HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
HARAPAN IMAN KASIH.
9 November 2018:
PESTA PEMBERKATAN GEREJA BASILIKA LATERAN.
PESTA PEMBERKATAN GEREJA BASILIKA LATERAN.
Sacrosancta Lateranensis ecclesia omnium urbis et orbis ecclesiarum mater et caput.
Gereja Lateran yang suci, ibu dan kepala dari gereja-gereja seluruh dunia dan kota.
GE- makan Tuhan
RE- sapkan Iman
JA- uhkan setan.
RE- sapkan Iman
JA- uhkan setan.
Gereja Katolik adalah Gereja Kristen dalam persekutuan penuh dengan Uskup Roma, saat ini dijabat Paus Fransiskus.
Gereja Katolik menurut asal-usulnya dari komunitas Kristiani perdana yang didirikan oleh Yesus Kristus dan dipimpin oleh ke-12 Rasul, khususnya Santo Petrus.
Gereja Katolik merupakan Gereja Kristen terbesar dan organisasi keagamaan terbesar di dunia.
Menurut Buku Tahunan Statistik Gereja Katolik, keanggotaannya di seluruh dunia pada akhir tahun 2005 berjumlah 1.114.966.000, meliputi sekitar 60 persen dari semua penganut Kristen atau kira-kira satu dari enam orang di dunia beragama Katolik.
Gereja Katolik merupakan sebuah organisasi sedunia yang terdiri atas satu Gereja Partikular Ritus Latin dan 22 Gereja Partikular Ritus Timur, semuanya mengakui Tahta Suci di Roma sebagai otoritas tertingginya di muka bumi.
Gereja Katolik terbagi-bagi dalam wilayah-wilayah yurisdiksi, biasanya atas dasar teritorial.
Satu unit teritorial standar disebut diosis (di Indonesia disebut keuskupan) dalam ritus Latin atau eparki dalam ritus-ritus Timur, masing-masing dikepalai seorang uskup. Pada akhir tahun 2005, jumlah total seluruh wilayah yurisdiksi tersebut adalah 2.770.
Di Eropa, ada banyak bangunan gereja Katolik yang besar (Bdk: orang Yahudi menyebutnya sebagai Bait Allah, yakni sebutan untuk pusat peribadahan Yahudi di Yerusalem kuno, di Bukit Bait Suci. Dalam bahasa Ibrani, tempat ini disebut Bait Suci/Beit HaMikdash בית המקדש.
Bangunan ini digunakan untuk kegiatan beribadah dan mempunyai fungsi utama untuk mempersembahkan kurban korbanot.
Selama beberapa abad, tempat ini menjadi pusat ibadah agama Yahudi), yang dikenal sebagai Basilica, sebuah bangunan dengan pola bangunan khas pengadilan dan pusat perdagangan Romawi, basilicale.
Dahulu, bagi orang Romawi, basilica adalah aula umum yang sangat besar, yang terletak di alun-alun umum.
Kini, bagi kita: basilica adalah gereja-gereja besar yang mempunyai nilai historis dan spiritual yang penting.
Bapa Suci secara resmi bisa menetapkan sebuah gereja sebagai “basilika” atau bukan. Setiap gereja basilica juga mempunyai sebuah “gerbang suci” yang dibuka hanya pada masa ziarah khusus seperti yang dimaklumkan oleh Bapa Suci.
Gereja Katolik Roma sendiri memiliki tujuh gereja/basilika utama, yakni:
“St. Petrus di Vatican, St. Yohanes Lateran, St. Maria Maggiore, St. Paulus” di Luar Tembok,
St. Laurentius, St. Sebastianus dan Salib Suci di Yerusalem.
“St. Petrus di Vatican, St. Yohanes Lateran, St. Maria Maggiore, St. Paulus” di Luar Tembok,
St. Laurentius, St. Sebastianus dan Salib Suci di Yerusalem.
Keempat basilika pertama dari ketujuh basilika tersebut secara teknis disebut “basilika paling utama”. (Bdk: Basilika St.Petrus memiliki 24 kapel, 44 altar dan 395 patung perunggu bersepuh emas dan perak).
Mengacu pada para arkeolog, pelbagai basilika pada waktu itu memiliki tiga fungsi, yaitu sebagai tempat penghormatan, dan tempat pemakaman istimewa (dalam hal ini untuk St. Paulus), serta tempat untuk perayaan Ekaristi.
Salah satu gereja besar dalam gereja Katolik, yakni gereja basilika Lateran, dibuat oleh Kaisar Konstantinus, putera Ratu Helena, 324 M.
Gereja besar ini melambangkan kemerdekaan dan perdamaian di dalam Gereja setelah 3 abad lebih mengalami penganiayaan. Letaknya di atas bukit Goelius dan tergabung dengan istana kekaisaran, diberkati Silvester I (314 - 335).
Meskipun sekarang kegiatan Kuria sejak akhir abad pertengahan lebih banyak berlangsung di Vatikan dan sejak Basilika St. Petrus yang sekarang selesai dibangun, upacara-upacara besar kepausan (termasuk pelantikan dan pemakaman) berlangsung di
sana tapi sebenarnya gereja Katedral Dioses Roma yang juga adalah gereja Paus bukan terletak di Vatikan tapi di Lateran.
sana tapi sebenarnya gereja Katedral Dioses Roma yang juga adalah gereja Paus bukan terletak di Vatikan tapi di Lateran.
Dan karena alasan itu pesta pemberkatan gereja Lateran dirayakan oleh Gereja Universal, karena ini adalah gereja Katedral Dioses Roma atau gereja tempat Cathedra (tahta) Paus, ”Sacrosancta Lateranensis ecclesia omnium urbis et orbis ecclesiarum mater et caput” (Gereja Lateran yang suci, ibu dan kepala dari gereja-gereja seluruh dunia dan kota).
Ada juga sebuah gereja besar lain untuk menghormati Bunda Maria, yaitu Gereja Basilika Santa Maria Mayor (Roma, Italia - 352 Masehi), salah satu gereja favorit para Paus sejak berabad-abad lalu.
Pada tahun 352 Masehi, sepasang suami-istri warga Roma yang tak memiliki anak, Yohanes dan isterinya, memutuskan untuk menghibahkan harta kekayaan mereka kepada Santa Perawan Maria.
Mereka seringkali berdoa kepada Bunda Maria untuk minta petunjuk bagaimana harta kekayaan mereka bisa digunakan demi Bunda Maria. Perawan Maria suatu ketika muncul di hadapan mereka pada malam hari tanggal 4 Agustus dan mengatakan bahwa dia menginginkan sebuah basilika dibangun diatas Bukit Esquiline, yaitu salah satu dari tujuh bukit di kota Roma.
Bunda Maria akan menandai areal tanah tempat gereja itu mesti dibangun, dengan tumpukan salju - yang mana ini merupakan suatu mukjijat karena bulan Agustus adalah bulan terpanas di kota Roma.
Sri Paus pada saat itu, Paus Liberius, juga menerima pesan yang sama dari Sang Perawan. Pada pagi hari tanggal 5 Agustus, sebagian wilayah Bukit Esquiline yang luas ditutupi oleh lapisan salju. Baik Yohanes bersama istrinya, maupun Sri Paus Liberius datang ke bukit tersebut. Setelah mereka mengukur luas wilayah yang ditutupi oleh salju, yang akan menjadi luas area basilika, salju tersebut menghilang.
Sri Paus segera memerintahkan dibangunnya basilika, dan Santa Maria Mayor selesai dibangun pada tahun 360 Masehi.
Disinilah, melihat betapa besar dan banyaknya bangunan gereja di dunia, sebetulnya apa arti Gereja. Gereja sendiri berarti sebuah usaha untuk, “Gemakan Tuhan, Resapkan iman dan Jauhkan setan".
A.
GE: GE-makan Tuhan dengan karya:
Ada gereja tua di Menteng, ada gereja muda di Bandung. Ada gereja kota di Katedral, ada gereja desa di Wonosari. Ada gereja kaya di Kelapa Gading, ada gereja miskin di Papua.
Ada gereja dunia pertama di Eropa, ada juga gereja dunia ketiga di Asia dan Afrika. Ada gereja bawah tanah di Cina, ada gereja Ortodoks di Rusia, ada gereja Anglikan di Inggris, ada juga gereja Katolik di Roma.
GE: GE-makan Tuhan dengan karya:
Ada gereja tua di Menteng, ada gereja muda di Bandung. Ada gereja kota di Katedral, ada gereja desa di Wonosari. Ada gereja kaya di Kelapa Gading, ada gereja miskin di Papua.
Ada gereja dunia pertama di Eropa, ada juga gereja dunia ketiga di Asia dan Afrika. Ada gereja bawah tanah di Cina, ada gereja Ortodoks di Rusia, ada gereja Anglikan di Inggris, ada juga gereja Katolik di Roma.
Semua gereja itu mempunyai arti yang sama, yakni: kumpulan umat Allah yang beriman (Portugis: Igreja, Latin: Ecclesia, Ibrani: qahal, Bdk: Mat.16:18 dan Mat.18:17-18).
St. Ignatius menjelaskan, "Dimana Yesus Kristus ada, disanalah Gereja". St.Irenaeus menegaskan, "Dimana Roh Allah ada, disana ada Gereja". St.Timotius juga menekankan, Gereja adalah “jemaat Allah yang hidup”.
Dalam hal ini, saya mau mengangkat pandangan St.Paulus tentang gereja.
Baginya, gereja adalah “Bait Allah”, yaitu yang tidak dibuat dengan tangan manusia (1 Korintus 3:16, 17; Kisah Rasul 7:48).
Baginya, gereja adalah “Bait Allah”, yaitu yang tidak dibuat dengan tangan manusia (1 Korintus 3:16, 17; Kisah Rasul 7:48).
Gereja itu adalah rumah tetapi bukanlah bangunan. Gereja adalah rumah tempat Allah bertahta. Gereja itu adalah sebuah keluarga Allah yang dibangun atas landasan batu penjuru yaitu Yesus Kristus dan batu-batu yang hidup yaitu kita. Itu sebabnya, dalam banyak buku teologi Katolik, kata “gereja”, bisa dimulai dengan “G” (jemaatnya) atau “g” (bangunannya).
Jelasnya, setiap orang beriman dengan demikian diajak untuk setia gemakan Tuhan dengan karya. Lihatlah, ketika banyak orang dalam sebuah pesta perkawinan di Kana resah karena kekurangan anggur, Maria berani gemakan Tuhan yang peduli pada ruwet renteng hidup setiap manusia, ("Hendaknya kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja, sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri," Yakobus 1:22).
B.
RE: RE-sapkan iman dengan cinta:
Gereja meyakini ada tujuh duka Maria (Sapta Duka Bunda Maria, Mater Dolorosa). Pengalaman duka Bunda akan menggugah kesadaran bahwa jika kita hidup bersama Yesus Putranya, kita harus siap dengan segala kemungkinan yang sering tak terduga.
Bahkan sampai kematian mengantar kembali Sang Putra ke pangkuan-Nya. Bunda Maria tetap tabah dan kuat menjalaninya.
RE: RE-sapkan iman dengan cinta:
Gereja meyakini ada tujuh duka Maria (Sapta Duka Bunda Maria, Mater Dolorosa). Pengalaman duka Bunda akan menggugah kesadaran bahwa jika kita hidup bersama Yesus Putranya, kita harus siap dengan segala kemungkinan yang sering tak terduga.
Bahkan sampai kematian mengantar kembali Sang Putra ke pangkuan-Nya. Bunda Maria tetap tabah dan kuat menjalaninya.
Apa rahasianya?
Dia mau resapkan iman. Dia sepenuhnya yakin, bahwa, “”Tuhan benar, mengikutiMu bukan langit biru yang Kau janjikan, juga bukan bunga-bunga indah yang bertebaran, tetapi jalan penuh lika-liku, karena jalan itu pula yang pernah KAU lewati…..”
Dia mau resapkan iman. Dia sepenuhnya yakin, bahwa, “”Tuhan benar, mengikutiMu bukan langit biru yang Kau janjikan, juga bukan bunga-bunga indah yang bertebaran, tetapi jalan penuh lika-liku, karena jalan itu pula yang pernah KAU lewati…..”
Ingatlah juga baik-baik, mukjijat pertama yang dibuat Yesus di desa Kana, terjadi ketika Maria mau meresapkan imannya, juga ketika Yesus menguji imannya bukan? (Yoh 2:1-11).
Mengacu pada Kardinal Ratzinger (Paus Benediktus XVI), lewat Maria, menjadi nampak bahwa Gereja bukanlah sekedar institusi belaka, ia juga bukan hanya salah satu dari kenyataan sosiologis yang biasa.
Gereja adalah seorang pribadi. Ia adalah seorang wanita. Ia adalah seorang ibu.
Ia sungguh hidup.
Gereja adalah seorang pribadi. Ia adalah seorang wanita. Ia adalah seorang ibu.
Ia sungguh hidup.
Pemahaman tentang Gereja dari sudut pandang Maria adalah suatu pemahaman yang paling kuat dan paling kontras dengan konsep Gereja sebagai lembaga yang sepenuhnya organisasi dan birokratis.
Kita tidak dapat membuat Gereja; kita harus menjadi Gereja. Hanya iman yang membentuk keberadaan kita, bahwa kita adalah Gereja dan Gereja ada di dalam kita. Dan hanya menjadi seperti Maria, kita menjadi Gereja.
Juga pada awal mulanya, Gereja tidak dibuat, tetapi dilahirkan. Ia dilahirkan ketika fiat muncul dari lubuk hati Maria. Inilah keinginan yang paling dalam dari Konsili : agar Gereja dibangun kembali di dalam hati kita. Maria menunjukkan kita "jalan”.
C.
JA: JA-uhkan Setan dengan doa:
Daniel, sang ‘penjinak singa’ itu biasa berdoa pagi hari, tengah hari dan sore hari.
Daud, sang raja besar itu berkata: "Tujuh kali dalam sehari aku memuji Engkau". (Mazmur 119:164).
JA: JA-uhkan Setan dengan doa:
Daniel, sang ‘penjinak singa’ itu biasa berdoa pagi hari, tengah hari dan sore hari.
Daud, sang raja besar itu berkata: "Tujuh kali dalam sehari aku memuji Engkau". (Mazmur 119:164).
Injil melaporkan bahwa Yesus biasa bangun sebelum dini hari dan pergi ke suatu tempat tersendiri untuk berdoa "Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi keluar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana". (Markus 1:35).
Setiap kali menghadapi putusan penting, Ia selalu berdoa. Yesus mendoakan tugas dan karya-Nya, mendoakan para murid-Nya, mendoakan semua orang yang dilayani-Nya.
Oleh Yesus, semua peristiwa hidupNya dibawa dalam doa. Dan, saya yakin pepatah lama, “begitu anaknya, begitu pula ibunya, bukan?”
Ingatlah juga Kejadian 3:15, “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”
Ingatlah juga Kejadian 3:15, “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
1.
"BERSIH BERSIH" ALA YESUS ?
1.
"BERSIH BERSIH" ALA YESUS ?
Bisakah "pembersihan" yang merupakan warta tindakan simbolik Yesus di Bait Allah itu dipakai untuk menyoroti gereja dan lembaga agama yang kadang-kadang terasa kurang menepati inspirasi asli dan yang morat-marit?
Menyitir permenungan Rm Gianto, memang mudah menjadikan gereja institusional sebagai sasaran pengamatan seperti ini.
Namun penerapan ini kurang tepat dan malah memerosotkan warta Injil. Juga bisa mengundang debat kusir eklesiologi.
Lebih berguna melihat arah lain. Ada “relung-relung keramat” bagi Tuhan dalam hidup kita. Semua itu dibangun dengan itikad baik. Namun tindakan simbolik Yesus tetap menyapa. Bukan dalam arti agar batin makin dibersihkan. Wartanya jauh lebih tajam. Yesus mengajak melepaskan bangunan itu.
Mengapa?
Bait yang kita akrabi dan pelihara itu sebenarnya tak banyak artinya karena akan runtuh. Yang bakal terus ada ialah Bait yang dibangunnya kembali dalam kebangkitannya.
Bait yang kita akrabi dan pelihara itu sebenarnya tak banyak artinya karena akan runtuh. Yang bakal terus ada ialah Bait yang dibangunnya kembali dalam kebangkitannya.
Kita dihimbau agar merelakan relung-relung suci dan bangunan keramat dalam diri kita.
Leburkan dalam satu Bait yang hidup, yakni dia yang bangkit itu. (Ahli-ahli tenung di Efesus merelakan ilmu hitam mereka termasuk kitab-kitab wasiat ketika mereka menyatakan diri percaya kepada Yesus, lihat Kis 19:18-19.)
Leburkan dalam satu Bait yang hidup, yakni dia yang bangkit itu. (Ahli-ahli tenung di Efesus merelakan ilmu hitam mereka termasuk kitab-kitab wasiat ketika mereka menyatakan diri percaya kepada Yesus, lihat Kis 19:18-19.)
Ini hidup rohani yang mengarahkan diri ke Sana, ke Dia, ke Bait Allah yang hidup, ke Bait yang sungguh.
Simpanan keramat memang tumbuh dari kebutuhan manusia untuk mendekati Yang Ilahi, tapi Yang Ilahi malah bisa dijadikan semacam barang koleksi yang dirumat, diberi sajian kurban khusus yang dibeli dengan uang yang khusus..!
Yesus sang Utusan Allah itu, telah menunjukkan betapa morat-maritnya dasar keyakinan rohani seperti itu kendati dihayati dengan jujur.
Mengacu pada Latihan Rohani, yang mulai dengan upaya menyadari betapa aktivitas kita-kita ini sebenarnya kacau-balau.
Melepas bangunan-bangunan keramat itu memang askese yang menggentarkan.
Siapkah kita?
Melepas bangunan-bangunan keramat itu memang askese yang menggentarkan.
Siapkah kita?
2.
YESUS KALAP?
(BAGIAN I)
YESUS KALAP?
(BAGIAN I)
Yesus yang biasanya berpenampilan tenang berwibawa kok sekarang kalap mengobrak-abrik dagangan orang?
Bukalah Mzm 69:9.
Yesus tidak kalap tapi Ia sebenarnya sedang menggelar “unjuk rasa”.
Yesus tidak kalap tapi Ia sebenarnya sedang menggelar “unjuk rasa”.
Mengacu pada Rm Gianto, Yesus tampil seperti nabi yang melakukan “tindakan simbolik” untuk membuka mata orang.
Ingatlah Yeremia (Yer 13:1-11) yang memperagakan tindakan menyembunyikan ikat pinggang di celah batu di pinggir sungai Efrat.
Setelah beberapa waktu diambilnya kembali ikat pinggang itu, tapi sudah lapuk.
Lalu ia bernubuat bahwa orang Israel kini lapuk seperti ikat pinggang itu. Tak lagi layak dikenakan.
Dalam gaya busana orang disana dulu, ikat pinggang menunjukkan sosok orang yang memakainya. Umat yang tidak “nyingset” ke Tuhan, tidak bisa membuat-Nya dikenal orang lagi.
Ingatlah Yeremia (Yer 13:1-11) yang memperagakan tindakan menyembunyikan ikat pinggang di celah batu di pinggir sungai Efrat.
Setelah beberapa waktu diambilnya kembali ikat pinggang itu, tapi sudah lapuk.
Lalu ia bernubuat bahwa orang Israel kini lapuk seperti ikat pinggang itu. Tak lagi layak dikenakan.
Dalam gaya busana orang disana dulu, ikat pinggang menunjukkan sosok orang yang memakainya. Umat yang tidak “nyingset” ke Tuhan, tidak bisa membuat-Nya dikenal orang lagi.
Yesus bukan tokoh agamis fanatik yang kalap mengobrak-abrik usaha orang lain.
“Unjuk rasa” itu kejadiannya begini:
“Unjuk rasa” itu kejadiannya begini:
Dengan disaksikan banyak orang, Yesus bersama murid-muridnya sengaja datang ke serambi Bait Allah membawa dagangan dan meja penukar uang.
Orang bertanya-tanya dalam hati apa guru terkenal ini mau bersaing dagang sapi, merpati, dan buka bisnis valas.
Aneh, ia juga menjalin cemeti.
Dan ketika rasa ingin tahu orang memuncak, ia tiba-tiba menjungkirbalikkan meja dagangan, mencambuki hewan yang dibawanya sendiri sambil menghardik murid-murid yang memainkan peran sebagai pedagang dan penukar uang:
“Enyahlah, jangan bikin rumah Bapaku ini jadi pasar!” (ayat 16). Dan pada saat itu juga, masih termasuk pementasan ini, murid-murid berkomentar – mengutip Mzm 69:9(10),
“Kalap sungguh aku oleh kobaran cintaku pada Bait-Mu!”
Orang bertanya-tanya dalam hati apa guru terkenal ini mau bersaing dagang sapi, merpati, dan buka bisnis valas.
Aneh, ia juga menjalin cemeti.
Dan ketika rasa ingin tahu orang memuncak, ia tiba-tiba menjungkirbalikkan meja dagangan, mencambuki hewan yang dibawanya sendiri sambil menghardik murid-murid yang memainkan peran sebagai pedagang dan penukar uang:
“Enyahlah, jangan bikin rumah Bapaku ini jadi pasar!” (ayat 16). Dan pada saat itu juga, masih termasuk pementasan ini, murid-murid berkomentar – mengutip Mzm 69:9(10),
“Kalap sungguh aku oleh kobaran cintaku pada Bait-Mu!”
Drama yang mementaskan tindakan simbolik selesai di sini tapi serambi yang morat-marit masih jelas terlihat, bukan?
3.
YESUS KALAP?
(BAGIAN II)
YESUS KALAP?
(BAGIAN II)
Mengacu lagi pada Rm Gianto, tampak bahwa Yesus memperagakan tindakan simbolik seperti nabi-nabi terdahulu.
KSPL mereka kenal sehingga mereka ingat tindakan simbolik para nabi seperti drama ikat pinggang Yeremia.
KSPL mereka kenal sehingga mereka ingat tindakan simbolik para nabi seperti drama ikat pinggang Yeremia.
Akan terbayang pula Yesaya yg menanggalkan alas kaki dan pakaian tanda berkabung (Yes 20:1), lalu juga Yeremia yang memanggil orang agar menonton bagaimana ia memecahkan buli-buli kurban jahanam (Yer 19:1.13) atau Yehezkiel yang menggelar lakon pengepungan Yerusalem seperti dalang wayang (Yeh 4:1-5:17) sambil bernubuat akan adanya kelaparan di kota itu.
Bahkan kehidupan pribadi pernah ditayangkan para nabi sebagai tindakan simbolik.
Yehezkiel menunggui mayat istri terkasihnya tanpa meneteskan air mata atau berkabung dan bernubuat bahwa kehancuran Yerusalem nanti sedemikian tak dinyana sampai orang tak sempat menangisinya (Yeh 24:15),
Hosea mentalak istrinya yang serong dan menerangkannya sebagai pertanda Tuhan mentalak Israel yang tak setia kepadaNya (Hos 1-3).
Yehezkiel menunggui mayat istri terkasihnya tanpa meneteskan air mata atau berkabung dan bernubuat bahwa kehancuran Yerusalem nanti sedemikian tak dinyana sampai orang tak sempat menangisinya (Yeh 24:15),
Hosea mentalak istrinya yang serong dan menerangkannya sebagai pertanda Tuhan mentalak Israel yang tak setia kepadaNya (Hos 1-3).
Tentunya hanya tokoh yang berwibawa bisa melakukan tindakan simbolik seperti itu.
Karena itu menurut Yoh 2:18 orang-orang menantang apa Yesus bisa menunjukkan ia mempunyai hak menjalankan tindakan simbolik itu.
Lihat!
Mereka bukannya bereaksi melawan tindakan Yesus mengobrak-abrik pasar hewan dan bisnis valas karena memang ia tidak mengganggu-gugat perdagangan yang sungguhan di situ.
Karena itu menurut Yoh 2:18 orang-orang menantang apa Yesus bisa menunjukkan ia mempunyai hak menjalankan tindakan simbolik itu.
Lihat!
Mereka bukannya bereaksi melawan tindakan Yesus mengobrak-abrik pasar hewan dan bisnis valas karena memang ia tidak mengganggu-gugat perdagangan yang sungguhan di situ.
Intinya adalah orang-orang tercengkam oleh keadaan morat-marit yang dipertontonkan Yesus di serambi Bait Allah.
Yesus mengajak kita menyadari betapa jungkir balik kehidupan Bait Allah mereka terima begitu saja.
Bait Allah kini hanya dapat menjadi ibadat luar belaka saja dan orang bahkan lebih sibuk dengan mana hewan kurban yang mulus dan mana mata uang yang cocok.
Yesus mengajak kita menyadari betapa jungkir balik kehidupan Bait Allah mereka terima begitu saja.
Bait Allah kini hanya dapat menjadi ibadat luar belaka saja dan orang bahkan lebih sibuk dengan mana hewan kurban yang mulus dan mana mata uang yang cocok.
Yesus mengajak orang mencari "Bait" yang membuat batin plong, yang membuat orang menikmati hadirnya Tuhan, Bait yang bisa memberi kehidupan. Dan itu ialah diriNya.
4.
"Bait Allah dan Ke-4 Injil"
"Bait Allah dan Ke-4 Injil"
Peristiwa “pembersihan” Bait Allah sebenarnya diceritakan keempat Injil dengan sudut pandang masing-masing, yakni:
1. Yohanes menaruh episode itu pada awal karya Yesus untuk menekankan bahwa sejak awal Yesus mau mengajak orang mengarahkan diri ke Bait yang didirikan Tuhan sendiri, yakni dirinya yang dibangkitkan Tuhan.
2. Ketiga Injil lain (Mrk 11:15-17; Mat 21:12-13; Luk 19:45-46) menaruhnya pada hari-hari terakhir kehidupan Yesus untuk menekankan kontras antara Bait Allah yang morat-marit itu dengan Bait yang akan dibangunnya kembali dalam tiga hari.
3. Berbeda dengan Yohanes, Injil Markus, Matius dan Lukas tidak menghubungkan pernyataan Yesus akan membangun kembali Bait yang hancur dalam waktu tiga hari dengan tindakannya di Bait Allah.
4. Di lain pihak Markus dan Matius melaporkan bahwa pernyataan itu menjadi salah satu tuduhan terhadap Yesus dalam Mahkamah Agama (Mrk 14:58; Mat 26:61) dan juga diolok-olok orang-orang yang lewat di muka salib (Mrk 15:29; Mat 27:40).
Yohanes tidak menghubungkan kata-kata itu dengan tuduhan maupun olok-olok itu.
Lukas tidak menyebutnya sama sekali, tetapi ia menggarap bahan ini dengan caranya sendiri: seluruh Kisah Para Rasul memuat cerita bagaimana gereja yang tumbuh pesat itu adalah karya Roh Yesus yang membangun kembali Bait yang baru.
Lukas tidak menyebutnya sama sekali, tetapi ia menggarap bahan ini dengan caranya sendiri: seluruh Kisah Para Rasul memuat cerita bagaimana gereja yang tumbuh pesat itu adalah karya Roh Yesus yang membangun kembali Bait yang baru.
5.
"Basilica"
"Basilica"
Selain Lateran, ada juga sebuah gereja basilica besar lain untuk menghormati Bunda Maria, yaitu Gereja Basilika Santa Maria Maggiore, salah satu gereja favorit para Paus.
Pada tahun 352 Masehi, sepasang suami-istri warga Roma yang tak memiliki anak, Yohanes dan isterinya, memutuskan untuk menghibahkan harta kekayaan mereka kepada Bunda Maria.
Mereka selalu berdoa kepada Bunda Maria untuk minta petunjuk bagaimana harta kekayaan mereka bisa digunakan demi Gereja.
Mereka selalu berdoa kepada Bunda Maria untuk minta petunjuk bagaimana harta kekayaan mereka bisa digunakan demi Gereja.
Suatu ketika, Bunda Maria muncul di hadapan mereka pada malam hari tanggal 4 Agustus dan mengatakan bahwa dia menginginkan sebuah basilika dibangun diatas Bukit Esquiline, yaitu salah satu dari tujuh bukit di kota Roma.
Bunda Maria akan menandai areal tanah tempat gereja itu mesti dibangun, dengan tumpukan salju - yang mana ini merupakan suatu mukjijat karena bulan Agustus adalah bulan terpanas di kota Roma.
Sri Paus pada saat itu, Paus Liberius, juga menerima pesan yang sama dari Bunda Maria.
Bunda Maria akan menandai areal tanah tempat gereja itu mesti dibangun, dengan tumpukan salju - yang mana ini merupakan suatu mukjijat karena bulan Agustus adalah bulan terpanas di kota Roma.
Sri Paus pada saat itu, Paus Liberius, juga menerima pesan yang sama dari Bunda Maria.
Pada 5 Agustus, sebagian wilayah Bukit Esquiline yang luas ditutupi oleh lapisan salju.
Baik Yohanes bersama istrinya maupun Paus Liberius datang ke bukit tersebut.
Setelah mereka mengukur luas wilayah yang ditutupi oleh salju, yang akan menjadi luas area basilika, salju tersebut menghilang.
Sri Paus segera memerintahkan dibangunnya basilika yg selesai dibangun pada tahun 360.
Gereja yang juga disebut Basilika Liberiana ini adalah salah satu tituli atau kumpulan gereja yang dibangun di pinggiran Roma, yang dipimpin oleh seorang pelindung - dalam hal ini Paus Liberius - yang menaungi kongregasi-kongregasi penting pada era awal Kristen di Roma.
Baik Yohanes bersama istrinya maupun Paus Liberius datang ke bukit tersebut.
Setelah mereka mengukur luas wilayah yang ditutupi oleh salju, yang akan menjadi luas area basilika, salju tersebut menghilang.
Sri Paus segera memerintahkan dibangunnya basilika yg selesai dibangun pada tahun 360.
Gereja yang juga disebut Basilika Liberiana ini adalah salah satu tituli atau kumpulan gereja yang dibangun di pinggiran Roma, yang dipimpin oleh seorang pelindung - dalam hal ini Paus Liberius - yang menaungi kongregasi-kongregasi penting pada era awal Kristen di Roma.
Basilika Santa Maria Maggiore ini adalah satu-satunya basilika di Roma yang mempertahankan inti dari struktur aslinya, tetap bertahan kuat walaupun mengalami beberapa proyek rekonstruksi tambahan dan terjadinya kerusakan akibat gempa bumi dashyat pada tahun 1348.
6.
“Ecclesia-Gereja"
“Ecclesia-Gereja"
Ada banyak bangunan gereja besar, yang dikenal sebagai Basilica, dengan pola bangunan khas pengadilan dan pusat perdagangan Romawi.
Dulu, basilica adalah aula umum besar, terletak di alun-alun kota.
Kini, basilica adalah gereja besar yang punyai nilai historis dan spiritual penting dimana Bapa Suci secara resmi bisa menetapkan sebuah gereja sebagai “basilika” atau bukan, dimana setiap basilica juga mempunyai “gerbang suci” yang dibuka hanya pada masa khusus.
Kini, basilica adalah gereja besar yang punyai nilai historis dan spiritual penting dimana Bapa Suci secara resmi bisa menetapkan sebuah gereja sebagai “basilika” atau bukan, dimana setiap basilica juga mempunyai “gerbang suci” yang dibuka hanya pada masa khusus.
Gereja sendiri memiliki 7 basilika:
St. Petrus di Vatican,
St. Yohanes Lateran,
St. Maria Maggiore,
St. Paulus,
St. Laurentius,
St. Sebastianus dan
Salib Suci di Yerusalem.
St. Petrus di Vatican,
St. Yohanes Lateran,
St. Maria Maggiore,
St. Paulus,
St. Laurentius,
St. Sebastianus dan
Salib Suci di Yerusalem.
Ke-4 basilika pertama dari ke-7 basilika tersebut disebut “basilika paling utama” (Bdk: Basilika St.Petrus memiliki 24 kapel, 44 altar dan 395 patung perunggu bersepuh emas dan perak).
Mengacu pada para arkeolog, pelbagai basilika memiliki 3 fungsi:
tempat penghormatan,
pemakaman istimewa serta
perayaan Ekaristi.
tempat penghormatan,
pemakaman istimewa serta
perayaan Ekaristi.
9 Nov 2017 ini bertepatan dengan peringatan pemberkatan Basilika Lateran yang didirikan oleh Kaisar Konstantinus pada abad ke 4 di lahan yang dulu milik keluarga bangsawan Lateranus.
Karena menjadi gereja resmi dari uskup Roma, Lateran juga menjadi katedral yang beberapa kali dibangun kembali.
Karena menjadi gereja resmi dari uskup Roma, Lateran juga menjadi katedral yang beberapa kali dibangun kembali.
Adapun Basilika Lateran ini melambangkan kemerdekaan dan perdamaian Gereja setelah 3 abad lebih mengalami penganiayaan.
Letaknya di atas bukit Goelius dan tergabung dengan istana kekaisaran, diberkati Silvester I (314-335).
Letaknya di atas bukit Goelius dan tergabung dengan istana kekaisaran, diberkati Silvester I (314-335).
Meskipun sekarang kegiatan Kuria lebih banyak berlangsung di Basilika St Petrus Vatikan tapi sebenarnya gereja Katedral Roma yang juga adalah gereja Paus bukan terletak di Vatikan tapi di Lateran.
Dan karna alasan itu pesta pemberkatan Lateran dirayakan oleh Gereja Universal:
”Sacrosancta Lateranensis ecclesia omnium urbis et orbis ecclesiarum mater et caput- Gereja Lateran yang suci, ibu dan kepala dari gereja-gereja seluruh dunia dan kota"
Dan karna alasan itu pesta pemberkatan Lateran dirayakan oleh Gereja Universal:
”Sacrosancta Lateranensis ecclesia omnium urbis et orbis ecclesiarum mater et caput- Gereja Lateran yang suci, ibu dan kepala dari gereja-gereja seluruh dunia dan kota"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar