HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
HARAPAN IMAN KASIH.
Sabtu, 08 Desember 2018
Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda
Kejadian (3:9-15.20)
(Mzm 98:1.2-3ab.3bc-4; Ul: lh.1ab)
Efesus (1:3-6.11-12)
Lukas (1:26-38)
Kejadian (3:9-15.20)
(Mzm 98:1.2-3ab.3bc-4; Ul: lh.1ab)
Efesus (1:3-6.11-12)
Lukas (1:26-38)
“Veritas - Kebenaran"
Inilah semboyan salah satu kampus tertua di Amerika, Harvard University.
Adapun, Bunda Maria juga menghadirkan "veritas" ketika dia berkata: "Ecce ancilla Domini fiat mihi secundum verbum tuum” (Luk 1,38).
Inilah kata-kata yang menutup dialog penuh kebenaran antara Maria dengan Malaikat Gabriel.
Ada 3 alasan dasar mengapa Maria bisa menghadirkan "veritas", al:
1.Maria mendapat kasih karunia Allah (Kej 6:8, Luk 1:30).
Hidupnya yang sederhana dan suci begitu menyenangkan hati Allah sehingga Ia telah memilihnya untuk tugas yang sangat penting (2Tim 2:21).
2.Maria tidak hanya mendapat sukacita yang besar tetapi juga penderitaan dan kepedihan (Luk 2:35), sebab Anaknya akan ditolak dan disalibkan.
Di dunia ini, panggilan Allah akan selalu meliputi berkat dan penderitaan, suka dan dukacita, tawa dan tangisan, keberhasilan dan kekecewaan.
3.Maria mendapatkan Roh Kudus:
Baik Lukas maupun Matius menandaskan dengan jelas bahwa Yesus telah lahir dari seorang perawan (Luk 1:27; Mat 1:18,23). Roh Kudus akan turun ke atas Maria dan anak itu akan dikandung semata-mata oleh perbuatan ajaib Allah. Akibatnya, Yesus akan menjadi "kudus".
Baik Lukas maupun Matius menandaskan dengan jelas bahwa Yesus telah lahir dari seorang perawan (Luk 1:27; Mat 1:18,23). Roh Kudus akan turun ke atas Maria dan anak itu akan dikandung semata-mata oleh perbuatan ajaib Allah. Akibatnya, Yesus akan menjadi "kudus".
Mariapun penuh dengan Roh Kudus karena ia menyerahkan diri sepenuhnya kepada kehendak Allah.
Dengan sukarela, ia menerima baik kehormatan maupun celaan yang akan dialaminya karena menjadi ibu dari Anak yang kudus ini.
Itulah yang membuatnya juga menjadi kudus.
Itulah yang membuatnya juga menjadi kudus.
"Burung Tekukur di Taman Ria -
Kita bersyukur punya Bunda Maria."
Kita bersyukur punya Bunda Maria."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
Virgo Maria semper sit nostrum praesidium, nostrum solamen et via quae ad Christum ducit.
May the Virgin Mary always be our refuge, our consolation, and the way that leads to Christ.
Semoga Perawan Maria selalu menjadi tempat perlindungan kita, penghiburan kita, dan jalan yang menuntun kepada Kristus.
A.
Salve Regina, Mater misericordia - Salam ya Ratu Bunda yang berbelaskasih".
Salve Regina, Mater misericordia - Salam ya Ratu Bunda yang berbelaskasih".
Itulah salam kita pd Sang "WANITA-Wajah Indah penuh cinta" brnama Maria. Sperti yg sy tulis dlm buku "BBM" (RJK.Kanisius), kerendahan hatinya membuat kpenuhan sgala rahmat yg ada dlm Kristus dtg jg ke dlm Maria-meski dlm cara yg brbeda ("In Christo fuit plenitude gratiae, sicut in capite influente; in Maria vero, sicut in collo transfundente").
Adapun 3 teladan dr nama "Maria" (Mater/yg mhangatkan; Amabilis/yg mengasihi; Regna/yg bri pedoman; Imaculata/yg menguduskan+Admirabilis/yg mengagumkan), yakni: "MAu Rendahhati Ikut Allah":
."Mau":
Maria adl tanah trbuka. Ia "mau" dibntuk o/Allah. Maria yg biasa+sderhana mjd Maria yg luar biasa+istimewa krn "mau" nya kpd Allah adl "mau" tanpa batas: Ia tak byk protes tp mau iklas trbuka spenuhhati pd rencana Allah. Ia rela "brjln" dr Nazaret ke kandang Betlehem-Mesir-Kana-Galilea+Golgota.
Maria adl tanah trbuka. Ia "mau" dibntuk o/Allah. Maria yg biasa+sderhana mjd Maria yg luar biasa+istimewa krn "mau" nya kpd Allah adl "mau" tanpa batas: Ia tak byk protes tp mau iklas trbuka spenuhhati pd rencana Allah. Ia rela "brjln" dr Nazaret ke kandang Betlehem-Mesir-Kana-Galilea+Golgota.
."Rendahhati":
Bukankah Yesus brkata "Beati pauperibus spiritu-brbahagialah mrk yg rendahhati" (Mat 5:3). KS jg sgt mnjunjung krendahanhati (Zef 2:3, Kol 3:12, Ef 4:2, Fil 2:3): Ia mnjunjung khormatan (Ams 15:33), ganjarannya adl kekayaan hormat+khidupan (Ams 22:4), Org rendah hati akan mwarisi bumi: makan+kenyang (Mz 22:7), dmahkotai kselamatan (Mz 149:4)+mnrima pujian (Ams 29:23). Krendahan hati adl suatu sikap sprti Maria yg sll merendah-trbuka+miskin di hadapan Allah: "Ecce ancilla Domini-Aku ini HAMBA Tuhan".
Bukankah Yesus brkata "Beati pauperibus spiritu-brbahagialah mrk yg rendahhati" (Mat 5:3). KS jg sgt mnjunjung krendahanhati (Zef 2:3, Kol 3:12, Ef 4:2, Fil 2:3): Ia mnjunjung khormatan (Ams 15:33), ganjarannya adl kekayaan hormat+khidupan (Ams 22:4), Org rendah hati akan mwarisi bumi: makan+kenyang (Mz 22:7), dmahkotai kselamatan (Mz 149:4)+mnrima pujian (Ams 29:23). Krendahan hati adl suatu sikap sprti Maria yg sll merendah-trbuka+miskin di hadapan Allah: "Ecce ancilla Domini-Aku ini HAMBA Tuhan".
."Ikut Allah:
Ukuran mutu iman bukan pd trkabul/tdk doa2nya tp pd ksungguhan totalnya u/ikuti jejak Kristus: "bukan kehendakku tp khndakMu". Maria siap bersalin di kandang domba, berlari jauh ke Mesir+brjalan pnuh duka dr Nazareth-Kana-Galilea sampai Golgota: "Fiat mihi secundum verbum Tuum-trjadilah pdku mnrt prkataanMu". Yg psti: Spes nostra salve-Maria harapan kt!
Ukuran mutu iman bukan pd trkabul/tdk doa2nya tp pd ksungguhan totalnya u/ikuti jejak Kristus: "bukan kehendakku tp khndakMu". Maria siap bersalin di kandang domba, berlari jauh ke Mesir+brjalan pnuh duka dr Nazareth-Kana-Galilea sampai Golgota: "Fiat mihi secundum verbum Tuum-trjadilah pdku mnrt prkataanMu". Yg psti: Spes nostra salve-Maria harapan kt!
"Dari Taman Ria ke Sukabumi - Bunda Maria doakanlah kami."
B.
Kutipan Teks Misa.
Cintai bunda kita. Dan ia akan memperoleh rahmat yang berlimpah-limpah untuk membantumu untuk mengalahkan pergumulanmu sehari-hari. (St. Josemaria Escriva)
Kutipan Teks Misa.
Cintai bunda kita. Dan ia akan memperoleh rahmat yang berlimpah-limpah untuk membantumu untuk mengalahkan pergumulanmu sehari-hari. (St. Josemaria Escriva)
Antifon Pembuka (Yes 61:10)
Aku bersukaria di dalam Tuhan, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku. Sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan padaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti mempelai laki-laki mengenakan perhiasan kepala.
Aku bersukaria di dalam Tuhan, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku. Sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan padaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti mempelai laki-laki mengenakan perhiasan kepala.
Gaudens gaudebo in Domino et exsultabit anima mea in Deo meo: quia induit me vestimentis salutis, et indumento iustitiƦ circumdedit me, quasi sponsam ornatam monilibus suis.
Pengantar
Pada tanggal 8 Desember 1854, Paus Pius IX mengumumkan Dogma Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda (Ineffabilis Deus), yang bunyinya antara lain sebagai berikut: Dengan inspirasi Roh Kudus, untuk kemuliaan Allah Tritunggal, untuk penghormatan kepada Bunda Perawan Maria, untuk meninggikan iman Katolik dan kelanjutan agama Katolik, dengan kuasa dari Yesus Kristus Tuhan kita, dan Rasul Petrus dan Paulus, dan dengan kuasa kami sendiri: "Kami menyatakan, mengumumkan dan mendefinisikan bahwa doktrin yang mengajarkan bahwa Bunda Maria yang terberkati, seketika pada saat pertama ia terbentuk sebagai janin, oleh rahmat yang istimewa dan satu-satunya yang diberikan oleh Tuhan yang Maha Besar, oleh karena jasa-jasa Kristus Penyelamat manusia, dibebaskan dari semua noda dosa asal, adalah doktrin yang dinyatakan oleh Tuhan dan karenanya harus diimani dengan teguh dan terus-menerus oleh semua umat beriman."
Pada tanggal 8 Desember 1854, Paus Pius IX mengumumkan Dogma Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda (Ineffabilis Deus), yang bunyinya antara lain sebagai berikut: Dengan inspirasi Roh Kudus, untuk kemuliaan Allah Tritunggal, untuk penghormatan kepada Bunda Perawan Maria, untuk meninggikan iman Katolik dan kelanjutan agama Katolik, dengan kuasa dari Yesus Kristus Tuhan kita, dan Rasul Petrus dan Paulus, dan dengan kuasa kami sendiri: "Kami menyatakan, mengumumkan dan mendefinisikan bahwa doktrin yang mengajarkan bahwa Bunda Maria yang terberkati, seketika pada saat pertama ia terbentuk sebagai janin, oleh rahmat yang istimewa dan satu-satunya yang diberikan oleh Tuhan yang Maha Besar, oleh karena jasa-jasa Kristus Penyelamat manusia, dibebaskan dari semua noda dosa asal, adalah doktrin yang dinyatakan oleh Tuhan dan karenanya harus diimani dengan teguh dan terus-menerus oleh semua umat beriman."
Pada Misa hari ini ada Madah Kemuliaan dan Syahadat
Doa Pembuka
Ya Allah, dalam diri Perawan Maria yang dikandung tanpa noda, Engkau telah menyiapkan kediaman yang layak bagi Putra-Mu. Sebagaimana Engkau telah membeaskan dia dari setiap noda dosa, semoga berkat doanya Engkau pun memperkenankan kami sampai kepada-Mu dalam keadaan suci murni. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Ya Allah, dalam diri Perawan Maria yang dikandung tanpa noda, Engkau telah menyiapkan kediaman yang layak bagi Putra-Mu. Sebagaimana Engkau telah membeaskan dia dari setiap noda dosa, semoga berkat doanya Engkau pun memperkenankan kami sampai kepada-Mu dalam keadaan suci murni. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan Pertama
Bacaan dari Kitab Kejadian (3:9-15.20)
"Aku akan mengadakan permusuhan antara keturunanmu dan keturunan wanita itu."
Bacaan dari Kitab Kejadian (3:9-15.20)
"Aku akan mengadakan permusuhan antara keturunanmu dan keturunan wanita itu."
Pada suatu hari, di Taman Eden, setelah Adam makan buah pohon terlarang, Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya, “Di manakah engkau?” Ia menjawab, “Ketika aku mendengar bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.” Lalu Tuhan berfirman, “Siapakah yang memberitahukan kepadamu bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?” Manusia itu menjawab, “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.” Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu, “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu, “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.” Lalu berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu, “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan! Dengan perutmulah engkau akan menjalar, dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu! Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan itu, antara keturunanmu dan keturunannya. Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3bc-4; Ul: lh.1ab)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3bc-4; Ul: lh.1ab)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
Bacaan Kedua
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (1:3-6.11-12)
"Di dalam Kristus, Allah telah memilih kita."
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (1:3-6.11-12)
"Di dalam Kristus, Allah telah memilih kita."
Saudara-saudara, terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di surga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semua untuk menjadi anak-anak-Nya oleh perantaraan Yesus Kristus, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia yang dikasihi-Nya. Aku katakan “di dalam Kristus”, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan Allah, yakni kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut kepuusan kehendak-Nya. Dengan demikian kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, ditentukan-Nya supaya menjadi pujian bagi kemuliaan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 1:28, 2/4)
Salam Maria, penuh rahmat; Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita.
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 1:28, 2/4)
Salam Maria, penuh rahmat; Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:26-38)
"Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:26-38)
"Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."
Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?” jawab malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Maka kata Maria, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Pada hari ini Gereja Katolik merayakan Hari Raya Santa Perawan Maria dikandung tanpa noda. Melalui dogma ini, Gereja Katolik menyatakan bahwa sejak dikandung, Maria bebas dari noda dosa. Hal ini menjadi alasan kuat mengapa Santa Perawan Maria dipilih sebagai Bunda Yesus Sang Penebus. Allah menunjukkan kerahiman dan kemurahan hati-Nya kepada Maria supaya hatinya tidak tercemar oleh dosa.
Pada hari ini Gereja Katolik merayakan Hari Raya Santa Perawan Maria dikandung tanpa noda. Melalui dogma ini, Gereja Katolik menyatakan bahwa sejak dikandung, Maria bebas dari noda dosa. Hal ini menjadi alasan kuat mengapa Santa Perawan Maria dipilih sebagai Bunda Yesus Sang Penebus. Allah menunjukkan kerahiman dan kemurahan hati-Nya kepada Maria supaya hatinya tidak tercemar oleh dosa.
Bacaan Injil hari ini juga menunjukkan kerahiman dan kemurahan hati Allah Bapa. Sebagaimana Ia mengaruniakan Adam baru yakni Yesus Kristus sebagai satu-satunya Penebus kita, Allah juga menyatakan Hawa baru yaitu Bunda Maria, kepada kita.
Santa Perawan Maria adalah wanita kudus yang menerima kabar sukacita. Kekudusannya tampak dalam kerendahan hatinya, kesiapan untuk menolong semua orang. Ia menyimpan segala perkara di dalam hatinya. Santa Perawan Maria menjadi inspirator kekudusan kita. Ia terikat dengan Yesus yang Mahakudus. Santa Perawan Maria tidak dapat dipisahkan dari Putranya.
Perayaan Hari Raya Santa Perawan Maria dikandung tanpa noda menjadi kekuatan bagi kita untuk berjalan bersamanya. Kita diundang menuju kepada Yesus dan ikut merasakan kerahiman Tuhan Allah. Ad Iesum per Mariam (menuju kepada Yesus melalui Bunda Maria). Santa Perawan Maria yang dikandung tanpa noda dosa mendoakan kita sekarang hingga ajal menjemput untuk merasakan kemurahan hati, dan kerahiman Bapa.
Antifon Komuni (Mzm 87:3; Luk 1:49)
Hal-hal mulia dikatakan tentang engkau, ya Maria, sebab dari padamu telah lahir surya kebenaran, yaitu Kristus, Tuhan kita.
Hal-hal mulia dikatakan tentang engkau, ya Maria, sebab dari padamu telah lahir surya kebenaran, yaitu Kristus, Tuhan kita.
Glorious things are spoken of you, O Mary, for from you arose the sun of justice, Christ our God.
Gloriosa dicta sunt de te, Maria: quia fecit tibi magna qui potens est.
C.
Relung Karung Puisi
“Hendaklah kita mencari rahmat, dan marilah kita mencarinya melalui Maria.”
Relung Karung Puisi
“Hendaklah kita mencari rahmat, dan marilah kita mencarinya melalui Maria.”
BULAN BINTANG MATAHARI
Ya Maria cahaya kami,
Yang berselubungkan matahari,
Yang bertahtakan bulan
Yang bermahkotakan dua belas bintang
Bagaikan Bulan Bintang Matahari yang bersinar di tengah gelapnya cahaya hidup kami –
Engkaulah pintu surgawi dan jaminan harapan kami.
Bagaikan Bulan Bintang Matahari yang berpendar di tengah belukar duri hidup kami
- Engkau sungguh mengagumkan dan melimpahkan penghiburan yang mengilhami.
Engkaulah pintu surgawi dan jaminan harapan kami.
Bagaikan Bulan Bintang Matahari yang berpendar di tengah belukar duri hidup kami
- Engkau sungguh mengagumkan dan melimpahkan penghiburan yang mengilhami.
Ya Maria cahaya kami,
Laksana bulan di atas cakrawala
Laksana bintang di gelora samudera.
Laksana surya ceria di fajar dan senja
Engkau mengantar kami ke dalam hidup mulia
Laksana bulan di atas cakrawala
Laksana bintang di gelora samudera.
Laksana surya ceria di fajar dan senja
Engkau mengantar kami ke dalam hidup mulia
Terpujilah Engkau Ya Maria, Perawan yang bersukaria.
Terberkatilah engkau Ya Maria, Cahaya yang gembira
Doakanlah kami di hadapan Puteramu.
Sekarang dan pada waktu kami mati.
Terberkatilah engkau Ya Maria, Cahaya yang gembira
Doakanlah kami di hadapan Puteramu.
Sekarang dan pada waktu kami mati.
====
Renungan
Mungkin ada orang bertanya, -terutama mereka yang bukan beragama Katolik- kenapa ada perlakuan khusus buat Bunda Maria, bukankah Maria itu manusia biasa saja seperti kita? Lalu, kenapa baru pada tahun 1854 diumumkan dogma ini, apakah ini pengajaran buatan manusia saja (Paus dan pembantu-pembantunya) ataukah sungguh dari Allah? Mari kita lihat, kenapa kita sebagai orang Katolik percaya bahwa pengajaran ini berasal dari Allah, dan karenanya wajib kita yakini dan kita syukuri. Empat tahun setelah pengajaran yang diberikan oleh Paus Pius IX, Bunda Maria menampakkan diri di Lourdes, Perancis (1858). Penampakan Bunda Maria di Lourdes (di grotto Massabielle) terjadi selama 18 kali kepada Bernadette Soubirous, seorang gadis desa yang yang waktu itu berumur 14 tahun. Penampakan Bunda Maria di Lourdes ini sudah diakui oleh Gereja Katolik sebagai penampakan yang otentik. Dalam penampakan itu (penampakan ke- 16), Bunda Maria menyatakan dirinya sebagai “Perawan yang dikandung tanpa noda dosa”/ the Immaculate Conception kepada Bernadette yang pada waktu itu tidak memahami makna “the Immaculate Conception“, terutama karena ia adalah gadis desa yang buta huruf. Pernyataan dari Bunda Maria ini mengkonfirmasikan ajaran dari Bapa Paus Pius IX, dan dengan demikian juga membuktikan infalibilitas ajaran Bapa Paus tersebut.
Renungan
Mungkin ada orang bertanya, -terutama mereka yang bukan beragama Katolik- kenapa ada perlakuan khusus buat Bunda Maria, bukankah Maria itu manusia biasa saja seperti kita? Lalu, kenapa baru pada tahun 1854 diumumkan dogma ini, apakah ini pengajaran buatan manusia saja (Paus dan pembantu-pembantunya) ataukah sungguh dari Allah? Mari kita lihat, kenapa kita sebagai orang Katolik percaya bahwa pengajaran ini berasal dari Allah, dan karenanya wajib kita yakini dan kita syukuri. Empat tahun setelah pengajaran yang diberikan oleh Paus Pius IX, Bunda Maria menampakkan diri di Lourdes, Perancis (1858). Penampakan Bunda Maria di Lourdes (di grotto Massabielle) terjadi selama 18 kali kepada Bernadette Soubirous, seorang gadis desa yang yang waktu itu berumur 14 tahun. Penampakan Bunda Maria di Lourdes ini sudah diakui oleh Gereja Katolik sebagai penampakan yang otentik. Dalam penampakan itu (penampakan ke- 16), Bunda Maria menyatakan dirinya sebagai “Perawan yang dikandung tanpa noda dosa”/ the Immaculate Conception kepada Bernadette yang pada waktu itu tidak memahami makna “the Immaculate Conception“, terutama karena ia adalah gadis desa yang buta huruf. Pernyataan dari Bunda Maria ini mengkonfirmasikan ajaran dari Bapa Paus Pius IX, dan dengan demikian juga membuktikan infalibilitas ajaran Bapa Paus tersebut.
Dasar Kitab Suci
Alasan pertama Bunda Maria dikandung tanpa noda ini berhubungan dengan peran istimewanya sebagai Ibu Tuhan Yesus. Jadi, walaupun benar Maria manusia biasa, ia bukan manusia ‘kebanyakan’ seperti kita. Sebab, memang rencana keselamatan itu terbuka untuk semua orang (Yoh 3:16), tetapi Ia hanya memilih satu orang untuk menjadi ibu-Nya, yaitu Maria. Kita tahu bahwa Allah adalah Kudus, sempurna dan tak ada dosa di dalam Dia, maka sudah sangat layaklah bahwa ketika memutuskan untuk dilahirkan di dunia, Yesus menguduskan terlebih dahulu seseorang yang melaluinya Ia akan dilahirkan. Mungkin hal ini tidak terbayangkan oleh kita, karena kita manusia tidak bisa melakukannya. Kita tidak bisa memilih ibu kita sendiri, apalagi membuat dia kudus dan sempurna sebelum kita lahir. Tetapi, Allah bisa, dan itulah yang dilakukan-Nya. Mengapa Tuhan melakukan ini? Karena Ia tidak dapat mengingkari jati Diri-Nya sebagai Allah yang Kudus. Mari kita lihat kebesaran Allah melalui apa yang dilakukan-Nya terhadap Bunda Maria seperti yang ditulis dalam Alkitab.
Alasan pertama Bunda Maria dikandung tanpa noda ini berhubungan dengan peran istimewanya sebagai Ibu Tuhan Yesus. Jadi, walaupun benar Maria manusia biasa, ia bukan manusia ‘kebanyakan’ seperti kita. Sebab, memang rencana keselamatan itu terbuka untuk semua orang (Yoh 3:16), tetapi Ia hanya memilih satu orang untuk menjadi ibu-Nya, yaitu Maria. Kita tahu bahwa Allah adalah Kudus, sempurna dan tak ada dosa di dalam Dia, maka sudah sangat layaklah bahwa ketika memutuskan untuk dilahirkan di dunia, Yesus menguduskan terlebih dahulu seseorang yang melaluinya Ia akan dilahirkan. Mungkin hal ini tidak terbayangkan oleh kita, karena kita manusia tidak bisa melakukannya. Kita tidak bisa memilih ibu kita sendiri, apalagi membuat dia kudus dan sempurna sebelum kita lahir. Tetapi, Allah bisa, dan itulah yang dilakukan-Nya. Mengapa Tuhan melakukan ini? Karena Ia tidak dapat mengingkari jati Diri-Nya sebagai Allah yang Kudus. Mari kita lihat kebesaran Allah melalui apa yang dilakukan-Nya terhadap Bunda Maria seperti yang ditulis dalam Alkitab.
Di sini, perempuan yang dimaksud bukanlah Hawa, tetapi Hawa yang baru (‘New Eve’). Para Bapa Gereja membaca ayat ini sebagai nubuatan akan kelahiran Yesus (Adam yang baru) melalui Bunda Maria (Hawa yang baru). Hal ini sudah menjadi pengajaran Gereja sejak abad ke-2 oleh Santo Yustinus Martir, Santo Irenaeus dan Tertullian, yang lalu dilanjutkan oleh Santo Agustinus. ((John R Willis, S.J. ed., The Teachings of the Church Fathers, Ignatius Press, San Francisco, 2002 reprint, edisi asli Herder and Herder, New York, 1966 h. 356)) Sayangnya, memang dalam terjemahan bahasa Indonesia, pada ayat ini dikatakan ‘perempuan ini’, seolah-olah menunjuk kepada Hawa, namun sebenarnya adalah ‘the woman’ (bukan this woman) sehingga artinya adalah sang perempuan, yang tidak merujuk kembali ke lakon yang baru saja dibicarakan. ((“Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” (Kej 3:15).)) Ungkapan ‘woman‘ ini yang kemudian kerap diulangi pada ayat Perjanjian Baru, misalnya pada mukjizat di Kana (Yoh 2:4) ((John 2:4, RSV Bible, “O Woman, what have you to do with me? My hour has not yet come.” Diterjemahkan di dalam bahasa Indonesia, “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saatku belum tiba.”)) dan di kaki salib Yesus, saat Ia menyerahkan Bunda Maria kepada Yohanes murid kesayanganNya (Yoh 19:26). ((John 19:26-27, RSV Bible, “When Jesus saw his mother, and the disciple whom he loved standing near, he said to his mother, “Woman, behold, your son! Then he said to the disciple, “Behold, your mother!” diterjemahkan di dalam bahasa Indonesia: Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya, “Ibu, inilah anakmu! Kemudian kata-Nya kepada murid-muridNya: “Inilah ibumu!”))Pada kesempatan tersebut, Yesus mau menunjukkan bahwa Maria adalah ‘sang perempuan’ yang telah dinubuatkan pada awal mula dunia sebagai ‘Hawa yang baru’.
‘Hawa yang baru’ ini berperan berdampingan dengan Kristus sebagai ‘Adam yang baru’. Santo Irenaeus, mengatakan, “Ikatan yang disebabkan oleh ketidak-taatan Hawa telah diuraikan karena ketaatan Maria” sehingga selanjutnya dikatakan, “maut (karena dosa) didatangkan oleh Hawa, tetapi hidup (karena Yesus) oleh Maria.” ((Lihat Lumen Gentium 56, S. Ireneus, “dengan taat Maria menyebabkan keselamatan bagi dirinya maupun bagi segenap umat manusia” Maka … para Bapa zaman kuno, … menyatakan bersama Ireneus: “Ikatan yang disebabkan oleh ketidak-taatan Hawa telah diuraikan karena ketaatan Maria; apa yang diikat oleh perawan Hawa karena ia tidak percaya, telah dilepaskan oleh perawan Maria karena imannya” Sambil membandingkannya dengan Hawa, mereka menyebut Maria “bunda mereka yang hidup”. Sering pula mereka (St. Jerome, St. Agustinus, St. Cyril, St. Yohanes Krisostomus, St. Yohanes Damaskinus) menyatakan: “maut melalui Hawa, hidup melalui Maria.”)) Oleh karena itu, sudah selayaknya Allah membuat Bunda Maria tidak tercemar sama sekali oleh dosa, supaya ia, dapat ditempatkan bersama Yesus di tempat utama dalam pertentangan yang total melawan Iblis (lih. Kej 3:15).
Di dalam Kitab Perjanjian Lama, yaitu di Kitab Keluaran bab 25 sampai dengan 31, Kita melihat bagaimana ’spesifik-nya’ Allah saat Ia memerintahkan Nabi Musa untuk membangun Kemah suci dan Tabut Perjanjian. Ukurannya, bentuknya, bahannya, warnanya, pakaian imamnya, sampai seniman-nya (lih. Kel 31:1-6), semua ditunjuk oleh Tuhan. Hanya imam (Harun) yang boleh memasuki tempat Maha Kudus itu dan ia pun harus disucikan sebelum mempersembahkan korban di Kemah suci (Kel 40:12-15). Jika ia berdosa, maka ia akan meninggal seketika pada saat ia menjalankan tugasnya di Kemah itu (Im 22:9). Hal ini menunjukkan bagaimana Allah sangat mementingkan kekudusan Tabut suci itu, yang di dalamnya diletakkan roti manna (Kel 25:30), dan dua loh batu kesepuluh perintah Allah (Kel 25:16), dan tongkat imam Harun (Bil 17:10; Ibr 9:4). Betapa lebih istimewanya perhatian Allah pada kekudusan Bunda Maria, Sang Tabut Perjanjian Baru, karena di dalamnya terkandung PuteraNya sendiri, Sang Roti Hidup (Yoh 6:35), Sang Sabda yang menjadi manusia (Yoh 1:14), Sang Imam Agung yang Tertinggi (Ibr 8:1)! Persyaratan kekudusan Bunda Maria -Sang Tabut Perjanjian Baru- pastilah jauh lebih tinggi daripada kekudusan Tabut Perjanjian Lama yang tercatat dalam Kitab Keluaran itu. Bunda Maria, Sang Tabut Perjanjian Baru, harus kudus, dan tidak mungkin berdosa, karena Allah sendiri masuk dan tinggal di dalam rahimnya. Itulah sebabnya Bunda Maria dibebaskan dari noda dosa oleh Allah.
Pada saat malaikat Gabriel memberitakan Kabar Gembira, ia memanggil Maria sebagai, ‘…hai engkau yang dikaruniai’, Tuhan menyertai engkau.’ (Luk 1:28) (“Hail, full of grace…”, – RSV Bible) Kata, ‘Hail, full of grace‘ ini tidak pernah ditujukan kepada siapapun di dalam Alkitab, kecuali kepada Maria. ((Lihat, Defining the Dogma of the Immaculate conception, Ineffabilis Deus, par. The Annunciation, “They (the Church Fathers) thought that this singular and solemn salutation, never heard before, showed that the Mother of God is the seat of all divine graces and is adorned with all gifts of the Holy Spirit…“)) Kepada Abraham yang akan menjadi Bapa para bangsa, ataupun kepada Musa salah satu nabi terbesar, Allah tidak pernah menyapa mereka dengan salam. Kepada Maria, Allah bukan saja hanya memberi salam, tetapi juga memenuhinya dengan rahmat (grace), yang adalah lawan dari dosa (sin). Dan karena dikatakan ‘full of grace’, maka para Bapa Gereja mengartikannya bahwa seluruh keberadaan Maria dipenuhi dengan rahmat Allah dan semua karunia Roh Kudus, sehingga dengan demikian tidak ada tempat lagi bagi dosa, yang terkecil sekalipun, sebab hadirat Allah tidak berkompromi dengan dosa. Artinya, Bunda Maria dibebaskan dari noda dosa asal.
Kita juga mengetahui dari Kitab Wahyu, bahwa Bunda Maria-lah yang disebut sebagai perempuan yang melahirkan seorang Anak laki-laki, yang menggembalakan semua bangsa… yang akhirnya mengalahkan naga yang adalah Iblis (Why 12: 1-6). Kemenangan atas Iblis ini dimungkinkan karena dalam diri Maria tidak pernah ada setitik dosa pun yang menjadi ‘daerah kekuasaan Iblis’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar