HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Minggu Sore, 24 Desember 2017
Misa Vigili Natal
Yesaya (62:1-5)
(Mzm 89:4-5.16-17.27.29; Ul: 2)
Kisah Para Rasul (13:16-17.22-25)
Matius 1:1-25 (Singkat: Mat 1:18-25)
"Curiculum vitae - Riwayat hidup."
Inilah juga yang ditampilkan dalam "silsilah Yesus" pada bacaan malam Natal. Sebuah silsilah, yang merunut garis keturunan Yesus melalui garis Yusuf sebagaimana kebiasaan Yahudi ketika itu (Mat 1:16).
Walaupun Yusuf bukanlah ayah Yesus secara biologis (Mat 1:20), ia tetap merupakan ayah Yesus secara hukum. Karena Allah sudah berjanji bahwa Mesias akan menjadi keturunan Abraham (Kej 12:3; 22:18; Gal 3:16) dan Daud (2Sam 7:12-19; Yer 23:5), maka Matius merunut silsilah Yesus sampai kepada kedua tokoh ini untuk membuktikan kepada orang Yahudi bahwa Yesus mempunyai silsilah yang tepat sehingga memenuhi syarat sebagai Mesias.
Lebih lanjut, ada beberapa hal lain yang bisa kita petik dari silsilah ini, antara lain:
1."Diurapi":
Yesus yang adalah "Kristus" (Yun: Christos, Ibr: Mesias) hadir sebagai "yang diurapi Roh Kudus" (Yes 61:1; Luk 4:18; Yoh 3:34; Kis 10:38). Ia diurapi sebagai "Nabi" yang membawa pengetahuan dan kebenaran (Ul 18:15), sebagai "Imam" yang mempersembahkan korban (Maz 110:4; Ibr 10:10-14) dan sebagai "Raja" yang menuntun dan menegakkan kerajaanNya (Za 9:9).
2."Diberkati":
Kelahiran Yesus dari seorang perawan dilindungi dalam silsilahNya. Perhatikan bahwa kata "memperanakkan" dipakai untuk semua nama sampai kepada Yusuf, tapi setelah itu pernyataan diubah. Tidak dikatakan bahwa Yusuf "memperanakkan Yesus", melainkan bahwa Yusuf adalah "suami Maria, yang melahirkan Yesus" (Mat 1:23). Dengan kata lain: Maria hadir sebagai "yang diberkati".
3."Dihidupi":
Silsilah ini memuat 42 daftar nama orang hidup, yang berada dalam satu garis keturunan, mulai dari Abraham sampai Yesus. Nama yang muncul dalam silsilah ini, bukan hanya menjelaskan hubungan kekerabatan tapi juga mau menjelaskan tentang kasih Allah yang hidup. Allah berkenan memilih dan memakai banyak orang yang hidup menjadi alatNya.
Dkl: kasih Allah itu hidup. Tidak berbatas, besar dan lebar, menerobos setiap sekat dan pekat dunia.
"Daun pepaya daun kaktus - Mari berkarya bersama Kristus."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
Domini Nativitatem ex mundanis rebus eximamus, qui earum simus obsides! Eo quod a Deo amamur id est eius pulchritudo.
Let us free Christmas from the worldliness that has taken it hostage! The true spirit of Christmas is the beauty of being loved by God.
Marilah kita membebaskan Natal dari keduniawian yang telah menyanderanya! Semangat Natal yang sesungguhnya adalah indahnya sedang dikasihi oleh Allah.
A.
"Sensus historicus - Citarasa kesejarahan."
Inilah yang ditampakkan hari ini ketika Matius memapar-tebarkan silsilah Yesus : Ada 14 keturunan dari Abraham s/d Daud, 14 keturunan dari Daud s/d pembuangan ke Babel, dan 14 keturunan dari pembuangan ke Babel s/d Kristus.
Nah, dari silsilah dan citarasa kesejarahan ini, ada 4 point yang bisa kita petik, al:
1. "Kenali":
Kita diajak terbuka untuk akrab dan dekat, mengenali keluarga dan kerabat secara nyata.
2. "Cintai":
Adapun keluarga dan kerabat dekat dengan hidup dan latar belakang kita, maka wajar kalau kita selalu mencintainya dengan terus saling mendukung dan memperHATIkan, bukan?
3. "Maknai":
Kita semua punya sejarah dan dengan pemaknaan atas sejarah hidup, kita diajak tidak hanya punya "STORY", tapi juga "HISTORY", karena pastinya ada banyak maksud/rencana besar lewat kerabat dan keluarga kita masing-masing.
4. "Imani":
Kita diajak selalu mengimani bahwa Tuhan pasti berkarya lewat sejarah dan silsilah hidup kita masing-masing, lewat semua orang yang hadir dan mengalir dalam sejarah hidup kita, entah baik/buruk. Iman membuat kita berani untuk mensyukuri semua berkatNya lewat sejarah hidup dan keluarga kita dengan segala ruwet rentengnya.
"Cari bantal di Sungai Gangga - Hari Natal adalah peristiwa keluarga."
B.
“Rex Gentium – Raja Para Bangsa!”
Inilah salah satu gelar Yesus yang kita imani. Menurut Yesus sendiri, Daud telah menyebut Mesias sebagai tuannya (Mazmur 110:1). Jadi, Ia adalah jauh lebih tinggi dari semua raja dunia, termasuk Raja Daud sendiri.
Dalam Perjanjian Lama, Daud memang diurapi menjadi raja dan Allah menetapkan perjanjian dengannya. Allah berjanji bahwa kerajaannya akan kekal tak berkesudahan.
Dalam Perjanjian Baru, Yesus Kristus, disebut “Putra Daud yang Terurapi”, bahkan dengan jelas Yesus disebut mewarisi tahta Daud (Rom 1:3, 2 Tim 2:8, Mat 1:1-17, Luk 3:23-38).
Namun sebenarnya Yesus jauh lebih tinggi daripada Daud. Ia sudah ada lebih dahulu sebagai Putra Allah Bapa sebelum Daud. Sebagai Mesias, Ia tak hanya datang dari garis Daud tetapi juga lebih besar dari semua penguasa sebelum pun sesudah Dia.
Dengan kata lain: Yesus mau menekankan bahwa Ia memang keturunan Daud, tetapi lebih dari itu, Dia adalah Anak Allah. Dia adalah Tuhan penguasa langit dan bumi, pemilik kehidupan!
Nah, kalau begitu, apakah kita sudah menjadikan Yesus penguasa hidup kita?
Disinilah kita diajak bersandar pada Yesus dan kita biarkan Dia yang memimpin hidup kita slamanya.
"Dari Efesus ke Maluku-
Tuhan Yesus itu andalanku."
C.
Kutipan Teks Misa:
Dari mana datangnya damai di bumi, selain dari kenyataan, dari Dia yang tumbuh dari bumi, yaitu Kristus yang lahir sebagai manusia? Dan Dialah damai kita, yang membuat keduanya menjadi satu, agar kita menjadi manusia yang berkehendak baik, diikat bersama dalam ikatan kesatuan yang mesra. (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (Bdk. Kel 16:6-7)
Hari ini kamu akan tahu bahwa Tuhan akan datang menyelamatkan kita, dan besok pagi akan kamu saksikan kemuliaan-Nya.
Today you will know that the Lord will come, and he will save us, and in the morning you will see his glory.
Hodie scietis, quia veniet Dominus, et salvabit nos; et mane videbitis gloriam eius.
Bacaan-bacaan di bawah ini dipakai dalam Perayaan Ekaristi tanggal 24 Desember sore, sebelum atau sesudah Ibadat Sore (Vesper) I Natal. Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan, ada Syahadat (berlutut saat "Ia dikandung dari Roh Kudus"), Prefasi Natal I, II atau III, Communicantes Natal.
Doa Pembuka
Ya Allah, setiap tahun Engkau menggembirakan kami dengan menantikan penebusan. Semoga kami, yang dengan gembira menerima Putra Tunggal-Mu sebagai Penebus, layak menghadap Dia dengan hati tenang, manakala Ia datang sebagai hakim. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (62:1-5)
"Seorang mempelai girang hati melihat pengantin perempuan."
Oleh karena Sion aku tidak akan berdiam diri dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh. Maka bangsa-bangsa akan melihat kebaenaranmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh Tuhan sendiri. Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan Tuhan dan serban kerajaan di tangan Allahmu. Engkau tidak akan disebut lagi "yang ditinggalkan suami", dan negerimu tidak akan disebut lagi "yang sunyi", tetapi engkau akan dinamai "yang berkenan kepada-Ku" dan negerimu "yang bersuami", sebab Tuhan telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami, sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:4-5.16-17.27.29; Ul: 2)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-menurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-menurun."
3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapa-kulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku." Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:16-17.22-25)
"Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian daripada aku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak."
Pada suatu hari Sabat, di rumah ibadat di Perga, setelah pembacaan dari hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, Paulus bangkit dan memberi isyarat dengan tangannya, lalu berkata, "Hai orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah! Allah umat Israel telah memilih nenek moyang kita, dan membuat umat itu menjadi besar, ketika mereka tinggal di Mesir sebagai orang asing. Dengan tangan-Nya yang perkasa Ia telah memimpin mereka keluar dari negeri itu. Lalu Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud ini Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. Menjelang kedatangan Yesus itu, Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. Dan ketika hampir selesai menunaikan tugasnya, Yohanes berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian daripada aku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = es, 2/2, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. Besok kejahatan bumi akan dihancurkan: Juruselamat dunia akan memerintah atas kami.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 1:1-25 (Singkat: Mat 1:18-25)
"Silsilah Yesus, anak Daud."
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.
Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram, Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, Isai memperanakkan raja Daud.
Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria, Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa, Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia, Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia, Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia, Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel.
Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel, Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor, Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud, Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.
Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.
Kelahiran Yesus Kristus adalah sebagai berikut: Pada waktu Maria, ibu Yesus, bertunangan dengan Yusuf, ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf, suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah firman Tuhan yang disampaikan oleh nabi: 'Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamai Dia Imanuel' yang berarti: Allah menyertai kita. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki, dan Yusuf menamai anak itu Yesus.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Bacaan Injil Misa Vigili Natal menunjukkan kepada kita silsilah Yesus Kristus. Sebagai manusia, Yesus juga mempunyai sejarah hidup yang panjang, yang dipersiapkan oleh Allah sendiri.
Melalui silsilah itu mau ditunjukkan kepada kita bahwa Yesus adalah tokoh yang tidak tiba-tiba muncul. Kita bisa mengetahui garis keturunan Yesus Kristus secara lengkap, dari Injil Matius 1: 1-17.
Di situ dipaparkan siapakah Yesus itu? Berasal dari keturunan siapakah Dia? Bila kita membaca silsilah Yesus Kristus dari Injil Matius tersebut, mungkin kita akan menjadi tidak tertarik, paling tidak kita akan tidak selalu tertarik; karena selain sukar mengikutinya juga karena nama-nama leluhur yang ada di situ "asing" bagi telinga kita. Apalagi itu dari Kitab Suci Perjanjian Lama, yang jarang kita baca dan jarang kita dengar; apalagii kita pelajari! Kita bisa mencermati empat nama perempuan yang asa dalam silsilah itu. Siapakah empat perempuan itu? Mari kita simak!
Inilah nama-nama mereka: Tamar, Rahab, Rut dan Batsyeba. Keempat nama perempuan itu dalam pandangan dan penilaian hidup orang pada umumnya termasuk perempuan yang tidak baik, tidak bersih, kotor dan perlu dijauhi. Tamar: adalah menantu Yehuda, namun akhirnya justru mempunyai anak dengan Yehuda. (Kej. 38) Rahab: adalah perempuan sundal, yang menolong pengintai-pengintai Israel. (Yos 6) Rut: yang akhirnya menikah dengan Boaz, lelaki kaya raya, punya riwayat hidup yang kelam. (Rut 2-4) Batsyeba: isteri Uria, panglima perang raja Daud. Karena raja Daud tidak bisa mengendalikan nafsu syahwatnya saat berjalan-jalan di sotoh istana, ia lalu menyuruh membawa Batsyeba ke istana, raja Daud bersetubuh dengan Batsyeba, mereka punya anak Salomo. (2Sam.11) Yang kemudian menjadi raja yang sangat terkenal karena kearifan dan juga kebijaksannya itu. Namun sebetulnya masih ada satu lagi perempuan yang punya andil besar di balik kelahiran Yesus Kristus, yaitu Maria, isteri Yusuf, pemuda yang rendah hati.
Injil hari ini membentangkan kembali silsilah Tuhan kita Yesus Kristus, lalu apa sangkut pautnya dengan Bunda kita? Kita semua pasti mengerti bahwa Yesus datang hendak menyelamatkan kita dari perbudakan dosa dengan mengosongkan diri-Nya dan menjadi manusia. Apakah Yesus Kristus, Tuhan kita dapat langsung menjadi manusia begitu saja?
Bisa saja Yesus langsung turun dari langit dan secara ajaib menjadi manusia. Tetapi cara demikian tidak dapat menyerupakan diri-Nya dengan manusia, yang lahir dari rahim seorang ibu. Tentu saja, tidak mungkin asal–asalan dalam memilih ibu yang akan mengasuh Putra Tunggal-Nya.
Untuk sesuatu hal yang baik, kita memerlukan rencana yang rapi agar memperoleh hasil yang maksimal. Untuk menikmati liburan akhir pekan, tak jarang kita sudah membuat rencana untuk hari ke depan dan apa saja yang hendak dilakukan. Demikian pula Bapa dalam memilih ibu yang hendak mengasuh dan menimang Putera tunggal-Nya.
Mengapa Maria, ibu Yesus perlu ditambahkan pada empat nama perempuan tersebut? Karena Maria yang melahirkan Yesus, Maria yang diberkati Allah secara istimewa dan khusus; karena Maria menjadi ibu Yesus, Maria perempuan yang suci. Perempuan yang hebat, yang mengagumkan, yang luar biasa. Karena hidupnya penuh Roh Kudus.
Dan setelah Yesus lahir, tumbuh menjadi kanak-kanak, remaja, muda dan mulai berkarya. Maria selalu mendampingi-Nya. Bahkan sampai ketika Yesus disalib di Golgota, Maria hadir di sana. Dari pandangan mata-Nya, Yesus berkata kepada Maria: "Ibu, inilah anakmu." Dan kasih Yesus kepada Maria mencapai puncaknya, ketika Maria diangkat kesorga sejiwa raganya.
Disini kita melihat betapa Maria sangat mencintai Yesus, sebaliknya Yesus juga sangat mengasihi Maria ibu-Nya. Tentu kenyataan sekaligus teladan tersebut pantas kita contoh, kita ikuti dalam hidup sehari-hari kita. Anak menga sihi ibunya, ibu mengasihi anaknya! Yesus sungguh memasuki sejarah hidup manusia. Ia sama dengan kita. Bermacam-macam nama disebut-sebut, ternyata bukan hanya yang baik. Tuhan membuat garis indah dalam rencana penebusan.
Antifon Komuni (Bdk. Yes 40:5)
Kemuliaan Tuhan akan dinyatakan, dan semua orang akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Revelabitur gloria Domini: et videbit omnis caro salutare Dei nostri.
The glory of the Lord will be revealed, and all flesh will see the salvation of our God.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar