Ads 468x60px

Kamis, 31 Januari 2019

HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.       
       
Kamis, 31 Januari 2019
Peringatan Wajib St. Yohanes Bosco, Imam
Ibrani (10:19-25) 
(Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6)
Markus (4:21-25) 

"Veritas - Kebenaran."

Inilah tema pokok yg sy wartakan dlm kotbah Natal Oikumene yg diadakan oleh “YOS – Yayasan Oikumene Surakarta” di kota Solo, "Spirit Of Loving Others".

Bersamaan dg upaya utk menebar mutiara kebenaran, Yesuspun jelas hadir sebagai KEBENARAN.
Yesus menyatakan sebuah prinsip yg berlaku dlm KerajaanNya:
org percaya harus terus-menerus mencari dan menebar mutiara kebenaran krn jikalau tdk demikian maka apa yg ada pada mrk itu akan hilang:
Krn siapa yg mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yg tdk mempunyai, apa pun jg yg ada padanya akan diambil.”

Disinilah, kt diajak belajar utk menjadi "veritas-veritas kecil" dg hidup menurut pola Kristus sebagai sang VERITAS yg mempunyai 3 karakter :

1.Memberkati:
Iman harus kt nyatakan dan tidak tersembunyi bagi yg lain.
Inilah yg dikehendaki oleh Yesus agar pelita itu ttp bernyala dan menyinari semua org.

Dg memberi cahaya/pelita bagi org lain lewat harta-talenta/sukacita, tentu kt telah hidup menurut pola Kristus yg sll hadir utk memberkati.

2.Rendah hati:
Kt diajak utk sll mau belajar mendengarNya.
Ini tentunya memerlukan semangat rendah hati utk tdk terfokus melulu pd diri sendiri tp mau belajar dari sesama-semesta dan dari kehadiran Yang Ilahi.

3.Hati hati:
Yesus mengajak kita utk berhati-hati dlm berucap dan bersikap, krn ”ukuran yg kamu pakai utk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu."

Dkl: Kt diajak hidup dlm refleksi/instrospeksi dan tidak mudah larut dlm rutinitas harian yg kerap membuat kt ter-alienasi (terasing) dan sok gengsi/suka eksebisi.

"Dari Tangerang ke Pondok Palma-
Jadilah terang bagi sesama."

Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)       
         
NB: 
A.
PAUS FRANSISKUS :
"ORANG KRISTIANI MEMILIKI HATI YANG BESAR UNTUK MENYAMBUT SEMUA ORANG."

Bacaan Ekaristi :
Mrk 4:21-25

Orang Kristiani bermurah hati karena kita dilahirkan dari Bapa yang penuh kasih dan tangan kita harus terbuka lebar untuk menyambut semua orang dengan kemurahan hati - itulah apa yang dikatakan Paus Fransiskus di Casa Santa Marta, Vatikan.

"Misteri Allah adalah terang" - kata Paus Fransiskus - yang mengulas Bacaan Injil hari itu (Mrk 4:21-25) yang di dalamnya Yesus mengatakan bahwa pelita bukan supaya "ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian untuk menerangi".

"Dan ini adalah salah satu ciri dari seorang Kristiani yang telah menerima terang dalam Pembaptisan dan harus memberikannya. Artinya, orang Kristiani adalah seorang saksi dari Kesaksian. Salah satu kekhasan perilaku Kristen. Orang Kristiani yang membawa terang, harus menunjukkannya karena ia adalah seorang saksi. Ketika seorang Kristiani akan lebih memilih untuk tidak menunjukkan terang Allah tetapi lebih suka kegelapannya sendiri, hal ini memasuki hatinya karena ia takut akan terang. Dan berhala-berhala, yang gelap, ia sukai terbaik. Jadi ia tidak memiliki : ia kehilangan sesuatu dan bukan seorang Kristiani sejati : Saksi : seorang Kristiani adalah seorang saksi akan Yesus Kristus, Sang Terang Allah. Ia harus meletakkan terang itu di kaki dian kehidupannya".

Dalam Injil, Yesus berkata: "Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu". "Sifat lain dari orang Kristiani", kata Paus Fransiskus, "adalah kemurahan hati, karena ia adalah anak dari seorang bapa yang murah hati, anak dari hati yang besar".

"Orang Kristiani bermurah hati. Hatinya terbuka, selalu. Ia bukan hati yang tertutup pada keegoisannya sendiri. Atau hati yang menghitung : hingga titik ini, sampai di sini. Bila kalian memasuki terang Yesus ini, ketika kalian masuk ke dalam persahabatan Yesus, ketika kalian membiarkan diri kalian dibimbing oleh Roh Kudus, hati menjadi terbuka, murah hati ... Orang Kristiani, maka, tidak mendapatkan, tetapi kehilangan. Tetapi ia kehilangan untuk mendapatkan sesuatu yang lain, dan dalam (di antara tanda kutip) 'menaklukkan' kepentingan ini, ia mendapatkan Yesus, ia mendapatkan dengan menjadi saksi Yesus".

Paus Fransiskus kemudian memberi amanat kepada mereka yang hadir yang merayakan 50 tahun pelayanan dalam imamat : "Bagi saya merupakan sebuah sukacita merayakan bersama kalian hari ini, ketika kalian memperingati 50 tahun imamat kalian : 50 tahun di jalan terang dan memberikan kesaksian, 50 tahun berusaha untuk menjadi lebih baik, berusaha untuk membawa terang ke kaki dian. Kadang-kadang kita jatuh, tetapi kita bangun lagi, selalu dengan keinginan untuk memberikan terang, dengan berlimpah, yaitu, dengan bermurah hati. Hanya Allah dan ingatan kalian sendiri yang tahu berapa banyak orang yang telah menerima dengan berlimpah kebaikan ayah, kebaikan saudara-saudara ... berapa banyak orang yang hatinya sedikit 'gelap' telah memiliki terang, terang Yesus. Terima kasih. Terima kasih untuk apa yang telah kalian lakukan dalam Gereja, bagi Gereja dan bagi Yesus".

"Semoga Tuhan memberi kalian sukacita, sukacita besar ini", kata Paus Fransiskus. "karena telah menabur dengan baik, karena telah menunjukkan terang dengan baik dan setelah membuka tangan mereka untuk menerima semuanya dengan keluhuran budi".

B.
"Filosofi Kesederhanaan."
(Via, Veritas, Vita - RJK)

1.
Saran praktis untuk memiliki kesederhanaan secara lahiriah.(Outer Simplicity) :

- Belilah barang-barang yang tujuannya untuk digunakan, bukan untuk prestise.

- Tolaklah segala hal yang mendatangkan kecanduan/keterikatan.

- Bangunlah kebiasaan memberi barang-barang yang tidak kita butuhkan kepada orang lain.
Kadang kita sering tak sadar mengumpulkan barang-barang yang sesungguhnya tidak kita butuhkan.

- Belajarlah untuk memiliki sesedikit mungkin barang-barang yang tidak perlu bagi perjalanan hidup iman dan kemasyarakatan.

- Jangan mudah percaya apa yang diiklankan. Iklan menciptakan kebutuhan dalam diri kita atas barang atau hal-hal yang sesungguhnya tidak kita butuhkan.

- Belajarlah menikmati barang tanpa harus memilikinya.
Membaca di perpustakaan contohnya.

- Hindari membeli dengan berhutang. Kartu kredit adalah salah satunya.

- Berhati-hati juga bahwa membeli barang yang murah tidak selalu berarti kesederhanaan.

2.
Saran praktis untuk memiliki kesederhanaan secara batiniah.(Inner Simplicity):

- Belajarlah akan kearifan, mencukupkan diri dengan apa yang ada.

- Sadarilah bahwa, kita sesungguhnya hanya butuh "sedikit".

- Belajarlah mendengar secara kritis suara-suara batiniah dan membedakannya dengan suara-suara luar.

- Belajarlah untuk mengetahui mana suara Allah dan mana yang bukan.

- Milikilah rasa aman dan harga diri di dalam Kristus, bukan pada berbagai gelar, posisi, atau harta benda kita.

C.
Kutipan Teks Misa.

“Sebagai orangtua, tidak boleh ada letusan-letusan marah terhadap anak-anak dan pandangan yang menghina, kata-kata yang menekan.” (St. Yohanes Bosko) 
 
Antifon Pembuka (Mat 5:19)
Siapa yang mengajarkan dan melakukan sabda Tuhan, dialah yang akan disebut besar dalam Kerajaan Surga.

Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau telah mengobarkan hati Santo Yohanes Bosko, Imam-Mu, untuk menjadi bapa dan guru bagi kaum muda. Kami mohon, perkenankanlah agar dengan nyala api yang sama, kami pun mampu memperhatikan kaum muda, mencari jiwa-jiwa, dan mengabdi hanya kepada-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:19-25) 
"Marilah kita berpegang teguh pada harapan! Marilah kita saling memperhatikan dan saling mendorong dalam cinta kasih."
   
Saudara-saudara, berkat darah Yesus, kita sekarang dapat masuk ke dalam tempat kudus dengan penuh keberanian, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang memberi hidup bagi kita, yakni melalu tabir, yang tidak lain adalah diri-Nya sendiri, dan kita mempunyai seorang Imam Agung sebagai kepala Rumah Allah. Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat, dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan akan harapan kita, sebab Dia, yang menjanjikannya, adalah setia! Di samping itu marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadat umat, seperti dibiasakan oleh beberapa orang! Sebaliknya marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 803
Ref. Bukalah pintu hatimu, sambutlah Raja Sang Kristus.
Atau Itulah angkatan orang-orang yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Sabda-Mu adalah pelita bagi langkahku, dan cahaya bagi jalanku.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:21-25) 
"Pelita dipasang untuk ditaruh di atas kaki dian. Ukuran yang kamu pakai akan dikenakan pula padamu."
   
Pada suatu hari Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Orang memasang pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada suatu rahasia yang tidak akan tersingkap. Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!” Lalu Yesus berkata lagi, “Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan dikenakan pula padamu; dan malah akan ditambah lagi! Karena siapa yang mempunyai, akan diberi lagi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil.”

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan 
Pada tahun 1990 an, di kampung-kampung tempat saya bertugas, listrik belum ada. Pada malam hari, beberapa orang menyalakan petromax, kalau ada minyak tanah. Masyarakat yang lain memasang pelita. Umumnya pelita itu dibuat dari bekas kaleng susu atau bekas kaleng sarden yang digepengkan di salah satu sudutnya dan diberi sumbu. Kami berkumpul dan duduk di tikar dengan penerangan petromaks atau pelita yang dibawa oleh Markus. Kami bisa melihat rekan-rekan, siapa yang bicara dan menulis sesuatu karena ada terang / cahaya. Rekan yang terlambat datang pun bisa mendapatkan tempat duduk yang masih kosong, tanpa harus menabrak atau menginjak kaki orang lain. Terang yang dibawa masuk oleh Markus, memungkinkan orang untuk melanjutkan pertemuan, mengenal siapa yang datang, dan mereka dapat tempat duduk tanpa mengorbankan orang lain. Terang telah memungkinkan orang untuk memikirkan dan merencakan yang baik dan hebat bagi diri sendiri, kelompok masyarakat, bahkan untuk seluruh bangsa manusia. Jadilah pelita dalam kegelapan biar orang lain melihat sesuatu yang baik untuk dikerjakan.

Doa Malam
Allah Bapa Maha Pengasih, semoga kami memahami Engkau dengan pengantaraan manusia penuh kasih, yang telah menanggung segala dosa kami, yaitu Yesus Putra-Mu. Maka, perkenankanlah kami bersyukur dengan sepenuh hati. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar