Ads 468x60px

Selasa, 07 November 2017



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Selasa, 07 November 2017
Hari Biasa Pekan XXXI
Roma (12:5-16a)
(Mzm 131:1.2.3)
Lukas (14:15-24)
"Caritas et humilitas - Kasih dan kerendahan hati."
Inilah dua pilar iman yang melekat dalam kerahiman Allah. Dengan kasih dan kerendahan hati inilah, Ia mengundang kita untuk ikut dan masuk dalam perjamuan surgawi.
Mengacu pada bacaan hari ini, ada beberapa inti supaya kita bisa menanggapi undangan Tuhan sekaligus memiliki semangat kasih dan kerendahan hati, antara lain:
1. Antisipasi.
Kita diajak untuk berjaga dan mempersiapkan diri karena pokok perumpamaan ini sebenarnya adalah hari kebangkitan dalam kemuliaan surgawi pada masa yang akan datang (Luk 14:14-15; Luk 22:18), yaitu kedatangan Kristus kembali untuk membawa umatNya ke dalam perjamuan surgawi.
2. Refleksi.
Kita diajak untuk bermenung tentang tanggapan kita terhadap sapaan dan undangan Ilahi. De facto, ada banyak orang yang pada mulanya menerima undangan itu tetapi kemudian tidak datang karna sibuk, adalah menggambarkan diri kita yang sudah menerima undangan Yesus kepada keselamatan tapi kasih mereka kepadaNya telah menjadi dingin (Luk 14:17-20).
Kita tidak lagi menetapkan prioritas berdasarkan standar sorgawi (Luk 14:18-20). Kita menolak nasehat Alkitab untuk "pikirkanlah perkara-perkara yang di atas, bukan yang di bumi", tidak lagi merindukan "tanah air yang lebih baik, yaitu satu tanah air surgawi" (Ibr 11:16).
3.Intimasi.
Inilah keakraban dengan yang Ilahi, bersatu dan bersekutu dalam rumah dan perjamuan surgawi.
Luk 14:21-23 juga menunjukkan bahwa ada juga orang yang hatinya akan bersama dengan Kristus di sorga dan tidak terpusat pada harapan yang ada dalam dunia ini. Indahnya, mereka itu kerap malahan datang dari kaum yang kecil dan sederhana.
"Dari Carita ke Efesus - Maranatha, Datanglah, Ya Tuhan Yesus" (Why 22:20)

Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
Kutipan Teks Misa:
Tidak seorang pun dapat mempunyai Allah sebagai Bapa, kalau ia tidak mempunyai Gereja sebagai ibu. (St. Siprianus)
Antifon Pembuka (Rom 12:5)
Bersama-sama kita semua merupakan satu tubuh dalam Kristus. Tetapi masing-masing kita adalah anggota yang tergantung satu sama lain.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami, sumber sukacita sejati, baruilah kiranya kami dengan semangat saling melayani sesama. Semoga segala tingkah laku kami selalu membuat bahagia dan gembira sesama. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, kini sepanjang segala masa. Amin.
Rasul Paulus memberi nasihat bagaimana hidup dalam kebersamaan. Orang harus saling mengasihi dan mendukung satu sama lain. Kita harus selalu bersemangat untuk melayani Tuhan dan sesama.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (12:5-16a)
"Kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain."
Saudara-saudara, kita ini, walaupun banyak, merupakan satu tubuh dalam Kristus, masing-masing adalah anggota satu sama lain. Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita. Jika karunia itu untuk bernubuat, baiklah kita bernubuat sesuai dengan iman kita. Jika untuk melayani, baiklah kita melayani. Jika untuk mengajar, baiklah kita mengajar. Jika untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia membagi-bagi dengan hati yang ikhlas. Siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia memimpin dengan rajin. Siapa yang menunjukkan kemurahan hati, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita. Kasihmu janganlah berpura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. Hendaklah kalian saling menaruh kasih sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Janganlah kerajinanmu berkurang, hendaklah rohmu menyala-nyala, dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalam doa. Bantulah orang-orang kudus dalam kekurangan dan berusahalah selalu memberi tumpangan! Berkatilah orang yang menganiaya kalian! Berkatilah dan jangan mengutuk! Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis. Hendaklah kalian sehati sebudi dalam hidupmu bersama. Janganlah kalian memikirkan yang muluk-muluk, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, lindungilah aku dalam damai-Mu.
Ayat. (Mzm 131:1.2.3)
1. Tuhan, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku.
2. Sungguh, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.
3. Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberi kelegaan kepada kalian.
Ambil bagian dalam perjamuan bersama Tuhan terbuka bagi setiap orang. Syaratnya justru pada keterbukaan untuk menerima tawaran Tuhan. Kesempatan itu bisa hilang, bila orang hanya menjalankan keinginannya sendiri.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:15-24)
"Pergilah ke semua jalan dan persimpangan dan paksalah orang-orang yang ada di situ masuk, karena rumahku harus penuh."
Pada waktu itu Yesus diundang makan oleh seorang Farisi. Sementara perjamuan berlangsung, seorang dari tamu-tamu berkata kepada Yesus, “Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah.” Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Ada seorang mengadakan perjamuan besar. Ia mengundang banyak orang. Menjelang perjamuan dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan, ‘Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap’. Tetapi mereka semua minta dimaafkan. Yang pertama berkata, ‘Aku baru membeli ladang dan harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan. Yang lain berkata, ‘Aku baru membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan’. Yang lain lagi berkata, ‘Aku baru saja menikah, dan karena itu aku tidak dapat datang’. Maka kembalilah hamba itu dan menyampaikan semua itu kepada tuannya. Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya, ‘Pergilah segera ke segala jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan cacat, orang-orang buta dan lumpuh’. Kemudian hamba itu melaporkan, ‘Tuan, apa yang Tuan perintahkan sudah dilaksanakan. Sekalipun demikian, masih ada tempat’. Maka tuan itu berkata, ‘Pergilah ke semua jalan dan persimpangan dan paksalah orang-orang yang ada di situ masuk, karena rumahku harus penuh’. Sebab aku berkata kepadamu: Tidak ada seorang pun dari para undangan itu akan menikmati jamuan-Ku.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Doa Malam
Allah yang Mahamulia, Engkau selalu mengundang aku untuk hadir dalam perjamuan Ekaristi. Bukalah mata hatiku supaya dapat menanggapi undangan-Mu dengan hati penuh sukacita. Amin.
====
Apakah gunanya berdoa ?
Apakah gunanya doa-doamu itu bagi Allah ?
Apakah gunanya teleskop seorang pelaut bagi bintang utara, ketika bintang itu dapat melihat jelas sang pelaut bahkan tanpa teleskop ?
Kamu sendiri sudah tau, apa gunanya teleskop bagi pelaut.
Demikian juga dengan doa.
Bagiku, doa bagaikan guna teleskop untuk si pelaut; aku memerlukannya supaya tidak kehilangan arah dan pandangan kepada Bintang Keselamatan, namun Sang Bintang Keselamatan itu tidak membutuhkannya untuk dapat selalu melihat dan menemukanku.
Apakah yang akan terjadi dengan "penglihatan jiwa"ku, jika aku tidak melatihnya dengan doa
Tidakkah para tentara berlatih keras dan tekun dan panjang untuk melihat sasaran tembak mereka di kejauhan ?
Tidakkah para penenun berlatih keras dan tekun untuk dapat mengenali jenis benang yang terbaik ?
Bagaimanakah aku tidak melatih "mata imanku" agar dapat memandang sejernih mungkin ?
Tutuplah matamu dengan kain selama tiga hari saja, dan setelahnya matamu akan merasa kesakitan ketika melihat cahaya.
Meregangkan hubunganmu dengan Allah hanya untuk beberapa jam saja dan jiwamu akan merasa kesakitan melihat cahayaNya.
Oh teman, betapa agungnya "penglihatan iman" ini.
Kukatakan padamu, jika kau menyadari betapa luar biasa dan agungnya, kau tidak akan pernah berputus dalam doa.
- St. Nikolai Velimirovich

Tidak ada komentar:

Posting Komentar