HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
HARAPAN IMAN KASIH.
Kamis, 08 November 2018
Hari Biasa Pekan XXXI
Lukas (15:1-10)
Hari Biasa Pekan XXXI
Lukas (15:1-10)
Pastor- Gembala!"
Inilah salah satu keutamaan yang dihadirkan Lukas tentang figur Yesus:
"Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang" (Luk 19:10).
"Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang" (Luk 19:10).
Adapun perumpamaan dalam bacaan hari ini tentang domba dan dirham yang hilang menggambarkan tujuan kegembalaan Yesus ke bumi dan menyatakan kerinduan Allah untuk menyelamatkan yang hilang.
Dengan kata lain: Ia datang sebagai team penyelamat, "SAR-Search And Rescue", mencari dan menyelamatkan yang hilang. Disinilah, kita mencandra pola "3K", al:
1.Keberpihakan.
Perihal "search n rescue", mencari dan menyelamatkan orang berdosa serta membawanya kepada keselamatan adalah hal yang terpenting bagi hati Allah (Luk 15:4,8).
Disinilah, Allah memiliki keberpihakan kepada orang lemah-miskin, tersingkir dan berdosa di mata dunia yang mau bertobat.
Perihal "search n rescue", mencari dan menyelamatkan orang berdosa serta membawanya kepada keselamatan adalah hal yang terpenting bagi hati Allah (Luk 15:4,8).
Disinilah, Allah memiliki keberpihakan kepada orang lemah-miskin, tersingkir dan berdosa di mata dunia yang mau bertobat.
2.Kegembiraan.
Allah dan semua penghuni surga bersukacita apabila ada orang berdosa yang bertobat (Luk 15:7,10).
Allah dan semua penghuni surga bersukacita apabila ada orang berdosa yang bertobat (Luk 15:7,10).
3.Keterlibatan.
Kita diajak untuk menjadi "SAR", team penyelamat bagi yang lain, selalu terlibat untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Pastinya, tidak ada pengorbanan atau penderitaan yang terlalu besar dalam hal mencari sesama yang hilang dan membawanya kepada Yesus (Luk 15:4,8).
Kita diajak untuk menjadi "SAR", team penyelamat bagi yang lain, selalu terlibat untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Pastinya, tidak ada pengorbanan atau penderitaan yang terlalu besar dalam hal mencari sesama yang hilang dan membawanya kepada Yesus (Luk 15:4,8).
Dari pola "3K" inilah sekaligus juga menjadi jelas bahwa Allah dan para penghuni surga memiliki kasih, belas kasihan, dan rasa sedih yang begitu besar terhadap mereka yang jatuh ke dalam dosa dan mati secara rohani, sehingga pada waktu seorang berdosa bertobat, maka mereka dengan terang-terangan bersukacita (Yes 62:5; Yer 32:41; Yeh 18:23,32; Hos 11:8; Yoh 3:16; Rom 5:6-11; 2Pet 3:9).
Di lain matra, kita juga harus berdoa dan berkarya supaya Tuhan memenuhi hati kita dengan kerinduan yang tulus untuk membawa semua orang berdosa kepada keselamatan.
"Dari Rawabuaya ke Pasaraya-
Mari berkarya dengan hati gembira."
Mari berkarya dengan hati gembira."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
HOMILI PAUS FRANSISKUS :
"ORANG KRISTEN MENYERTAKAN, ORANG FARISI MENGUCILKAN."
A.
HOMILI PAUS FRANSISKUS :
"ORANG KRISTEN MENYERTAKAN, ORANG FARISI MENGUCILKAN."
Bacaan Ekaristi :
Rm 14:7-12;
Luk 15:1-10
Rm 14:7-12;
Luk 15:1-10
Orang Kristen menyertakan, ia tidak menutup pintu terhadap siapa pun, bahkan jika hal ini memancing perlawanan. Orang yang mengucilkan, karena ia mempercayai dirinya lebih baik, melahirkan perseteruan dan perpecahan, dan tidak mempertimbangkan fakta bahwa "kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah". Itulah pesan Paus Fransiskus dalam homilinya di Casa Santa Marta, Vatikan.
Dalam surat kepada jemaat di Roma, Santo Paulus mendorong kita untuk tidak menghakimi dan tidak membenci saudara-saudara kita, karena, Paus Fransiskus mengatakan, hal ini menyebabkan pengucilan mereka dari "kelompok kecil kita", pilih-pilih, dan ini bukan orang Kristen". Kristus, pada kenyataannya, "dengan pengorbanan-Nya di Kalvari" menyatukan dan menyertakan "semua orang dalam keselamatan". Dalam Injil, para pemungut cukai dan orang-orang berdosa mendekat kepada Yesus - "yaitu, orang-orang yang terkucil, semua orang yang berada di luar", - serta "orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat mengeluh":
"Sikap ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi adalah sama, mereka mengucilkan. [Mereka mengatakan,] Kami sempurna, kámi mengikuti hukum. Orang-orang ini berdosa, mereka para pemungut'; dan sikap Yesus adalah menyertakan. Ada dua jalan dalam kehidupan: jalan pengucilan orang-orang dari komunitas kita dan jalan penyertaan. Jalan yang pertama bisa sedikit tetapi merupakan akar dari semua perang : semua bencana, semua perang, dimulai dengan sebuah pengucilan. Orang terkucil dari masyarakat internasional, tetapi juga dari keluarga-keluarga, dari teman-teman - Ada berapa banyak pertarungan! - dan jalan yang membuat kita melihat Yesus dan mengajarkan kita tentang Yesus adalah hal lain, hal ini bertentangan dengan orang lain : menyertakan".
"Tidaklah mudah menyertakan orang-orang", kata Paus Fransiskus, "karena ada perlawanan, ada sikap pilih-pilih". Karena alasan ini, Yesus mengatakan dua perumpamaan : perumpamaan tentang domba yang hilang, dan perumpamaan tentang wanita serta dirham yang hilang. Baik gembala maupun wanita sudi melakukan apa pun untuk menemukan milik mereka yang telah hilang, dan ketika mereka menemukannya, mereka penuh sukacita:
"Mereka penuh sukacita karena mereka telah menemukan apa yang hilang dan mereka pergi ke para tetangga mereka, teman-teman mereka, karena mereka begitu bahagia: 'Aku menemukan, aku disertakan'. Ini adalah ''penyertaan' Allah, melawan pengucilan orang-orang yang menghakimi, yang mengusir rakyat, orang-orang : 'Tidak, tidak untuk ini, tidak untuk itu, tidak untuk itu ...'; dan sedikit dari lingkaran teman-teman dibuat, yang merupakan lingkungan mereka. Ini adalah sebuah dialektika antara pengucilan dan penyertaan. Allah telah menyertakan kita semua dalam keselamatan, semuanya! Ini adalah permulaan. Kita dengan kelemahan-kelemahan kita, dengan dosa-dosa kita, dengan kedengkian, kecemburuan kita, kita semua memiliki sikap mengucilkan ini yang - sebagaimana saya katakan - bisa berakhir dengan peperangan".
Yesus, Paus Fransiskus mengatakan, bertindak seperti Bapa-Nya, yang mengutus-Nya untuk menyelamatkan kita; "Ia berusaha menyertakan kita", "menjadi sebuah keluarga".
"Kita sedikit berpikir, dan setidaknya - setidaknya! - kita melakukan sedikit bagian kita, kita tidak pernah menghakimi : 'Tetapi yang satu ini telah bertindak dengan cara ini ....'. Tetapi Allah tahu : itu adalah hidupnya, tetapi aku tidak mengucilkan dia dari hatiku, dari doaku, dari ucapanku, dari senyumanku, dan jika kesempatan muncul aku mengatakan sebuah kata yang baik baginya. Jangan pernah mengucilkan, kita tidak punya hak! Dan bagaimana Paulus mengakhiri suratnya : 'Kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. . . kemudian kita masing-masing akan memberi pertanggungjawaban tentang diri kita kepada Allah'. Jika aku mengucilkan suatu hari aku akan berdiri di hadapan takhta pengadilan Allah ... kemudian kita masing-masing harus memberikan pertanggungjawaban dirinya kepada Allah. Marilah kita memohon rahmat untuk menjadi pria dan wanita yang selalu menyertakan, selalu, selalu! dalam ukuran kehati-hatian yang sehat, tetapi selalu. Tidak menutup pintu untuk siapa pun, selalu dengan hati yang terbuka : 'itu menyenangkan aku, itu tidak menyenangkan aku', tetapi hati terbuka. Semoga Tuhan memberikan kita rahmat ini".
B.
"Si vis pacem para pacem - Jika ingin damai, bersiaplah untuk perdamaian."
"Si vis pacem para pacem - Jika ingin damai, bersiaplah untuk perdamaian."
Hari ini, Yesus mengajak kita untuk belajar menjadi "pahlawan" dengan beberapa pilar dasar yang penuh kedamaian, antara lain:
1.Menginsani.
Kita diajak menjadi orang beriman yang insani, yang selalu menjaga mulut dan perut, perkataan dan perbuatan agar tidak menjadi batu sandungan bagi yang lain sekaligus berani menegur sesama yang khilaf, tidak menyudutkan tapi memberi masukan, tidak menghakimi tapi memahami dengan nada dasar kasih persaudaraan ("correctio fraterna").
Kita diajak menjadi orang beriman yang insani, yang selalu menjaga mulut dan perut, perkataan dan perbuatan agar tidak menjadi batu sandungan bagi yang lain sekaligus berani menegur sesama yang khilaf, tidak menyudutkan tapi memberi masukan, tidak menghakimi tapi memahami dengan nada dasar kasih persaudaraan ("correctio fraterna").
2.Mengampuni.
Kita harus rela untuk terus memberi kesempatan/pengampunan jikalau orang yang bersalah itu benar-benar bertobat.
Adapun pernyataanNya mengenai mengampuni "tujuh kali sehari" tidak dimaksudkan untuk membiarkan dosa yang terbiasa selalu dilakukan. Ia juga tidak bermaksud bahwa kita harus membiarkan seseorang untuk "menganiaya" selama waktu yang tidak terbatas.
Sebaliknya, Ia mengajarkan bahwa kita harus merawat dan memelihara suatu sikap yang selalu siap sedia untuk memberkati dan mengampuni.
Kita harus rela untuk terus memberi kesempatan/pengampunan jikalau orang yang bersalah itu benar-benar bertobat.
Adapun pernyataanNya mengenai mengampuni "tujuh kali sehari" tidak dimaksudkan untuk membiarkan dosa yang terbiasa selalu dilakukan. Ia juga tidak bermaksud bahwa kita harus membiarkan seseorang untuk "menganiaya" selama waktu yang tidak terbatas.
Sebaliknya, Ia mengajarkan bahwa kita harus merawat dan memelihara suatu sikap yang selalu siap sedia untuk memberkati dan mengampuni.
3.Mengimani.
Kita diajak percaya total kepadaNya ibarat biji sesawi. Biji sesawi sendiri merupakan biji terkecil yang dikenal oleh para petani disana. Menanam pohon sesawi ini di dalam laut tampaknya fantastis, tetapi Yesus berusaha untuk menunjukkan kepada kita bahwa keberimanan tidak mengenal kata mustahil:
JANGAN TAKUT - PERCAYA SAJA!
Kita diajak percaya total kepadaNya ibarat biji sesawi. Biji sesawi sendiri merupakan biji terkecil yang dikenal oleh para petani disana. Menanam pohon sesawi ini di dalam laut tampaknya fantastis, tetapi Yesus berusaha untuk menunjukkan kepada kita bahwa keberimanan tidak mengenal kata mustahil:
JANGAN TAKUT - PERCAYA SAJA!
"Dari Sungai Bengawan ke kota Padang - Jadilah pahlawan dan bukan pecundang!"
C.
KUTIPAN TEKS MISA.
KUTIPAN TEKS MISA.
Percayalah bahwa Allah mengasihimu. Percayalah pada kasih-nya, kasih-Nya yang luar biasa! --- St. Elisabet dari Tritunggal
Antifon Pembuka (Mzm 105:4-5)
Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya. Mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.
Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya. Mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami di surga, semoga pengertian kami mengenai Yesus Putra-Mu menjadi harta kekayaan kami yang tak ternilai, dan semoga dapat kami bagikan dengan gembira kepada semua orang di seluruh dunia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Allah Bapa kami di surga, semoga pengertian kami mengenai Yesus Putra-Mu menjadi harta kekayaan kami yang tak ternilai, dan semoga dapat kami bagikan dengan gembira kepada semua orang di seluruh dunia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Rasul Paulus mengarahkan penyembahan kepada Allah di dalam Roh kepada pengenalan akan Kristus. Ia membuang semua yang bersifat lahiriah dan menganggapnya sampah jika dibandingkan dengan Kristus. Inilah model hamba Tuhan sejati.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (3:3-8a)
"Apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap merugikan karena Kristus."
"Apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap merugikan karena Kristus."
Saudara-saudara, kitalah orang-orang bersunat, yaitu kita yang beribadat oleh Roh Allah, yang bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh kepercayaan pada hal-hal lahiriah. Meskipun demikian sebenarnya aku mempunyai alasan untuk menaruh kepercayaan pada hal-hal lahiriah. Kalau orang lain menyangka dapat mengandalkan hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: aku disunat pada hari kedelapan, aku seorang Israel, dari suku Benyamin, aku seorang Ibrani asli; mengenai pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi; mengenai kegiatanku dalam agama Yahudi aku penganiaya jemaat; mengenai kebenaran dalam menaati hukum Taurat aku tidak bercacat. Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap merugikan karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi karena aku telah berkenalan dengan Kristus Yesus, Tuhanku, sebab hal itu lebih mulia dari segala-galanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Biarlah bersuka hati orang-orang yang mencari Tuhan.
atau Alleluya
Ayat. (Mzm 105:2-3.4-5.6-7)
1. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
2. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya. Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.
3. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya. Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
Ref. Biarlah bersuka hati orang-orang yang mencari Tuhan.
atau Alleluya
Ayat. (Mzm 105:2-3.4-5.6-7)
1. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
2. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya. Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.
3. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya. Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepada kalian.
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepada kalian.
Allah mengutus Yesus, Putra-Nya untuk mencari orang yang hilang dan bersukacita ketika mereka ditemukan. Sebagai murid-murid Yesus, seharusnya kita juga memiliki belas kasih yang sama seperti Guru kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (15:1-10)
"Akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat."
"Akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat."
Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasa datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya, “Orang ini menerima orang-orang berdosa dan makan bersama dengan mereka.” Maka Yesus menyampaikan perumpamaan berikut kepada mereka, “Siapakah di antaramu yang mempunyai seratus ekor domba lalu kehilangan seekor, tidak meninggalkan yang 99 ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau telah menemukannya, ia lalu meletakkannya di atas bahu dengan gembira. Setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, ‘Bersukacitalah bersama aku, sebab dombaku yang hilang telah kutemukan.’ Aku berkata kepadamu, demikian juga akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan. Atau wanita manakah yang mempunyai sepuluh dirham, lalu kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya? Dan kalau telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, ‘Bersukacitalah bersama aku, sebab dirhamku yang hilang telah kutemukan.’ Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Menaruh rasa curiga kepada mereka yang di cap buruk dalam masyarakat timbul karena kita hanya melihat hal-hal lahiriah. Hal ini juga yang dibanggakan Paulus pada awal mula. Akan tetapi, pengenalan dengan Yesus mengubah hidupnya. Yesus menunjukkan bahwa dalam diri orang yang di cap buruk, Allah juga menaruh perhatian. Allah memberi sukacita juga kepada mereka. Bagaimana kita melihat dan menilai orang lain selama ini?
Menaruh rasa curiga kepada mereka yang di cap buruk dalam masyarakat timbul karena kita hanya melihat hal-hal lahiriah. Hal ini juga yang dibanggakan Paulus pada awal mula. Akan tetapi, pengenalan dengan Yesus mengubah hidupnya. Yesus menunjukkan bahwa dalam diri orang yang di cap buruk, Allah juga menaruh perhatian. Allah memberi sukacita juga kepada mereka. Bagaimana kita melihat dan menilai orang lain selama ini?
Andai malaikat dapat iri kepada manusia, mereka akan iri karena satu hal: Komuni Kudus. --- St. Maximilianus Kolbe
Antifon Komuni (Flp 3:8)
Segala sesuatu kuanggap rugi karena aku telah berkenalan dengan Kristus Yesus Tuhanku, dan hal itu lebih mulia segala-galanya.
Segala sesuatu kuanggap rugi karena aku telah berkenalan dengan Kristus Yesus Tuhanku, dan hal itu lebih mulia segala-galanya.
Doa Malam
Allah yang Maharahim, demikian besar cinta dan belas kasih-Mu kepada kami. Semoga kami mampu meneladan cinta-Mu khususnya dalam bergaul dengan sesama, tidak membeda-bedakan dan menerima satu sama lain dengan sukacita. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Allah yang Maharahim, demikian besar cinta dan belas kasih-Mu kepada kami. Semoga kami mampu meneladan cinta-Mu khususnya dalam bergaul dengan sesama, tidak membeda-bedakan dan menerima satu sama lain dengan sukacita. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar