HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
HARAPAN IMAN KASIH.
Jumat, 07 Desember 2018
Peringatan Wajib St. Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja (Jumat Pertama)
Yesaya (29:17-24)
(Mzm 27:1.4.13-14)
Matius (9:27-31).
Peringatan Wajib St. Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja (Jumat Pertama)
Yesaya (29:17-24)
(Mzm 27:1.4.13-14)
Matius (9:27-31).
"Laetitia - Sukacita."
Inilah nama salah satu suster pertapa / rubiah Claris (SLOT) di Singkawang sekaligus juga adalah nama sebuah komunitas orang buta/tuna netra di wilayah Keuskupan Agung Jakarta.
Adapun hari ini, Yesus juga mengajak kita ber-"laetitia" karena Ia berkenan menyembuhkan dua orang buta.
Bicara soal orang buta dalam Kitab Suci, ada beberapa penyebabnya: Ada yang buta sejak lahir (Yoh 9,1), karena usia lanjut (Ishak: Kej 27,1; Eli: 1 Sam 3,2; Ahia: 1 Raj 14,4). Di luar itu kebutaan umumnya akibat penyakit mata.
Kebutaan sebenarnya juga dapat menggambarkan tipisnya kepekaan rohani, misalnya umat yang tak lagi mengindahkan Allah (Yes 42,18-19); orang yang duniawi belaka pikirannya (2 Kor 4,4) atau yang tak berbuat baik kepada sesama (2 Pet 1,9) dan yang membenci sesama (1 Yoh 2,11). Gereja Laodikea juga pernah dikatakan buta karena tidak menyadari kemerosotan rohani sendiri (Why 3,17).
De facto, kitapun kerap menjadi buta ("Banyak Urusan Tanpa Allah"), tapi bersama Yesus, kebutaan kita diubah menjadi keterbukaan - kesakitan kita diubah menjadi kesaksian dan kerapuhan kita diubah menjadi kesembuhan.
Tapi, ibarat obat yang butuh waktu untuk menyembuhkan, Yesus juga meminta beberapa tahapan dasar supaya kita selalu ber-"laetitia", antara lain:
1."Mengikuti NYA":
Yesus selalu ada di dekat kelemahan kita, bahkan memegang tangan rapuh kita karena Ia tidak ingin kita berjuang sendirian. Dan, seperti si buta yang setia mengikutiNYA, Ia juga mengajak kita untuk setia mengikutiNYA, mau pergi dari hidup kita, tidak "mager - malas gerak", tapi selalu "berger-ak" untuk dibawa keluar dari lingkungan lama kita: dosa-dusta dan aneka kebiasaan buruk kita.
Yesus selalu ada di dekat kelemahan kita, bahkan memegang tangan rapuh kita karena Ia tidak ingin kita berjuang sendirian. Dan, seperti si buta yang setia mengikutiNYA, Ia juga mengajak kita untuk setia mengikutiNYA, mau pergi dari hidup kita, tidak "mager - malas gerak", tapi selalu "berger-ak" untuk dibawa keluar dari lingkungan lama kita: dosa-dusta dan aneka kebiasaan buruk kita.
Tentu tidak gampang mengikuti Yesus dengan mata yang buta. Kata “mengikuti” adalah verba khas untuk kemuridan. Jadi, keduanya tidak saja mengikuti Yesus secara jasmani, tetapi terutama secara rohani: mereka mengikuti sebagai bagian dari para murid-Nya, yaitu orang-orang yang menyertai Dia, serta ingin mendengarkan pengajaran dan menyaksikan semua perbuatan-Nya.
2."MengenaliNYA":
Kedua orang buta ini mengetahui identitas Yesus sebagai “Anak Daud.” Setelah judul dalam Mat. 1:1, di sinilah untuk pertama kalinya Yesus disapa sebagai “Anak Daud.” Kedua orang buta itu meyakini Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan Tuhan untuk juga menyembuhkan orang buta (bdk. Yes. 29:18; 35:5; 42:7). Ya, dengan sadar, kedua orang buta tadi mengenali Yesus sebagai "Anak Daud". Mereka berseru dengan nyaring dan meminta belas kasihanNYA
Kedua orang buta ini mengetahui identitas Yesus sebagai “Anak Daud.” Setelah judul dalam Mat. 1:1, di sinilah untuk pertama kalinya Yesus disapa sebagai “Anak Daud.” Kedua orang buta itu meyakini Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan Tuhan untuk juga menyembuhkan orang buta (bdk. Yes. 29:18; 35:5; 42:7). Ya, dengan sadar, kedua orang buta tadi mengenali Yesus sebagai "Anak Daud". Mereka berseru dengan nyaring dan meminta belas kasihanNYA
3."MengimaniNYA":
Ia memberikan jamahan dan berkat ilahi ketika orang buta tadi mengimaniNYA: "Ya Tuhan, kami percaya". Ini sebuah pengakuan iman bahwa Yesus lebih dari sekadar pembuat mukjizat atau nabi. Oleh karena itu, mereka percaya bahwa Yesus dapat menyembuhkan mereka. Mereka pun lalu diganjar dengan penyembuhan berkat iman mereka. Mereka mengajar kita untuk bertekun dalam keyakinan: terus percaya bahwa Dia – Yesus, Anak Daud dan Tuhan kita – pasti dapat menyembuhkan dan menyempurnakan kita. Ya, orang buta ini mengajak kita untuk semakin beriman di tengah zaman dan hidup harian: “Tuhan Yesus sembuhkanlah kami, orang buta orang congkak hati. Dari mati hidupkanlah kami, dari dosa bersihkanlah kami, Tuhan Yesus.
Ia memberikan jamahan dan berkat ilahi ketika orang buta tadi mengimaniNYA: "Ya Tuhan, kami percaya". Ini sebuah pengakuan iman bahwa Yesus lebih dari sekadar pembuat mukjizat atau nabi. Oleh karena itu, mereka percaya bahwa Yesus dapat menyembuhkan mereka. Mereka pun lalu diganjar dengan penyembuhan berkat iman mereka. Mereka mengajar kita untuk bertekun dalam keyakinan: terus percaya bahwa Dia – Yesus, Anak Daud dan Tuhan kita – pasti dapat menyembuhkan dan menyempurnakan kita. Ya, orang buta ini mengajak kita untuk semakin beriman di tengah zaman dan hidup harian: “Tuhan Yesus sembuhkanlah kami, orang buta orang congkak hati. Dari mati hidupkanlah kami, dari dosa bersihkanlah kami, Tuhan Yesus.
Yang pasti, bukankah juga keselamatan itu datang bagaikan terang bagi orang buta? (Lih: Mzm 146,8; Yes 29,18; 35,5; 42,16.18; 43,8;Yer 31,8): “O bone Jesu, exaudi me –Yesus yang murah hati luluskanlah doa kami!”
"Dari Tarsus ke Sukabumi - Tuhan Yesus sembuhkanlah kami."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
Biarlah pintumu terbuka lebar untuk menyambutNya.
Buka jiwamu kepadaNya, berikan sambutan kepadaNya dalam pikiranmu.
Kau akan melihat kekayaan dalam kesederhanaan, damai berlimpah, sukacita dan rahmat.
Buka lebar gerbang hatimu, berdirilah di hadapan Cahaya Abadi.
Biarlah pintumu terbuka lebar untuk menyambutNya.
Buka jiwamu kepadaNya, berikan sambutan kepadaNya dalam pikiranmu.
Kau akan melihat kekayaan dalam kesederhanaan, damai berlimpah, sukacita dan rahmat.
Buka lebar gerbang hatimu, berdirilah di hadapan Cahaya Abadi.
+ St. Ambrosius
--------
Jumat 7 Desember 2018
PW St. Ambrosius, Uskup & Pujangga Gereja
Jumat 7 Desember 2018
PW St. Ambrosius, Uskup & Pujangga Gereja
MADAH IBADAT HARIAN
Ya Allah, bersegeralah menolong aku
Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan...
Alleluya
Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan...
Alleluya
MADAH IBADAT BACAAN.
Ya Kristus surya abadi
Engkau sudi menerangi
Budi serta hati kami
Dengan cahaya sejati.
Engkau sudi menerangi
Budi serta hati kami
Dengan cahaya sejati.
Engkau mengutus pujangga
Yang suci dan bijaksana
Untuk mengajar dunia
Agar sungguh bahagia.
Yang suci dan bijaksana
Untuk mengajar dunia
Agar sungguh bahagia.
S’moga kami didoakan
Supaya menempuh jalan
Yang menunju kebenaran
Dan menjamin kehidupan.
Supaya menempuh jalan
Yang menunju kebenaran
Dan menjamin kehidupan.
Kabulkanlah doa kami
Ya Allah Bapa surgawi
Bersama Putra dan RohMu
Sekarang serta selalu. Amin.
Ya Allah Bapa surgawi
Bersama Putra dan RohMu
Sekarang serta selalu. Amin.
MADAH IBADAT PAGI
Guru abadi Kristus Tuhan kami
Satu-satunya guru bijaksana
Yang menyampaikan sabda kehidupan
Kepada insan.
Guru abadi Kristus Tuhan kami
Satu-satunya guru bijaksana
Yang menyampaikan sabda kehidupan
Kepada insan.
Dengarkan kami Gembala sejati
S’moga Gereja Kauberi cahaya
Supaya rela menyiarkan warta
Kabar gembira.
S’moga Gereja Kauberi cahaya
Supaya rela menyiarkan warta
Kabar gembira.
Kauberi kami pujangga teruji
Yang menerangi budi serta hati
Supaya kami lebih menyelami
Kasih ilahi.
Yang menerangi budi serta hati
Supaya kami lebih menyelami
Kasih ilahi.
Semoga ia yang kini berpesta
Menghantar kami ke hidup yang suci
Hingga akhirnya kami bahagia
Di alam baka. Amin.
Menghantar kami ke hidup yang suci
Hingga akhirnya kami bahagia
Di alam baka. Amin.
MADAH IBADAT SIANG
Kita bersama memuji
Tuhan Allah maha suci
Yang mengurniakan rahmat
Kepada seluruh umat.
Kita bersama memuji
Tuhan Allah maha suci
Yang mengurniakan rahmat
Kepada seluruh umat.
Kita menyatakan hormat
Pada Tuhan penyelamat
Sambil sujud mohon berkat
Agar tabah lagi kuat.
Pada Tuhan penyelamat
Sambil sujud mohon berkat
Agar tabah lagi kuat.
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra tercinta
Yang memperoleh Roh suci
Pembaharu muka bumi. Amin.
Bersama Putra tercinta
Yang memperoleh Roh suci
Pembaharu muka bumi. Amin.
DOA
Allah, pembela umatMu, Engkau mengangkat santo Ambrosius uskup menjadi pengajar iman dan teladan kekuatan.
Bangkitkanlah kiranya di dalam GerejaMu pemimpin yang kuat dan bijaksana.
Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
Allah, pembela umatMu, Engkau mengangkat santo Ambrosius uskup menjadi pengajar iman dan teladan kekuatan.
Bangkitkanlah kiranya di dalam GerejaMu pemimpin yang kuat dan bijaksana.
Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: (†) Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
P: (†) Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
U: Amin.
====
7 Desember, PW. St. Ambrosius (340-397), Uskup dan Pujangga Gereja.
7 Desember, PW. St. Ambrosius (340-397), Uskup dan Pujangga Gereja.
Ketika kau berada di Roma, berlakulah seperti orang Roma.
Ketika kau berada di tempat lain, hiduplah seperti mereka di tempat lain itu.
Ikutilah kebiasaan Gereja di manapun kau berada.
------------
Ketika kau berada di tempat lain, hiduplah seperti mereka di tempat lain itu.
Ikutilah kebiasaan Gereja di manapun kau berada.
------------
Tak ada orang yang menyembuhkan diri sendiri dengan menyakiti orang lain.
----------
Kehendak dan niat jahat diri kita sendiri adalah jauh lebih berbahaya daripada musuh dari luar.
----------
----------
Kehendak dan niat jahat diri kita sendiri adalah jauh lebih berbahaya daripada musuh dari luar.
----------
Ketika kita berbicara tentang kebijaksanaan, kita berbicara tentang Kristus.
Ketika kita berbicara tentang kebajikan, kita berbicara tentang Kristus.
Ketika kita berbicara tentang keadilan, kita berbicara tentang Kristus.
Ketika kita berbicara tentang damai, kita berbicara tentang Kristus.
Ketika kita berbicara tentang kebenaran dan hidup dan penebusan, kita berbicara tentang Kristus.
----------
Ketika kita berbicara tentang kebajikan, kita berbicara tentang Kristus.
Ketika kita berbicara tentang keadilan, kita berbicara tentang Kristus.
Ketika kita berbicara tentang damai, kita berbicara tentang Kristus.
Ketika kita berbicara tentang kebenaran dan hidup dan penebusan, kita berbicara tentang Kristus.
----------
Orang kaya yang tidak memberi kepada yang miskin, tidak menyimpan amal namun menyebabkan dirinya berhutang.
---------
---------
Doa adalah sayap yang menerbangkan jiwa ke Surga, dan meditasi adalah mata yang dengannya kita melihat Allah.
-----------
-----------
Setan mencobai apa yang dapat ia hancurkan, Allah mencobai apa yang dapat Ia mahkotai.
---------
---------
Tuhan dibaptis, bukan untuk membersihkan diriNya, namun untuk membersihkan airnya, supaya air itu, dibersihkan oleh tubuh Kristus yang tak mengenal dosa, dapat menjadi kuasa pembaptisan.
--------
--------
Apa yang mustahil bagi Allah ?
Bukanlah apa yang sulit bagi kekuatanNya, namun adalah yang berlawanan dengan kehendakNya.
--------
Bukanlah apa yang sulit bagi kekuatanNya, namun adalah yang berlawanan dengan kehendakNya.
--------
Ingatlah, bahwa kau telah menerima Roh kebijaksanaan dan pengertian, pengetahuan dan ketekunan, dan takut akan Allah.
Simpanlah baik-baik apa yang sudah kau terima.
Allah Bapa menguncimu, Kristus Tuhan menguatkanmu dan mengirim Roh Kudus ke dalam hatimu untuk menyiapkanmu menghadapi apa yang akan datang.
---------
Simpanlah baik-baik apa yang sudah kau terima.
Allah Bapa menguncimu, Kristus Tuhan menguatkanmu dan mengirim Roh Kudus ke dalam hatimu untuk menyiapkanmu menghadapi apa yang akan datang.
---------
Bacaan - bacaan rohani adalah makanan bagi jiwa, yang membuatnya gigih dan kuat melawan godaan, yang mengisinya dengan pikiran suci dan hasrat kepada Surga.
Mencerahkan pikiran, menguatkan keinginan, dan memberikan penghiburan dalam segala kesusahan, yang dalam kesimpulannya, memperolehkan kebenaran dan sukacita kudus yang hanya bisa ditemukan dalam Allah sendiri.
---------
Mencerahkan pikiran, menguatkan keinginan, dan memberikan penghiburan dalam segala kesusahan, yang dalam kesimpulannya, memperolehkan kebenaran dan sukacita kudus yang hanya bisa ditemukan dalam Allah sendiri.
---------
Orang miskin mencari uang dan tak menemukannya.
Pengemis meminta roti, dan kudamu bahkan mengunyah emas pada giginya.
Hiasan- hiasan indah menyenangkanmu, walau orang lain bahkan tak memiliki gandum.
Orang-orang kelaparan, dan kau menutup lumbungmu.
Orang-orang mengangis dalam derita, dan kau bermain dengan perhiasan cincinmu.
Perhiasan cincinmu itu dapat memberi hidup kepada banyak orang.
----------
Pengemis meminta roti, dan kudamu bahkan mengunyah emas pada giginya.
Hiasan- hiasan indah menyenangkanmu, walau orang lain bahkan tak memiliki gandum.
Orang-orang kelaparan, dan kau menutup lumbungmu.
Orang-orang mengangis dalam derita, dan kau bermain dengan perhiasan cincinmu.
Perhiasan cincinmu itu dapat memberi hidup kepada banyak orang.
----------
Bukanlah dari milikmu sendiri kau memberikan kepada pengemis.
Itu adalah bagian miliknya, yang kau simpan.
Bumi ini adalah milik semua orang.
---------
Itu adalah bagian miliknya, yang kau simpan.
Bumi ini adalah milik semua orang.
---------
Tuhan Yesus Kristus,
Yang merentangkan tanganMu di kayu salib dan menebus kami dengan darahMu,
Ampuni aku, seorang pendosa yang pikiranku tak ada yang tersembunyi daripadaMu.
Ampunan kuminta,
Ampunan kuberharap,
Ampunan kupercaya kudapat.
Engkau yang penuh belas kasihan dan ampunan, berilah aku.
------------
Yang merentangkan tanganMu di kayu salib dan menebus kami dengan darahMu,
Ampuni aku, seorang pendosa yang pikiranku tak ada yang tersembunyi daripadaMu.
Ampunan kuminta,
Ampunan kuberharap,
Ampunan kupercaya kudapat.
Engkau yang penuh belas kasihan dan ampunan, berilah aku.
------------
Kau mungkin tidak kaya harta, kau mungkin tak dapat memberi warisan besar untuk anak-anakmu; namun satu hal yang dapat kau berikan kepada mereka, yaitu warisan berkatmu. Dan adalah lebih baik menjadi diberkati daripada menjadi kaya.
-----------
-----------
Tak ada tugas yang lebih penting daripada membalas kasih.
----------
----------
Bawalah aku, Kristus, pada salib, yang adalah keselamatan para peziarah, peristirahatan bagi yang lelah, di mana hanya di sanalah terdapat kehidupan bagi yang mati.
=====
Santo Ambrosius adalah uskup kota Milan, salah satu keuskupan terpenting pada abad ke-4. St.Ambrosius bersama-sama dengan Santo Augustinus Hippo, Santo Hieronimus, dan Santo Gregorius Agung, dianggap sebagai empat doktor Gereja Barat dalam Sejarah Gereja kuno.
Santo Ambrosius adalah uskup kota Milan, salah satu keuskupan terpenting pada abad ke-4. St.Ambrosius bersama-sama dengan Santo Augustinus Hippo, Santo Hieronimus, dan Santo Gregorius Agung, dianggap sebagai empat doktor Gereja Barat dalam Sejarah Gereja kuno.
Ambrosius lahir sekitar tahun 339 di Trier, Jerman, di lingkungan sebuah keluarga Kristen yang saleh. Ayahnya adalah gubernur (prefect) Romawi di Gallia Narbonensis dan ibunya adalah seorang wanita kristen yang saleh.
Sebuah legenda mengatakan bahwa ketika masih anak-anak, sekelompok lebah hinggap di muka Ambrosius kecil dan meninggalkan setetes madu dimulutnya. Bapaknya berpikir bahwa ini adalah tanda bahwa anak ini akan menjadi seorang yang sangat pandai berbicara. Karena alasan ini, lebah dan sarang lebah sering tampak dalam simbol santo ini.
Ambrosius berencana mengikuti karier politik ayahnya, karena itu kemudian bersekolah di kota Roma. Ia belajar sastra, hukum dan retorika. Kepandaiannya membuat ia mendapat tempat di dewan kota dan sekitar tahun 372 ia diangkat menjadi kepala dewan kota Liguria dan Emilia, dengan berkedudukan di kota Milano. Saat itu Milano adalah ibu kota kedua Kerajaan Romawi setelah Kota Roma. Kedudukan ini membuatnya menjadi terkenal ke seluruh negeri sebagai seorang administrator yang cakap dan seorang politisi ulung.
Pada masa itu, umat di kota Milan terpecah menjadi dua golongan; Kristen Trinitarian dan Bidaah Arian. Walau ia sendiri adalah seorang Kristen yang setia dan percaya pada Tuhan Yesus, namun Ambrosius sang Kepala Dewan Kota yang sangat bersahaja ini sangat dihormati dan diterima dengan baik oleh kedua golongan yang sedang bertikai ini.
Ketika Uskup Milan Auxentius meninggal dunia; Kedua golongan ini terlibat persaingan dan pertikaian sengit dalam pemilihan Uskup yang baru. Gubernur Milan sampai harus datang secara pribadi ke basilika tempat pemilihan berlangsung, untuk mencegah kerusuhan yang mungkin akan terjadi.
Saat gubernur sedang berpidato, ia diinterupsi dengan seruan-seruan "Angkat Ambrosius menjadi uskup!" yang kemudian diikuti oleh orang lain sehingga Ambrosius pun secara aklamasi diangkat sebagai uskup.
Ambrosius dengan keras menolak pengangkatannya ini karena ia sama sekali tidak siap. Ia bukan seorang imam dan tidak memiliki pendidikan teologis. Namun umat terus mendesaknya; gubernur Milan dan bahkan kaisar pun memintanya untuk menerima keputusan tersebut. “Vox populi vox Deo, Suara rakyat adalah suara Tuhan” begitu kata mereka.
Ambrosius kamudian dengan besar hati menerima pilihan umat kota Milan.
Sebagai uskup, ia segera menjalani cara hidup para pertapa (asketik) dan bermati-raga dengan sangat keras. Ia menjual segala miliknya dan membagi-bagikan uangnya kepada orang miskin. Tanahnya yang luas ia serahkan kepada Gereja, dan sebagian kecil ia sisakan untuk saudara perempuannya Marselina (yang kemudian juga menjadi seorang santa).
Sebagai uskup, ia segera menjalani cara hidup para pertapa (asketik) dan bermati-raga dengan sangat keras. Ia menjual segala miliknya dan membagi-bagikan uangnya kepada orang miskin. Tanahnya yang luas ia serahkan kepada Gereja, dan sebagian kecil ia sisakan untuk saudara perempuannya Marselina (yang kemudian juga menjadi seorang santa).
Uskup Ambrosius menjadi bapa serta teladan yang mengagumkan bagi umatnya. Ia juga melawan segala kejahatan dengan keberanian yang mengagumkan.
Ia juga melawan bidaah Arian dengan gigih. Suatu ketika kaum Arian yang mendapat dukungan kuat dari kaisar dan ibu suri meminta izin dari bapa Uskup Ambrosius untuk menggunakan dua gedung gereja, satu di dalam kota, dan satunya lagi di pinggiran kota Milan. Ambrosius menolak, dan karena itu ia dituntut pertanggung-jawabannya di hadapan dewan kekaisaran.
Dalam sidang yang dihadiri khalayak ramai itu, kegigihannya menyebabkan hakim memperbolehkannya pulang tanpa harus menyerahkan kedua gedung gereja tersebut.
Segala upaya dewan kekaisaran untuk dapat menguasai kedua Gereja itu bagi kaum Arian terbukti sia-sia. Ketika mereka terus menekannya dengan segala cara; Bapa uskup malah mengeluarkan pernyataan yang sangat keras : "Jika engkau menginginkan saya, saya siap untuk takluk. Bawalah saya ke dalam penjara atau kematian, saya tidak akan melawan; tetapi saya tidak akan mengkhianati gereja Kristus. Saya tidak akan menyerukan kepada rakyat untuk menolong saya; lebih baik saya mati di kaki altar dari pada meninggalkannya. Huru-hara rakyat tidak akan saya bangkitkan: namun hanya Allah yang mampu meredakannya”.
Kemudian menurut legenda, ketegasan Santo Ambrosius ini dapat menghentikan pertumbuhan pengaruh ajaran sesat Arian di Milano.
Berhadapan dengan suatu pasukan yang siap menyerang, St. Ambrosius berdiri paling di depan menyambut kedatangan mereka. Ia berhasil meyakinkan pemimpin mereka untuk menarik mundur pasukannya meninggalkan Milano. Sebagai uskup, Ambrosius tidak pernah melupakan tugas utamanya sebagai pelayan iman bagi umatnya. Ia melayani semua orang dengan penuh kasih; baik dari golongan petani miskin maupun dari keluarga bangsawan yang kaya raya.
Bagi Uskup Ambrosius, semua orang adalah sama dimata Tuhan. Bahkan ketika kaisar Theodosius melakukan suatu dosa berat, Bapa Uskup tidak segan-segan menegurnya. Teguran keras dari gembalanya tidak membuat Kaisar menjadi gusar dan marah. Ia sadar bahwa Ambrosius benar. Sebagai bukti pertobatannya; Kaisar dengan rendah hati melakukan penitensi secara umum atas dosa-dosanya, sesuai dengan perintah dari bapa Uskup.
Rakyat khawatir akan apa yang terjadi dengan Italia apabila Ambrosius wafat. Karenanya ketika Ambrosius jatuh sakit, mereka memohon kepadanya untuk berdoa agar dikarunia umur panjang. Ambrosius menjawab, “Aku tidak berlaku sedemikian rupa di antara kalian sehingga aku merasa malu untuk hidup lebih lama; namun demikian aku juga tidak takut mati, karena kita mempunyai Tuhan yang baik.” Uskup Ambrosius wafat pada hari Jumat Agung pada tahun 397.
A.
"Lux veritatis - Cahaya kebenaran!"
"Lux veritatis - Cahaya kebenaran!"
Inilah salah satu gelar untuk Yesus ketika Ia menyembuhkan seorang yang buta. Cahaya kebenaranNya membuat orang buta itu dapat melihat.
Sebaliknya, orang Farisi yang merasa bisa melihat (merasa tahu dan lebih mengenal Allah) justru menjadi buta. Mereka tidak mampu melihat karya Allah dalam diri Yesus dan si buta yang disembuhkanNya karena hatinya penuh dengan kesombongan dan kemunafikan.
Adapun, Yesus meludah ke tanah lalu membuat lumpur yang dipoleskannya pada mata orang buta itu dan menyuruhnya pergi ke Siloam (“yang diutus”). “Yang diutus” adalah sebutan khas bagi Yesus, maka dapat dipastikan bahwa pertama-tama kita diajak "pergi kepada Yesus" untuk mendapat penyembuhan dari aneka "kebutaan" ("Buta - Banyak Urusan Tanpa Allah”).
Di lain matra, orang buta yang pergi ke "siloam" ini maju bertahap dan sejalan dengan proses “pemahaman para katekumen”: Awalnya, dari pengertian pertama mengenai kenyataan bahwa ada seseorang bernama Yesus (ay. 11), mereka akan maju ke dalam pemahaman mengenai tokoh ini sebagai nabi (ay. 17), sebagai seorang yang berasal dari Allah (ay. 33), sebagai Anak Manusia yang ilahi (ay. 35) dan akhirnya berpuncak pada pengakuan bahwa Yesus adalah Tuhan (ay. 38).
Proses kemajuan yang terjadi ini mencerminkan langkah-langkah katekumenat yang mengarahkan kepada iman yang utuh dan penuh. Orang buta itu sampai kepada iman akan Yesus tidak melalui Hukum Taurat dan berbagai tafsirannya seperti dilakukan oleh kaum Farisi tapi pengalaman pribadi diselamatkan oleh Yesus-lah yang menjadi alasan utamanya untuk beriman secara utuh.
B.
Kontemplasi Mini
Kontemplasi Mini
Dapatkah kamu bayangkan bagaimana rasanya jika kamu tak dapat melihat? Tutuplah matamu rapat-rapat dan bayangkan bagaimana rasanya jika kamu tak dapat melihat apapun. Katakan pada Yesus bagaimana perasaanmu mengenai hal itu. Mungkin kamu bahkan dapat menunjukkan atau menceritakan pada Yesus beberapa hal yang tak akan lagi dapat kamu nikmati, hal-hal yang sekarang kamu suka melihatnya.
Tunjukkan pada Yesus betapa bahagianya kamu karena kamu dapat melihat. Jika kamu ingin tinggal lebih lama bersama Yesus, mungkin kamu dapat memikirkan orang-orang terhadap siapa kamu sulit melihatnya dari sisi yang baik, mungkin seseorang dengan siapa kamu bertengkar, atau orang-orang yang menjengkelkan hatimu. Katakan pada Yesus apa yang membuatmu sulit untuk berteman dengannya.
Kemudian mintalah Yesus untuk menolongmu agar dapat melihat dengan lebih baik. Ijinkan Yesus menyentuh “mata hati”-mu. Tinggallah sejenak bersama Yesus dan nikmatilah saat-saat bersama-Nya.
C.
Kisah Penyembuhan yang Lain:
“Si Buta dari Yerikho”
Kisah Penyembuhan yang Lain:
“Si Buta dari Yerikho”
01.
Kisah mukjizat penyembuhan Bartimeus merupakan mukjizat penyembuhan Yesus yang terakhir dalam Injil Markus karena kemudian langsung dilanjutkan dengan kisah Yesus, Anak Daud masuk ke kota Yerusalem, kota Daud untuk menyelesaikan tugas perutusan-Nya sebagai Mesias.
Kisah mukjizat penyembuhan Bartimeus merupakan mukjizat penyembuhan Yesus yang terakhir dalam Injil Markus karena kemudian langsung dilanjutkan dengan kisah Yesus, Anak Daud masuk ke kota Yerusalem, kota Daud untuk menyelesaikan tugas perutusan-Nya sebagai Mesias.
Kisah penyembuhan ini merupakan klimaks sekaligus kesimpulan dari kisah sebelumnya. Dalam kisah sebelumnya sampai tiga kali Yesus memberitahukan kepada para murid tentang sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya namun para murid tidak mampu memahaminya. Mereka seakan-akan tetap “buta”.
Kisah penyembuhan Bartimeus dari kebutaannya ini bisa dimaknai sebagai simbol usaha Yesus untuk menghalau kegelapan dalam hati para murid agar mampu memahami misteri sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya. Meskipun telah mengenal Yesus sebagai Mesias namun mereka tetap buta, buta terhadap jati diri-Nya, buta akan tugas perutusan-Nya, buta tentang cara-Nya melaksanakan karya penyelamatan.
Kisah Bartimeus menjadi model atau contoh bagaimana hendaknya para murid bersikap. Kendati dilarang dan mendapatkan perlawanan dari orang banyak, Bartimeus tetap nekat, ngotot memohon agar disembuhkan dari kebutaannya. Dengan penuh keberanian, tanpa takut mengakui Yesus sebagai Anak Daud, Mesias yang dinantikan. Dan setelah disembuhkan dengan mantab tanpa keragu-raguan ia berjalan mengikuti-Nya di jalan salib, jalan penderitaan untuk ikut serta melaksanakan karya penebusan-Nya.
Sikap itu didasari oleh keyakinan bahwa Yesuslah Sang Jalan yang benar (Kis 9:2; 19:9), yang akan menghantar kita menuju kehidupan dan kebahagiaan kekal.
02.
Dalam Perjanjian Lama kebutaan dipakai sebagai kiasan untuk meng-gambarkan ketidakmampuan baik umat maupun para pemimpin untuk mendengarkan dan mengindahkan kehendak Allah sehingga meskipun “melihat banyak tetapi tidak memperhatikan” (Yes 42:20; Yes 56:10).
Dalam Perjanjian Lama kebutaan dipakai sebagai kiasan untuk meng-gambarkan ketidakmampuan baik umat maupun para pemimpin untuk mendengarkan dan mengindahkan kehendak Allah sehingga meskipun “melihat banyak tetapi tidak memperhatikan” (Yes 42:20; Yes 56:10).
Perjanjian Baru memakai kata “buta” dalam pengertian yang berbeda-beda. Yesus menyamakan orang Farisi sebagai orang buta yang menun-tun orang buta karena mereka tidak mampu membuat prioritas dalam hidupnya. Agar dapat menjalankan adat istiadat nenek moyang mereka malah melalaikan atau mengesampingkan perintah Allah (lih. Mat 15:14).
St. Paulus memakai kata “buta” untuk orang-orang yang tidak percaya karena hati dan pikiran mereka melekat pada urusan duniawi belaka (lih. 2 Kor 4:4).
St. Petrus mempergunakannya untuk orang yang melalaikan entah kebajikan, pengetahuan iman, penguasaan diri, ketekunan berbuat baik, kesalehan maupun kasih kepada sesama (lih. 2 Ptr 1:5-9)
St. Yohanes memaksudkannya untuk orang-orang yang membenci sesamanya (lih. 1 Yoh 2:11).
03.
Untuk pertama kalinya Yesus tidak melarang atau mencegah seseorang yang mengakui-Nya sebagai Anak Daud di depan umum. Gelar “Anak Daud” adalah gelar mesianik yang untuk pertama kalinya dipakai dalam Mazmur Salomo (17:21), sebuah literatur Yahudi kuno. Dalam Perjanjian Baru gelar itu dikenakan kepada Yesus (mis. Mrk. 10:47; Mat. 1:1; 21:9).
Untuk pertama kalinya Yesus tidak melarang atau mencegah seseorang yang mengakui-Nya sebagai Anak Daud di depan umum. Gelar “Anak Daud” adalah gelar mesianik yang untuk pertama kalinya dipakai dalam Mazmur Salomo (17:21), sebuah literatur Yahudi kuno. Dalam Perjanjian Baru gelar itu dikenakan kepada Yesus (mis. Mrk. 10:47; Mat. 1:1; 21:9).
Orang Yahudi pada umumnya meyakini bahwa Mesias yang akan datang untuk menyelamatkan bangsa dari keterpurukan, dari penjajahan, berasal dari keturunan Daud. Daud adalah raja Israel yang dipandang paling baik sepanjang sejarah bangsa terpilih. Matius menunjukkan bahwa pengharapan itu terpenuhi dalam pribadi Yesus ketika Dia memasuki kota Yerusalem dan mendapat sambutan yang luar bisa dari rakyat yang mengelu-elukan-Nya sebagai Anak Daud. Kehadiran Yesus seperti itu mengejutkan orang-orang Farisi yang memuncak dengan perdebatan tentang Mesias (Mat 22:41-46).
Markus jarang sekali memakai gelar itu dalam injilnya. Sedang dalam Injil Matius gelar Anak Daud dipakai sembilan kali sebagai jawaban atas keberatan orang-orang Yahudi terhadap pengakuan Gereja bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Daud.
Melalui silsilah, Mateus dengan gamblang menunjukkan bahwa Yesus adalah Anak Daud karena memang mempunyai hubungan darah dengannya (lih. Mat. 2:2). Kalau orang Farisi tidak mengakui-Nya sebagai Mesias karena memang penampilan dan karya-Nya tidak cocok dengan pemahaman mereka akan Mesias yang akan datang. Keselamatan yang ditawarkan Yesus bukan keselamatan politis seperti yang menjadi dambaan umum pada waktu itu. Kitalah yang harus menyesuaikan diri dengan rancangan Allah, bukan sebaliknya, Allah yang harus menuruti keinginan kita!
04.
Setelah dibawa menghadap-Nya, Yesus menanyakan keinginan Bartimeus. Karena dicekam oleh kerinduan untuk sembuh dan yakin sepenuhnya bahwa Yesus mampu menyembuhkannya, dengan mantab ia memohon agar disembuhkan. Imannya yang mendalam terungkap dalam gelar yang dipakai untuk menyebut Yesus yakni Anak Daud.
Setelah dibawa menghadap-Nya, Yesus menanyakan keinginan Bartimeus. Karena dicekam oleh kerinduan untuk sembuh dan yakin sepenuhnya bahwa Yesus mampu menyembuhkannya, dengan mantab ia memohon agar disembuhkan. Imannya yang mendalam terungkap dalam gelar yang dipakai untuk menyebut Yesus yakni Anak Daud.
Artinya?
Bartimeus yakin bahwa Yesuslah Sang Mesias yang dinantikan oleh banyak orang. Itulah sebabnya Yesus mengatakan bahwa iman Bartimeus telah menyelamatkannya. Karena iman itulah, impiannya menjadi kenyataan.
Bartimeus yakin bahwa Yesuslah Sang Mesias yang dinantikan oleh banyak orang. Itulah sebabnya Yesus mengatakan bahwa iman Bartimeus telah menyelamatkannya. Karena iman itulah, impiannya menjadi kenyataan.
Dalam dunia kedokteran modern, iman pun berperan penting dalam proses penyembuhan. Bila seorang pasien memiliki semangat yang kuat untuk sembuh dan percaya penuh pada kompetensi dokter yang merawatnya, dia sudah mengalami setengah kesembuhan karena dengan penuh keyakinan dia akan menjalani proses penyembuhan dengan mentaati semua petunjuk dan nasehat dokter.
Kisah Bartimeus dapat dipakai untuk memahami proses perkembangan hidup rohani. Pengalaman rohani yang otentik berawal dari kesadaran akan “kebutaan” dan “kemiskinan”, akan kegelapan, kegelisahan, ketidakberdayaan dan ketidakbahagiaan.
Kesadaran ini membawa kita kepada kerinduan untuk berjumpa dengan-Nya yang dapat menyembuhkan dan memenuhi dambaan hati yang paling dalam.
Kesadaran ini membawa kita kepada kerinduan untuk berjumpa dengan-Nya yang dapat menyembuhkan dan memenuhi dambaan hati yang paling dalam.
Namun agar dapat menjumpai-Nya, kita harus melepaskan diri dari kelekatan yang tidak teratur dan dari tekanan-tekanan lingkungan sekitar yang menghalangi kita untuk menjumpai-Nya.
Bila kita tekun dan gigih memperjuangkan yang baik, benar dan suci, kita akan berjumpa dengan-Nya yang menanyai, “Apa yang kau inginkan”. Bila kita menjawab, “Aku ingin melihat, Tuhan”, mata batin kita akan terbuka. Kita akan mampu melihat semua pengalaman, perjumpaan dan peristiwa hidup yang kita alami dalam kacamata iman. Kita akan mampu melihat campur tangan Tuhan di balik semua peristiwa hidup. Semakin kita mengikuti-Nya semakin kita bersatu dengan-Nya dan mengalami pengalaman yang mentakjubkan.
05.
Bartimeus juga dapat menjadi model kehidupan iman dan pribadi kita. Imannya kepada Yesus mengubah secara mendasar pola dan arah perjalanan hidupnya.
Bartimeus juga dapat menjadi model kehidupan iman dan pribadi kita. Imannya kepada Yesus mengubah secara mendasar pola dan arah perjalanan hidupnya.
Di awal kisah dia digambarkan sebagai pengemis buta yang duduk di pinggir jalan, yang menggantungkan hidupnya pada belas kasih orang lain. Sebuah gambaran hidup yang pasif dan suram karena keterbatasan dan ketidakberdayaan yang menjadikannya tersisih, terpinggirkan dari hiruk pikuk kehidupan.
Bartimeus digambarkan sebagai orang yang reaktif. Orang yang reaktif adalah orang yang reaksi atau respon atas hidupnya ditentukan oleh hal-hal di luar dirinya (kondisi fisik, cuaca, sikap atau perlakuan orang lain, situasi sosial di sekitarnya).
Kehidupan emosionalnya seperti marah, tersinggung, sakit hati, putus asa, tidak berdaya, sedih, senang, bersemangat, nglokro ditentukan oleh pihak lain entah itu sesama atau suasana. Bartimeus senang bila orang lain memberinya sedekah tetapi murung bila tidak ada yang memperhatikannya.
Pada suatu ketika dia mendengar bahwa Yesus akan lewat di situ. Pendengaran itu menumbuhkan iman (bdk. Rom 10:17). Dan iman itu mengubah hidup Bartimeus dari reaktif menjadi proaktif. Dia sadar bahwa Dia sendirilah yang bertanggungjawab atas hidupnya maka dia mengambil inisiatif untuk bertindak menciptakan keadaan dan bukan dikuasai oleh keadaan.
Dengan demikian dia dapat mengatur, mengontrol emosi dan respon terhadap lingkungan sekitar. Pilihan tindakannya dan emosi yang menyertainya didasarkan pada nilai yang dipilih dan diyakininya. Fokus hidupnya bukan pada kekawatiran, masalah, kesulitan atau keterbatasan tetapi pada peluang, kesempatan, sisi positif.
Pilihan fokus hidup itu menciptakan optimisme, keyakinan dan harapan. Mengubah “seandainya” dengan “menjadi” dan mampu merumuskan tujuan hidupnya serta mempunyai komitmen untuk berusaha mewujudkannya.
Bartimeus kemudian bangkit berdiri dan berteriak mohon pertolongan Tuhan. Meskipun dicegah oleh banyak orang tetapi dia tetap nekat berteriak memohon pertolongan-Nya. Ketika Yesus memanggilnya dengan segera ia menanggalkan jubahnya dan dengan cepat menjumpai Yesus.
Bagi seorang pengemis seperti Bartimeus, jubah adalah milik yang paling berharga yang biasa dipakai untuk selimut atau alas tempat duduk. Dengan tindakan simbolis “menanggalkan jubah” maksudnya kita harus mau meninggalkan semua yang kita anggap berharga atau yang menjadi andalan kita yang bisa merintangi perjalanannya menuju Yesus.
Setelah disembuhkan dia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Jalan penderitaan yang membawa kepada kebangkitan dan kemuliaan.
06.
Untuk membedakan seorang yang reaktif dan proaktif kisah singkat ini kiranya bisa membantu:
Untuk membedakan seorang yang reaktif dan proaktif kisah singkat ini kiranya bisa membantu:
Seorang ibu merasa heran melihat sikap sahabatnya yang belanja bersamanya itu tetap tenang, santun dan sabar meskipun pelayan toko melayani mereka dengan muka cemberut, kasar dan kurang sopan.
Saking herannya ibu itu bertanya pada sahabatnya, “Kenapa mbakyu masih bisa tenang dan sabar menghadapi pelayan toko yang kurang ajar itu. Aku jengkel banget dengan sikapnya yang kasar itu. Bukankah pembeli adalah raja, jadi dia harus melayani kita dengan sopan!”.
Dengan tenang sahabatnya itu menjawab, “Kalau pelayan itu sedang jengkel atau bad mood itu kan urusannya sendiri. Bukan urusan kita. Aku tidak mau hidupku ditentukan oleh dia. Aku sendirilah yang harus menentukan hidupku. Tersinggung atau tidak itu kan sebuah pilihan. Aku tidak mau mengotori hati dan pikiranku dengan kemarahan hanya karena sikapnya yang tidak sopan”.
Kebahagiaan memang tidak berasal dari di luar sana tetapi berasal dari sini, dari dalam hati ini.
Berkah Dalem.
Berkah Dalem.
D.
BYAAR! MELIHAT KEMBALI - KE ATAS!
BYAAR! MELIHAT KEMBALI - KE ATAS!
Diceritakan dalam petikan di Mrk 10:46-52 bagaimana Bartimeus, seorang pengemis buta, ikut berdesak-desakan mengerumuni Yesus yang sedang berjalan lewat Yerikho. Ia berseru minta dikasihani oleh Yesus yang dipanggilnya sebagai "anak Daud", gelar Mesias yang dinanti-nantikan banyak orang itu.
Kendati orang banyak menyuruhnya diam, ia terus berteriak dan makin keras. Mendengar itu Yesus menyuruh membawa Bartimeus mendekat untuk ditanyai ingin apa darinya. Ketika ia minta agar bisa melihat kembali, Yesus mengatakan bahwa imannya telah menyelamatkannya.
Saat itu juga Bartimeus dapat melihat kembali dan mulai mengikuti Yesus dalam perjalanannya. Marilah kita tengok terlebih dahulu perihal orang buta dalam Alkitab sebelum mengamati beberapa peristiwa Yesus menyembuhkan orang buta dan menafsirkan kisah Bartimeus ini.
01.
ORANG BUTA DALAM ALKITAB
Orang bisa buta sejak lahir (Yoh 9:1), atau berkurang penglihatannya karena usia lanjut (Ishak dalam Kej 27:1; Eli dalam 1Sam 3:2; Ahia dalam 1Raj 14:4). Di luar itu, kebutaan umumnya akibat penyakit mata yang kasep. Hukum agama dan hukum adat melindungi orang-orang buta (seperti halnya juga janda, musafir, orang sakit, orang miskin, dst.).
ORANG BUTA DALAM ALKITAB
Orang bisa buta sejak lahir (Yoh 9:1), atau berkurang penglihatannya karena usia lanjut (Ishak dalam Kej 27:1; Eli dalam 1Sam 3:2; Ahia dalam 1Raj 14:4). Di luar itu, kebutaan umumnya akibat penyakit mata yang kasep. Hukum agama dan hukum adat melindungi orang-orang buta (seperti halnya juga janda, musafir, orang sakit, orang miskin, dst.).
Ada ancaman keras jangan sekali-sekali menyesatkan atau membiarkan orang buta tersandung (Im 19:14 dan Ul 27:18). Hukum-hukum ini keramat. Tipe orang saleh seperti Ayub bisa berkata sudah menjalankan kebaikan terhadap orang buta (Ayb 29:15).
Kebutaan Saulus (Kis 9) dipakai untuk menyadarkannya bahwa hingga saat itu ia "buta" akan kehadiran Yesus. Selain itu, kebutaan fisik membuatnya kini makin menghargai kebesaran Allah yang mengasihani orang buta seperti dia lewat orang yang mengantarkannya mencari kesembuhan di Damsyik - di sana ia juga menerima baptisan, yang dimengerti secara teologis olehnya nanti dalam Rm 6:5 sebagai ikut mati, dikubur, dan dibangkitkan kembali bersama dengan Kristus.
Kebutaan bisa didatangkan sebagai hajaran kekuatan gaib, misalnya Saulus/Paulus dengan kekuatan matanya menyihir buta seorang nabi palsu bernama Baryesus alias Elimas yang menjalankan praktek santet di Pafos di Pulau Siprus (Kis 13:11). Sambil berdoa Elisa menenung buta sepasukan orang Aram (2Raj 6:8 dst.). Malaikat Allah membutakan mata orang-orang Sodom yang berniat berbuat keji terhadap mereka yang menyamar sebagai tetamu Lot (Kej 19:1). Praktek merusak mata lawan juga dikenal, misalnya orang Filistin mencungkil mata Simson (Hak 16:22), Nebukadnezar membutakan Zedekia (2 RW 25:7).
Kebutaan dapat menggambarkan tipisnya kepekaan rohani, misalnya umat yang tak lagi mengindahkan Allah (Yes 42:18-19), malah pemimpin umat juga buta (Yes 56:10); juga orang yang duniawi belaka pikirannya (2Kor 4:4) atau yang tak berbuat baik kepada sesama (2 Ptr 1:9) dan yang membenci sesama (1Yoh 2:11). Gereja Laodikea dikatakan buta karena tidak menyadari kemerosotan rohani sendiri (Why 3:17). Orang Farisi diibaratkan orang buta menuntun orang buta (Mat 15:14; Luk 6:3).
02.
YESUS DAN ORANG BUTA
Seperti diutarakan dalam Mat 11:5 dan Luk 7:(21-)22, dalam menjawab pertanyaan Yohanes Pembaptis, Yesus menyebut penyembuhan orang buta sebagai salah satu tanda bahwa dirinya itu tokoh yang telah lama dinanti-nantikan orang banyak. Hal ini berhubungan erat dengan gagasan Alkitab bahwa keselamatan datang bagaikan terang bagi orang buta (lihat Mzm 146:8; Yes 29:18; 35:5; 42:16.18; 43:8; Yer 31:8).
YESUS DAN ORANG BUTA
Seperti diutarakan dalam Mat 11:5 dan Luk 7:(21-)22, dalam menjawab pertanyaan Yohanes Pembaptis, Yesus menyebut penyembuhan orang buta sebagai salah satu tanda bahwa dirinya itu tokoh yang telah lama dinanti-nantikan orang banyak. Hal ini berhubungan erat dengan gagasan Alkitab bahwa keselamatan datang bagaikan terang bagi orang buta (lihat Mzm 146:8; Yes 29:18; 35:5; 42:16.18; 43:8; Yer 31:8).
Tiga kejadian penyembuhan orang buta diceritakan secara khusus dalam Injil-Injil:
Di Betsaida (Mrk 8:22-25; Mat 9:29): Markus melaporkan bahwa orang buta yang diludahi matanya dan ditumpangi tangan oleh Yesus mulai bisa samar-samar melihat kembali dan baru pulih sepenuhnya ketika matanya ditumpangi tangan sekali lagi. Matius mengandaikan pembaca mampu membayangkan tiap tindakan Yesus itu dan hanya melaporkan Yesus "menjamah mata" si buta. Akan tetapi, Matius menekankan orang buta itu ditanya dulu apa sungguh percaya Yesus bisa menolong mereka.
Di Betsaida (Mrk 8:22-25; Mat 9:29): Markus melaporkan bahwa orang buta yang diludahi matanya dan ditumpangi tangan oleh Yesus mulai bisa samar-samar melihat kembali dan baru pulih sepenuhnya ketika matanya ditumpangi tangan sekali lagi. Matius mengandaikan pembaca mampu membayangkan tiap tindakan Yesus itu dan hanya melaporkan Yesus "menjamah mata" si buta. Akan tetapi, Matius menekankan orang buta itu ditanya dulu apa sungguh percaya Yesus bisa menolong mereka.
Mengenai peristiwa di Yerikho (Mrk 10:46 dst.; Luk 18:35 dst.; Mat 20:30 dst.) Markus dan Lukas berbicara tentang Bartimeus si buta yang menjadi peminta-minta, tapi entah bagaimana Matius menambahkan orang buta yang lain sehingga penyembuhannya terjadi pada dua orang buta tanpa nama. Boleh jadi ingatan Matius agak rancu dengan peristiwa yang pernah diceritakannya sendiri dalam Mat 9:27-29.
Bagaimanapun juga si buta itu, satu atau dua orang, berteriak minta tolong, "Anak Daud, kasihanilah...!" Dan Yesus langsung berbuat sesuatu. Tak perlu heran, menurut adat dan hukum orang buta wajib ditolong (lihat catatan di atas), apalagi kalau yang bersangkutan mengimbau kewajiban keramat Mesias untuk menunjukkan belas kasihan ilahi.
Di Yerusalem (Yoh 9:1-41, orang buta sejak lahir), Yesus meludah ke tanah dan membuat lumpur yang dipoleskannya pada mata orang buta sejak lahir itu lalu menyuruhnya pergi berendam di kolam Siloam dan kembali ke Yesus dan penglihatannya kini beres. Penyembuhan ini terjadi dengan maksud menunjukkan betapa karya Allah nyata-nyata terjadi dalam diri orang buta sejak lahir itu (ay. 3).
Yesus bertindak seperti penyembuh paranormal zaman itu, lengkap dengan gerak-gerik magis-ritual dan penyebutan syarat-syaratnya segala. Injil kadang-kadang merekamnya, kadang-kadang hanya mengandaikan pembaca sudah tahu dan bisa membayangkannya sendiri.
03.
DIALOG IMAJINER DENGAN BARTIMEUS
TANYA: Pak Bartimeus, kenapa kok Anda bersikeras minta tolong kepada Yesus? Apa Anda tidak takut orang banyak yang mengomeli Anda?
DIALOG IMAJINER DENGAN BARTIMEUS
TANYA: Pak Bartimeus, kenapa kok Anda bersikeras minta tolong kepada Yesus? Apa Anda tidak takut orang banyak yang mengomeli Anda?
BARTIMEUS: Itu hakku, bukan? Yesus itu kan Mesias keturunan Daud, betul kagak? Ia tidak bakal mengingkari kewajibannya kepada orang kayak gue-gue ini. Dan ngapain takut sama orang banyak? Mereka kan tidak bakal berani menjegalku, situ kan ahli Kitab Suci, apa kata Im 19:14 dan Ul 27:18?
TANYA: Okay, Pak. Lain hal, apa yang Anda rasakan waktu Yesus tanya ingin apa darinya?
BARTIMEUS: Wah, dag-dig-dug! Sampai saat itu aku pikir aku ini kena hukuman Allah kayak orang Aram atau orang kota Sodom, atau dukun belang yang kalian kenal dari Kitab Suci. Kebetulan Yesus lewat Yerikho. Dengar-dengar ia mengajarkan Allah itu Bapa yang baik. Ini perkara baru. Tapi kurang jelas apa juga berlaku bagi orang seperti aku ini. Maka mau tanya langsung kepadanya. Tahu-tahunya ia malah nyuruh aku datang mendekat dan bertanya aku mau dia lakukan apa bagiku. Lha, tentu saja gue bilang pengin bisa ngeliat kembali. Saat itu juga rasanya byaar!
TANYA: Omong-omong, persisnya Injil-Injil melaporkan "byaar" Anda itu tadi itu sebagai "saat itu juga ia bisa melihat kembali". Apanya yang "kembali"? Soalnya begini, sabar ya Pak, teks Injil mengatakan Anda itu "ana-eblepse". Lha, "eblepse", aorist orang ke-3 tunggal, artinya "mulai melihat" itu memiliki awalan "ana-" yang mengandung makna "kembali". Jadi, dengan "byaar" tadi Anda mulai bisa melihat hal-hal seperti dulu lagi. Tetapi awalan "ana-" itu juga berarti "ke atas", jadi "ana-eblepse" itu juga "mulai bisa memandang ke atas". Yesus sendiri misalnya ketika hendak memberi makan lima ribu orang dikatakan dalam Mat 14:19 "... menengadah smile emotikon ana-eblepsas) ke langit lalu mengucap syukur..." Apa Anda setuju dikisahkan dalam Injil-Injil dengan kata "ana-eblepse" yang sarat dengan dua nuansa itu?
BARTIMEUS: Waduh, waduh, terima kasih diajari Yunani! Memang cerita Injil-Injil itu jitu. Dalam "byaar" tadi rasa-rasanya mulai tampak juga apa yang dilihat Yesus ketika ia menengadah.
TANYA: Lha apa itu?
BARTIMEUS: Situ belum tahu? Kursus kilat Yunani saya balas dengan kursus kilat iman. Yesus bilang sama gue, "Imanmu sudah menyelamatkanmu." Ia tahu saat itu saya "byaar" dan mulai bisa juga melihat yang dilihatnya seperti ketika ia menengadah tadi. Inilah yang dia maksudkan. Aku mulai makin tertarik ikut melihat yang betul-betul dilihatnya, bukan hanya langit saja tapi siapa yang di sana. Karena itu, aku ikuti dia. Tiap hari aku mendengarkan ia bercerita mengenai Bapanya yang ada di surga, yang di atas sana. Maka Mrk 10:52 bilang tentang aku yang mantan pengemis buta ini "lalu ia mulai mengikutinya dalam perjalanannya". Maksudnya, jalan menuju Bapanya - tafsir ini ndak bisa Anda raih dengan eksegese tok lho, karena hanya terjangkau dalam iman yang disebut Yesus tadi. Luk 18:43 mengatakan yang sama ketika bilang tentang diriku "lalu ia mulai mengikuti dia sambil memuliakan Allah". Allah yang makin kupandangi dalam mengikut Yesus.
Pada akhir tanya jawab itu, terbayang Bartimeus berjalan mengikuti Yesus - ia yang tadi buta itu kini menuntun kita semua mulai memahami apa makna mengikuti Yesus dalam perjalanannya. Ia juga bukan peminta-minta lagi, ia bisa memberi banyak. Apa rekan-rekan berkeberatan bila dikatakan perjumpaan Bartimeus dengan Yesus itu justru karena si buta ingin lebih tahu cerita Yesus tentang Bapanya yang di atas sana, di surga, dan dalam hubungan ini ia memperoleh kembali penglihatannya?
BARTIMEUS: Situ belum tahu? Kursus kilat Yunani saya balas dengan kursus kilat iman. Yesus bilang sama gue, "Imanmu sudah menyelamatkanmu." Ia tahu saat itu saya "byaar" dan mulai bisa juga melihat yang dilihatnya seperti ketika ia menengadah tadi. Inilah yang dia maksudkan. Aku mulai makin tertarik ikut melihat yang betul-betul dilihatnya, bukan hanya langit saja tapi siapa yang di sana. Karena itu, aku ikuti dia. Tiap hari aku mendengarkan ia bercerita mengenai Bapanya yang ada di surga, yang di atas sana. Maka Mrk 10:52 bilang tentang aku yang mantan pengemis buta ini "lalu ia mulai mengikutinya dalam perjalanannya". Maksudnya, jalan menuju Bapanya - tafsir ini ndak bisa Anda raih dengan eksegese tok lho, karena hanya terjangkau dalam iman yang disebut Yesus tadi. Luk 18:43 mengatakan yang sama ketika bilang tentang diriku "lalu ia mulai mengikuti dia sambil memuliakan Allah". Allah yang makin kupandangi dalam mengikut Yesus.
Pada akhir tanya jawab itu, terbayang Bartimeus berjalan mengikuti Yesus - ia yang tadi buta itu kini menuntun kita semua mulai memahami apa makna mengikuti Yesus dalam perjalanannya. Ia juga bukan peminta-minta lagi, ia bisa memberi banyak. Apa rekan-rekan berkeberatan bila dikatakan perjumpaan Bartimeus dengan Yesus itu justru karena si buta ingin lebih tahu cerita Yesus tentang Bapanya yang di atas sana, di surga, dan dalam hubungan ini ia memperoleh kembali penglihatannya?
E.
“Miserere nobis - Kasihanilah kami.”
“Miserere nobis - Kasihanilah kami.”
Inilah seruan yang kita ucapkan ketika mendaraskan “Litani Hati Kudus Yesus” atau mendaraskan “Anak Domba Allah”.
Adapun kita juga diajak untuk belajar meminta belaskasihan seperti Bartimeus ("Bar" = anak, “Timeus: nama bapaknya) yang adalah seorang pengemis buta dan miskin yang tinggal di pinggir kota Yerikho, yang ikut berdesak-desakan mengerumuni Yesus.
Dalam buku saya, “TANDA” (RJK, Kanisius), buta sendiri bisa berarti “Banyak Urusan Tanpa Allah”, Bersama Bartimeus, pengemis buta yang miskin ini, kita diajak untuk memiliki “lux aeterna-cahaya abadi” dengan 3 sikap dasarnya, al:
1. Berseru minta belaskasihan:
Ketika Bartimeus mendengar bahwa Yesus datang, ia mulai berseru-seru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Walaupun banyak orang menegornya supaya ia diam, namun semakin keras ia berseru: "Yesus Anak Daud, kasihanilah aku!"
Ketika Bartimeus mendengar bahwa Yesus datang, ia mulai berseru-seru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Walaupun banyak orang menegornya supaya ia diam, namun semakin keras ia berseru: "Yesus Anak Daud, kasihanilah aku!"
Nah, tidak seperti bacaan yang lain dimana para rasul yakni Yakobus dan Yohanes berseru meminta kemuliaan, hari ini Bartimeus malahan mengajak kita berseru untuk meminta belaskasihan.
2. Bersikap terbuka dalam keseharian:
Selain di Yerikho, Yesus juga pernah menyembuhkan orang buta di Betsaida (Mark 8,22-25//Mat 9,29) dan kolam Siloam, Yerusalem (Yoh 9,1-41).
Selain di Yerikho, Yesus juga pernah menyembuhkan orang buta di Betsaida (Mark 8,22-25//Mat 9,29) dan kolam Siloam, Yerusalem (Yoh 9,1-41).
Kesembuhan orang buta ini biasanya terjadi karena adanya keterbukaan hati dan diri. Ya, ketika orang banyak memanggil Bartimeus dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau," maka Bartimeus langsung menanggalkan jubahnya, segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus. Hati dan seluruh dirinya segera berbenah dari “keterbutaan” menuju “keterbukaan”.
Seperti Bartimeus yang terbuka dan menanggalkan jubahnya, adapun “tiga jubah” yang harus kita tanggalkan yang membuat kita sulit terbuka pada Tuhan dan sesama, yakni: kecurigaan-ketertutupan dan kesombongan hati.
3. Beriman di tengah pergulatan dan kehidupan:
Pemazmur meyakini bahwa keselamatan itu datang bagaikan terang bagi orang buta yang beriman (lihat Mzm 146,8; Yes 29,18; 35,5; 42,16.18; 43,8;Yer 31,8).
Pemazmur meyakini bahwa keselamatan itu datang bagaikan terang bagi orang buta yang beriman (lihat Mzm 146,8; Yes 29,18; 35,5; 42,16.18; 43,8;Yer 31,8).
Ya, ketika Yesus bertanya, "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?", dengan penuh iman Bartimeus menjawab, "Tuhan, supaya aku dapat melihat!" Dan mujizat diyatakan, "...seketika itu juga melihatlah ia."
Tidak seperti para rasul yang pada bacaan lain kadang bersikap “cari aman”, Bartimeus mengajak kita untuk semakin mencari iman yang hidup di tengah keterbatasan dan kerapuhan diri: “Tuhan Yesus sembuhkanlah kami, orang buta orang congkak hati. Dari mati hidupkanlah kami, dari dosa bersihkanlah kami, Tuhan Yesus.”
“Ada ikan paus dan cumi-cumi - Tuhan Yesus sembuhkanlah kami.”
“Peganglah kemudi iman dengan kuat, janganlah engkau diombang-ambingkan oleh badai taufan dunia ini.” (St. Ambrosius)
Antifon Pembuka (1 Sam 2:35)
Tuhan bersabda, "Seorang imam akan kuangkat bagi-Ku. Ia setia pada-Ku dan bertindak menurut maksud dan keinginan-Ku."
Tuhan bersabda, "Seorang imam akan kuangkat bagi-Ku. Ia setia pada-Ku dan bertindak menurut maksud dan keinginan-Ku."
Doa Pembuka
Allah Bapa, pembela umat beriman, Engkau mengangkat Santo Ambrosius menjadi uskup. Bangkitkanlah kiranya di dalam Gereja-Mu pemimpin-pemimpin yang kuat dan bijaksana. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Allah Bapa, pembela umat beriman, Engkau mengangkat Santo Ambrosius menjadi uskup. Bangkitkanlah kiranya di dalam Gereja-Mu pemimpin-pemimpin yang kuat dan bijaksana. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Inilah berita sukacita dari Tuhan: Dia akan mengubah Libanon menjadi kebun buah yang segar. Orang-orang akan dibebaskan dari kegelapan dan penderitaan. Keturunan Yakub akan bersorak-sorai melihat karya tangan Tuhan.
Bacaan dari Kitab Yesaya (29:17-24)
"Pada waktu itu orang-orang buta akan melihat."
"Pada waktu itu orang-orang buta akan melihat."
Beginilah firman Tuhan, “Tiada lama lagi Libanon akan berubah menjadi kebun buah-buahan, kebun subur selebat hutan. Pada waktu itu orang-orang tuli akan mendengar sabda sebuah kitab, dan mata orang-orang buta akan melihat, lepas dari kekelaman dan kegelapan. Orang-orang sengsara akan bersukaria dalam Tuhan dan orang-orang miskin di antara manusia akan bersorak-sorai di dalam Yang Mahakudus Allah Israel. Sebab orang yang gagah sombong akan lenyap dan orang pencemooh akan habis. Semua orang yang berniat jahat akan dilenyapkan, yaitu mereka yang begitu saja menyatakan seseorang berdosa di dalam suatu perkara, yang memasang jerat terhadap orang yang menegur mereka di pintu gerbang, dan yang menyalahkan orang benar dengan alasan yang dibuat-buat. Sebab itu beginilah firman Tuhan, Allah kaum keturunan Yakub, yang telah membebaskan Abraham, “Mulai sekarang Yakub takkan lagi mendapat malu, dan mukanya tidak lagi pucat. Sebab keturunan Yakub akan melihat karya tangan-Ku di tengah-tengah mereka, dan mereka akan menguduskan nama-Ku. Mereka akan menguduskan Yang Kudus Allah, dan mereka akan gentar terhadap Allah Israel. Pada waktu itu orang-orang yang sesat pikiran akan mendapat pengertian, dan mereka yang bersungut-sungut akan menerima pengajaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan adalah terang dan keselamatanku
atau Tuhan, Dikaulah penyelamatku.
Ayat. (Mzm 27:1.4.13-14)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan!
Ref. Tuhan adalah terang dan keselamatanku
atau Tuhan, Dikaulah penyelamatku.
Ayat. (Mzm 27:1.4.13-14)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan pasti datang; Ia datang dengan megah, dan mata para hamba-Nya akan berseri-seri.
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan pasti datang; Ia datang dengan megah, dan mata para hamba-Nya akan berseri-seri.
Dua orang buta percaya bahwa Yesus dapat menyembuhkan mata mereka. Setelah sembuh, mereka tidak mampu merahasiakan peristiwa ini. Mereka terdorong untuk memberitakan apa yang mereka alami ke seluruh daerah itu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:27-31)
"Dua orang buta disembuhkan karena percaya kepada Yesus."
"Dua orang buta disembuhkan karena percaya kepada Yesus."
Sekali peristiwa ada dua orang buta mengikuti Yesus sambil berseru-seru, “Kasihanilah kami, hai Anak Daud!” Setelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, datanglah kedua orang buta itu kepada-Nya. Yesus berkata kepada mereka, “Percayakah kalian, bahwa Aku dapat melakukannya?” Mereka menjawab, “Ya Tuhan, kami percaya.” Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata, “Terjadilah padamu menurut imanmu.” Maka meleklah mata mereka. Lalu dengan tegas Yesus berpesan kepada mereka, “Jagalah, jangan seorang pun mengetahui hal ini.” Tetapi mereka keluar dan memasyhurkan Yesus ke seluruh daerah itu.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Seorang dokter tidak akan bisa banyak membantu pasiennya untuk sembuh dari sakitnya apabila sang pasien menyangsikan kemampuan sang dokter. Demikian pula dengan Tuhan. Tuhan membutuhkan iman dan kepercayaan kita akan kuasa-nya agar kita dapat menerima dan menikmati rahmat-Nya dengan sempurna. Beranikah kita untuk yakin dan percaya akan kuasa kasih-Nya seperti dicontohkan oleh Santo Ambrosius?
Seorang dokter tidak akan bisa banyak membantu pasiennya untuk sembuh dari sakitnya apabila sang pasien menyangsikan kemampuan sang dokter. Demikian pula dengan Tuhan. Tuhan membutuhkan iman dan kepercayaan kita akan kuasa-nya agar kita dapat menerima dan menikmati rahmat-Nya dengan sempurna. Beranikah kita untuk yakin dan percaya akan kuasa kasih-Nya seperti dicontohkan oleh Santo Ambrosius?
Antifon Komuni (Yoh 15:16)
Bukannya kalian yang memilih Aku, melainkan Aku yang memilih kalian. Kalian telah Kutetapkan agar pergi dan berhasil dan hasilmu tinggal tetap.
Bukannya kalian yang memilih Aku, melainkan Aku yang memilih kalian. Kalian telah Kutetapkan agar pergi dan berhasil dan hasilmu tinggal tetap.
Doa Malam
Allah yang Maharahim, ajarilah aku supaya dalam hidup ini selalu mampu melakukan apa yang Engkau kehendaki dan Roh Kebijaksanaan menyertai langkah hidupku hari demi hari. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Allah yang Maharahim, ajarilah aku supaya dalam hidup ini selalu mampu melakukan apa yang Engkau kehendaki dan Roh Kebijaksanaan menyertai langkah hidupku hari demi hari. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar