Ads 468x60px

Selasa, 06 November 2018



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Selasa, 06 November 2018
Hari Biasa Pekan XXXI
Filipi (2:5-11) 
(Mzm 22:26b-27.28-30a.31-32)
Lukas (14:15-24)
"Caritas et humilitas - Kasih dan kerendahan hati."
Inilah dua pilar iman yang melekat dalam kerahiman Allah. Dengan kasih dan kerendahan hati inilah, Ia mengundang kita untuk ikut dan masuk dalam perjamuan surgawi.
Mengacu pada bacaan hari ini, ada beberapa inti supaya kita bisa menanggapi undangan Tuhan sekaligus memiliki semangat kasih dan kerendahan hati, antara lain:
1. Antisipasi.
Kita diajak untuk berjaga dan mempersiapkan diri karena pokok perumpamaan ini sebenarnya adalah hari kebangkitan dalam kemuliaan surgawi pada masa yang akan datang (Luk 14:14-15; Luk 22:18), yaitu kedatangan Kristus kembali untuk membawa umatNya ke dalam perjamuan surgawi.
2. Refleksi.
Kita diajak untuk bermenung tentang tanggapan kita terhadap sapaan dan undangan Ilahi. De facto, ada banyak orang yang pada mulanya menerima undangan itu tetapi kemudian tidak datang karna sibuk, adalah menggambarkan diri kita yang sudah menerima undangan Yesus kepada keselamatan tapi kasih mereka kepadaNya telah menjadi dingin (Luk 14:17-20).
Kita tidak lagi menetapkan prioritas berdasarkan standar sorgawi (Luk 14:18-20). Kita menolak nasehat Alkitab untuk "pikirkanlah perkara-perkara yang di atas, bukan yang di bumi", tidak lagi merindukan "tanah air yang lebih baik, yaitu satu tanah air surgawi" (Ibr 11:16).
3.Intimasi.
Inilah keakraban dengan yang Ilahi, bersatu dan bersekutu dalam rumah dan perjamuan surgawi.
Luk 14:21-23 juga menunjukkan bahwa ada juga orang yang hatinya akan bersama dengan Kristus di sorga dan tidak terpusat pada harapan yang ada dalam dunia ini. Indahnya, mereka itu kerap malahan datang dari kaum yang kecil dan sederhana.
"Dari Carita ke Efesus - Maranatha, Datanglah, Ya Tuhan Yesus" (Why 22:20)

Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
Kutipan Teks Misa:
Tidak seorang pun dapat mempunyai Allah sebagai Bapa, kalau ia tidak mempunyai Gereja sebagai ibu. (St. Siprianus)
“Dalam persekutuan para kudus, "diantara para beriman apakah mereka telah ada di dalam tanah air surgawi atau masih menyilih di tempat penyucian atau masih berziarah di dunia - benar-benar terdapat satu ikatan cinta yang tetap dan satu pertukaran kekayaan yang berlimpah" (ibid.). Dalam pertukaran yang mengagumkan ini kekudusan seseorang dapat berguna untuk orang lain, dan malahan lebih daripada dosa seseorang dapat merugikan orang lain. Dengan demikian penggunaan persekutuan para kudus dapat membantu pendosa yang menyesal, bahwa ia lebih cepat dan lebih berdaya guna dibersihkan dari siksa-siksa dosanya.” (Katekismus Gereja Katolik, 1475)
Antifon Pembuka (Flp 2:5.7)
Dalam hidup bersama hendaklah kalian bersikap seperti Kristus Yesus. Ia telah mengosongkan diri dan mengambil rupa seorang hamba. Dan menjadi sama dengan manusia.
Doa Pembuka 
Ya Allah, perkenankanlah kami mematuhi sabda pembawa kehidupan dan kebebasan. Ajarilah kami mengangkat salib Putra-Mu serta membangun kedamaian sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Yesus membuktikan ketaatan-Nya di tengah penderitaan-Nya. Ia tidak berhenti berkarya dan melayani sekalipun banyak tekanan dan penderitaan. Hidup-Nya berfokus pada ketaatan untuk mencapai apa yang Bapa kehendaki dalam hidup-Nya.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (2:5-11) 
“Yesus telah merendahkan diri, maka Ia diagungkan oleh Allah.”
Saudara-saudara, dalam hidup bersama hendaklah kalian bersikap seperti Kristus Yesus. Walaupun dalam rupa Allah, Ia tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan. Sebaliknya Ia telah mengosongkan diri dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai wafat, bahkan sampai wafat di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan menganugerahi-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lututlah segala yang ada di langit, yang ada di atas dan di bawah bumi, dan bagi kemuliaan Allah Bapa, semua lidah mengakui ‘Yesus Kristus adalah Tuhan’.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku melambungkan puji-pujian di tengah jemaat yang besar, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 22:26b-27.28-30a.31-32)
1. Nazarku akan kubayar di depan orang-orang yang takwa. Orang miskin akan makan sampai kenyang, orang yang mencari Tuhan akan memuji-muji Dia; biarlah hati mereka hidup untuk selamanya. 
2. Segala ujung bumi akan menjadi sadar, lalu berbalik kepada Tuhan; segala rumpun bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya. Sebab Tuhanlah yang empunya kerajaan, Dialah yang memerintah atas bangsa-bangsa. Ya, kepada-Nya akan sujud menyembah: semua orang sombong di bumi. 
3. Dan aku akan hidup bagi Tuhan, anak cucuku akan beribadah kepada-Nya. Mereka akan menceritakan hal ikhwal Tuhan kepada angkatan yang akan datang. Dan menuturkan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti. Semua itu telah dikerjakan oleh Tuhan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberi kelegaan kepada kalian.
Sebagai orang beriman kepada Yesus, kita dipanggil untuk meneladan cara hidup dan cara bertindak-Nya dengan semangat melayani dalam kerendahan hati. Dijamu di dalam Kerajaan Allah berarti dipanggil untuk hidup dan bertindak sesuai dengan kehendak Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:15-24) 
"Pergilah ke semua jalan dan persimpangan dan paksalah orang-orang yang ada di situ masuk, karena rumahku harus penuh."
Pada waktu itu Yesus diundang makan oleh seorang Farisi. Sementara perjamuan berlangsung, seorang tamu berkata kepada Yesus, “Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah.” Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Ada seorang mengadakan perjamuan besar. Ia mengundang banyak orang. Menjelang perjamuan dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan, ‘Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap.’ Tetapi mereka semua minta dimaafkan. Yang pertama berkata, ‘Aku baru membeli ladang dan harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan.’ Yang lain berkata, ‘Aku baru membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan.’ Yang lain lagi berkata, ‘Aku baru saja menikah, dan karena itu aku tidak dapat datang.’ Maka kembalilah hamba itu dan menyampaikan semua itu kepada tuannya. Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya, ‘Pergilah segera ke jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan cacat, orang-orang buta dan lumpuh.’ Kemudian hamba itu melaporkan, ‘Tuan, apa yang tuan perintahkan itu sudah dilaksanakan. Sekalipun demikian, masih ada tempat.’ Maka tuan itu berkata, ‘Pergilah ke semua jalan dan persimpangan dan paksalah orang-orang yang ada di situ masuk, karena rumahku harus penuh.’ Sebab Aku berkata kepadamu: Tidak ada seorang pun dari para undangan itu akan menikmati jamuan-Ku."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan 
Allah mengundang setiap orang untuk merasakan sukacita dalam Kerajaan-Nya. Untuk itu, dibutuhkan sikap menomorduakan kepentingan atau kepuasan diri sendiri. Yesus telah merendahkan Diri-Nya menjadi seorang hamba sebagai teladan bagi kita. Karena sikap-Nya, Yesus ditinggikan oleh Allah. Sukacita yang sama disediakan bagi kita. Akan tetapi, mampukah kita mengalahkan kepentingan diri sendiri bagi Tuhan dan sesama.?
Antifon Komuni (Flp 2:10) 
Dalam nama Yesus bertekuklututlah segala yang ada di langit, di atas dan di bawah bumi, dan segala lidah mengakui, 'Yesus Kristus adalah Tuhan' bagi kemuliaan Allah Bapa.
Doa Malam
Allah Bapa kami di surga, kami mengucap syukur bahwasanya semua orang Kaupanggil bersatu dengan Dikau melalui Yesus Kristus. Semoga kami dapat bergembira karena mendengarkan dan melaksanakan sabda-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
====
Apakah gunanya berdoa ?
Apakah gunanya doa-doamu itu bagi Allah ?
Apakah gunanya teleskop seorang pelaut bagi bintang utara, ketika bintang itu dapat melihat jelas sang pelaut bahkan tanpa teleskop ?
Kamu sendiri sudah tau, apa gunanya teleskop bagi pelaut.
Demikian juga dengan doa.
Bagiku, doa bagaikan guna teleskop untuk si pelaut; aku memerlukannya supaya tidak kehilangan arah dan pandangan kepada Bintang Keselamatan, namun Sang Bintang Keselamatan itu tidak membutuhkannya untuk dapat selalu melihat dan menemukanku.
Apakah yang akan terjadi dengan "penglihatan jiwa"ku, jika aku tidak melatihnya dengan doa
Tidakkah para tentara berlatih keras dan tekun dan panjang untuk melihat sasaran tembak mereka di kejauhan ?
Tidakkah para penenun berlatih keras dan tekun untuk dapat mengenali jenis benang yang terbaik ?
Bagaimanakah aku tidak melatih "mata imanku" agar dapat memandang sejernih mungkin ?
Tutuplah matamu dengan kain selama tiga hari saja, dan setelahnya matamu akan merasa kesakitan ketika melihat cahaya.
Meregangkan hubunganmu dengan Allah hanya untuk beberapa jam saja dan jiwamu akan merasa kesakitan melihat cahayaNya.
Oh teman, betapa agungnya "penglihatan iman" ini.
Kukatakan padamu, jika kau menyadari betapa luar biasa dan agungnya, kau tidak akan pernah berputus dalam doa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar