Ads 468x60px

Jumat, 18 Januari 2019

HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Jumat, 18 Januari 2019
Hari Biasa Pekan I
Ibrani (4:1-5.11)
(Mzm 78:3.4bc.6c-7; R:7c)
Markus (2:1-12)
"Deus meus est omnia - Tuhanku dan semuanya."
Itulah salah satu semangat iman yang saya tulis dalam buku "HERSTORY" (RJK, Kanisius).
Jelasnya, Tuhan selalu datang bagi kita dan bagi semua orang. Ia sembuhkan orang lumpuh yang digotong kepadaNya. Ia juga menyembuhkan banyak orang yang "lumpuh rohani", yang kadang suka berpikir buruk tentang sesamanya.
Adapun trilogi iman yang ditampilkan, antara lain:
1."Berharap":
Banyak orang, terlebih yang sakit, yang datang pada Yesus. Mereka mempunyai harapan untuk sembuh. Harapan itu juga berarti impian, impian juga berarti pekerjaan, karena harapan mesti diusahakan dan diperjuangkan, bukan? "Dum spiro spero - aku selalu berharap selagi masih bernafas".
2."Beriman":
Empat orang sehat menggotong orang lumpuh untuk dekat dan berjumpa dengan Yesus. Mereka adalah figur orang beriman yang menyadarkan kita bahwa iman tidak cukup diungkap/dirayakan dengan "celebration" saja tapi harus diwartakan dan dibagikan secara nyata dengan "action", sehingga orang lain bisa dekat dan berjumpa dengan Tuhan. Iman mereka adalah tindakan nyata, bukan cuma dengan "mulut" tapi dengan "tangan dan kaki" yang mau dibagikan dan mau menjadi berkat bagi banyak orang lain.
3."Berbelaskasihan":
Yesus selalu memberi kasih secara nyata bagi orang lain. Ia adalah sang Raja Kerahiman Ilahi. Hari ini, Ia kasih pengampunan dan penyembuhan bagi yang lumpuh secara jasmani sekaligus bagi orang farisi yang lumpuh secara rohani, yang enggan berpikir positif dan mudah kasak-kusuk dibelakang mencurigai-Nya dan bahkan mencap buruk diriNya sebagai penghojat Allah.
Dengan belaskasihan, hatiNya yang menjadi “misericordia vultus – wajah kerahiman”, menjadi sangat peka pada orang lain. Dia bisa mengenal hati dan kelumpuhan kita masing-masing yang terdalam. Dia mengerti dan Dia peduli pada kita.
Sudahkah kita juga belajar mengerti dan peduli, belajar berbagi dan berbelaskasihan pada sesama?
"Dari Sulawesi ke Kalimantan - Mari bersaksi hancurkan kejahatan."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)

NB:
A.
“Dives in Misericordia - Kaya dalam Kerahiman.
Inilah nama dari ensiklik yang ditulis oleh Paus Yohanes Paulus II yang banyak berbicara tentang kemurahan hati Tuhan.
Dalam Injil hari ini, Yesus jelas menampakkan kemurahan hatiNya terhadap orang lumpuh: “Percayalah hai anakKu, dosamu sudah diampuni.” Mengacu pada injil sinoptik yang lain (Mrk. 2:1-12; Luk. 5:17-26), hal ini terjadi di kota-Nya sendiri yaitu Kapernaum (Mrk. 2:1; Mat. 4:13).
Adapun tiga sikap kerahiman ilahi yang bisa kita petik dari tiga tokoh utama hari ini, al:
Orang banyak: Berbelarasa.
Mereka membawa orang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya kepada Yesus, dengan cara diturunkan dari atap karena padatnya kerumunan banyak orang.
Jelaslah bahwa hati mereka penuh dengan belarasa sehingga mereka bisa mengantar orang lain terlebih yang sakit dan menderita untuk bisa menjumpai Yesus secara pribadi: “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.” (Mat 5:7)
Yesus: Berbelaskasihan.
Ia mengasihi dan mengampuni orang, terlebih yang sakit dan tersingkirkan. Ketika Yesus melihat orang lumpuh dan empat orang lain yang mengantarnya, hatiNya tergerak oleh belaskasihan dan Ia berkata: ”Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.”
Belas kasih sendiri adalah kasih yang berusaha meringankan penderitaan sesama. Belas kasih adalah kasih yang hidup, yang dicurahkan atas sesama guna menyembuhkan, melegakan, menghibur, mengampuni dan menghapus rasa sakit. Itulah kasih yang Tuhan tawarkan kepada kita dan itulah kasih yang Ia kehendaki kita tawarkan kepada sesama.
Orang Lumpuh: Beriman.
Orang lumpuh menjadi sembuh dan bertumbuh penuh karena imannya. Hal ini tampak jelas ketika Yesus mengatakan: ”Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!” Orang lumpuh itu segera mentaati perintah Yesus: Ia “bangun” (ajakan untuk bangkit dari kubangan dosa), “angkat tempat tidurnya” (ajakan untuk mengangkat kelekatan, kelemahan dan ketergantungannya untuk kemudian diserahkan ke Tuhan) dan “pulang ke rumah” (ajakan untuk kembali ke keluarganya, sebuah basis hidup beriman). Inilah inti iman: kepercayaan penuh kepada Yesus!
Sebaliknya, beberapa orang ahli Taurat malahan berkata dan berpikir buruk tentang Yesus dalam hatinya: ”Ia menghujat Allah.” Jelasnya, hati mereka “lumpuh”, tidak tergerak oleh belas kasihan, sehingga Yesus menegur mereka: ”Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu”. Dalam bahasa nabi Yesaya: “Bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku. ” (Yes 29:13)
Dari Tarsus mencari duku – Yesus Engkaulah andalanku!”
B.
"Fides - Iman!"
Iman yang menjadi dasar tindakan (Ibr 11:1), adalah alasan utama sehingga Yesus menyembuhkan si lumpuh (Mrk 2:5). Adapun penyembuhan itu menimbulkan kontroversi sebab Yesus pertama-tama memberi pengampunan dosa, sesuatu yang oleh para ahli Taurat dianggap sebagai penghojatan kepada Allah. Bagi Yesus, pengampunan perlu agar hubungan si lumpuh dengan Allah dipulihkan.
Ada 3 perintah iman ilahi yang juga bisa kita kenangkan, antara lain:
Bangunlah:
Kita diajak untuk bangun dari kubangan dosa, bukan menjasi orang yang tidur/bermalas-malasan tapi menjadi orang yang harapannya-imannya dan kasihnya hidup sehingga juga bisa mengantar orang kepada Tuhan.
Angkatlah tempat tidurmu:
Kita diajak untuk mengangkat semua beban hidup kita bersama penyelenggaraan Allah, tidak asyik berdiam diri tapi terus memaknai hidup sebagai sebuah perjalanan dengan suka dan duka, dengan membawa salib hidup kita secara ringan karena yakin bahwa Allah selalu menyertai kita.
Pulanglah ke rumahmu:
Yesus mengembalikan seluruh nilai dan martabat kita yang "lumpuh" menjadi "sembuh", sebagai citra Allah. Sebenarnya, banyak orang yang menjadi lumpuh karena terjerat berbagai ikatan duniawi, yang terjadi bukan hanya akibat dosa personal tapi juga oleh trend sosial.
Nah, bila ada dosa sosial, maka juga sebenarnya ada iman sosial. Indahnya, dari iman sosial itu akan muncul doa dan gerakan sosial dan itu bisa kita mulai terlebih dulu dari "rumah" masing masing, yakni keluarga kita sendiri dengan setiap gulat-geliat hidupnya.
"Mbak Asih menjadi Nyonya - Hukum Kasih mengalahkan segalanya".
C.
January 18th:
Quote from the early church fathers:
Reverse your relation with sickness,
by Peter Chrysologus (400-450 AD)
"Take up your bed. Carry the very mat that once carried you. Change places, so that what was the proof of your sickness may now give testimony to your soundness. Your bed of pain becomes the sign of healing, its very weight the measure of the strength that has been restored to you." (excerpt from HOMILY 50.6)
=====
Kutipan Teks Misa:
Taat [ob-audire] dalam iman berarti menaklukkan diri dengan sukarela kepada Sabda yang didengar, karena kebenarannya sudah dijamin oleh Allah, yang adalah kebenaran itu sendiri. Sebagai contoh ketaatan ini Kitab Suci menempatkan Abraham di depan kita. Perawan Maria melaksanakannya atas cara yang paling sempurna. (Katekismus Gereja Katolik, 144)
Yesus Kristus, dokter jiwa dan tubuh kita, yang telah mengampuni dosa orang lumpuh dan telah memberi kembali kesehatan kepadanya Bdk. Mrk 2:1-12., menghendaki bahwa Gereja-Nya melanjutkan karya penyembuhan dan penyelamatan-Nya dalam kekuatan Roh Kudus. Karya ini juga dibutuhkan anggota-anggota Gereja sendiri Untuk itu ada dua Sakramen penyembuhan: Sakramen Pengakuan dan Sakramen Urapan Orang Sakit. (Katekismus Gereja Katolik, 1421)
Antifon Pembuka (Mzm 78:3.7c)
Karya Allah telah kami dengar dan kami ketahui, dan diceriterakan kepada kami oleh para leluhur. Semoga karya Allah jangan dilupakan selama-lamanya.
Doa Pembuka
Allah Bapa Yang Maharahim, karena begitu besar cinta kasih-Mu kepada kami sehingga Engkau berkenan mengampuni dosa-dosa kami dan mengutus Putra-Mu untuk memulihkan hubungan kami kembali dengan-Mu. Semoga Gereja-Mu tetap setia untuk melanjutkan karya keselamatan Putra-Mu itu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (4:1-5.11)
"Baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam istirahat Allah."
Saudara-saudara, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku. Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya. Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian seperti yang Ia katakan: "Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku," sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikan. Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: "Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya." Dan dalam nas itu kita baca: "Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku." Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Semoga karya Allah jangan dilupakan selama-lamanya
Ayat. (Mzm 78:3.4bc.6c-7; R:7c)
1. Karya Allah telah kami dengar dan kami ketahui, dan diceritakan kepada kami oleh para leluhur. Kami meneruskannya kepada angkatan yang kemudian: puji-pujian kepada Tuhan dan kekuatan-Nya, serta perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya.
2. Supaya anak cucu mereka menceritakannya pula kepada anak turunan mereka; supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang teguh perintah-perintah-Nya.
3. Jangan sampai seperti nenek moyangnya, mereka menjadi angkatan pendurhaka dan pemberontak, angkatan yang tidak lurus hati, dan jiwanya tidak setia kepada Allah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Seorang nabi agung telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya. Alleluya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:1-12)
"Di dunia ini Anak Manusia memiliki kuasa pengampunan dosa."
Selang beberapa hari sesudah Yesus datang ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintu pun tidak. Sementara Yesus memberitakan sabda kepada mereka, beberapa orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya ke hadapan Yesus karena orang banyak itu. Maka mereka membuka atap yang di atas Yesus. Sesudah atap terbuka, mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Melihat iman mereka, berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu, “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” Tetapi di situ duduk juga beberapa ahli Taurat. Mereka berpikir dalam hati, “Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah! Siapa yang dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri?” Tetapi Yesus langsung tahu dalam hati-Nya bahwa mereka berpikir demikian; maka Ia berkata kepada mereka, “Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh itu ‘Dosamu sudah diampuni’ atau mengatakan ‘Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah’? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa.” – lalu berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu - : “Kepadamu Kukatakan: Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah ke rumahmu!” Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya, dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu. Mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya, “Yang seperti ini belum pernah kita lihat!”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Bacaan hari ini memberi gambaran kehidupan orang beriman pada zaman Yesus. Mereka adalah orang-orang yang tidak ingin jauh dari Yesus. Di mana Yesus berada, mereka selalu berusaha untuk datang dan menikmati berkat dari-Nya. Ketika mendengar Yesus pulang dari Kapernaum, banyak orang berhimpun di dekat Yesus. Bahkan ketika tempat sudah penuh, mereka ada yang membuka atap agar biasa masuk dan ada pula yang rela berada di luar.
Apa yang mendorong mereka untuk datang kepada Yesus dan berada di dekat-Nya? Ada banyak motivasi, di antaranya ingin mendapatkan makanan, kesema buhan, kekuatan dan mukjijat lainnya. Pendek kata banyak orang datang kepada Yesus untuk pemenuhan kebutuhan konkret hidup mereka. Terhadap hal itu, Yesus pun menanggapi dan mengajak mereka untuk tidak hanya terfokus pada mukjizat yang di terima, tetapi pada pribadi yang memberikan berkat-Nya. Dengan demikian datang kepada Yesus tidak hanya mencari apa yang Yesus beri, tetapi meningkatkan relasi kita dengan-Nya. Relasi itulah yang mendatangkan keselamatan bagi kita.
Doa Malam
Allah Bapa Raja Mahamulia, kami bersyukur atas sukacita yang Kau anugerahkan kepada kami dengan pengantaraan Yesus Putra-Mu terkasih. Kami mohon, dampingilah kami selalu dan bimbinglah kami memasuki kerajaan-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar