HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
HARAPAN IMAN KASIH.
Senin, 6 November 2017
Pekan Biasa XXXI
Roma (11:29-36)
(Mzm 69:30-31.33-34.36-37)
Lukas (14:12-14)
Pekan Biasa XXXI
Roma (11:29-36)
(Mzm 69:30-31.33-34.36-37)
Lukas (14:12-14)
"Pro Deo - Untuk Tuhan!"
Inilah salah satu istilah khas yang dikenakan ketika kita bekerja semata bagi kemuliaan Tuhan dan keselamatan sesama. Inilah suatu pekerjaan yang tidak terfokus pada pamrih, "direct reward".
Di lain matra, kita kerap hidup di tengah budaya "pamrih", dimana orang melakukan sesuatu karena ada maksud tersembunyi, semacam "udang di balik batu" ("hidden agenda") di baliknya : "age qoud agis". Kita hidup di dunia hiruk-pikuk: “sepi ing gawe – rame ing pamrih”
Pamrih juga adalah semacam cara hidup balas budi, politik dagang sapi dan komunikasi yang bertujuan, bukan lagi "emansipatoris/pembebasan tapi "instrumentalis" (ber-sasaran), memakai sesama sebagai sarana/alat demi tujuan praktis kepentingan diri/kelompoknya semata.
Dalam bacaan hari ini, kita diundang untuk ber-"pro deo", bekerja tanpa pamrih, melayani tanpa mengharapkan imbalan jasa. Itulah sebabnya Yesus menasehati para pendengarNya untuk menjadi makhluk sosial (Lat: "socius: sahabat"), yang bisa dan biasa berbuat baik kepada orang lain, terlebih mereka yang kecil-lemah-miskin-tersingkir, yang tidak mampu memberikan sesuatu sebagai balasan dan menyerahkan seluruh pembalasannya semata kepada Tuhan sendiri.
Dkl: Ketulusan dan kerelaan tanpa pamrih/balas jasa menjadi keutamaan hidup murid-murid Kristus: "Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu" (Luk 14:14).
"Dari Cikarang ke Sukowati - Jadilah orang yang selalu bermurah hati."
NB:
Kutipan Teks Misa:
Senin, 06 November 2017
Hari Biasa Pekan XXXI
Kutipan Teks Misa:
Senin, 06 November 2017
Hari Biasa Pekan XXXI
Allah berbicara kepada kita dalam keheningan hati dan kita mendengarkan-Nya (St Teresa dari Kalkuta)
Antifon Pembuka (Rm 11:36)
Segala sesuatu berasal dari Allah tercipta oleh-Nya dan tertuju kepada-Nya. Bagi-Nya kemuliaan selama-lamanya.
Segala sesuatu berasal dari Allah tercipta oleh-Nya dan tertuju kepada-Nya. Bagi-Nya kemuliaan selama-lamanya.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, belas kasih-Mu Kauperuntukkan siapa saja. Kami mohon, semoga janji-Mu kepada semua orang Kauwujudkan sekarang ini dan semoga kami dapat menyaksikan betapa besar cinta kasih-Mu kepada umat manusia. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, belas kasih-Mu Kauperuntukkan siapa saja. Kami mohon, semoga janji-Mu kepada semua orang Kauwujudkan sekarang ini dan semoga kami dapat menyaksikan betapa besar cinta kasih-Mu kepada umat manusia. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (11:29-36)
"Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua."
"Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua."
Saudara-saudara, Allah tak pernah menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya. Dahulu kalian tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang kalian mendapat kemurahan karena orang-orang Israel tidak taat. Demikian pun sekarang mereka tidak taat, supaya memperoleh kemurahan berkat kemurahan yang telah kalian peroleh. Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua. Alangkah dalamnya kekayaan, kebijaksanaan dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-Nya, tak terselami jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? Atau siapakah yang pernah memberi Allah sesuatu, sehingga Allah wajib menggantinya? Sebab segala sesuatu berasal dari Allah, ada karena Allah, dan menuju kepada Allah. Bagi Dialah kemuliaan selama-lamanya. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 69:30-31.33-34.36-37)
1. Aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku! Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan lagu syukur.
2. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan.
3. Sebab Allah akan menyelamatkan Sion dan membangun kota-kota Yehuda, supaya orang-orang diam di sana dan memilikinya; anak cucu hamba-hamba-Nya akan mewarisinya, dan orang-orang yang mencintai nama-Nya akan diam di situ.
Ref. Demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 69:30-31.33-34.36-37)
1. Aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku! Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan lagu syukur.
2. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan.
3. Sebab Allah akan menyelamatkan Sion dan membangun kota-kota Yehuda, supaya orang-orang diam di sana dan memilikinya; anak cucu hamba-hamba-Nya akan mewarisinya, dan orang-orang yang mencintai nama-Nya akan diam di situ.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alelluya
Ayat. Jika kalian tetap dalam firman-Ku, kalian benar-benar murid-Ku, dan kalian akan mengetahui kebenaran.
Ref. Alelluya
Ayat. Jika kalian tetap dalam firman-Ku, kalian benar-benar murid-Ku, dan kalian akan mengetahui kebenaran.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:12-14)
"Janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, melainkan undanglah orang-orang miskin dan cacat."
"Janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, melainkan undanglah orang-orang miskin dan cacat."
Yesus bersabda kepada orang Farisi yang mengundang Dia makan, “Bila engkau mengadakan perjamuan siang atau malam, janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu, atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula, dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. Tetapi bila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan buta. Maka engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalas engkau. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Ada pepatah Latin yang berbunyi, "Do ut des" artinya: saya memberi supaya engkau memberi. Saya kerap mengistilahkan seperti orang arisan. Kalau orang sudah mendapat arisan pertama kali, tentu ia harus membayar sampai akhir.
Ada pepatah Latin yang berbunyi, "Do ut des" artinya: saya memberi supaya engkau memberi. Saya kerap mengistilahkan seperti orang arisan. Kalau orang sudah mendapat arisan pertama kali, tentu ia harus membayar sampai akhir.
Selain itu sikap dan semangat di belakang kata-kata do ut des adalah pamrih atau balasan. Kesan saya, hal ini seperti beberapa (tidak semua!) hajatan di lingkungan kita. Memang ada yang menulis di dalam undangan, "Dengan tidak mengurangi rasa hormat, kami tidak menerima sumbangan dalam bentuk apa pun termasuk uang."
Catatan yang terakhir itu sepertinya menggambarkan keluarga yang berkecukupan. Atau, keluarga itu pertama-tama ingin kehadiran kita semata-mata untuk memberikan restu bagi sang empunya acara tersebut. Bagi mereka, restu, doa, perhatian, kehadiran sudah merupakan berkat melimpah. Kehadiran para undangan sudah menjadi kekuatan dan kebahagiaan mereka. Dalam hal perkawinan, kehadiran kita juga menandakan dukungan, restu, berkat dan pemberian kekuatan bagi yang membangun keluarga baru.
Secara jelas Yesus menggambarkan pesta tanpa pamrih dengan kata-kata, "Apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat.... dan engkau akan berbahagia karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar" (ay. 13-14)
Sikap tanpa pamrih, apa adanya, sederhana, tidak mengharapkan dari orang lain kiranya menjadi sikap hidup orang beriman. Tuhanlah yang akan memberikan ganjaran kepada kita. Bila hidup orang-orang beriman seperti ini, tentu tidak akan terjadi "persaingan kemewahan" atau pun merendahkan orang lain lewat perbuatan, sikap, dan pesta perjamuan yang kita adakan. Semoga demikian. Tuhan memberkati!
Antifon Komuni (Mzm 69:33)
Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah. Kamu akan mencari Allah, biarlah hatimu hidup kembali.
Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah. Kamu akan mencari Allah, biarlah hatimu hidup kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar