HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
SENSUS CATHOLICUS:
SAKSI...
Siap Ajarkan Kabar Sukacita Ilahi
Yuna Kim adalah salah satu atlet yang paling tinggi diakui dan tokoh media berpengaruh di Korea Selatan. Ia seakan menjadi salah satu “ikon” nasional karena paras cantik dan sikap baiknya serta memiliki prestasi gemilang dalam olahraga.
Ia pemenang figure skating pada Olimpiade Musim Dingin Vancouver 2010 dalam Ladies' Singles, World Champion 2009, 2009 Four Continents Champion, tiga kali kemenangan (2006–2007, 2007–2008, 2009–2010) pada Grand Prix Final Champion, 2006 World Junior Champion, 2005–2006 Junior Grand Prix Final Champion, dan empat kali kemenangan (2002–2005) dalam Kejuaraan Figure Skating Korea Selatan.
Konon, ia adalah perempuan pertama yang mendapatkan skor 200 di acara internasional dan skater wanita pertama yang memenangkan medali di sebuah acara, ISU Junior or Senior Grand Prix, ISU Championship, Olimpiade, Kejuaraan Dunia, Kejuaraan Empat Benua dan Grand Prix Final.
Di balik gemerlap prestasinya, umat Katolik di Korea gembira melihat Stella Kim Yu-na selalu membuat tanda salib ketika tampil dalam kompetisi skating, termasuk di Olimpiade 2010.
“Ketika dia membuat tanda salib, saya juga membuat tanda salib karena saya menyaksikan penampilannya di TV,” kata Monica Lee Ji-yun. “Imannya akan Allah dan ketekunan dalam berlatih akhirnya membuahkan hasil,” lanjutnya. “Sebagai seorang Katolik, saya sangat bangga padanya.”
Segera setelah kemenangannya, Nicholas Kardinal Cheong Jin-suk dari Seoul mengirimkan pesan ucapan selamat kepadanya: “Stella Kim menyentuh dan memberikan kebahagiaan kepada semua warga Korea dengan … mengatasi berbagai kesulitan dan dengan melakukan yang terbaik,” kata kardinal dalam pesannya itu, sambil mengungkapkan harapan bahwa “banyak orang muda akan memperoleh harapan dan keyakinan diri berkat prestasi Kim itu.”
Lebih lanjut, banyak orang muda menyangka cincin rosario yang selalu dipakainya itu adalah cincin pertunangan, dan media terpaksa menjelaskan penggunaan dan makna cincin itu.
Kim sendiri dibaptis 10 tahun lalu, pada Bulan Maria, Mei 2008, bersama ibunya. Sejak itu, dia selalu memakai cincin rosario dan membuat tanda salib ketika ikut dalam pertandingan
Jelaslah, “bintang-bintang besar seperti Kim yang membuat tanda salib di depan umum itu secara tidak langsung dapat mendukung kegiatan evangelisasi Gereja dan menampilkan identitas Katoliknya di depan publik membuat umat Katolik bangga dan turut mempengaruhi mereka yang non-Katolik."
Yuna Kim juga kerap mengenakan "penutup rambut" alias mantilla pada saat perayaan misa Ekaristi walaupun tidak menjadi suatu kewajiban.
Ketika Paus Fransiskus berkunjung ke Korea Selatan pada Kamis, 14 Agustus 2014, ia bersama para pesohor Negeri Ginseng itu bersatu dan menyanyikan lagu khusus berjudul Koinonia (Bhs Yunani : persahabatan dan persekutuan), yang dikarang oleh mantan komposer veteran, Noh Young-shim, untuk merayakan kunjungan pertama Paus ke Korsel dalam 25 tahun terakhir.
Kim Yuna yang lahir pada 5 September 1990 di Bucheon, Gyeonggi, Korea Selatan ini memulai karir skatingnya sejak umur 5 tahun dan menunjukkan potensial tinggi sebagai atlet nasional. Pada umur 11 tahun saja, ia berhasil menarik perhatian masyarakat Korea atas keberhasilannya sebagai skater termuda yang dapat melakukan teknik lompatan kelas tinggi.
Berhasil menerima sorotan dari masyarakat, Kim Yuna berhasil mempertahankan prestasinya dengan memenangkan sebuah kompetisi internasional yaitu Slovenia Triglav Thropy pada tahun 2002 dan Croatia Golden Bear pada tahun 2003.
Sejak saat itu ia berhasil masuk menjadi tim nasional dan mengikuti berbagai kejuaraan dunia. Berlatih di Toronto pada tahun 2007, Kim Yuna sekali lagi dapat membuktikan prestasinya pada 2010 Winter Olympics Vancouver, Canada dan pelbagai kejuaraan dunia lainnya.
Menjadi atlit yang selalu dielu-elukan seluruh masyarakat negara Korea rupanya tidak membuat skater cantik yang satu ini menjadi tinggi hati. Diketahui sejak masa mudanya ia dikenal akan kegiatan amalnya. Sejak tahun 2007, ia aktif dalam kegiatan amal sampai UNICEF.
Pada tahun 2014, setelah memberikan medali untuk Korea di Sochi Olympics 2014, Kim Yuna memberikan pernyataan mengejutkan mengenai karirnya. Ia memutuskan untuk melakukan pensiun dan kini menjadi Grand Ambassador di 2018 Winter Olympics di Pyeongchang, Korea Selatan.
Tercandra, jumlah pemeluk agama Katolik di Negeri Ginseng memang terus tumbuh dengan pesat. Tercatat, ada sekitar 100 ribuan orang yang dibaptis setiap tahun. Total saat ini 5,4 juta atau 10 persen warga Korsel merupakan pemeluk agama Katolik, termasuk Presiden nya sekarang, Moon Jae-in yang yang konon
selalu memakai cincin Rosario di tangan kirinya, menurut pengakuannya sebagai tanda pengabdiannya kepada Maria.
Sebagai seorang Katolik yang baik, sebelum masuk dan menetap di sebuah rumah baru, Presiden Korea Moon Jae-in yang baru terpilih itu malah mengadakan ekaristi pemberkatan untuk rumah barunya, "Rumah Biru", kediaman resmi Presiden Republik Korea Selatan.
Biodata:
Nama: Kim Yuna
Nama Korea: 김연아 | 金姸兒
Tanggal Lahir: September 5, 1990
Tempat Lahir: Bucheon, Gyeonggi-do, South Korea
Tinggi: 164cm
Agama: Katolik
Profesi: Figure skater
====
Catholic Olympic gold-medalist Yuna Kim lit the torch at the Opening Ceremony for the 2018 Olympic Games in Pyeongchang, South Korea on Feb. 9.
The Korean skating sensation has long expressed a desire to use her public role to share the light of Christ by witnessing to her Catholic faith in international competitions and performances.
Kim was honored as the final torch bearer to light the Olympic cauldron for this year’s games, after two athletes from the inter-Korean women’s hockey team, one skater from North Korea and another from the South, passed the flame along.
After making the sign of the cross as she stepped onto the ice to win gold in the 2010 Vancouver Games with a record-breaking score, Kim teamed up with Korean bishops for a national rosary campaign. Kim was seen wearing a rosary ring, which her fans had previously mistaken for an engagement ring, during her silver-medal performance at the 2014 Sochi Games.
The Olympian converted to the Catholic faith alongside her mother in 2008 after they came in contact with local nuns and Catholic organizations through her personal physician – also a Catholic – who was treating her for knee injuries.
At her baptism, Kim took the name “Stella” after Mary, Star of the Sea, and told a diocesan paper that during the baptismal rite she “felt an enormous consolation in my heart” and promised God to continue to “pray always,” especially before competitions.
Kim has also been active in using her position as an opportunity for charitable works, volunteering and donating funds to Catholic Hospitals, universities, and other charitable organizations, and working alongside the Catholic bishops in Korea as a spokeswoman for Catholic charities in Seoul.
In 2012, Kim donated hundreds of thousands of dollars to Salesian of Don Bosco to help support the missionary brothers in South Sudan and to establish Catholic Schools throughout the war-torn country, meeting with Salesian brothers in Seoul to personally deliver the gift.
She told Korean press that while visiting Africa in 2011 she “felt the need to help out children there,” and wanted “to offer what little support I can” to those in Africa.
Kim is now retired from competitive skating, but the 27-year-old has served as an ambassador for the 2018 Winter Olympics in her home country of Korea. She delivered the original presentation to the International Olympic Committee seven years ago, pitching South Korea as a potential host country, and has been present at most of the official events leading up to the games. She delivered a speech to the United Nations in 2017 advocating for the "Olympic truce" resolution.
Pope Francis said earlier this week that he is praying for the people of the Korean Peninsula during the Olympic games, “The traditional Olympic truce this year becomes especially important: delegations from the two Koreas will march together under a single flag and compete as one team. This fact gives hope for a world in which conflicts can be resolved peacefully through dialogue and mutual respect.”
NB:
"Kim yang Lain"..
"Saya selalu bangga menjadi seorang Katolik dan merasa bahwa saya punya kehidupan yang istimewa karena iman Katolik saya. Saya telah mengabaikan tugas saya untuk menyebarkan Injil dan hidup egois. Aku merasa amat bersalah karena ini", demikian kata Kim berucap yang pernah secara tegas dan lugas
menentang seks pra-nikah dan aborsi.
Kim mengungkapkan keinginannya untuk dapat mengambil bagian yang lebih aktif dalam memberitakan Injil dan untuk dapat membawa orang kepada Kristus melalui karyanya di dunia perfilman.
"Saya hanya berharap agar setiap orang dapat merasakan cinta yang saya rasakan dari Allah", ujar Kim .
Kim Tae-hee ( Korea: 김태희 , lahir 29 Maret 1980 ) adalah seorang aktris Korea Selatan dan model. Dia terkenal karena perannya dalam drama Korea seperti "Iris, Love Story in Harvard, My Princess, Stairway to Heaven, Jang Ok-jung, Living by Love."
Kim Tae - hee lahir pada tanggal 29 Maret 1980 di Busan, Korea Selatan. Dia adalah anak kedua dari tiga anak. Kim memiliki seorang kakak dan adik, Lee Wan, yang juga seorang aktor dan muncul dalam serial drama televisi yang dibintanginya, "Stairway to Heaven."
Kim pindah ke Kota Ulsan sebagai seorang anak. Dia memiliki nilai rata-rata '100' untuk semua mata pelajaran selama tiga tahun di sekolah menengah.
Dia menambahkan, "Aku ini seorang Katolik yang setia jadi aku agak konservatif. Aku pasti menentang seks pra-nikah dan aborsi."
Artris yang terkenal karena terlihat menakjubkan kebaikannya , Kim Tae-hee mengungkapkan bahwa kecantikan hanyalah sebatas kulit. Itu dia ucapkan ketika dia mengambil waktu untuk memberitakan Injil kepada orang beriman melalui buletin Gereja Katolik Roma di Korea itu, yang diterbitkan pada 27 Mei 2012.
Kim adalah salah satu yang paling populer dan banyak diminati endorser produk produk di Korea. Ia telah menjadi juru bicara untuk merek populer termasuk Cyon, Paris Baguette, LG, iRiver, Hera, Ohui, Vivian, Daewoo Matiz, Klasse, Samsung, Olympus, My House/Root, Crencia, KT Smard Card, Kalus, ZEC, BC Card, Maxwell House, S - Oil, Corn Silk Tae, Toyota dan Prugio.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar