Ads 468x60px

Ada Apa dengan Indonesia ??



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Ada Apa dengan Indonesia ??
Belum dingin isu pembunuhan ustadz oleh orang gila, isu penganiayaan santri, lalu video viral tentang pengusiran biksu, dan ..... pagi tadi ada orang berparang mengamuk dan menganiaya romo dan umat yang sedang misa kudus di Gereja St. Lidwina, Bedog, Sleman Yogyakarta.
Nyatanya, serangan ke gereja atau tempat ibadat yang lain bukan sekali ini terjadi.
Pembakaran vihara dan segel gereja sudah berulang kali.
Melihat kenyataan "teror" yang baru saja terjadi di sebuah Gereja Katolik di Jogja, semoga ada "efek samping" yang mendatangkan bonum/kebaikan, beneficial effect, dalam teror yang adalah peristiwa buruk/malum di dunia ini. Semoga "pharmakos" berubah menjadi "pharmakon" (racun menjadi obat), ketika kita mau terus belajar berpeduli dan bersolider sekaligus "merapatkan barisan".
Di lain segi, semoga para pelaku teror tidak mengalami “imunisasi rasa bersalah” dan semoga tidak ada lagi yang dengan mudah melakukan “glorifikasi kekerasan”. Ya, semoga damai di hati damai di bumi.
NO TEROR
NO RUMOR
Kekerasan dengan aneka ria cerita teror & horor kini menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Kita memiliki trauma & hidup dengan trauma. Kedirian kita sendiri dibentuk oleh banyak pengalaman trauma yang tak kunjung terolah & terselesaikan. Pastinya, ketika kita harus hidup bersama dengan ancaman "teror", maka normalitas harus ditegakkan dengan terus-menerus menghalau ancaman kembalinya abnormalitas! Dehumanisasi : Never again !
NO TEROR
NO RUMOR
Teror yang saya sebut “The Banality of Evil”, ketika brutal melakukan hal dangkal& fatal, ketika "will to fair” menjadi “will to afffair”, ketika dunia kita lagi-lagi mengalami "the aesthetics of banality", pendangkalan makna dan ketika semua cara haram-pun dihalalkan, dimana kebiadaban melukai peradaban.
NO TEROR
NO RUMOR
Ini negasi terhadap etika & moral kemanusiaan yang membuat kita menjadi: kerdil & biadab licik & tengik, palsu & bernafsu, banal & binal, dangkal & nakal. Ini bukanlah "drama biasa". Ia adalah kejahatan dalam bentuknya yang absolut, yang tak tertampik karena sangat keji & tidak terpuji.
NO TEROR
NO RUMOR
Niemals vergessen! Tdk pernah akan terlupakan! Ini bukanlah sebuah "deskripsi" atas normalitas faktual tapi "ekspektasi" masa depan karena teror = "neraka di bumi". Inilah efek "rasa benci & caci“, yang berusia lebih tua daripada rasa cinta & airmata semua anak manusia, yang seakan menebarkan "eksitensi", tdk lagi dengan ramah-tamah & sukacita tapi dengan amarah yang brutal dan membabi buta.
NO TEROR
NO RUMOR
Teror ini adalah contoh manusia yang menyatakan nafsu kuasanya & meng-absah-kan semboyan machiavelian: “tujuan menghalalkan cara”!
Ada dendam yang kesumat
Ada Siwa yang menghancurkan
Ada Durga yang melukai
Ada thanatos yang mematikan
NO TEROR
NO RUMOR
Dehumanisasi! Ketika "homo homini socius/sahabat untuk sesamanya" terdegradasi menjadi "homo homini lupus/serigala untuk sesamanya", sekaligus mengingatkan bahwa kini kita hidup di “era korban”, kita mewarisi sejarah yang penuh dengan pengalaman brutal & banal dan kita hidup pada masa ketika manusia dengan mudah mengorbankan sesamanya demi memuaskan insting primitif mereka akan kuasa
NO TEROR
NO RUMOR
Semoga rasionalitas tidak dipakai secara instrumental untuk me-legal-kan teror keji ini untuk menundukkan dan menguasai yang lain karena teror keji & sangat tidak terpuji ini menjadi ciri agresifitas manusia, yang dalam naluri "kematian" berusaha menyingkirkan "lawan lawannya". Teror ini bersumber dari naluri manusia yg mau menghancurkan ingin mengarah ke kematian (thanatos) & bukan kehidupan (eros), dimana yang hakiki menjadi anarki (an: tak, arche: beraturan) karena lupa bahwa "haram" hukumnya meng"halal"kan segala cara.
NO TEROR
NO RUMOR
Inilah semarak eksklusi sosial : ‘kami’ versus ‘mereka’ me-wajahkan aneka rupa "teror" yang tragis-ironis, brutal-fatal, gusar-kasar. Inilah konteks ketika pelbagai nilai kemanusiaan (peradaban) mengalami suatu degradasi makna menjadi dehumanisasi (kebiadaban)!
NO TEROR
NO RUMOR
B ersihkanlah hati & budimu
T olaklah perbuatan jahat & semu
P akailah cinta untuk segala karya & doamu
Semoga dunia mendengarkan suara ini:
"Damai sejahtera bagi kamu" (Lk 24:36)
"Jangan takut" (Mt 28:10)
"Aku akan selalu menyertai kamu" (Mt 28:20)
NO TEROR
NO RUMOR
Dum spiro spero
Aku berharap selagi masih bernafas :
Kasih menang atas kebencian
Kehidupan mengalahkan kematian
Kebenaran mengusir kegelapan
Semoga cinta akan kebenaran dan hasrat untuk mengenalNYA menjadi dorongan untuk tanpa merasa lelah mencari persatuan yang makin mendalam denganNYA karena idealitas/harapan" tak selalu berteman dengan "realitas/kenyataan" karena hidup sejatinya bukan melulu "nasib" tapi sebuah "panggilan"
In necessariis unitas, in dubiis libertas, in omnibus caritas
Dalam kegentingan - bersatu
Dalam keraguan - merdeka
Dalam segala hal – cinta
NO TEROR
NO RUMOR
Ecce homo et Deus est
Lihatlah manusia & kamu akan melihat Tuhan
Dimana ada benci, biarlah kita menabur kasih
Dimana ada luka, biarlah kita menabur rasa maaf
Dimana ada keraguan, biarlah kita menabur iman!
Dimana ada kecewa, biarlah kita menabur harapan
Dimana ada sedih, biarlah kita menabur cinta
Dimana ada gelap, biarlah kita menabur tjahaja!
NO TEROR
NO RUMOR
Urip Iku Urup
Hidup itu mesti bertjahaja!
Kami berpegang teguh pada tangan-Nya & gelap pun menjadi TJAHAJA
Biarlah TJAHAJA wajahMu menyinari kami....
Gloria Dei est vivens homo
The glory of God is man fully alive
Cara terbaik memuliakan Tuhan justru dengan memuliakan hidup kita.
Selamat mencintai kehidupan & menghidupi cinta. Selamat memuliakan kemanusiaan & memanusiakan kemuliaan
Make a better world....
Don't worry
Be happy
God will make a "WAY"
We have special security guards
They are the "Father, the Son & the Holy Spirit”
Salam HIKers,
Dios quiere y La Virgen permite ..
Tuhan Memberkati dan Bunda (Maria) Merestui.
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
Penggalan Kisah "Teror"
I.
Dilaporkan bahwa pd hari Minggu, 11 Februari 2018 sekira pukul 07.30 Wib telah terjadi seseorang yang melakukan penganiayaan terhadap jemaat gereja St. Lidwina Dk. Jambon Trihanggo Gamping Sleman yang sedang melaksanakan ibadat ekaristi, yang dilakukan oleh pelaku an. Suliyono, 16 Maret 1995, Pelajar/ Mahasiswa d/a Krajan Rt. 02 Rw. 01 Kandangan Pesanggrahan Banyuwangi Jatim.
II.
Adapun korban dari kejadian tersebut:
a. Bp. Budijono, Laki- laki, 44 Thn, Swasta d/a Perum. Nogotirto Gamping Sleman mengalami luka sobek pada bagian kepala belakang da leher bagian belakang akibat senjata tajam.
b. Romo Karl Edmund Prier SJ d/a Asmi Bener Yogyakarta mengalami sobek pada kepala belakang akibat senjata tajam.
c. Aiptu Munir d/a Aspol Polsek Gamping mengalami luka pada tangan akibat senjata tajam.
d. Martinus Parmadi Subiantara d/a Nusupan Rt. 02 Rw. 28 Trihanggo Gamping Sleman mrngalami luka pada punggung akibat senjata tajam.
III.
Saksi- saksi dalam kejadian tersebut :
a. Sdr. Yosafat Theo Sadewo d/a Bedog Rt. 04 Rw. 12 Trihanggo Gamping Sleman.
b. Sdr. Aka d/a Perum. Nogotirto Gamping Sleman.
c. Sdr. Dito d/a Ngawen Rt.05 Rw. 12 Trihanggo Gamping Sleman.
IV.
Adapun kronologis kejadian pelaku masuk dari pintu gereja bagian barat langsung menyerang korban. an. Martinus Parmadi Subiantoro dan mengenai punggung sehingga jemaat yang berada di belakang/ kanopi membubarkan diri, selanjutnya pelaku masuk ke gedung utama gereja sambil mengayun ayunkan senjata tajam sehingga para jemaat juga membubarkan diri.
Selanjutnya pelaku berlari ke arah koor dan langsung menyerang romo Prier yg sedang memimpin misa dan pelaku masih menyerang para jemaat yg masih berada di dalam gereja dan mengenai korban an. Budi Purnomo dengan masih mengayun ayunkan senjata tajamnya ke patung Yesus dan patung bunda Maria yang berada di mimbar gereja.
V.
Bahwa petugas Polsek Gamping yg dihubungi via telepon selanjutnya mendatangi TKP Aiptu Munir mencoba melakukan negosiasi kepada pelaku agar menyerahkan diri namun pelaku berusaha menyerang petugas sehingga petugas mengeluarkan tembakan peringatan dan pelaku masih saja menyerang petugas mengenai tangan AIPTU AL MUNIR sehingga terpaksa mengeluarkan tembakan ke arah pelaku dan mengenai perut pelaku sehingga dapat dilumpuhkan dan di bawa ke RS. UGM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar