HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
SERI MONASTIK
MINOLOGIUM CITERSIENSIS
PART IV = OKTOBER - DESEMBER
A.
OKTOBER
1 Oktober
Di Aiguebelle, meninggal tanggal 8 bulan ini, tahun 1824 Pater Aloysius Bailly. Sebelum masuk biara, ia sudah bertahun-tahun berada bersama para pertapa di Mont Valeriant dekat Pa¬ris. Karena kekacauan politik, ia terpaksa meninggalkan tanah airnya. Ketika, La Val Sainte ditutup tahun 1811, dengan beberapa saudara, ia memelihara tempat yang dipersembahkan kepada Bunda Maria itu. Tatkala Aiguebelle didirikan, ia dibawa oleh Abas Stephanus Malmy bersama beberapa bruder awam. Meskipun, dalam keadaan sakit, ia tak pernah mau dibebaskan dari peker¬jaannya. Hingga pada suatu ketika, ia jatuh ketika sedang be¬kerja dan meninggal seketika itu sambil mengucapkan kata-kata mazmur: "Laetatus sum in his qui dicta sunt mihi". (Hag.n.606)
2 Oktober
Di Villers, peringatan sahabat Tuhan Godefridus Pakome¬us. Sebelum ke Villers, ia menjadi kanonik regulir. Di biara, ia nampak maju dalam mati raga dan memperhatikan kaum miskin. Ketika memasuki usia tua, ia tidak pernah mau mendapat keringanan dalam hal tata tertib. Ia juga diberi kurnia untuk me¬ramal dan membuat mukjizat. Ia meninggal tahun 1262. (Hag.n.400)
3 Oktober
Di Swiss, peringatan Beato Algotus, uskup Chur dan murid Bapa kita St. Bernardus. Sebelum masuk di Clairvaux, ia sudah dikenal oleh umat dan rohaniwan Chur. Hal ini menyebabkan dia kemudian masih juga dipilih sebagai uskup. Dengan penuh semangat, ia membaharui semangat membiara di mana terjadi kelemahan dan kekendoran. Sesudah sembilan tahun menjalankan tugas penggembalaannya dengan baik sekali, ia meninggal dunia, pa¬da tahun 1160. (Hag.n.25)
4 Oktober
Di Inggris, hidup dalam abad duabelas, Redolphus Rageth abas Fontains. Sebelum masuk biara, ia adalah seorang perwira, bangsawan. Ia menerima pakaian biaranya di Biara Fontains. Ia seorang yang giat dalam bekerja, tidak jemu dalam doa, sabar dalam penghinaan, tertib dalam peraturan dan selalu siap-sedia menolong saudara-saudaranya. Sebagai abas Kurkstall, ia menga¬lami banyak kesukaran-kesukaran, tetapi tugas itu tetap dijalankannya dengan gembira. Setelah sembilan tahun menjadi abas di situ, ia dipanggil kembali ke Fontains. Ia meninggal dunia kira-kira tahun 1191. (Hag.n.361)
5 Oktober
Di Clairvaux, meninggal tanggal 13 bulan ini, tahun 1178 Gaudifridus Melna, uskup Sorra Sardinia. Ia diterima di biara oleh Robertus Brugge, abas kedua Clairvaux. Dengan tangan ku¬at, ia memimpin diosisnya. Selesai kapitel jendral, ia bersama beberapa prelat dan uskup Lyon menghadiri pemindahan jenazah St. Bernardus. Dalam upacara itu ia berdoa, agar ia kelak da¬pat meninggal di Clairvaux. Mendadak, ia yang tadinya masih segar-bugar, secara tiba-tiba mendapat serangan penyakit be¬rat, yang menyebabkan kematiannya. (Hag.n.111)
6 Oktober
Di Toskane, peringatan Bahagia Balduinus, Kardinal dan murid Bapa kita St. Bernardus. Oleh Paus Innocentius II, ia diangkat menduduki jabatan gerejani sebagai kardinal dan uskup agung Pisa. Umatnya, dan para saudaranya di biara sangat gem¬bira, melihat utusan Allah yang cemerlang itu. Ia bijaksana dalam tugasnya, dan tetap memiliki kerendahan hati seorang rahib. Bahkan, St. Bernardus menyebutnya sebagai: "Penghiburku". Ia meninggal pada tahun 1145. (Hag.n.78)
7 Oktober
Di Biara Chatina - Spanyol, meninggal dalam tahun 1871, Bahagia Abas Philipus. Ia seorang keturunan ningrat dan kanunik gereja besar di Keulen. Mula-mula, ia belajar sebagai mahasiswa di Paris. Tetapi ia meninggalkan bangku kuliah dan minta diterima di Bonevaux. Tak lama kemudian, ia dipilih menjadi abas. Dari sana, ia dipindahkan ke Ottenberg dan memerintah selama tigapuluh tahun, yaitu dari tahun 1225 sampai hari meninggalnya. (Hag.n.435)
8 Oktober
Peringatan St. Martinus Cid, abas. Sebagai imam di keus-kupan Zamora, ia mengubah sarang penyamun menjadi tempat doa. Bersama beberapa temannya, ia mendirikan tempat bagi para pe¬ziarah. Dengan perantaraan uskupnya, ia minta beberapa rahib, dan terus memulai biara baru. Lima tahun setelah biara berdi¬ri, Martinus meninggal, yaitu pada tanggal 7 Oktober 1152.
(Hag.n.18)
9 Oktober
Di Aywieres, Brabant dalam tahun 1610, diperingati Ba-hagia Sybilla de Greges. Sebelum masuk biara, ia menjadi kanunik di St. Gertrudis Nivelles. St. Lutgardis mempercayainya le¬bih daripada wanita yang lainnya. Suatu ketika ia menjadi bu¬ta, namun ia menerimanya dengan sabar. Lima tahun sebelum meninggalnya, ia telah meramalkan kematiannya itu. Ia meninggal dunia pada tahun 1250. (Hag.n.161)
10 Oktober
Di Pontigny, peringatan Bahagia Hugo Alacon, uskup Auxere. Sebelumnya, ia adalah seorang bangsawan dan sahabat St. Bernardus. Ia merasa sangat sedih ketika diberi kabar oleh temannya itu, bahwa ia akan masuk biara. Tetapi setelah saling memberi keterangan, ia malahan pergi bersama pemuda Bernardus ke Citeaux. Setelah berkaul, ia diangkat oleh St. Stephanus, menjadi abas di Pontigny, di situ tampaklah bagaimana kepribadiannya. Bersama St. Bernardus, ia sering bertindak sebagai penengah. Tahun 1137, ia dipilih menjadi uskup Auxere. Walaupun sangat sabar, tetapi ia selalu bersikap tegas terhadap mereka yang menentang hak-hak gereja. Ia meninggal tahun 1151. (Hag.n.84)
11 Oktober
Di Biara Barbery - Normandia, meninggal tahun 1677, Yang Terhormat Abas Nicolas de Guidois. Mulai dari kecilnya, ia sudah saleh dan pantas dicontoh hidupnya. Atas usaha abasnya Ludovikus Quinet, ia diangkat oleh raja menjadi pengganti abas¬nya. Ia seorang yang sangat rendah hati, bijaksana dan pemim¬pin jiwa yang ulung.
12 Oktober
Di Inggris, peringatan hamba Tuhan Rikhardus. Bersama prior dan beberapa saudara, mereka mendirikan Biara Fontain. Tatkala abas pertama di Roma meninggal, dialah yang dipilih menggantikannya. Ketika sedang mengikuti Kapitel Umum di Perancis, ia meninggal dunia secara mendadak di Citeaux. (Hag.b.n.157)
13 Oktober
Hari Pesta St. Mauritius, abas. Ia menjadi rahib di Longenet. Ia dikagumi, karena kesederhanaan dan kerendahan hatinya. Empat tahun setelah berkaul, ia dipilih menjadi abas. Kemudi¬an, bersama dengan duabelas orang rahibnya, ia pergi ke Karnoet. Di sana ia hidup selama limabelas tahun dan meninggal, pada tahun 1191, bertepatan dengan Pesta St. Rafael, sesuai dengan permohonannya sendiri. (Hag.n.32)
14 Oktober
Di Clairvaux, meninggal tahun 1185, Alanus dari Vlande-ren. St.Bernardus memberinya tugas sebagai abas di L'Arrivo¬ur. Kemudian ia diangkat menjadi uskup Auxere. Ia memerintah selama empatbelas tahun, dan selama itu pula ia dipenuhi kei¬nginan untuk menyepi dan kembali ke Biara L'Arrivour. Atas perintah Godefridus, ia memperbaiki riwayat hidup St. Bernardus. Ia meninggal di Clairvaux, dan atas permintaannya sendiri, ia dimakamkan dekat Godefridus, sahabatnya. (Hag.n.317)
15 Oktober
Di Clairvaux, peringatan Bahagia Gerardus, abas keenam, dan martir pertama Ordo Sistersiensis. Waktu para rahib memi¬lihnya menjadi abas, ketika itu ia masih menjabat abas di Fossa Nova. Demi menjaga ketertiban, kebenaran dan kehormatan Ordo, ia menjatuhkan hukuman kepada seorang rahib berdarah bangsawan. Rahib itu harus menjalankan hukuman kurungan dan diasingkan ke Biara Igny. Ketika mengadakan visitasi ke Biara Igny, ia memberikan nasehat kepada rahibnya. Tetapi, pada suatu ketika, rahib itu menikam abasnya itu dengan pisau. Tubuh yang berlumuran darah itu, diketemukan oleh koster dan dibawa kepada para saudara. Tiga hari kemudian, setelah mengampuni pembunuhnya, ia meninggal dunia, dalam tahun 1177. (Hag.n.444)
16 Oktober
Hari Pesta Sta. Hedwig, janda suci. Ia puteri bangsawan Bertold, pangeran di Andech. Ketika berusia sebelas tahun, ia dinikahkan dengan Hendrik, pangeran Polandia, Dengan murni dijaganya kemurnian perkawinan. Setelah memiliki putera tiga orang, keduanya berkaul di hadapan uskup untuk menjalani hidup murni seterusnya. Mereka mendirikan banyak biara, juga rumah ¬sakit dan penginapan bagi para peziarah. Dengan persetujuan suaminya, ia masuk biara Trebnizt. Di biara, ia tetap menolong orang-orang miskin dan menderita. Ke manapun ia pergi, ia selalu membawa patung kecil Bunda Tersuci, yang mempunyai da¬ya penyembuhan. Ia meninggal tahun 1234 tanggal 14 bulan ini, diiringi banyak mukjizat. Paus Klemens IV mengangkatnya menjadi orang suci pada tahun 1267. (Hag.n.9)
17 Oktober
Di Citeaux, peringatan Bahagia Gilbertus, abas berkebangsaan Inggris. Mula-mula ia menjadi abas Ourscamp, kemu¬dian menjadi abas Citeaux. Ia berupaya untuk mempersatukan kembali Paus Alexander III dengan kaisar. Ia meninggal di Toulouse tahun 1167. (Hag.n.101)
18 Oktober
Di Perancis, diperingati Bahagia Sicardus. Mula-mula ia menjadi rahib di Jouy, kemudian menjadi abas pertama Bonleu, di diosis Bordeaux. Meninggal tahun 1162, dan selama berabad¬-abad lamanya, ia dimuliakan karena mukjizatnya. (Hag.n.114)
19 Oktober
Di Keabasan Fille de Dieu, Swiss, meninggal Yang Terhormat Muder Lutgardis Menetry, abdis. Sewaktu ia dipermandikan, yang menjadi ibu baptisnya adalah Ibu Margaretha Bays, seorang yang pernah menerima stigmata dan dinyatakan Bahagia pada tahun 1930. Ia masuk biara di bawah abdis Karolina, dan bersama beberapa rubiah, mereka menjalankan peraturan yang diperkeras. Cara hidup seperti itu tetap dipertahankannya, sampai ketika ia sendiri menjadi abdis. Setelah ia meninggal, para rubiah yang berdoa dimakamnya, sering mencium bau harum. (Hag.n.774).
20 Oktober
Di Swedia, peringatan Bahagia Petrus Guvala, abas di Pulau Cothland. Ketika ia masih novis, St. Bernardus sudah mera¬malkan, bahwa ia kelak akan menjadi abas.
21 Oktober
Di Villers - Brabant, peringatan Bruder Awam Hendrikus. Ia lahir di Brusel. Ketika studinya selesai, ia memuaskan dirinya dengan kehidupan duniawi. Untuk mengakhiri hidupnya yang tak pantas itu, orangtuanya bermaksud hendak menikahkannya. Ketika pesta pernikahannya hampir tiba, ia terlebih dulu ing¬in menjumpai beberapa saudara di biara. Ia sangat terharu me¬nyaksikan hidup komunitas di situ. Dijiwai oleh Roh Tuhan, ia mengambil keputusan untuk tetap tinggal di biara tersebut. Mula-mula, kehidupan rohani dirasanya sangat berat, tetapi berkat doa saudara-saudaranya, ia dapat mengatasi godaan dan te¬tap tinggal di sana. Ia meninggal dunia setelah menjadi anggota biara selama tujuh tahun. (Hag.n.410)
22 Oktober
Di Austria, meninggal tahun 1551, abas dari Biara Engelszell, Pancratius Puschinger. Dalam keadaan yang sangat sulit ia masih dapat memimpin biaranya selama tiga tahun. Pada saat itu sedang merajalela bidaah Luther yang merusak biara-biara. Ia memeranginya dengan sekuat tenaga. Juga pada waktu itu, biara selalu mendapat ancaman dari bangsa Turki, tetapi ia masih dapat membangun sebuah gereja peziarah. Dari mana-mana, berda¬tangan orang Kristen ke situ, menyebabkan utuhnya iman Kristen. Setelah berbuat jasa yang banyak, ia menghadap Tuhan un¬tuk menerima upahnya. (Hag.n.496)
23 Oktober
Di Clairvaux, peringatan Yang Terhormat Achardus. Ia berasal dari kalangan bangsawan. Sewaktu mudanya, ia banyak mendapat tugas dari St. Bernardus untuk membuat rencana dan membangun biara. Sebagaimana Antonius, ia juga sering memera¬ngi roh jahat, yang selalu menampakkan diri kepadanya. Waktu tuanya, ia menerima tugas untuk membimbing para novis, tugas itu dijalankannya dengan baik. (Hag.n.234)
24 Oktober
Di Clairvaux, peringatan abas pembaharu yang suci, Dio-nisius Largentier. Ketika berdoa di makam St. Bernardus, ia melihat dengan jelas, bagaimana hidup St. Bernardus, hidup para rahib dan hidupnya sendiri. Maka mulailah ia mengadakan pembaharuan di Charmoi tahun 1598, di Chatilon dan tahun 1615 di Clairvaux. Dengan bijaksana dan sangat hati-hati, ia menjalankan rencananya itu, terutama dengan teladan hidupnya sendiri. Dan dalam waktu yang singkat, pembaharuan yang diadakannya, telah tersebar di biara-biara anak yang didirikannya. Sayangnya bahwa ia terlalu cepat meninggal. Ia meninggal secara mendadak, dalam kunjungannya ke Orval, pada tanggal 25 Oktober tahun 1621. (Hag.n.558)
25 Oktober
Peringatan St. Bernardus Kalvonius, uskup Vich di Spanyol. Setelah menyelesaikan studinya, ia masuk Biara St. Creus. Kemudian menjabat abas. Tahun 1233, ia dicalonkan menjadi uskup Vich. Ia juga mempertahankan kawanannya melawan bidaah-bidaah Albigensis dan Waldensis yang masuk ke Spanyol. Ia diang¬kat oleh Paus Gregorius IX menjadi Inquisitor. Ia kembali ke alam baka pada tahun 1243. Karena mukjizat-mukjizatnya, ia dihormati oleh umat. Proses penggelaran kudusnya diselesaikan, pada tahun 1702. (Hag.n.46)
26 Oktober
Di Jerman, peringatan Yth. Prior Eberbach, Mefridus atau Menfridus. Di mata dunia, ia adalah seorang yang penuh wibawa. Di jaman skisma Kaisar Fredrik, ia berhasil menyelamat¬kan biaranya. Selain dikaruniai karisma dapat mengerti hal-hal yang ilahi, ia juga sering mendapat cobaan roh jahat dalam banyak bentuk yang menakutkan. (Hag.n.367)
27 Oktober
Di La Trappe, kembali ke alam baka, abas terhormat dan terkenal, Armandus Yohanes le Bouthillier de Rance. Ia dika¬runiai otak yang tajam dan semangat yang bernyala-nyala. Sebagai seorang rohaniwan, semula ia sangat bersemangat duniawi. Tetapi ketika berusia 32 tahun, berkat rahmat Tuhan, ia mengasingkan diri ke bentengnya di Verest. Akhirnya, ia menerima pakaian Ordo di Perseigne. Setelah berkaul, ia diangkat menjadi abas regulir; dengan segera biaranya dipersatukannya dengan peraturan yang diperkeras. Atas desakan pemimpin-pemimpin ob¬servansi, ia berusaha sekuat tenaga, untuk mengembalikan jiwa dan semangat biara, ke peraturan semula. Tetapi usahanya itu, sia-sia belaka. Melihat ketidakberhasilannya itu, ia lalu berusaha, paling tidak di biaranya sendiri keinginannya itu harus tercapai. Usahanya itu tercapai, karena ia lebih menekan¬kan contoh dan teladan, daripada dengan mengandalkan kepintarannya berbicara. Tatkala wabah penyakit menyerang La Trappe, ia harus menjadi martir selama enam tahun. Ia meninggal dunia dalam usia 75 tahun. Usahanya tidak sia-sia, bahkan membuahkan hasil berlipat ganda, yaitu: pembaharuan Ordo Sistersiensis di seluruh Perancis. (Hag.n.611)
28 Oktober
Di Roma, peringatan hari wafat Kardinal Yohanes Bona. Mulanya, ayahnya bermaksud menjadikannya perwira tentara, tetapi cara hidup semacam itu bertentangan dengan tabiatnya yang pendiam. Ketika berumur 15 tahun, ia masuk biara Feullant di Penerollo. Walaupun sebenarnya ia sendiri tidak senang diserahi tugas apapun, tetapi ia dipilih dua kali menjadi jendral bagi Kongregasinya. Kemudian diangkat menjadi kardinal, oleh Paus Klemens XI. (Hag.n.548)
29 Oktober
Di Clairvaux, peringatan Bahagia Petrus Monokulus, abas kedelapan. Sesudah menjabat prior, ia harus menerima pilihan menjadi abas di Val Roy. Setahun kemudian, saudara-saudaranya di Igny memanggilnya kembali untuk menjadi abas. Disebabkan oleh sesuatu penyakit, ia kehilangan sebelah matanya, sehingga ia mendapat sebutan “Monoculus”. Cacat dan semua penderitaan itu, diterimanya dengan sabar. Ia dikaruniai karisma dapat meramal dan membuat mukjizat. Setelah sepuluh tahun, para biarawan Clairvaux memilihnya menjadi abas mereka. Dalam tugasnya itu, ia tetap rendah hati. Setelah memerintah di situ selama tujuh tahun, meninggallah ia pada tahun 1186. (Hag.n.117)
30 Oktober
Di Guyana, pada hari ini, tahun 1798 meninggallah Abas Stephanus Le Clerc de Vodonne, rahib Clairvaux dan rektor para rubiah Sistersiensis di Notre Dame de Press di keuskupan Troyes. Berkali-kali ia dipenjarakan, dan pada bulan Desember 1797 dibuang ke Guyana, lalu diasingkan lagi ke pa¬dang gurun Konanama. Untuk menghindari wabah pes yang sedang mengamuk di antara para tawanan, ia bersama tiga orang temannya dipindahkan ke daerah Makaria. Ia kemudian mening¬gal dalam usia 52 tahun.
31 Oktober
Di Portugal, peringatan rubiah koor Briolaga Daruda, dari biara St. Benediktus d'Kastro. Ia menolak ketika akan dinikahkan oleh ayahnya, karena ia punya keinginan untuk masuk biara. Sesudah masuk biara, ia memegang teguh peraturan biara. Salib Kristus selalu dihormatinya, dan ia juga ber¬usaha untuk selalu menghindari pikiran-pikiran yang bersifat duniawi. Semuanya itu, dijalankannya dengan penuh sema¬ngat rendah hati. Ia meninggal tahun 1600. (Hag.n.502c)
B.
NOVEMBER
1 November
Di Pontigny, kira-kira pada tahun 1145, meninggallah Guido, saudara kandung St. Bernardus. Ketika ia memutuskan untuk meninggalkan semua barang duniawi, karena akan masuk biara, tiba-tiba istrinya jatuh sakit keras. Istrinya minta supaya St. Bernardus dipanggil. Ia minta maaf, dan sebaliknya, dialah yang memintakan izin kepada abas agung itu, supaya suaminya diperkenankan ikut ke Citeaux. Kemudian, bersama St. Bernardus, Guido berangkat ke Clairvaux. Ketika dalam perjalanan pulang dari Aquitania bersama Bernardus, sehabis mendirikan keabasan baru, tiba-tiba ia jatuh sakit. Ia dirawat di Igny. Tetapi sehari sebelum pesta semua orang kudus ia meninggal dunia. (Hag.n.326)
2 November
Di Spanyol, peringatan Bernardus Katalanus, perwira dari Ordo Kalatrava. Begitu tertib hidupnya sesuai dengan peraturan, sehingga barang-barang dunia yang wajib dijaganya, diperlakukannya sebaik-baiknya, seakan-akan ia menjaga hal-hal rohani. Dengan penuh perhatian, ia juga menjaga ke¬murnian jiwa dan hatinya. Setelah semasa hidupnya, ia banyak berbuat dan berjasa, pada akhir hidupnya, tentu ia juga akan menerima imbalan yang pantas. (Hag.n.513)
3 November
Peringatan St. Malakias, uskup Armagh dan delegatus Tahta Suci untuk Irlandia. Dalam bahaya dan taufan, ia dapat menyelamatkan umat beriman. Keputusan Roma, dijalankannya di dalam daerah jajahannya. Berkat usahanya, hidup monastik berkembang dengan baik. Dalam perjalanannya pertama ke Roma, ia membina persahabatan dengan St. Bernardus. Tatkala pada ta¬hun 1148 mengadakan perjalanannya yang kedua ke Roma, ia sempat singgah di Clairvaux, dan meninggal di situ, seperti yang menjadi keinginannya. (Hag.n.15)
4 November
Di Val Richer - Normandia, pada tanggal 8 bulan ini, ta¬hun 1693, diperingati Dominikus Georges, abas. Ia seorang gem¬bala rohani yang disegani. Setelah menerima pakaian biaranya dari tangan abas Lodovikus Quinet di Barber, ia menjadi abas di Val Richer, yang kemudian dipersatukannya dengan Etroite Observance, dengan membaharui hidup regulir. Hidupnya sendiri sangat keras, miskin, sabar, rendah hati dan penuh per¬hatian atas kebutuhan jasmaniah. Walaupun memerintah dengan keras, namun ia tetap menjadi bapa yang ramah dan selalu memperhatikan kebutuhan setiap anggotanya. Oleh Kapitel Umum, ia selalu dipilih untuk menjadi visitator, baik di biara rahib, maupun di biara rubiah. Ia juga sangat disegani oleh kalang¬an negarawan. Meninggal dalam usia 80 tahun, setelah banyak berjasa baik bagi gereja, maupun bagi Ordo. (Hag.n.607)
5 November
Di Guyana, tahun 1798, wafatlah Pater Nobertus Roelants, Provisor dari Biara St. Bernardus dekat Sungai Schelde. Tatka¬la biara itu dibubarkan oleh kaum revolusioner, ia memprotes keras karena penyitaan barang milik biara. Akibatnya, terpaksa ia harus menjalani hukuman pembuangan di padang pasir Konanama. Karena kesehatannya yang semakin mundur, ia akhirnya meninggal karena penyakit disentri. (Hag.n.302)
6 November
Di Belgia, peringatan Bahagia Simon, bruder awam dari Aulne. Ia lahir dari kalangan bangsawan di Gelder, masuk biara pada usia enambelas tahun. Ia mendapat tugas menggembala¬kan ternak dan selalu berusaha menyembunyikan kebangsawanan¬nya. Ia maju dalam tapa yang keras, sehingga ia dikaruniai karisma dapat membaca batin orang lain. Atas permintaan Paus Innocentius III, karunia yang diperolehnya itu dipergunakan¬nya untuk mempertobatkan orang-orang berdosa, serta menghibur orang-orang lain. Ia meninggal dalam tahun 1228, ketika berusia delapanpuluh empat tahun. (Hag.n.151)
7 November
Di Ramille, Belgi tahun 1568, meninggallah Paulus Lamps, rahib Boneffe. Ia wafat sebagai martir. Ketika biaranya, di¬bumihanguskan oleh kaum bidaah, ia mencoba melarikan diri, tetapi peluru serdadu menerobosi tubuhnya. Bersama dengannya ikut gugur dua martir lainnya, yaitu: Reinerius Rahier, abas Val Saint Lamert, dan Balduinus Festade. (Hag.n.273)
8 November
Di Clairvaux, peringatan Bahagia Godefridus de La Roche, uskup Langres, saudara St. Bernardus. Ia menjadi abas di biara baru Fontenay. Kemudian ia kembali ke Clairvaux, me¬wakili St. Bernardus mengurus tugas-tugas gerejani, terutama di masa skisma. Bersama St. Bernardus ia turut mengobarkan Pe¬rang Salib dan mendampingi Raja Loudwik VII dalam perjalanan ke tanah suci. Ia meninggal di Claivaux tahun 1165. (Hag.n.100)
9 November
Di Perancis, peringatan Bahagia Gaufridus dari Auxere. Sebagai klerikus, ia pernah menjadi pemimpin bagi para biarawan. Tetapi akhirnya, ia mengikuti jejak mereka. Abas agung mengangkatnya menjadi sekretarisnya. Tahun 1159, ia menjadi abas di Igny, dua tahun kemudian menjadi abas di Clairvaux. Setelah itu, ia diangkat lagi menjadi abas di Fosa Nova, lalu menjadi abas di Hautecombe. Paus Alexander III mengangkatnya sebagai utusan Tahta Suci untuk benua Timur. Ia meninggal pada tahun 1190. (Hag.n.120)
10 November
Di Mecklenburg, tahun 1179, wafatlah Bahagia tujuhpuluh martir, rahib dan bruder awam dari Biara Doberen. Setelah pendirinya wafat, yaitu: Pangeran Pribeslaw, oleh kaum ningrat, biara tersebut dibumihanguskan. Semua biarawan yang mereka ketemukan mereka bunuh, karena mereka beranggapan, bahwa kalau semua biarawan itu telah musnah, maka musnah jugalah iman Katolik. (Hag.n.193)
11 November
Di Biara Heisterbach - Jerman, peringatan Hendrikus, a-bas. Dari jabatannya sebagai kanonik gereja di Boon, secara diam-diam ia meninggalkan jabatannya itu, atas penerangan batin. Kemudian ia dipilih menjadi abas. Selama tigapuluh tahun memerintah, ia dapat memperkembangkan biaranya. Ia dise¬gani oleh kaum bangsawan di sekitarnya, dan dengan pengaruh¬nya itu, ia juga dapat mempengaruhi jalannya roda pemerintah¬an. Bersama para uskup, ia mendapat tugas untuk mengobarkan Perang Salib. Ia meninggal pada hari ini, tahun 1245. (Hag.n.391)
12 November
Di Perancis, meninggal tahun 1895 Dom Maria Yohanes Leonarda, abas Fonfroide. Semula ia bertugas memimpin semi¬nari kecil, ketika berusia 40 tahun, ia mengikuti panggilan Tuhan untuk masuk biara. Atas ijin uskup, ia meninggalkan tugas dan jabatannya yang terhormat itu, dan masuk Biara Senaque. Beberapa waktu kemudian, ia dikirim untuk mendirikan lagi Biara Fontfroide. Karena keutamaannya, dari mana-mana orang datang untuk minta bimbingannya. Ia meninggal dalam usia delapanpuluh tahun. (Hag.n.739)
13 November
Hari pesta semua orang suci yang hidup di bawah Pera-turan Santo Benediktus. Pesta ini diresmikan pada tahun 1612 oleh Paus Paulus V.
14 November
Di Villers, peringatan Yth. Abas Walter dari Utrecht. Ia lahir dari kalangan bangsawan. Dari tugasnya di Vaucelles, ia dipanggil ke Villers. Ia selalu tenggelam di dalam doa-doanya, dan tekun menjalankan latihan-latihan rohani yang berat. Ketika pada usia lanjut, ia menjadi buta. Tetapi ia tetap membaca misa karena dikaruniai kemampuan bisa membaca tanpa me¬lihat teks. Ia meninggal di Val Saint Lambert, tahun 1221, se¬telah memerintah selama tujuh tahun. (Hag.n.495)
15 November
Di Perancis, meninggal Yth. Dom Benediktus Michel, abas pertama di Val Sante Maria, kemudian abas di Grace Dieu. Ia sangat dihormati, dan sungguh-sungguh menjadi jiwa biara. Ia meninggal karena terserang penyakit, ketika para rahibnya pindah ke Tamie. Jenazahnya lalu dibawa serta, dan dimakamkan di tengah-tengah gereja. (Hag.n.712b)
16 November
Hari Pesta St. Edmundus, uskup agung Canterbury. Mula-mula ia menjadi kanonik di Salesbury, kemudian menjadi uskup a¬gung. Ia terpaksa berpindah tempat, karena sangat kerasnya dalam mempertahankan hak-hak gerejani. Karena sakit keras, maka ia beristirahat di Pontigny. Tetapi karena iklim panas, ia lalu dipindahkan ke Biara Agustin Soisy en Brie. Kepada prior dan para rahib yang tidak tega membiarkan dia pergi, ia meramalkan kepada mereka, bahwa pada Pesta St. Edmundus, raja dan martir, tanggal 20 November ia akan kembali ke Pontigny. Ra¬malannya menjadi kenyataan. Pada hari yang telah ditentukan¬nya itu, pada tahun 1243, jenazahnya dimakamkan di Pontigny. (Hag.n.9)
17 November
Di Helfta, peringatan Sta. Gertrudis Agung. Ia masuk biara ketika berusia lima tahun. Dalam usia 25 tahun, setelah mengalami pergolakan rohani, Yesus sering menampakkan diri ke¬padanya. Seringkali, Santa Gertrudis diperkenankan mendukung kanak-kanak Yesus yang baru dilahirkan. Ia diperkenankan merasakan kebahagiaan Bunda Tersuci ketika mendukung Puteranya. Sebelum Sta. Teresia, Sta. Gertrudis sudah lebih dulu menerima ketujuh panah Tuhan Yesus. Ia meninggal tanggal 17 November tahun 1302. Ia digelarkan kudus oleh Paus Klemens XII pada tahun 1739. (Hag.n.10)
18 November
Di La Trappe, meninggal tahun 1688 hari kesembilanbelas bulan ini, Euthymius, rahib. Ia menjalankan tapanya dengan penuh kerendahan hati, seperti dikatakan sendiri oleh abasnya, De Rance. Setiap sikap dan tindakannya, bagi para saudaranya mencerminkan kehadiran Tuhan sendiri. Ia meninggal karena menderita sakit panas. (Hag.n.624)
19 November
Di Helfta Saxen, peringatan St. Metchildis dari Hackeborn. Ia penyanyi ulung biara. Masuk biara sejak berusia tujuh ta¬hun. Walaupun hidupnya diberkati oleh Tuhan, namun ia tetap seorang yang rendah hati dan sabar. Walau selalu terganggu kesehatannya, tetapi bagi sesama saudaranya, ia selalu menjadi ibu dan penghibur mereka. Menyatukan dirinya dengan sengsara Kristus, ia mempersembahkan hidupnya bagi penghormatan kepada Hati Kudus. Ia dikaruniai pengetahuan mengenai masalah iman yang sulit-sulit. Ia meninggal tahun 1289. (Hag.n.52)
20 November
Di Inggris, peringatan Balduinus van Ford, uskup agung di Canterbury. Ia putera seorang miskin, namun sejak kanak-kanak ia dapat menarik perhatian uskup Exester karena kepan¬daiannya yang istimewa. Berkat pertolongan uskup, ia menjadi seorang yang pandai, berilmu, bijaksana, rendah hati dan sederhana. Mula-mula ia menjadi diakon agung, tetapi kemudian masuk di Biara Ford. Karena sebelum masuk biara hidupnya su¬dah terjamin sebagai rahib, maka dalam jangka waktu setengah tahun, ia sudah dipilih menjadi abas. Beberapa tahun kemudi¬an diangkat menjadi uskup Worcester dan akhirnya, menjadi uskup agung Canterbury. Sebagai utusan tahta suci, ia terkenal karena kepandaiannya berbicara dan tulisannya yang ilmiah, dan berisi. Ia menjadi pengkotbah Perang Salib dan berangkat ke Syria. Ia meninggal di Tyrus, pada hari ini, tahun 1190. (Hag.n.358)
21 November
Di Irlandia, pada tahun 1580 dibunuh karena imannya, Celatius O Culena, abas Boyle. Karena keberaniannya berkotbah dan mempertahankan imannya, ia ditawan. Orang mencoba untuk menggoyahkan imannya dengan penganiayaan dan janji akan jabatan yang tinggi, tetapi ia menolaknya mentah-mentah. De¬ngan tangan terikat ia dibawa ke tiang gantungan. Ia digantung di luar kota Dublin. Kemudian, oleh orang-orang Katolik di situ, pakaiannya dibagi-bagikan sebagai relikwi.
22 November
Di Roma, meninggal tahun 1571, Kardinal Hironimus Sou-chier. Ia berasal dari Auvergne, mengucapkan kaul di Mont Peiroux, dan mencapai gelar kesarjanaan dalam ilmu Ketuhan¬an. Tahun 1552, menjadi abas Clairvaux. Ia sangat dikagumi oleh para kardinal dan raja Perancis, karena kesucian dan kecakapannya, sehingga mereka sering meminta nasehat kepadanya. Kemudian, oleh Paus Pius V, ia diangkat menjadi kardi¬nal. Jabatan itu hanya dipegangnya selama tiga tahun, kare¬na ia meninggal dunia. (Hag.n.499)
23 November
Di Jerman, peringatan Bahagia Adam. Ia berasal dari Keulen, masuk ke biara Citeaux pada waktu yang bersamaan dengan St. Bernardus. Kemudian ia dikirim, untuk mendirikan Biara Morimont. Tahun 1126, ia diangkat menjadi abas pertama di Eberbach. Pada masa Perang Salib, ia mendampingi St. Bernardus. Dan oleh Paus Eugenius III, ia sering dipercaya untuk menjalankan tugas-tugas penting. Ia memimpin biaranya selama 40 tahun, keras tetapi dengan kebijaksanaan. Ia meninggal dunia pada tahun 1167, setelah Pesta Sta. Cecilia. (Hag.n.99)
24 November
Di Saxen, peringatan abdis Helfta, Gertrudis dari Ha-cheborn, kakak dari Sta. Mechtildis. Sejak kecil, sudah tampak kecerdasan dan kebijaksanaannya, sehingga pada usia 19 tahun, ia sudah dipilih menjadi abdis. Kepada para rubiahnya, ia mencoba menanamkan rasa kecintaan terhadap Kitab Suci. Setelah memerintah selama empatpuluh tahun, ia meninggal dunia, pada tahun 1292. (Hag.n.460)
25 November
Di Henegouen, peringatan Bahagia Walterus, prior Aul¬ne. Ketika menjabat sebagai kanonik Katedral di Luik, ia sa-ngat terkesan dengan kotbah St. Bernardus mengenai Perang Salib, maka ia kemudian mengikuti St. Bernardus ke Clairvaux. Bersama adiknya, ia dikirim St. Bernardus ke Aulne, untuk bergabung dengan para kanonik yang akan mempersatukan diri de¬ngan Ordo. Setelah beberapa lama, ia diangkat menjadi prior. Dalam kesempurnaannya, ia meninggalkan dunia ini. (Hag.n.132)
26 November
Di Swiss, meninggal tahun 1657, abdis suci Anna Elisabeth dari Biara La Maigrauge. Orang menjulukinya sebagai Malaikat Gotrau, karena kesalehan dan kesempurnaannya. Sejak di novisiat, ia selalu diganggu berbagai macam penyakit. Te¬tapi ia masih menambahnya lagi dengan laku tapa, sambil memerangi hasrat untuk memuliakan diri sendiri. Dalam sikapnya, ia selalu rendah hati. Mula-mula ia diangkat menjadi subpriorin, kemudian priorin, akhirnya menjadi abdis. Dari banyaknya mukjizat yang diperbuatnya, tampak betapa ia ber¬kenan di hati Tuhan. Ia meninggal dunia karena penyakit kanker, pada usianya yang kelimapuluh tahun. (Hag.n.558)
27 November
Di Citeaux, peringatan Bahagia Guielmus dari Toulouse. Ia (merupakan) seorang sarjana yang terkenal. Beberapa waktu sebelum kunjungannya ke Biara Savigny, abas biara tersebut, yaitu Bahagia Ayno, mendapat ilham, bahwa ia akan menerima hadiah istimewa dari Tuhan. Ketika mereka berdua, sedang bicara, teringatlah oleh Abas Ayno, akan ilhamnya itu. Maklumlah dia, bahwa orang itulah hadiah istimewa yang dijanjikan itu. Di biara, Guielmus, menjalankan hidup tapanya dengan keras dan sempurna. Ia pencinta yang berapi-api dan pelaku kemiskinan yang konsekwen, benar-benar ia menunjukkan sebagai hadiah istimewa bagi biaranya. Pada akhir hidupnya, ia masih sempat menjabat sebagai abas Citeaux, selama dua tahun. Ia meninggal tahun 1181. (Hag.n.113)
28 November
Di Helfta Saxen, peringatan Bahagia Mechtildis dari Maagdenberg. Dalam usia duabelas tahun, terdorong oleh Roh Kudus, ia masuk biara di Maagdenberg. Ia selalu merenungkan penderitaan Kristus dan melakukan siksa badani, dengan per¬lakuan itu, ia mempersenjatai dirinya untuk melawan keingi¬nan-keinginan daging. Seringkali ia menyaksikan kemuliaan Kristus, Bunda Maria, para malaikat dan para orang kudus. Dengan karunia dapat meramal, ia seringkali memperingatkan pa¬ra biarawan dan biarawati yang tidak setia pada panggilannya. Karena itu, ia menjadi tidak disenangi oleh banyak saudaranya, maka ia dipindahkan ke Helfta. Di sana, ia hidup selama duabelas tahun, meninggal tahun 1283. (Hag.n.458)
29 November
Di Clairvaux, peringatan Yth. Robertus. Ia masih bersaudara dengan St. Bernardus, dan bersama-sama pergi ke Citeaux. Tetapi karena belum cukup usianya, St. Stephanus mengundurkan saatnya untuk masuk, selama dua tahun. Setelah berkaul, ia lalu dikirim kepada St. Bernardus di Clairvaux. Tetapi karena tergoda hatinya, ia pindah ke Cluny. Setelah menunggu beberapa waktu, St. Bernardus memanggilnya kembali. Berkat petunjuk dan nasehat Bernardus, Robertus akhirnya memang kem¬bali. Di bawah bimbingan St. Bernardus, ia berkembang dengan pesat, sehingga akhirnya ia dipilih menjadi abas di Nerlac. Jabatan itu hanya sebentar dipegangnya, karena tidak lama setelah menjabat sebagai abas, jabatan itu ditinggalkannya. Ia hidup membiara selama 67 tahun, dan meninggal tahun 1190. (Hag.n.130)
30 November
Di Jerman, diperingati Bahagia Everhardus, pendiri biara rubiah Kumbd. Sebagai pemuda bangsawan yang hidup di Heidelberg, ia berkali-kali mencoba supaya diterima masuk di Schonau, tetapi tak berhasil. Ketika berusia limabelas tahun, ia diperkenankan orangtuanya untuk hidup di sebuah sel yang dihubungkan dengan kapel. Beberapa tahun kemudian, tempat itu dihadiahkannya kepada para rubiah Sistersiensis, ketika ia menerima pakaian biara di Eberbach. Tatkala ia masih berstatus sub diakon, ia sudah dijadikan pemimpin rohani bagi biara tersebut. Makin hari, makin meningkat kesuciannya. Setelah kerapkali mengalami sakit keras, akhirnya ia meninggal dunia pada tahun 1911, dalam usia 26 tahun. (Hag.n.122)
C.
DESEMBER
1 Desember
Di Italia, diperingati Bahagia Hugo van Chalons. Sebagai abas Trois Fontaines di Bourgondia, ia pernah diutus untuk kepentingan Ordo ke Roma. Walaupun di Roma, ia mendudu¬ki jabatan yang lebih tinggi, tetapi ia tetap mengadakan hubungan dengan bapa rohaninya, yaitu: St. Bernardus, lewat su¬rat. Di Roma, ia bertugas mendampingi Paus Eugenius III. Ia meninggal tahun 1158.
2 Desember
Di Spanyol, peringatan Bahagia Robertus, abas Matapla¬na. Ia diutus ke sana dari Biara La Crestedi Champagne. Ke-tika meninggal, jenazahnya kemudian dipindahkan ke sebuah kapel yang didirikan oleh Ratu Beatrix. Orang selalu memohon bantuannya, bila dalam keadaan bahaya atau malapetaka dan memang dikabulkan. Ia meninggal kira-kira tahun 1185. (Hag.n.116)
3 Desember
Di Biara Akbes di Syria, menghadap Tuhan pada tahun 1899, Abas Aloysius Martin. Ia diterima di Notre Dames Des Neiges dalam usia 11 tahun. Berkat kepintarannya, dalam usia 28 tahun, ia diangkat menjadi pembesar rumah yang baru didirikan di Syria. Di sini, ia mengalami banyak kesulitan, tetapi ia selalu siap menolong dan selalu ramah terhadap siapapun. Delapan tahun kemudian, ia menjadi abas di Staouelia. Ia meninggal dalam perjalanan kunjungan regulir, dalam usia 46 tahun. (Hag.n.749)
4 Desember
Di Polandia, peringatan rasul agung Kristianus, uskup pertama Prusia. Tatkala pada tahun 1206, abas Lekono sampai di daerah itu untuk membebaskan beberapa rahib yang ditawan di situ. Ia menemukan orang-orang yang telah matang untuk menerima iman yang benar. Maka ia minta kepada Paus Innocentius III untuk memulai karya misi di situ. Kapitel Umum sebe¬tulnya tidak mengizinkan, tetapi membiarkannya, tatkala mendengar ada izin dari Tahta Suci. Setelah berjalan beberapa tahun, Kristianus ternyata berhasil dalam karya misinya, dan ia ditahbiskan menjadi uskup pertama untuk daerah itu. Dalam usahanya itu, ia selalu mendapat tantangan dari pihak orang kafir, dengan alasan politik. Paus Gregorius mengirim¬kan pater-pater Dominikan ke sana, untuk memperkuat gereja. Tetapi penggantinya, yaitu: Paus Innocentius IV, melancarkan tuduhan terhadap para abas Sistersiensis. Sebelum persoalan itu diselesaikan, ia telah mendahului wafat di Biara Sulejow - Polandia, pada akhir tahun 1244. (Hag.n.450)
5 Desember
Di Henegouwen, peringatan Bahagia Werikus, prior Aulne. Badannya cacat, tetapi menyimpan jiwa yang saleh, pendiam, sabar dan pendamai. Ia sangat memperhatikan kebutuhan para saudara sebiara, para miskin dan orang-orang yang bersusah. Kehidupan Ordo yang sudah berat, dihayatinya dengan menambahkan kebiasaan menyesah badan dan berpantang. Orang banyak juga sering menyaksikan mukjizat-mukjizat yang dibuatnya. Ia meninggal pada hari ini, tahun 1217. (Hag.n.148)
6 Desember
Di La Trappe, meninggal tahun 1707, pada hari kelima bulan ini, Moses Picault de Ligre, rahib. Walaupun orangtuanya mempunyai sifat yang saleh, tetapi ia sendiri mempunyai tabiat yang kasar dan sukar ditaklukkan. Berkali-kali ia melakukan kejahatan, selama itu pula ibunya selalu berdoa dan meratap untuk pertobatan anaknya. Kurnia itu diberikan pada sang ibu, ketika ia sudah meninggal. Moses bertobat ketika mendengar kematian ibunya. Setelah berusia empat puluh tahun ia masuk biara, di situlah ia menjalankan laku-tapa, se¬bagai silih atas segala kesalahannya. Tiga tahun setelah berada di biara, ia jatuh sakit. Suatu ketika ia diketemukan oleh pengurus kamar sakit sudah meninggal di kamarnya. (Hag.n.477)
7 Desember
Di Clairvaux, peringatan Bahagia Hubertus. Mula-mula bertugas sebagai prior, tetapi kemudian menjabat abas di Igny sebagai abasnya yang pertama. Sejak kecilnya, ia sudah nampak berada di hadirat Allah, dan sejak berusia sepuluh tahun, ia selalu berada di keabasan Chaise Dieu. Keinginan untuk hidup lebih suci, membuatnya pergi ke Clairvaux. Ia selalu mengampuni sesamanya, dan selalu berbicara dengan halus, baik dan lembut. Selalu dijaganya agar jangan berdosa dengan mulutnya. Ketika sedang menjabat prior, oleh St. Bernardus, ia diangkat menjadi abas di Igny. Dalam masa tuanya ia kembali ke Clairvaux, dan menolak hak istimewa yang bia¬sanya diberikan kepada orang lanjut usia. Tatkala ia meninggal pada tahun 1148, St. Bernardus dalam kotbahnya mengatakan bahwa sebaiknya; kehidupan hamba Allah ini menjadi contoh, dalam mengejar kesempurnaan dan kesucian. (Hag.n. 81)
8 Desember
Di Italia, peringatan meninggalnya Placidus Pozzanche¬ri, pada tahun 1775. Mula-mula, ia adalah abas di Kasamari dan Praeses Konggregasi St. Bernardus di Italia. Kemudian menjadi uskup Imeria dan akhirnya uskup di Tivoli. Ia juga me¬rupakan bapa pengakuan Paus Benediktus XIII. Ia meninggal dalam kesucian. Makamnya dipermuliakan dengan bermacam-macam mukjizat. (Hag.n.659)
9 Desember
Di Spanyol, meninggallah pada tahun 1591, Yth. Laurentius Gonzales. Mula-mula sebagai abas di Valbuena, lalu di Villanueva de Oscos. Enam hari sebelum meninggalnya, orang masih meli¬hatnya tekun menulis. Lalu ditanyakan, apa yang ditulisnya. Ia menjawab: "Saya menulis sesuatu yang perlu untuk hidup biarawan, karena tak lama lagi kaum tua, empat orang akan meninggalkan tempat ini". Ia jatuh sakit, tetapi tabib mengata¬kannya tidak berbahaya, tetapi ia sendiri memastikan, bahwa ia akan meninggal tidak lama lagi. Ketika, para saudara se-dang berdoa syahadat para rasul, ketika itu ia meninggal dunia. (Hag.n.510)
10 Desember
Di Belgia, peringatan Bahagia Ida dari Nivelles, rubiah koor Remeges. Ketika kehilangan ayahnya dalam usia sembilan tahun, ia melarikan diri dan bergabung dengan beberapa wanita miskin yang menghidupi diri dari derma. Setelah berusia enambelas tahun, ia masuk Biara Kerkom; anak biara pertama Remeges. Ia mendapat kurnia untuk meramal dan membuat mukjizat. Ia juga dicobai dengan penderitaan yang berat. Ia meninggal tanggal 11 bulan ini, tahun 1231 dalam usia 43 tahun. (Hag.n.152)
11 Desember
Di Hemmenrode, peringatan Bahagia David. Ia berasal da¬ri Florence, kemudian masuk di Clairvaux, tetapi terpaksa ditolak, karena alasan kesehatan. Mendengar itu, ia tidak mau pergi dan tetap tinggal di depan pintu. St. Bernardus jadi terharu, dan melihat kesuciannya, lalu menerimanya kembali, Tak lama kemudian, ia dipindahkan ke Hemmenrode, di sana kesehatannya pulih kembali. Ia mendapat karunia untuk mera¬mal dan membuat mukjizat. Ia meninggal dunia tahun 1179. (Hag.n.30)
12 Desember
Di Savoya, meninggallah tahun 1710, Yth. Yohanes Antonius de la Forest de Somont, abas dan pembaharu dari Tamie. Mula-mula ia menentang pembaharuan. Tetapi ia terharu, tatkala mengunjungi Biara La Trappe. Kemudian, ia berusaha menyehatkan kembali kehidupan di biara-biara, putra maupun putri.
13 Desember
Di kota Cicilia, peringatan Bahagia Nikolaus, dari Bia¬ra Santa Maria van den Boog. Ia meninggal dalam kesuciannya, serta banyak mendatangkan mukjizat. Sampai sekarang, relikwinya masih tetap dihormati, bahkan dengan upacara liturgi, meskipun sampai saat ini, belum mendapat penetapan dari Tah¬ta Suci. (Hag.n.68)
14 Desember
Di La Trappe, meninggallah tahun 1703, Yohanes Klimakus Mosdu Bois, rahib. Mulanya, ia seorang Kanonik regulir St. Agus¬tinus. Tetapi, dengan izin pembesar, ia masuk di La Trappe dengan kekerasan kerja dan tapa yang tak dirasakan olehnya. Supaya dapat merasakan penghinaan yang dialami Kristus, deagan gembira ia menerima semua penghinaan yang ditujukan ke¬padanya, sampai akhir hidupnya. (Hag.n.634)
15 Desember
Di La Trappe, meninggallah tahun 1674, Abas Yakobus Puiperon. Mulanya, ia seorang Calestin. Ia selalu berusaha untuk meringankan beban saudaranya. Empatbelas bulan sebelum wafatnya, mendapat bengkak pada kakinya, yang menyebabkannya, harus berkali-kali menjalani operasi. Kemudian, disusul dengan penyakit paru-paru disertai panas yang tinggi. Selain melawan godaan hebat, ia juga melawan setiap kesusahan hati dan rasa putus asa. Dengan dorongan abasnya, ia dapat menjadi tetap te¬nang dan menerima segalanya dengan sabar. Tetapi, di dalam situasinya yang seperti itu, ia masih saja tetap menaruh perhatian besar kepada penderitaan sesama. Dalam tangan Tuhan, ia meninggal dengan tentram. (Hag.n.613)
16 Desember
Di Citeaux, peringatan Bahagia Rainaldus, abas kelima. Ia putera Pangeran Millo de Barsur Seine. Mula-mula, menjadi rahib di Clairvaux, tetapi kemudian menjadi abas di Citeaux, pada tahun 1133. Dialah yang berjasa, mengumpulkan Peraturan dan putusan-putusan Kapitel Jendral dan tata tertib Ordo (kebiasaan-kebiasaan Ordo). Kepergiannya ke alam baka, dianggap oleh St. Bernardus, sebagai suatu kehilangan yang besar. (Hag.n.82)
17 Desember
Di Perancis, meninggallah pada tanggal 11 bulan ini, tahun 1908, abas Notre Dame des Neiges, Dom Martinus Martin. Ia masuk sebagai oblat dalam usia duabelas tahun. Setelah berkaul, ia hidup sebagai biarawan. Dalam penganiayaan, ia tetap hidup dengan setia sebagai biarawan dan tetap merindukan kesunyi¬an. Setelah menerima berbagai jabatan, akhirnya dipilih menjadi abas, pada usia 21 tahun. Ia seorang periang, dan pe¬nuh jiwa kebapaan dalam memimpin rahibnya. Ia meninggal da¬lam usia limapuluh dua tahun. (Hag.n.763)
18 Desember
Di Keabasan Notre Dame de Scourmount dekat Chimay - Bel¬gia, meninggallah pada tahun 1901, Abas Godefridus Bouillon. Ia sangat dihormati, juga sangat saleh. Pada usia 30 tahun, ia masuk biara, dan menjadi seorang novis yang pantas diteladan. Setelah ditahbiskan, ia diangkat menjadi subprior, kemudian menjadi abas, dan meletakkan pimpinannya itu, di bawah nau¬ngan Bunda Tersuci. Ia tidak pernah memerintahkan sesuatu, yang tidak dikerjakannya sendiri. Dengan sabar dan gembira, ia menderita penyakit ginjal dan sakit perut. Ia meninggal dalam usianya yang kelimapuluh enam. (Hag.n.371)
19 Desember
Di Inggris, peringatan Prelat Turgesius, abas Kirkstal. Masuk di Fontains. Ia banyak menjalankan matiraga, terutama dalam hal cara makan dan berpakaian. Namun, tetaplah ia men¬jadi seorang yang sopan dan periang. Kecuali itu, ia juga mudah menyesali segala kesalahannya. Setelah sembilan tahun memimpin biara Kirkstal, ia kembali ke Fontains. Ia meninggal pada permulaan abad ketigabelas. (Hag.n.371)
20 Desember
Di Inggris, peringatan seorang bruder awam Fontains, yaitu Sunulphus. Ia seorang yang sederhana dan buta huruf, tetapi memiliki hidup rohani yang dalam dan kuat. Abas suci Ru¬nulphus sangat memuji kesederhanaan dan watak pendiamnya, juga dalam tindakannya yang penuh kebijaksanaan serta penginkaran dirinya. (Hag.n.372)
21 Desember
Di Frislandia, peringatan Bahagia Richardus, rahib dari keabasan St. Bernardus di Adwert. Ia berasal dari Inggris. Se¬telah mendapat gelar sarjana di Paris, ia seharusnya pergi ke tanah suci. Tetapi di dalam hatinya, ia merasa, bahwa ia, harus pergi ke Friesland, maka pergilah ia ke biara tersebut. Dalam hidup membiara, ternyata ia sangat maju. Ia dianugera¬hi dapat melihat jiwa-jiwa orang yang sudah meninggal, juga karunia untuk meramal dan penyembuhan. Ia meninggal th 1266. (Hag.n.171)
22 Desember
Di Clairvaux, peringatan akan Bartholomeus, saudara St. Bernardus. Sejak mudanya, sudah dikenal kebijaksanaannya, me¬lebihi kaum tua. Di samping memiliki sikap kemurnian yang menonjol, tampak juga wataknya sebagai seorang yang tulus hati. (Hag.n.328)
23 Desember
Di Biara Galilea Playor, di wilayah Overijssel, peringatan prior Gerlakus van Kranenborg. Ia seorang yang berwatak saleh, kuat dalam cita-cita, dan berhati-hati di dalam mengambil keputusan. Ia memimpin biara selama tigapuluh tujuh tahun, meski dalam keadaan yang sulit. Setahun, setelah mele¬takkan jabatannya, ia meninggal dalam usianya yang ke-80. (Hag.n.486)
24 Desember
Di Normandia, peringatan Bahagia Petrus Avranches, rahib. Setelah masuk di biara, ia membuat niat untuk memulihkan luka-luka jiwanya, akibat dari hidup yang tidak pantas. Setelah meninggal, ia tidak dimakamkan di pemakaman umum, tetapi di makam tersendiri, karena hidupnya ternyata saleh.(Hag.n.103)
25 Desember
Di Perancis, peringatan Bahagia Fulko, uskup Toulouse. Orang tuanya, seorang pedagang yang kaya raya dan penyair terkenal. Di Biara Grandselve, ia bersama dua orang anaknya mem¬persembahkan diri, sedangkan isterinya masuk biara Sistersiensis. Kemudian ia menjabat abas Toronet, dan pada tahun 1205, menjadi uskup Toulouse. Ia meninggal, pada hari Natal, tahun 1231. (Hag.n.153)
26 Desember
Di keabasan Notre Dame des Dombes, meninggallah pada tahun 1870, abas terhormat Agustinus de Laudoese. Setelah bertobat dari kehidupannya yang lama, ia masuk Biara Aguibelle. Di situ ia berusaha untuk rendah hati, dan menghadapi semua cobaan dengan sabar dan rendah hati. Tujuh tahun setelah berkaul, ia di¬angkat menjadi prior. Dan, dua tahun sesudahnya, diangkat menjadi abas Toronet. Dalam masa perang Perancis dengan Jerman, ia terserang penyakit menular, dan secara mendadak diambil dari tengah-tengah para saudaranya. (Hag.n.713)
27 Desember
Di daerah Baden, peringatan Yth. Frowinus, abas pertama Salem. Sebelumnya, ia menjadi abas di Luzzel. Ia adalah teman seperjalanan St. Bernardus ketika dalam perjalanan ke Jerman. Ia juga menulis semua mukjizat yang disaksikannya dengan mata kepala sendiri. Setelah memimpin biaranya dengan baik selama duapuluh delapan tahun, ia meninggal pada tahun 1165. Oleh sesama saudaranya, ia dihormati sebagai Bahagia. (Hag.n.351)
28 Desember
Di Biara St. Yoseph di Ubexy Vogozen, meninggallah pada tahun 1865, Pater Antonius du Crest. Waktu mudanya, ia mendapat pendidikan yang baik, dan pernah mengunjungi tempat-tempat suci di Palestina. Di sanalah ia berjanji akan masuk biara. Maka, datanglah ia ke Biara Sept Fons. Dua tahun setelah tahbisan i¬mam, ia dikirim ke anak biara tersebut. Hanya empat tahun ia menjabat rektor, kemudian meninggal dunia. (Hag.n.708)
29 Desember
Peringatan St. Thomas Bechet, uskup agung Canterbury, wa¬fat sebagai martir pada tahun 1170. Mula-mula, ia menjadi diakon dan kanselir Inggris. Sebagai uskup agung, ia dengan berani mempertahankan hak-hak Gereja terhadap tindakan Raja Hendrik II, sehingga ia terpaksa diasingkan. Atas persetujuan Paus Alexander III, ia pergi ke Pontigny, dan diterima dengan senang hati. Karena raja mengancam akan menghancurkan biara, maka ia terpaksa dibiarkan pergi oleh abas dan para rahib dengan berat hati. Dalam kata perpisahannya, ia menjanjikan, bahwa penggantinya nanti akan membalas kebaikan hati para rahib Pontigny. Janji itu terpenuhi, dengan tetap tersimpannya jenazahnya sebagai hak ordo, dalam abad berikutnya, pada ma¬sa pemerintahan St. Edmundus. (Hag.n.7)
30 Desember
Di Spanyol, peringatan akan seorang uskup saleh, Osma -Diego d'Azevedo. Dinyalakan oleh semangat untuk menolong jiwa-jiwa, datanglah ia bersama St. Dominikus ke tempat yang sedang dilanda bidaah Albigensis. Di situ, ia berjumpa dengan beberapa rahib Sistersiensis yang juga datang dengan tujuannya yang sama. Ia diterima menjadi rahib di Citeaux. Karena, hidupnya yang saleh, maka ia dapat mengambil hati para kaum bidaah. Dua tahun sesudahnya, ketika sedang menyelesaikan suatu urusan di keuskupannya, ia meninggal dunia, pada tahun 1227. (Hag.n.422)
31 Desember
Di Trakadia Skotlandia Baru, peringatan Vincentius a Paulo Merle. Mulanya, ia seorang imam sekulir, kemudian menjadi rahib. Tetapi karena penganiayaan Napoleon, ia melawat ke Amerika. Tatkala, dalam tahun 1814, semua biarawan kembali ke biaranya, ia tetap tinggal di Amerika atas izin pembesarnya. Akhirnya, ia mendirikan Biara Petit Clairvaux. Ia meninggal tahun 1853, dalam usia delapanpuluh tiga tahun dan dihormati umat beriman sebagai orang suci. (Hag.n.684)
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar