HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Sabtu Pertama, 06 Januari 2018
Hari Biasa Masa Natal
1 Yohanes (5:5-13)
(Mzm 147:12-15.19-20)
Markus (1:7-11)
"Asperges Me - Percikilah aku!"
Inilah harapan kita dalam mengenangkan pembaptisan Yesus oleh Yohanes yang adalah wujud "kenosis", pengosongan diri-Nya (Flp 2:6-7; Ibr 4:15 ).
Ya, pembaptisan menjadi titik awal dari karya dan perutusan Yesus di depan publik. Hal ini mempunyai makna luar biasa bagi kita kalau kita kaitkan dengan kehidupan kita sebagai orang beriman. Kita tahu bahwa pembaptisan Yohanes adalah pembaptisan untuk pertobatan dan pengampunan dosa dan Yesus berkenan dibaptis oleh Yohanes, padahal Ia tidak berdosa. Ia bersolider dengan kita.
Pastinya, Yesus mengosongkan diri menjadi sama seperti para pendosa supaya selalu bisa memerciki kita dengan baptisan sejati setiap harinya.
Adapun, tiga point permenungan iman "LMS" yang bisa kita petik, antara lain:
1.Langit: Keterbukaan
Dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, “langit” (Yun. skhizo) dimaknai sebagai tempat kediaman Allah. Yesaya pernah memohon agar Allah berkenan mengoyakkan langit dan turun ke bumi (Yes 64:1).
Kata itu juga mengingatkan kita pada tirai Bait Allah yang terkoyak dari atas sampai ke bawah pada saat Yesus wafat (Mrk 15:38).
Terkoyaknya langit menjadi tanda keterlibatan sekaligus keberpihakan atau campur tangan Allah dalam kehidupan untuk memenuhi janjiNya dan pulihnya komunikasi antara Allah dan manusia serta manusia dengan sesama dan semestanya.
2.Merpati: Kedamaian
Roh Kudus digambarkan serupa dengan burung merpati yang tidak pernah "berantem". Inilah gambaran Roh Allah yang mendamaikan, yang melayang-layang di atas air (Kej 1:2).
Dalam Hos 11:11, burung merpati dipakai untuk melambangkan umat Allah, “seperti burung dengan gemetar datang dari Mesir, dan seperti merpati dari tanah Asyur, lalu Aku akan menempatkan mereka lagi di rumah mereka”. Bisa jadi, turunnya Roh Kudus dalam rupa burung merpati adalah simbol penciptaan baru yang ditandai dengan terbentuknya Umat Allah.
3.Suara: Kesaksian
"Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan." (Mrk 1,11). Sejak semula, yakni sejak sebelum inkarnasi-Nya, Yesus adalah Anak Allah.
Maka, peristiwa pembaptisan-Nya, di mana pada waktu itu diperdengarkan suara: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan", bukan merupakan awal mula pengangkatan Yesus sebagai Anak Allah tapi lebih merupakan bentuk "kesaksian ilahi", pernyataan kepada publik, supaya mereka mendengar dan mengimani Yesus sebagai Anak Allah.
Inilah maklumat surgawi yang berisi gabungan Mzm 2:7 (“Engkaulah anakku”) dan Yes 42:1 (“orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan”). Dengan kata lain: Mesias sebagai Putera Terkasih bercampur dengan Hamba Yahwe yang menderita dimana Roh Kudus dicurahkan dalam kepenuhannya.
Pencurahan Roh Kudus juga merupakan anugerah yang diberikan kepada orang-orang yang mendapatkan tugas khusus (Hak 3:10; 6:34; 11:29; 13:25; 1Sam 10:6; 11:6 dan 19:20.23).
"Dari Pasar Baru ke Pasar Kenari - Lahirlah baru setiap hari."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
Kutipan Teks Misa:
“Satu-satunya yang lahir tanpa dosa ialah Dia yang dilahirkan tanpa keterlibatan pria.” (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (Mzm 112 (111):4)
Di dalam gelap terbit terang bagi orang benar; pengasih dan penyayang orang yang adil.
A light has risen in the darkness for the upright of heart; the Lord is generous, merciful and just.
Doa Pembuka
Allah Bapa, Sumber Cahaya Ilahi, kami bersyukur karena kesaksian tentang Anak Allah yang menjadi terang bagi hidup kami. Terangilah hati umat-Mu dengan cahaya-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Orang yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah telah mengalahkan dunia. Ia memberi kesaksian dalam dirinya bahwa Allah telah mengaruniakan hidup kekal. Barangsiapa memiliki Yesus, dia memiliki hidup yang kekal.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:5-13)
"Kesaksian tentang Anak Allah."
Saudara-saudaraku terkasih, tidak ada orang yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah! Dia inilah yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus; bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di bumi: Roh, air dan darah, dan ketiganya adalah satu. Kesaksian manusia kita terima, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu didalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Allah menjadi pendusta karena orang itu tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita, dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak Allah, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Dia, ia tidak memiliki hidup. Semuanya ini kutuliskan kepada kamu supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah, pujilah Tuhan, hai umat Allah.
Ayat. (Mzm 147:12-15.19-20)
1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 9:6; 2/4)
Langit terbuka, dan terdengarlah suara Bapa: Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.
Ketika Yesus dibaptis, Bapa memberikan kesaksian bahwa Yesus adalah Anak-Nya yang terkasih. Dialah yang oleh Yohanes Pembaptis dikatakan akan membaptis dengan Roh Kudus.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:7-11)
“Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”
Tatkala banyak orang datang minta dibaptis, Yohanes memberitakan, “Sesudah aku akan datang Dia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.” Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di Sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat keluar dari air, Yesus melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari surga, “Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Antifon Komuni (1Yoh 4:9)
Allah mengutus Putra-Nya ke dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Dalam hal ini nyatalah cinta kasih Allah kepada kita.
By this the love of God was revealed to us: God sent his Only Begotten Son into the world, so that we might have life through him.
Doa Malam
Allah Bapa surgawi, aku bersyukur atas pernyataan-Mu kepadaku tentang misteri Tritunggal. Maka, aku mohon kepada-Mu, kuatkanlah imanku yang lemah ini agar aku senantiasa hidup dalam iman. Amin.
===
DSP = DEVOSI SABTU PERTAMA.
Sabtu Imam dan Sabtu Pertama
Kebanyakan orang Katolik sudah familiar dengan devosi “JUMPER” alias “Jumat Pertama”. Sebenarnya, Gereja Katolik juga memiliki devosi “SAPER”, “Sabtu Pertama” yang juga disebut sebagai “Sabtu Imam”
“Sabtu” sendiri adalah hari ketujuh dalam satu pekan atau minggu. Kata Sabtu diambil dari bahasa Ibrani, sabat (שבת "shabat") yang berarti "berhenti bekerja", namun melalui serapan dari bahasa Arab as-sabt. Kata ini memiliki akar sama dengan kata sab'at atau sab'ah yang berarti 7 (tujuh), menunjukkan urutan harinya dalam sepekan. (Huruf t dan h di akhiran dalam bahasa Arab sering dapat dipertukarkan).
Jelasnya, Sabtu adalah hari ke-7 yang diperingati sebagai hari Sabat, hari perhentian Tuhan setelah menciptakan bumi dan seisinya. Hari Sabat dirayakan oleh umat Yahudi sesuai dengan perintah Taurat dalam Keluaran 20:8-11. Orang Yahudi percaya, bahwa perhitungan hari Sabat tiap minggu ini tidak pernah terputus sejak dunia diciptakan.
Nama lain lagi untuk hari Sabtu ini adalah Saniscara, yang diambil dari bahasa Sanskerta dan berarti planet Saturnus, mirip dengan pengertian dalam beberapa bahasa di Eropa, misalnya dalam bahasa Inggris, hari Sabtu adalah "Saturday" (dari "Saturn" (=Saturnus) + "day" (=hari)).
Devosi Sabtu Pertama sendiri berasal dari penampakan Bunda Maria kepada ketiga anak di Fatima pada 1917 dan ditujukan untuk menghormati Hati Maria yang Tak Bernoda. (RJK, “MARY-WOMAN&MOTHER, MEMOAR 100 TAHUN FATIMA”).
Mengacu pada kisah Maria di Fatima, (PENAMPAKAN KETIGA), tercandra bahwa Maria menampakkan neraka kepada ketiga anak itu pada 13 Juli 1917 sembari mengatakan:
”Kamu telah menyaksikan neraka; ke sana jiwa-jiwa orang berdosa yang malang itu pergi. Untuk menyelamatkan mereka, Allah ingin mengembangkan di seluruh dunia devosi kepada Hatiku yang Tak Bernoda. Kalau apa yang kukatakan kepada kamu dilaksanakan, banyak jiwa akan diselamatkan dan dunia akan menikmati damai. Aku minta ... kamu menyambut komuni kudus sebagai laku silih pada setiap Sabtu pertama.”
Delapan tahun kemudian.
10 Desember 1925:
Pada tanggal 10 Desember 1925, Bunda Maria menampakkan diri bersama Kanak-kanak Yesus kepada Lucia, yang pada waktu itu menjadi postulan (masa percobaan, persiapan masuk biara sebelum masa novisiat) Dorothean di Pontevedra, Spanyol.
Bunda Maria berkata kepada Lucia:
“Kasihanilah hati Bunda Sucimu yang dikelilingi oleh duri yang dicucukkan oleh orang-orang yang tak tahu berterima kasih setiap saat, tanpa ada yang mengadakan pemulihan untuk hatiku ini”.
Bunda Maria mengeluarkan hatinya dan berkata lagi:
“Puteriku, pandanglah Hati-ku yang dikelilingi oleh duri-duri, yang setiap saat ditusukkan oleh orang-orang yang tidak tahu berterimakasih, dengan hujatan-hujatan serta rasa tidak tahu terimakasih mereka.
Setidak-tidaknya engkau, berusahalah untuk menghiburku, dan menyebarluaskan bahwa aku berjanji untuk menolong pada saat ajal dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi keselamatan jiwa, kepada mereka semua yang pada Sabtu Pertama selama lima bulan berturut-turut: pergi menerima Sakramen Tobat, menerima Komuni Kudus, mendaraskan lima peristiwa Rosario, serta menemaniku selama 15 menit dengan merenungkan peristiwa-peristiwa Rosario, dengan ujud untuk pemulihan Hati-ku Yang Tak Bernoda. Orang yang melaksanakan semua ini akan kuberi rahmat yang ia butuhkan untuk keselamatan.”
15 Februari 1926:
Kanak-kanak Yesus menampakkan diri pada Sr.Lucia di taman biara pada tahun 1926:
“AnakKu, banyak jiwa yang memulainya, namun sedikit yang bertahan sampai akhir, dan mereka yang bertahan sampai akhir melakukannya demi rahmat yang dijanjikan.Mereka yang sungguh-sungguh melakukan devosi ini selama 5 kali Sabtu Pertama dengan sungguh-sungguh dan mengadakan pemulihan bagi hati Bunda Surgawimu, menyenangkanKu dibandingkan mereka yang melakukannya selama 15 kali, namun suam-suam kuku dan acuh tak acuh”
Yesus juga memberikan persetujuan bahwa “praktek devosi ini dapat juga dilakukan pada hari Minggu sesudah Sabtu Pertama, karena alasan-alasan tertentu, selama para imam mengijinkan.”
Yesus juga mengatakan kepada Lucia bahwa Sakramen Tobat dapat dilakukan dengan tenggang waktu delapan hari dari hari devosi, asalkan orang tersebut berada dalam keadaan rahmat.
“Yesusku!” kata Sr.Lucia: “Banyak orang yang sulit mengaku dosa pada hari Sabtu. Apakah kau mengizinkan pengakuan dosa dalam rentang waktu delapan hari?” “Ya. Pengakuan dosa bahkan dapat menyusul sesudahnya, dengan ketentuan bahwa jiwa berada dalam keadaan rahmat ketika menerimaKu pada Sabtu Pertama, dan bahwa mereka memiliki niat untuk mengadakan pemulihan bagi hati suci Maria.”
“Yesusku! Bagaimana bagi mereka yang lupa akan niat ini?” tanya Sr.Lucia. “Mereka dapat meniatkannya pada pengakuan berikutnya, begitu ada kesempatan.”
13 Juni 1929:
Sr.Lucia kembali melihat hati Bunda Maria yang ditembusi pedang:
“Ada begitu banyak jiwa yang dikutuk Tuhan akibat dosa-dosa melawanku, sehingga aku meminta pemulihan. Kurbankan dirimu dan berdoalah demi ujud ini.”
29 Mei 1930:
Kanak-kanak Yesus menampakkan diri pada Sr.Lucia. Dalam penampakan di tahun 1930 ini, Lucia bertanya kepada-Nya mengapa Ia menghendaki devosi lima Sabtu Pertama, dan bukannya sembilan atau tujuh sebagai penghormatan atas “Tujuh Duka Maria”.
"Puteri-Ku,” jawab-Nya, “alasannya sederhana.” Yesus mengatakan kepada Lucia bahwa ada lima jenis penghinaan serta hujatan yang dilontarkan terhadap Hati Maria Yang Tak Bernoda:
1. Hujat menentang Maria Yang Dikandung Tanpa Dosa
2. Hujat menentang Maria tetap perawan selamanya
3. Hujat menentang Maria Bunda Allah serta menolak untuk menerima Maria sebagai Bunda segenap umat manusia
4. Hujat yang dilakukan oleh mereka yang berusaha secara terang-terangan menanamkan rasa acuh, benci serta memandang hina Bunda yang Dikandung Tanpa Dosa dalam hati anak-anak.
5. Hujat yang dilakukan oleh mereka yang menghina Bunda Maria secara langsung dengan gambar-gambar kudusnya.
Yesus juga menyatakan bahwa devosi Sabtu Pertama dapat dipindah ke hari Minggu Sesudah Sabtu Pertama apabila ada alasan berat. Pengakuan dosapun dapat dilakukan pada hari Minggu tersebut. Yang terpenting adalah bahwa semua tindakan yang di-syaratkan dalam devosi ini dilakukan dengan niat demi pemulihan Hati Maria Tak Bernoda.
Lebih lanjut, Suster Lucia, dalam sepucuk surat kepada ibunya, menekankan akan pentingnya Devosi Sabtu Pertama sebagai sarana untuk memberikan penghiburan kepada Bunda Maria. Sr Lucia menulis:
“Saya berharap bahwa ibu akan menjawab saya dengan mengatakan bahwa ibu mempraktekan devosi Sabtu pertama serta melakukannya dengan cara yang terbaik, sehingga semua orang yang datang ke rumah ibu turut mempraktekkannya pula. Ibu tidak akan pernah dapat memberikan penghiburan kepadaku yang lebih besar daripada ini….Hiburlah Bunda Surgawi kita dengan devosi Sabtu Pertama serta berusahalah agar orang-orang lain pun ikut menghibur Bunda Maria juga, dan dengan berbuat demikian, ibu akan membuatku amat bahagia.”
Ya, ketika kita memenuhi segala persyaratan sederhana yang diminta bagi devosi Sabtu Pertama dengan semangat pemulihan, kita membantu meringankan penderitaan yang diakibatkan oleh penghinaan-penghinaan terhadap Hati Maria Yang Tak Bernoda. Kita juga memperoleh keuntungan dari penyembuhan Tuhan atas dosa, dan kita mulai mengikuti jalan damai-Nya.
Di Vatikan, Paus Yohanes Paulus II sendiri secara pribadi memimpin doa Rosario pada hari Sabtu Pertama, dengan ujud untuk mempersembahkannya bagi pemulihan Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Bapa Suci juga pernah menetapkan tahun imam bagi seluruh Gereja Katolik di seluruh dunia yang diselenggarakan mulai tanggal 29 Juni 2009 sampai 29 Juni 2010 (pesta Santo Petrus dan Santo Paulus), dimana Maria sendiri adalah “Ratu Para Imam”, maka menjadi sebuah tradisi baik juga jika dalam devosi Sabtu Pertama ini kita mendoakan para imam dan mempersembahkannya kepada Bunda Maria.
“Sabtu Imam” sendiri berawal dari keprihatinan terhadap semakin sedikitnya panggilan dan beratnya tantangan dan godaan hidup seputar kehidupan imamat ; maka seluruh umat diajak turut serta untuk melibatkan diri bukan hanya dalam bentuk keprihatinan tetapi juga dalam bentuk dukungan nyata sebagai bagian anggota tubuh Kristus yang satu, kudus dan apostolik; khususnya dalam kehidupan seputar panggilan imamat.
Doa yang tak henti dalam keseharian; menjaga sikap laku yang bersahaja menjadi sahabat kudus para imam; menjawab panggilan-Nya terhadap setiap pribadi dan mendukung panggilan Tuhan kepada sesama dengan semangat kerendahan hati; itulah salah satu bentuk dukungan yang dapat dilakukan dalam keseharian.
Dkl: Umat juga diharapkan turut dalam ibadat-ibadat yang khusus dipersembahkan untuk mendoakan kehidupan panggilan dan kesucian para imam. Menyatukan doa – doa mereka dalam ibadat Sabtu Pertama tiap bulan yang dipersembahkan khusus kepada Hati Maria Yang Tidak Bernoda. Demikianlah, ”...panenan sungguh melimpah, tetapi pekerja hanya sedikit. Mintalah kepada tuan panenan supaya ia megirim pekerja-pekerja untuk menuai...”
"Burung tekukur di Taman Ria - Kita bersyukur punya Bunda Maria".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar