Ads 468x60px

Rabu, 05 Desember 2018

HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Rabu, 05 Desember 2018
Hari Biasa Pekan I Adven
Yesaya (25:6-10a)
(Mzm 23:1-3a. 3b-4. 5. 6; 2/2)
Matius (15:29-37)
“Panis Angelicus – Roti para malaikat.”
Inilah sebuah judul lagu yang terkenang ketika mengingat mukjizat penggandaan roti dan ikan.
Mukjizat ini sendiri adalah satu-satunya mukjizat yang terdapat dalam keempat Injil: dalam Markus disebut dua kali, 6:31-44 dan 8:1-10; dalam Matius disebut dua kali juga, 14:13-21 dan 15:32-38; dalam Lukas disebut satu kali, 9:10-17; dalam Yohanes disebut satu kali di Yoh 6:1-15.
Mengapa juga ditampilkan roti dan ikan? Inilah sebuah kombinasi karya antara Allah dan manusia. Roti adalah makanan olahan (budaya dan karya manusia), sedangkan ikan adalah makanan alamiah (karya Allah). Di dalam ekaristilah, terkait dua hasil karya, ilahi dan insani. Keduanya menjadi tersatukan di tangan seorang pribadi bernama Yesus.
Dalam cerita injil Sinoptik, Yesus mengambil, memberkati, memecahkan dan memberikan roti (demikian juga, para pastor melakukan hal demikian dalam Ekaristi).
Gambaran Yohanes sama modelnya, tetapi dengan beberapa perbedaan. Dalam Yohanes 6:11, Yesus mengambil, mengucap syukur, dan membagikan (bahasa Yunani untuk bersyukur adalah eucharisteo, yang menjadi akar kata Ekaristi). Tindakan ini ditampilkan kembali dalam 6:23. Tekanan Ekaristi yang sama tampak dalam ayat 12-13, di mana ikan menghilang dari pembicaraan dan hanya berbicara mengenai roti dan perhatian yang harus diberikan terhadap pengumpulan sisa-sisa.
Sebuah kalimat yang saya ingat setiap kali mengenangkan tanda cinta Yesus yang keempat ini, adalah: “ABC”:
A walilah dari apa yang ada,
B agikanlah dengan penuh sukacita
C inta Tuhan yang akan menyempurnakannya,
karena bukankah setiap dari kita sudah memiliki 5 roti (5 jari tangan, 5 jari kaki, 5 indera) serta 2 ikan (2 mata, 2 tangan, 2 kaki, 2 telinga)? Dalam Tuhan, yang biasa menjadi luar biasa, yang kecil menjadi besar dan yang sederhana menjadi penuh makna. Dalam nama Tuhan, tidak ada sesuatu yang tidak mungkin, bukan?
“Dari Brastagi ke Kediri – Mari berbagi setiap hari.”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
PANIS ANGELICUS.
Panis Angelicus fit panis hominum,
Dat Panis caelicus figuris terminum,
O res mirabilis!
Manducat Dominum
pauper servus et humilis!
Roti malaekat menjadi roti manusia,
Roti surgawi mendapat bentuk terbatas,
Oh begitu mengagumkan!
Hamba yang miskin dan hina makan Tuannya!
Alkisah, ada seorang profesor muda sengaja mendatangi seorang romo paroki dan bermaksud menertawakan imannya. Dia mulai bertanya, “Mo, bagaimana mungkin roti dan anggur berubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus ?” Romo itu menjawab, “Tentu saja bisa. Anda sendiri mengubah makanan menjadi tubuh dan darahmu, lalu kenapa tidak bisa melakukan hal yang sama?”
Namun, profesor itu tidak menyerah. Dia bertanya lagi, “Tapi bagaimana seluruh tubuh Kristus bisa masuk ke dalam hosti kecil itu ?” “ Sama seperti pemandangan yang luas di hadapanmu bisa masuk ke dalam mata yang kecil itu.” Jawab sang pastor.
Tapi lagi-lagi profesor itu masih belum menyerah, “Bagaimana bisa bahwa Kristus yang satu dapat hadir di semua gereja pada saat yang bersamaan ?” Romo itu lalu mengambil cermin dan memberikannya kepada profesor itu. Lalu memintanya menjatuhkan cermin itu sehingga pecah berkeping-keping. Romo itu berkata kepada sang profesor tersebut, “Anda hanya satu tapi sekarang anda bisa melihat wajahmu tercermin di dalam setiap keping cermin itu.” Dari ilustrasi kecil di atas, kita diajak mengingat bahwa Ekaristi adalah perayaan iman yang menerangkan (informing), sekaligus mencerahkan (enlightening), dan dengan demikian perayaan iman itu juga memerdekakan (liberating).
B.
Kutipan Teks Misa.
Pada kedatangan-Nya yang pertama Tuhan kelihatan di bumi dan hidup di antara manusia, ketika orang-orang melihat dan membenci Dia. (St. Bernardus, Abas)
Antifon Pembuka (Lih. Hab 2:1; 1Kor 4:5)
Tuhan akan datang dan tidak akan terlambat. Ia akan menerangi kita yang tersembunyi dalam kegelapan dan menyatakan diri-Nya kepada segala bangsa.
The Lord will come and he will not delay. He will illumine what is hidden in darkness and reveal himself to all the nations.
Doa Pembuka
Allah Bapa sumber sukacita, siapkanlah hati kami dengan kekuatan-Mu. Kiranya pada kedatangan Kristus Putra-Mu, kami diundang menghadiri perjamuan hidup kekal dan diperkenankan menyambut santapan suci yang dihidangkan oleh Yesus Kristus Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (25:6-10a)
"Tuhan akan menghidangkan suatu jamuan, dan menghapus air mata dari wajah semua orang."
Di Gunung Sion Tuhan semesta alam akan menghidangkan bagi segala bangsa suatu jamuan dengan masakan mewah, dengan anggur yang tua benar; suatu jamuan dengan lemak dan sumsum dan dengan anggur tua yang disaring endapannya. Di atas gunung itu Tuhan akan mengoyakkan kain kabung yang diselubungkan kepada segala suku dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa. Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya, dan Ia akan menghapus air mata dari wajah semua orang. Aib umat-Nya akan Ia jauhkan dari seluruh bumi, sebab Tuhan telah mengatakannya. Pada hari itu orang akan berkata, “Sesungguhna, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan supaya menyelamatkan kita. Inilah Tuhan yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak sorai dan bersukacita karena keselamatan yang diadakan-Nya! Sebab tangan Tuhan akan melindungi gunung ini!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = es, 3/2, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, tak'kan kekurangan aku
Ayat. (Mzm 23:1-3a. 3b-4. 5. 6; 2/2)
1. Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang dan menyegarkan daku.
2. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus. Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
4. Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan akan datang menyelamatkan umat-Nya; berbahagialah orang yang menyongsong Dia.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (15:29-37)
"Yesus menyembuhkan banyak orang sakit dan melipatgandakan roti."
Pada suatu ketika Yesus menyusuri pantai Danau Galilea, lalu naik sebuah bukit dan duduk di situ. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu, dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus, dan mereka semua disembuhkan-Nya. Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel. Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata, “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan.” Para murid menyahut, “Bagaimana mungkin di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?” Kata Yesus kepada mereka, “Berapa roti ada padamu?” “Tujuh”, jawab mereka, “dan ada juga beberapa ikan kecil.” Yesus lalu menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu. Ia mengucap syukur, membagi-bagi roti itu dan memberikannya kepada para murid. Lalu para murid membagikannya kepada orang banyak. Mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan, tujuh bakul penuh.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Sekarang ini meskipun dunia kita makin maju di pelbagai bidang, seperti misalnya dalam hal ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, namun sekaligus di dunia modern yang sangat maju ini masih terdapat masalah-masalah dalam masyarakat seperti yang dialami Yesus dua puluh abad lalu. Sekarang pun masih banyak sekali orang yang menghadapi kemiskinan, penyakit dan kelaparan.
Yesus menjumpai orang-orang yang menderita, lapar, lelah dalam memperjuangkan kelangsungan hidup mereka. Berhadapan dengan keadaan serupa Yesus tampil sebagai Pribadi yang berbelaskasih. Sebagai Putra Allah yang menjadi manusia Yesus memperlihatkan diri-Nya sungguh sesuai dengan gambaran manusia seutuhnya menurut citra Allah. Artinya sebagai Allah yang adalah kasih dan maharahim, seperti terbukti dalam perhatian serta belas kasih-Nya kepada kebutuhan manusia tanpa membeda-bedakan. Ia memberi makan kepada orang-orang Yahudi sebangsa-Nya, tetapi juga kepada orang-orang bukan Yahudi.
Dan patut diperhatikan bahwa Yesus bukan hanya mengajar untuk memberikan kebutuhan rohani, melainkan juga memberikan kebutuhan jasmani. Manusia membutuhkan keduanya. Inilah suatu peringatan kepada Gereja, yaitu segenap umat yang percaya kepada Kristus, bahwa pewartaan kabar gembira harus disampaikan kepada semua orang baik berupa santapan rohani maupun jasmani, khususnya kepada yang sangat membutuhkannya.
Pada saat terakhir hidup-Nya, sesudah tak kunjung henti mewartakan sabda-Nya, Yesus dalam perjamuan terakhir memberikan Tubuh dan Darah-Nya kepada murid-murid-Nya sebagai santapan roti hidup kekal. Gereja, yakni segenap umat pengikut Kristus, harus sadar dan bersedia untuk tampil di tengah masyarakat untuk menampilkan Yesus dengan wajah kerahiman Allah.
Antifon Komuni (Yes 40:10; 35:5)
Sesungguhnya, Tuhan kita akan datang dengan kuasa dan akan mencerahkan mata hamba-Nya.
Behold, our Lord will come with power and will enlighten the eyes of his servants.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar