hati dan diri kita
“Bolak balik cari kayu jati - Jadilah orang Katolik yang sejati.”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
"Liberator - Sang Pembebas!"
Inilah salah satu gelar yang dikenakan pada Yesus. Ia hadir untuk membebaskan, bukan hanya orang yang sakit fisik tapi juga orang yang sakit nuraninya karena belenggu hukum dan aturan yang menindas.
Bacaan hari ini sebenarnya adalah salah satu konflik antara Yesus vs Farisi, selain ketika Yesus menyembuhkan orang yang sakit busung lapar dan yang sakit punggungnya pada hari Sabat: "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau membinasakannya?"
Pada bacaan hari ini, Yesus membebaskan orang yang mati tangan kanannya pada hari Sabat. Namun para ahli Taurat dan kaum Farisi mengawasi Yesus. Mereka menuduh-Nya melanggar hari Sabat hingga mereka meluap dalam amarah.
Disinilah, orang Farisi dan para ahli Taurat gagal memahami tindakan Yesus, mereka memandang apa yang dilakukanNya sebagai pelanggaran hukum. Sedangkan Yesus sendiri lebih mengutamakan perbuatan kasih dan menyelamatkan manusia daripada sekedar ketaatan buta terhadap peraturan.
Melalui tindakanNya, Yesus ingin menunjukkan kepada orang-orang Farisi dan para ahli Taurat semangat hari Sabat yang sebenarnya, yakni Sabat merupakan anugerah Tuhan bagi umat manusia (Kel 16:21-30); dengan demikian hari Sabat bukanlah hambatan untuk berbuat kasih terhadap sesama manusia.
Disinilah menjadi nyata ketika seseorang tidak lagi peka mendengar keluh kesah orang yang terbelenggu tapi melulu sibuk pada aturan belaka, maka itu merupakan suatu ruang untuk jatuh dalam dosa (Luk 13:11-14). Bagaimana dengan kita?
"Sungai Sambas ada di Kalimatan - Jadilah pembebas dari segala kejahatan!"
B.
Kutipan Teks Misa:
Bagiku, Yesus adalah harta yang melebihi segala harta (Sta. Teresia dari Avila)
Antifon Pembuka (Mzm 62:67)
Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang dan Dialah segala harapanku. Hanya Dialah pelindung dan penyelamatku. Dia pendukungku, aku takkan goyah.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, berilah kami pengertian mengenai misteri-Mu dan penuhilah kami dengan Roh-Mu, agar dapat membicarakan dengan teman dan sesama belas kasih dan kasih setia-Mu, yang Kaugunakan untuk menghadapi kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (1:24-2:3)
"Aku telah menjadi pelayan jemaat, untuk menyampaikan rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad."
Saudara-saudara, sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita demi kalian, dan melengkapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat. Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan kepenuhan sabda Allah kepada kalian, yaitu: Rahasia yang tersembunyi berabad-abad dan turun-temurun, kini dinyatakan kepada orang-orangnya yang kudus. Allah berkenan memberi tahu mereka betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yakni: Kristus ada di antara kalian. Dialah harapan akan kemuliaan. Dialah yang kami beritakan dengan memperingatkan setiap orang dan mengajar mereka dengan segala hikmat untuk memimpin setiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. Itulah yang kuusahakan dan kuperjuangkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya yang bekerja dengan kuat dalam diriku. Saudara-saudara, aku ingin agar kalian tahu, betapa beratnya perjuangan yang kulakukan bagi kalian, bagi mereka yang di Laodikia dan bagi semuanya yang belum mengenal aku secara pribadi. Semoga hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan pengertian yang meyakinkan dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus. Dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 842
Ref. Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.
Ayat. (Mzm 62:6-7.9)
1. Hanya pada Allah saja aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku. Hanya Dialah gunung batu dan keselamatanku; hanya Dialah kota bentengku, aku tidak akan goyah.
2. Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita.
Bait Pengantar Injil,
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 10:17)
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:6-11)
"Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat."
Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, agar mereka mendapat alasan untuk menyalahkan Dia. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Ia berkata kepada orang yang mati tangan kanannya, “Bangunlah dan berdirilah di tengah!” Maka bangunlah orang itu dan berdiri di tengah. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Aku bertanya kepada kalian: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau membinasakannya?” Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu, “Ulurkanlah tanganmu!” Orang itu mengulurkan tangannya dan sembuhlah ia. Maka meluaplah amarah ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Antifon Komuni (Kol 1:25)
Dalam diriku aku melengkapi yang masih kurang dalam penderitaan Kristus untuk tubuh-Nya, yaitu Gereja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar