Ads 468x60px

Jumat, 26 Okt 2018

HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Jumat, 26 Okt 2018
Lukas (12:54-59)
"Tempus fugit - Waktu itu terbang!"
Inilah salah satu tanda jaman bahwa semua itu "sibuk": lekas berlalu, tawa/tangis, kemarau/hujan, siang/malam datang silih berganti.
Disinilah, Yesus ajak kita menjadi orang yang peka membaca tanda jaman karena menjadi sibuk saja tidak cukup. Bukankah semut semut juga sibuk, persoalannya adalah apa yang menyibukkan kita, bukan?
Secara sederhana, orang yang peka membaca tanda jaman itu biasanya saya sebut sebagai orang "sensual" (Latin: "sensuum-merasakan"), yakni di tengah kesibukannya, tetap mudah merasakan hati Tuhan, hati sesama dan semesta, juga hatinya sendiri.
Realnya? Kesibukan kerap membuat kita menjadi tumpul-buta-tuli: "Hai orang-orang munafik, kalian tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa tidak dapat menilai zaman ini?
Secara sederhana, tercandra adanya "pancasila" orang beriman yang "sensual", antara lain:
1. Kerendahan hati.
Kita diajak untuk mematikan kesombongan karena kerap dunia penuh dengan orang yang lebih banyak "besar mulut" daripada "lebar telinga", terlebih lagi sebenarnya orang yang benar benar hidup adalah orang yang sudah mengalami banyak kematian dari cinta diri.
2. Kelemah-lembutan.
Kita diajak menjadi orang yang lemah lembut, ucapan dan tindakannya.
Kelewat sering kita meremehkannya: kata kata yang renyah dan ramah, telinga yang mendengarkan, pujian dan sapaan yang jujur, padahal itu semua bisa membuat hidup bergerak dan hati makin marak.
3. Kesabaran.
Kita diajak untuk belajar menjadi orang yang sabar. Bukankah ada trilogi kesabaran para hikers:
* Sabar terhadap diri sendiri- artinya kita punyai "harapan",
* Sabar terhadap sesama- artinya kita punyai "kasih",
* Sabar terhadap Tuhan- artinya kita punyai "iman".
4. Kasih.
Karena Tuhan adalah kasih maka kita yang belajar untuk siap dan peka membaca tanda jaman-pun, diajak untuk selalu hidup dengan nada dasar c, cinta kasih karna ketika hidup menjadi cinta maka cinta menjadi hidup bukan?
5. Kesatuan.
Orang yang peka biasanya mudah bersekutu dan tidak mudah berseteru, kata-katanya membantu tapi tidak membatu. Yang pasti, kegigihan menjadi "mesinnya", dan pengharapan menjadi "bahan bakarnya"
"Dari Pariaman ke Matraman - Tetaplah beriman di tengah jaman!"
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
Kutipan Teks Misa:
Lawan dari iman adalah penyembahan berhala. Selagi Musa berbicara kepada Allah di Sinai, umat Israel tidak tahan dengan misteri ketersembunyian Allah, mereka tidak mampu bertahan dari lamanya waktu penantian untuk melihat wajah Allah.
Iman pada hakekatnya menuntut [seseorang] meninggalkan kepemilikan langsung yang ditawarkan oleh pandangan [mata]; iman merupakan undangan untuk berbalik kepada sumber terang, sementara menghormati misteri sebuah wajah yang akan menyingkapkannya secara pribadi pada waktunya….Tampak lebih baik menggantikan iman dalam Allah dengan menyembah suatu berhala, yang wajahnya dapat kita lihat secara langsung dan asal usulnya kita ketahui, karena ia merupakan hasil karya tangan kita.
Di hadapan berhala, tidak ada resiko bahwa kita akan dipanggil untuk meninggalkan rasa aman kita, karena berhala-berhala “memiliki mulut, tetapi mereka tidak bisa bicara” (Mzm 115:5). Berhala ada, kita memahaminya, sebagai alasan palsu untuk menempatkan diri kita di pusat realita dan menyembah karya tangan kita. Sekali manusia telah kehilangan orientasi fundamental yang menyatukan keberadaannya, ia terpecah ke dalam keanekaragaman dari keinginannya. (Ensiklik Lumen Fidei)
Antifon Pembuka (Mzm 119:94)
Aku ini kepunyaan-Mu, selamatkanlah aku, sebab aku mencari titah-titah-Mu.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami yang Mahabaik, berilah kiranya kami semangat baru, lindungilah kami dengan Roh Kudus, agar orang dapat memahami bahwa Engkau beserta kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (7:18-25a)
"Siapakah yang akan melepaskan daku dari tubuh maut ini?"
Saudara-saudara, aku tahu, tiada sesuatu yang baik dalam diriku sebagai manusia. Sebab kehendak memang ada dalam diriku, tetapi berbuat baik tidak ada. Sebab bukan yang baik seperti yang kukehendaki, yang kuperbuat, melainkan yang jahat yang tidak kukehendaki. Jadi jika aku berbuat yang tidak kukehendaki, maka bukan aku lagi yang memperbuatnya, melainkan dosa yang diam dalam diriku. Jadi dalam diriku kudapati hukum berikut: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, malah yang jahatlah yang ada padaku. Sebab dalam batinku aku memang suka akan hukum Allah, tetapi dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada dalam anggota-angota tubuhku. Aku ini manusia celaka. Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Allah! Dialah Yesus Kristus, Tuhan kita!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:66.68.76.77.93.94; Ul: 68b)
1. Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab aku percaya pada perintah-perintah-Mu.
2. Engkau baik dan murah hati: ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
3. Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburanku sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu.
4. Biarlah rahmat-Mu turun kepadaku, sehingga aku hidup, sebab Taurat-Mulah kegemaranku.
5. Untuk selama-lamanya aku tidak melupakan titah-Mu, sebab dengan itu Engkau menghidupkan aku.
6. Aku ini kepunyaan-Mu, selamatkanlah aku, sebab aku mencari titah-titah-Mu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:25)
Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:54-59)
"Kalian tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa tidak dapat menilai zaman ini?"
Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada orang banyak, “Apabila kalian melihat awan naik di sebelah barat, segera kalian berkata, ‘Akan datang hujan’. Dan hal itu memang terjadi. Dan apabila kalian melihat angin selatan bertiup, kalian berkata, ‘Hari akan panas terik’. Dan hal itu memang terjadi. Hai orang-orang munafik, kalian tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa tidak dapat menilai zaman ini? Dan mengapa engkau tidak memutuskan sendiri apa yang benar? Jika engkau dengan lawanmu pergi menghadap penguasa, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan. Jangan sampai ia menyeret engkau kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya, dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu, ‘Engkau takkan keluar dari sana, sebelum melunasi hutangmu’.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Antifon Komuni (Mzm 119:93)
Untuk selama-lamanya aku takkan melupakan titah-Mu, sebab dengan itu Engkau menghidupkan daku.
====
“Petualangan yang paling indah dan mendebarkan yang dapat terjadi padamu adalah pertemuan pribadi dengan Yesus, yang adalah satu-satunya yang dapat memberikan arti nyata untuk hidup kita.” — Paus St. Yohanes Paulus II
“The most beautiful and stirring adventure that can happen to you is the personal meeting with Jesus, who is the only one who gives real meaning to our lives.” — Pope St. John Paul II

Tidak ada komentar:

Posting Komentar