HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Jumat, 11 Mei 2018
Hari Biasa Pekan VI Paskah (Novena Roh Kudus Hari Pertama)
Kisah Para Rasul (18:9-18)
(Mzm 47:2-3.4-5.6-7)
Yohanes (16:20-23a)
“Dulcia non meruit, qui non gustavit amara" - Yang tidak pernah mengecap kepahitan tidak dapat pula menikmati kemanisan".
Inilah pepatah latin yang terkenang ketika kita melihat pesan Yesus hari ini: "kamu akan menangis dan meratap; kamu akan berdukacita tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita."
Dengan kata lain:
Kita diajak untuk berani menderita demi nilai yang lebih tinggi, demi kehidupan kekal yang lebih sejati.
Ya, di tengah pelbagai derita dan pergulatan hidup yang kita alami, kita diajak untuk tetap memiliki 3 daya iman setiap hari, antara lain:
1."Daya tahan":
Kita diajak menjadi orang beriman yang ber-tahan uji, tidak mudah patah dan menyerah, tapi terus berjuang.
2."Daya pikat":
Kita menjadi teladan hidup yang berani dan mengesankan sehingga mengantar semakin banyak orang menuju pada Yesus.
3."Daya guna":
Kita diajak terus berjuang sebagai orang beriman sehingga benar-benar bisa berguna bagi yang lain, seperti Yesus yang juga jelas jelas berdaya guna: "Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku" (Yoh 16:23).
"Baca firman di Kramat Jati - Jadilah orang beriman yang benar-benar sejati."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
“Memoria aeterna - Kenangan abadi.”
Kenangan abadi akan cinta Tuhan yg sejati dan tak pernah berhenti tentulah menguatkan “HIK”, Harapan Iman Kasih: “Kamu sekarang diliputi dukacita tp Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorangpun yg dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu”.
Adapun tiga core values, nilai dasar yg bisa kita jadikan “memoria/ingatan/kenangan iman, al:
1. Perjuangan:
Sebuah kearifan lokal Jawa: "Jer basuki mowo beyo": utk hidup mulia/bahagia hrs berjuang dan berkorban. Dkl: "berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian".
Kita diajak u/terus berjuang krn sebuah keyakinan iman “yg menabur dg bercucuran air mata akan menuai dg tawa+sorak sorai”: Ada kebangkitan setelah kematian, ada kemuliaan setelah penyaliban.
2. Keberanian:
"Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! Pesan 'jangan takut' sll disampaikan Tuhan kpd orang pilihanNya: Para nabi dari Yesaya sampai Yoh Pembaptis, Bunda Maria, Yosef, Zakharia, Magdalena, para gembala Betlehem dan para rasul.
3.Penyertaan:
“Aku menyertai engkau dan tak ada seorangpun yg akan menjamah dan menganiaya Engkau." (Kis 18:9-10).
Ya, alasan pokok yg membuat gereja bersukacita ialah Yesus tetap hadir di tengah kita. Kehadiran dan penyertaan Kristus yg berakar dalam kebangkitan merupakan peristiwa historis, dan tdk ada seorangpun dapat merampas sukacita itu.
"Dari Bekasi ke Tangerang - Mari bersaksi dan menjadi terang."
B.
“Auditui meo dabis gaudium et laetitiam - Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita.”
Inilah yang saya rasakan ketika mempersembahkan misa kudus bersama para tuna rungu dan tuna netra di aula LDD Katedral Jakarta.
Inilah juga yang saya rasakan pada bac injil hari ini: “Semuanya ini Kukatakan kepadamu supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu, dan sukacitamu menjadi penuh.”
Inilah "kegirangan dan sukacita" karena iman. Inilah sukacita Yesus sendiri, yang tidak bisa dihapus oleh pengalaman hidup sepahit apa pun.
Sukacita dari Yesus adalah pengalaman dikasihi dengan kasih Ilahi, bersatu dengan Dia dan harapan akan keselamatan kekal.
Yesus sendiri menggunakan ilustrasi kasih persahabatan untuk menunjukkan bagaimana bisa menghasilkan buah yg penuh sukacita dan kegirangan: “Kasih terbesar dari seorang sahabat adalah ketika ia memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.”
Yesus membuktikan diri-Nya penuh dengan kasih. Ia mengasihi Bapa dengan taat kepada perintah-Nya dan Ia mengasihi para murid-Nya dengan rela mati demi keselamatan mereka.
Sekarang Yesus menantang kita untuk membuktikan kasih kepada-Nya, yaitu dengan mentaati perintah untuk saling mengasihi. Hanya dengan tinggal terus di dalam Yesus, kita sanggup untuk saling mengasihi.
Indahnya, pada waktu kita saling mengasihi, kita jd "naik tingkat/next level", bukan lagi hamba (servus) tetapi sahabat (socius).
Lebih lanjut, kepada sahabat-sahabatNya, Ia menyatakan isi hati-Nya, yaitu kerinduan-Nya untuk menyelamatkan isi dunia. Ia ingin memakai dan mengutus kita agar pergi ke tengah-tengah dunia, untuk menjadi alat anugerah Allah yang bersahabat, yang memperkenalkan Kristus sebagai sumber sukacita dengan hidup saling mengasihi dlm karya-ucapan dan doa.
"Makan babat di Rawasari - Jadilah sahabat yg wajahnya berseri-seri."
C.
“Deus bonus est - Allah itu baik.”
Inilah semboyan iman Yulia Billiart yang saya tulis dalam buku “HERSTORY” (RJK, Kanisius). Dia adalah seorang perempuan yang penuh dengan perjuangan dan gulat geliat iman, walaupun beragam penderitaan dan keterbatasan diri terus mendera hidupnya.
Ia juga menjadi salah satu pendiri dan ibu rohani bagi Kongregasi Suster-suster Notre Dame (SND). “Ah, qu’il est bon, le bon Dieu”. Ah, betapa baiknya Allah yang baik! Yah lewat imannya, ia meyakinkan kita semua bahwa Allah sungguh baik. God is Good!
Hari ini, Yesus juga menjanjikan berkat dan penyertaan kasihNya jika kita setia padaNya. Ya, dalam proses ziarah kehidupan (Jw: siji sing diarah), kita juga pernah/sedang/akan mengalami masalah, seperti yang dialami Rasul Paulus (bacaan I).
Adapun tiga sikap iman yang boleh kita timba pada bacaan hari ini, antara lain:
1. Berkesadaran:
Mulailah dengan kesadaran iman bahwa Tuhan senantiasa menyelenggarakan dan menyertai kita (Kis 18:9-10). Deus bonus est. Allah itu baik. Yah, betapa baiknya Allah yang baik itu.” Hidup iman kita jelasnya mesti berpola GIG” - God is Good. Allah itu baik.
Disinilah baik jika kita terbiasa untuk tidak lagi mengatakan: “God I have a big problem”, tapi mulai terbiasa untuk mengatakan, “Problem, I have a big God.” Satu hal yang pasti, “audaces fortuna iuvat - Nasib baik menolong mereka yang berani.”
2. Berpengharapan:
Kita diajak untuk lebih bertolak ke dalam-Duc In Altum, masuk dan menimba suasana iman penuh kerahiman yang timbul dari divine depth - lubuk ilahi. Di sinilah juga, kita diajak untuk belajar hidup prihatin, lewat pengalaman salib, entah salib yang diderita orang lain ataupun kita derita sendiri.
Ya, disitulah kita diajak belajar untuk selalu mempunyai harapan dalam setiap dari salib, yang untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan, dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, tapi jelas untuk kita semua yang beriman kristiani, salib melulu adalah kekuatan dan hikmat Allah yang mengantar pada kebangkitan (1 Kor 1:23).
Dkl: isilah hidup dengan adanya harapan bahwa akan tiba saatnya kita memetik buah perjuangan dengan penuh sukacita, tanpa ada seorang pun yang dapat merampasnya (Yoh 16:22): Ada pelangi setelah hujan, ada suka setelah duka. Dalam bahasa Meriam Belina: Indah rencanaMu, Tuhan.” Tepatlah sebuah pepatah latin yang berkata, “Aegroto dum anima est, spes est - selama seseorang yang sakit masih memiliki semangat, maka masih ada harapan.”
3. Berjuang:
Kita tidak boleh menyerah. Dalam nama Tuhan, kita tetap harus berjuang sampai apa yang menjadi tugas perutusan kita terlaksana dan tercapai.
Disinilah, kita diajak berjuang sekaligus berdaya tahan seperti seorang ibu yang terus berjuang sampai anaknya dilahirkan.
Ya, belajarlah dari sebuah tiram: ketika sebutir pasir terbawa arus masuk ke dalam cangkangnya, melukai dagingnya yang halus dan lembut. Ia tak berdaya melepaskannya. Apa yang dilakukannya? Ia mengeluarkan lendir, membungkus pasir itu, dan setelah berbulan bertahun lewat, sebutir pasir itu telah berubah menjadi mutiara. Mulanya dari sesuatu yang remeh, kecil, menyakitkan, tapi Tuhan mengubah menjadi mutiara yang indah.
Pelan tapi pasti, rahmat Tuhan datang. Bukankah Benjamin Franklin juga pernah mengatakan bahwa “orang yang memiliki kesabaran juga akan memiliki apa yang dikehendakinya –One who has patience will have whatever he wants.”
“Si Johan semangatnya membara - Ikut Tuhan harus berani sengsara.”
D.
"DOA MOHON KETUJUH KARUNIA ROH KUDUS" (St Bonaventura,RJK, Buku “TTM”)
Kami mohon kepada Allah Bapa yang penuh belas-kasih melalui Engkau, Putra TunggalNya yang menjadi manusia demi keselamatan kami,
yang disalibkan dan dimuliakan demi kami, agar mengirimkan kepada kami dari perbendaharaan harta karun surgawi ketujuh karunia Roh Kudus,
yang menaungi Engkau dalam segala kepenuhanNya:
- Karunia Kebijaksanaan,
guna memampukan kami menikmati buah dari pohon kehidupan, yang adalah sungguh Engkau Sendiri;
- Karunia Pengertian,
guna mencerahkan akal budi kami;
- Karunia Nasehat,
guna memampukan kami mengikuti jejak langkah-Mu;
- Karunia Keperkasaan,
guna menghadapi serangan gencar musuh kami;
- Karunia Pengenalan,
guna membedakan yang baik dari yang jahat oleh terang pengajaran yang kudus;
- Karunia Kesalehan,
guna menyelubungi kami dengan kemurahan dan belas kasihan;
- Karunia Takut akan Allah,
guna menjauhkan kami dari segala yang jahat dan tinggal damai dalam keterpesonaan akan kemuliaan-Mu yang abadi.
Itulah ya Tuhan permohonan kami.
Sudi kabulkanlah demi kehormatan Nama-Mu yang kudus,
bersama Bapa dan Roh Kudus, segala sembah sujud dan kemuliaan,
puji-pujian, keagungan dan kuasa untuk selama-lamanya.
Amin.
E.
Doa Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus
Datanglah Roh Kudus, penuhilah hati umat-Mu, dan nyalakanlah di dalamnya Api cinta-Mu. Utuslah Roh-Mu, maka semua akan dijadikan baru….”
Datanglah, ya Roh Hikmat,
turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang bijak,
terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi.
Semoga kami Kau lepaskan dari belenggu dosa dunia ini.
Datanglah, ya Roh Pengertian,
turunlah atas diri kami.
Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.
Datanglah, ya Roh Nasihat,
dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini.
Semoga kami melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.
Datanglah, ya Roh Keperkasaan,
kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita.
Semoga kami Kau kuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.
Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah.
Ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja.
Bimbinglah kami agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemulian-Mu.
Datanglah, ya Roh Kesalehan,
bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu.
Ajarlah kami untuk menjadi orang yang tahu berterima kasih atas segala kebaikan-Mu dan berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.
Datanglah, ya Roh Takut akan Allah,
ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu dimana pun kami berada.
Tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.
Amin.
F.
Kutipan Teks Misa:
Roh Kudus itu satu dan kodrat-Nya adalah satu, tak terbagi, tetapi Ia memberikan rahmat-Nya kepada setiap orang menurut kehendak-Nya. (St. Sirilus dari Yerusalem)
DOA NOVENA ROH KUDUS LIHAT DI PUJI SYUKUR MULAI NOMOR. 90
Antifon Pembuka (lih. Why 5:9-10)
Tuhan, Engkau menebus kami dengan darah-Mu dari tiap suku, bahasa, rakyat dan bangsa, dan Engkau telah menjadikan kami raja dan imam bagi Allah. Alleluya.
You have redeemed us, Lord, by your Blood from every tribe and tongue and people and nation, and have made us into a kingdom, priests for our God, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa Pokok Keselamatan kami, berkat kebangkitan Kristus kami lahir kembali dalam pembaptisan dan menerima hidup baru. Arahkanlah hati kami kepada Kristus, yang kini duduk di sisi kanan-Mu. Semoga kami Kauanugerahi hidup abadi, bila Penyelamat kami datang dalam kemuliaan. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (18:9-18)
"Banyak umat-Ku di kota ini!"
Ketika Paulus ada di kota Korintus, Tuhan berfirman kepadanya pada suatu malam di dalam suatu penglihatan, “Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini.” Maka tinggallah Paulus di situ selama satu tahun enam bulan, dan ia mengajarkan firman Allah di tengah-tengah mereka. Akan tetapi setelah Galio menjadi gubernur di propinsi Akhaya, bangkitlah orang-orang Yahudi bersama-sama melawan Paulus. Mereka membawa dia ke depan pengadilan. Kata mereka, “Ia ini berusaha meyakinkan orang untuk beribadah kepada Allah dengan jalan yang bertentangan dengan hukum.” Ketika Paulus hendak memulai berbicara, berkatalah Galio kepada orang-orang Yahudi itu, “Hai orang-orang Yahudi, sekiranya dakwaanmu mengenai suatu pelanggaran atau kejahatan, sudahlah sepatutnya aku menerima perkaramu. Tetapi dalam hal ini adalah perselisihan tentang perkataan, nama, atau hukum yang berlaku di antara kamu, maka hendaklah kamu sendiri mengurusnya; aku tidak rela menjadi hakim atas perkara yang demikian.” Lalu Galio mengusir mereka dari ruang pengadilan. Maka semua orang menyerbu Sostenes, kepala rumah ibadat, lalu memukulinya di depan pengadilan itu; tetapi Galio sama sekali tidak menghiraukan hal itu. Paulus tinggal beberapa hari lagi di Korintus. Lalu ia minta diri kepada saudara-saudara di situ, dan berlayar ke Siria, sesudah ia mencukur rambutnya di Kengkrea, karena ia telah bernazar.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 825
Ref. Allah telah naik, diiringi sorak-sorai. Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.
atau Allah adalah Raja seluruh bumi.
Ayat. (Mzm 47:2-3.4-5.6-7)
1. Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja agung atas seluruh bumi.
2. Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, Ia menundukkan suku-suku bangsa ke bawah telapak kaki kita; Ia memilih bagi kita tanah pusaka kita, kebanggan Yakub yang dikasihi-Nya.
3. Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah! Kidungkanlah mazmur bagi Raja kita, kidungkan mazmur!
Bait Pengantar Injil, do = g, gregorian, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 24:46,26)
Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (16:20-23a)
"Tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu daripadamu."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia. Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira, dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu. Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa pada-Ku.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
"Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian." Demikian ungkapan yang sering kita dengarkan untuk menggambarkan kehidupan manusia di dunia ini. Tidak ada manusia yang lepas dari penderitaan dan sukacita. Pengalaman harian kita diwarnai situasi-situasi tersebut. Suatu kali saya pernah mengalami hal tersebut dalam tugas pelayanan pastoral. Ketika itu saya hendak memberkati pasangan yang akan menikah di stasi. Menjelang waktu pemberkatan hujan turun. Saya belum berangkat dari pastoran. Karena hujan sangat lebat saya menggunakan mantel hujan. Hujan yang deras sekali membuat jalanan licin. Saya terpeleset di jalan dan kaki saya terluka. Saya bangkit dan meneruskan perjalanan menuju ke stasi tersebut. Pada saat tiba di stasi tersebut pasangan sudah cemas menunggu. Wajah para pengurus tegang. Tetapi saya datang tersenyum dan meminta maaf karena tadi mengalami kecelakaan kecil di jalan. Wajah tegang para pengurus berubah ketika saya datang. Mereka bersukacita karena saya bisa hadir dalam pemberkatan pernikahan tersebut. Wajah dukacita berubah menjadi sukacita. Saya pun ikut senang. Pengalaman kecelakaan tadi justru berubah sukacita karena persaudaraan yang saya terima dari para pengurus gereja stasi tersebut.
Pengalaman pahit pasti akan berlalu dalam hidup kita. Tuhan tidak membiarkan kita terus berlarut dalam dukacita. Hari ini Tuhan berpesan kepada kita bahwa "dukacitamu akan berubah menjadi sukacita." Karena itu pengalaman hidup kita baik duka maupun suka mengajari kita untuk terus berharap pada Tuhan dan menerima apa yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita. Harapan akan kehidupan memampukan kita untuk bertahan dalam derita. Seperti para pengurus tadi, mereka tetap berharap saya bisa datang memberkati pasangan tersebut. Derita yang dialami akan mengantar kepada kebahagiaan yang tak terkatakan. Maka marilah kita pun berani bertahan dalam derita harian kita sambil terus berjuang meraih sukacita yang disediakan Tuhan .
Antifon Komuni (Rm 4:25)
Kristus, Tuhan kita telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita, alleluya.
Christ our Lord was handed over for our transgressions and was raised again for our justification, alleluia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar