HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
HARAPAN IMAN KASIH.
Kamis, 10 Januari 2019
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
1 Yohanes (4:19-5:4)
(Mzm 72:1-2.14.15bc.17)
Lukas (4:14-22a)
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
1 Yohanes (4:19-5:4)
(Mzm 72:1-2.14.15bc.17)
Lukas (4:14-22a)
"Caritas in veritate - Cinta kasih di dalam kebenaran."
Inilah salah satu ensiklik kepausan yang juga merupakan pesan pokok bacaan hari ini bahwa mengasihi Tuhan dan sesama adalah perintah Allah yang utama dan merupakan intisari ajaran Yesus yang terurapi: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik."
Adapun kita diajak memiliki "kasih dalam kebenaran" dengan melaksanakan trilogi dasar, antara lain:
1. "Love for God":
Kasihi Allah 100% karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Inilah keyakinan dasar yang juga dimiliki oleh seorang aktivis Katolik dan pendiri LOJF, Bo Sanchez bahwa hidupnya penuh dengan pengalaman dikasihi Allah lewat suka-duka, jatuh-bangun, tawa-tangis kita sehari-harinya.
Kasihi Allah 100% karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Inilah keyakinan dasar yang juga dimiliki oleh seorang aktivis Katolik dan pendiri LOJF, Bo Sanchez bahwa hidupnya penuh dengan pengalaman dikasihi Allah lewat suka-duka, jatuh-bangun, tawa-tangis kita sehari-harinya.
2. "Love for others":
Jika seorang mengaku mengasihi Allah tapi membenci saudaranya, ia adalah seorang pendusta karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang ia lihat, tidak mungkin ia mengasihi Allah yang tidak ia lihat. Itulah sebabnya, Yohanes dalam bacaan 1 mengatakan: "Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudara/i-nya. Secara khusus, Ia hadir untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang kepada "orang yang berkenan kepada-Nya", yakni orang miskin - buta - tertawan dan tertindas. Pilihannya jelas: mencintai orang kecil dengan keterlibatan dan keberpihakan yang nyata.
Jika seorang mengaku mengasihi Allah tapi membenci saudaranya, ia adalah seorang pendusta karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang ia lihat, tidak mungkin ia mengasihi Allah yang tidak ia lihat. Itulah sebabnya, Yohanes dalam bacaan 1 mengatakan: "Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudara/i-nya. Secara khusus, Ia hadir untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang kepada "orang yang berkenan kepada-Nya", yakni orang miskin - buta - tertawan dan tertindas. Pilihannya jelas: mencintai orang kecil dengan keterlibatan dan keberpihakan yang nyata.
Dengan kata lain: Kita diajak hidup dengan nada dasar C, cinta kasih kepada sesama, terlebih yang “miskin – tertawan – buta – tertindas, bahkan juga sesama yang kadang tidak sama dengan kita karena pernah menyakiti/melukai hati kita. Yang pasti, tetaplah hidup dengan vitamin C "Cinta" karena bukan dengan menerima tapi dengan memberilah, maka kita bisa menjadi kaya, bukan?
3. "Love for family":
Yesus berkenan kembali "pulang" ke kampung halaman-Nya di Nazaret. Ia ingat dan mencintai keluarga besar dan warga sekampung-Nya. Ia mewartakan kebenaran ilahi kepada "keluarga besar dan warga sekampung-Nya", walaupun beresiko ditolak dan disalahpahami oleh yang lainnya.
Yesus berkenan kembali "pulang" ke kampung halaman-Nya di Nazaret. Ia ingat dan mencintai keluarga besar dan warga sekampung-Nya. Ia mewartakan kebenaran ilahi kepada "keluarga besar dan warga sekampung-Nya", walaupun beresiko ditolak dan disalahpahami oleh yang lainnya.
"Cari louhan di pasar Koja - Wartakan Tuhan dengan hati bersahaja."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
“Karena Yesus menjadi manusia, Ia memiliki seluruh kodrat kita di dalam diri-Nya” (St. Sirilus dari Aleksandria)
“Karena Yesus menjadi manusia, Ia memiliki seluruh kodrat kita di dalam diri-Nya” (St. Sirilus dari Aleksandria)
Antifon Pembuka (Bdk. Yoh 1:1)
Sejak awal mula Sabda itu Allah dan Ia berkenan dilahirkan sebagai Penebus dunia.
Sejak awal mula Sabda itu Allah dan Ia berkenan dilahirkan sebagai Penebus dunia.
In the beginning and before all ages, the Word was God and he humbled himself to be born the Savior of the world.
Doa Pembuka
Allah Bapa Maha Penyayang, ajarilah kami menaruh cinta kasih, meluhurkan nama-Mu dan melaksanakan kehendak-Mu, agar dengan demikian menjadi murid Yesus yang pantas. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Allah Bapa Maha Penyayang, ajarilah kami menaruh cinta kasih, meluhurkan nama-Mu dan melaksanakan kehendak-Mu, agar dengan demikian menjadi murid Yesus yang pantas. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:19-5:4)
"Barangsiapa mengasihi Allah, Ia harus juga mengasihi saudaranya."
"Barangsiapa mengasihi Allah, Ia harus juga mengasihi saudaranya."
Saudara-saudaraku terkasih, kita harus mengasihi Allah, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Jikalau seorang berkata, “Aku mengasihi Allah,” tetapi membenci saudaranya, ia adalah seorang pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang ia lihat, tidak mungkin ia mengasihi Allah yang tidak ia lihat. Dan inilah perintah yang kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya. Setiap orang yang percaya bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga dia yang lahir dari pada-Nya. Inilah tandanya bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu bahwa kita meuruti perintah-perintah-Nya. Dan perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: yakni iman kita.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 72:1-2.14.15bc.17)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum.
2. Ia akan menebus nyawa mereka dari penindasan dan kekerasan; darah mereka mahal di matanya. Kiranya ia didoakan senantiasa, dan diberkati sepanjang hari.
3. Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 72:1-2.14.15bc.17)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum.
2. Ia akan menebus nyawa mereka dari penindasan dan kekerasan; darah mereka mahal di matanya. Kiranya ia didoakan senantiasa, dan diberkati sepanjang hari.
3. Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 4:18)
Tuhan mengutus Aku menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, dan memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan.
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 4:18)
Tuhan mengutus Aku menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, dan memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:14-22a)
"Pada hari ini digenapilah Kitab Suci."
"Pada hari ini digenapilah Kitab Suci."
Sesudah dicobai Iblis di padang gurun, dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. Selama di situ Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ, dan semua orang memuji Dia. Lalu Ia datang ke Nazaret, tempat Ia dibesarkan. Dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab Nabi Yesaya, dan setelah membukanya, Ia menemukan nas di mana ada tertulis: Roh Tuhan ada pada-Ku oleh sebab Ia telah mengurapi Aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan oang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang. Kemudian Yesus menutup kitab itu, mengembalikannya kepada pejabat, lalu Ia duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Yesus mulai mengajar mereka, kata-Nya, “Pada hari ini genaplah nas tadi sewaktu kamu mendengarnya!” Semua orang itu membenarkan Dia, dan mereka heran akan kata-kata indah yang diucapkan-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya (1Yoh4:21). Mengasihi Allah identik dengan mengasihi sesama manusia atau sebaliknya. Allah hadir dan berkarya dalam semua ciptaanNya, dalam diri manusia, binatang maupun tanaman atau tumbuh-tumbuhan, maka mengasihi Allah hendaknya tidak berhenti pada taraf formal atau liturgis melulu seperti berdoa atau beribadah, melainkan harus menjadi nyata dalam cara hidup dan cara bertindak setiap saat. Untuk itu marilah kita sikapi atau perlakukan entah rumah atau tempat kerjakan bagaikan tempat ibadat, sehingga cara hidup maupun cara bertindak kita baik di rumah maupun tempat kerja bagaikan sedang beribadat. Mari kita lihat, cermati dan perhatikan bagaimana sikap orang sedang beribadat, perlakuan atau perawatan lingkungan tempat ibadat maupun sarana-prasarana ibadat,dst.., bukankah dengan penuh kasih, hormat serta pasrah orang hidup dan bertindak selama beribadat mapun merawat lingkungan dan sarana ibadat. Hendaknya sikap kasih, hormat dan pasrah juga kita hayati dalam kehidupan maupun kerja kita bersama sehari-hari, di dalam rumah/keluarga maupun tempat kerja. Sikapilah rekan kerja atau anggota keluarga sebagai rekan beribadat, rawat dan perlakukan lingkungan hidup dan aneka sarana-prasarana bagaikan lingkungan atau sarana ibadat. Sebagaimana setrlah.orang beribadat merasa ceria, diteguhkan dan diperkuat hidup dan tugas pengutusannya, demikian pula hendaknya pengalaman hidup bersama di dalam keluarga maupun bekerja. Tentu saja hal itu akan terjadi atau menjadi nyata jika kita menghayati pesan di atas :Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus mengasihi saudaranya.
Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya (1Yoh4:21). Mengasihi Allah identik dengan mengasihi sesama manusia atau sebaliknya. Allah hadir dan berkarya dalam semua ciptaanNya, dalam diri manusia, binatang maupun tanaman atau tumbuh-tumbuhan, maka mengasihi Allah hendaknya tidak berhenti pada taraf formal atau liturgis melulu seperti berdoa atau beribadah, melainkan harus menjadi nyata dalam cara hidup dan cara bertindak setiap saat. Untuk itu marilah kita sikapi atau perlakukan entah rumah atau tempat kerjakan bagaikan tempat ibadat, sehingga cara hidup maupun cara bertindak kita baik di rumah maupun tempat kerja bagaikan sedang beribadat. Mari kita lihat, cermati dan perhatikan bagaimana sikap orang sedang beribadat, perlakuan atau perawatan lingkungan tempat ibadat maupun sarana-prasarana ibadat,dst.., bukankah dengan penuh kasih, hormat serta pasrah orang hidup dan bertindak selama beribadat mapun merawat lingkungan dan sarana ibadat. Hendaknya sikap kasih, hormat dan pasrah juga kita hayati dalam kehidupan maupun kerja kita bersama sehari-hari, di dalam rumah/keluarga maupun tempat kerja. Sikapilah rekan kerja atau anggota keluarga sebagai rekan beribadat, rawat dan perlakukan lingkungan hidup dan aneka sarana-prasarana bagaikan lingkungan atau sarana ibadat. Sebagaimana setrlah.orang beribadat merasa ceria, diteguhkan dan diperkuat hidup dan tugas pengutusannya, demikian pula hendaknya pengalaman hidup bersama di dalam keluarga maupun bekerja. Tentu saja hal itu akan terjadi atau menjadi nyata jika kita menghayati pesan di atas :Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus mengasihi saudaranya.
Antifon Komuni (Yoh 3:16)
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
God so loved the world that he gave his Only Begotten Son, so that all who believe in him may not perish, but may have eternal life.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar