HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Jumat Pertama, 05 Januari 2018
Hari Biasa Masa Natal
1 Yohanes (3:11-21)
(Mzm 100:1-2.3.4.5)
Yohanes (1:43-51)
"Virtus et sapientia – Keutamaan dan kebijaksanaan."
Itulah sikap dasar yang tampak pada injil hari ini, dengan 3 tokoh yang dimunculkan, antara lain:
1. Filipus (Yun: pecinta kuda).
Menurut tradisi, ia berasal dari Betsaida, penulis injil apokrif yang ditemukan di Nag Hammadi. Ia wartakan injil di Prancis, Rusia, Asia Kecil dan India. Sebagai teman dekat, ia sadar bahwa Natanael adalah orang yang terpelajar dan sulit diyakinkan dengan kata-kata spekulatif dan kurang argumentatif. Maka, ia langsung mempertemukannya dengan Yesus: "Mari dan lihatlah!" (Yoh 1:47).
Dkl: Ia membawa orang lain supaya mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus. Inilah keutamaannya: Ia menjadi "makcomblang", semacam "jembatan" bagi org lain untuk sampai kepada Tuhan.
2. Natanael:
Ia yang juga disebut Bartolomeus, berarti "anugerah Allah" adal satu-satunya rasul dari kalangan bangsawan. Ia berasal dari Kana yang waktu itu mudah sinis danmenganggap rendah orang-orang dari kota-kota lainnya. Tapi ketika melihat karisma Yesus, ia langsung memujiNya dengan tulus dan fair: “Rabi, Engkau Anak Allah”.
Inilah keutamaannya:
Ia bukan org yang penuh intrik dan taktik basa-basi, tapi "asli/otentik"-tidak ada kepalsuan dalam kata dan wartanya.
3.Yesus:
Ketika di cap buruk/disepelekan, Ia tidak marah tapi malahan memuji Natanael. Seperti yang saya tulis dalam buku "HERSTORY" (RJK, Kanisius), sapaan dan pujianNya jelas berpola "SOP" – “Simple Optimis dan Positif".
Ya, hatiNya tahu kerinduan hati terdalam dari Natanael. Dengan simple, optimis dan positif, Ia menyapanya dengan penuh kasih dankebijaksanaan sehingga membuahkan kehangatan, persahabatan dan sukacita yang tulus dalam panggilan kristiani.
"Ada Anna naik Sriwijaya - Jadilah bijaksana biar hidup kita semakin berjaya"
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
Kutipan Teks Misa:
Kekayaan ilahi tidak lain adalah hal-hal yang membuat kita kecukupan.-- St Agustinus
Antifon Pembuka (Yoh 1:1)
Sejak awal mula Sabda itu Allah, dan Ia berkenan dilahirkan sebagai Penebus dunia.
In the beginning and before all ages, the Word was God and he humbled himself to be born the Savior of the world.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahakuasa, kelahiran Putra-Mu telah menyatakan karya penyelamatan-Mu. Teguhkanlah iman kami, agar dengan bimbingan Putra-Mu kami dapat memperoleh rahmat yang Kaujanjikan. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:11-21)
"Kita sudah berpindah dari maut ke dalam hidup, karena kita mengasihi saudara kita."
Anak-anakku terkasih, inilah berita yang telah kamu dengar dari semula, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi; bukan seperti Kain yang berasal dari si jahat dan membunuh adiknya. Apakah sebabnya Kain membunuh adiknya? Sebab segala perbuatannya jahat, sedang perbuatan adiknya benar. Janganlah kamu heran, Saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu. Kita tahu bahwa kita sudah berpindah dari maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap berada di dalam maut. Setiap orang yang membenci saudaranya adalah seorang pembunuh. Dan kamu tahu, tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup kekal di dalam dirinya. Tetapi kita mengetahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; maka kita pun wajib menyerahkan nyawa untuk saudara-saudara kita. Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan, tetapi ia menutup pintu hatinya terhadap saudara itu bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Demikianlah kita ketahui bahwa kita berasal dari kebenaran, dan kita dapat menghadap Allah dengan hati tenang, sebab jika kita dituduh oleh hati kita, Allah adalah lebih besar daripada hati kita, dan Ia mengetahui segala sesuatu. Saudara-saudaraku terkasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian penuh iman untuk mendekati Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi!
Ayat. (Mzm 100:1-2.3.4.5)
1. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!
4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya turun menurun.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Inilah hari yang suci! Marilah, hai para bangsa, sujudlah di hadapan Tuhan, sebab cahaya gemilang telah menyinari seluruh muka bumi.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:43-51)
"Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!"
Sekali peristiwa Yesus memutuskan untuk pergi ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya, "Ikutlah Aku!" Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus. Lalu Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya, "Kami telah menemukan Dia yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret. Kata Natanael kepadanya, "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Kata Filipus kepadanya, "Mari dan lihatlah!" Melihat Natanael datang kepada-Nya, Yesus berkata tentang dia, "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" Kata Natanael kepada Yesus, "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepada-Nya, "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." Kata Natanael kepada-Nya, "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" Yesus menjawab, katanya, "Karena Aku berkata kepadamu 'Aku melihat engkau di bawah pohon ara' maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar daripada itu." Lalu kata Yesus kepadanya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Antifon Komuni (bdk. Yoh 3:16)
Demikian besar cinta kasih Allah kepada dunia, sehingga Ia menyerahkan Putra Tunggal-Nya, agar semua orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan memperoleh hidup abadi.
God so loved the world that he gave his Only Begotten Son, so that all who believe in him may not perish, but may have eternal life.
B.
Jumat Pertama (J U M P E R)
Lihatlah "HATI" itu!
TGIF.
Thx God It's Friday
Tau 'Gak Ini Friday
Thx God I'm Fine
Ada hubungan erat antara Devosi Hati Kudus Yesus dg Misa JumPer/Jumat Pertama, krn Misa JumPer merupakan salah satu bentuk Devosi kpd Hati Kudus Yesus.
Adapun devosi yg berfokus kepada Hati Yesus dimulai pd tahun 1000, pd jaman St Anselmus+St Bernard (1050-1150) dan juga byk orang kudus di abad pertengahan (St Albertus Agung, St Catherine Siena, St Fransiskus Sales, para Benediktin-Dominikan-Carthusian; namun Santa yg kerap diasosiasikan dg devosi Hati Kudus Yesus adl St Margaret Mary Alacoque (1647-1690).
Ia memperoleh wahyu pribadi dari Yesus yang menghendaki perayaan liturgis Hati Kudus Yesus dan praktek mempersembahkan silih (reparation) trhdp dosa-dosa, pada setiap Jumat pertama di setiap bulan.
1856, Paus Pius IX menetapkan Pesta (perayaan liturgis) Hati Kudus Yesus.
1928, Paus Pius XI mengeluarkan surat ensiklik "Miserentissimus Redemptor" ttg silih kpd Hati Kudus Yesus.
1956, Paus Pius XII mengeluarkan ensiklik "Haurietis aquas", ttg devosi kpd Hati Kudus Yesus yg umumnya dilakukan menjelang perayaan Pesta Hati Kudus Yesus.
Kemudian, devosi ini semakin joss alias populer diadakan setiap bulan, yaitu pada hari Jumat pertama.
Indahnya, hari Jumat sebagai peringatan sengsara dan wafat Yesus baik jika ditandai dg "matiraga", sbg tanda silih/pertobatan. Hari Jumat juga kerap disebut sebagai Hari Kerahiman Ilahi. KHK/Kitab Hukum Kanonik 1983 no: 1250 mengatakan:
"Hari dan waktu tobat dalam seluruh Gereja ialah setiap hari Jumat sepanjang tahun, dan juga masa prapaskah.
"Orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; berlari dan tidak menjadi lesu, berjalan dan tidak menjadi lelah”
"Dari Kramat mencari kurma - Slmt berjumat pertama."
=====
SEBELUM MATI,
HIDUPLAH DENGAN PENUH...
Mengenai Fransiskus Asisi (1182 – 1226) – mungkin dalam sebuah legenda – ada kisah demikian. Ketika Fransiskus yang sudah mulai tua menanam pohon, datanglah seseorang dan berkata, “Seandainya bapa tahu bahwa hari ini akan mati, apakah yang akan bapa lakukan?”. Jawabnya, “Tentu saja saya tetap akan menanam pohon juga!”
Orang ini berkata lagi, “Apa tidak baik jika bapa mulai bersiap-siap menghadap Tuhan dengan berdoa tanpa henti?”
Fransiskus berkata, “Saya sudah siap kapan saja Dia memanggil saya.” Apa yang dikatakan Fransiskus ini oleh John Powell (1925 – 2009), disebut dengan ungkapan, “Fully human, fully alive”.
Memang, kematian itu datangnya seperti pencuri, tidak dapat disangka-sangka. Paulus bahkan menyebut kematian dengan kata “ecthros” – musuh yang terakhir (1 Kor 15: 26), “The last enemy”. Maka harus disiapkan terus-menerus.
Tak heranlah di Glasgow (Skotlandia) ada suatu alat penunjuk waktu dengan bantuan bayangan sinar matahari (sundial) dengan motto, “Perhatikanlah waktu sebelum waktu itu berakhir.” Janganlah kita sekali-kali mengundurkan sesuatu untuk lain kali (waktu) karena waktu lain itu mungkin tidak akan datang. “Periculum in mora” – ada bahaya dalam penundaan.
Di sinilah Jean d’Arc (1412 – 1431) memunyai prinsip hidupnya untuk Tuhan. Dia tidak pernah mau menunda. Dan ketika teman-temannya menganjurkan agar ia tidak “ngoyo” – menyibukkan diri berlebihan, ia malah berkata, “Adalah lebih baik bernyala sampai padam daripada karatan sampai mati”. Jean d’Arc mengetahui bahwa musuh-musuhnya kuat, sedangkan waktu sudah amat pendek, dia berdoa kepada Tuhan, “Aku akan hidup hanya untuk satu tahun pakailah aku jika Engkau berkenan.”
Kaisar Maximinus (circa 173 – 238 M) pernah berkata, “Melius mori quam sibi vivere” – lebih baik mati daripada hidup tapi hanya untuk diri sendiri. Hidup dengan penuh, fully alive di sini diartikan sebagai hidup yang dipersembahkan kepada sesama, “Sekali berarti, mati!” (MM).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar