Ads 468x60px

Sabtu, 19 Januari 2019

HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Sabtu, 19 Januari 2019
Hari Biasa Pekan I
Ibrani (4:12-16)
(Mzm 19:8-9.10.15; R: Yoh 6:63c)
Markus (2:13-17)
"Deus vult - Tuhan menghendakinya!”
Inilah semboyan pokok dari para ksatria Perang Salib yang kerap saya tulis dalam bagian epilog di beberapa buku saya yang diterbitkan Kanisius.
Adapun 3 hal yg dikehendaki oleh Tuhan, antara lain:
1. "Mediator" (in medio: di tengah tengah):
Ia mengajar dan berjumpa dengan banyak orang dalam hidup keseharian yang biasa-biasa.
Lewat Yesus yang membumi inilah, Allah semakin mudah menjumpai kita dan lewat Yesus yang merakyat, kita juga semakin mudah menjumpai Allah.
Yesus menjadi gambaran Allah yang otentik sekaligus pintu bagi surga menjaga dunia dan juga sebaliknya. Ia adalah link – ex officio – jembatan ulung antara Allah dan kita, terlebih kita yang kecil dan tersingkir/disingkirkan. Ia mengantar kita untuk mengalami kasih Allah yang peduli dan berbelaskasihan pada kita, yang adalah pendosa yang dikasihi Tuhan.
2. "Model" (modus: contoh/cara).
Ia adalah contoh tanah yang terbuka. Hatinya utuh-penuh-murni bagi kemuliaan Allah dan keselamatan semua orang. Ia tulus dan tidak suka ber-akal bulus. Ia tidak mempunyai banyak taktik-intrik/politik yang mudah menjadi "stigmator": men-cap buruk org lain.
Ia adalah model Allah yang mau ber-interupsi, turun tangan dan tidak mudah menghakimi orang lain. Ia selalu mau bergaul dengan smua orang, bahkan makan bersama dengan para “orang sakit”: pemungut cukai dan para pendosa.
3. "Messenger" (message: pesan).
Dalam setiap karya dan warta, Ia selalu membawa pesan ilahi “PKK-perdamaian, pertobatan dan kasih”.
Ia jelas mengasihi semua orang: Ia menyapa Lewi anak Alfeus yang sedang duduk di rumah cukai untuk bertobat dan mengikutiNya. Ia juga sengaja makan bersama para pendosa dan pemungut cukai untuk membawa perdamaian dan kehangatan kasih bagi mereka yang dianggap sampah masyarakat. Ia juga menegur para ahli taurat dan orang Farisi yang memiliki “kesombongan rohani”, yang merasa lebih suci dan lebih baik daripada orang lain, yg begitu mudah mencap buruk dan mencibir orang lain.
Sst, bagaimana dengan hidup kita sendiri? Sudahkah kita belajar menjadi “mediator, model dan messenger”?
"Burung Nuri Burungnya Pak Johan - Mari kita ikuti jalannya Tuhan."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
Kutipan Teks Misa:
“Hanya percaya bahwa Allah itu ada, tidak akan saya sebut sebagai komitmen. Bahkan iblis pun percaya bahwa Allah itu ada! Percaya [kepada Allah] berarti [kita] harus mengubah cara hidup kita.” – Mother Angelica
Pekerjaan yang baik tidak hanya menghiasi kehidupan orang baik, tetapi juga merupakan hiasan bagi semua orang. (Paus Klemens I)
Antifon Pembuka (Ibr 4:16)
Marilah kita menghampir takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian, agar kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya.
Doa Pembuka
Allah Bapa, Pencipta dan Penyelamat, Yesus Putra-Mu telah Kauurapi untuk menyampaikan sabda penuh cinta kasih kepada umat manusia. Semoga kami dapat memenuhi sabda-Nya, agar dapat menemukan keselamatan. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat kepada orang Ibrani (4:12-16)
"Marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian."
Saudara-saudara, sabda Allah itu hidup dan kuat, lebih tajam daripada pedang bermata dua mana pun! Sabda itu menusuk amat dalam, sampai ke batas jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum! Sabda itu sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungjawaban. Kita sekarang mempunyai Imam Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah. Maka baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Agung yang kita punya, bukanlah imam agung yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita! Sebaliknya Ia sama dengan kita! Ia telah dicobai, hanya saja tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8-9.10.15; R: Yoh 6:63c)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh memberikan hikmat kepada orang yang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selamanya.
4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 4:18-19)
Tuhan mengutus Aku mewartakan Injil kepada orang yang hina-dina dan memberitakan pembebasan kepada orang tawanan. Alleluya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:13-17)
"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Sekali peristiwa Yesus pergi ke pantai Danau Galilea, dan semua orang datang kepada-Nya. Yesus lalu mengajar mereka. Kemudian ketika meninggalkan tempat itu, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah aku!” Maka berdirilah Lewi, lalu mengikuti Yesus. Kemudian ketika Yesus makan di rumah Lewi, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. Waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Yesus makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya, “Mengapa Gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengar pertanyaan itu dan berkata kepada mereka, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa!”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Dalam Injil hari ini kita menyadari bagaimana Yesus memanggil Lewi, anak Alfeus, Pemungut cukai dan makan bersama para pemungut cukai. Melihat peristiwa itu, para ahli taurat dan orang Farisi tidak suka. Tetapi Yesus berkata, “Bukan orang sehat memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi untuk orang berdosa.” Itulah perutusan Tuhan Yesus, yaitu menyelamatkan orang berdosa agar bertobat dan kembali kepada Allah. Itulah yang menjadi prioritas Tuhan, yaitu memanggil orang berdosa, orang lemah, orang yang dianggap jelek dalam masyarakat, untuk disatukan kembali dengan Allah.
Itulah sikap Tuhan kepada kita manusia yang juga berdosa dan lemah. Kita dicintai dan dipanggil Tuhan untuk kembali ke jalan yang benar. Maka, kita tidak perlu takut untuk kembali kepada Tuhan karena Tuhan mencintai kita. Pesan Yesus itu juga mengajak kita agar kita juga punya sikap pengampun kepada orang lain yang kita anggap berdosa. Kita diajak untuk mengembangkan sikap mau bergaul, mau hidup di tengah orang yang berdosa, agar mereka dapat mengalami kasih Allah lewat hidup kita dan kembali kepada Allah. Kita diajak untuk tidak diskriminatif terhadap sesama kita, apa pun keadaannya.
Bagaimana dengan aku sendiri? Apakah aku senang datang kepada Tuhan yang selalu menanti dan memanggil aku? Apakah di saat aku merasa tidak pantas, berdosa, atau jatuh, mau datang kepada Tuhan yang mencintai dan menantikan aku? Apakah aku juga mau menjadi tanda pengampunan dan kasih Tuhan bagi orang lain? Apa yang akan aku lakukan dalam hidupku untuk mengembangkan sikap tersebut?
Antifon Komuni (Bdk. Mat 19:21)
Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku, demikianlah firman Tuhan.
If you would be perfect, go, sell what you have, give to the poor, and follow me, says the Lord.
Doa Malam
Ya Allah, Engkau telah membantu Santo Antonius mengalahkan kuasa kegelapan dengan gemilang. Bantulah kami juga agar setelah dipuaskan dengan sakramen-sakramen-Mu, kami dapat mengatasi segala tipu muslihat musuh. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar