Ads 468x60px

MINOLOGIUM CITERSIENSIS PART III = JULI - SEPTEMBER



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
SERI MONASTIK
MINOLOGIUM CITERSIENSIS
PART III = JULI - SEPTEMBER
A.
JULI
1 Juli
Di Spanyol, pada tahun 1403, wafatlah Br. Makarius Bonafal. Ia hidup di sana selama 20 tahun, dengan menghayati ketiga kaul¬nya secara mengagumkan. Sebagai petugas yang menjaga pintu, ia menerima dengan sabar segala kesukaran dan penghinaan. Ia berpulang dengan tenteram, setelah meramalkan sendiri saat kematiannya. (Hag.n.472)
2 Juli
Tahun 1859, meninggallah Abas Bernardinus Dufour,abas dari Port Du Salut. Sejak menjadi imam, ia telah berhasrat sekali mencari kesunyian dan hidup samadi. Sesudah kaul, ia ditunjuk menjadi Bapa Pengakuan bagi para suster. Kemudian diangkat menjadi abas. Jabatan ini dipangkunya selama lima tahun. Ia meninggal pada pesta Bunda Maria. (Hag.n.703b)
3 Juli
Di Belgia, wafatlah pada hari kesembilan bulan ini pada ta¬hun 1764, Abas Menas Effleur, abas dari Orval. Ia bertindak secara adil dan bijaksana, sehingga suasana yang ditimbulkan oleh abas sebelumnya, berhasil ditentramkannya. Di lain pihak, dengan keras ia menjaga tata tertib biara. Ia juga menganjurkan pelajaran ilmu ketuhanan, dengan mana ia mem¬beri dasar yang baru bagi biara yang akan datang. Tetapi sebelum tugasnya itu selesai, ia meninggal dalam usia 60 tahun. (Hag.n.661)
4 Juli
Pada hari ini meninggal di Bonnecombe, Br. Jocabus Cal-mettes, novis. Dulunya ia bertugas sebagai penjaga jalan kereta api. Dalam tugasnya itu, ia lebih senang bertugas pada malam hari, supaya dapat menghadiri Kurban Misa. Ia selalu berdoa Jalan Salib, untuk merenungkan sengsara Kristus. Be¬gitu juga dalam menderita penyakit, ia selalu bergembira untuk turut mengambil bagian dalam sengsara Kristus. Ia meng¬ikrarkan kaulnya, pada saat terakhir menjelang wafatnya. (Hag.n.736)
5 Juli
Di Spanyol, pada tahun 1746, wafatlah Muder Anna Maria, biara¬wati dari biara St. Yoakim dan Sta. Anna di Villadolid. Sejak ke¬cilnya ia sudah membiasakan diri untuk berdoa dan bermatiraga serta penghormatan terhadap Bunda Maria. Sewaktu di biara, tidak kurang pula penghormatannya kepada Hati Kudus dan Salib Kristus. Ia juga banyak berdoa bagi jiwa-jiwa di Api Penyucian. Setelah wafat, banyak orang datang untuk meminta jenazahnya. (Hag.n.656)
6 Juli
Diperingati St. Albertus seorang bruder awam dan perta¬pa dari Biara St. Andreas de Sestri di Liguria. Selagi muda, ia gemar menggembalakan domba sambil berdoa di tempat-tempat sunyi, serta membiasakan diri makan sayur-sayuran dan akar-akaran. Kemudian menggabungkan diri dengan seorang per¬tapa saleh lalu menjadi bruder. Sesudah kaul, beliau menda¬pat tugas di dapur dan melayani para pengemis. Sering terja¬di kejadian-kejadian yang ajaib. Kadang-kadang Tuhan memperbanyak makanan secara ajaib atau kadang-kadang ada malaikat yang memasak. Karena hasratnya yang benar, ia diizinkan un¬tuk menyepi ke sebuah gubug di hutan terdekat. Tiga puluh tahun ia menjalani hidup yang keras di sana. Sementara itu, banyak orang yang datang untuk minta nasehatnya atau minta didoakan. Beliau meninggal dalam sebuah gua di Alpen pada tanggal 8 Juli 1239. Tujuh tahun sesudah meninggalnya, Bapa Su¬ci Gregorius IV memperkenankan orang-orang untuk menghorma¬tinya. (Hag.n.45)
7 Juli
Di Biara Sitti Kita Pertolongan Baik di Maubec, wafat¬lah pada tahun 1888, Suster Irenea Laval. Biarpun badannya lemah, namun tugasnya untuk mengurusi kandang-kandang hewan dijalankannya dengan sebaik-baiknya, sambil merenung sengsara Kristus. Tak pernah ia mementingkan dirinya sendiri, se¬hingga sesudah sembilan tahun, ia benar-benar kehabisan te¬naga. Sakit keras yang dideritanya, diterimanya dengan tabah sebagai persembahan kepada Tuhan. Setelah bergulat dengan maut, setelah tujuh jam, wafatlah ia. (Hag.n.727)
8 Juli
Hari peringatan Bahagia Eugenius III. Sebagai kanonik dari diosis Pisa beliau menjabat jabatan wakil kepala rumah. Ia mengikuti St. Bernardus, tatkala St. Bernardus singgah di situ dalam suatu perjalanannya untuk menghadiri sebuah konsili. Lima tahun kemudian, ia diserahi tugas memimpin sebuah biara pa¬ra rahib Sistersiensis. Sepeninggal Lusius II, dengan suara bulat ia dipilih menjadi Bapa Suci dan memilih nama Eugeni¬us III. Mendengar hasil pemilihan itu, St. Bernardus mengirimkan surat kepada puteranya itu, yang kini telah menjadi bapanya dan mendorongnya untuk tetap rendah hati dan taat, lebih-lebih lagi, bahwa ia harus tetap tegas dalam mengambil keputusan. Tatkala dari Tanah Suci terdengar teriakan minta tolong, maka ia memerintahkan orang-orang Katolik untuk memanggul senjata menghadapi Bangsa Sarasin. Sewaktu pembuang¬annya di Perancis, ia menghadiri Kapitel Umum, untuk bersatu dengan para saudaranya. Sesudah delapan tahun empat bulan menduduki Tahta Suci, ia wafat pada hari ini, tahun 1153. (Hag.n.19)
9 Juli
Di Vaux Cernay, hari ini dirayakan pesta St. Teobaldus, abas. Ia putera Baron Montmorency dan satria tersohor. Tatkala sudah di biara, penghormatannya terhadap Bunda Maria dan Sakramen MahaKudus, begitu memuncak. Jabatan abas diterimanya bukan untuk memerintah, tetapi untuk mengabdi. Tata ter¬tib biara sungguh diperhatikan dan dipelihara, sehingga bia¬ranya disebut sebagai "Penjaga Ordo". Ia terkenal karena mu¬kjizat dan ramalan-ramalannya. Ia berpindah ke alam baka pada tanggal 7 Desember 1247. (Hag.n.48)
10 Juli
Di Aiguibelle, pada hari pesta Bapa Kita St. Stephanus, dalam tahun 1839, meninggallah Ephrem Ferrer, rahib. Ia lahir dalam keluarga kaya tetapi saleh. Sejak kecil ia senang beribadat dan cinta kepada orang-orang miskin. Sayang, bahwa kebajikan masa kecilnya itu belum kuat tertanam, sehingga ketika melanjutkan studi di Toulouse, ia lepas dari imannya. Setelah mengalami pergolakan batin yang hebat, imannya tumbuh kembali. Ia mengucapkan kaulnya di Biara Aiguibelle. Puncak hidupnya dicapai, setelah ia hidup penuh hormat kepada Bunda Maria. (Hag.n.694)
11 Juli
Di Toulouse, diperingati Bahagia Bertrandus, abas Grandselve. Ia orang sederhana, keras dalam puasa, tetapi dicintai, karena kesabaran dan kebaikannya terhadap siapa saja. Be¬berapa tahun sebelum meninggal, ia pergi ke Clairvaux untuk menyatukan Granselve dengan Citeaux di bawah St. Bernardus. Ia wafat tahun 1149. (Hag.n.64)
12 Juli
Di Orange - Perancis, tahun 1794, wafatlah Bahagia Maria dari St. Hendrikus, martir dan adiknya suster Hati Kudus Bunda Maria. Mereka berasal dari keluarga bangsawan de Yustamont. Ia seorang rubiah koor di Biara St. Katarina di Avignon. Ta¬hun 1790, ia diusir dari biara, kemudian dipenjarakan di Orange. Mereka lalu mengubah tempat tahanan menjadi biara. Tatkala dihadapkan kemuka pengadilan, ia tidak mau mematuhi perintah untuk bersumpah palsu. Karena itu, ia dihukum mati deng¬an tuduhan sebagai seorang pemberontak yang fanatik. Bersa-ma suster-suster lainnya, ia mendaki tiang gantungan sambil melagukan pujian bagi Bunda Maria. Adik puterinya, menyusul kakaknya empat hari kemudian. Bersama 30 orang suster lain¬nya dari bermacam-macam kongregasi lainnya; mereka dinyata¬kan sebagai Bahagia oleh Bapa Suci Pius XI pada tahun 1925. (Hag.n.59-60)
12 Juli
Hari ini pada tahun 1335, Bahagia Bapa Suci Benediktus XII mengumumkan Konstitusi "FULGENS SICUT STELLA MATUTINA", di mana beliau berusaha untuk mengembalikan Ordo Sistersiensis ke jalan hidup yang lebih suci dan ketaatannya akan peraturan yang lebih keras.
13 Juli
Di Biara Notre Dame du Lac di Kanada, meninggallah dalam tahun 1898, Bruder Simon Dupont. Lahir dari keluarga yang i¬mannya sudah berakar dalam dan tekun beribadat, dilatarbelakangi hidup masyarakat Amerika yang mengejar kemewahan. Di biara, ia menjadi cermin kebajikan dan teladan kesopanan. Tetapi ia selalu sakit-sakitan. Ia mengikrarkan kaulnya di rumah sakit dan tak lama kemudian berpulang ke hadirat Tuhan dengan tenteram dalam usia 25 tahun. (Hag.n.suppl.744)
14 Juli
Hari ini, pada tahun 1664, abas yang tersohor Armandus Yo¬hannes Bouthiller de Rance, mulai memperbaharui La Trappe, hanya dengan 10 orang. Ia tidak dapat lagi memasukkan seluruh tradisi Citeaux, tetapi menggantikannya dengan yang le¬bih keras, sesuai dengan semangat para bapa padang gurun. Tentu saja tindakannya itu memancing reaksi baik yang setuju maupun tidak setuju. Tanggal 24 Mei 1678, ia mendapat pengaku¬an dari Tahta Suci. (Hag.suppl.n.80)
15 Juli
Di Citeaux, diperingati Bahagia Alanus dari Ryssel, yang juga biasa disebut Sang Mahaguru. Ia mempunyai pengetahuan mendalam mengenai Kitab Suci, juga ilmu pengetahuan lainnya. Mengingkari segala pujian yang bersifat duniawi, ia meneri¬ma pakaian bruder di Citeaux dan bertahan dengan penuh rendah hati sampai akhir hidupnya. Ia meninggal tahun 1202 pada ha¬ri keenambelas bulan ini. (Hag.n.145)
16 Juli
Di Aragon, diperingati Bahagia Puteri Theresia. Theresia mendatangkan 12 suster, dan ia sendiri memperoleh pakaian (seorang) suster. Ia menerima tugas penjaga pintu, dan tu¬gas-tugas lainnya. Ia wafat pada tahun 1260. Jenazahnya se¬telah dua abad ternyata masih utuh. (Hag.n.l66)
16 Juli
Pesta Bapa Kita St. Stephanus Harding dari Inggris. Waktu muda, ia menjadi rahib di Biara Sherborne, kemudian ke Perancis. Allah membimbingnya bersama dengan rahib-rahib lainnya ke Molesme di Bourgondie. Setelah St. Alberikus wafat, ia dipilih menjadi abas di Citeaux. Tahun 1134, ia be¬rangkat ke surga untuk menerima mahkota dari hasil kebajik¬annya selama di dunia. (Hag.n.3)
17 Juli
Di Lyon, Perancis; pada pesta St. Stephanus tahun 1827 wafatlah yang mulia Abas Agustinus de Lestrange. Untuk menghindari jabatan uskup, sebagai imam muda ia mencari perlin¬dungan ke La Trappe. Ia mempunyai iman yang kuat, berjiwa pemimpin dan rencana-rencana yang berani. Ketika pecah Revolusi Perancis, ia mendapat izin dari abas untuk berangkat ke Swiss bersama beberapa saudaranya yang lain. Ia memutus¬kan untuk menyelesaikan pembangunan De Rance di bekas biara Kartusia Valsainte. Yayasan itu pada tanggal 30 Juli 1794, oleh Bapa Suci Pius VI diangkat menjadi keabasan dan ditetapkan sebagai kedudukan utama dari Kongregasi para Trappist, nama yang sejak itu dipakai oleh para rohaniwan yang berasal dari La Trappe. Dari Swiss, ia menyebarkan para ra¬hibnya ke pelbagai negeri sampai saat ia sendiri harus keluar dari Swiss. Tanpa membubarkan jemaah yang sudah ada, ber¬sama para saudara-saudaranya, para biarawati dan murid-murid mereka ia memulai pengembaraannya. Sesudah keadaan menjadi reda, ia kembali ke Perancis dan membangun kembali beberapa keabasan. Tetapi ketika berada di biara para Suster di Vaise, ia diserang penyakit keras. Berpulanglah ia pada pes¬ta St. Stephanus, ketika para suster menyanyikan Te Deum pada akhir doa malam. (Hag.n.669)
18 Juli
Dalam tahun 1935, Biara Clairefontaine - Belgia, dibangun kembali. Dengan demikian, para biarawati dari Cour-Petral, dapat ke sana.
19 Juli
Di Schontal - Jerman, meninggallah pada tahun 1644, Yang Terhormat Petrus Haas, prior. Sewaktu lahir, ia dipersembah¬kan oleh ayah dan ibunya kepada Bunda Maria. Ia mengikrarkan kaulnya ketika ia berusia kira-kira 13 tahun. Ia sangat menginginkan dipulihkannya kembali semangat para bapa dan semangat yang sedapat mungkin keras berusaha ke arah itu. Ia di¬karuniai anugerah dapat meramal. Kehabisan tenaga karena sa¬kit keras, ia meninggal dalam usia 36 tahun. (Hag.n.574)
20 Juli
Tahun 1547, di Swiss, meninggallah abas Moulbron; Yohanes dari Lezingen. Ia dianiaya karena mempertahankan hak biara, dan tidak mau memberikan barang-barang suci kepada raja. Ia mencari perlindungan ke keabasan Splers, Setelah menunggu beberapa tahun tanpa perbaikan, komunitas di Moulbron dipindahkan ke Paris. Di situ juga tidak aman, karena itu, ia mengungsi ke Swiss dan tinggal bersama para pertapa di Einsiekln. Di situ ia meninggal dunia. (Hag.n.260)
21 Juli
Di Clairvaux, peringatan dari rahib Arnulphus dari Ma-jorca. St. Bernardus membawanya bersama banyak orang lain, da¬ri gelombang-gelombang dunia ke tepi yang aman dari kehidup¬an biara. Ia seorang yang kaya dan ayah dari keluarga yang besar. Setelah menderita sakit yang berat dan lama, tetapi yang ditanggungnya dengan gembira, akhirnya tertidurlah ia dalam damai. (Hag.n.332)
22 Juli
Peringatan rahib Dominikus, dari Biara Carraceto, Spanyol. Dari kecil ia hidup saleh dalam biara itu. Setelah de¬wasa, dengan seizin abasnya, ia sering menjalankan pantang dan bermatiraga yang berat. Seringkali ketika sedang mendoakan mazmur, ia mengalami ekstase. Sebaliknya, seringkali ju¬ga ia mendapat gangguan hebat dari setan. Namun berkat kekuatan Roh Allah, setiap cobaan itu dapat diatasinya. Ia juga memperoleh karunia khusus, untuk meramal. (Hag.n.528)
23 Juli
Di Lijfland, diperingati Beato Bertholdus, uskup. Seba¬gai abas di Lokkum, ia sangat berjasa menolong misionaris terkenal yaitu Maynardus. Ia juga sangat dihormati oleh para kafir. Setelah uskup Maynardus wafat, semua klerus dan umat beriman mengharapkannya menjadi uskup. Mula-mula ia mengada¬kan penyelidikan di Lijflandia tanpa kawalan tentara, sehingga banyak mengalami perlakuan yang tak layak dari orang-orang kafir. Karena itu, ia memohon kepada Bapa Suci untuk memberikan aflat kepada mereka yang mau mengangkat salib untuk memerangi kaum kafir di Lijflandia. Dalam salah satu pertempuran, ia tertembak oleh musuh di punggung, kemudian dicincang. Pe¬ristiwa itu terjadi pada tanggal 24 bulan ini, tahun 1198. Ia dihormati di Riga sebagai martir. (Hag.n.126)
24 Juli
Hari pesta St. Balduinus, abas San Pastore di keuskupan Rieti. Semula ia bertempat tinggal di Clairvaux. Dalam surat St. Bernardus, kita dapat melihat bagaimana perihal hidupnya. Dalam hidupnya, ia banyak mendapat dorongan dari St. Bernardus terutama dalam usahanya untuk mengatasi perasaannya, yaitu: perasaan bahwa ia tidak sanggup untuk berbuat apa-apa. St. Bernardus menasehatinya, bahwa sikap seperti itu tidak berkenan kepaia Tuhan, dan juga bahwa kerendahan hati yang tidak ber¬dasarkan kebenaran itu salah. St. Bernardus juga mengingatkan kepadanya, supaya jangan lupa berdoa, kalau ia ingin supaya berhasil. Ia wafat tahun 1140. (Hag.n.12)
25 Juli
Di Alvastra, Swedia, hiduplah Br. Gerekinn, seorang bruder yang saleh. Ia mendapat karunia, yaitu: bahwa di dalam doanya, ia dapat melihat para malaekat dan Sang Kristus sendiri, sebagai kanak-kanak. Tatkala St. Brigita menetap dekat biara, ia merasa aneh dan menunjukkan perasaan yang tidak senang a¬kan hal itu, terdorong oleh ketertibannya menjalankan peraturan-peraturan. Tetapi sewaktu dalam keadaan ekstase, ia men¬dengar suara berkata: "Puteri ini sahabat Allah dan datang ke biara ini untuk memetik bunga yang nantinya akan mendatangkan manfaat yang besar sekali bagi umat manusia sampai ke seberang lautan". Ia juga meramalkan hari ia akan meninggal yang jatuh pada tahun 1345. (Hag.n.468)
26 Juli
Peringatan para biarawan yang menderita atau dibunuh dalam masa Revolusi Perancis akhir abad 18. Mereka yang dapat disebutkan namanya antara lain: Ludovikus Hieck, Stephanus de' Huberte, Philips Levacq, Bernardus Maillet, Sr. Philipina Hennecart de Briffoenil, Philipus ¬Bonneveux, Sr. Maria Pelagia de la Costa, Philipus Brandel, Ludovikus Girod, Yohanes Mesle dan Agustinus Paskal. (Hag.n.278,281,283,285,286,288,290,291,297,298,299 )
27 Juli
Di Perancis, diperingati Beato Christianus, rahib dari Aumone. Setelah berkaul ia mengambil langkah untuk menjalan¬kan hidup tapa bersama dengan beberapa orang yang saleh hidupnya. Beberapa tahun ia hidup dalam kesunyian. Setelah mendengar kemasyuran biara Sistersiensis ia ingin masuk ke sana. Abas Aumone, menerima dia dan teman-temannya ke dalam Ordo, dan mengirimkan mereka ke biara baru di Landais. Dalam perjalanan untuk menghadiri Kapitel Umum, ia terserang penyakit keras dan meninggal dunia di Aumone. (Hag.n.83)
28 Juli
Peringatan beberapa saksi iman di Perancis dan Belgia: Yohanes Lemaitre, Bruder Onuprius, Paulus Charles prior, Do¬minikus Maussier, Abas Urbanus Guillet, Petrus Riewialach, dan Hironimus Magnier. (Hag.I.appendix ad 1,4)
29 Juli
Diperingati di Citeaux, Beato Alexander, abas. Ketika atas perintah Bapa Suci Eugenius III untuk mengobarkan Perang Salib di tanah Jerman, St. Bernardus banyak menarik orang-¬orang pandai dan terkemuka. Di antaranya ialah Alexander. Setelah ia menjadi rahib di Citeaux, jabatannya kemudian ialah menjadi abas Grandsalve dan dari situ ia dipilih menja¬di abas Citeaux. Atas perintah Tahta Suci, bersama St. Petrus dari Tarentaise, ia berusaha memulihkan hubungan yang retak antara Raja Hendrik dari Inggris, dengan puteranya. Ia meninggal pada tahun 1178. (Hag.n.106)
30 Juli
Diperingati di Perancis, Beato Kardinal Guido. Pertama-tama, ia menjabat sebagai abas di Notre Dame du Val di Isle de Franche. Kemudian dalam tahun 1198, menjabat abas di Citeaux. Tahun 1199, oleh Bapa Suci Innocentius III, ia diangkat menjadi kardinal dan uskup Praeneste, lalu menjadi duta di tanah Jerman. Ia juga mendapat tugas untuk memulih¬kan hubungan antara raja Inggris dan Perancis. Ia wafat di Gent tanggal 30 Juli tahun 1206. (Hag.n.421)
31 Juli
Di Brabant-Villers, meninggallah rahib saleh Godefriedus Cortebeke. Meskipun pada jaman itu biara Benediktin da¬ri Affleghem sangat tersohor, tetapi karena ingin menghaya¬ti hidup yang lebih tersembunyi, ia lalu pindah ke Villers. Di sini ia menunjukkan kesempurnaan dan menjadi contoh bagi saudara sebiaranya, untuk lebih bersatu dengan Tuhan. (Hag.n.405)
B.
AGUSTUS
1 Agustus
Diperingati di Perancis, Beato Pontius de Laras. Ketika masih terlibat dalam hasrat keduniawian, ia pernah terjun ke dunia hitam, sebagai perampok. Berkat Penyelenggaraan Ilahi, ia menjadi bertobat. Ia mengembalikan kepada pemiliknya, semua barang-barang yang telah diperolehnya secara paksa dan kekerasan. Setelah mendapat izin dari isterinya, ia lalu berziarah bersama teman-temannya ke makam St. Yakobus di Compostela. Kemudian menjadi eremit di tempat yang bernama Silvanes. Pada masa kelaparan, Pontius sendiri menjadi peminta-minta untuk mengemis makanan bagi mereka yang miskin. Atas nasehat para rahib Kartusia, mereka menggabungkan diri dengan Ordo Sistersiensis. Ia wafat pada hari ini, mungkin pada tahun 1140.
2 Agustus
Di biara Rivault, Inggris, diperingati Beato Gulielmus. Ia menjadi rahib di Clairvaux. Memenuhi undangan Pangeran Walter, St. Bernardus mengizinkan beberapa orang rahibnya ke Inggris, di bawah pimpinan Gulielmus. Dialah yang menerima St. Aelredus ke dalam Ordo serta mendirikan biara-biara di Inggris dan di Skotlandia. Ia wafat pada tahun 1143, da¬lam tahun keduabelas masa pemerintahannya.
3 Agustus
Diperingati di Melrose, Skotlandia, Beato Wallenus. Ia dididik di istana bersama St. Aelredus serta putera raja, yaitu: Hendrikus. Selama di novisiat, ia merasa bahwa peraturan dan cara hidup Ordo menjadi terlalu keras baginya. Tetapi ia berhasil mengatasi perasaan itu. Ia kemudian diangkat menjadi abas di Melrose. Tugas itu dijalankannya dengan pe¬nuh cinta kepada saudara-saudaranya, tetapi keras terhadap dirinya sendiri. Ia wafat pada tahun 1159.
4 Agustus
Di Spanyol, diperingati kemartiran para ksatria Calatrava. Setelah Raja Alphonsus dari Castilia dikalahkan oleh orang-orang Sarasin, dimulailah masa di mana para rahib dan padri dibunuh karena Kristus. Jumlah mereka tidak dapat dipastikan.
5 Agustus
Di Irlandia, diperingati Pater Thomas Lombardus. Ia studi di Kolese Irlandia, setelah tamat ia mengucapkan kaulnya di Biara Sobrado. Kemudian ia dikirim pulang ke negeri-nya untuk menghibur orang-orang Katolik di sana. Ketika wabah pes merajalela, ia terdorong untuk menolong para penderita. Ia meninggal pada hari ini, pada tahun 1606, akibat keganasan penyakit yang sama.
6 Agustus
Di Inggris, diperingati pada bulan Agustus tahun 1635, kemartiran Georgius Lazembly, rahib Joraval. Ia dengan gigih menentang ajaran Anglikan dan mencela kesesatan itu. Ia menyatakan, bahwa semua wajib tunduk kepada pimpinan tinggi Gereja yang kelihatan, yaitu Paus. Akibat perlawanan itu, ia dijatuhi hukuman mati.
7 Agustus
Di Clairvaux, meninggal, Beato Gerardus, abas kedua Alvastra, Swedia. Ia termasuk di antara mereka yang pernah dikirim oleh St. Bernardus. Ia merasa sangat berat hati untuk meninggalkan Clairvaux. Tetapi akhirnya, ia pergi juga dengan gembira, sesudah diberi janji oleh St. Bernardus, bahwa ia akan meninggal di Clairvaux. Di sana, ia dipaksa untuk menerima penghormatan sebagai abas. Pada umur tuanya, ia mohon supaya dikembalikan ke Clairvaux, dan meninggal di situ.
8 Agustus
St. Famianus berasal dari Kaulen. Pada mulanya, kadang kadang ia hidup sebagai peziarah, tetapi kadang-kadang juga sebagai eremit. Pada usia 15 tahun, ia tertarik oleh nama Sistersiensis, dan menerima pakaian biara di Osera. Dengan ¬seizin abasnya, ia berziarah lagi ke Yerusalem dan ke Roma. Akhirnya ia sampai di Gallaesina dan memilih sebuah biara, sebagai tempat meninggalnya. Kepada penduduk setempat ia berpesan supaya menjaga jenazahnya, karena mereka akan melihat kemuliaan Tuhan. Sesudah tahun meninggalnya, yaitu tahun 1150, banyak mukjizat yang terjadi. Tersebarlah keharuman namanya. Penghormatan umat setempat disetujui oleh Paus Adrianus IV, empat tahun sesudah wafatnya.
9 Agustus
Di Biara Santa Maria La Trappe, pada Pesta St. Bernardus, meninggallah Benediktus Deschamps, rahib, pada tahun 1674. Ia menderita penyakit paru-paru, tetapi dengan sabar menerimanya. Pada tahun terakhir hidupnya, ia tetap tidak mau dibebaskan dari kewajiban sehari-hari. Akhirnya, dengan amat gembira, ia mengembalikan jiwanya ke hadirat Allah.
10 Agustus
Di Toledo – Spanyol, pada tahun 1490, wafatlah Beata Beatrik da Silva. Mulanya, karena dicurigai oleh keponakan Ratu Isabella, ia melarikan diri dari istana dan bersembunyi di biara para rubiah Sistersiensis St.Dominikus di Selos. Dengan menyatakan diri tunduk kepada abdis, ia hidup menyendiri di situ selama 37 tahun. Pada usia 60 tahun, ia mendirikan Or¬do yang secara istimewa menghormati Santa Perawan Maria Terkandung Tanpa Noda. Untuk biaranya, ia memilih tata hidup Sistersiensis yang telah dikenalnya, tetapi dengan tetap juga mempertahankan beberapa kekhususan biara mereka sendiri. Sayang, bahwa ia meninggal sebelum menyaksikan sendiri hasil jerih-payahnya. Penghormatan terhadapnya, disetujui dan diperkuat oleh Paus Pius XI, tahun 1926.
11 Agustus
Di Lyfland, diperingati kemartiran Prior Albero dan para rahib dari St. Nikolaus Dunamunde. Untuk menahan serbu-an dari suku-suku Kurones dan Semigal, biara ini dikelilingi dengan tembok-tembok yang tinggi. Tetapi penduduk setempat sangat marah melihat tembok-tembok itu. Pada hari pesta St. Bernardus tahun 1228, mereka menyerbu dan membunuh para rahib dengan amat kejam. Rumah yang telah dibasahi darah para martir itu, dibangun lagi. Tetapi kurang lebih tahun 1310, menghadapi kesukaran yang tak teratasi, jemaah dipindahkan ke tempat yang baru. Namun di situ, mereka mengalami nasib malang yang sama. Pada malam Pesta St. Gregorius tahun 1343, mereka dibunuh oleh orang-orang biadab penduduk daerah itu.
12 Agustus
Di Biara Santa Maria Penghibur di Tiongkok, tahun 1893, meninggallah Yang Terhormat Pater Ephrem Seignol, pendiri biara tersebut. Hidupnya sungguh-sungguh berubah, setelah ia membaca riwayat hidup Frater Ephrem Ferrer Aiguibelle. Semula ia men¬jadi prior di Tamie, tetapi diusir dengan keras bersama saudara-saudaranya. Kemudian ia mendapat tugas untuk pergi ke Tiongkok guna mendirikan biara bagi Ordo kita. Melihat keu¬tamaan-keutamaannya, terutama kerendahan hati, baik orang lain, maupun penghuni rumah, menghormatinya sebagai orang suci. Tidak mengherankan, jika sesudah kematiannya, banyak yang mencari dan ingin memiliki relikwinya.
13 Agustus
Di Pomeres Baru (sebuah pulau di Australia, yang kemudian dinamakan Inggris Baru), di Vikariat Apostolik Rabaul, meninggal pada tahun 1904 bruder awam Aloysius Bley, martir. Ia berasal dari Westfalen, seorang yang penuh pengorbanan dan ramah-tamah. Bersama dengan seorang bruder lainnya, ia dikirim ke daerah itu untuk memeriksa keadaan, berkenaan de¬ngan rencana untuk mendirikan rumah biara di situ. Ketika sedang memperbaiki dinding Gereja di stasi St. Paulus, ia dibunuh oleh para penduduk setempat, yang tersinggung, karena kepala misi mengajar tentang keutuhan perkawinan. Ia menja¬di martir bersama para imam dan bruder dari Konggregasi MSC dan lima orang suster.
14 Agustus
Di Oijiva, Pomeren, meninggal tahun 1602, Abas Adam Trebnis. Sebelum itu, ia menjadi kanonik di Wladislaw, dan Kanselir dari diosis. Ketika abas dari biara itu sakit keras, komunitas sudah menduga, siapa yang akan menjadi penggantinya. Mereka mengusulkan kepada Ratu Polandia (yang me¬nurut kebiasaan zaman itu mengangkat abas) dengan syarat, bahwa ia belum bisa menjadi rahib, sebelum menjalankan masa novisiat di bawah bimbingan abas Clairvaux. Sesudah menjadi abas, tahun berikutnya, ia diangkat menjadi Vikaris Jendral Polandia. Dengan teguh, ia mempertahankan hak-hak Ordo. Setelah memerintah 14 tahun lamanya, ia meninggal dunia. Jenazahnya ketika digali pada tahun 1667, 1684, dan 1910, berhubung de¬ngan proses pemeriksaan oleh pihak Roma, ditemukan masih dalam keadaan utuh.
15 Agustus
Di Perancis, diperingati kemartiran Abas Gervasius Brunel, prior La Trappe. Ketika diusir, ia hidup di tempat kelahirannya di Magnieres. Karena terus dikejar oleh pemerintah yang kejam, ia bersama saudaranya, yaitu: Antonius, bekas magister para bruder awam, mereka mengungsi ke Swiss. Tetapi mereka tertangkap lagi, dan dipenjarakan di kapal. Ka¬rena mendapat perlakuan yang kejam, Yang Terhormat Gervasi¬us meninggal, tepat pada Pesta St. Bernardus. Saudaranya me¬nyusulnya hari berikutnya.
16 Agustus
Di Biara Santa Maria Fontgombault, tahun 1878, wafat Dositheus Pellan, abas. Ia masuk biara sebagai imam dalam usia 45 tahun. Para biarawan dipimpinnya dengan keras, bijaksana dan saleh. Para rahib dan imam-imam sekulir serta awam, me¬rasa tertarik pada kebaikan hatinya. Walaupun ia berlaku baik dan lemah-lembut terhadap orang lain, tetapi ia selalu keras terhadap dirinya sendiri. Setelah 19 tahun memerintah, ia meninggal dunia. Ia dihormati sebagai orang suci.
17 Agustus
Di Spanyol, diperingati Laurentius de Zamora, abas. Kesalehan dan kerendahan hatinya, seimbang dengan kepandai¬annya, juga kelancarannya berbicara. Semua itu, menjadi alat baginya, untuk mengembalikan banyak orang kepada kesempurnaan. Ia wafat diperkirakan pada tahun 1600.
18 Agustus
Di Roma, meninggal dalam tahun 1904, Abas Sebastianus Wyart. Tokoh yang berhasil mempersatukan Konggregasi Sistersiensis sebagai Ordo yang otonom. Ia juga dipilih menjadi jendral yang pertama dari Ordo Sistersiensis, dengan peraturan-peraturan yang diperkeras.
19 Agustus
Di Perancis, diperingati St. Guerikus, Abas. Ia masuk di Clairvaux, atas dorongan St. Bernardus, setelah menjabat kepala sekolah paroki di Doornik. Berkat usaha pemimpin ro¬haninya itu, dalam usia 27 tahun ia telah dipilih menjadi abas di Igny. Jabatan itu diterimanya dengan rendah hati, ia lebih bertindak sebagai seorang saudara, daripada sebagai seorang kepala. Pedoman ajarannya ialah: membangun Kristus ¬dalam hidup kita dengan perantaraan Bunda Maria. Ia wafat tahun 1157. Paus Leo XIII, menyetujui penghormataan kepadanya sebagai santo.
20 Agustus
Hari Pesta Bapa Kita St. Bernardus, abas pertama dari biara Clairvaux, seorang pujangga gereja. Sebelum dilahirkan, Tuhan sudah meramalkan kepada ibunya tentang nasib anak yang dikandungnya itu. Dalam mimpi, ibunya melihat, bah¬wa ia melahirkan seekor anjing putih yang menyalak-nyalak. Bernardus adalah seorang anak yang sederhana, sopan, saleh, memiliki tabiat pendamai dan bakat merenung yang luar biasa. Waktu mudanya, dengan pertolongan Tuhan ia dapat mengalahkan berbagai macam godaan. Ketika sedang berpikir mengenai bagaimana menghindari godaan itu, tiba-tiba tergambarlah dalam kalbunya, bayangan biara Citeaux. Kakak-kakaknya menghalanginya, agar jangan sampai ia meneruskan niatnya itu. Te¬tapi yang terjadi, malahan sebaliknya. Bernardus menarik banyak teman untuk mengikutinya, termasuk saudara-saudaranya sendiri. Sebagai seorang novis, ia selalu bertanya kepada dirinya sendiri: Bernardus untuk apakah engkau datang ke sini? Dalam badannya yang lemah, ia memiliki jiwa yang sangat kuat. Ia tak pernah menyayangi tubuhnya, dan selalu tegas terhadap hawa nafsu dan panca inderanya. Kepada rahib muda ini, dengan kesehatan badan yang telah lemah, St. Stephanus memerintahkannya menjadi pemimpin di Clairvaux. Bernardus memerintah dengan ramah, bijaksana dan tertib, tanpa mengu¬rangi kekerasan terhadap dirinya sendiri. Pribadinya itu, menyebabkan banyak orang menghormatinya, dan setiap orang yang melihatnya, merasa gembira dan tertegun. Rangkaian tulisan¬nya penuh dengan hiburan rohani, maka ia pantas disebut se¬bagai: "Sang guru yang mengalirkan madu". Karena kesohorannya, ia diundang oleh Ratu Lodovikus VII untuk hadir di Konsili Etapes, dan menyatakan siapakah paus yang syah. Dengan tidak kenal lelah, ia selalu berusaha menghindarkan skisma, dan menghancurkan bidaah. Ia juga berkotbah, untuk mengobar¬kan Perang Salib. Berkali-kali ia menolak jabatan uskup, tetapi tetap menjadi penasehat para uskup dan paus, dalam segala macam persoalan. Ia wafat pada tahun 1153, dalam usia 63 tahun.
21 Agustus
Peringatan bagi para signores, di Clairvaux. Mereka itu menjadi murid pribadi St. Bernardus. Mereka dihormati oleh kaum muda, karena kelakuannya, hidup kebiaraannya, kebijaksanaannya serta kesederhanaannya, yang pantas diteladan. Dapat disebut¬kan di sini, antara lain: Dom Gerrus, abas dari Longpont, Hugo Montfelix dan Petrus da¬ri Chalons. (Hag.n.335)
22 Agustus
Di Propinsi Narbonne, diperingati Yohanes dari Basilius. Ia mencatatkan namanya pada para Feulant, tatkala semangat pembaharuan masih berkobar. Cara-cara bertapa yang sangat keras pada waktu itu, dijalankan hanya sebagai suatu kebiasaan saja belum ada peraturan tertulis, meskipun dijalankan secara tertib. Selain merumuskan suatu peraturan, ia juga dengan sangat keras memerangi kemerosotan kesusilaan. Ia meninggal pada tanggal 25 bulan ini, tahun 1593. (Hag.n.531)
23 Agustus
Di Biara Santa Maria Nasaret dekat Leur di Belgia, meninggal pada tahun 1125, Bahagia Bartolomeus. Ia adalah ayah dari Baha¬gia Beatrix, priorin dan pendiri dari tiga biara suster Sistersiensis. Karena teladan hidupnya, banyak pendosa kembali ke jalan yang benar, dan banyak pula yang olehnya, tertarik masuk biara. Ketika berusia 97, dalam menantikan saat ajalnya, ia memberitahukan kepada putera-puterinya, bahwa ia telah memperoleh ilham dari Tuhan, mereka sendiri akan sampai juga pa¬da kebahagiaan terakhir. (Hag.n.162)
24 Agustus
Di Sept Fons, meninggal tahun 1913, Symphorianus Berni-gaud. Sejak kecil ia sudah mencoba hidup dalam biara tersebut. Dalam biara, ia sering memberikan khalwat, dan berkat kata-katanya yang penuh urapan kesucian, ia juga menumbuhkan dan mendidik benih-benih kesucian. Di mana saja ia menetap, ia akan tetap dikenang sebagai seorang saleh dan rahib sejati. Sewak¬tu ia diserang oleh penyakit asma dan penyakit dalam, Paus Pius X, menulis sepucuk surat hiburan kepadanya. Dengan ditung¬gui oleh seluruh komunitasnya, ia menghembuskan nafasnya yang terakhir. (Hag.n.766)
25 Agustus
Di Italia, diperingati Bahagia Karolus dari Karamola. Ia seorang bruder awam. Ia berasal dari Toulousse, tetapi menga¬singkan diri ke Gunung Karamola sebagai pertapa. Ia juga mendapat anugerah karunia untuk meramal. Sesudah wafatnya, yaitu dalam tahun 1139, terjadi banyak penyembuhan-penyembuhan, ka¬rena orang menyentuh badannya atau barang-barang yang dipakainya sewaktu masih hidup. (Hag.n.69a)
26 Agustus
Di Westfalen, peringatan Muder Etmunda Paula de Barth, pembesar para suster yang kemudian menggabungkan diri pada Biara Oelenberg di Elsas. Ia menerima pakaian kebiaraannya di Konigsbruck, tetapi tatkala biara itu hancur oleh revolusi, ia lalu mengasingkan diri ke Swis dan masuk Biara Trappistin Santa Maria Kehendak Ilahi. Sesudah berulangkali melarikan diri dari satu tempat ke tempat yang lain, akhirnya atas perintah Dom Agustin de Lestrange, ia bersama dengan sebagian komunitasnya, berangkat menghadap Dom Eugenius de la Prade di Darfeld. Di si¬tu, selama beberapa tahun (tepatnya delapan tahun), ia mengepalai Biara Rozenthal. Ia sanggup menjiwai para susternya, se¬hingga pada masa penganiayaan oleh Napoleon, tak seorangpun, dari mereka yang mau dibujuk untuk meninggalkan panggilannya. (Hag.n.671b)
27 Agustus
Di Perancis, meninggal pada tahun 1793, Dom Antonius Ludovi¬kus Desvignes de La Cerge, seorang abas terakhir La Ferte. Ia diajak oleh pemerintah kaum revolusioner, dan dengan cara sa¬ngat licik ia dikhianati. Ia dibawa ke Paris untuk dipenggal lehernya. Tetapi sebelum pengumuman resmi tentang hukuman matinya diumumkan, ia meninggal secara mendadak karena tidak tahan lagi menanggung penganiayaan yang diterimanya dalam penjara. (Hag.n.280)
28 Agustus
Di Spanyol, meninggal dalam tahun 1606, Yth. Malakias de Asso, prelat, uskup Jacca. Sebagai uskup, ia mempunyai perhatian yang sangat besar kepada umatnya. Ia sangat keras mempertahankan hak Gereja dan selalu mengusahakan perdamaian di dalam wilayahnya. (Hag.n.517 )
29 Agustus
Di Biara Santa Maria dari Nasaret di Lier, Belgia, diperingati Bahagia Beatrix, priorin. Ayahnya adalah Bahagia Bartolomeus, seorang tukang daging. Beatrix ditempatkan di Biara Lorival. Di sana ia tidak luput dari godaan melawan iman dan kemurni¬an hati. Walau demikian, tetap meningkat laku tapanya, dan ia selalu memohon kepada Tuhan supaya ia diberi segala macam kesengsaraan, agar dapat membersihkan dosa-dosanya. Bersama ayah dan adik lelaki dan adik wanitanya, ia masuk ke Biara Nasaret, biara ketiga yang didirikan oleh ayahnya. Ia memim¬pin biara ini selama 30 tahun. Ia meninggal tahun 1268. (Hag.n.172)
30 Agustus
Di Hemenrode, diperingati Maynerus, seorang imam kanunik yang saleh dari Gereja St. Simon di Trier. Ia masuk Ordo Sistersiensis atas desakan St. Bernardus. Karena keutamaannya, ia diserahi macam-macam jabatan di biara; misalnya sebagai prior, cellerier dan pemimpin novis. Karena setiap tugas dijalankannya dengan sunguh-sungguh, ia akhirnya jatuh sakit, yang kemudian akan membawa maut baginya. Ia meninggal tatkala saudara-saudaranya sedang mendoakan ofisi malam. (Hag.n.380)
31 Agustus
Di Toskan, diperingati abas suci Antonius dari Biara Setimo. Ia tidak pernah marah, tetapi tetap memerintah dengan bijaksana dan adil. Ketika penggantinya mendadak meninggal, dengan rendah hati ia menerima pilihan kembali untuk bertugas memimpin biara. Ia meletakkan jabatannya, sesudah selama 30 tahun menjabat tugas sebagai abas. Hidupnya berakhir, pa¬da bulan ini, tanggal 31. (Hag.n.382)
C.
SEPTEMBER
1 September
Di Swiss, diperingati yang tersohor Guilielmus Moenat. Rahib di Hauterive, dan menjadi rektor di La Maigrauge. Ia dite¬tapkan menjadi bapa pengakuan para suster dan tetap mendorong pembaharuan yang telah dimulai oleh abdis dan para susternya. Kemudian, ia mulai dengan pembaharuan di Biara Fille Dieu, dengan menekankan pantang daging dan mengadakan peraturan klausura. Tahun 1616, ia menjadi abas Hauterive. Di tempat ini, ia juga dapat melihat buah dari hasil kerjanya, sampai ajalnya pada tahun 1640. (Hag.n.571)
2 September
Di Spanyol, tahun 1600, meninggallah Klemens Cimenes, ra¬hib Valparaiso. Ia seorang yang dapat diteladan. Hidupnya suci dan keras. Lama sekali ia harus menderita dan menanggung penyakitnya yang berat. Tetapi pada akhir hidupnya, yaitu ketika saat ajalnya,ia berseru dengan gembira: "Kita menang saudara-saudara, roh jahat dapat dikalahkan". Sambil menyerukan kata-katanya itu, ia menyerahkan jiwanya ke dalam pangkuan Tuhan. (Hag.n.527)
3 September
Di Irlandia, dalam bulan September tahun 1581, diperingati hari dijatuhinya hukuman mati rahib Nikolas Fitzgerald. Karena mengalami penganiayaan yang berat, ia melarikan diri ke hutan, tetapi ia berhasil ditangkap. Dalam keadaan terbelenggu dan masih dengan pakaian biaranya, ia dibawa ke Dub¬lin. Di situ, ia diadili oleh raja muda yang haus darah o¬rang-orang Kristen. Maut dihadapinya dengan iman yang kuat, kemudian dengan hidup-hidup, ia dibagi empat. Orangtuanya di¬izinkan untuk menguburkan jenazahnya yang sudah tidak beru¬pa seorang manusia lagi. Ia dimakamkan dalam gereja para Birgitines. (Hag.n.233)
4 September
Di Teskania, di Biara San Salvatore di Setimo, dipe¬ringati Yang Terhormat David. Dari seorang rahib biasa, ke-mudian ia menjadi Superior Ordo Kamaldulensi. Atas permintaan mereka yang mengenalnya sebagai seorang suci dan pencin¬ta kesunyian, ia diizinkan oleh Paus Bonefasius VIII pindah ke Ordo tersebut, untuk mengadakan pembangunan serta menja¬di penasehat Ordo. Tugas ini ditunaikannya dengan baik. (Hag.n.465)
5 September
Di Spanyol, diperingati Abas Markus Pornas. Ia mene¬rima pakaian biaranya di Nucales. Ketika dipilih menjadi abas, tugas itu diterimanya agar menjadi lebih rendah hati, dan mempraktekkan kasih akan sesama. Saat ajalnya, sudah disampaikan kepadanya sebelumnya. Ia hidup pada akhir abad keenambelas. (Hag.n.512)
6 September
Di Inggris, peringatan abas saleh Stephanus de Eston. Mula-mula ia menjadi celerir di Fontains, kemudian berturut-¬turut memimpin keabasan Saley, Newminster dan Fontains. Ia banyak menulis renungan, antara lain; tentang “Limabelas Kegembiraan Bunda Tersuci”. Setelah meletakkan jabatannya, ia mening¬gal tahun 1252 di Biara Vaudei. (Hag.n.459)
7 September
Di Inggris, meninggal tahun 1583, saksi iman yang berani Thomas Madde of Mudd, rahib di Yoraval. Setelah diberi ke¬bebasan beragama kepada orang Kristen oleh Ratu Puteri Maria, ia kembali dari Skotlandia ke tanah airnya. Di sini, pendidik¬an untuk putera-putera bangsawan diserahkan kepadanya. Tetapi dalam pemerintahan Ratu Elisabeth, ia menyembunyikan diri, kemudian merelakan diri menjadi martir. Ia adalah kapelan ista¬na. Karena dikhianati, sewaktu sedang mempersembahkan kurban misa ia ditangkap dan dibawa ke penjara, dan meninggal di situ. Oleh Paus Leo XIII, ia dinyatakan sebagai Bahagia. (Hag.n.226)
8 September
Di Signy, peringatan St. William dari Saint Thiery. Ia berasal dari keluarga bangsawan di Luik. Sebagai abas Saint Thiery, ia tertarik akan nama harum St. Bernardus, dan keduanya lalu bersahabat. Mereka seringkali membicarakan hal-hal roha¬ni dan Kitab Suci. Atas desakan St. Bernardus, ia menulis apologi-nya. Kepandaiannya dalam teologi, serta kesalehannya, begi¬tu tampak di dalam tulisan-tulisannya. Tak boleh dilupakan se¬buah suratnya kepada para Kartuiser di Mont Dieu, yang diberinya judul “Surat Kencana”. Tatkala St. Bernardus masih hidup, ia sudah mulai menyusun dan menulis riwayat hidupnya. Tetapi se¬belum tugasnya itu selesai, ia sudah dipanggil Tuhan, pada tanggal 8 September tahun 1148. (Hag.n.80)
9 September
Di Austria, meninggal tahun 1653, Yth. Abas Martinus Ridt Kollenberg, dari Engelzell. Ia berasal dari keluarga bangsawan dan tersohor kesempurnaannya. Dipanggil dari Wihlering untuk memimpin biara yang sedang dalam keadaan kacau. Selama e¬nam tahun, ia memimpin dengan tertib dan bijaksana sebagai abas, mulai tahun 1654. Walau dalam keadaan kacau, karena berlangsung perang tigapuluh tahun, namun ia tetap menjamin ketenangan dan ketentraman biaranya, secara lahir maupun batin. Selain itu, ia juga tetap mempertahankan iman di daerah-daerah sekelilingnya. (Hag.n.189)
10 September
Di Italia, peringatan Beato Oglerius, abas Locedio. Ia tertarik oleh keharuman nama St. Bernardus, maka pergilah ia ke biara tersebut. Di sana ia membaktikan dirinya kepada Kristus yang tersalib dan Bunda-Nya yang Tersuci. Hal itu terbukti dalam tulisan-tulisannya. Ia sangat maju, bukan saja dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga dalam keutamaan. Atas perintah Paus Innocentius III, ia selalu menjadi penengah bagi daerah-daerah yang selalu berselisih di Italia Utara. Ia juga turut me¬ngobarkan Perang Salib. Ketika Petrus dijadikan abas di Biara La Ferte, ia menggantikannya di Locedio. Konon, ia juga memperoleh karunia untuk mengusir setan dari orang gila. Ia wafat tahun 1214. Paus Pius IX menetapkan penghormatan atasnya, pada tahun 1875. (Hag.n.38)
11 September
Di Wurtember, tahun 1546, wafat Lukas Gots, abas Herenalb dan saksi iman. Sejak tahun 1515, biaranya selalu diganggu dengan perampasan oleh para petani di sekitarnya. Tatka¬la dipaksa menanggalkan pakaian biaranya, ia menolak dengan keras. Akhirnya ia dipenjarakan dan meninggal di situ. (Hag.n.259)
12 September
Di Spanyol, meninggal tahun 1616, Dominikus, rahib da¬ri Biara Santa Maria Monte de Ramo. Sejak kecilnya, ia sudah senang menyepi. Ia lebih memusatkan diri pada hal-hal surgawi. Kare¬na penghormatannya yang begitu besar pada Kanak-kanak Yesus, sehingga dalam ordonya ia dipanggil dengan sebutan Fr. Domini¬kus dari Kanak-kanak Yesus. Banyak orang yang berdoa dengan perantaraannya merasakan, betapa kuasa frater ini di depan Kanak-kanak Yesus. (Hag.n.522)
13 September
Di Italia, meninggal pada tahun 1621, Yohanes Baptis¬ta dari St. Bernardus. Ia dari keluarga bangsawan dan seorang anak yang cerdas. Semua kekayaan ditinggalkannya, lalu digan¬tinya dengan mati raga yang keras, dan selalu memakai pakaian yang kasar. Ketika ia diserang kanker pada mukanya, ia terpaksa diasingkan dari para saudara sebiara, tetapi Tuhan tetap mendampingi dan menghiburnya, sehingga meski dalam keadaannya yang begitu mengerikan, namun ia tetap merasa tentram. Ia menjadi teladan kesabaran. Ia meninggal dunia dalam usia 33 tahun. (Hag.n.540)
14 September
Di Irlandia, meninggal dalam tahun 1913, Pater Yosep Hayes, rahib dari biara St. Yoseph di Ros Cre. Sejak di seminari yang dipimpin oleh abas Mount Melleray, dan sebagai novis, ia telah tampak kemurnian hatinya. Ia juga tampak selalu gembira. Setelah berkaul, ia diserang oleh penyakit, yang semakin hari semakin merusak kesehatannya, sehingga tak seorang dokter pun dapat menyembuhkannya. Ia tetap bertahan dalam keadaan seper¬ti itu selama enam tahun. Uskup menganggapnya bisa ditahbiskan, setelah dimintakan dispensasi ke Roma, supaya ia dibebaskan dari segala pelajaran. Semakin hebat serangan penyakitnya semakin tabah dan sabar jiwanya. (Hag.n.767)
15 September
Di Irlandia, meninggal dalam tahun 1697, Yakobus O'Culenan, abas Astrath. Ia hidup sebagai biarawan sejak berusia 12 tahun, dan sampai berusia 95 tahun. Ia seorang yang seder¬hana dan jujur. Tatkala ia dikepung oleh para bidaah, ia tiba-tiba melenyap. Selain itu, banyak juga mukjizat yang dibu¬atnya, sehingga dari mana-mana orang datang untuk minta bantu¬annya.
16 September
Di Perancis, diperingati Bahagia Calterus, abas Quin¬cy. Ia dipilih menjadi uskup Auxere. Pada hari ini, ia meninggal sebagai martir, tetapi tidak jelas apa alasannya. Di antara mereka yang mengunjungi makamnya, banyak juga yang memper¬oleh kesembuhan. (Hag.n.159)
17 September
Di Biara Felipe - Belgia, meninggal dalam tahun 1617, Sr. Anna Bienna. Ia selalu taat akan peraturan-peraturan biara, juga selalu merenungkan sengsara Kristus. Karena ingin lebih menghayati kerendahan hati dan ketaatan, ia memilih pekerjaan yang hina dan yang tidak disukai umum. Ia meninggal, setelah hidup dalam biara selama 53 tahun. (Hag.n.553)
18 September
Di Irlandia, meninggal tahun 1679, gembala rohani, Patricius Plunket, uskup Meath. Masa mudanya dihayatinya di Leu¬ven, menerima pakaian biara di Dublin. Atas permintaan tahta ¬suci, ia ditunjuk menjadi abas Tituler dari Biara Santa Maria di Dublin. Tahun 1647, ia dipilih menjadi presiden jendral dan uskup Ardagh. Selama pengejaran Kromwel, dialah satu-satunya uskup di Irlandia. Ia juga memerangi skisma yang ditimbulkan oleh raja muda. Ia dipindahkan ke Meath dan memerintah selama empatbelas tahun. (Hag.n.27)
19 September
Di Clairvaux, diperingati rahib Balsamus. Pada suatu ¬hari ia datang ke Clairvaux dan meminta kepada St. Bernardus, agar bila ia meninggal, ia didoakan sebagai seorang biarawan. Permintaannya itu dikabulkan. Dan sejak saat itu, Clairvaux dianggapnya sebagai biaranya. Setiap kali ada biarawan yang me¬ninggal, ia selalu hadir dalam pemakaman itu. Maka, tatkala ia melihat barisan para biarawan yang menghantar jenazah, ia la¬lu mohon kepada Tuhan, agar ia juga dapat mengalami hal yang sama seperti itu. Permohonannya ternyata dikabulkan oleh Tuhan. Ketika para rahib sedang melagukan: "miserere", ia mendapat serangan jantung, dan meninggal seketika di tempat itu. (Hag.n.368)
20 September
Di Tilburg, tahun 1892, peringatan kelahiran Frater Aloysius Maria van Ryckevorsel dari Rijsenbrug. Sebagai pemuda yang meninggalkan kekayaan dan pangkat, ia masuk dalam biara miskin yang baru saja didirikan. Dengan seizin pembesarnya, ia mempersembahkan hidupnya, untuk persatuan tiga kongregasi Trappist. Korban persembahannya itu, yang setiap hari dipersembahkannya, ternyata berkenan kepada Tuhan. Buahnya kelihatan setelah dua minggu ia meninggal. (Hag.n.729)
21 September
Di Citeaux, peringatan dari Bahagia Bonefasius, abas. Setelah meninggal tahun 1250, ia mendapat kehormatan, dimakamkan setempat dengan para bapa pendiri. Suatu kehormatan, yang tidak terjadi 60 tahun sebelumnya, dan tidak diberikan lagi sesudahnya. Dari penempatan makamnya itu, orang menarik kesimpulan, bahwa hidupnya suci. (Hag.n.164)
22 September
Di Jerman, peringatan dari Bahagia Otto, uskup Freising yang terkenal. Dalam perjalanannya kembali, sesudah menyelesaikan studinya di Paris, ia singgah di Biara Morimond. Dengan limabelas orang temannya yang lain, mereka mengambil keputusan untuk masuk biara -mereka semua kelak mendapat tugas tinggi gerejani-. Setelah sepuluh tahun menjalani hidup membiara, ia diangkat menjadi abas ketiga Morimond. Atas desakan saudaranya yaitu Kaisar Konrad III, ia ikut tentara berperang ke tanah suci. Setelah singgah di Yerusalem, ia kembali ke tanah air. Tahun 1158, ia mengikuti kapitel jendral. Ia begitu lemah, sehingga tidak jadi kembali ke Morimond dan mening¬gal di tengah para uskup dan abas. (Hag.n.93)
23 September
Di Notre Dame des Dombes, meninggallah Aloysius Moirant, abas. Sebagai seminaris dari Aigubelle ia masuk menjadi novis. Di biara, ia maju dalam kesalehan, murni, sabar dan rendah hati. Karena keutamaannya itu, ia menjadi terkenal dan banyak dikunjungi oleh para imam.
24 September
Di Biara Santa Maria Para Malaikat di Jepang, tahun 1915, meninggallah Muder Maria Berchmans Piquet. Ia masuk dan diterima di Biara Bunda Tak Bernoda di Laval. Setelah mengikrarkan ka¬ul, ia dikirim ke Jepang. Ia diangkat menjadi pemimpin novis pemudi-pemudi Jepang. Berkat semangatnya, perkembangan biara rubiah, sekarang menunjukkan kemajuan yang menggembirakan. (Hag.n.768)
25 September
Di Jerman, peringatan dari Caesarius Heisterbach, pemimpin novis. Ia pengarang sejarah yang terkenal dan sangat besar jasanya bagi Ordo. Tulisan-tulisannya, ada yang ditulis semasa mudanya, tetapi ada juga yang ditulisnya atas perintah abas. Tulisan-tulisan itu berisi kotbah dan homili dari Kitab Suci. Ia juga menulis hidup orang-orang kudus, buku-buku ten¬tang Kitab Suci dan penampakan Tuhan. Ia meninggal pada tahun 1245. (Hag.n.390)
26 September
Di La Trappe, meninggal pada tanggal 28 bulan ini, pada ta¬hun 1691, Abas Bruno Le Digne, rahib dan imam. Sebelum itu, ia menjadi rahib di Val des Ckoux. Suatu ketika, ia mendengar a¬bas De Rance menerangkan tentang hidup membiara yang sebenar¬nya. Terbakar oleh cita-cita itu, ia minta agar diterima dalam Ordo tersebut. Ia kemudian menderita penyakit dalam, namun ditanggungnya dengan hati penuh tobat dan sabar, sampai akhir hidupnya. (Hag.n.626)
27 September
Di Perancis, peringatan Bahagia Yohanes de Montaille, rahib di Longpont. Sebelum masuk biara, ia adalah pangeran yang terkenal di Perancis. Karena rahmat Tuhan, ditinggalkannya kesia-siaan dunia, dan bentengnya diubah menjadi tempat pemeliharaan orang sakit dan penginapan bagi para peziarah. Di bia¬ra, ia menjadi contoh cinta kasih dan kerendahan hati. Ia di¬panggil Tuhan pada Pesta St. Mikael, tahun 1227. (Hag.n.39)
28 September
Di Perancis, peringatan Bahagia Giuchardus, uskup agung Lyon. Mula-mula ia menjadi rahib di Citeaux, kemudian menjadi abas Pontigny, dan memimpinnya selama 30 tahun. Ia juga banyak mendirikan biara baru. Atas desakan orang-orang terke¬muka, ia dipilih oleh Paus Alexander III, menjadi uskup agung Lyon. Ia masih mendapat tugas lainnya, sebagai primat dan le¬gat Tahta Suci. Setelah menjadi uskup selama limabelas tahun ia meninggal pada tahun 1181, dan dimakamkan di Pontigny. (Hag.n.452)
29 September
Hari wafat St. Mauritius, abas Garnuet yang dirayakan pada tanggal 31 Oktober. Dan di Clairvaux, peringatan Bahagia Konradus Urach, kardinal. Ia berasal dari kaum bangsawan di Turingen. Ketika masih muda, ia sudah menjabat sebagai Dekan Kapitel Gereja St. Lambertus di Luik. Ia kemudian masuk Biara Villers. Beberapa tahun setelah mengucapkan kaul, ia menjadi prior dan tahun 1029 diangkat menjadi abas. Kemudian, Paus Honorius III mengangkatnya menjadi Kardinal di Porto dan sebagai Legat di Languedoc. Ia juga berjasa dalam Perang Salib dan berusaha menyelamatkan tanah Jerman. Ia meninggal di Italia, pada Pesta St. Mikael, pada tahun 1227. (Hag.n.149)
30 September
Di Belgia, meninggal tahun 1529, Gerardus de Bellosarto, abas Aulne dan Vikaris jendral dari Ordo Belgi. Karena kepandaian dan bakat-bakatnya, atas desakan kardinal uskup Luik, ia membaharui tata tertib biara. Berkat jasanya itu, ia dikenal sebagai gembala yang waspada dan jujur. (Hag.n.491)
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar